• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "MAKALAH HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

FOCUS GROUP DISCUSSION DAN WORKSHOP PEMBUATAN MODUL MATERI HAM UNTUK SPN DAN PUSDIK POLRI Hotel Santika Premiere Yogyakarta, 17 – 18 Maret 2015

MAKALAH

HAM UNTUK STABILITAS POLITIK DAN KEAMANAN SERTA PEMBANGUNAN SOSIAL DAN EKONOMI

Oleh:

Dafri Agussalim

Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

(2)

HAM UNTUK STABILITAS

POLITIK DAN KEAMANAN

SERTA PEMBANGUNAN

SOSIAL DAN EKONOMI

Dafri Agussalim Program Studi Ilmu Hubungan Internasional Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada

(3)

 Dunia sekarang sedang dihadapkan dengan berbagai tantangan yang

sangat berat: konflik bersenjata lokal maupun internasional, kerusuhan politik, penyakit pendemik, pelanggaran HAM, TNCs, korupsi, terorisme, natural dan atau man-made disasters, dll.

 Berbagai tragedi kemanusiaan tersebut terjadi di hampir seluruh

belahan dunia, tanpa memandang negara maju atau terbelakang, negara besar atau kecil, Asia, Afrika, Eropa, dan Amerika, dan perbedaan ideologi.

 Hal ini mendorong berbagai negara di dunia berusaha mencari solusi

terhadap masalah tersebut dengan berbagai cara, termasuk

menggunakan sumber daya politik, hukum, ekonomi dan militer,

serta melibatkan berbagai pihak, negara maupun non-negara seperti oganisasi internasional, NGOs, INGOs, dan bahkan individual.

(4)

Argumen Utama

Tingkat pemenuhan HAM masyarakat suatu negara

berdampak langsung terhadap perkembangan

politik, kondisi keamanan, pembangunan social

dan ekonomi dari negara tersebut.

Semakin baik penghormatan, perlindungan,

pemenuhan dan pemajuan HAM yang dilakukan

suatu pemerintah terhadap masyarakatnya maka

semakin baik pula tingkat keamanan, stabilitas

sosial dan politik serta pembangunan sosial dan

ekonomi dari negara tersebut.

(5)

Saling Terkait

Lynn Miller berargumen bahwa: Pertama, ada keterkaitan yang

erat antara tiga tujuan dasar dari deklarasi Perserikatan

Bangsa-Bangsa (PBB) tentang hak asasi manusia yaitu: untuk mencapai kedamaian, melaksanakan pembangunan dan

pemenuhan hak-hak asasi manusia.

Kedua, ada keterkaitan antara hak ekonomi, sosial dan budaya

dan hak sipil dan politik.

Ketiga, ada keterkaitan antara kenyataan dalam masyarakat

lokal dan kenyataan dalam masyarakat global dewasa ini.

 Singkatnya, tidak akan ada kedamaian tanpa terpenuhinya

hak-hak asasi manusia, tidak akan ada kedamaian jika pembangunan tidak dilaksanakan sebagaimana mestinya, dan tidak akan ada pembangunan tanpa adanya kedamaian dan tanpa terpenuhinya hak-hak asasi manusia.

(6)

Bukti Emperis Manfaat HAM

 Banyak contoh emperis yang memperlihatkan bahwa

penerapan kebijakan yang bernuansa HAM sangat

bermanfaat untuk mewujudkan good governance di tingkat lokal dan nasional.

 Penerapan kebijakan yang bernuansa HAM secara konsisten

akan berdampak pada peningkatan efisiensi dan efektivitas kerja pemerintah local maupun nasional.

 Standar-standar HAM misalnya dapat dijadikan dasar-dasar

hukum, moral dan etika dalam mengatur perilaku negara (dalam hal ini khususnya pemerintah lokal) dan masyarakat mengenai apa yang boleh dan harus dikerjakan dan apa yang

tidak boleh dikerjakan demi penghormatan, perlindungan

(7)

Memperkuat Negara: HAM dan Pembangunan

Philip Alston and Mary Robinson dalam bukunya Human

Rights and Development menemukan bahwa pembangunan

dan modernisasi telah menciptakan suatu kondisi dimana individual atau kelompok tertentu menjadi sangat rentan terhadap pelanggaran HAM. Oleh karena itu, menurut

mereka, konsep pembangunan suatu negara harus dikaitkan dengan upaya perwujudan HAM bagi semua warganya.

