• Tidak ada hasil yang ditemukan

HASIL BELAJAR DAN RESPON MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "HASIL BELAJAR DAN RESPON MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN PEMBELAJARAN DARING PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

HASIL BELAJAR DAN RESPON MAHASISWA TERHADAP PELAKSANAAN

PEMBELAJARAN DARING PADA MATA KULIAH BIOLOGI UMUM

Ita

Program Studi Tadris Biologi, Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin

Email: ita@uin-antasari.ac.id ABSTRAK

Pembelajaran yang optimal seharusnya memiliki perencanaan yang baik. Pada tingkat perguruan tinggi perencanaan biasanya dituangkan dalam dokumen Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Pandemi Covid-19 memberikan dampak yang signifikan di berbagai bidang termasuk pendidikan. Salah satu mata kuliah yang prosesnya juga harus dialihkan ke pembelajaran daring ialah mata kuliah biologi umum. Pengalihan proses pembelajaran ini disinyalir memberikan pengaruh dan respon yang berbeda diantara mahasiswa. Oleh karena itu perlu dideskripsikan hasil belajar dan respon mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran daring. Subjek pada penelitian ini ialah mahasiswa semester II pengikut mata kuliah biologi umum yang berjumlah 34 orang. Pengumpulan data dilakukan melalui tes dan angket. Hasil penelitian menunjukkan bahwa mahasiswa memperoleh nilai tes yang menunjukkan predikat A+ (32,35%), A (44,12%), B+ (8,82%), B (2,94%) dan C+ (11,76%). Adapun respon mahasiswa menyatakan bahwa pembelajaran secara daring melalui platform google classroom berjalan baik meskipun terdapat beberapa kendala. Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa rata-rata hasil belajar mahasiswa baik dengan sebaran nilai minimal berada pada predikat C+ dan terdapat pula yang nilainya bisa mencapai maksimal A+. Respon mahasiswa hampir seragam berkaitan dengan kendala jaringan dan kuota. Mahasiswa memberikan respon yang berbeda dalam kemampuan memahami konsep melalui pembelajaran daring dengan pembelajaran yang diselenggarakan secara tatap muka.

Kata kunci : hasil belajar, respon mahasiswa, pembelajaran daring, biologi umum PENDAHULUAN

Proses pembelajaran/ perkuliahan seharusnya direncanakan dengan sebaik-baiknya sebagai upaya meningkatkan keaktifan peserta didik (Nurlaila, 2018). Perencanaan ini juga dapat memudahkan pendidik dalam mempersiapkan berbagai sarana yang menunjang proses pembelajaran. Langkah-langkah dalam mencapai tujuan pembelajaran juga menjadi terarah dengan adanya perencanaan.

Pada tingkat perguruan tinggi perencanaan juga memegang peranan yang sangat penting. Perkuliahan yang dilaksanakan selama satu semester direncanakan sebelumnya oleh dosen dan dituangkan dalam bentuk Rencana Pembelajaran Semester (RPS). Dokumen RPS inilah yang menjadi acuan yang digunakan dosen dalam melaksanakan pembelajaran selama satu semester.

Mata kuliah Biologi Umum adalah salah satu mata kuliah tingkat dasar pada Prodi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin. Mata kuliah ini disajikan pada semester dua tiap tahun akademik. Selama dua

tahun terakhir dosen telah mendesain pembelajaran dengan baik dilihat dari RPS yang dikumpulkan ke program studi dan penilaian kinerja dosen oleh mahasiswa.

Biologi Umum memuat banyak konsep yang sebenarnya adalah pengulangan apa yang telah didapatkan mahasiswa ketika duduk di bangku sekolah. Namun demikian, adanya perbedaan kemampuan pemahaman setiap mahasiswa menjadikan mata kuliah ini sangat penting sebagai bentuk penyamaan persepsi mahasiswa terhadap konsep-konsep biologi. Oleh karena itu, pemahaman yang benar terhadap konsep biologi umum sangat diperlukan karena biologi umum menjadi dasar untuk memahami konsep-konsep lain dalam pembelajaran biologi pada tingkat berikutnya.

Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia memberikan imbas yang cukup besar terhadap berbagai sektor termasuk sektor pendidikan. Proses perkuliahan reguler yang selama ini telah berlangsung tidak luput dari imbas pandemi ini. Keluarnya edaran dari Rektor UIN Antasari Banjarmasin Nomor 367/Un.1.4/HM.01/03/2020 tentang Upaya Pencegahan Penyebaran Covid

(2)

-19 (Corona) di Lingkungan UIN Antasari Banjarmasin bahwa mulai tanggal 17 s.d 29 Maret 2020 proses pembelajaran atau perkuliahan tatap muka di Fakultas, Pascasarjana dan Unit Pengembangan Bahasa (UPB) diganti dengan perkuliahan secara daring (online) hingga kemudian edaran tersebut berlanjut sampai akhir semester mengharuskan semua sistem perkuliahan yang selama ini diadakan secara tatap muka beralih kepada proses pembelajaran dengan memanfaatkan teknologi pembelajaran daring.

Pembelajaran daring memungkinkan learner untuk menyimak konsep yang diajarkan tanpa berada di ruangan dan bertatap muka secara langsung. Pada situasi pandemi yang terjadi saat ini, pembelajaran daring tentu menjadi alternatif utama untuk memperkecil dampak adanya kerumunan dan pertemuan dalam jumlah besar. Dengan demikian perubahan sistem dari luring menjadi daring tidak dapat dihindari.

Kemajuan teknologi yang berkembang pesat juga memberikan dukungan terhadap peralihan sistem ini. Mahasiswa dalam keseharian sudah sangat akrab dengan dunia digital. Akan tetapi, peralihan proses yang terjadi secara tiba-tiba menimbulkan kemungkinan adanya waktu untuk beradaptasi karena ketidaksiapan dari berbagai pihak.

Biologi umum dengan perencanaan yang telah disusun sebelumnya oleh dosen juga turut mengalami peralihan sistem pembelajaran. Setengah semester yang telah lewat dijalankan secara tatap muka namun setengah proses lagi sepenuhnya dijalankan secara daring (online) tanpa perencanaan yang matang sebelumnya (mendadak). Perubahan di tengah pembelajaran yang sedang berjalan dan terjadi secara mendadak disinyalir memberikan hasil yang berbeda dengan pembelajaran yang telah direncanakan sebelumnya. Berdasarkan uraian di atas maka perlu dideskripsikan hasil belajar dan respon mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran daring pada mata kuliah biologi umum.

METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan dalam rangka mendeskripsikan hasil belajar dan respon mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran daring pada mata kuliah biologi umum. Pengumpulan data hasil belajar dilakukan melalui tes sedangkan respon mahasiswa ditelusuri menggunakan angket. Proses pengumpulan data menggunakan google form yang diberikan kepada seluruh mahasiswa pengikut mata kuliah biologi umum semester genap tahun akademik

2019/2020. Subjek pada penelitian ini ialah mahasiswa kelas A Prodi Tadris Biologi yang berjumlah 34 orang. Analisis terhadap hasil belajar dengan rentang predikat hasil belajar dengan kriteria penilaian 90 - 100 = A+ (4), 80 - 89.99 = A (3.75), 75 - 79.99 = B+ (3.5), 70 - 74.99 = B (3), 65 - 69.99 = C+ (2.5), 60 - 64.99 = C (2), 55 - 59.99 = D+ (1.5), 50 - 54.99 = D (1), dan 0 - 49.99 = E (0) dan respon mahasiswa dilakukan secara deskriptif.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil Belajar Mahasiswa

Hasil belajar yang diperoleh mahasiswa pengikut mata kuliah biologi umum menunjukkan data sebagaimana sajian pada Gambar 1. berikut.

Gambar 1. Persentase Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Biologi Umum

Berdasarkan gambar di atas dapat diketahui bahwa ada lima variasi predikat/ kategori nilai yang diperoleh oleh 34 mahasiswa pengikut mata kuliah biologi umum. Sebaran hasil ini merupakan indikasi bahwa terdapat perbedaan kemampuan masing-masing mahasiswa dalam memahami konsep yang dipelajari. Namun demikian, hasil belajar tidak menunjukkan hal yang buruk meskipun telah terjadi peralihan sistem pembelajaran pada mata kuliah ini. Rata-rata mahasiswa masih dapat beradaptasi dengan sistem yang ada dan memahami konsep yang dipelajari dengan baik.

