• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN SISTEM PERS YANG DIANUT INDONESIA DI ERA ORDE BARU DAN ERA REFORMASI (TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS) - repository perpusta

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2019

Membagikan "PERBANDINGAN SISTEM PERS YANG DIANUT INDONESIA DI ERA ORDE BARU DAN ERA REFORMASI (TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS) - repository perpusta"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN SISTEM PERS YANG DIANUT INDONESIA DI ERA ORDE BARU DAN ERA REFORMASI (TINJAUAN YURIDIS TERHADAP

UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40

TAHUN 1999 TENTANG PERS)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Mencapai Derajat Sarjana S-1

OLEH: TRI HARTOMO

0810010011

FAKULTAS HUKUM

(2)

MOTTO

“Tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan

selama ada komitmen bersama untuk

(3)

PERSEMBAHAN

Alhamdulillah penulis telah menyelesaikan tugas akhir/skripsi di Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Penulis mengucapkan terima

kasih atas dukungan kepada :

• ALLAH SWT segala puji dan syukur yang telah memberikan hamba anugerah

dan nikmat kehidupan.

• Kedua orang tua: bapak Panut (alm) dan ibu Mariyah (alm), atas semua

perjuangan dan didikannya dengan pengorbanan yang begitu besar, semoga

perjuangan kalian tidak akan pernah sia-sia.

• Kakakku Ani dan Yanti, atas edukasi dan motivasinya baik dari segi materil

maupun immaterial.

• Spesial buat Nona XX yang berada disana, dan ke-3 keponakanku Nifa, Zaqy

dan Zaidan, “Tetap ceria dan semangat untuk wujudkan mimpi-mimpi kalian”.

• Spesial ke-2 buat keluarga Sweet Home Mabes Printis Kemerdekaan, Edi, Imam, Om Ryan, Ari onyet, Putra Doelur, Bahtiar Cungkring, Maria, Susi

Lisnawaty dan Uswa, atas kerja sama dan kekompakan kalian (walaupun

sedikit konyol dan heboh) yang selalu saya repotkan.

• Kawan-kawan Fakultas Hukum untuk semua-nya yang tidak bisa disebutkan

satu per satu. Harumkan almamater kita Universitas Muhammadiyah

Purwokerto.

Yang terakhir,

(4)

ABSTRAK

Sistem Pers suatu negara dilatarbelakangi oleh nilai, filsafat hidup, ideologi, tujuan, fungsi dan sosial politik yang menyertai dari sistem pemerintahan suatu negara, Pers selalu dihubungkan dengan demokrasi, yang mana demokrasi berarti kebebasan untuk berbicara dan mengeluarkan pendapat, salah satu indikator demokrasi adalah terciptanya jurnalisme yang independen, walaupun pada kenyataannya saat ini, terkadang Pers masih dimanfaatkan oleh pemerintah untuk melanggengkan kekuasaan.

Tujuan dari penelitian ini adalah Untuk mengetahui Sistem Pers Indonesia pada Era Orde Baru dan Era Reformasi berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Pokok Pers dan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers.

Metode yang digunakan adalah yuridis normatif dengan spesifikasi penelitian deskriptif analitif. Berdasarkan hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan bahwa sistem Pers pada Era Orde Baru dibawah pengawasan pemerintah sedangkan Pers pada Era Reformasi berpilar demokrasi tanpa pengawasan dari pemerintah.

Hasil penelitian dan analisa data yang dilakukan, maka dapat disimpulkan Sistem Pers pada Era Orde Baru berdasarkan Undang-undang Nomor 21 Tahun 1982 tentang Ketentuan-ketentuan Pokok Pers yaitu Pers Pancasila yang dalam perkembangan Pers Pancasila disebut sebagai Pers pembangunan, keberadaan paradigma Pers Panacasila menjadi Pers pembangunan dalam kehidupan Pers ditentukan oleh paradigma yang dominan dalam sistem politik. Sistem Pers pada Era Reformasi berdasarkan Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers ditandai dengan dihapuskannya produk hukum represif tentang Pers, Sistem Pers Indonesia pada Era Reformasi adalah cenderung menganut sistem Pers liberal.