 Lebih lanjut Dias mengatakan bahwa di banyak bukti juga

bahwa perlindungan dan penegakan HAM akan

meningkatkan partisipasi mayarakat dan oleh karenanya akan pula meningkatkan dukungan publik dan

(8)

HAM dan Pembangunan Sosial dan Ekonomi

 Perlindungan dan pengakan HAM juga akan membuka dan

memperlancar komunikasi antara masyarakat dan pemerintah yang pada akhirnya berdampak positif bagi peningkatan

efisiensi kerja pemerintah serta menciptakan mekanisme

kontrol terhadap kemungkinan terjadinya tindakan korupsi dan mismanagement (menciptakan good governance).

HAM menganut prinsip equal concern and respect, yang

menuntut pemerintah melakukan tindakan campur tangan guna mengurangi ketidakmerataan dan ketidakadilan sosial dan

ekonomi dalam masyarakat. Negara harus melindungi mereka yang rentan untuk menjadi korban perlakuan yang diskriminatif baik di bidang politik, sosial, ekonomi dan budaya yang

menyebabkan mereka memiliki keterbatasan atau hambatan untuk mendapatkan akses ke sumber-sumber sosial, politik dan ekonomi

(9)

HAM dan Stabilitas Politik dan Keamanan

 Dengan demikian, perlindungan dan penegakan HAM juga akan

memacu pemerintah untuk menyediakan pelayan dasar yang maksimal bagi masyarakatnya dan memberi ruang dan akses bagi mereka yang tidak beruntung untuk dapat memperjuangkan hak-hak mereka.

 Dan akhirnya, bahwa penegakan dan perlindungan HAM akan sangat

membantu terciptanya stabilitas dan keamanan masyarakat dan negara. Sudah banyak bukti bahwa negara yang mengabaikan atau melanggar HAM pasti tidak stabil dan tidak aman.

 Makna di balik argumen tersebut di atas yaitu adanya keharusan bagi

suatu negara agar memperlakukan setiap warganya dengan adil, baik secara moral dan hukum maupun secara politik, sosial, ekonomi dan budaya.

 Jika ada ketidaksamaan dalam perlakuan, misal dalam hal

kesempatan dan materi yang timbul langsung maupun tidak langsung dari keputusan atau kebijakan politik harus tetap compatible atau sesuai dengan konsepsi politik mengenai keadilan yang didasarkan atas prinsip dan nilai-nilai HAM yang dimaksud.

(10)

Relevansi untuk Indonesia

 Dalam konteks ini, argumen bahwa HAM adalah produk Barat dan oleh

karenanya hanya cocok dan efektif untuk masyarakat dan negara-negara Barat tersebut, tidak dapat dipertahankan kebenarannya.

Connelly, misalnya, menemukan bahwa ternyata HAM juga merupakan alat dan sarana yang efektif bagi negara-negara non-Barat dalam

perjuangan untuk mencapai tujuan dan kepentingan nasional mereka, melebih keefektifan strategi dan pendekatan yang tidak berdasarkan HAM.

 Bahwa masih ada beberapa negara yang dipimpin rezim authoritarian

menolak mengaitkan HAM dengan pembangunan, menurut Conelly, tidak berarti bahwa pembangunan yang berdasarkan HAM telah gagal. Sebaliknya, menurutnya, selama dua dekade terakhir semakin

meningkat kecenderungan internasional untuk memandang HAM bukan saja sebagai syarat dan alat untuk pembangunan ekonomi, tetapi juga bahkan telah menjadi tujuan utama dari pembangunan itu sendiri.

(11)

HAM dan Demokrasi

Walaupun demikian, beberapa penulis dan

peneliti mengakui bahwa penegakan dan

penghormatan HAM berkaitan langsung dan erat

dengan demokrasi. Demokrasi dan HAM pada

dasarnya share suatu komitmen terhadap suatu

cita-cita untuk mewujudkan kesamaan dan

keadilan sosial, ekonomi dan politik bagi semua

warga.

Penghormatan, perlingungan dan pemenuhan

prinsip dan nilai-nilai HAM tidak dapat tidak

memerlukan demokrasi. Sedangkan HAM dapat

membantu terwujudnya demokrasi itu sendiri.

(12)

Peran Negara

 Negara memikul tanggungjawab utama dalam upaya

penghormatan, penegakan, perlindungan, pemenuhan dan pemajuan HAM. Hal ini sesuai dengan ketentuan yang

tertuang dalam setiap perjanjian HAM internasional (Kovenan maupun Konvensi HAM Internasional).

 Bentuk tanggungjawab tersebut berupa mengeluarkan

produk hukum dan undang-undang, keputusan-keputusan politik, serta program-program.

 Siapa yang dimaksud negara? Adalah aparat negara

tersebut, yaitu birokrat, administrator, politisi, penegak hukum (jaksa, hakim, polisi dan lain-lain) serta aparat militer.