Perkuliahan biologi umum yang menggunakan platform google classroom dilaksanakan dosen dengan semaksimal mungkin mengikuti jadwal yang telah disampaikan kepada mahasiswa di awal pertemuan kuliah. Tidak banyak yang berubah namun kondisi pembelajaran saja yang tidak secara tatap muka. Mahasiswa secara umum mampu memahami konsep yang diberikan oleh dosen maupun melalui diskusi kelas yang

32.35%

44.12% 8.82%

2.94% 11.76%

Hasil Belajar Mahasiswa pada Mata Kuliah Biologi Umum

A+ A B+ B C+

(3)

berlangsung secara daring dengan difasilitasi dosen.

Hasil belajar mahasiswa menunjukkan bahwa semua telah berhasil mendapatkan nilai di atas kriteria ketuntasan (nilai ≥ 60). Capaian ini sejalan dengan hasil penelitian Nirfayanti (2019) yang menyatakan banyak mahasiswa telah mencapai nilai ketuntasan belajar yaitu sebesar 70. Nilai rata-rata hasil belajar adalah 78,31 (tinggi). Mengacu pada Gambar 1. di atas, persentase yang paling banyak didapatkan mahasiswa ialah nilai dengan predikat A sebesar 44,12%. Urutan kedua ialah predikat A+ sebanyak 32,35%, dan secara berurutan C+ (11,76%), B+ (8,82%), serta B (2,94%). Jadi hanya sebesar 11,76% saja yang predikatnya C+ (rentang nilai 65 -< 70). Artinya ada 88,24% yang nilainya sudah di atas 70.

Sistem daring berpotensi untuk meningkatkan hasil belajar di kelas (Purmadi, 2018). Pembelajaran daring sangat efektif memfasilitasi kegiatan dengan belajar mandiri (Sobron, 2020). Setting dalam pembelajaran daring sebenarnya mampu mendukung arah pembelajaran menjadi student centered karena mahasiswa dapat mengeksplor berbagai pengetahuan dari berbagai sumber.

Keberhasilan belajar yang dicapai mahasiswa mengindikasikan bahwa sejauh ini pembelajaran berlangsung dengan lancar. Setidaknya dengan berbagai kondisi yang ada persentase mahasiswa yang mampu memahami konsep yang diberikan dosen masih lebih banyak jika dibandingkan dengan yang belum maksimal dalam memahami konsep.

Respon Mahasiswa

Respon mahasiswa terhadap pelaksanaan pembelajaran daring berdasarkan tingkat kemudahan dalam memahami konsep pada mata kuliah biologi umum disajikan pada Tabel. 1 di bawah ini.

Tabel 1. Respon Mahasiswa terhadap Kemudahan Pemahaman Konsep Biologi Umum melalui Pembelajaran Daring

Respon Jumlah

Responden Persentase Mudah memahami konsep 21 orang 61,76% Agak sulit memahami konsep 13 orang 38,24%

Total 34 orang 100%

Sistem pembelajaran daring sebagaimana pembelajaran tatap muka juga memberikan kesempatan yang berbeda bagi para mahasiswa dalam memahami konsep pembelajaran yang diterima. Berdasarkan Tabel 1. tentang respon mahasiswa, jika kedua sistem pembelajaran (pembelajaran daring maupun pembelajaran secara tatap muka) dibandingkan maka 61,76%

mahasiswa mengaku merasakan kemudahan dalam memahami konsep yang dipelajari meskipun pembelajaran dilakukan secara daring. Akan tetapi 38,24% lainnya memberikan respon agak mengalami kesulitan memahami konsep dalam pembelajaran daring jika dibandingkan dengan pembelajaran secara tatap muka.

Pembelajaran daring pada mata kuliah biologi umum menggunakan google classroom sejatinya masih tergolong syncronus learning. Meskipun perkuliahan berlangsung di ruang yang berbeda-beda namun tetap menghadirkan dosen dan mahasiswa dalam satu waktu yang sama. Pembelajaran masih berlangsung dengan adanya interaksi antara dosen-mahasiswa maupun mahasiswa-mahasiswa.