Jaminan dan perlindungan kemerdekaan Pers perlu dimasukkan ke dalam satu pasal tersendiri di dalam Undang-undang Dasar 1945 sebagai pengakuan bahwa kebebasan Pers salah satu pilar demokrasi, sekaligus mencegah Pers sebagai Sub-sistem dari konfigurasi politik otoriter dan peraturan represif, Undang-undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers perlu diamandemen, khususnya menyangkut kedudukan Dewan Pers harus diatur eksplisit sebagai sub-sistem negara demokratis menjadi lembaga negara independen yang mempunyai tugas dan wewenang pengawas, dan menyelesaikan sengketa pemberitaan Pers.

(5)

ABSTRACT

Press the system against the background of a country by value, philosophy of life, ideology, goals, social and political functions of the system accompanying the government of a state, the Press is always associated with democracy, a democracy which means freedom of speech and expression, an indicator of democracy is creation of independent journalism, despite the fact that today, the Press is still sometimes used by governments to perpetuate power.

The purpose of this study was to find out the Press System in Indonesia's New Order Era and the Age of Reform by Law No. 21 of 1982 on the Press and the Basic Law Number 40 Year 1999 on the Press.

The method used is the juridical normative specifications analitif descriptive study. Based on the results of research and data analysis are done, it can be concluded that the system of the Press at the New Era under the supervision of the government while the press in the Reformation Era pillared democracy there is no oversight of the government.

Results of the study and performed the data analysis, it can be concluded Systems Releases New Order Era based on Law Number 21 Year 1982 on Basic Provisions of the Press Release of the development of Pancasila Pancasila Press Releases referred to as development, the existence of a paradigm Panacasila Press Releases Releases in the development of life is determined by the dominant paradigm in political systems and systems based on the Press in the Era of Reform law Number 40 Year 1999 on Press Releases viewed from the position of Indonesia in the Reform Era was marked by the abolition of repressive laws the product of the Press, Press system in the Era of Indonesia reform is likely adopts a liberal press.

Assurance and protection of press freedom need to put in a separate article in the Constitution of 1945 in recognition that the freedom of the Press one of the pillars of democracy, and prevent the press as a sub-system of the political configuration of authoritarian and repressive legislation, Law No. 40 Year 1999 on the Press needs to be amended, especially concerning the position of the Press Council should be set explicitly as a sub-system of democratic countries became an independent state agency that has supervisory duties and powers, and settling disputes the press coverage.

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas

berkat, rakhmat, dan karuniaNya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “PERBANDINGAN SISTEM PERS YANG DIANUT INDONESIA DI ERA ORDE BARU DAN ERA REFORMASI (TINJAUAN YURIDIS TERHADAP UNDANG-UNDANG NOMOR 21 TAHUN 1982 TENTANG KETENTUAN-KETENTUAN POKOK PERS DAN UNDANG-UNDANG NOMOR 40 TAHUN 1999 TENTANG PERS)” yang disusun untuk memenuhi syarat memperoleh gelar kesarjanaan dalam bidang hukum di Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

Skripsi ini tidak akan selesai tanpa adanya bantuan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih setulus-tulusnya dan

penghargaan setinggi-tingginya kepada yang terhormat :

1. Bapak Dr. H. Syamsuhadi Irsyad, S.H., M.H., selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Purwokerto.

2. Bapak Suyadi, S.H., M.Hum., selaku Dekan dan Wakil Dekan II Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto.

3. Ibu Indriati Amarini, S.H., M.Hum., selaku Wakil Dekan I dan III Fakultas

Hukum Universitas Muhammadiyah Purwokerto atas segala bantuan dan

(7)

4. Ibu Rahtami Susanti, S.H, M.Hum selaku Dosen Pembimbing I yang telah

begitu banyak membantu, memberikan masukan, kritik, perhatian, bimbingan,

arahan dan waktunya dalam penyusunan skripsi ini.

