• Tidak ada hasil yang ditemukan

Faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja : studi kasus pada Gardena Department Store dan Supermarket jalan Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta - USD Repository

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "Faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja : studi kasus pada Gardena Department Store dan Supermarket jalan Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta - USD Repository"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

Proposal

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Program Studi Manajemen

Disusun oleh: Isa Warta Kusuma

(032214125)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS SANATA DHARMA

(2)

Jl. Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta.

Oleh:

Isa Warta Kusuma Nim: 032214125

Telah disetujui oleh:

Pembimbing I

Drs. A. Triwanggono, M.S. Tanggal :

Pembimbing II

(3)
(4)

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan kepada :

Allah SWT dan Nabi Muhammad SAW yang

telah menuntun hatiKu

Bapak, Ibu, kakak-kakakku dan adik-adikku

kekasihku tersayang,

Serta teman-teman ku semua….

MOTTO

“Rahasia kesuksesan adalah dedikasi, kerja keras, dan

pengabdian terhadap mimpi-mimpi Anda”

(Frank Lloyd Wright)

“Seni untuk hidup penuh keberhasilan terutama terdiri dari

kemampuan untuk memegang teguh dua gagasan yang bertolak

belakang pada saat yang sama; pertama, membuat

rencana-rencana jangka panjang, seolah-olah kita akan hidup selamanya;

dan kedua, untuk setiap hari bertindak sebaik-baiknya

seakan-akan besok kita seakan-akan mati”

(5)

pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Penulis

(6)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Isa Warta Kusuma

Nomor Mahasiswa : 032214125

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

FAKTOR- FAKTOR YANG MEMPENGARIHI MINAT KONSUMEN

UNTUK BERBELANJA beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan

demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak

untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam

bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di

internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu minta ijin dari saya

maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya

sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 04 April 2010

Yang menyatakan

(7)

dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan penyusunan skripsi yang

berjudul “Faktor- faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen untuk

Berbelanja.” Studi kasus pada Gardena Department Store & Supermarket Jl. Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta.

Pada kesempatan ini, tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah banyak membantu dalam penyusunan laporan skripsi ini baik

dalam penelitian maupun dalam penulisan laporan ini, terutama kepada:

1. Bapak Dr. Ir. P. Wiryono P,S. J selaku Rektor Universitas Sanata Dharma.

2. Bapak Drs. YP Supardiyono, M.Si., Akt., QIA., selaku Dekan Fakultas

Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

3. Bapak V. Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Ketua Program Studi

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma.

4. Bapak Drs. Aloysius Triwanggono, M. S., selaku Dosen pembimbing I yang

telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada penulis

sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

5. Bapak A. Budisusila, S.E., M. Soc., Sc selaku Dosen pembimbing II yang

telah memberikan masukan, bimbingan, nasihat, serta saran kepada penulis

(8)

7. Segenap Staf dan Karyawan Kesekretariatan Fakultas Ekonomi yang telah

banyak memberikan bantuan dalam pengurusan segala sesuatu tentang

perkuliahan.

8. Segenap Staf Perpustakaan Universitas Sanata Dharma Mrican, Yogyakarta

yang selama ini telah memberikan pelayanan yang baik kepada penulis.

9. Segenap staf, karyawan, sekuriti, dan seluruh pihak manajemen Gardena

Department Store & Supermarket yang telah mengijinkan penulis untuk

melakukan penelitian di GardenaDepartment Store & Supermarket.

10. Pada seluruh pengunjung Gardena Department Store & Supermarket yang

telah mau dan bersedia menjadi responden dalam penelitian ini.

11. Orang tua dan keluarga saya yang saya hormati, sayangi, kasihi dan cintai,

untuk Bapak dan Ibu terima kasih atas kasih sayang, kesabarannya, semangat

dan doanya dalam mendidik saya selama ini, serta Kakak-kakak saya semua

yang telah memotivasi saya selama ini. Anggun Martsasi yang telah

memberikan semangat, doa dan cinta serta kasih sayangnya selama ini, terima

kasih ya atas kesabarannya, jangan pernah berhenti untuk mencintai dan

menyayangiku ya.

12. Untuk sahabat-sahabat yang telah menemani saya selama di kampus dan

(9)

memberikan bantuan dan arahan selama penelitian dan mengerjakan skripsi

ini.

Dalam penulisan ini, penulis menyadari masih banyak kekurangan baik dari

segi materi maupun susunan kalimat, namun penulis berharap agar laporan ini

dapat bermanfaat bagi penulis pada khususnya dan pembaca pada umumnya.

Penulis

(10)

Jl. Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta. Isa Warta Kusuma

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2010

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah store contact, store image, dan

store atmospherics berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja di Gardena

Department Store & Supermarket.

Jenis penelitian penulis adalah studi kasus yang dilaksanakan di GardenaDepartment Store & SupermarketJl Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket, yang berusia minimum 16 tahun ke atas karena jika dimintai pendapatnya mereka sudah mampu mengevaluasi. Sampel yang digunakan sebanyak 100 orang, yaitu mereka yang pernah datang berkunjung atau berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket. Teknik sampling yang dipakai penulis adalah convenience sampling methods. Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah kuesioner yang bertujuan untuk mendapatkan data mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja. Teknik dokumentasi dilakukan untuk mengumpulkan data di Gardena Department Store & Supermarket yang berhubungan dengan gambaran umum perusahaan. Dalam menganalisis data yang telah diperoleh, penulis menggunakan Regresi Linier Berganda. Untuk mengetahui pengaruh secara simultan digunakan uji F, dan untuk mengetahui pengaruh secara parsial digunakan uji t.

(11)

Isa Warta Kusuma Sanata Dharma University

Yogyakarta 2010

This research aims at understanding the influence of store contact, store image, and

store atmospherics to the consumers’ enthusiasm to go shopping in Gardena Department Store & Supermarket.

This research is a case study in Gardena Department Store & Supermarket Urip Sumoharjo St 40 Yogyakarta. The population of this research is the consumers of Gardena

Department Store & Supermarket, which is the minimum age of 16 years old since they can evaluate their responses. The sample of the research was the people shopping to the store as many as 100 people. The sampling technique is convenience sampling methods. The data were collected through the questionnaire to get the data of influencing factor of consumers’ enthusiasm to go shopping. The documentation was done by collect the data of Gardena

Department Store & Supermarket related to company profile. The data were analyzed by using Double Linear Regression. The F-test was used to know the influence simultaneously, and the t-test was used to know the influence partially.

The result showed that the store contact, store image, and store atmospherics

(12)

i

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah... 3

D. Tujuan Penelitian... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika Penulisan ... 5

BAB II LANDASAN TEORI A. Pengertian Pemasaran ... 7

B. Konsep Pemasaran... 10

C. Eceran (Retailing) ... 12

D. Perilaku Konsumen ... 16

E. Minat... 17

F. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja ... 17

G. Review Penelitian Terdahulu ... 26

H. Hipotesis... 27

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian... 28

B. Lokasi dan Waktu penelitian ... 28

(13)

ii

G. Sampel dan Populasi ... 34

H. Uji Instrumen Penelitian ... 36

I. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda... 38

J. Teknik Analisis Data ... 43

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN A. Sejarah Singkat GardenaDepartment Store & Supermarket... 48

B. Strategi, Visi dan Misi... 51

C. Target Visi dan Misi... 52

D.Motto... 52

E. Struktur Organisasi ... 52

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Analisis Data ... 58

B. Pembahasan ... 82

BAB VI KESIMPULAN, SARAN DAN KETERBATASAN A. Kesimpulan ... 86

B. Saran ... 86

C. Keterbatasan ... 87

DAFTAR PUSTAKA ... 88

(14)

iii

Tabel 5.1 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel

Store Contact... 58

Tabel 5.2 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Store Image... ... 59

Tabel 5.3 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Store Atmospherics... 60

Tabel 5.4 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Instrumen Variabel Minat Konsumen Untuk Berbelanja... 60

Tabel 5.5 Identitas Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 61

Tabel 5.6 Identitas Responden Berdasarkan Usia... 61

Tabel 5.7 Identitas Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 62

Tabel 5.8 Identitas Responden Berdasarkan Pekerjaan... 63

Tabel 5.9 Identitas Responden Berdasarkan Pendapatan per Bulan... 63

Tabel 5.10 Identitas Responden Berdasarkan Uang Saku Per Bulan... 64

Tabel 5.11 Deskriptif Persepsi Responden Terhadap Variabel Store ContactGardenaDepartment Store & Supermarket... 66 Tabel 5.12 Deskriptif Persepsi Responden Terhadap Variabel

(15)

iv

Store & Supermarket... 68 Tabel 5.14 Deskriptif Persepsi Responden Terhadap Variabel

Minat Konsumen Untuk Berbelanja di Gardena

(16)

v

(17)
(18)

1 A. Latar Belakang Masalah

Seiring dengan peningkatan taraf hidup dan tingkat pendidikan menyebabkan berbagai perubahan perilaku (gaya hidup) masyarakat dalam usaha memenuhi kebutuhan hidupnya. Dalam hal ini, konsumen menginginkan tempat yang memberikan kemudahan atau efisiensi dalam memenuhi kebutuhannya, misal kebutuhan untuk berbelanja seperti tempat yang menyenangkan, nyaman, mudah memperoleh produk dalam satu tempat, satu lokasi yang mudah dicapai.