Mahasiswa yang merasakan kemudahan dalam memahami konsep biologi umum memberikan alasan bahwa pembelajaran daring yang diberikan oleh dosen tetap mengakomodir komponen-komponen yang berlaku pada kegiatan pembelajaran tatap muka. Dosen masih berinteraksi secara intensif dengan mahasiswa melalui platform perkuliahan yang digunakan. Hal ini menurut mahasiswa tidak jauh berbeda dengan yang dialami ketika pembelajaran tatap muka secara langsung.

Pendapat berbeda disampaikan oleh mahasiswa yang mengalami sedikit kesulitan dalam memahami konsep yang diajarkan. Sebagian mahasiswa mengalami kebosanan selama mengikuti pembelajaran daring. Sistem perkuliahan dianggap monoton oleh beberapa mahasiswa karena pembelajaran tatap muka yang sebelumnya berlangsung lebih menarik. Penyampaian konsep melalui perkuliahan tatap muka di desain oleh dosen dengan berbagai macam metode termasuk pemberian games-games yang mampu meningkatkan motivasi mahasiswa dan menghilangkan kejenuhan di tengah proses pembelajaran berlangsung. Hal tersebut tidak ditemukan dalam pembelajaran secara daring.

Pembelajaran daring pada hakikatnya mampu menumbuhkan kemandirian belajar (self regulated learning), namun tidak sedikit pula mahasiswa yang mengalami kesulitan dalam memahami konsep yang diberikan secara daring (Sadikin, 2020). Pernyataan ini sejalan dengan temuan bahwa terdapat perbedaan respon di antara mahasiswa tentang kemampuan dalam memahami konsep sebagaimana paparan di atas. Ketidakhadiran dosen secara langsung melainkan secara virtual menjadikan mahasiswa tidak tegang saat pembelajatan, namun pada saat yang bersamaan juga menyulitkan bagi mahasiswa jika

(4)

ingin menanyakan konsep yang tidak dimengerti secara langsung.

Suatu konsep biologi yang disampaikan secara tatap muka oleh dosen menurut sebagian mahasiswa lebih mudah dicerna karena diberikan secara ringan dan menyenangkan. Sementara, pembelajaran melalui sistem daring terkesan lebih kaku sehingga mempengaruhi tingkat pemahaman dalam menerima konsep. Oleh karena itu, masih terdapat mahasiswa yang lebih merasakan pemahaman konsep yang lebih baik jika pembelajaran dilakukan secara langsung melalui tatap muka.

Adijaya (2018) memaparkan pembelajaran daring kurang mendukung suasana belajar mahasiswa. Lebih lanjut Adijaya menjelaskan bahwa ada kemungkinan mahasiswa sering menghadapi miskonsepsi karena bahasa tulis yang digunakan saat diskusi dalam pembelajaran. Akibatnya sebagaimana temuan pada penelitian ini sebagian mahasiswa yang mengikuti perkuliahan biologi umum akhirnya masih ada yang sulit memahami konsep yang diberikan dosen.

Pembelajaran daring (online) pada dasarnya memerlukan perencanaan yang dikonsep sedemikian rupa agar memenuhi komponen-komponen tertentu dan mampu mengakomodir gaya belajar serta fleksibel dan mengandung unsur pengalaman bagi pembelajar (Saifuddin, 2017; Oktavian, 2020) sehingga saat kegiatan pembelajaran berlangsung dosen lebih leluasa mengeksplorasi pembelajaran karena mahasiswa telah memiliki kesiapan mempelajari konsep. Selama aplikasi dalam pembelajaran, dosen sebaiknya memanfaatkan fitur-fitur pendukung dalam proses pembelajaran daring yang dapat mengaktifkan dan memberi semangat kepada mahasiswa. Dengan demikian, transisi dari pembelajaran luring ke pembelajaran daring tidak mengalami hambatan-hambatan yang signifikan.

Pelaksanaan pembelajaran daring mata kuliah biologi umum secara umum berjalan baik jika ditinjau dari tingkat pemahaman konsep dengan indikator hasil belajar. Akan tetapi dalam realisasinya di lapangan masih terdapat berbagai macam kendala, salah satunya dari sudut pandang mahasiswa. Di bawah ini merupakan respon mahasiswa tentang kendala pembelajaran daring yang disajikan pada Gambar 2.

