• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini ad

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini ad"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Putusan Nomor : Put-82425/PP/M.XVIIA/19/2017

Jenis Pajak : Bea Masuk Tahun Pajak : 2014

Pokok Sengketa : bahwa dalam pemeriksaan, terbukti yang menjadi pokok sengketa dalam sengketa banding ini adalah penetapan Bea Masuk atas 86 jenis barang sesuai lembar lanjutan PIB negara asal China yang diberitahukan dalam PIB Nomor: 056414 tanggal 11 Februari 2015 dengan Pos 1 s/d 11, 13 s/d 18, 20 s/d 33 dan 35 s/d 48 tarif 6403.99.00.00 BM 0% (ACFTA) serta pos 12, 19, 34 tarif 6404.19.00.00 BM 15% (ACFTA) yang ditetapkan Terbanding menjadi pembebanan Pos 1 s/d 11, 13 s/d 18, 20 s/d 33 dan 35 s/d 48 tarif 6403.99.00.00 BM 20% (MFN) serta pos 12, 19, 34 tarif 6404.19.00.00 BM 25% (MFN) yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding.

Menurut

Terbanding : bahwa berdasarkan LPPT, Pejabat Bea dan Cukai menyatakan bahwa transaksi perdagangan atasimpor barang menggunakan skema Third Party Invoicing atas For SKAnya, namun kriteria keasalan barang impor tidak memenuhi AC-FTA, tidak memenuhi Rule 7 (b) OCP ACFTA dan Overleaaf. otes Form E Point 3, sehingga tarif preferensi tidak dapat diberikan;

Menurut Pemohon Banding

: bahwa pembebanan bea masuk Preferensi Tarif ACFTA yang Pemohon Banding beritahukan atas barang impor, negara asal China sesuai PIB tersebut telah sesuai dengan peraturan kepabeanan yang berlaku dan didukung dengan bukti-bukti;

Menurut Majelis : bahwa Pemohon Banding telah mengimport barang berupa Alas Kaki, yaitu Sandal dan Sepatu Berbagai Jenis, negara asal China yang diberitahukan dengan PIB Nomor 056414 tanggal 11 Februari 2015 dalam 86 (delapan puluh enam) pos (sesuai lembar lanjutan PIB), diklasifikasi pada pos tarif sebagai berikut :

Pos Lembar Lanjutan PIB Pos Tarif BM

pos 1 s.d pos 46, kecuali pos 12, 19, dan 34 6403.99.00.00 0% (ACFTA)

pos 12, 19, dan 34 6404.19.00.00 15% (ACFTA)

pos 47 dan 48 6403.91.00.00 0% (ACFTA)

pos 49 s.d pos 83, kecuali pos 58, 78, dan 79 6403.99.00.00 20% (MFN)

pos 58, 78, dan 79 6404.19.00.00 25% (MFN)

pos 84, 85, dan 86 6403.91.00.00 20% (MFN)

yang kemudian oleh Terbanding ditetapkan pada pos tarif yang sama dengan pembebanan bea masuk yang berlaku umum (MFN), yaitu:

Pos Lembar Lanjutan PIB Pos Tarif BM

pos 1 s.d pos 46, kecuali pos 12, 19, dan 34 6403.99.00.00 20% (MFN)

pos 12, 19, dan 34 6404.19.00.00 25% (MFN)

pos 47 dan 48 6403.91.00.00 20% (MFN)

dan menjadi dasar diterbitkannya SPTNP Nomor: SPTNP-003054/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2015 tanggal 23 Februari 2015 dengan tagihan Bea Masuk, Pajak Dalam Rangka Impor sebesar Rp 242.716.000,00, yang tidak disetujui oleh Pemohon Banding;

bahwa Majelis berkesimpulan, penetapan tarif (pembebanan) atas PIB Nomor 056414 tanggal 11 Februari 2015 tersebut berdasarkan Pasal 16 ayat (1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006, yang menyatakan :