(13)

Relevansi dan Urgensi HAM bagi Polisi

 Polisi adalah aparat negara, penegak hukum yang

merupakan garda terdepan dalam upaya mewujudkan tanggungjawab negara di bidang penghormatan,

perlindungan, pemenuhan dan pemajuan HAM warga negaranya.

 Masalahnya, pada saat yang sama polisi juga merupakan

aparat yang paling rentan untuk melakukan (disadari atau tidak dan disengaja atau tidak) untuk melakukan

pelanggaran HAM terhadap masyarakat.

 Ada banyak faktor yang membuat polisi rentan untuk

melakukan pelanggaran HAM. Misal karena lemahnya sumberdaya manusia, ketidaktahuan terhadap HAM itu

sendiri, dorongan untuk mencapai kepentingan pribadi atau kelompok, dll.

(14)

Cara Pandang: Materi Apa yang Relevan?

 Fokus Utama adalah materi-materi yang relevan dengan

upaya polisi untuk melindungi HAM masyarakat. Misal

CCPR, termasuk CERD dan CAT. Juga ICESCR dan konvensi turunannya, seperti CEDAW, CRoC dll.

 Sekali lagi pemberian materi tersebut dimaksudkan untuk

meningkatkan pelayanan polisi terhadap upaya negara dalam menghormati, melindungi, menegakan, memenuhi dan memajukan HAM masyarakatnya, bukan sebaliknya!

 Ini artinya, pengajaran HAM bukan hanya dimaksudkan

untuk mendorong para polisi tahu (knowing) semata tentang HAM tetapi juga untuk merubah cara pandang, sikap dan prilaku dari para peserta didik tersebut.

(15)

Metode Pengajaran

 Oleh karena pengajaran HAM ini dimaksudkan bukan hanya

untuk meningkatkan pengetahuan dan pemahaman

tentang HAM, melain untuk merubah cara pandang, sikap dan perilaku terhadap HAM, maka diperlukan metode

pengajaran yang juga sesuai dengan kebutuhan tersebut.

 Metode kuliah atau pengajaran konvensional seperti

ceramah (apalagi yang bersifat monolog dan satu arah) dipastikan tidak tepat dan tidak memadai untuk ini. Diperlukan cara-cara yang lebih kreatif, yang

memungkinkan pengajaran tersebutbenar-benar mampu menginternalisasikan nilai-nilai HAM yang diajarkan

(16)

Misal dalam bentuk kuliah yang lebih kolaboratif

dan partisipatif, sehingga memungkinkan para

peserta ikut ambil bagian langsung dan share

berbagai ide dan pengalaman riil yang mereka

alami dengan peserta lainnya.

Di samping metode konvensional, maka sangat

penting menerapkan metode lainnya seperti

diskusi klaster, kuliah lapangan, magang,

pembuatan karya ilmiah yang lebih inovatif (misal

film documenter), bakti sosial, mengundang

(17)

Penutup

 Pengajaran HAM di lembaga pendididkan kepolisian adalah timely,

merupakan suatu kebutuhan yang mendesak dan sangat penting.

 Pengajaran HAM tersebut akan sangat bermanfaat bukan saja bagi

masyarakat banyak tetapi juga bagi polisi (individual maupun kelembagaan).

 Pengajaran HAM di lembaga pendidikan kepolisian dimaksudkan bukan

hanya untuk membantu para peserta didik mengetahui (knowing)

tentang Hamj tetapi untuk merubah cara pandang, sikap, dan perilaku para peserta tersebut dalam msyarakat nantinya.

 Diperlukan pilihan materi bahan ajar HAM yang tepat (relevan dengan

tugas dan tanggungjawab polisi dalam masyarakat).

 Diperlukan metode yang pengajaran yang lebih kreatif dan inovatif:

bersifat kolaboratif dan partisipatif serta bersentuhan langsung dengan realitas masyarakat di lapangan.

Referensi

Dokumen terkait

[r]

Pada produk olahan campuran dari sapi dan babi, bau yang lebih dominan berasal dari jaringan tanpa lemak salah satu dari kedua spesies tersebut dimana komposisi yang lebih besar

[r]

Skripsi ini tidak boleh diperbanyak seluruhnya atau sebagian, dengan dicetak ulang, difoto kopi, atau cara lainnya tanpa ijin dari penulis.. Sari

Minyak otak sapi dan otak kambing yang digunakan diperoleh dari proses. sokletasi dengan menggunakan

Ekstraksi adalah suatu cara yang digunakan untuk mendapatkan minyak atau lemak dari bahan yang diduga mengandung minyak atau lemak dengan mengocok menggunakan pelarut organik

Ester Asam Lemak Bebas Minyak Kelapa dengan Senyawa Etanolamida dan Dietanolamina Menggunakan Katalis Natrium Metoksida.. Jakarta: PT.Gramedia

[r]