Gambar 2. Respon Mahasiswa tentang Kendala dalam Pembelajaran Daring

Paparan sebelumnya telah membahas pembelajaran daring berdasarkan kemampuan memahami konsep. Selanjutnya pada Gambar 2. disajikan respon mahasiswa berkaitan dengan ada tidaknya kendala yang dialami mahasiswa ketika pembelajaran daring diterapkan secara tiba-tiba tanpa perencanaan dan persiapan yang matang sebelumnya. Berdasarkan sajian data dapat diketahui bahwa hanya 5,88% (2 orang) mahasiswa yang tidak mengalami kendala selama pembelajaran daring.

Selebihnya 94,12% menghadapi kendala yang hampir seragam yang terbagi menjadi tiga kelompok. Satu kelompok (35,29%) memberikan respon mendapatkan kendala dalam hal jaringan. Respon kelompok mahasiswa ini berkesesuaian dengan keluhan mahasiswa yang mengharapkan kestabilan internet dalam pelaksanaan daring (Yodha, 2019). Kelompok kedua mengalami kendala yang berkaitan dengan ketersediaan kuota internet yang dapat mendukung dalam mengakses pembelajaran secara daring sebanyak 26,47%. Ada lagi kelompok ketiga yakni 32,35% yang mengalami kendala gabungan berupa minimnya kuota dan jaringan yang buruk.

Hasil yang sama ditemukan juga ditemukan pada penelitian-penelitian lain yang menyebutkan akses internet yang terbatas pada daerah tertentu menjadi kendala dan tantangan tersendiri dalam pembelajaran daring (Maulana, 2020; Sadikin, 2020; Anhusadar, 2020). Jaringan yang tidak stabil menjadikan mahasiswa tidak fokus dengan konsep yang dipelajari. Begitu pula keterbatasan kuota yang dimiliki masing-masing mahasiswa akan berdampak pada kemampuan mengakses layanan internet. Karenanya masih ada yang mengalami sedikit kesulitan dalam memahami konsep yang diajarkan.

Perkuliahan daring dianggap efektif dalam pemberian tugas namun tidak sepenuhnya mudah jika ditinjau dari sisi transfer keilmuan. Meskipun demikian hasil yang diperoleh sebagai bentuk

2 Org

12 Org

9 Org 11 Org

Respon Mahasiswa tentang Kendala dalam Pembelajaran Daring

Tidak mengalami Kendala Kendala Jaringan

Kendala Kouta

Kendala Jaringan & Kouta

(5)

pelaksanaan pembelajaran daring tanpa perencanaan matang masih menunjukkan hasil belajar mahasiswa dengan predikat yang baik. Mahasiswa juga memberikan respon positif yang relatif lebih banyak terhadap pelaksanaan sistem pembelajaran daring.

KESIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini ialah bahwa rata-rata hasil belajar mahasiswa sudah baik dengan sebaran nilai minimal berada pada predikat C+ dan terdapat pula yang nilainya bisa mencapai maksimal A+. Respon mahasiswa hampir seragam berkaitan dengan kendala jaringan dan kuota serta kemampuan memahami konsep yang dirasakan berbeda antara pembelajaran daring dengan pembelajaran yang diselenggarakan secara tatap muka.

PENGHARGAAN

Peneliti menyampaikan penghargaan kepada ketua Program Studi Tadris Biologi Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Antasari Banjarmasin yang memberikan kesempatan dalam pengambilan data. Peneliti juga menyampaikan ucapan terima kasih seluruh mahasiswa semester II pada Program Studi Tadris Biologi yang mengikuti mata kuliah biologi umum.

DAFTAR PUSTAKA

Adijaya, Nuryansyah dan Lestanto Pudji Santosa. (2018). Persepsi Mahasiswa dalam Pembelajaran Online. Wanastra, 10 (2), 105-110.

Anhusadar, La Ode. (2020).Persepsi Mahasiswa PIAUD terhadap Kuliah Online di Masa Pandemi Covid 19. Journal of Islamic Early Childhood Eduaction. 3 (1), 44-58.