“(1) Pejabat Bea dan Cukai dapat menetapkan tarif terhadap barang impor sebelum penyerahan Pemberitahuan Pabean atau dalam waktu 30 (tiga puluh) hari sejak tanggal Pemberitahuan Pabean”

bahwa Pejabat Bea dan Cukai pada Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok yang menetapkan tarif (pembebanan) dan nilai pabean atas PIB Nomor 056414 tanggal 11 Februari

SEKRETARIAT

PENGADILAN

(2)

2015 berdasarkan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: P-42/BC/2008 tanggal 31 Desember 2008 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengeluaran Barang Impor Untuk Dipakai yang telah diubah dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor P-08/BC/2009 tanggal 30 Maret 2009 adalah Pejabat Fungsional Pemeriksa Dokumen;

bahwa atas penetapan tarif (pembebanan) dan nilai pabean tersebut, Pemohon Banding mengajukan keberatan kepada Terbanding dengan Surat Keberatan Nomor 002/NT/III/15 tanggal 02 Maret 2015 yang diterima Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok secara lengkap dan benar pada tanggal 06 Maret 2015, berdasarkan ketentuan Pasal 93 ayat (1) Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006;

bahwa dengan Surat Keputusan Nomor: KEP-3602/KPU.01/2015 tanggal 29 April 2015 Terbanding menolak keberatan tersebut sekaligus memperkuat penetapan Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok;

bahwa atas Surat Keputusan tersebut, Pemohon Banding mengajukan banding dengan Surat Banding Nomor 347/BD/MGI/SR/VIII/2013 tanggal 30 Agustus 2013 ke Pengadilan Pajak;

bahwa dari hasil pemeriksaan dalam persidangan dan ketentuan peraturan yang berlaku, Majelis menyimpulkan sebagai berikut :

i. Menurut Terbanding:

- Bahwa dokumen Commercial Invoice, Packing List yang diberitahukan pada PIB nomor 056414 tanggal 11 Februari 2015, diterbitkan oleh Camper Hong Limited, Hongkong;

- Bahwa pada Bill of lading dan Form E, disebutkan nama Shipper adalah AAA Agency Ltd, China rnerupakan perusahaan pengiriman barang;

- Bahwa pada Form E pada kolom 1 disebutkan Exporters adalah BBB Import & Export Co, Ltd merupakan perusahan trader;

- Bahwa berdasarkan penelitian tersebut atas importasi dengan PIB Nomor 056414 tanggal 11 Februari 2015 dikategorikan sebagai Third Party Invoicing;

- Bahwa berdasarkan data diatas pada Kolom Form E tidak mencantumkan "name of manufacture";

- bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Form E nomor E15470ZC39750239;40;41 tanggal 04 Februari 2015 tidak memenuhi Revised OCP ACFTA Rule 7 (a) dan Overleaf Notes Form E point 5, sehingga Form E tidak memenuhi ketentuan untuk mendapatkan preferensi tarif ACFTA dan atas PIB nomor 056414 tanggal 11 Februari 2015 tarif bea masuk ditetapkan berdasarkan tarif MFN;

ii. Menurut Pemohon Banding:

Secara substansi importasi pemohon telah sesuai dengan ketentuan rules of origin yang didefinisikan sebagai kriteria yang digunakan untuk menetukan status asal barang dalam perdagangan internasional dan nyata-nyata barang impor tersebut benar berasal dari China sehingga alasan-alasan sebagaimana dikemukakan oleh Terbanding bukanlah penghalang bagi Pemohon untuk mendapatkan preferensi tarif bea masuk dalam rangka ACFTA.

iii. Menurut Majelis:

a) Ketentuan Peraturan Yang Berlaku

bahwa Pasal 13 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2006, menyatakan:

“(1) Bea masuk dapat dikenakan berdasarkan tarif yang besarnya berbeda dengan yang dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) terhadap:

a. barang impor yang dikenakan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian atau kesepakatan internasional; atau

SEKRETARIAT

PENGADILAN

(3)

b. ... dst. ...