Usaha eceran muncul akibat tuntutan dari gaya hidup masyarakat yang berubah. Penjualan eceran atau pengecer meliputi semua penjualan barang atau jasa yang penggunaan barangnya untuk kebutuhan pribadi, bukan kebutuhan bisnis.

(19)

Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keinginan konsumen untuk memilih sebuah toko meliputi; Pertama, kontak toko (store contact) yaitu upaya konsumen untuk mencari, bergerak dan masuk ke suatu toko. Disamping itu keterlihatan toko dan jaraknya dari konsumen adalah variabel yang digunakan untuk memilih lokasi toko (Peter & Olson, 2000 : 252). Kedua, store environment yaitu cara menampilkan produk yang ditawarkan ditoko. Pentingnya store environment terbukti dari suatu penelitian yang menyatakan bahwa 70-80% dari keputusan membeli dilaksanakan didalam toko (Lewinson, 1994 :265). Ketiga, citra toko (store image) yaitu suatu bayangan atau gambaran yang ada didalam benak konsumen yang timbul karena emosi dan reaksi terhadap lingkungan sekitarnya (Bilson, 2001: 168). Keempat, atmosfer toko (store atmospherics) yaitu keseluruhan efek emosional yang diciptakan oleh atribut fisik toko. Atmosfer toko dapat merangsang pembelian dan sebuahretailer harus mampu membangkitkan niat atau keinginan untuk berbelanja dalam benak konsumen (Bilson, 2001 : 169). Kelima, store theatrics, yaitu sebuah retailer bukan hanya sekedar menjual produknya, melainkan lebih merupakan sebuah pameran atau pagelaran produk yang dapat memicu konsumen untuk membeli produk yang dipamerkan (Bilson, 2001: 172).

(20)

proses interaksi antara strategi pemasaran pengecer dengan karakteristik individual dan situasional dari pembeli. Hal inilah yang harus disadari oleh pemasar dalam menarik pembeli atau konsumen. Berdasarkan uraian diatas maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen Untuk Berbelanja”. Studi Kasus pada Gardena Department Store & SepermarketJl Urip Sumoharjo 40, Yogyakarta.

B. Rumusan masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut : Apakah faktor store contact, store image, dan store atmospherics mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket, Jl Urip Sumoharjo 40, Yogyakarta ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah ini dimaksudkan untuk lebih memfokuskan pada penelitian agar tidak menyimpang dari tujuan pokok permasalahan yaitu, faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di Gardena

Department Store & Supermarket, Yogyakarta berdasarkan store contact, store image, dan store atmospherics. Konsumen yang diteliti adalah orang yang sedang berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket,

(21)

D. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah : Untuk mengetahui apakah store

contact, store image dan store atmospherics mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di GardenaDepartment Store & Supermarket,Yogyakarta. E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada : 1. Penulis

Penelitian ini dapat menjadi salah satu usaha untuk memperoleh dan menerapkan pengetahuan penulis dalam ilmu manajemen pemasaran, khususnya mengenai perilaku konsumen.

2. GardenaDepartment Store & Supermarket,Yogyakarta

Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta untuk dapat mengetahui faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi minat konsumennya dan memberikan saran-saran yang bermanfaat bagi pihak Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta untuk dapat menarik konsumennya agar mau datang berkunjung dan berbelanja di GardenaDepartment Store & Supermarket,Yogyakarta.

3. Universitas Sanata Dharma

(22)

F. Sistematika Penulisan

Agar dapat diperoleh susunan dan pembahasan yang sistematis, penelitian ini disusun dengan sistematika sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Dalam bab ini diuraikan mengenai latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI DAN HIPOTESIS

Bab ini menjelaskan dasar-dasar teori yang berkaitan dengan permasalahan-permasalahan dan konsep yang mendasari rumusan masalah dan hipotesis.

BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subjek dan objek penelitian, variabel penelitian dan pengukuran, teknik pengambilan data dan teknik analisis data.

BAB IV : GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Bab ini berisi tentang gambaran umum perusahaan yang menjadi objek atau tempat penelitian, yaitu Gardena Department Store & Supermarket,Yogyakarta.

BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

(23)
(24)

7 A. Pengertian Pemasaran

Bila kita berbicara mengenai pemasaran, pasti tidak terlepas dari urusan pelanggan. Menciptakan nilai dari kepuasan pelanggan adalah inti dari pemasaran pemikiran modern dalam praktik. Dua tujuan pemasaran adalah menarik pelanggan baru dan mempertahankan pelanggan dengan memberikan kepuasan.

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting yang dilakukan oleh perusahaan untuk mempertahankan hidupnya, berkembang, dan memperoleh laba. Menurut Philip Kotler dan Gary Armstrong (2001 : 7) pemasaran didefinisikan sebagai berikut :

Pemasaran sebagai suatu proses sosial dam manajerial yang membuat individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan lewat penciptaan dan pertukaran timbal balik produk dan nilai dengan orang lain.

Menurut William J. Stanton ( dikutip dalam Basu Swastha & T. Hani Handoko, 1997 : 4 ) pemasaran dapat didefinisikan sebagai berikut :

Pemasaran adalah sistem keseluruhan dari kegiatan usaha yang dirancang untuk merencanakan, mempromosikan, dan mengidentifikasikan barang dan jasa agar dapat memuaskan kebutuhan kepada pembeli saat ini maupun pembeli potensial.

(25)

menentukan harga produk yang sesuai, menentukan cara promosi dan cara penyaluran atau penjualan produk tersebut. Jadi kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang saling berhubungan sebagai suatu sistem.

Definisi pemasaran tersebut bersumber pada konsep-konsep inti pemasaran berikut ini ( Kotler & Armstrong, 2001 : 8 ) :

1. Kebutuhan( needs )

Kebutuhan adalah pernyataan dari perasaan kekurangan. Kebutuhan meliputi kebutuhan fisik dasar akan makanan, pakaian, rasa aman, kebutuhan sosial akan rasa memiliki dan kasih sayang serta kebutuhan individual akan pengetahuan dan ekspresi diri.

2. Keinginan( wants )

Keinginan adalah kebutuhan manusia yang dibentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang. Manusia memiliki keinginan yang hampir tidak terbatas tetapi hanya memiliki sumber daya yang terbatas.

3. Permintaan( demand )

Permintaan adalah keinginan manusia yang didukung dengan daya beli. Dengan keinginan dan sumber daya yang dimiliki, manusia dapat meminta produk dengan manfaat yang dapat memberikan kepuasan terbesar.

4. Produk( product )

(26)

terbatas pada objek fisik. Produk dapat dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu produk barang, produk jasa, dan produk gagasan.

5. Nilai, kepuasan dan mutu

Pelanggan biasanya menghadapi sederetan produk dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan tertentu. Konsumen membuat pilihan pembelian berdasarkam persepsi mereka terhadap nilai yang me;lekat pada berbagai produk dan jasa. Nilai pelanggan ( customer value ) merupakan selisih antara nilai yang diperoleh pelanggan yang dimiliki dan menggunakan suatu produk dengan biaya yang dikeluarkan untuk memperoleh suatu produk tersebut

Kepuasan pelanggan ( customer satisfaction ) tergantung dari perkiraan kinerja produksi dalam memberikan nilai relatif terhadap harapan pembeli. Jika kinerja produksi melebihi yang diharapkan pembeli, maka pembeli merasa lebih senang. Pelanggan yang merasa puas akan kembali membeli dan mereka akan memberitahu orang lain akan pengalaman baik mereka dengan produk tersebut.

