• Tidak ada hasil yang ditemukan

ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA"

Copied!
108
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi

Program Studi Manajemen

Disusun oleh:

Nama : Filipus Puspa Kelana Enggar Jati NIM : 042214014

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)

iv

Ada saat-saat istimewa dalam kehidupan kita, dan sebagian besar datang melalui dorongan orang lain.

(George Adams)

Pahitnya kehidupan adalah layaknya segenggam garam, tak lebih dan tak kurang. Kepahitan yang kita rasakan tergantung dari wadah yang kita miliki. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan

dan kegagalan satu hal yang bisa kamu lakukan . Lapangkan dadamu dan luaskan hatimu untuk menampung setiap kepahitan hidup.

Kebahagiaan akan datang pada waktunya, bukan menurut waktu kita tapi menurut waktu-Nya

Kita harus meluangkan waktu lebih banyak Untuk berterima kasih kepada Tuhan

Atas anugerah-NYA, sama seperti saat kita meminta (Santo Vincent de paul)

Skripsi ini kupersembahkan kepada:

Tuhan Yesus dan Bunda maria sebagai sumber kehidupanku.

Kedua orang tua ku tercinta untuk segala kasih saying, doa dan pengorbananya selama ini.

Adik-adiku yang kusayangi.

(5)
(6)

vi

Nama : Filipus Puspa Kelana Enggar Jati

Nomor Mahasiswa : 042214014

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

ALASAN KONSUMEN MEMILIH BUS TRANS JOGJA

SEBAGAI SARANA TRANSPORTASI KOTA YOGYAKARTA

Studi Kasus Halte Bus Trans Jogja

beserta perangkat yang diperlukan (bila ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata Dharma hak untuk menyimpan, me-ngalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara terbatas, dan mempublikasikannya di Internet atau media lain untuk kepentingan akademis tanpa perlu meminta ijin dari saya maupun memberikan royalti kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Yogyakarta, 31 Maret 2009 Yang menyatakan

(7)

vii

Studi Kasus Halte Bus Trans Jogja

Filipus Puspa Kelana Enggar Jati Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2009

Penelitian ini bertujuan untuk mengetauhi alasan konsumen memilih bus trans jogja sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta. Jenis penelitian ini adalah studi kasus dengan jumlah sampel penelitian sebanyak 100 orang responden.

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner kepada 100 responden yang dibagi sama rata untuk setiap penumpang bus trans jogja. Teknik analisis yang digunakan adalah 1) Analisis Persentase untuk mengetauhi karakteristik konsumen, 2) Analisis Cochran Q-Test untuk mengetauhi alasan-alasan konsumen menggunakan bus trans jogja.

Dari Analisis persentase diperoleh hasil yaitu paling banyak konsumen yang diteliti adalah wanita (69%), berusia 20 - 23 tahun (40%), berstatus sebagai pelajar/ mahasiswa (81%), tingkat pendapatan/ pengeluaran uang saku perbulan sebesar Rp 500.000 – Rp 1.000.000 (53%), dan tujuan para responden adalah wisata (37%). Dari analisis Cochran Q-Test menunjukan bahwa alasan harga, sistem pembayaran, fisik bus, keamanan, dan fasilitas mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap alasan konsumen memilih bus trans Jogja sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta.

(8)

viii

A Case Study at Trans Jogja Bus shelter

Filipus Puspa Kelana Enggar Jati Sanata Dharma University

Yogyakarta 2009

This research is conducted to figure out the reason why customers choose Trans Jogja as their mean of transportation in the city of Yogyakarta. This is a case study involving research samples numbering 100 of respondents.

This research was done by delivering questioners to fill to 100 respondents, all equally divided to each passenger boarding Trans Jogja. The technique of analysis used are 1). Percentage analysis to find out customers characteristic, 2). Cochran Q-test analysis to know the reasons why Trans Jogja is preferable.

From percentage analysis it was acquired that the customers being the most as the respondents were woman (69%), aged 20-23 (40%), students ( 81%), with the pocket money expenditure around Rp 500.000 – Rp 1.000.000 per month (53%), and whose purpose of using Trans Jogja is for vacation (37%). As for the Cochran Q-test analysis, significant factors determining Trans Jogja as customers favorite are price paying system. Physical condition of the vehicle, security and safety, and facilities offered.

(9)

ix

berkat, rahmat, dan kasih-Nya yang begitu besar sehingga pada akhirnya penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini.

Penyusunan skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar

sarjana Ekonomi, Jurusan Manajemen, Fakultas Ekonomi, Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta.

Penulisan skripsi ini tidak akan berhasil tanpa bantuan dan dukungan dari berbagai pihak,

baik yang terlibat secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan terima kasih yang dalam dan tulus kepada:

1. Bapak Drs. YP Supardiyono.,Akt., M.Si. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas

Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Drs. Venantius Mardi Widyadmono, S.E., M.B.A. selaku Kepala Jurusan

Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Drs. Alex Kahu Lantum, MS., selaku Dosen Pembimbing I yang penuh kesabaran

membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi ini.

4. Bapak Drs. Hendra Poerwanto G., M.Si., selaku dosen Pembimbing II yang dengan

penuh kesabaran membimbing dan mengarahkan penulis selama menyelesaikan skripsi

(10)

x

Trans yang telah memberikan izin untuk menyelesaikan skripsi ini seluruh responden

yang telah membantu penulis dengan mengisi kuesioner guna melengkapi data yang

penulis perlukan.

7. Untuk Kedua Orang Tuaku, terima kasih atas cinta, kasih sayang, doa, dan dorongan

yang telah diberikan kepada penulis selama masa studi sehingga terselesaikan skripsi ini.

Kalian adalah segalanya dalam hidupku.

8. Buat adik-adiku tersayang ( Ian & Lena ), terima kasih atas dukungan dan doa yang

kalian berikan, kalian adalah adik-adiku terbaik dalam hidupku.

9. Saudaraku Anna yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini.

10.Buat Maya, Tika, Murti, Tyas Ndut thanks atas bantuan meyelesaikan skripsi ini.

11.Buat eyang kakung,eyang putri, om-om dan tante- tante ku terima kasih atas dorongan

untuk menyelesaikan skripsi ini.

12.Teman-temanku MPT pak Alex terima kasih atas dukungan yang kalian berikan,ayo

cepet lulus.

13.Buat “adek Ku” Icha yang bawel terima kasih atas dukungan, masukan dan semangat

thanks you so much for everything wherever you are and whatever it takes, I’ll never forget you..

(11)

xi

disebutkan satu persatu, terima kasih atas dukungan dan persahabatan yang diberikan

selama ini.

16.Temen –temanku futsal Niko, Soni, Fauzan,Mara, Dimas,Yor, Hari, Restu, Hendra,

Wisnu dan yang belum saya sebutkan ayo maju terus teman teman dan jaga kekompakan

selalu.

Skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, penulis sangat berterima kasih atas

segala masukan baik yang berupa saran maupun kritik yang bersifat membangun. Akhirnya,

penulis berharap semoga skripsi ini dapat berguna bagi semua pihak.

Yogyakarta,22 Februari 2009

Penulis

(12)

xii

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN……….iii

HALAMAN MOTTO DAN PERSEMBAHAN...iv

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... v

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN ...vi

ABSTRAK ... vii

ABSTRACK………....viii

KATA PENGANTAR ...ix

DAFTAR ISI... xii

DAFTAR TABEL………..xv

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang Masalah... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Batasan Masalah ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Sistematika penulisan……….4

BAB II LANDASAN TEORI ... 6

A. Pengertian Pemasaran ... 6

B. Pengertian Manajemen Pemasaran ... 7

C. Konsep Pemasaran ... 9

D. Industri jasa ... 11

(13)

xiii

I. Alasan Konsumen ... 22

J. Pengertian Biaya ... 24

K. Pengertian Lokasi... 24

L. Pengertian Promosi ... 26

M. Pengertian Kelompok Acuan ... 27

N. Hipotesis Penelitian... 28

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

A. Jenis Penelitian... 29

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 29

C. Subjek dan Objek Penelitian ... 30

D. Teknik Pengumpulan Data... 30

E. Variabel Penelitian ... 31

F. Jenis dan Sumber Data ... 32

G. Populasi dan Sampel ... 33

H. Teknik Pengambilan Sampel……….34

I. Teknik Pengujian Instrumen ... 34

J. Teknik Analisis Data... 36

K. Analisis Cochran Q- Test ... 37

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN... 39

(14)

xiv

E. Aspek Teknis……….45

F. Rute Trayek Bus Trans Jogja………46

G. Struktur Manajemen Trans Jogja………..48

H. Tugas dan Wewenang………..50

BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………..51

A. Karakteristik Responden...51

B. Pengujian Validitas dan Reliabilitas………54

C. Analisis Data Penelitian………..55

D. Pembahasan………....65

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN………69

A. Kesimpulan……….69

B. Saran………...70

C. Keterbatasan Penelitian………..71

DAFTAR PUSTAKA……….72

(15)

xv

Tabel V.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ... 51

Tabel V.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Responden ... 52

Tabel V.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan ... 52

Tabel V.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Penghasilan/ Pengeluaran

Perbulan Responden... 53

Tabel V.7 Hasil Uji Validitas Instrumen Penelitian... 54

(16)

1 A. Latar Belakang

Pada zaman yang semakin maju sekarang ini, transportasi merupakan sarana yang penting. Adapun banyak alat transportasi yang ada di masyarakat kita seperti bus, sepeda motor, mobil, pesawat, dan lain-lain. Orang yang mempunyai kendaraan pribadi tidak akan mendapatkan kesulitan dalam aktivitasnya sehari-hari baik dalam bekerja maupun keperluan lainnya. Tetapi bagi yang tidak punya kendaraan sendiri, alat transportasi umum yang merupakan sarana bagi setiap aktivitasnya (Supriyanto, 2002).