(2) Tata cara pengenaan dan besarnya tarif bea masuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur lebih lanjut dengan peraturan menteri”.

Penjelasan Pasal 13 Ayat (1) :

“Ayat ini memberikan kewenangan kepada menteri untuk menetapkan tarif bea masuk yang besarnya berbeda dengan tarif yang dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1)”.

Huruf a

“Tarif bea masuk dikenakan berdasarkan perjanjian atau kesepakatan yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah negara lain atau beberapa negara lain, misalnya bea masuk berdasarkan Common Effective Preferential Tariff for Asean Free Trade Area (CEPT for AFTA)”.

bahwa berdasarkan ketentuan diatas, Asean – China Free Trade Area (AC-FTA) termasuk salah satu dari penetapan tarif bea masuk berdasarkan perjanjian atau kesepakatan yang dilakukan Pemerintah Republik Indonesia dengan pemerintah beberapa negara lain;

bahwa untuk pemberlakuan tarif AC-FTA, terdapat ketentuan dalam Operational Certification Procedures (OCP) for The Rules of Origin of The Asean – China Free Trade Area (AC-FTA) yang telah disahkan dengan Keputusan Presiden Republik Indonesia Nomor 48 Tahun 2004 tentang Pengesahan Framework Area on Comprehensive Economic Cooperation between The Association of South East Asian Nations and The People’s Republic of China (Persetujuan Kerangka Kerja Mengenai Kerja Sama Ekonomi Menyeluruh antara Negara-negara Anggota Asosiasi Bangsa-bangsa Asia Tenggara dan Republik Rakyat China);

bahwa perubahan dari persetujuan tersebut juga telah disahkan dengan Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2011 tanggal 7 Juli 2011 tentang Pengesahan Second Protocol To Amend The Agreement On Trade In Goods of The Framework Agreement On Comprehensive Economic Co-Operation Between The Association of Southeast Asian Nations And The People’s Republic of China (Protokol Kedua Untuk Mengubah Persetujuan Perdagangan Barang Dalam Persetujuan Kerangka Kerja Mengenai Kerja Sama Ekonomi Menyeluruh Antara Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara dan Republik Rakyat China) yang berlaku secara efektif pada tanggal 3 Oktober 2011 sesuai dengan surat Kementerian Luar Negeri Nomor D/03154/10/2011/60; bahwa peraturan Menteri Keuangan yang mengatur mengenai Asean-China Free Trade Area (ACFTA) adalah Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 117/PMK.011/2012 tentang Penetapan Tarif Bea Masuk Dalam Rangka ASEAN-CHINA FREE TRADE AREA (ACFTA), dimana ditetapkan hal-hal sebagai berikut :

“Pasal l

(1) Menetapkan tarif bea masuk atas impor barang dari negara Republik Rakyat China dan negara-negara ASEAN dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA), sebagaimana tercantum. dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Menteri ini.

(2) Terhadap penetapan tarif bea masuk sebagaimana dimaksud pada ayat (1), berlaku ketentuan sebagai berikut:

a. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum dalam kolom (5) dan kolom (6) Lampiran, merupakan besaran tarif bea masuk dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) atas impor barang dari semua negara-negara anggota.

b. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum dalam kolom (5) Lampiran, mulai berlaku pada tanggal Peraturan Menteri ini diundangkan sampai dengan tangga131 Desember 2014.

c. Penetapan tarif bea masuk sebagaimana tercantum dalam kolom (6) Lampiran, mulai berlaku pada tanggal 1 Januari 2015.