Nirfayanti dan Nurbaeti. (2019). Pengaruh Media Pembelajaran Google Classroom dalam

Pembelajaran Analisis Real terhadap Motivasi Belajar Mahasiswa. Proximal: Jurnal Penelitian Matematika dan Pendidikan Matematika, 2 (1), 50-59. Nurlaila. (2018). Urgensi Perencanaan

Pembelajaran dalam Peningkatan Profesionalisme Guru. Jurnal Ilmiah Sustainable, 1 (1),93-112.

Nuryana, Agus Nana. (2020). Dampak Pandemi Covid-19 terhadap Dunia Pendidikan. Kabar Priangan.

Oktavian, Riskey dan Riantina Fitra Aldya. (2020). Efektivitas Pembelajaran Daring Terintegrasi di Era Pendidikan 4.0. Jurnal Pendidikan dan Ilmu Pengetahuan, 20 (2), 129-135.

Purmadi, Ary, M. Samsul Hadi dan Lu’luin Najwa. (2018). Pengembangan Kelas Daring dengan Penerapan Hybrid Learning Menggunakan Chamilo pada Mata Kuliah Pendidikan Kewarganegaraan. Edcomtech, 3(2), 135-140.

Sadikin, Ali dan Afreni Hamidah. (2020). Pembelajaran Daring di Tengah Wabah Covid-19 (Online Learning in the Middle of the Covid-19 Pandemic). BIODIK: Jurnal Ilmiah Pendidikan Biologi, 06 (02), 214-224. Saifuddin, Much. Fuad . (2017). E-Learning dalam

Persepsi Mahasiswa. Varia Pendidikan, 29 (2), 102-109.

Sobron A.N, Bayu, Rani, dan Meidawati. (2019). Persepsi Siswa dalam Studi Pengaruh Daring Learning Terhadap Minat Belajar IPA. Scaffolding: Jurnal Pendidikan Islam dan Multikulturalisme, 1 (2), 30-38.

Yodha, Seno Abi, Zainul Abidin dan Eka Pramono Adi. (2019). Persepsi Mahasiswa terhadap Pelaksanaan E-Learning dalam Mata Kuliah Manajemen Sistem Informasi Mahasiswa Jurusan Teknologi Pendidikan Universitas Negeri Malang. Jurnal Kajian Teknologi Pendidikan, 2 (3), 181-187.

Gambar

Gambar 1.  Persentase Hasil Belajar Mahasiswa pada  Mata Kuliah Biologi Umum

Referensi

Dokumen terkait

Gambar 4.4 Data Flow Diagram Level 1 Proses 2 Sistem yang Diusulkan Deskripsi gambar di atas adalah kepala UPTD melakukan acc dan pelaporan Format BOS KBB-2 dan BOS-8

11 Grafik Kenaikan Tekanan Statik vs Debit Aliran Fan Aksial Dengan Variasi Sudut Pemasangan Blade (Blade Angle) Pada Simulasi Fan Aksial Gambar 6.11 menunjukkan grafik performa

Walaupun diakui bahwa tujuan pendidikan yang berarti juga tujuan belajar itu meliputi tiga aspek, yaitu aspek kognitif, aspek afektif, dan aspek psikomotorik. Namun tidak

Dalam hal ini dengan yang telah ditentukan dalam Peraturan Menteri kesehatan Nomor 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, bahwasanya pelayanan yang ada di

Sebuah komputer digunakan sebagain cloud controller yang digunakan sebagai server side dari semua proses yang dilakukan pada jaringan private cloud, sebuah komputer yang akan

Maksud dari kegiatan pelaksanaan administrasi perkantoran ini adalah tercukupinya kebutuhan administrasi perkantoran sehingga pelaksanaan tugas di Kecamatan Grogol

Pemodelan kejadian penyakit dan indikator kesehatan masyarakat dengan regresi spasial (SAR, CAR, SEM, SDM) Pemodelan dan pemetaan penyakit malaria. dengan pendekatan SEM bayesian

cara dan cin tersendiri dalam melaksallakan vlsi dan misi penyiarannya, termasuk sasaran segmentasi usia, genre, profesl , serta wilayah jangkauan frek. Isi atau