Tujuan adanya alat transportasi adalah untuk memperlancar kegiatan masyarakat. Sedangkan alat transportasi itu dibedakan menjadi tiga yaitu alat transportasi darat, alat transportasi laut, alat transportasi udara. Alat transportasi umum yang ada di Yogyakarta terdiri dari alat transportasi yang dapat mengangkut banyak orang seperti bus.Pada awalnya jumlah bus di Yogyakarta sangat banyak, namun pada perkembangan selanjutnya bus sudah menjadi alat transportasi bagi semua lapisan masyarakat. Akhirnya pemerintah Yogyakarta mengeluarkan bus Trans Jogja yang akan mencukupi kebutuhan masyarakat Yogyakarta akan adanya bus yang nyaman.

Adanya persaingan yang tepat dipasar, mendorong pemerintah Yogyakarta untuk meletakan produknya pada posisi yang tepat di pasar atau strategi positioning merupakan strategi yang berusaha menempatkan merek

(17)

pada suatu bagian pasar tertentu agar merek tersebut dapat diterima lebih baik dari pada merek yang bersaing (Herlambang, 2002)

Dalam rangka menciptakan kepuasan pelanggan, produk yang ditawarkan pemerintah harus berkualitas. Kualitas mencerminkan semua dimensi penawaran produk yang menghasilkan manfaat bagi pelanggan dan sering digunakan untuk mengacu pada kualitas relative suatu produk dikaitkan dengan harga produk bersangkutan (Chandra, 2002, Hal 6).

Bus Trans Jogja merupakan alat transportasi umum adalah komoditi bagi pemerintah Yogyakarta untuk meraih keuntungan. Di Yogyakarta sangat banyak bus yang mengalami perkembangan seiring dengan aktivitas di wilayah Yogyakarta yang meningkat pula seperti banyak para mahasiswa yang memilih berpergian menggunakan bus, atau keluarga yang hanya sekedar jalan-jalan.

Perkembangan di wilayah Yogyakarta sangat tergantung pada transportasi kota sehingga menimbulkan persaingan, baik dalam hal pelayanan dapat mempengaruhi keputusan konsumen untuk melakukan pembelian baik dalam memilih produk atau jasa, memilih jenis, penentuan saat pembelian.

Pemerintah tidak boleh terlalu keras mendesak produktifitas sehingga mengurangi kualitas yang diinginkan, beberapa metode untuk meningkatkan produktivitas akan meningkatkan kepuasan pelanggan dengan menstandarsasikan kualitas (Kotler,1997, Hal 90).

Pemerintah mengembangkan kebijakan penetapan harga dan membuat keputusan adalah untuk memastikan bahwa pemerintah menggunakan harga

(18)

yang layak bagi konsumen dan menguntungkan bagi pemerintah (Kotler, 1997, Hal 125).

Berdasarkan pentingnya pemahaman atas sikap untuk mengetahui perilaku maka penulis tertarik untuk mengangkat masalah ini sebagai topik dalam skripsi dengan judul “Alasan Konsumen Memilih Bus Trans Jogja Sebagai Sarana Transportasi Kota Yogyakarta”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, penulis dapat merumuskan permasalahan sebagai berikut :

1. Bagaimana karakteristik konsumen pengguna bus Trans Jogja?

2. Apa saja yang menjadi alasan untuk konsumen menggunakan Bus Trans Jogja?

C. Batasan Masalah

Agar masalah tidak terlalu luas, maka dalam penelitian ini penulis membatasi masalah pada beberapa hal:

1. Konsumen yang diteliti adalah konsumen yang menggunakan sarana Bus Trans Jogja.

2. Pengujian ini terbatas pada alasan konsumen untuk menggunakan sarana Bus Trans Jogja.

3. Responden dari penelitian ini adalah para penumpang yang berada di halte Bus Trans Jogja.

(19)

4. Responden yang diteliti 100 responden.

D. Tujuan Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini penulis mempunyai tujuan untuk:

1. Mengetahui karakteristik konsumen menggunakan sarana Bus Trans Jogja 2. Mengetahui alasan-alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja.

E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Perusahaan

Memberikan wawasan bagi perusahaan untuk meningkatkan pangsa pasar. 2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi kepustakaan dan sebagai bahan informasi untuk penelitian lebih lanjut.

3. Bagi Penulis

Penelitian ini dimaksudkan untuk menerapkan teori-teori yang telah dipelajari ke dalam praktek sehingga dapat menambah wawasan dan pengetahuan.

F. Sistematika Penulisan

1. BAB I : PENDAHULUAN

Bab ini mencakup latar belakang masalah, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.

(20)

2. BAB II : LANDASAN TEORI

Bab ini berisikan landasan teori yang berhubungan dengan masalah penelitian dan konsep yang mendasari perumusan masalah.

3. BAB III : METODE PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang jenis penelitian, subyek dan obyek penelitian, tempat dan waktu penelitian, variabel penelitian, jenis data, teknik pengumpulan data, populasi dan sampel, teknik pengujian instrumen, dan teknik analisis data.

4. BAB IV : GAMBARAN UMUM DINAS PERHUBUNGAN

Bab ini berisikan tentang sejarah berdirinya Dinas Perhubungan dan sejarah munculnya bus Trans Jogja tersebut.

5. BAB V : ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang hasil penelitian disertai dengan analisis data sesuai dengan tujuan penelitian.

6. BAB VI : KESIMPULAN, KETERBATASAN DAN SARAN

Bab ini berisikan kesimpulan hasil penelitian, keterbatasan penelitian dan saran bagi produsen sehubungan dengan permasalahan yang dibahas penulis.

(21)

6 BAB II

LANDASAN TEORI

A. Pengertian Pemasaran

Pada dasarnya pemasaran merupakan fungsi bisnis yang mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen. Pemasaran tidak sekedar fungsi bisnis yang terpisah dari yang lain, tetapi merupakan sebuah falsafah yang menjadi pedoman seluruh perusahaan. Tujuan pemasaran adalah menciptakan kepuasan konsumen dengan membangun hubungan timbal balik yang menguntungkan.

Beberapa ahli mengemukakan pengertian pemasaran yang berbeda-beda meskipun pada intinya sama. Perberbeda-bedaan ini disebabkan karena mereka meninjau pemasaran dari segi yang berbeda-beda.

Menurut William J. Stanton ( 1985:7)

Pemasaran adalah sistem total dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan, baik keinginan para konsumen saat ini maupun konsumen potensial.

Menurut Alex S. Nitisemito ( 1981:13 )

Pemasaran adalah semua kegiatan yang bertujuan untuk memperluas arus barang atau jasa dari produsen ke konsumen secara paling efisien dengan maksud untuk menciptakan permintaan yang efektif.

(22)

Menurut Philip Kotler & Armstrong (2001:7)

Pemasaran adalah suatu proses sosial dan manajerial dimana individu dan kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melalui penciptaan dan pertukaran produk serta nilai dengan pihak lain

Menurut pandangan bisnis (Stanton, 1995), kegiatan yang terdapat dalam pemasaran meliputi:

1. Mengetauhi apa yang diinginkan dan dibutuhkan konsumen

2. Merencanakan dan mengembangkan sebuah barang dan jasa yang akan memenuhi kegiatan pemasaran tersebut.

3. Memutuskan cara terbaik untuk menentukan harga, mempromosikan, dan mendistribusikan barang dan jasa tersebut

Dari definisi tentang pemasaran di atas, dapat ditarik kesimpulan bahwa seluruh kegiatan pemasaran ditujukan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia melalui proses pertukaran.

B. Manajemen Pemasaran

Dalam pemasaran, perusahaan berusaha untuk memperoleh laba dari kegiatan penjualan barang dan jasa yang diciptakan untuk memenuhi keinginan konsumen. Agar target penjualan dapat tercapai, perusahaan harus dapat memilih dan melaksanakan kegiatan pemasaran yang dapat membantu perusahaan dalam mencapai tujuan tersebut. Pemasar harus dapat mengetauhi

(23)

dengan baik semua tugas yang ada dengan melakukan perencanaan dan pengawasan pemasaran.

Pada pokoknya, manajemen itu terdiri atas perancangan dan pelaksanaan rencana-rencana. Secara umum manajemen itu mempunyai tiga tugas pokok, yaitu:

1. Mempersiapkan rencana atau strategi umum bagi perusahaan 2. Melaksanakan rencana tersebut

3. Mengadakan evaluasi, menganalisa dan mengawasi rencana tersebut dalam operasinya.

Adapun definisi manajemen pemasaran menurut Philip Kotler adalah sebagai berikut:.