Manajemen mutu total ( Total Quality Management/ TQM ) adalah program yang dirancang untuk memperbaiki mutu produk, jasa, proses pemasaran secara terus menerus. Menurut David A. Garwin ( dikutip dalam Boyd, Walker & Larreche, 1997 : 272 ) terdapat delapan dimensi mutu yang meliputi kinerja (performance), tampilan (feature), keandalan

(27)

layanan (serviceability), estetika (esthetic), dan persepsi mutu (perceived quality)

6. Pertukaran, transaksi dan hubungan

Pemasaran terjadi ketika manusia memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan melalui pertukaran. Pertukaran ( exchange )

adalah suatu tindakan memperoleh objek yang diharapkan dari seseorang dengan menawarkan sesuatu sebagai penggantinya. Kalau pertukaran adalah konsep inti pemasaran, sebuah transaksi merupakan unit ukuran pemasaran. Suatu transaksi mengandung pertukaran nilai antara dua pihak dimana pihak yang satu memberikan X kepada pihak yang lain dan akan mendapatkan Y sebagai penggantinya. Transaksi pemasaran merupakan bagian dari gagasan yang lebih besar mengenai hubungan pemasaran ( relationship marketing ). Hubungan pemasaran adalah proses menciptakan, memelihara, dan meningkatkan hubungan timbal balik dengan pelanggan dan pihak lain yang berkepentingan.

7. Pasar( market )

Pasar adalah seperangkat pembeli aktual dan potensial dari suatu produk atau jasa. Ukuran pasar tergantung pada jumlah orang yang menunjukkan kebutuhan dan memiliki sumber-sumber daya dalam pertukaran yang mereka inginkan.

B. Konsep Pemasaran

(28)

kebutuhan dan keinginan konsumen. Agar tercapai tujuan pemasaran maka perusahaan mengelola dan mengkoordinasi kegiatan pemasaran dengan baik. Agar tercapai tujuan tersebut maka dapat digunakan suatu konsep yang berfungsi sebagai sarana pendekatan dalam menjalankan kegiatan pemasaran. Konsep tersebut sebagai konsep pemasaran(marketing concept).

Menurut Kotler & Armstrong ( 2000 : 23 ) konsep pemasaran didefinisikan sebagai berikut :

Konsep pemasaran adalah falsafah manajemen pemasaran yang mengatakan bahwa untuk mencapai tujuan organisasi tergantung pada penentuan kebutuhan-kebutuhan dan keinginan pasar sasaran ( target market ) dan memuaskan pelanggan secara lebih efektif dibanding pesaing.

Dalam konsep pemasaran, ada tiga unsur yang mendasar ( Basu Swastha dan T. Hani Handoko, 1997 : 6-8 ) yaitu :

1. Orientasi Pada Konsumen

Perusahaan yang ingin memenuhi kepuasan konsumen harus memperhatikan langkah-langkah sebagai berikut :

a. Menentukan kebutuhan produk ( basic need ) dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi.

b. Menentukan kelompok pembeli sebagai sasaran dalam penjualannya. c. Menentukan produk dan program sasarannya.

(29)

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang rendah, atau model yang menarik.

2. Penyusunan Kegiatan

Sebagai bagian perusahaan mempunyai tanggung jawab agar tercapainya tujuan perusahaan dengan memberikan kepuasan konsumen melalui koordinasi dalam kegiatan pemasaran.

3. Kepuasan Konsumen

Faktor yang penting bagi perusahaan dalam memperoleh laba adalah banyak sedikitnya kepuasan konsumen yang dapat dipenuhi. Maka perusahaan harus dapat memperhatikan tanggapan konsumen terhadap produk yang dihasilkan.

C. Eceran( retailer )

1. Pengertian Eceran( retailer )

(30)

atau toko eceran adalah perusahaan yang volume penjualannya terutama berasal dari penjualan eceran ( Kotler & AB. Susanto, 2001 : 724 ).

2. Jenis Pengecer

Eceran ( retailer ) dibagi menjadi dua jenis yaitu eceran toko dan eceran bukan toko ( Kotler & Armstrong, 2001 : 61-76 ).

a. Pengecer Dengan Toko 1) Toko Khusus

Toko khusus adalah toko eceran yang menjual lini produk yang sempit dengan bauran produk yang mendalam untuk setiap lini yang dijual.

2) Department Store

Department store adalah suatu organisasi pengecer yang menjual lini produk yang sangat bervariasi, biasanya pakaian, peralatan rumah tangga, dan furniture. Setiap lini dioperasikan oleh setiap departemen yang terpisah yang dikelola oleh bagian pembelian khusus.

3) Supermarket

Supermarket adalah toko besar berbiaya rendah, bermarjin rendah, bervolume tinggi, dan swalayan yang menjual variasi bahan makanan dan produk rumah tangga yang sangat bervariasi.

4) Superstore

(31)

makanan, yang rutin dibeli, dan menyediakan jasa seperti binatu, kantor pos, pencucian foto, pencairan cek, pembayaran tagihan, gerai makanan, perawatan mobil, dan perawatan binatang peliharaan.

5) Pembunuh Kategori

Pembunuh kategori adalah toko khusus raksasa yang menjual bauran yang sangat dalam dari lini-lini tertentu dan dikelola oleh karyawan yang ahli.

6) Toko Diskon

Toko diskon adalah sebuah institusi eceran yang menjual barang-barang standar pada harga yang lebih rendah dengan cara memotong marjin dan menjual dengan jumlah yang relatif tinggi. 7) PengecerOff-Price

Pengecer off-price adalah pengecer yang membeli dengan harga perusahaan perkulakan yang lebih rendah pada umumnya dan menjual pada tingkat harga eceran lebih rendah. Contohnya adalah

warehouse club, factory outlet,danindependent.

a) Warehouse Club

(32)

b) Factory Outlet

Pengecer off-price yang dimiliki dan dioperasikan oleh produsen dan yang biasanya menjual barang-barang kelebihan produksi, tidak diproduksi lebih lanjut, atau cacat dari produsennya.

c) Pengeceroff-price Independent

Pengecer off-price yang dimiliki dan dioperasikan baik oleh wirausahawan ataupun salah satu divisi dari korporasi pengecer yang lebih besar.

8) Catalog Showroom

Catalog showroom adalah operasi pengeceran yang menjual ragam barang mahal dan bermerek dengan perputaran yang tinggi dan harga diskon.

9) Jaringan Toko

Jaringan toko adalah dua atau lebih outlet yang dimiliki dan dikontrol.

b. Pengecer Bukan Toko

1) Pemasaran Langsung( direct marketing )

Pemasaran langsung adalah pemasaran yang dilakukan dengan cara komunikasi langsung dengan individu yang dibidik dengan cermat untuk mendapatkan respon segera.

(33)

Pengecer dari pintu ke pintu adalah menjual dari pintu ke pintu, kantor ke kantor. Misalnya : produk kosmetik.

3) Penjualan otomatis( automatic vending )

Penjualan otomatis adalah menjual melalui mesin penjual ( automatic machine ) yang dapat dilakukan dengan menggunakan koin. Contoh : mesin penjualan minuman ringan ( soft drink ),

ATM ( Anjungan Tunai Mandiri ). D. Perilaku Konsumen

1. Pengertian Perilaku Konsumen

Tujuan pemasaran adlah memenuhi dan melayani kebutuhan dan keinginan konsumen sasaran. Namun “mengenal konsumen” tidaklah mudah karena pemasar harus mempelajari keinginan, persepsi, preferensi, dan perilaku belanja pelanggan sasaran mereka. Meskipun semua konsumen diseluruh dunia mempunyai kebutuhan yang sama, namun terdapat perbedaan yang mendasar tentang bagaimana kebutuhan tersebut dipenuhi.

Menurut Basu Swastha dan T Hani Handoko ( 1997 : 10 ) perilaku konsumen didefinisikan sebagai berikut :

Perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa termasuk didalam proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan tersebut.

2. Perilaku Konsumen Dalam Eceran

(34)

mencakup suatu hubungan interaktif antara afektif dan kognitif, perilaku dan lingkungan. Perilaku konsumen juga melibatkan pertukaran antara dua pihak atau lebih, dimana masing-masing pihak memberi dan menerima sesuatu yang berharga.

