• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu provinsi di Indonesia.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu provinsi di Indonesia."

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sulawesi Tenggara (Sultra) merupakan salah satu provinsi di Indonesia. Sultra ditetapkan sebagai daerah otonom berdasarkan Perpu No. 2 tahun 1964 Jungto UU No. 13 Tahun 1964. Pada awalnya terdiri atas 4 (empat) kabupaten dan kini setelah pemekaran Sultra telah mempunyai 10 (sepuluh) kabupaten dan 2 (dua) kota, dimana ibukotanya terletak di kota Kendari. Tanggal 27 April 1964 merupakan hari lahir Provinsi Daerah Tingkat I Sultra (Direktorat Jendral Perhubungan Darat : 2013).

Perkembangan ekonomi Sulawesi Tenggara menunjukkan pertumbuhan tinggi di awal tahun 2013 pada level 9,72%. Namun, angka tersebut lebih rendah dibandingkan pertumbuhan pada triwulan I-2012 yang sebesar 10,10%. Dibandingkan dengan nasional, pertumbuhan ekonomi Sultra melampaui pertumbuhan ekonomi nasional yang mencapai 6,02%, meski pangsa sumbangan Sultra masih relative kecil yaitu sebesar 0,54% (Badan Kebijakan Fiskal Kementrian Keuangan : 2013).

Salah satu faktor yang dapat dianggap berperan adalah adanya perkembangan dalam sektor jasa perhotelan. Hal ini dapat terlihat dari jumlah kontribusi yang diberikan sektor perhotelan yang cukup tinggi yaitu 19.09%, dibawah sektor pertanian yang memberikan kontribusi sebesar 31.89% dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Sultra (Badan Pusat Statistik Sultra, 2011).

(2)

Jumlah tamu hotel yang menginap di hotel-hotel di propinsi Sultra termasuk yang sedikit jika dibandingkan dengan jumlah tamu yang menginap di hotel-hotel di provinsi lainnya di Indonesia. Jumlah rata-rata jumlah tamu hotel perhari propinsi Sultra berjumlah 226 orang, menempati peringkat 26 dari 34 propinsi di Indonesia. Sehingga dapat disimpulkan bahwa potensi sektor perhotelan di propinsi Sultra masih belum dikembangkan secara optimal.

Pengembangan yang dilakukan oleh penyedia jasa perhotelan sangat penting, karena tenaga kerja tidak akan terserap dan investor pun tidak akan mau menanamkan modal jika penyedia jasa perhotelan memberikan pelayanan yang buruk. Pelayanan dapat berupa tersedianya fasilitas-fasilitas yang ada, tarif yang memadai, ketersediaan kamar, dan lain-lain. Hal ini perlu diperhatikan, terutama jika di daerah tersebut tersedia banyak hotel atau penginapan. Sebab dengan semakin banyaknya hotel maka tingkat persaingan antar hotel pun tinggi.

Jumlah hotel/akomodasi di Sultra menunjukkan peningkatan yang cukup baik. Hal ini terlihat dari jumlahnya yang terus meningkat sejak tahun 2006 hingga tahun 2010 dengan peningkatan sebesar 4,65% per tahun. Demikian pula untuk jumlah kamar dalam rentang waktu yang sama dengan rata-rata peningkatan sebesar 9,76%. Di samping itu untuk jumlah tempat tidur meningkat rata-rata sebesar 4,45%. Dari hasil inventarisasi perusahaan akomodasi di Sultra tahun 2010, terdapat 265 buah perusahaan/usaha akomodasi dengan 3389 kamar dan 4918 tempat tidur. Dari 265 hotel hanya ada 1 (satu) hotel berbintang (bintang satu) dan 264 hotel non bintang (Ohyver, 2013). Walaupun jumlah tersebut termasuk kecil jika dibandingkan dengan provinsi-provinsi lain di Indonesia, namun jumlah tersebut akan cukup memberikan banyak pilihan kepada pengunjung. Oleh karena itu perusahaan perlu mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pengunjung hotel. Dengan

(3)

mengetahui faktor-faktor tersebut maka penyedia jasa perhotelan dapat memberikan perhatian khusus sehingga jumlah pengunjung dapat bertambah.

Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pengunjung hotel dapat digunakan metode regresi linier ganda. Metode regresi linier ganda adalah metode analisis yang menjelaskan hubungan antara variabel dependen dan lebih dari satu variabel independen. Salah satu asumsi yang berlaku dalam pemodelan dengan menggunakan regresi adalah variance error untuk semua pengamatan harus konstan. Asumsi ini disebut dengan asumsi homoskedastisitas (Chatterjee and Hadi, 2006). Jika variance error tidak konstan di semua pengamatan maka hal ini disebut dengan heteroskedastisitas. Oleh karena itu untuk membuat pemodelan dimana terdapat heteroskedastisitas dapat digunakan metode Weighted Least Square (WLS).

Penelitian menggunakan metode WLS pernah dilakukan oleh Kuncoro (2007), dan Dhamayanti (2011). Kuncoro menggunakan metode WLS untuk membantu analisis yang berdasarkan deret waktu. Dhamayanti menggunakan estimator WLS untuk mengestimasi model Geographically Weighted Regression(GWR) untuk mengetahui pengaruh suhu dan tekanan udara terhadap curah hujan.

Penelitian mengenai perhotelan pernah dilakukan oleh Hardi (2012), Mandasari (2011), dan Nugroho (2000). Penelitian yang dilakukan oleh Hardi menghasilkan 2 faktor yang berpengaruh signifikan tehadap jumlah tamu hotel, yaitu faktor jumlah tenaga kerja dan jumlah fasilitas. Penelitian yang dilakukan oleh mandasari menghasilkan lokasi, fasilitas, persepsi tarif serta kualitas pelayanan mempengaruhi minat konsumen untuk menggunakan jasa perhotelan. Penelitian

(4)

Nugroho menyatakan fasilitas, tarif dan pelayanan, mempengaruhi minat pembelian ulang jasa penginapan hotel Surya Indah.

1.2 Identifikasi Masalah

Jasa perhotelan merupakan bagian dari industri pariwisata yang sangat penting dalam pembangunan ekonomi nasional maupun regional (BPS Provinsi Sultra, 2011). Hal ini tidak terbantahkan mengingat peranannya yang besar terutama dalam hal ketenagakerjaan dan sumber pendapatan daerah. Oleh karena itu, sektor ini perlu mendapat perhatian khusus dari pemerintah. Berbagai upaya yang terencana, terpadu, dan efektif perlu dilakukan untuk menunjang kebijakan pemerintah dalam pembangunan di sektor ini. Akan tetapi selain pemerintah, pihak penyedia jasa perhotelan pun harus melakukan pengembangan. Sebab segala upaya yang dilakukan oleh pemerintah tidak akan ada artinya jika pihak perhotelan tidak melakukan perngembangan atau perbaikan dari dalam.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang Lingkup pada penelitian ini, penulis membahas tentang faktor-faktor yang mempengaruhi pengembangan perhotelan di Sulawesi tenggara. dengan menggunakan metode weighted least squares (WLS) sehingga membatasi ruang yang akan diteliti. Faktor-faktor yang akan menjadi sasaran dalam penelitian dan perancangan aplikasi ini adalah usia hotel/penginapan, tarif minimal hotel/penginapan, tarif maksimal hotel/penginapan, fasilitas yang dimiliki hotel atau penginapan, jumlah tenaga kerja yang dimiliki hotel/penginapan, jumlah kamar yang dimiliki hotel/penginapan, dan jumlah tempat tidur yang dimiliki hotel/penginapan

(5)

sehingga dapat mengetahui pengaruh faktor-faktor tersebut terhadap jumlah tamu dan bisa dibuktikan dengan ilmu statistika. Dalam menentukan faktor yang berpengaruh dalam model WLS, tidak dilakukan uji signifikansi parameter baik secara serentak maupun parsial.

Data yang akan diteliti adalah data sekunder. Data ini diperoleh dari katalog Badan Pusat Statistik (BPS) Sultra tahun 2011. Ada 90 (sembilan puluh) hotel/penginapan yang menjadi sampelnya. Hotel/penginapan tersebut berada di wilayah Kendari.

Untuk membantu mengimplementasikan teori dalam penelitian ini, maka penulis juga merancang sebuah program menggunakan bahasa pemrograman Java dibantu dengan bahasa R.

1.4 Rumusan Masalah

Kurangnya pemahaman tentang seberapa besar pengaruh faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah pengunjung hotel terhadap jumlah tamu hotel membuat tidak optimalnya pengembangan sektor perhotelan oleh pihak pemerintah daerah dan penyedia layanan hotel

Dari latar belakang yang telah diuraikan di atas timbul suatu permasalahan, faktor-faktor apakah yang mempengaruhi jumlah tamu pada hotel atau penginapan di Sulawesi tenggara. dan dengan bantuan aplikasi komputer beserta ilmu statistika maka dapat menentukan faktor-faktor apa saja yang berpengaruh terhadap jumlah tamu sehingga pihak hotel atau penginapan dapat mengerti dan mengetahui mengenai hal tersebut, serta dapat dijadikan acuan dalam pengembangan hotel atau penginapannya.

