EKSTRAK TUMBUHAN GULMA
AIR
SEBAGAI
PUPUK
UNTUK KULTUR
MIKROALGA
Oteh:
Dra.Ilwi
SunuWidyartini' MSi
PENDAHULUAI\t
penguasaan
teknik kultur
microalga
harus didasari
pengetahuanbiologi
organisme yang akan dibudidayakan dan prinsip
kultur murni
(monospesifik spesies) Setiap spesies mikroalga mempunyai sifatbiologi
yang berbeda untuk menyesuaikan denganlingkungan tempat
kultur. Kultur
mikroalga dilakukan
secara bertingkat.Salah satu aspek terpenting pada pelaksanaan
kultur
adalah pemupukan. Pemupukan hendaknya dilalrukan tanpa menimbulkan efek samping bagi pemangsa Pupuk nonkimia
diperlukanuntuk
meningkatkan pertumbuhan tanpa membahayakan' Menurut Soelchan (1995), hara yang dibutuhkan untuk pertumbuhan berupa berbagai macam unsgr anaorganik baik unsur hara makro maupuo unsur haramikro.
Dinyatakan lebihlanjut
oleh Parson(197),
bahwa unsurN
dan P merupakan dua rmsur pokok yang harus tersedia dalam mediakultur
mikoaiga,
biasanya tersedia dalam bentuk nitratdan fosfat.
Unsur
N
dan
P
penting
untuk
pembentukanprotein- Unsur
K
berfimgsidalam metabolisme karbohidrat. Fe dan Na berperan dalam pembentukan
khlorofil-Sid an Ca merupakan bahan untuk pembentukan
dinding
sel.Vitamin (812)
untuk memacu pertumbuhan dengan merangsang prosesfotosintesis.
Selainitu
kondisilingkungan seperti cahay4 suhu, tekanan osmosis dan pH
juga
dapat memacu atau menghambat pertumbuhan.Faktor
genetik merupakanfaktor
internalyang
sangatpenting, karena sifat-sifat pertumbuhan yang ada pada organisme
itu
sendiri yangmuncul tanpa terkendali.
BIOLOGI GULMA
AIR
Gulma air merupakan tumbuhan yang tumbuh dengan baik di perairan daerah
tropis
maupun subtropis, mempunyai tempat tumbuhdi
kolam,
saluranair,
maupundi
area pertanamanpadi.
Keberadaannyatidak
diinginkan
(hanya sebagai gulma), terutamadi
sawah-sawah.Di
dalam beberapa tumbuhan gulma terkandung unsurN
dan
K
yang cukuptinggi.
Pemanfaatanya sebagaipupuk organik
akan menghemat pengeluaran dibanding penggunaan pupuk anorganik(Arifur,
1996)-Christiani
et
al.
(2001)
menyatakan beberapatumbuhan
gulma
telah dimanfaatkan sebagaipupuk
organik dalam bidang
pertanian, seperti contohnya.Azolla, Salvinis, Pistia,
Marsilea,
danEichornia.
Gulmaair ini
tumbuhdi
sawah/lahan-lahan
pertanian,
keberadaannyasering melimpatr
sehingga mengganggu tanaman pertanian.POTENSI
GULMA
AIR
SEBAGAI PUPUK
Pertumbuhan
mikroalga
kultur,
membutuhkan berbagai senyawa anorganik, sebagai hara makro danmikro.
Unsur hara makroyaitu: N,
P,K,
S,Na,
Si, dan Ca.Unsur hara
mikro yaitu: Fe,Zn" Mn,
Cu,
Mg, Mo,
Co,B.
Berbagai pupuk kandangdan limbah organik
dimanfaatkansebagai
pupuk untuk
menghemat pengeluaran. Pemanfaatankembali limbah
pertanian atau tumbuhan yangtidak
berguna (misal: gulma) untuk pupukhijau,
dapat melestarikan siklus hara danjuga
sebagai satu cara pemanfaatan sumber daya alam seefisienmungkin untuk
menghemat energr tanpamencemari lingkungan.
Menurut Jumin
(1989) pemanfaatanlimbah organik
untukpupuk
dapat menghemat penggwaanpupuk
anorganik. Disampingitu"
pemakaianlimbah
organilq
juga
dapat menjaga keseimbangansiklus
hara dalam
tanah dan mengurangi pencemaran lingkungan karena bahan-bahankimia
Penelitian tentang pemanfaatan
gulma
air
sebagaipupuk
komersiil
sepertiwea
telah dicobakandi
beberapa negaraAsi4
akantetapi
pemakaian kebanyakanpada tanaman pertanian, seperti
padi
danjagung.
Tumbuhangulna air
umumnya mengandung unsurN
dan P yang cukup tinggr dantidak
membahayakan pemangsa.Dinyatakan oleh
Christian
etal.
