• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kebutuhan-kebutuhan Psikologis Lansia Dalam Komunitas Hidup Religius

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Kebutuhan-kebutuhan Psikologis Lansia Dalam Komunitas Hidup Religius"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

Kebutuhan-kebutuhan Psikologis Lansia

Dalam Komunitas Hidup Religius

Suatu Analisis Kebutuhan Berdasarkan Teori Murray

Skripsi

Servasius Samuel

08.40.0122

Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

(2)

Kebutuhan-kebutuhan Psikologis Lansia

Dalam Komunitas Hidup Religius

Suatu Analisis Kebutuhan Berdasarkan Teori Murray

Skripsi

Diajukan kepada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

untuk Memenuhi sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Servasius Samuel

08.40.0122

Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Semarang

(3)

Halaman Pengesahan

Dipertahankan di Depan Dewan Penguji Skripsi Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang dan Diterima untuk

Memenuhi Sebagian dari Syarat Guna Memperoleh Derajat Sarjana Psikologi

Pada Tanggal: 18 Agustus 2011

Mengesahkan Fakultas Psikologi

Universitas Katolik Soegijapranata Dekan,

Dr. Kristiana Haryani, M.Si

Dewan Penguji Tanda Tangan

1. Dr. Y. Bagus Wismanto, MS ...

2. Lita Widyo Hastuti, S.Psi., Msi ...

(4)

Persembahan

Karya tulis ini saya persembahkan,

Untuk Umat Keuskupan Pangkalpinang yang membiayai pendidikan saya, semua lansia yang telah mendorong saya untuk meneliti topik ini,

(5)

Motto

Manusia adalah samudra (esswe, 2008)

Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan

(6)

Kata Pengantar

Skripsi ini dikerjakan sebagai syarat, guna memperoleh derajat sarjana psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata, Semarang. Sebagai insan berilmu sekaligus beriman, penulis menyadari bahwa ilmu pengetahuan yang digumuli selama ini, senantiasa diterangi oleh sinar iman yang dimiliki oleh penulis. Demikian juga, keberhasilan yang diraih dalam pengerjaan skripsi ini, tidak terlepas dari bimbingan dan penyelenggaraan Allah yang diimani oleh penulis. Atas dasar keyakinan ini, mengawali seluruh ucapan terimakasih ini, penulis menghaturkan pujian dan rasa syukur yang mendalam, ke hadirat Allah yang telah menyelenggarakan dan menuntun penulis untuk menyelesaikan karya tulis ini.

Namun, di pihak lain, penulis juga menyadari bahwa menjadi ilmuwan sejati dalam penelitian dan karya tulis ilmiah, tidak akan pernah terwujud, tanpa dukungan dan kerja sama dengan banyak orang. Oleh karena itu, penulis memiliki alasan untuk mengucapkan terima kasih yang berlimpah kepada:

1. Dr. Kristiana Haryani, M.Si, selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Katolik Soegijapranata Semarang.

2. Lita Widyo Hastuti, S.Psi., M.Si, selaku dosen pembimbing, yang telah

membimbing dengan sabar dan memberikan gagasan serta saran yang bermanfaat untuk memperkaya karya tulis ini.

3. Emiliana Primastuti, S.Psi., M.Si, selaku dosen pembimbing pendamping,

(7)

saran, mengarahkan, memperbaiki perencanaan, dan proses kerja peneliti dalam melakukan TAT.

4. Dr. A. Rachmad Djati Winarno, M. Si, selaku dosen wali kelas C, Fakultas Psikologi angkatan 2008, yang banyak memberikan informasi, saran dan motivasi bagi penulis untuk menyelesaikan tugas ini sesuai dengan perencanaan awal.

5. Dr. Y. Bagus Wismanto, MS dan Dra. Sri Sumijati, M.Si, yang telah menguji, memberikan kritik, dan saran yang bermanfaat untuk menyempurnakan karya tulis ini.