Manajemen pemasaran adalah proses perencanaan dan pelaksanaan konsepsi, penetapan harga, promosi, dan distribusi gagasan, barang dan jasa untuk menghasilkan pertukaran yang memenuhi sasaran-sasaran perorangan dan organisasi ( Philip Kotler, 1994 ).

Jadi, dalam fungsi manajemen tersebut termasuk penganalisaan, perencanaan, pelaksanaan atau penerapan, serta pengawasannya. Tahap perencanaan, merupakan tahap yang sangat menentukan terhadap kelangsungan dan sukses organisasi. Proses perencanaan merupakan satu proses yang selalu memandang ke depan atau kemungkinan-kemungkinan yang akan dating termasuk disini adalah pengembangan program, kebijaksanaan, dan prosedur untuk mencapai tujuan-tujuan pemasaran.

(24)

Untuk membuat suatu rencana, fungsi penganalisaan sangat penting agar rencana yang dibuat dapat lebih matang dan tepat. Dari segi lain, penerapan merupakan kegiatan untuk menjalankan rencana. Sedangkan fungsi terakhir dari manajemen adalah pengawasan, yaitu fungsi mengendalikan segala macam aktivitas agar tidak terjadi penyimpangan. Jadi, fungsi ini untuk menghindari adanya penyimpangan, atau memperkecil penyimpangan yang mungkin terjadi.

C. Konsep Pemasaran

Falsafah konsep pemasaran bertujuan memberikan kepuasan terhadap keinginan dan kebutuhan pembeli/konsumen. Seluruh kegiatan dalam perusahaan yang menganut konsep pemasaran harus diarahkan untuk memenuhi tujuan tersebut. Menurut Basu Swastha dan Irawan (1981:10) mengatakan bahwa:

Konsep pemasaran sebagai sebuah falsafah bisnis yang menyatakan bahwa pemuasan kebutuhan konsumen merupakan syarat ekonomi dan social bagi kelangsungan hidup perusahaan.

Konsep pemasaran menurut Kotler (200:22) yaitu:

Konsep pemasaran menegaskan bahwa kunci untuk mencapai tujuan organisasional yang ditetapkan adalah perusahaan tersebut harus menjadi lebih efektif dibandingkan para pesaing dalam menciptakan, menyerahkan, dan mengkomunikasikan nilai pelanggan kepada pasar sasaran yang terpilih.

(25)

Penggunaan konsep pemasaran bagi sebuah perusahaan dapat menunjang berhasilnya bisnis yang dilakukan. Sebagai falsafah bisnis, konsep pemasaran tersebut disusun dengan memasukkan tiga elemen pokok, yakni (Swastha dan Irawan, 1981:8):

1. Orientasi konsumen/pasar.pembeli 2. Volume penjualan yang menguntungkan

3. Koordinasi dan integrasi seluruh kegiatan pemasaran dalam perusahaan.

Pada dasarnya, perusahaan yang ingin mempraktekan orientasi konsumen ini harus:

a. Menentukan kebutuhan pokok dari pembeli yang akan dilayani dan dipenuhi. Perusahaan yang memproduksi mobil pada dasarnya menghasilkan alat transport, sedangkan alat transport itu sendiri dapat dibuat dalam berbagai macam model dan ukuran.

b. Memilih kelompok pembeli tertentu sebagai sasaran dalam penjualannya. c. Menentukan produk dan program pemasarannya.

d. Mengadakan penelitian pada konsumen, untuk mengukur, menilai, dan menafsirkan keinginan, sikap, serta tingkah laku mereka.

e. Menentukan dan melaksanakan strategi yang paling baik, apakah menitikberatkan pada mutu yang tinggi, harga yang murah, atau model yang menarik.

Konsep pemasaran mempunyai perspektif dari luar- kedalam. Konsep itu dimulai dari pasar yang didefinisikan dengan baik, berfokus pada

(26)

kebutuhan pelanggan, mengkoordinasikan semua aktivitas yang akan mempengaruhi pelanggan, dan menghasilkan laba dengan memuaskan pelanggan.

D. Industri Jasa

1. Pengertian Jasa

Jasa sering dipandang sebagai suatu fenomena yang rumit. Kata “jasa” (service) itu sendiri memiliki banyak arti, mulai dari pelayanan

pribadi (personal service) sampai jasa sebagai suatu produk. Valarie A.

Zethaml dan Mary Jo Bitner (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 5) memberikan batasan tentang jasa adalah sebagai berikut :

Service is all economic activities whose output is not physical product or construction is generally consumed at that time is it produced, and provides added value in forms (such as convenience, amusement, comfort or health).

Jadi pada dasarnya jasa merupakan semua aktivitas ekonomi yang hasilnya bukan berbentuk produk fisik atau kontruksi, yang umumnya dihasilkan dan dikonsumsi secara bersamaan serta memberikan nilai tambah (misalnya kenyamanan, hiburan, kesenangan, atau kesehatan) konsumen.

Tidak jauh berbeda dari definisi di atas, menurut Kotler (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 6), jasa adalah setiap tindakan atau kegiatan yang dapat ditawarkan oleh suatu pihak kepada pihak yang lain,

(27)

pada dasarnya tidak berwujud atau tidak mengakibatkan kepemilikan apapun. Produksi jasa bisa berkaitan dengan produk fisik atau sebaliknya.

Dari berbagai definisi di atas, tampak bahwa di dalam jasa selalu ada aspek interaksi antara pihak konsumen dan pihak produsen (jasa), meskipun pihak-pihak yang terlibat tidak selalu menyadari. Jasa bukan suau barang melainkan suatu proses atau aktivitas yang tidak berwujud. 2. Klasifikasi Jasa

Griffin (dalam Lupiyoadi dan Hamdani, 2006 : 7), mengklasifkasikan jasa sebagai berikut :

a. Berdasarkan Tingkat Kontak Konsumen

1) Sistem Kontak Tinggi (high contact system) : konsumen harus

menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa pendidikan, jasa rumah sakit, dan transportasi.

2) Sistem Kontak Rendah (low contact system) : konsumen tidak

harus menjadi bagian dari sistem untuk menerima jasa. Contoh: jasa reparasi mobil dan jasa perbankan.

b. Berdasarkan Kesamaan Dengan Operasi Manufaktur

1) Jasa Murni (pure service) : jasa yang tergolong kontak tinggi, tanpa

persediaan, atau dengan kata lain sangat berbeda dengan manufaktur. Contoh: jasa ahli bedah dan jasa pendidikan.

(28)

2) Jasa Semimanufaktur (quasimanufacturing service) : jasa yang

tergolong kontak rendah, memiliki kesamaan dengan manufaktur, dan konsumen tidak harus menjadi bagian dari proses produksi jasa. Contoh: jasa pengantaran, perbankan, asuransi, dan kantor pos 3) Jasa Campuran (mixed service) : kelompok jasa yang tergolong

kontak menengah (moderate contact), gabungan beberapa sifat jasa

murni murni dan jasa semifaktur. Contoh: jasa bengkel, dry clening, ambulance, pemadam kebakaran, dan lain-lain.

c. Berdasarkan klasifikasi Organisasi Perdagangan Dunia (dalam Lupiyoadi dan Hamdani 2006 : 7 ruang lingkup klasifikasi bisnis jasa meliputi :

1) Jasa Bisnis 2) Jasa Komunikasi

3) Jasa Kontruksi dan Jasa Teknik 4) Jasa Distribusi

5) Jasa Pendidikan

6) Jasa Lingkungan Hidup 7) Jasa Keuangan

(29)

9) Jasa Kepariwisataan dan Jasa Perjalanan 10) Jasa Rekreasi, Budaya, dan Olahraga 11) Jasa Transportasi

Dalam bisnis jasa, kualitas pelayanan merupakan suatu hal yang penting dan harus dikerjakan dengan baik, karena aplikasi kualitas sebagai sifat dari penampilan produk atau kinerja merupakan bagian utama strategi perusahaan dalam rangka meraih keunggulan yang berkesinambungan, baik sebagai pemimpin pasar ataupun sebagai strategi untuk terus tumbuh.

3. Menurut Parasuraman dan kawan-kawan (dalam Fandy Tjiptono,2000:70) ada 5 dimensi pokok yang menentukan kualitas jasa, kelima dimensi tersebut adalah:

a. Tangibles (bukti langsung), yaitu bukti fisik dari jasa, meliputi fasilitas

dan kondisi fisik sekitar, perlemgkapan, pegawai dan sarana komunikasi.

b. Reliability (dapat dipercaya), yaitu kemampuan memberikan pelayanan

yang dijanjikan dengan segera, akurat dan memuaskan. Pelayanan yang reliable merupakan harapan pelanggan dan berarti pelayanan tersebut diselesaikan tepat waktu dengan cara yang sama dan tanpa kesalahan.

(30)

c. Responsiveness (daya tanggap), yaitu keinginan dan kesediaan para

staf/ pegawai untuk membantu para pelanggan dan memberikan pelayanan dengan tanggap.

d. Assurance (jaminan), merupakan jaminan yang diberikan perusahaan

untuk konsumennya mencakup pengetahuan, kemampuan, kesopanan dan sifat dapat dipercaya yang dimiliki para staf, bebas dari bahaya, resiko atau keragu-raguan.

e. Empathy (empati), yaitu kemampuan untuk peduli dan peka, meliputi

kemudahan dalam melakukan hubungan, komunikasi yang baik, perhatian pribadi dan memahami kebutuhan para pelanggan.