(2001) keistimewaan gulma air, khususnyaAzolla
juga
mampu memfiksasi nitrogendari
udara karena asosiasinya dengan mikroalgaAnabaena
azallae,
Cyanobakteria yang hidupdi
dalam rongga daunnya. Tumbuhanini
bisa membantu menyuburkan tempat dimana hidup.Aplikasi
denganpupuk
M-Bio
akan mampu memfermentasi bahan organik dalam waktu yangrelatif
cepat" 1-2minggu
saja.
Proses fermentasitidak
mengeluarkan bau busuk,tetapi
aroma khasfermentasi. Proses fermentasi menghasilkan senyawa
organik (protein,
gula
asamlaktat,
asam amino,alkohol,
danvitamin)
sehingga mudah diserap langsung oleh tanaman (Suharto, I 998).PEMBUATAN
PUPUK
GTJLMAAIR
Gulma
air
(Azolla,Salvinia,
Pistia,Marsilea,
danEichornia)
segatmasing-masing seberat
I
kg
dibersihkan dan dibuangakarnyq ditiriskan dan
dihaluskandengan menggunakan blenrder. Fupuk
M-Bio
sebanyak 3 cc dan 5 gr gula dicarrrpur dengan 1liter
air dibiarkan 2x24jan.
Larutan dicampurkan pada gulma air.Ditutup
dengan lembaran plastik hitam, diletakkan pada tempat yang hangat dan tidak kena
sinar
matahari.
Setelatr7
harteksfiak disaring dengan menggunakan kain penyaringdan disimpan dalam
botol. Ekshak
yang diperoleh dapatdianalisis
kandunganN
dan
P nya sebelum digunakan dalam pemupukan selanjutnya'Penentuan
N-total
caraSemi-Mikro Kjeldahl
10
ml
larutan ekstrak gulmaair
dimasukkanke
dalam labutakar
100ml
dandiencerkan dengan aquades sampai
tand4
10ml
dari
larutan dimasukkanke
dalamlabu
Kjeldahl
500ml
dan ditambahkanl0
ml
HzSO+(93'98%
bebasN)
kemudianditambahkan
5
gr
campuran
NazSO+.HgO(20:1)
untuk
katalisator.
Kemudiandididihkan
sarnpaijernih
dan dilanjutkan pendidihan30 menit
lagi.
Setelah dingmdinding
dalamlabu
Kjeldahl
dicuci
dengan akuades dandididihkan
lagi
selama 30menit.
Setelahdingh
ditambahkan 140ml
alerades dan ditambnhkan 35mt
larutan NaOH-NazSzO: dan beberapa butiran zink. Dilakukandistilasi
dandistilat
ditampung sebanyak 100ml
dalam erlenmeyer yangberisi
25ml
larutanjenuh
asam borat dan beberapa tetes indikator methil merahl methylen blue. Larutan yang diperolehdititrasi
dengan 0.02N HCl.
TotalN
dapat dihitung dengan perhitungan sebagai berikut:Jumlah total
N
:
ml
HCI x N$CI:x--1-4'gQLx
Fmq/ml
Keterangan: F = faktor pengenceran, dalam contoh petunjuk
ini
besamya:10
Penentuan
P-total
(kandungan
orthofosfat)
dengan metode StanumChlorida
Air
sampel sejumlah 100
ml
ditambah
I
tetes
indikator
Phenolphtalein. Seytelatr wama berubah menjadi merahmuda
ditambahka beberapa tetes H2SO4 pekat. Ditambah 4,0ml
reagen molibdate dan 0,5ml
reagen Sn C12 sambil diaduk.Dibuat
larutan
standarposfat
sebagaiberikut
larutan
baku fosfat
kadar
5
ppmdiencerkan,
kemudian dibuat larutan
baku
pembanding
yang
masing-masingberkadar 0,025; 0,05; 0,1;
A,Zt
0,75 dan 1 ppm P, setelah 10 menit, dibandingkan warna yg terjadi.Diukur
dengan Spektrofotometer pada panjang gelombang 625nm-PO+:
1000 per contoh air x PKeterangan:
P:
mg/?O4 dari pembacaan 625 nm.PEI\IUTUP
Teknik
kultur
harus didasari
pengetahuanbiologi organi$ns yang
akandibudidayakan
dan
media
pertumbuhan.
Mmedia
kultur
seperti
kultur
skalalaboratorium atau menggunakan pupuk dengan komposisi sebagai
berikut
Urea 80ppm, TSP
30
ppm,ZA2A
ppm, FeCl3 2 ppm,EDTA
5 ppm danVitamin
B12 0,001ppm. Selain
itu
dapat menggunakan pupuk organik. Pemanfaatan gulmaair
sebagaipupuk
komersiil
sepertiurea
telah dicobakandi
beberapa negaraAsia
akan tetapi pemakaian kebanyakan pada tanaman pertaniaru seperti padi dan jagpng. Tumbuhangulma
air
umumnya
mengandungunsur
N
dan
P
yang
cukup
tingg
dan tidak
membahayakan pemaogsa
DAFTAR PUSTAKA
Abdulkadir,
S. 1996. Sekilas Uraian Mengenai Azolla. Buletin Kebun Raya Bogor. 5(5):
171-176.Arifiq
Z.