6. Segenap dosen dan staff Tata Usaha Fakultas Psikologi Universitas Katolik Soegijapranata yang telah membantu penulis, dalam berbagai urusan administrasi selama perkuliahan dan secara khusus penyelesaian tugas akhir ini.

7. Segenap staff Perpustakaan Fakultas Psikologi dan Perpustakaan Universitas Katolik Soegijapranata, yang telah membantu subyek untuk melengkapi data-data teoritis karya tulis ini dengan berbagai literatur yang ada.

8. Ketiga subyek penelitian, yang sekaligus menjadi sahabat penulis dari Ordo SJ dan kongregasi FIC, yang telah dengan terbuka memberikan data-data yang dibutuhkan, untuk analisis kebutuhan psikologis lansia pada komunitas hidup religius.

9. Mgr. Hilarius Moa Nurak, SVD., selaku pimpinan penulis, yang telah

melimpahkan tugas belajar ini kepada penulis dan memberi dukungan baik materil maupun moril.

10.Br. Yohanes Wiryasumarta, FIC., yang telah dengan tekun dan sabar

(8)

11.Rekan-rekan penulis, baik imam maupun calon imam dari Keuskupan Pangkalpinang yang telah mendukung penulis dengan berbagai cara.

12.Orangtua, sanak keluarga, dan sahabat penulis yang telah menjadi tempat

curahan hati dan pergumulan selama proses belajar serta pengerjaan karya tulis ini.

13.Rekan-rekan di Komunitas Care to Older be Happier, yang telah bersama-sama ikut memikirkan dan melakukan hal-hal yang perlu bagi kebahagiaan lansia.

14.Rekan-rekan Angkatan 2008 pada Fakultas Psikologi Universitas Katolik

Soegijapranata, Semarang umumnya, dan kelas C khususnya, yang telah menjadi sahabat dan membantu penulis agar tetap merasa nyaman dalam tugas belajar bersama.

15.Akhirnya, semuanya saja yang tidak mampu penulis sebutkan satu-persatu, tetapi telah berperan dalam hidup dan tugas belajar penulis selama ini.

Tuhan memberkati!

Semarang, 31 Juli 2011 Penulis

(9)

Daftar Isi

Halaman Judul ... i

Halaman Pengesahan ... ii

Halaman Persembahan ... iii

Halaman Motto ... iv

Kata Pengantar ... v

Daftar Isi ... viii

Daftar Grafik ... xiii

Daftar Bagan ... xiv

Daftar Tabel ... xv

Daftar Lampiran ... xvi

Abstrak ... xvii

Bab I: Pendahuluan ... 1

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Tujuan Penelitian ... 13

C. Manfaat Penelitian ... 13

Bab II: Tinjauan Pustaka ... 15

A. Pengertian Lansia dan Komunitas Hidup Religius ... 15

1. Pengertian Lansia ... 15

2. Karakteristik Kepribadian Lansia ... 17

(10)

4. Lansia dalam Komunitas Hidup Religius ... 22

B. Kebutuhan-kebutuhan Psikologis ... 24

1. Pengertian Kebutuhan Psikologis ... 24

2. Dinamika Kebutuhan Psikologis ... 27

3. Jenis-jenis Kebutuhan Psikologis ... 29

4. Sekilas Kritik atas Teori Kebutuhan Murray ... 37

C. Kebutuhan-kebutuhan Psikologis Lansia Dalam Komunitas Hidup Religius ... 39

Bab III: Metode Penelitian ... 44

A. Paradigma Penelitian Kualitatif ... 44

B. Subjek Penelitian ... 47

C. Metode Pengumpulan Data ... 48

1. Wawancara ... 49

2. Observasi ... 51

3. Thematic Apperception Test (TAT) ... 53

D. Metode Analisis Data ... 54

E. Uji Keabsahan Data ... 57

1. Perpanjangan Keikutsertaan ... 58

2. Triangulasi ... 58

3. Uraian rinci ... 59

Bab IV Laporan Penelitian ... 60

A. Kancah Penelitian ... 60

(11)