E. Perilaku Konsumen

Banyak faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen, perilaku konsumen itu berbeda-beda untuk produk dan pasar sasaran serta ragamnya yang tidak terbatas, karena itu memasukkan semua kemungkinan untuk situasi pasar tidak mungkin, tetapi prinsip yang umum tentang perilaku konsumen dapat digunakan untuk lebih mengenal pasar sasaran .

Menurut Swastha dan Handoko (1997:10) perilaku konsumen adalah kegiatan-kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan menggunakan barang dan jasa, termasuk di dalamnya proses pengambian keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut. Sedangkan menurut Amirullah ( 2002 : 3), perilaku konsumen didefinisikan sebagai sejumlah tindakan-tindakan nyata individu (konsumen) yang

(31)

dipengaruhi oleh faktor kejiwaan (psikologis) dan faktor luar lainnya (eksternal) yang mengarahkan mereka untuk memilih dan mempergunakan

barang-barang yang diinginkannya

Dari definisi tersebut mengandung dua elemen penting dalam perilaku konsumen yaitu proses pengambilan keputusan dan kegiatan fisik yang semuanya melibatkan individu dalam menilai, mendapatkan dan menggunaan barang dan jasa secara ekonomis.

American Marketing Association mendefinisikan perilaku konsumen

sebagai interaksi dinamis antar pengaruh dan kognisi, prilaku dan kejadian disekitar kita dimana manusia melakukan aspek pertukaran dalam hidup mereka. Menurut Peter dan Olson (1999 : 6), ada 3 ide penting dari definisi tersebut yaitu:

1. Perilaku konsumen adalah dinamis. Ini berarti bahwa seorang konsumen, kelompok konsumen, serta masyarakat luas selalu berubah dan bergerak sepanjang waktu.

2. Melibatkan interaksi antara pengaruh dan kognisi. Ini berarti bahwa untuk memahami konsumen dan pengembangan strategi pemasaran yang tepat, kita harus memahami apa yang mereka pikirkan (kognisi) dan mereka rasakan (pengaruh), apa yang mereka lakukan (perilaku), dan apa serta dimana (kejadian di sekitar) yang mempengaruhi serta dipengaruhi oleh apa yang dipikirkan, dirasa, dan dilakukan konsumen.

(32)

3. Melibatkan pertukaran. Hal ini membuat definisi perilaku konsumen tetap konsisten dengan definisi pemasaran yang sejauh ini juga menekankan pertukaran.

Dengan mempelajari perilaku konsumen, perusahaan akan mengetahui kesempatan baru yang berasal dari belum terpenuhinya kebutuhan dan kemudian mengidentifikasinya untuk mengadakan segmentasi pasar.

F. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Menurut Kotler dan Susanto (2000:223) faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen antara lain adalah sebagai berikut:

1. Faktor Budaya

Faktor budaya mempunyai pengaruh paling meluas dan mendalam terhadap perilaku konsumen.

a. Kultur (kebudayaan)

Kebudayaan adalah determinan paling fundamental dari keinginan dan perilaku seseorang. Nilai-nilai kebutuhan dan kepercayaan biasanya relatif stabil sepanjang masa tapi bisa berubah dari satu generasi ke generasi berikutnya sehubungan dengan perubahan-perubahan yang terjadi dalam masyarakat.

b. Sub Kultur

Setiap kultur terdiri dari sub kultur yang lebih kecil yang memberikan identifikasi dan sosialisasi anggotanya yang lebih spesifik. Sub kultur mencakup kebangsaan, agama, kelompok ras, dan daerah geografis.

(33)

Banyak sub kultur yang membentuk segmen pasar yang penting dimana para pemasar sering merancang produk dan program pemasaran yang khusus dibuat untuk kebutuhan mereka.

c. Kelas Sosial

Setiap masyarakat memiliki pengelompokan status terutama terutama berdasarkan kesamaaan dalam pendapatan, pendidikan dan pekerjaan. Dari kesamaan-kesamaan inilah muncul sikap sosial yang mencirikan kelas tertentu.

2. Faktor Sosial

Perilaku konsumen juga dipengaruhi oleh faktor-faktor sosial seperti kelompok acuan, keluarga, peran dan status sosial.

a. Kelompok Acuan

Banyak kelompok yang mempengaruhi perilaku seseorang. Kelompok acuan seseorang terdiri dari kelompok yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap perilaku seseorang. Orang-orang juga berpengaruh oleh kelompok-kelompok dimana mereka bukan anggotanya. Kelompok yang seseorang ingin masuk disebut kelompok

aspirasional. Para pemasar berusaha untuk mengidentifikasikan

kelompok acuan dari pelanggan sasaran mereka. b. Keluarga

Anggota keluarga merupakan kelompok primer yang paling berpengaruh. Orientasi keluarga terdiri dari orang tua seseorang.

(34)

Pengaruh yang lebih langsung terhadap perilaku pembelian sehari-hari adalah keluarga prokreasi yaitu pasangan dan anak-anak.

c. Peran dan Status

Seseorang berpartisipasi dalam banyak kelompok sepanjang hidupnya. Posisi orang dalam setiap kelompok dapat didefinisikan dalam isilah peran dan status. Setiap peran membawa suatu status.

3. Faktor Pribadi

a. Usia dan tahap siklus hidup, ini akan menentukan selera seseorang terhadap produk/ jasa

b. Pekerjaan, hal ini akan mempengaruhi pola konsumsi seseorang

c. Keadaan ekonomi, yaitu terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan polanya), tabungan dan hartanya, kemampuan untuk meminjam.

d. Gaya hidup yaitu pola hidup yang di ekspresikan oleh kegiatan, minat, dan pendapatan seseorang. Gaya hidup ini menggambarkan seseorang secara keseluruhan yang berinteraksi dengan lingkungan disamping itu juga dapat mencerminkan sesuatu di balik kelas sosial seseorang, misalnya kepribadian.

e. Kepribadian dan konsep pribadi, kepribadian ini adalah karakteristik psikologis yang berbeda dari setiap orang yang memandang responnya terhadap lingkungan yang relatif konsisten.

4. Faktor Psikologis a. Motivasi

(35)

Suatu motif (dorongan) adalah suatu kebutuhan yang cukup untuk mendorong seseorang untuk bertindak.

b. Persepsi

Persepsi tidak hanya tergantung pada stimuli fisik tapi juga pada stimuli yang berhubungan dengan lingkungan sekitar dan keadaan individu tersebut.

c. Pengetahuan

Teori pengetahuan mengajarkan pemasar bahwa mereka dapat menciptakan permintaan akan suatu produk menghubungkannya dengan dorongannya yang kuat, menggunakan petunjuk yang memotivasinya dan memberikan pengetahuan yang positif.

d. Kepercayaan dan sikap pendirian

Melalui bertindak dan belaja, orang-orang memperoleh kepercayaan dan pendirian yang kemudian mempengaruhi perilaku pembelian mereka.

G. Proses Pengambilan Keputusan Konsumen

Menurut Kotler dan Armstrong (2001: 222), proses keputusan pembelian terdiri dari lima tahap, yaitu :

1. Tahap pengenalan kebutuhan

Tahap proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengenali suatu masalah atau kebutuhan.

(36)

2. Tahap pencarian informasi

Tahap proses pengambilan keputusan dimana konsumen telah tertarik untuk mencari lebih lanjut informasi. Dalam tahap ini, konsumen hanya mungkin meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi. 3. Tahap evaluasi berbagai alternatif

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek alternative dalam satu susunan pilihan.

4. Tahap keputusan pembelian

Tahap dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen benar-benar membeli produk.

5. Tahap Perilaku Pasca Pembelian

Dalam proses pengambilan keputusan pembelian dimana konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan kepuasan atau ketidakpuasan yang mereka rasakan.

H. Definisi Jasa Pelayanan

Olsen & Wyckoff, 1978 (dalam Zulian Yamit, 2000:22) mendefinisikan jasa pelayanan sebagai sekelompok manfaat yang berdaya guna baik secara eksplisit maupun implicit atas kemudahan untuk mendapatkan barang maupun jasa pelayanan.

Collier, 1978 (dalam Zulian Yamit:22): memiliki pandangan lain dari kualitas jasa pelayanan, yaitu lebih menekankan pada kata pelanggan,

(37)

pelayanan, kualitas dan level atas tingkat kualitas pelayanan terbaik pada pelanggan (excellent) dan tingkat kualitas pelayanan merupakan cara terbaik

yang konsisten untuk dapat mempertemukan harapan kosnumen dan system kinerja pelayanan.

I. Alasan Konsumen

Alasan adalah sesuatu yang mendorong orang untuk melakukan kegiatan. Alasan membeli produk sangat membantu konsumen untuk mengambil keputusan akan membeli produk tersebut atau tidak (Rangkuti,2002:44).