E. Minat

Minat adalah aspek kejiwaan yang kompleks dan unik karena perwujudannya yang menggejala pada perilaku sangat dipengaruhi oleh lingkungan dan kejiwaan. Terhadap kekomplekan dan keunikan minat itu, banyak ahli melakukan penelitian yang berupaya memahami kondisi lingkungan dan kejiwaan dalam kaitannya dengan pelacakan mewujudnya kegairahan, rasa senang, intensitas, dan situasi kondisi kejiwaan lain yang diperlihatkan manusua dalam merespon sesuatu yang dihadapinya atau yang ada disekitarnya (Rachman, Sudjijono, Aminudin, Kusnan, Adiwiryawan, Mukhsin, Ahmadi, Iksan, 1985:1). Atas dasar respon yang menggejala pada perilaku itulah secara kongkret minat dapat ditangkap, diamati, dan diukur. Tingkat konsumen membeli atau mengkonsumsi sebuah produk dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Minat Konsumen untuk Berbelanja 1. Store Contact

(35)

mode, mencetak denah lokasi toko pada brosur, mengadakan kupon berhadiah dan pengadaan iklan. Store contact dapat juga ditingkatkan dengan pemilihan lokasi toko yang strategis dan ramai dimana orang banyak berlalulalang. Pemilihan lokasi toko yang strategis dan ramai dapat mendorong minat konsumen untuk datang ke toko. ( Peter & Olson, 2000 : 252 ).

Setelah adanya store contact ini, selanjutnya store environment

yang disajikan oleh retailer memegang peranan yang penting dalam mempertahankanstore contact yang telah terjadi. Oleh karena itu,retailer

harus mampu untuk mengadakan store environment yang aman, nyaman, dan menyenangkan bagi konsumen.

2. Store Enviroment

Retailer mempunyai dua hal yang dapat ditawarkan kepada konsumen, yaitu produknya dan cara menampilkan produk tersebut sehingga terlihat menarik. Cara penampilan produk yang ditawarkan oleh toko itulah yang kemudian disebut sebagai store environment. Store environment yang baik adalah lingkungan toko yang dapat menghadirkan kenyamanan bagi para pengunjungnya serta mampu merangsang mereka untuk menghabiskan waktu dan berbelanja ditoko tersebut. Pentingnya

(36)

a. Store Image

Store image adalah kepribadian sebuah toko. Kepribadian atau

store image menggambarkan apa yang dilihat dan dirasakan oleh konsumen terhadap toko tertentu. Bagi konsumen, apa yang dilihat dan dirasakan inilah yang dapat menarik minat beli. Kepribadian ini juga mewakili suatu gambaran yang utuh atas retailer. Oleh karena itu,

retailerharus mampu mengetahui dan merancang apa yang ingin dilihat dan dirasakan oleh konsumen.

Store image merupakan salah satu alat yang terpenting bagi

retailer untuk menarik dan memenuhi kepuasan konsumen. Konsumen menilai sebuah toko berdasarkan pengalaman mereka atas toko tersebut. Jika konsumen merasa puas maka konsumen akan berminat berbelanja kembali ke toko yang sama. Dan hasilnya, beberapa toko akan menetap dalam benak konsumen apabila ia merasa puas akan toko tersebut sementara toko yang lain tidak akan pernah dipertimbangkan sama sekali.

(37)

1) External Impressions

Penempatan lokasi toko, desain arsitektur, pintu masuk muka merupakan bagian dari citra toko. Atribut-atributr eksternal tersebut termasuk salah satu alat komunikasi non-verbal dalam menyampaikan citra toko yang diinginkan oleh retailer kepada konsumennya. Pentingnya penyampaian citra toko yang benar berdasarkan pada kepercayaan bahwa citra toko menolong penempatan posisi suaturetailerdibanding dengan para pesaingnya. Dalam penyampaian yang tepat, masalah yang dihadapi adalah bagaimana sebuah retailer mampu menggunakan atribut-atribut eksternal tersebut secara maksimal sehingga konsumen dapat menyerap apa yang ingin dilihat dan dirasakan retailer. Kesan yang masuk pertama kali dibenak konsumen pada umumnya adalah semua atribut eksternal toko. Kesan yang pertama kali inilah yang penting karena hal ni dapat membedakan sebuah retailer dengan pesaingnya.

2) Internal Impressions

(38)

sesuai dengan kebutuhan psikologis dan kebutuhan fisik dari target pasar yang dituju.

b. Store Atmospherics

Untuk menciptakan atmosfer toko yang merangsang pembelian, sebuahretailerharus mampu membangkitkan niat atau keinginan untuk berbelanja dalam benak konsumen. Seseorang yang punya prinsip hemat pun akan lebih menyukai atmosfer toko yang dapat merangsangnya untuk berbelanja. Atmosfer toko adalah keseluruhan efek emosional yang diciptakan oleh atribut fisik toko. Pada umumnya, setiap orang akan lebih tertarik pada toko yang menawarkan lingkungan berbelanja yang aman dan nyaman. Atmosfer toko harus mampu memuaskan kedua belah pihak yang terkait, yaitu retailer itu sendiri dan para konsumennya.

Sebuah retailer pasti berusaha mempengaruhi perasaan konsumen dengan menciptakan suatu atmosfer toko yang mendorong minat beli. Atmosfer belanja yang menyenangkan adalah atmosfer dengan atribut yang dapat menarik kelima panca indra manusia, yaitu pengelihatan, pendengaran, penciuman, peraba, dan perasa.

1) Pengelihatan( Sight Appeal )

(39)

Sight appealdapat dilihat sebagai suatu proses menyebarkan stimuli yang dapat menimbulkan hubungan visual dengan yang dilihat. Ukuran, bentuk, warna adalah tiga stimuli visual yang utama yang dapat digunakanretaileruntuk menarik perhatian konsumen.

2) Pendengaran (Sound Appeal)

Suara dapat menjadikan atmosfer suatu toko menjadi lebih meriah. Retailer dapat menggunakan sound appealdengan berbagai cara. Suara dapat dijadikan sebagai pencipta suasana, penarik perhatian, ataupun sebagai pemberi informasi. Musik dapat membuat konsumen merasa nyaman, membangun minat berbelanja, membangun suasana toko yang diinginkan oleh retailer ( misal : suasana meriah ), atau mengingatkan konsumen akan acara spesial yang akan berlangsung didalam toko ( misal : lebaran ). Musik yang diputar harus seiring dengan citra yang ingin ditampilkan. Tipe dan volume musik pun harus disesuaikan dengan target pasar yang dituju.

(40)

syarat utama dalam proses pembelian maka suara mempunyai kedudukan yang penting dalam menciptakan atmosfer dalam berbelanja.

3) Penciuman( Scent Appeal )

Tujuan dariscent appealadalah untuk menghindari bau yang tidak sedap dan menciptakan bau yang menyenangkan konsumen sehingga mereka merasa nyaman dalam berbelanja. Apabla didalam toko tercium bau yang tidak sedap maka konsumen akan selalu mengingat bau tersebut sehingga menimbulkan pandangan yang negatif terhadap toko tersebut.

Ruangan yang harum merupakan kunci dalam merangsang konsumen untuk berbelanja dan menghabiskan waktunya didalam toko. Toko harus mempunyai aroma yang sesuai dengan produk yang ditawarkan, misal : apotik harus beraroma antiseptic yang mencerminkan kebersihan. Cara lain untuk menciptakan aroma yang menyenangkan adalah dengan memakai pewangi ruangan seperti

aromatherapy

4) Peraba( Touch Appeal )

(41)

dari kemasannya. Oleh karena itu, tata ruang toko, pengaturan lampu, pengaturan rak maupun display harus memungkinkan konsumen untuk dapat melakukan inspeksi pribadi pada produk yang dituju. Kemungkinan konsumen untuk membeli produk akan meningkat secara dramatik setelah mereka melakukan inspeksi ini. c. Store Theatrics

Retailing bukan hanya sekedar menjual produk tetapi lebih merupakan suatu pameran atau pagelaran produk yang memicu konsumen untuk membeli produk yang dipamerkan. Store theatrics

dapat merupakan senjata yang ampuh bagi kebanyakan retailer untuk mendapatkan competitive advantage yang mampu membedakan antara

retailersatu dengan yang lainnya.

Dewasa ini konsumen memandang bahwa pergi ke suatu toko atau mal bukanlah untuk sekedar berbelanja, tetapi lebih merupakan suatu reaksi. Oleh karena itu sebuahretailerharus mampu menyediakan konsep toko yang tidak hanya menekankan pada fungsi tempat belanja, tetapi juga sebagai tempat rekreasi dan hiburan, atau bahkan sebagai tempat bersosialisasi.

Store theatrics dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu sebagai berikut :

1) Decor Theme

(42)

dapat menarik kelima indera konsumen. Sebuah retailer tidaklah harus menggunakan satu tema yang sama untuk keseluruhan ruangan toko, retailer dapat mengkombinasikan beberapa tema yang dianggap sesuai dengan target pasar yang dituju. Tema dekor dapat menjadikan sebuah toko menjadi lebih menarik dan lebih menghibur konsumen dalam berbelanja. Tema juga membantu

retailer untuk mendapatkan perhatian pertama konsumen dan mempertahankan perhatian tersebut selama mereka berbelanja didalam toko.