(6)

Masalah-masalah yang akan dipecahkan melalui pennelitian ini:

1. Bagaimana model regresi yang diperoleh dengan menggunakan metode Weighted Least Squares ?

2. Faktor-faktor apakah yang mempengaruhi jumlah tamu hotel di kota Kendari?

1.5 Tujuan dan Manfaat

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Memperoleh model Weighted Least Squares untuk data hotel kota Kendari 2. Menentukan faktor-faktor yang mmempengaruhi jumlah tamu hotel di kota

Kendari.

Penelitian ini memiliki manfaat sebagai berikut :

1. Bagi penyedia layanan hotel propinsi Sultra:

• Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap pengembangan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang pengembangan perhotelan.

• Mengetahui faktor-faktor apa yang berhubungan dengan jumlah kedatangan, sehingga dapat dilakukan pengembangan yang sesuai harapan.

2. Bagi peneliti lain:

Menambah pustaka tambahan dalam bidang statistika dalam hal weighted least squares.

1.6 Sistematika Penulisan

Guna memahami lebih jelas laporan skripsi ini, diberikan gambaran singkat mengenai permasalahan yang akan dibahas didalam penulisan. Dilakukan dengan

(7)

cara mengelompokkan mater menjadi bebearapa bab dengan sistematika sebagai berikut.

BAB 1 : PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tetang informasi umum yaitu latarbelakang masalah, identifikasi masalah, batasan masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

BAB 2 : TINJAUAN PUSTAKA

Bab ini berisi teori-teori yang berasal dari kutipan, berupa definisi dan persamaan-persamaan yang akan digunakan dalam penelitian, seperti definisi hotel, analisis regresi, regresi linier berganda, heteroskdastisitas, Weighted Least Squares, graphical user interface, Unified Modeling Language, bahasa pemrograman R, dan JAVA.

BAB 3 : METODE PENELITIAN

Bab ini menggambarkan secara singkat tentang tahapan dan metode-metode yang dilakukan dalam penelitian, seperti wilayah dan jadwal penelitian, populasi dan sampel, sumber data, variabel penelitian, teknik analisis data, langakah-langkah penelitian, pemodelan program dan perancangan program

BAB 4 : ANALISIS DAN BAHASAN

Bab ini menguraikan analisis dan bahasan dari metode-metode yang dipakai dalam penelitian seperti regresi linier ganda, uji heteroskedastisitas menggunakan Breusch-pagan test, dan Weighted Least Squares, dan program aplikasi.

BAB 5 : SIMPULAN DAN SARAN

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam hal ini, ada juga para kaum elit yang merupakan anak putra daerah menggunakan kesempatan dan peluang yang diberikan dengan mengatasnamakan kesejahteraan

PEMENANG NOMOR DAN TGL KONTRAK / SURAT PESANAN SURAT PERINTAH MULAI KERJA (SPMK) SANGGAH / SANGGAH BANDING / PENGADUAN. LAPORAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH TAHUN

• Frame solusi kerusakan TV mati total dan tidak ada lampu indikator yang menyala :.. o Periksa jala-jala listrik, rangkaian regulator input

Dari data hasil belajar matematika peserta didik yang meningkat pada siklus II dapat dinyatakan bahwa pembelajaran jarak jauh tipe luring dengan menggunakan model

Berdasarkan uraian tentang pengertian program ekstr- akurikuler di atas dapat penulis rumuskan apa yang dimaksud dengan program ekstrakurikuler pembelajaran PAI, yaitu: “Ke-

DESKRIPSI UNIT : Unit ini berhubungan dengan pengetahuan, keterampilan dan sikap kerja yang dibutuhkan dalam membuat laporan produksi pada bagian blowing, carding,

Kebijakan operasional ini diwujudkan dalam berbagai bentuk program antara lain: (1) kebijakan pengelolaan limbah industri komponen alat berat (PLIKAB) sebagai landasan

Implementasi tanggal 22 April 2013 jam 11.00 WIB mengkaji karakteristik nyeri ( PQRST ) dengan respon subjektif klien mengatakan nyeri pada luka post operasi apendiktomi,