Berdasarkan hasil Survei pendahuluan dapat ditentukan bahwa alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja Adalah:

1. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan atas barang dan jasa atau jumlah nilai yang ditukarkan oleh konsumen dalam rangka mendapatkan manfaat dari memiliki atau menggunakan barang atau jasa (Kotler dan Armstrong,2003:430).Komponen dari harga adalah:

a. Harga yang terjangkau 2. Kualitas Jasa

Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Komponen dari kualitas jasa:

(38)

b. Sistem pembayaran mudah c. Adanya layanan konsumen 3. Promosi

Promosi mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para calon konsumen dan calon potensial konsumen. Komponen dari promosi antara lain, yaitu:

a. Publikasi di radio-radio b. Tarif Promosi

4. Kelompok Referensi

Kelompok yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku seseorang.Komponen-komponen dari kelompok referensi adalah:

a. Keluarga/ Teman/ Rekan kerja 5. Kenyamanan

Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atas sesuatu kejadian yang kita alami, atas sesuatu hal yang kita pikirikan, dan atas semua masalah yang kita temui.Komponen-komponen dari kenyamanan antara lain, yaitu:

a. Fisik bus yang baru b. Sistem antrian yang tertib c. Keamanan terjamin d. Tersedianya halte

(39)

J. Biaya

Biaya transportasi (price) merupakan faktor penting yang harus

dipertimbangkan oleh Dinas Perhubungan dan Pemerintah Kota. Menurut Soegoto (2008 : 124) biaya transportasi merupakan bentuk materil yang harus dikeluarkan oleh calon penumpang untuk memperoleh pelayanan jasa transportasi Bus Trans Jogja. Biaya produk jasa transportasi adalah dasar penetapan biaya transportasi. Sedangkan penetapan biaya transportasi perlu melihat pada aspek kemampuan atau daya beli di kalangan masyarakat disamping nilai produk jasa transpotasi yang tawarkan. Ada konsumen yang membeli produk jasa transportasi karena biaya transportasi murah, namun ada konsumen yang mengutamakan kualitas yang ada pada produk jasa transportasi tersebut.

K. Lokasi

Jasa tidak dipasarkan melalui saluran distribusi tradisional seperti halnya barang fisik, akan tetapi dalam jasa ada dua kemungkinan : pertama, pelanggan mendatangi lokasi fasilitas jasa (misalnya penumpang datang ke Shelter atau halte). Kemungkinan kedua adalah penyedia jasa yang mendatangi pelanggan (misalnya mobil pemadam kebakaran dikirim untuk menangani dan memadamkan api di lokasi kebakaran. Lokasi fasilitas seringkali menentukan kesuksesan suatu jasa, karena suatu lokasi erat kaitannya dengan pasar potensial suatu perusahaan. Misalnya Pom bensin umumnya menempati daerah yang cukup luas dan berlokasi di daerah yang

(40)

padat kendaraan, karena Pom Bensin bertujuan untuk melayani masyarakat umum secara luas. Sedangkan Warung makan bisa berlokasi dimana saja, bahkan di daerah yang jarang penduduknya sekalipun.

Lokasi fasilitas berpengaruh secara nyata terhadap pilihan konsumen. Pada umumnya konsumen menyukai tempat yang mudah dicapai oleh kendaraan umum untuk memberikan kemudahan serta letaknya yang strategis. Menurut Kotler & Armstrong (1999:353) lokasi merupakan tempat pemasaran yang melibatkan aktivitas untuk menciptakan, memelihara atau mengubah sikap dan prilaku terhadap tempat tertentu.

Menurut Tjiptono (2004 : 42) pemilihan tempat atau lokasi memerlukan pertimbangan yang cermat terhadap beberapa faktor berikut :

1. Akses, misalnya lokasi yang dilalui atau mudah dijangkau sarana transportasi umum.

2. Visibilitas, misalnya lokasi yang mudah dilihat dengan jelas dari tepi jalan.

3. Lalu lintas (traffic), dimana ada dua hal yang perlu dipertimbangkan,

yaitu:

a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang besar terjadinya impulse buying.

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa pula menjadi hambatan, misalnya pelayanan kepolisian, pemadam kebakaran, atau ambulans. 4. Tempat parkir yang luas dan aman

(41)

5. Ekspansi, yaitu tersedia tempat yang begitu luas untuk perluasa usaha dikemudian hari.

6. Lingkungan, yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan. Misalnya warung makan yang berdekatan dengan daerah kost. Asrama mahasiswa, atau perkantoran.

7. Persaingan, yaitu lokasi pesaing. Misalnya dalam menentukan lokasi wartel (warung telekomunikasi), perlu pertimbangan apakah dijalan atau daerah yang sama banyak pula terdapat wartel lainnya.

8. Peraturan pemerintah, misalnya ketentuan yang melarang tempat reparasi (bengkel) kendaraan bermotor berdekatan dengan pemukiman penduduk.

L. Promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dari bauran pemasaran yang sangat penting dalam kaitannya dengan pemasaran produk. Menurut Swastha dan Irawan (1997: 349) promosi merupakan arus informasi atau pesan satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran. Sedangkan menurut Angipora (2002 : 28) promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan perusahaan dengan tujuan utama untuk menginformasikan, membujuk, mempengaruhi dan mengingatkan konsumen agar membeli produk yang dihasilkan. Pada perusahaan jasa, promosi perlu dilakukan guna memberikan informasi pada masyarakat luas mengenai produk kelebihannya. Adapun teknik promosi yang dilakukan oleh perusahaan jasa dapat melalui media

(42)

massa cetak maupun elektronik, publikasi, brosur pameran dan lain-lain. Sedangkan kegiatan promosi dapat dilakukan dengan cara periklanan,

personal selling,promosi penjualan dan publisitas.

Lembaga pendidikan juga membutuhkan komunikasi yang efektif dengan pasar sasaran yang biasanya dilakukan melalui kegiatan publik relation (humas). Mereka harus menginformasikan kepada konsumen tentang

tujuan, aktivitas, dan menawarkan untuk memotivasi mereka agar tertarik dengan programnya. Setiap lembaga pendidikan harus secara teratur mengomunikasikan diri melalui programnya, mahasiswa, alumni, kampus dan program komunikasi formal lainnya. Menurut Lupiyoadi dan Hamdani (2006 : 159) tujuan komunikasi dalam lembaga pendidikan adalah:

M. Kelompok Acuan

Menurut Kotler dan Armstrong (2003: 205) kelompok acuan berfungsi sebagai titik pembanding atau acuan secara langsung maupun tidak langsung dalam pembentukan sikap dan prilaku seseorang. Seseorang sering kali dipengaruhi kelompok acuan meskipun dia bukan bagian dari kelompok tersebut. Pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok acuan calon konsumen mereka. kelompok acuan memberikan ilham pada seseorang mengenai perilaku dan gaya hidup baru, mempengaruhi sikap dan konsep diri konsumen, dan menciptakan tekanan yang harus ditaati yang mungkin mempengaruhi pilihan seseorang akan produk dan merek. Arti penting pengaruh kelompok berbeda-beda diantara produk dan merek. Pengaruh cenderung sangat kuat jika produk tersebut dilihat oleh orang lain yang dihormati oleh konsumen.

(43)

Menurut Assael (dalam Gunawan, 2004) menemukan bahwa pembuatan keputusan bersama/kelompok lebih memungkinkan dalam situasi berikut ini: 1. Ketika tingkat resiko yang dirasakan dalam pembelian tinggi.

2. Ketika keputusan pembelian penting untuk keluarga. 3. Ketika sedikit ada tekanan waktu (tersedia cukup waktu). 4. Untuk kelompok demografi tertentu.

N. Hipotesis

Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah, kerena sifatnya masih sementara maka perlu dibuktikan kebenarannya melalui data empiris yang terkumpul. Berdasarkan pokok permasalahan yang ada dalam penelitian maka penulis mengajukan hipotesis yang merupakan anggapan sementara sebagai pedoman mempermudah jalannya penelitian. Adapun hipotesis penelitian ini adalah sebagai berikut :

Dari rumusan masalah, rumusan masalah pertama tidak dihipotesiskan karena hanya untuk mengetauhi karakteristik konsumen. Sedangkan hipotesis masalah kedua adalah harga, jadwal, system pembayaran, pengaduan konsumen, publikasi, tariff promosi, kelompok acuan, fisik bus, system antrian, keamanan, lokasi halte, fasilitas menjadi alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja.

(44)

29 BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini adalah penelitian survey. Dalam penelitian survey informasi dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner. Umumnya pengertian survey dibatasi pada penelitian yang datanya dikumpulkan dari sampel atas populasi untuk mewakili seluruh populasi. Ini berbeda dengan sensus yang informasinya dikumpulkan dari seluruh populasi.

Penelitian survey adalah penelitian yang mengambil sampel dari satu populasi dan menggunakan kuesioner sebagai alat pengumpul data yang pokok (Singarimbun, Masri dan effendi, Sofyan, 1989:3).

Pada umumnya yang merupakan unit analisa dalam penelitian survey adalah individu tetapi tidak terturup kemungkinan bahvva unit analisanya adalah beberapa individu sekaligus.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi penelitian dilakukan di Halte Bus Trans Jogja 2. Penelitian dilakukan pada bulan September 2008

(45)

C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah calon penumpang Bus Trans Jogja di Kota Yogyakarta.

2. Objek Penelitian

Objek penelitian dalam penelitian ini adalah alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja.

D. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau Kuesioner

Angket atau kuesioner merupakan metode pengumpulan data dengan mengajukan pernyatan-pernyatan secara tertulis kepada subyek penelitian dengan maksud untuk memperoleh data tentang alasan-alasan yang mempengaruhi keputusan kosnumen menggunakan Bus Trans Jogja sebagai alat transportasi. Dalam penyusunan kuesioner penulis menggunakan skala Guttman.Skala ini terdiri dari dua kategori jawaban yaitu ya dan tidak. Bobot nilai yang diberikan untuk setiap jawaban pernyataan:

Jawaban Ya mendapat nilai 1 Jawaban Tidak mendapat nilai 0. 2. Observasi

Mengadakan pengamatan dan pencatatan langsung pada pada kejadian-kejadian yang berhubungan dengan masalah yang akan diteliti,

(46)

manfaat penelitian ini sebagai penunjang sebagai objek yang akan diteliti sehingga dapat melengkapi hasil wawancara.

E. Variabel Penelitian

Variabel dalam penelitian ini yaitu alasan konsumen menggunakan Bus Trans Jogja yang dilihat dari faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen. Variabel tersebut antara lain:

1. Harga

Harga adalah sejumlah uang yang dibayarkan oleh konsumen dalam mendapatkan manfaat atau menggunakan barang atau jasa (Kotler dan Armstrong,2003:430).Komponen dari harga adalah harganya yang terjangkau, yang kemudian disebut harga.

2. Kualitas Jasa

Tingkat keunggulan yang diharapkan dan pengendalian atas tingkat keunggulan tersebut untuk memenuhi keinginan pelanggan. Komponen-komponen dari kualitas jasa, antara lain yaitu:

a. Ketepatan waktu jadwal datang dan tiba b. Sistem pembayaran yang mudah

c. Adanya layanan konsumen 3. Promosi

Promosi (komunikasi pemasaran) mencakup berbagai teknik yang digunakan untuk berkomunikasi dengan para calon konsumen dan calon potensial konsumen. Komponen-komponen dari promosi yang digunakan

(47)

tarif promosi dan publisitas karena disesuaikan dengan produk yang diteliti.

4. Kelompok Referensi

Kelompok yang berpengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap perilaku seseorang.Komponen-komponen dari kelompok referensi adalah keluarga/ teman/ Rekan kerja.

5. Kenyamanan

Kenyamanan adalah sesuatu yang kita ciptakan sendiri, atas sesuatu kejadian yang kita alami, atas sesuatu hal yang kita pikirkan,danatas semua masalah yang kita temui.Komponen-komponen dari kenyamanan antara lain, yaitu:

a. Fisik bus yang baru b. Sistem antrian yang tertib c. Keamanan terjamin d. Tersedianya halte

e. Tersedianya fasilitas ( Ac, pengharum Bus)

F. Jenis dan Sumber Data 1. Data Primer

Data primer yaitu data yang didapat dari sumber pertama misalnya dari individu/perorangan seperti hasil wawancara, pengisian kuesioner, atau bukti transaksi (Umar, 2003 : 67). Data primer yang dibutuhkan dalam

(48)

penelitian ini seperti hasil dari wawancara, kuesioner, dan observasi yang berkaitan dengan alasan konsumen menggunakan bus Trans Jogja.

2. Data Sekunder

Data sekunder yaitu data yang dikumpulkan oleh pihak lain (Boedijoewono, 2001 : 12). Data sekunder dari penelitian ini adalah bersumber dari koran, majalah.

G. Populasi dan Sampel 1. Populasi

Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono,2007:61).Populasi dalam penelitian ini adalah Masyarakat Yogyakarta yang memilih Bus Trans Jogja.

2. Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi ( Sugiyono, 2007:62). Sampel dalam penelitian ini adalah masyarakat yang berada di Halte Bus Trans Jogja yang pernah menggunakan Bus Trans Jogja sebanyak 100 responden. Yang diperoleh dari rumus Slovin (1960) dan dikutip dari Sevilla (1994), yaitu:

n= 2

1 Ne N +

(49)

di mana:

n = Ukuran sampel N = Ukuran populasi

e = persen kelongaran ketidaktelitian karena kesalahan pengambilan sampel yang masih bisa ditolerir atau diinginkan, misal 10%.

3. Sampling

Menurut Nawawi (dalam Utari BR, 2005 : 15) sampling atau teknik pengambilan sampel adalah cara untuk menentukan sampel yang jumlahnya sesuai dengan ukuran sampel yang akan dijadikan sumber data sebenarnya dengan memperhatikan sifat dan penyebaran populasi agar diperoleh sampel yang representatif atau benar-benar mewakili populasi.

Dalam penelitian ini, teknik sampling yang digunakan adalah

Accidental Sampling. Accidental sampling adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel,bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber data (Sugiyono,2001:77)

I. Teknik Pengujian Instrumen

Teknik pengujian instrumen dapat dilakukan dengan melakukan pengujian validitas dan reliabilitas.

1. Uji Validitas

Uji Validitas yaitu keadaan yang menggambarkan tingkat instrumen yang bersangkutan mampu mengukur apa yang akan diukur

(50)

(Arikunto, 2000:219). Pengukuran ini menggunakan rumus Cronbach

alpha, yaitu :

Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut:

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 22 11 1 1 t b k k r σ σ di mana 11 r = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan

2 t σ = varian total 2 b σ

Σ = jumlah varian butir

Dengan taraf signifikan (α)= 0,05, apabila rhitung ≥rtabel maka kuesioner

sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih. 2. Uji Realibilitas

Reliabilitas adalah suatu nilai yang menunjukkan konsistensi suatu alat pengukur di dalam mengukur gejala yang sama (Umar, 2003: 86). Teknik yang digunakan dalam pengukuran reliabilitas tersebut adalah teknik Cronbach’s alpha yaitu dengan menggunakan koefisien alpha

(α). Rumus ini dapat ditulis sebagai berikut:

⎟⎟ ⎠ ⎞ ⎜⎜ ⎝ ⎛ Σ − ⎟ ⎠ ⎞ ⎜ ⎝ ⎛ − = 22 11 1 1 t b k k r σ σ di mana 11 r = reliabilitas instrumen

(51)

k = banyak butir pertanyaan 2 t σ = varian total 2 b σ

Σ = jumlah varian butir

Dengan taraf signifikan (α)= 0,05, apabila rhitung ≥rtabel maka kuesioner

sebagai alat ukur dikatakan valid atau sahih.

Tujuan dari pengujian reliabilitas ini adalah untuk menguji apakah kuesioner yang dibagikan kepada responden benar-benar dapat diandalkan sebagai alat pengukur. Pengujian ini hanya dilakukan pada butir-butir pertanyaan yang sudah diuji validitasnya dan telah dinyatakan sebagai butir yang valid. Untuk mengetahui tingkat reliabilitas item digunakan rumus Cronbach alpha, dimana rumus ini

dipergunakan untuk menguji reliabilitas berdasarkan atas uraian atau angket atau kuesioner.

J. Teknik Analisis Data 1. Analisis Persentase

Metode analisis ini digunakan untuk menganalisis data karakteristik responden yang diperoleh, yaitu berdasarkan jenis kelamin,usia, pekerjaan, tujuan, uang saku atau pendapatan. Metode yang digunakan adalah dengan mempersentasekan jawaban responden atas pertanyaan yang diajukan pada kuesioner Bagian I, yaitu mengenai data pribadi konsumen (Dajan, 2000: 34).

(52)

Rumus perhitungan analisis persentase adalah sebagai berikut: P= N nx Keterangan : P : Hasil persentase Nx : Jumlah sampel N : Jumlah total

2. Analisis Cochran Q - Test

Analisis data ini digunakan untuk mengetauhi alasan-alasan konsumen untuk memilih bus Trans Jogja. Rumus Cochran Q-Test adalah:

Q=

(

)

{

(

)

}

− − 2 2 2 1 i i j j R R k C C k k di mana: K = Jumlah Variabel

n = Jumlah responden atau pengamatan Cj = Total respon pada j variable ( kolom)

Ri =Total respon pada i pengamatan ( baris )

Dengan data yang ada, selanjutnya dilakukan perhitungan statistic menggunakan rumus Cochran Q- Test. Bunyi Ho dan Ha sebagai berikut: Ho: Alasan konsumen menggunakan bus Trans Jogja

(53)

Dari alasan- alasan yang ada diuji dengan menggunakan Cochran Q-Test secara bertahap. Langkah awal dengan menguji semua variabel X yang ada. Apabila hasil menolak Ho maka langkah selanjutnya adalah menghilangkan Cj dengan jumlah terkecil, kemudian variabel tersebut

diuji kembali. Langkah ini diulang kembali apabila hasil masih menolak Ho. Langkah tersebut harus terus dilakukan hingga hasil perhitungan menerima Ho dan dapatdisimpulkan X1- X12 menunjukan bahwa alasan

(54)

39 BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Gambaran Umum PT Jogja Tugu Trans 1. Latar Belakang PT Jogja Tugu Trans

Kota Yogyakarta yang juga disebut sebagai “Kota Budaya: dan “Kota Pelajar” merupakan kota yang memiliki tingkat mobilitas penduduk yang tinggi, memerlukan adanya sarana transportasi yang handal, aman, nyaman dengan jadwal yang pasti dan mampu mendukung perkembangan kota, sehingga dapat memuaskan pengguna jasa transportasi dan mampu mendukung perkembangan kota, sehingga dapat memuaskan pengguna jasa transpotasi dan mampu mengurangi kesemrawutan dalam berlalu lintas serta ramah lingkungan. Oleh karena itu, Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta berkaitan dengan kondisi perkembangan Kota Yogyakarta dengan Peraturan Daerah No. 10 Tahun 2001 tentang Penyelenggaraan Angkutan Orang di jalan dengan kendaraan umum bermaksud untuk memperbaiki system angkutan perkotaan di DIY melalui peningkatan pelayanan angkutan orang di jalan dengan kendaraan umum dengan system pembelian pelayanan ( Bus The Service).