2) Store Event

Store event adalah peristiwa spesial, sepertidisplay produk, acara hiburan, demonstrasi produk, program promosi, program kemanusiaan, atau perayaan. Peristiwa spesial ini diadakan oleh pihak manajemen retailer untuk menarik pembeli potensial masuk kedalam toko dengan harapan untuk mencapai tujuan sebagai berikut :

- Menciptakanawarenessterhadap toko - Menyediakan informasi kepada toko

- Membangun store image yang dapat menguntungkan pihak

retailer

(43)

Tujuan-tujuan tersebut dapat tercapai apabila retailer

mempunyai standar kualitas store theatrics yang baik. ( Umar 2002, 59 )

G. Review Penelitian Terdahulu

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor- faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja. Faktor- faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket adalah store contact dan store image. Studi kasus dilakukan di GardenaDepartment Store & Supermarket.

Penelitian dilakukan dengan cara menyebar kuesioner kepada 100 responden dengan metode pengambilan sampel menggunakan accidental sampling. Uji validitas dan reliabilitas digunakan untuk menganalisis keandalan dari butir- butir pertanyaan kuesioner. Analisis regresi linear berganda untuk mengetahui apakah kedua faktor tersebut mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja. Koefisien determinasi digunakan untuk mengetahui seberapa besar pengaruh kedua faktor tersebut terhadap minat konsumen untuk berbelanja.

Dari hasil penelitian profil responden dapat diketahui bahwa 69 % konsumen yang berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket

adalah perempuan, 69 % berusia 20-30 tahun, 57 % memiliki tingkat pendidikan terakhir SMU, 57 % adalah pelajar dan mahasiswa, 84 % memiliki pendapatan atau uang saku setiap bulan kurang dari Rp. 1 000.000. Variabel

(44)

konsumen untuk berbelanja. Besarnya pengaruh variabel store contact dan

store imageterhadap minat konsumen untuk berbelanja adalah sebesar 49,5 %. (Muhammad Akbar 2006 : Abstrak)

H. Hipotesis

(45)

28 A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang dilakukan adalah studi kasus, yaitu penelitian mengenai status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase atau khas dari keseluruhan personalitas. Hasil penelitian ini bersifat terbatas atau hanya berlaku untuk objek yang diteliti (Iqbal hasan, 2002:15)

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian : GardenaDepartment Store & Supermarket

Jl. Urip Sumoharjo 40 Yogyakarta.

2. Waktu penelitian : Tahun 2009

C. Subyek dan Obyek Penelitian

1. Subyek Penelitian adalah orang yang memiliki kapabilitas dan kompetensi untuk dimintai keterangan dalam penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi subjeknya adalah konsumen yang sedang berbelanja di Gardena

department storeYogyakarta.

(46)

di Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta ditinjau dari

store contact, store image, dan store atmospherics yang diperoleh melalui kuesioner.

D. Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang menjadi objek atau pengamatan atau faktor yang berperan dalam peristiwa yang akan diteliti. Variabel ini terdiri dari :

1. Variabel Independent

Variabel independent atau variabel bebas adalah variabel yang dapat mempengaruhi perubahan dalam variabel dependen yang mempunyai hubungan yang negatif atau positif bagi variabel dependen lainnya.

Dalam penelitian ini yang menjadi variabel bebasnya adalah :

(47)

lima kategori yang dimulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Berikut bobot nilai dari lima kategori tersebut:

Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5

Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4

Tanggapan Netral (N) mendapat nilai 3

Tanggapan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai 2 Tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1 b. Store image adalah citra yang dimiliki oleh Gardena Department Store

& Supermarket, Yogyakarta. Indikatornya adalah desain arsitektur yang mewah dari Gardena, pintu masuk dekat dengan tempat parkir sehingga memudahkan pengunjung untuk memasukinya, tata letak ruang baik dan menarik, ukuran ruangan cukup luas dan mengedepankan kenyamanan, tata cahaya dalam ruangan memberikan suasana nyaman pada pengunjung, barang yang ditawarkan cukup lengkap dan harganya terjangkau. Pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Skala ini terdiri dari lima kategori yang dimulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Berikut bobot nilai dari lima kategori tersebut:

Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5

Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4

Tanggapan Netral (N) mendapat nilai 3

(48)

c. Store atmospherics adalah suasana yang dimiliki oleh Gardena

Department Store & Supermarket, Yogyakarta. Indikatornya adalah pemandangan didalam ruangan yang indah, suara musik yang dapat memberikan kenyamanan, adanya informasi tanda ( petunjuk harga ) di tiap-tiap rak, setiap produk dapat disentuh,diraba,dan dicium oleh konsumen, AC (air conditioner) yang sejuk dan segar sehingga konsumen betah untuk berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket Yogyakarta. Pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Skala ini terdiri dari lima kategori yang dimulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Berikut bobot nilai dari lima kategori tersebut:

Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5

Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4

Tanggapan Netral (N) mendapat nilai 3

Tanggapan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai 2 Tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1

(49)

2. Variabel Dependen

Variabel dependen atau variabel terikat adalah variabel yang menjadi pehatian utama dalam sebuah penelitian. Dalam penelitian ini yang menjadi variabel terikatnya adalah minat konsumen untuk berbelanja di Gardena artinya aspek kejiwaan yang kompleks dan unik yang menggejala pada perilaku konsumen dan sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan di Gardena Department Store & Supermarket, Yogyakarta.. Indikatornya adalah merasa senang jika berbelanja di Gardena, setiap berbelanja akan selalu ke Gardena, Gardena adalah tempat favorit bagi konsumen yang ingin berbelanja, merencanakan apabila ada waktu luang untuk berbelanja kembali di Gardena bersama keluarga atau teman. Pengukuran yang digunakan adalah skala ordinal. Skala ini terdiri dari lima kategori yang dimulai dari sangat tidak setuju sampai sangat setuju. Berikut bobot nilai dari lima kategori tersebut:

Tanggapan Sangat Setuju (SS) mendapat nilai 5

Tanggapan Setuju (S) mendapat nilai 4

Tanggapan Netral (N) mendapat nilai 3

Tanggapan Tidak Setuju (TS) mendapat nilai 2 Tanggapan Sangat Tidak Setuju (STS) mendapat nilai 1

(50)

yang sesuai, setiap butir jawaban bernilai 1 sampai dengan 5 disesuaikan dngan alternatif jawaban yang dipilih dari masing-masing pertanyaan.

E. Jenis dan Sumber Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari responden melalui pengisian kuesioner mengenai minat konsumen ditinjau daristore contact, store image,danstore atmospherics.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data primer yang telah diolah lebih lanjut dan disajikan oleh pihak pengumpul data primer atau pihak lain. Dalam hal ini berupa data yang diperoleh dari GardenaDepartment Store & Supermarket

mengenai profil GardenaDepartment Store & Supermarket sebagai tempat penelitian, yang meliputi latar belakang atau sejarah berdirinya, struktur organisasi, dan fasilitas-fasilitas yang terdapat di Gardena Department Store & Supermarket,Yogyakarta.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Kuesioner

(51)

Department Store & Supermarket, Yogyakarta ditinjau daristore contact, store imagedanstore atmospherics.

2. Dokumentasi

Dokumentasi adalah teknik pengumpulan data dengan mempelajari dan menganalisis catatan-catatan yang berhubungan dengan objek penelitian. Dalam hal ini berupa dokumentasi terhadap catatan-catatan yang diperoleh dari pihak Gardena Department Store & Supermarket,

Yogyakarta.

G. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan dari kumpulan elemen yang memiliki sejumlah karakteristik umum, yang terdiri dari bidang-bidang untuk diteliti ( Widayat dan Amirullah, 2002:52 ). Dengan demikian populasi merupakan seluruh kumpulan elemen yang dapat digunakan untuk membuat beberapa kesimpulan.