5. Bapak Soediro, S.H, LLM selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan semangat, nasehat, masukan, perhatian, bimbingan kepada

penulis.

6. Ibu Susilo Wardhani, S.H, S.E, M.Hum selaku Pembimbing Akademik yang

selalu memberikan motivasi selama masa perkuliahan.

7. Seluruh Dosen dan Karyawan Fakultas Hukum Universitas Muhammadiyah

Purwokerto yang telah memberikan pengalaman dan kenangan.

8. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2008 atas segala bantuan, kerjasama,

kebersamaan dan dukungan yang tiada henti.

9. Kawan-kawan Mabes Printis Kemerdekaan atas segala bantuan dan

semangatnya.

10.Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu persatu, yang telah banyak

membantu baik langsung maupun tidak langsung dalam penyusun skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas segala kebaikan dan bantuan yang telah

Bapak/Ibu dan kawan-kawan berikan.

Dengan segala kekurangan yang ada pada skripsi ini, penulis berharap

semoga skripsi ini dapat memberikan sumbangan pemikiran dan bermanfaat bagi

kita semua, Amin.

Purwokerto, 12 Juli 2012

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PERSETUJUAN ... ii

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN ... iv

HALAMAN MOTTO ... v

HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACT ... viii

KATA PENGANTAR ... ix

DAFTAR ISI ... xi

BAB I. PENDAHULUAN A.Latar Belakang Masalah ... 1

B.Perumusan Masalah ... 13

C.Tujuan Penelitian ... 14

D.Manfaat Penelitian ... 14

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 1. Pers ... 15

a. Pengertian Pers ... 15

b. Sistem Pers ... 19

c. Sejarah Pers Nasional Sebelum Era Orde Baru ... 29

d. Fungsi Pers ... 37

(9)

f. Hak dan Kewajiban Pers ... 43

2. Sistem Pers di Era Orde Baru ... 45

3. Sistem Pers di Era Reformasi ... 49

BAB III. METODE PENELITIAN 1. Metode Pendekatan ... 54

2. Spesifikasi Penelitian ... 54

3. Sumber Data ... 54

4. Metode Pengumpulan Data ... 55

5. Metode Penyajian Data ... 55

6. Analisis Data ... 55

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A.Hasil Penelitian ... 57

B.Pembahasan ... 85

BAB V. PENUTUP A.Simpulan ... 115

B.Saran ... 115

Referensi

Dokumen terkait

Berkaitan dengan implementasi profesionalitas pembelajaran guru di SMP RSBI Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah ciri-cirinya adalah para guru selalu membuat perencanaan

Pasien mengeluh mimisan yang keluar dari kedua lubang hidung sudah 2 hari, awalnya pada hari minggu sore setelah pasien berpergian jauh, perdarahan yang keluar sedikit,

(Studi Kasus Kelompencapir "YAMISA II"di Dess Sukawening, Kecamatan Ciwidey, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat). Oleh ATING

Pos Indonesia tidak menerima pengaduan setelah melewati 30 (tiga puluh) hari (untuk paket, surat kilat khusus dan surat tercatat dalam negeri), 4 bulan (untuk EMS) dan 6 bulan

Berbeda dengan keadaan persembuhan segmental tulang yang diimplan dengan HA-TKF, kelompok tulang kontrol pada pengamatan hari ke-30 pascaoperasi menunjukkan bagian defek tulang

Layer ini merupakan tempat meload data dari kontent dan service-service lainya yang telah disesuikan dengan profiles mobile device yang ada yang kemudian akan di display ke

Sebagaimana diatur dalam Pasal 1 ayat (1) bahwa Badan Pertanahan Nasional yang selanjutnya disebut BPN adalah Lembaga Pemerintah Non Kementerian yang berada di

Berdasarkan hasil penelitian, Hasil analisis deskriptif menunjukkan bahwa dari keempat sub variabel user Experience yaitu Happiness, Task Success, Earning, dan