Dalam program ini, pemerintah Propinsi DIY bekerja sama dengan PT Jogja Tugu Trans, adalah sebuah PT (Perseroan Terbatas) yang merupakan wadah konsorsium dari 4 (empat) koperasi dan 1 (satu) BUMN yaitu ASPADA, KOPATA, PUSKOPKAR DIY, PEMUDA dan PERUM

(55)

DAMRI, yang memiliki trayek serta pengalaman dalam mengoperasikan sarana angkutan di Propinsi DIY yang diharapkan oleh pemerintah untuk menjadi operator dalam program “Buy The Service” secara professional. PT Jogja Tugu Trans dalam pengelolaan system transportasi “Buy The Service” berkedudukan selaku penjual layanan yang diharapkan dapat memperbaiki dan meningkatkan system pelayanan transportasi perkotaan DIY. Selain itu, ada tujuan-tujuan yang ingin dicapai dengan adanya system ini seperti:

a. Mengurangi kemacetan lalu lintas di wilayah DIY

b. Meningkatkan keamanan, kenyamanan dan ketepatan waktu dalam menggunakan fasilitas transportasi dengan system “Buy The Service”. c. Memberikan fasilitas pelayanan transportasi yang murah dan

terjangkau kepada masyarakat.

d. Mengubah paradigm masyarakat terhadap angkutan umum. e. Mengurangi pemakaian kendaraan pribadi.

f. Mengurangi konsumsi BBM.

g. Mengurangi beban parker di dalam kota. h. Mengurangi polusi udara dan suara. i. Mengurangi social cost masyarakat.

2. Prinsip Sistem Buy The Service:

(56)

b. Operator dibayar berdasarkan kilometer layanan, bukan jumlah penumpang.

c. Operator / pengemudi / Kru hanya berkosentrasi pada pelayanan prima kepada masyarakat.

d. Adanya standar pelayanan tertentu yang harus dipenuhi. e. Berbasis public service, bukan profit.

f. Mekanisme subsidi kepada masyarakat dapat berjalan baik.

3. Data Umum PT Jogja Tugu Trans:

Nama : PT Jogja Tugu Trans

Wilayah Kerja : Daerah Istimewa Yogyakarta Akta Pendirian : No. 12 Tanggal 22 Juni 2007 Bidang Usaha : Usaha Jasa Transportasi

Bidang Hukum : SK. Pengesahan Perseroan Terbatas “PT” Menteri Kehakiman NO. W22-0129 HT.01.01-Th 2007 Tanggal 6 Agustus 2007 No. HO : 0788-0169.MG/2007 6842/12 No. SIUP : 0006/MG/2007 7363/16 No. TDP : 120516001371 7641/33 NPWP : 02.645.241.7-541.000

(57)

4. Visi dan Misi PT Jogja Tugu Trans

a. Visi : Menjadi perusahaan transportasi yang terkemuka b. Misi :

1) Melayani masyarakat dalam bidang transportasi dengan sepenuh hati.

2) Memenuhi kebutuhan masyarakat akan alat transportasi yang aman, nyaman, tepat waktu, dan terjangkau oleh masyarakat.

3) Mendukung pelaksanaan reformasi transportasi angkutan umum di DIY.

4) Menyediakan layanan transportasi yang dapat diandalkan dan memenuhi standar pelayanan minimal.

5. Pelayanan PT Jogja Tugu Trans a. Lokasi Perusahaan

PT Jogja Tugu Trans, sesuai dengan Akta Pendiriannya Nomer : 12 tanggal 22 Juni 2007 oleh Notaris Muhammad Haryanto, SH, beralamat di jalan Bintaran Tengah NO. 5 Yogyakarta. Namun karena perkembangan operasional, PT Jogja Tugu Trans sekarang berkedudukan di Jalan Raya Jogja – Wonosari Km. 4,5 No.24 B Yogyakarta.

(58)

b. Operasional

PT Jogja Tugu Trans mengoperasikan 54 unit bus dengan ketentuan 48 unit bus yang efektif beroperasional pada 6 (enam) jalur yang ada yaitu Jalur IA, IB, IIA, IIB, IIIA, dan IIIB. Serta 6 (enam) unit bus lainnya digunakan sebagai cadangan. Pero;ehan 54 unit bus ini, 20 unit bus merupakan bantuan dari Pemerintah Daerah Yogyakarta dan 34 unit bus merupakan tanggung jawab dari PT Jogja Tugu Trans. Sehingga masing-masing jalur ada 8 (delapan) bus. Melihat dari evaluasi selama ini, sering terjadi penambahan bus dikarenakan lonjakan penumpang, sehingga bus yang ada tidak dapat menampung, khususnya untuk jalur Ia dan IB. Untuk itu, mulai tanggal 24 September 2008 PT Jogja Tugu Trans telah menambah masing-masing 1 (satu) unit bus pada jalur IA dan IB sehingga khusus jalur tersebut masing masing ada 9 (Sembilan) unit bus.

c. Sumber Daya Manusia (MSDM)

Dalam perekutan SDM, PT Jogja Tugu Trans memberikan kesempatan kerja kepada tenaga kerka yang memiliki kemampuan dan profesionalisme, namun juga tidak menganggurkan orang-orang yang sudah lama bekerja dan berkecimpung di dunia transportasi di DIY sepanjang yang bersangkutan dapat memenuhi persyaratan yang ditetapkan perusahaan. Untuk mempersiapkan SDM yang mampu

(59)

memberikan pelayanan prima kepada masyarakat, PT Jogja Tugu Trans juga memberikan pembekalan dan pelatihan, seperti:

1) Mengadakan pendidikan dan kepelatihan terhadap Pramudi pada tanggal 4-6 Desember 2007 selama 3 (tiga) hari di BLPT Jalan Kuai Mojo No. 70 Yogyakarta bekerja sama dengan Dinas perhubungan Propinsi DIY.

2) Melakukan Pembinaan Fisik dan Kerohanian di Mandala Krida. 3) Melakukan Test Drive untuk menilai kemampuan Pramudi di

Mandala krida dan di beberapa shelter.

4) Melakukan Test Drive untuk menilai kemampuan armada ke daerah Patuk, Wonosari.

5) Melakukan pendidikan teknik selama 3 (tiga) hari di PT Jogja Tugu Trans.

6) Mengadakan pembekalan dan pelatihan bagi teknisi dengan mendatangkan tenaga ahli seperti dari THERMO KING (PT Irama Sejuk Sentosa), karoseri Laksana, Karoseri Tri Sakti, PT Korindo Motors (Hyundai Bus) dan Mitsubishi Bus.

7) Beberapa kali melakukan pelatihan terhadap pramugara dan pramugari untuk memberikan pelayanan yang professional kepada masyarakat.

8) Serta, menngadakan pembekalan Akhir untuk seluruh karyawan PT Jogja Tugu Trans pada tanggal 29 Januari 2008 di Jogja Expo Center.

(60)

6. Aspek Teknis

PT Jogja Tugu Trans juga telah mempersiapkan armada dan tenaga teknisi yang handal untuk menunjang kelancaran operasional Bus Trans Jogja. Spesifikasi armada bus yang ditetapkan oleh Dinas Perhubungan Propinsi DIY adalah:

Kendaraan : Bus Sedang

Merek/ Tipe Body : Standar Umum Karoseri

Kapasitas Bus : 22 penumpang duduk, 20 penumpang berdiri, 1 pengemudi

Model : Bus Pariwisata ( dilengkapi AC)

Warna : Hijau Metalik khas Kota Jogja, dengan ditambah Logo/ ikon Jogja

Dimensi Teknis : Panjang : 7,5 m Lebar : 2,2 m

Kapasitas : 22 penumpang duduk, 20 berdiri Tinggi : 2,7 m

Chassis : Konstruksi Chasis dirancang untuk Bus Sistem kemudi : Power Steering

Mesin : Motor Diesel – 4 silinder sejajar Daya maksimum : 136 HP-3907 cc

Pintu : Pintu utama kiri dengan sliding electronic, pintu darurat terletak disebelah kanan tengah, dan pintu sopir yang diletakan di sebelah depan kiri.

(61)

Perlengkapan : Pemadam api, P3K, palu pemecah kaca, audio Untuk itu, berdasarkan kajian dan penilaian terhadap sejumlah merk armada bus, PT Jogja Tugu Trans menilai armada bus dengan merk Hyundai sanggup merealisasikan program ini dengan mengandeng Karoseri Laksana dan tri sakti, serta AC merk Thermo King.