(52)

2. Sampel

Sampel adalah bagian yang akan diteliti atau suatu kelompok dari populasi yang akan dipilih dalam penelitian ( Widayat dan Amirullah, 2002:52 ). Teknik penentuan sampel yang dilakukan dalam penelitian ini bersifat tidak acak (non-random sampling) dimana anggota populasi tidak diberi peluang yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel. Jenis penentuan sampel tidak acak yang digunakan dalam penelitian ini adalah mereka yang pernah datang berkunjung atau berbelanja di Gardena

Department Store & Supermarket, Yogyakarta. Pada jenis ini anggota sampel ditentukan berdasarkan ciri tertentu yang dianggap mempunyai hubungan erat dengan ciri populasi ( Sugiyono, 2000:73 ). Jumlah sampel yang akan digunakan yaitu sebanyak 100 responden. Penentuan jumlah sampel didasarkan pada rumus ( Umar, 2003:150 ):

n > p.q (Z

2 /  /e)

2

Keterangan :

n = jumlah sampel

Z

2 /

 = nilai uji t dengan tingkat signifikasi 5% (Z/2=1,96) e = tingkat kesalahan yang ditolerir (10%)

p = proporsi populasi yang diinginkan mempunyai karakteristik tertentu

q = (1-p) = proporsi yang diinginkan mempunyai karakteristik tertentu

(53)

Berdasarkan perhitungan rumus tersebut dihasilkan jumlah sampel (n) harus lebih besar dari 96 dan agar memudahkan perhitungan, maka dibulatkan menjadi 100 sampel responden.

3. Teknik Sampling

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling konveniens (convenience sampling methods) yaitu penelitian mengenai perilaku konsumen terhadap suatu produk yang dapat dilakukan melalui survei kepada setiap pengunjung yang dijumpai ditoko swalayan. Konsumen yang diambil sebagai sampel adalah konsumen Gardena department store Yogyakarta yang terdapat atau dijumpai di lokasi penelitian.

H. Uji Instrumen Penelitian

1. Uji Validitas

(54)

berdasarkan konsistensi jawaban para responden, dengan cara meninjau item mana yang perlu dikesampingkan atau diganti. Untuk menguji validitas setiap butir, maka skor yang ada pada butir dikorelasikan dengan skor total. Skor butir dipandang sebagai Xdan skor total dipandang sebagai Y. Dalam penelitian ini uji validitas diakukan dengan bantuan komputer menggunakan program SPSS for Windows versi 12.00. Rumus yang digunakan adalah korelasi product moment dengan taraf signifikansi

 

 0.05. Berikut rumus validitas tersebut (Sugiyono, 2001:109):

   

 

 

   2 2 2 2 y y n x x n y x xy n rxy

Di mana, rxy koefisien korelasi setiap item 

x nilai jawaban dari masing-masing responden 

y total butir dari jawaban responden 

n banyaknya responden

Apabila rhitung lebih besar atau sama dengan rtabel dengan taraf

signifikansi 0.05, maka butir-butir pernyataan tersebut dinyatakan valid. Namun jika rhitung lebih kecil dari rtabeldengan taraf signifikansi 0.05, maka

butir-butir pernyataan tersebut dinyatakan tidak valid. 2. Uji Reliabilitas

(55)

bagian, antara kelompok item yang bernomor ganjil dan genap. Untuk menguji reliabilitas digunakan rumus Spearman- Brown :

rxx =

) ( 1

) ( 2

xy xy r r

Keterangan :

rxx = Koefisien reliabilitas

rxy = Koefisien korelasi antara item bernomor ganjil dan

bernomor genap.

Berdasarkan rumus tersebut dapat diartikan bahwa dengan taraf signifikansi 5%, jika rhitunglebih besar dari rtabel maka kuesioner memenuhi

syarat reliabilitas.

I. Uji Asumsi Klasik Model Regresi Berganda

1. Uji Asumsi Klasik Multikolinieritas

(56)

dalam menentukan ada tidaknya multikolinieritas dapat digunakan cara lain yaitu dengan :

a. Nilai tolerance adalah besarnya tingkat kesalahan yang dibenarkan secara statistik ()

b. Nilai variance inflation factor ( VIF ) adalah faktor inflasi penyimpangan baku kuadrat

Nilai tolerance () dan variance inflation factor (VIF) dapat dicari dengan menggabungkan kedua nilai tersebut sebagai berikut :

Besartolerance() :

= 1 / VIF

Besar nilaivariance inflation factor(VIF) :

VIF = 1/

Variabel bebas mengalami multikolinieritas jika :  hitung <  dan VIF hitung > VIF.

Variabel bebas tidak mengalami multikolinieritas jika :  hitung >  dan VIF hitung < VIF.

Cara mengatasi multikolinieritas :

(57)

2) Jika tidak dapat dihilangkan (nomor 1) hanya digunakan untuk membantu memprediksi dan tidak untuk diinterpretasikan.

3) Mengurangi hubungan linier antar variabel bebas dengan menggunakan logaritma natural (ln).

4) Menggunakan metode lain misalnya metode regresi Bayesian, dan metode regresiridge.

2. Uji Asumsi Klasik Heteroskedastisitas

Dalam persamaan regresi berganda perlu juga diuji mengenai sama atau tidak varians dari residual observasi yang satu dengan observasi yang lain. Jika residualnya mempunyai varians yang sama disebut Homoskedastisitas dan jika variansnya tidak sama/berbeda disebut terjadi Heteroskedastitas. Persamaan regresi yang baik jika tidak terjadi Heteroskedastitas.

Analisis uji asumsi heterokedastitas hasil output SPSS melalui grafik scatterplot antara Z prediction (ZPRED) yang merupakan variabel bebas (sumbu X = Y hasil prediksi) dan nilai residualnya (SRESID) merupakan variabel terikat (sumbu Y = Y prediksi – Y riil)

(58)

Heteroskedastitas terjadi jika pada scatterplot titik-titiknya mempunyai pola yang teratur baik menyempit, melebar maupun bergelombang-gelombang.

3. Uji Asumsi Klasik Normalitas

Selain uji asumsi klasik multikolinieritas dan heteroskedastitas, uji asumsi klasik yang lain adalah uji normalitas, di mana akan menguji data variabel bebas (X) dan data variabel terikat (Y) pada persamaan regresi yang dihasilkan, berdistribusi normal atau berdistribusi tidak normal. Ada 2 cara untuk menguji asumsi klasik normalitas :

a. Cara Stastistik

Dalam menguji data variabel bebas dan data variabel terikat berdistribusi normal atau tidak pada cara statistik ini melalui nilai kemiringan kurva (skewness = 3) atau nilai keruncingan kurva (kurtosis =4) diperbandingkan dengan nilai Z tabel.

Rumus nilai Z untuk kemiringan kurva (skewness) :

Zskewness=Skewness/6 / N atau Z3 =3 /6 / N

Rumus nilai Z untuk keruncingan kurva (kurtosis) :

Z kurtosis = kurtosis /24 / N atau Z4 =4 /24 / N

(59)

Ketentuan analisis :

1) Variabel (bebas atau terikat) berdistribusi normal jika Z hitung (Z3 atau Z4) < Z tabel.

Misal diketahui Z 5% = 1,96 (Z tabel) lebih besar dari Z hitung atau dengan kata lain Z hitung lebih kecil dari Z tabel (1,96), dapat dituliskan Z hitung < 1,96.

2) Variabel berdistribusi tidak normal jika Z hitung (Z3 atau Z4) >

Z tabel.

Misal nomor (a), dapat ditulis Z hitung > 1,96.

b. Cara Grafik Histogram dan Normal Probability Plots

(60)

4. Uji Asumsi Klasik Autokorelasi

Persamaan regresi yang baik adalah yang tidak memiliki masalah autokorelasi, jika terjadi autokorelasi maka persamaan tersebut menjadi tidak baik/tidak layak dipakai prediksi. Masalah autokorelasi baru timbul jika ada korelasi secara linier antara kesalahan pengganggu periode t (berada) dengan kesalahan pengganggu periodet-1 (sebelumnya).

Salah satu ukuran dalam menentukan ada tidaknya masalah autokorelasi dengan uji Durbin-Watson (DW) dengan ketentuan sebagai berikut :

a. Terjadi autokorelasi positif, jika nilai DW di bawah –2 ( DW < –2 ) b. Tidak terjadi autokorelasi, jika nilai DW berada diantara –2 dan +2

atau –2DW+2

c. Terjadi autokorelasi negatif jika nilai DW di atas +2 atau DW > +2

J. Teknik Analisis Data

1. Regresi Linear Berganda

(61)

3 3 2 2 1

1

X

b

X

b

X

b

a

Y

Keterangan:

Y = skor minat konsumen X1 = skorstore contact

X2 = skorstore image

X3 = skorstore atmospherics

b = angka arah atau koefisien regresi yang menunjukkan angka peningkatan atau penurunan variabel dependen yang didasarkan pada variabel independen.

a = konstanta

Harga a dan b dapat dihitung dengan rumus :

 



2 2 2

   X X n XY X X Y a

 

2

2

   X X n Y X XY n b

Dengan melihat besarnya koefisien regresi linera berganda pada persamaan diatas, maka dapat diketahui hubungan masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat.