1990.Azolla.
Pembudidayaandan
PemanfaatanPada
Tanaman Padi. Penebar Swaday4Jakarta-Arlyzu
I.
S.
2995.
Isolasi
Pigmen
Biri
Phycocyanindari Mikroalga
Spirulina
platensis. Oseanologi dan
Limnologi di
Indonesia 38279-92.Badan
Penelitian dan
Pengembangan Pertanian. 1990.Petunjuk Teknis
BudidaysPakan
Alami
Iksn dan Udang. Departemen Pertanian, Jakarta.Bell,
P.
R.
1992.Green Plants.
Their Origin and Diversity.
Dioscorides
Press,Portland, Oregon.
Bold, H.C. and Michael
J.
Wynne.
1985.Introduction
to
the Algae.
Sec. Ed. PresticeHall
Inc., EnglewoodCliffs.
N.J.07632.Borowitzka"
M.
A.
dan
L.
J.
Borowitzka. 1988.
Dunaliella.
Microalgal Biotechnology. Cambridge University Press, Cambridge.Campbell,
N.A.,
J.B.
Reeceand
L.G. Mitchell.
1999.
Biologi. Edisi Kelima
Terjemahan Manalu, W. Penerbit Erlangg4 Jakarta.
Christiani,
A.
S. Piranti,
dan
N.
Andriyani.
1992. PengaruhSalinitas
Terhadap Perkembangandan
PopulasiMonokultur
Chlorella
sp.
Laporan Penelitian FakultasBiologi
Unsoed, Purwokerto.,
A.
S.
Siregar, danA.
S.
Piranti.
1999. PengolahanAir
Limbah
BekasPemeliharaan
Gurami
Menggunakan
Sistem
Trickling
Filter
danPenambahan
Kapur.
Laporan Penelitian Fakultas
Biologi
Unsoed,Purwokerto.
e
H.
A.
Hidayah, danA.
S.siregar. 200I.
Pengaruhunsur
Hara Nitrogendan
Posfat
Terhadap Pertumbuhan
Kiyambang
(Salvinia
molestaD.S.Mitchell).
. Laporan Penelitian FakultasBiologi
Unsoed, Purwokerto.Darley,
W.
M.
1992.Algal Biology:
a physiological approach.Blackwell
ScientificPublications, Oxford, London.
Direktorat
Bina
Pembenihan. 1998. BudidayaMikroalga
Skala Laboratorium dan Massal. Direktorat Jenderal Perikanan, Jakarta.Isnansetyo,
A.
dan
E.
Kurniastuty. 1995.
Teknik
kultur
Phytoplanlton
danZooplankton.
PakanAlami untuk
Pembenihan OrganismeLaut.
PenerbitKanisius,
Yogyakarta
Lee,
R.
E.
1989.Phycology.
SecondEdition.
CambridgeUniversity
Press,New
York.
Merchant,
R. E.
2006.The Benedifits
of
Dietary
srryplementationwith
Chlorella
pyrenotdosa
in
Patients
with
Brain
cancer
or
Suffering
from
certainCommon Chronic Illnesses.
http://ruskandi.tipod.com/idl
5.htu1.Nurhidayati,
T.,
S.B.
M.
Sambiring danM. Munil.
2005. Pengaruh PenambahanIAA
TerhadapLaju
PertumbuhanPopulasi
Spirulina sp. Dalam
Mediazarrouk
Modifikasi.
JurnalIPTEK
8(3) :
143-150.OH-Hama,
T.
and
S.
Miyachi.
1988.
Chlorellq Mikroalgae
Biotechnology.Cambrisge, London.
Pandebesie,
E.
S. Dan Susi,A. W.
2005. GreenAlgae (Chlorella
sp.) BiosorptionforNitrat
and Phospat. Jurnal Furifrkasi 6(1)
: 73-78.Martosudarmo,
B.
dan Sabarudin,S.
1980. MakananHidup
Larva UdangPaneiil
Direklorat Jenderal Perikanan, Departemen Pertanian,
Jakarta-Sze, P. 1993.
A. Biolory
of
The Algae. Second Edition.S/m.
C. Brown Publishers,Oxford, England.
Sutomo. 2005.
Kultur
Tiga Jenis Mikroalga (Tetraselmis,Chlorella
danChaetocerasgracilis) dan
Pengaruh Kepadatan
Awal
Terhadap
Pertumbuhan di
Laboratorium. Oseanologi dan
Limnologi di
Indonesia37:43'58-Vashishta. 1979.