1. Survai ... 61

2. Perizinan ... 61

3. Perlengkapan Penelitian ... 62

a. Wawancara ... 62

b. Observasi ... 63

c. Thematic Apperception Test (TAT) ... 63

C. Pelaksanaan Penelitian ... 64

D. Hasil Pengumpulan Data ... 68

1. Subjek 1 ... 68

a. Identitas Subjek 1 ... 68

b. Hasil Observasi ... 68

i Observasi selama wawancara ... 68

ii Observasi selama TAT ... 72

c. Hasil Wawancara ... 73

i Wawancara dengan subjek 1 ... 73

ii Wawancara dengan pendamping subjek 1 ... 85

d. Hasil TAT ... 87

e. Analisis Kasus ... 90

2. Subjek 2 ... 95

a. Identitas Subjek 2 ... 95

b. Hasil Observasi ... 95

(12)

c. Hasil Wawancara ... 99

i Wawancara dengan subjek 2 ... 99

ii Wawancara dengan teman subjek 2 ... 109

d. Hasil TAT ... 112

e. Analisis Kasus ... 117

3. Subjek 3 ... 122

a. Identitas Subjek 3 ... 122

b. Hasil Observasi ... 122

i Observasi selama wawancara ... 122

ii Observasi selama TAT ... 124

c. Hasil Wawancara ... 126

i Wawancara dengan subjek 3 ... 126

ii Wawancara dengan teman subjek 3 ... 136

d. Hasil TAT ... 139

e. Analisis Kasus ... 142

Bab V Hasil Penelitian dan Pembahasan ... 148

A. Rangkuman Seluruh Subjek Penelitian ... 148

B. Pembahasan ... 170

C. Kelemahan Penelitian ... 176

Bab VI Penutup ... 179

A. Kesimpulan ... 179

B. Saran ... 182

(13)

2. Bagi sesama anggota komunitas hidup religius ... 184

3. Komunitas biara dan kongregasi atau ordo ... 185

4. Bagi peneliti selanjutnya ... 186

Daftar Pustaka ... 188

(14)

Daftar Grafik

Grafik 1 Pertumbuhan penduduk lansia Indonesia ... 5 Grafik 2 Perkembangan usia harapan hidup penduduk lansia Indonesia ... 6

(15)

Daftar Bagan

Bagan 1 Formula peredaan ketegangan menurut Murray ... 25

Bagan 2 Dinamika timbulnya kebutuhan ... 29

Bagan 3 Kebutuhan-kebtuhan psikologis ... 31

Bagan 4 Kebutuhan psikologis lansia dalam komunitas hidup religius ... 43

Bagan 5 Langkah-langkah penelitian ... 67

Bagan 6 Kebutuhan psikologis subyek 1 ... 94

Bagan 7 Kebutuhan psikologis subyek 2 ... 121

Bagan 8 Kebutuhan psikologis subyek 3 ... 147

(16)

Daftar Tabel

Tabel 1 Tahapan proses penelitian ... 65

Tabel 2 Rekapitulasi need subyek 1 ... 87

Tabel 3 Rekapitulasi press subyek 1 ... 88

Tabel 4 Rekapitulasi need subyek 2 ... 112

Tabel 5 Rekapitulasi press subyek 2 ... 112

Tabel 6 Rekapitulasi need subyek 3 ... 139

Tabel 7 Rekapitulasi press subyek 3 ... 139

Tabel 8 Intensitas kebutuhan seluruh subyek ... 148

Tabel 9 Intensitas kebutuhan psikologis yang khas dari setiap subyek ... 164

(17)

Daftar Lampiran

Lampiran A Pedoman Wawancara Singkat Subjek ………..………. 191

Lampiran B Pedoman Wawancara Singkat Pendamping ...…………..………. 192

Lampiran C Pedoman Wawancara dan Observasi ... 193

Lampiran D Transkrip Wawancara Singkat …….………..…………..………. 203

Lampiran E Transkrip Wawancara Subyek 1, 2, 3 ... 208

Lampiran F Hasil Observasi Subyek 1, 2, 3 ... 322

Lampiran G Hasil TAT Subyek 1, 2, 3 ... 338

Lampiran H Transkrip Wawancara Triangulasi Subyek 1, 2, 3 ... 393

Lampiran I Surat Izin Penelitian ... 416

(18)