2. Koefisien Determinasi

(62)

 1 1 2 22 3 3

2 Y Y X b Y X b Y X b R Keterangan : 2

R = koefisien determinasi 3

, 2 , 1

X = variabel independen( store contact, store image, store atmospherics ) 3 , 2 , 1

b = koefisien regresi

Y = variabel dependen ( minat belanja konsumen 3. Pengujian dengan uji F

Statistik uji F adalah untuk melihat pengaruh secara simultan antara store contact, store image, dan store atmospherics dengan minat konsumen untuk berbelanja. Langkah-langkahnya adalah sebagai berikut :

a. Perumusan hipotesis

b. Menentukan nilai kritis dalam distribusi F dengan tingkat signifikasi ( ) adalah 0,05 dan derajat bebasnya (df) (k;n-k-1).

c. Menghitung nilai Fhitung dengan rumus :

1

/

1

/ 2 2     K n R K R F

Dengan Ftabel = (x;k-1;n-k) dimana : K = banyaknya variabel bebas n = banyaknya sampel

F = harga F garis regresi yang dicari 2

(63)

d. Kriteria yang digunakan untuk mencari Ftabel adalah derajat kebebasan df= n-k-1 dengan tingkat signifikasi 5%.

0

H = berarti variabel store contact, store image, dan store atmosphericstidak berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja.

H = berarti variabel store contact, store image, dan store Atmospherics berpengaruh terhadap minat konsumen untuk berbelanja.

Jika Fhitung >Ftabel , makaHo ditolak danHa diterima, artinya

variabel independen (X1,2,3...) secara bersama-sama berpengaruh

terhadap variabel dependen (Y).

Jika FhitungFtabel , maka Ho diterima dan Haditolak, artinya

variabel independen (X1,2,3...) secara bersama-sama tidak

berpengaruh terhadap variabel dependen (Y). 4. Pengujian dengan uji t

Untuk mengetahui pengaruh secara parsial faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja, maka digunakan uji signifikan variabel individual. Langkah-langkah pengujian :

a. Menentukan hipotesis

H0 :i = 0, artinya variabel independen i (Xi) berpengaruh terhadap

(64)

Ha :i0, artinya variabel independen i (Xi) tidak berpengaruh

terhadap variabel dependen(Y).

(i= variabel 1, 2, 3)

b. Menentukanttabel

Untuk menentukan t tabel, digunakan tingkat 5% dan derajat kebebasan (dk) =n – 1 – kdimana,

n= jumlah sampel

k= jumlah variabel yang dipakai c. Rumus untuk mencarithitung

Untuk mencarithitung digunakan rumus :

Sb b t

d. Pengambilan keputusan

Jika – t tabel > t hitung > t tabel, maka Ha diterima dan Ho ditolak,

artinya variabel independen i (Xi) berpengaruh terhadap variabel dependen(Y).

Jika – t tabel  t hitung  t tabel, maka Ho diterima dan Ha ditolak,

(65)

48

A. Sejarah Singkat GardenaDepartment Store & Supermarket

(66)

Supermarket yang berlokasi di lantai satu dibuka pada tanggal 03 Juni 1983 yang disusul dengan pembukaan aneka busana dilantai dua pada tanggal 25 Juni 1983 untuk memenuhi kebutuhan pakaian baik pria, wanita, maupun anak- anak.

Kemudian di lantai tiga dipersiapkan untuk penjualan mainan anak-anak, alat olahraga, peralatan sekolah, dan sepatu yang dibuka mulai bulan Oktober 1983, sedangkan di lantai empat sebagai arena rekreasi keluarga yang selesai dibangun pada bulan Januari 1984.

Dengan selesainya pembangunan dan perluasan toko Gardena, maka pimpinan dengan rendah hati memohon kepada Sri Paku Alam VII selaku wakil Gubernur DIY untuk berkenan meresmukan toko Gardena pada tanggal 21 Januari 1984 sebagai Department Store & Supermarket. Tanggapan masyarakat terhadap Gardena sangat positif, yaitu Gardenba selalu ramai dikunjungi konsumen, dan kritik- kritik yang membangun demi perbaikan pelayanan dan mutu produk yang disampaikan merupakan bukti bahwa masyarakat menginginkan yang terbaik.

(67)

jumlah karyawan kurang lebih 230 personil dan menempati ruang penjualan seluas 2000 m²

Lokasi Gardena sangatlah strategis yaitu terletak di Jl Urip Sumoharjo No 40 Yogyakarta. Jalan ini merupakan jalan utama menuju arah tugu Yogyakarta dari arah timur dan selalu ramai dilalui kendaraan maupun pejalan kaki. Lokasi Gardena dekat dengan kampus- kampus dan sekolah- sekolah yaitu AKPRIND, AA YKPN, UKDW, SMU Negeri 9 Yogyakarta dan SMU Bopkri 2 Yogyakarta. Gardena mempunyai lokasi parkir sendiri yang mampu menampung 47 motor dan 16 mobil, hal ini akan memudahkan konsumen untuk memarkir kendaraannya sehingga lebih nyaman dalam berbelanja.

Desain arsitektur Gardena jika dilihat dari depan terkesan seperti toko biasa, namun setelah memasuki ruangan dalam Gardena akan terlihat jelas citra yang ditampilkan dan tidak kalah dengan toko- toko yang lain. Dilihat dari harga barang yang ditawarkan yaitu barang- barang yang dapat dijangkau oleh masyarakat menengah khususnya mahasiswa.

(68)

serta tata cahaya yang sesuai dengan kebutuhan mata mampu memberikan suasana nyaman sehingga membuat konsumen betah dalam berbelanja.

Musik yang disajikan oleh Gardena selain sebagai informasi tentang toko juga sebagai pencipta suasana nyaman yaitu dengan diputarnya lagu-lagu yang menjadi kesukaan para kawula muda yang sesuai dengan pasar yang dituju. Setiap produk yang dijual terdapat label harga sehingga memudahkan pembeli untuk mengetahui harga barang yang mau dibeli, selain itu setiap produk yang ditawarkan oleh Gardena dapat disentuh, diraba, ataupun dicium dan untuk produk- produk tertentu dapat dicoba terlebih dahulu misalnya pakaian, sendal, sepatu sehingga konsumen tidak ragu dalam membelanjakan uangnya.

B. Strategi, Visi dan Misi

Strategi Gardena Department Store & Supermarketdimasa mendatang akan membentuk jaringan pelayanan dan jasa retail terkemuka di Indonesia. Untuk mencapai tujuan tersebut maka kami menggabungkan semua faktor mulai dari sistem manajemen yang baik, fasilitas yang canggih, hingga tenaga penjualan yang handal dan terpercaya untuk memberikan palayanan terbaik kepada seluruh pelanggan.

1. Visi : Menjadi sarana perbelanjaan yang dipilih oleh pelanggan karena mutu pelayanan yang prima dan terpercaya.

(69)

C. Target Visi dan Misi

1. Stakeholders kami : memenuhi tujuan dan kebutuhan stakeholders serta berupaya untuk terus memelihara kemantapan operasional yang memberikan hasil semaksimal mungkin agar dapat mendukung pertumbuhan dan perkembangan selanjutnya.

2. Staf kami : meningkatkan profesionalisme secara berkesinambungan untuk mencapai kepuasan kerja dalam memberikan pelayanan terbaik bagi para pelanggan.

3. Supplier kami : menjadikan para supplier kami sebagai mitra kerja yang setara untuk mendistribusikan produk yang baik dan bermutu bagi pelanggan.

D. Motto

1. We care about yau

2. Customer oriented service(pelayanan yang berpusat pada pelanggan) 3. Aim for continuous improvement (peningkatan kualitas yang

berkesinambungan)

4. Responsive and competent staff(staf yang cepat tanggap dan cakap) 5. Effective and cost contained care(pembiayaan yang efektif dan hemat) E. Struktur Organisasi

(70)

koordinasi serta desentralisasi dalam pembuatan keputusan dan ukuran satuan kerja.

Pengorganisasian yang baik dalam suatu perusahaan juga akan ikut menunjang perusahaan dalam mencapai tujuan, dimana mempunyai ciri- ciri sebagai berikut :

1. Hanya mempunyai hubungan kerja satu garis vertikal antara atasan dan bawahan.

2. Kekuasan tertinggi ada pada General Manager yang kemudian turun ke bawah menurut yang telah digariskan dalam struktur organisasi perusahaan.

3. Setiap bagian dalam susunan organisasi tersebut ada satu orang yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugas operasinya dan tanggung jawab yang jelas sangat diperlukan untuk menghindari kesalahan dalam pengolahan.