Selain dari latar belakang pendidikan dan pengalaman tenaga teknik, PT Jogja Tugu Trans juga mengadakan pembekalan dan pelatihan bagi teknisi dengan mendatangkan tenaga ahli yang mampu memberikan solusi yang tepat dalam menyelesaikan permasalahan pada armada bus untuk kelancaran proses operasional Bus Trans Jogja.

7. Rute Trayek Bus Trans Jogja

IA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Prambanan – Kalasan – Bandara Adisucipto – Maguwoharjo – Flyover Janti – UIN Kalijaga – Demangan – Gramedia – Tugu – Stasiun Tugu – Malioboro – Kantor Pos – Gondomanan – Pasar Sentul – SGM – Gembira Loka – Babadan Gedong Kuning – JEC – Blok O – Flyover Janti – Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – Kalasan – Terminal Prambanan.

IB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Prambanan – Kalasan – Bandara Adisucipto – Maguwoharjo – Flyover janti (lewat bawah) – Blok O – JEC – babadan Gedong Kuning – Gembira loka – SGM – pasar sentul – Gondomanan – kantor Pos – RS. PKU muhamadiyah – pasar kembang – Badran – bundaran Samsat – pingit – tugu – Gramedia –

(62)

Bundaran UGM – Colombo – UIN kalijaga – Janti – Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – Kalasan – Terminal Prambanan.

IIA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Jombor – monjali – Stasiun Tugu – malioboro – Kantor Pos – Gondomanan – Jokteng Wetan – Tungkak – Gambiran – Basen – Rejowinangun – babadan Gedong Kuning – Gembira Loka – SGM – Cendana – mandala krida – Gayam – Flyover Lempuyangan – kridosono – UKDW – Galeria – Gramedia – Bundaran UGM – Colombo – Terminal Condong Catur – Kentungan – Monjali – Terminal Jombor.

IIB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Jombor – Monjali – Kentungan – terminal Condong Catur – Colombo – Bundaran UGM – Gramedia – Kridosono – UKDW – Flyover Lempuyangan – Gayam – Mandala Krida – Cendana – SGM – Gembira Loka – Babadan Gedong Kuning – rejowinangun – basen – Tungkak – Jokteng Wetan – Gondomanan – Kantor Pos _ RS. PKU Muhammadiyah – Ngabean – Wirobajan – BPK – Badran – Bundaran Samsat – Pingit – Tugu – Monjali – Terminal Jombor.

IIIA : Pool PT Tugu Trans - Terminal Giwangan – Tegalgendu – HS. Silver – Jl Nyi Pembayun – Pegadaian Kotagede – Basen – Rejowinangun – Babadan Gedong Kuning – JEC – Blok O – Flyover Janti (lewat atas) – Bandara Adisucipto – Maguwoharjo – Ring Road Utara – Terminal Condong Catur – Kentungan – MM UGM – Mirota Kampus – Gondolayu – Tugu – Pingit – Bundaran Samsat – Badran –

(63)

Pasar Kembang – Stasiun Tugu – Malioboro – Kantor Pos – RS. PKU Muhammadiyah – Ngabean – Jokteng Kulon – Plengkung Gading – Jokteng Wetan – Tungkak – Wirosaban – Tegalgendu – Terminal Giwangan.

IIIB : Pool PT Tugu Trans - Terminal Giwangan – tegalgendu – Wirosaban – Tungkak – Jokteng Wetan – Plengkung Gading – Jokteng Kulon – Ngabean – RS. PKU Muhammadiyah – Pasar kembang – Badran – Bundaran Samsat – Pingit – Tugu – Gondolayu – Mirota Kampus – MM UGM – kentungan – Terminal Condong Catur – Ring Road Utara – Maguwoharjo – Bandara Adisucipto – Flyover Janti ( lewat bawah) – Blok O – JEC – Babadan Gedong Kuning – rejowinangun – Basen – HS Silver – Tegalgendu – Terminal Giwangan.

8. Struktur Manajemen Trans Jogja

Struktur Manajemen / Organisasi PT Jogja Tugu Trans terdiri dari RUPS, Dewan Komisaris dan Direksi, Kasi Keuangan, Kasi Operasional, Kasi Teknik, serta Kasi SDM & Umum.

RUPS (Rapat Umum pemegang Saham ) merupakan kekuasaan tertinggi. Susunan Dewan Komisaris:

Komisaris Utama : Ir. F. Harmanto Djokowahjono, MT. Komisaris I : Lupito, SH.

(64)

Komisaris III : Drs. Bambang Sugiharto Komisaris IV : Ir. Ami Seno Sanjaya Komisaris V : Achmad Zaenal Susunan Dewan Direksi:

Direktur Utama : Poerwanto Johan Riyadi Direktur Keuangan : Drs. Sri Widodo

Direktur Operasional & teknik: H. Eka Priya Surasa Direktur SDM & Umum : Taryoto, SH.

RUPS

DEWAN

KOMISARIS

DIREKTUR

UTAMA

DIREKTUR

KEUANGAN

DIREKTUR

OPS &

TEKNIK

DIREKTUR

SDM &

UMUM

KASI

KEUANGAN

KASI OPERASIONAL KASI TEKNIK KASI SDM & UMUM

(65)

9. Tugas dan Wewenang Masing-Masing Bagian Struktur Organisasi

a. Komisaris Utama yang mempunyai tugas pokok sebagai kepala PT Tugu Trans Jogja yang bertanggung jawab terhadap seluruh kegiatan operasi perusahaan yang meliputi perencanan, pengorganisasian, pengawasan, menentukan kebijakan perusahaan dan melakukan kegiatan di dalam dan diluar perusahaan serta bertanggung jawab atas maju mundurnya perusahaan.

b. Komisaris I – IV yang mempunyai tugas sama yaitu bertanggung jawab mengatur dan mengawasi kinerja para dewan direksi.

c. Direktur Utama yang mempunyai tugas mengatur dan mengawasi kinerja para karyawan perusahaan serta bertanggung jawab terhadap para dewan direksi.

d. Direktur Keuangan mempunyai tugas mencatat semua transaksi keuangan sehari-hari, mencatat serta membukukan surat-surat dan nota-nota pembelian maupun pembayaran serta menangani segala hal mengenai kepegawaian serta memberikan gaji kepada karyawan.

e. Direktur Operasional dan Teknik mempunyai tugas melakukan pengawasan terhadap para mekanik melakukan tugasnya serta mengawasi pengoperasian bus setiap harinya.

f. Direktur SDM dan Umum mempunyai tugas untuk menjaga serta mengawasi karyawan dalam menjalankan pekerjaan serta membawahi urusan kesehatan, keselamatan serta urusan perlindungan para karyawan.

(66)

51 BAB V

ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilakukan dengan menyebarkan kuesioner yang berisi daftar pertanyaan mengenai karakteristik responden dan pernyataan mengenai alasan-alasan konsumen dalam memilih Bus Trans Jogja sebagai sarana transportasi kota Yogyakarta. Alat analisis yang digunakan yaitu: analisis persentase, untuk mengetauhi karakteristik responden dan analisis kuantitatif dengan menggunakan Cochran Q-Test.

Dengan menggunakan kuesioner yang telah disebarkan, maka penulis memperoleh data mengenai karakteristik yang meliputi jenis kelamin, usia responden, pekerjaan, penghasilan atau pengeluara. Untuk mengetauhi frekuensi hasil dari karakteristik responden digunakan analisis persentase. 1. Jenis Kelamin

Berdasarkan jenis kelamin, responden dalam penelitian ini dibedakan menjadi pria dan wanita. Hasil analisis data berdasarkan jenis kelamin dapat ditunjukkan pada tabel berikut:

Tabel V.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Pria 31 31%

Wanita 69 69%

Total 100 100%

Referensi

Dokumen terkait

By considering the results of the implementation of real objects and realia in teaching vocabulary that could improve the students’ vocabulary achievement and the students’

Saran yang dapat diberikan meliputi : in- tervensi untuk meningkatkan sikap dan perilaku gizi pada anak-anak sebagai pendidikan gizi sejak dini disampaikan melalui teknik

Melalui tercapainya sarana belajar yang memadai lingkungan tempat tinggal terutama keluarga, prestasi belajar siswa dan latar belakang pendidikan formal orang tua

Maka dari uraian diatas tersebut dapat disimpulkan bahwa kualitas produk adalah suatu kondisi dinamis yang saling berhubungan meskipun dapat memiliki definisi yang

a) Pengawasan harus dihubungkan dengan rencana dan kedudukan seseorang Semua sistem dan teknik pengawasan harus menggambarkan/ menyesuaikan rencana sebagai pedoman.

NIC merupakan perangkat keras utama yang harus ada di setiap komputer yang digunakan untuk menghubungkan komputer ke kabel yang digunakan pada Local Area Network

b) Koefisien variabel X 1 (rasio utang) yang diikuti rasio lancar (X 2 ) sebesar -12,3% menunjukkan bahwa apabila rasio utang yang diikuti rasio lancar turun satu persen

Masa yang diperlukan untuk membaiki adalah mengikut agihan eksponen dengan min 0.2 minggu.. Walau bagaimanapun, jika mesin kedua rosak sebelum mesin pertama siap dibaiki, mesin