Abstrak

Sebagaimana manusia pada umumnya, lansia dalam komunitas hidup religius, juga memiliki kebutuhan-kebutuhan psikologis. Berdasarkan teori Murray, kebutuhan yang dipengaruhi oleh beberapa tekanan tersebut, teroganisir dalam 20 jenis. Meskipun demikian, dalam komunitas hidup religius, kebutuhan-kebutuhan itu ada yang konsonan atau sesuai dengan cara hidup dalam kongregasi atau ordo dan ada yang bersifat disonan atau bertentangan dengan cara hidup dalam kongregasi atau ordo. Peneliti mengeksplorasi kebutuhan-kebutuhan psikologis ini melalui metode kualitatif dengan melibatkan tiga subyek penelitian, yang ditentukan secara purposive. Subyek 1 dan 2 termasuk anggota kongregasi FIC sedangkan subyek 3 termasuk anggota ordo Serikat Yesus. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan untuk menemukan dan mendeskripsikan kebutuhan-kebutuhan psikologis yang dimiliki oleh ketiga subyek. Hasil penelitian ini menunjukkan, bahwa ada 13 kebutuhan psikologis

yang sama-sama dimiliki ketiga subyek yaitu: Need of achievement, need of

counteraction, need of understanding, need of exhibition, need of sentience, need of affiliation, need of deference, need of nurturance, need of abasement, need of succorance, need of rejection, need of harmavoidance, need of inavoidance dan ada lima kebutuhan psikologis yang hanya dimiliki oleh subyek tertentu, yaitu: Need of dominance, need of autonomy, need of order, need of playminth, need of defendance. Hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sekalipun bersama-sama menjadi anggota dalam komunitas hidup religius, lansia memiliki kebutuhan-kebutuhan psikologis yang khas dan individuil baik dipengaruhi oleh kualitas diri bawaan maupun lingkungan dan proses belajarnya..

Kata kunci: kebutuhan psikologis, lansia, komunitas hidup religius, disonan, konsonan.

Gambar

Grafik 1 Pertumbuhan penduduk lansia Indonesia .....................................................

Referensi

Dokumen terkait

memperpanjang kembali kebijakan penundaan perizinan baru dan penyempurnaan tata kelola hutan alam primer dan lahan gambut, atau yang sering disebut sebagai Moratorium

Daun yang berwarna hijau mengandung klorofil lebih banyak yang diperkirakan akan berhasil tumbuh baik di lapangan pada saat aklimatisasi, karena asimilat

Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa pada buah melon mengandung gula sukrosa lebih diperoleh menunjukkan bahwa pada buah melon mengandung gula sukrosa lebih

Untuk kronologis menurut pendapat kami, peneliti sudah menjelaskan secara terperinci, hal tersebut dapat dilihat dari: Penjabaran peristiwa dilematis antara

Kepala Sekolah beserta dewan guru mengadakan rapat perencanaan penerimaan siswa dan membentuk panitia Penerimaan Siswa Baru (PSB) yang bertugas menangani kegiatan Penerimaan Siswa

Orang tua yang mempunyai pola asuh otoriter sebagian besar memiliki balita yang tingkat konsumsi makanan dalam kategori difisit, tapi sebagian besar juga balita terdapat

Larutan 0,5 sampai 15% dari formalin, saat disuntikkan ke permukaan dorsal tikus, tikus akan menunjukkan perilaku yang menyakitkan yang dapat dinilai pada dorsal

Juga tidak dilupakan kepada semua kakitangan akademik dan pentadbiran Universiti Utara Malaysia, Kuala Lumpur yang terlibat secara langsung atau tidak langsung dalam