(71)
(72)

1. Board af Director

Memegang kekuasaan tertinggi bertanggung jawab mengawasi pelaksanaan semua kegiatan perusahaan secara umum dan membantu

General Manager Operational. 2. General Manager

Tugas dan kewajibanGeneral Manageradalah : a. Menetapkan kewajiban umum perusahaan. b. Memutuskan rencana- rencana kerja perusahaan.

c. Mengawasi dan mengkoordinir pelaksanaan kegiatan pada semua bagian.

d. Mempertanggungjawabkan pelaksanaan kegiata perusahaan. 3. Secretary

Tugas bagian ini adalah sebagai penghubung manajer lini dengan manajer operasional serta menyeleksi surat- surat yang masuk khususnya untuk

General Manager Operasional.

4. Inspection Internal Audit Manager

Manajer ini bertugas dan bertanggung jawab atas keuangan yang menyangkut internal perusahaan yang meliputi perencanaan keuangan perusahaan dan alokasi dana perusahaan.

5. Branch Manager

(73)

terdiri dsari bagian- bagian (departemen) dan manajer ini juga merupakan kepala tiap- tiap departemen dibawahnya.

6. Material and Merchandising Manager

Manajer ini bertanggung jawab atas semua barang yang ada dalam perusahaan mulai dari menyeleksi barang yang ditawarkan pemasok dan menentukan barang yang akan dibeli perusahaan. Manajer ini membawahi

Merchandising Section, Logistik Section, dan Stock Controller.

7. Marketing Manager

Manajer pemasaran mempunyai tugas yaitu melakukan kegiatan promosi, melakukan pendekatan- pendekatan memberikan laporan kepada General Manager tentang kegiatan pemasaran dan hasil- hasilnya. Manajer pemasaran membawahi Supermarket Department, Lantai 1 Department, Lantai 2 Department, Lantai 3 Department, Lantai 4 Department, Leasing

and Promotion Department.

8. Office Administration Manager

(74)

9. HRD Manager

Tugas manajer personalia adalah merencanakan, mengendalikan, dan mengkoordinasikan kegiatan dengan kepegawaian yang mencakup penggajian, recruitment tenaga kerja, pendidikan dan pelatihan pegawai, pemutusan hubungan kerja, serta deskripsi kerja. HRD Manager

membawahi General Affairs, Personal Administration, Public Relation/legal.

10.Business Development Manager

(75)

58

Berikut ini dipaparkan hasil analisis data dan pembahasan mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di Gardena

Department Store&SupermarketYogyakarta.

Tujuan utama penelitian ini adalah untuk mengetahui apakahstore contact, store image, dan store atmospherics mempengaruhi minat konsumen untuk berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket. Untuk itu digunakan analisis regresi linier berganda.

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Februari 2010 bertempat di Gardena Department Store & Supermarket. Yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah konsumen yang berbelanja di Gardena Department Store & Supermarket atau setidaknya yang sudah pernah sekali berbelanja di Gardena

Department Store & Supermarket,yang berusia minimum 16 tahun ke atas karena jika dimintai pendapatnya sudah mampu mengevaluasi. Jumlah sampel yang dipakai dalam penelitian ini sebanyak 100 orang.

Sebelum kuesioner disebarkan kepada 100 orang konsumen Gardena

(76)

dilakukan dengan cara mendatangi langsung konsumen Gardena Department Store & Supermarket.

A. Analisis Data

1. Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas

Penelitian ini menggunakan bantuan kuesioner guna mengumpulkan data penelitian. Untuk itu terlebih dahulu dilakukan uji instrumen (kuesioner) yaitu uji validitas dan uji reliabilitas terhadap 30 responden agar dapat diketahui item-item dalam kuesioner tersebut mampu mengukur variabel-variabel yang akan diukur atau tidak. Pengujian validitas dan reliabilitas ini menggunakan program SPSS for Windows versi 15 dengan kriteria apabila nilai r hitung > r tabel maka item dinyatakan valid (reliabel). Sedangkan apabila nilai r hitung < r tabel maka item dinyatakan gugur sehingga harus dikeluarkan dari analisis selanjutnya. Dengan tingkat signifikansi 0,05 dan db = 30 – 2 = 28 diperoleh nilai r tabel sebesar 0,306. Hasl pengujiannya disajikan berikut ini.

Tabel V.I Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel

Store Contact

Item No. r hitung r tabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 0,534 0,531 0,647 0,563 0,175 0,684 0,593 0,666 0,574 0,483 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306

r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel

alpha 0,764 0,306 alpha > r tabel

(77)

Tabel V.I menunjukkan sembilan dari sepuluh item pada variabel

store contact memiliki nilai r hitung > r tabel. Sedangkan satu item yaitu nomor 5 memiliki nilai r hitung < r tabel. Ini berarti sembilan item tersebut valid dan satu item gugur, sehingga jumlah item yang dapat dianalisis selanjutnya ada sembilan item. Sementara nilai alpha untuk sembilan item tersebut sebesar 0,764 dimana nilai tersebut lebih besar dari r tabel yang berarti bahwa sembilan item tersebut reliabel mengukurstore contact.

Tabel V.II Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel

Store Image

Item No. r hitung r tabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 7 0,485 0,539 0,813 0,832 0,850 0,816 0,188 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306

r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung < r tabel

alpha 0,828 0,306 alpha > r tabel

Sumber: Lampiran 2

Tabel V.II menunjukkan enam item pada variabel store image

(78)

Tabel V.III Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel

Store Atmospherics

Item No. r hitung r tabel Keterangan

1 2 3 4 5 6 0,624 0,653 0,663 0,720 0,604 0,388 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306

r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel

alpha 0,653 0,306 alpha > r tabel

Sumber: Lampiran 2

Tabel V.III menunjukkan enam item pada variabel store atmospherics memiliki nilai r hitung > r tabel. Ini berarti enam item tersebut valid sehingga jumlah item yang dapat dianalisis selanjutnya ada enam item. Sementara nilai alpha untuk enam item tersebut sebesar 0,653 dimana nilai tersebut lebih besar dari r tabel yang berarti bahwa enam item tersebut reliabel mengukurstore atmospherics.

Tabel V.IV. Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen Variabel Minat Konsumen Untuk Berbelanja

Item No. r hitung r tabel Keterangan

1 2 3 4 5 0,752 0,755 0,862 0,777 0,702 0,306 0,306 0,306 0,306 0,306

r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel r hitung > r tabel

alpha 0,812 0,306 alpha > r tabel

Sumber: Lampiran 2

(79)

dimana nilai tersebut lebih besar dari r tabel yang berarti bahwa lima item tersebut reliabel mengukur minat konsumen untuk berbelanja.

2. Identitas Responden

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah konsumen yang sedang berbelanja di Gardena Department

Gambar

Tabel V.I Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen VariabelStore Contact
Tabel V.II Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen VariabelStore Image
Tabel V.III Hasil Uji Validitas dan Uji Reliabilitas Instrumen VariabelStore Atmospherics
Tabel V.VIIdentitas Responden Berdasarkan Usia
+7

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian yang memanfaatkan abu layang (Fly Ash) batu bara sebagai adsorben logam berat telah dilakukan oleh Itnawita (2012) sebagai pemurnian zeolit untuk penyerapan

Dans la fin de l'étude, nous pouvons aussi obtenir le point de vue que pour élargir d'échelle des clients, on a aussi besoin de voir la connexion de ce site avec autre ferme ou

Pembahasan tentang pengaruh kompetensi pedagogik dan motivasi terhadap kinerja guru Penjasorkes Sekolah Dasar Negeri di Kecamatan Taktakan Kota Serang sebagai

Bersama ini kami sampaikan bahwa apabila saudara tidak dapat memenuhi Undangan pembuktian kualifikasi ini maka Perusahaan Saudara dinyatakan gugur dan tidak

masukan seresah kualitas rendah Anacardium occidentale , kualitas sedang Curcuma domestica dan kualitas tinggi Tithonia diversifolia dalam berbagai dosis terhadap dinamika

Dasar pemerintah melakukan pengawasan terhadap koperasi adalah bahwa pemerintah (dalam arti eksekutif) memiliki kewenangan untuk mengesahkan berdirinya koperasi atau

Satu kajian di Kenya oleh Darrat (1985) terhadap fungsi permintaan wangnya untuk data tahunan tempoh tahun 1969 hingga 1978, mendapati selain daripada pembolehubah penerang

Terkait dengan sub bidang kehutanan, khususnya Sub Bidang Pembentukan Wilayah Pengelolaan Hutan, pembagian urusan pemerintahan antara pemerintah pusat, provinsi