SEKRETARIAT

PENGADILAN

(4)

d. Penetapan besaran tarif bea masuk sebagaimana tercantum dalam. kolom (7) Lampiran, merupakan besaran tarif bea masuk dalam rangka A SEANChina Free Trade Area (ACFTA) atas impor barang dari negara Republik Rakyat China sebagai penerapan asas timbal balik.

e. Dalam hal terdapat penetapan tarif bea masuk untuk pos-pos tarif pada kolom (5) dan kolom (6) sebagaimana dimaksud pada huruf a yang juga ditetapkan pada kolom (7), atas impor barang dari negara Republik Rakyat China berlaku besaran tarif bea masuk sebagaimana tercantum pada kolom (7) sebagaimana dimaksud pada huruf d.

Pasal 2

(1) Pengenaan bea masuk berdasarkan penetapan tarif bea masuk sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1, dilaksanakan dengan ketentuan sebagai berikut:

a. Tarif bea masuk dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) yang lebih rendah dari tarif bea masuk yang berlaku secara umum, hanya diberlakukan terhadap barang impor yang dilengkapi dengan Surat Keterangan Asal (Form E) yang telah ditandatangani oleh pejabat berwenang di negara-negara bersangkutan;

b. Importir wajib mencantumkan nomor referensi Surat Keterangan Asal (Form E) sebagaimana dimaksud pada huruf a dan kode fasilitas dalam rangka .ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA), pada pemberitahuan impor barang;

c. Lembar asli dari Surat Keterangan Asal(Form E) dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) sebagaimana dimaksud pada huruf a, wajib disampaikan oleh importir pada saat pengajuan .pemberitahuan impor barang sebagaimana dimaksud pada huruf b di Kantor Pabean pada pelabuhan pemasukan; dan

d. Dalam hal tarif bea masuk yang berlaku secara umum lebih rendah dari tarif bea masuk dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area (ACFTA) sebagaimana tercantum dalam Lampiran, tarif yang berlaku adalah tarif bea.masuk yang berlaku secara umum.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pedoman teknis untuk melakukan penelitian terhadap Surat Keterangan Asal (Form E) dalam rangka pelaksanaan ketentuan mengenai Rules of Origin dalam rangka ASEAN-China Free Trade Area, diatur dengan Peraturan Direktur Jenderal Bea dan Cukai.

Pasal 3

Ketentuan dalam Peraturan Menteri ini berlaku terhadap barang impor yang dokumen pemberitahuan impor barangnya telah mendapatkan nomor pendaftaran dari Kantor Pabean pelabuhan pemasukan.

Pasal 4

Direktur Jenderal Bea dan Cukai diinstruksikan untuk melaksanakan ketentuan dalam Peraturan Menteri ini.”

b) Bahwa ketentuan dalam OCP yang menjadi alasan penetapan Terbanding adalah rule 7 khususnya huruf (a), huruf (d), dan angka 5 overleaf notes sebagai berikut”:

Rule 7

The Issuing Authorities shall, to the best of their competence and ability, carry out proper examination of each application for the Certificate of Origin (Form E) to ensure that:

(a) The application and the Certificate of Origin (Form E) are duly completed in accordance with the requirements as defined in the overleaf notes of the Certificate of Origin (Form E), and signed by the authorised signatory;

(b) The origin of the product is in conformity with the Rules of Origin for the ACFTA;

(c) The other statements of the Certificate of Origin (Form E) correspond to supporting documentary evidence submitted;

(d) Description, quantity and weight of products, marks and number of packages, number and kinds of packages, as specified, conform to the products to be exported;

(e) Multiple items declared on the same Certificate of Origin (Form E) shall be allowed subject to the domestic laws, regulations and administrative rules of the importing

SEKRETARIAT

PENGADILAN

(5)

Party provided each item must qualify separately in its own right2. Angka 5 overleaf Notes

DESCRIPTION OF PRODUCTS: The description of products must be sufficiently detailed to enable the products to be identified by the Customs Officers examining them. Name of manufacturer, any trade mark shall also be specified.

c) Kesimpulan

Bahwa penyebutan nama “manufacturer” pada kolom 7 Form E, menurut Majelis bukan suatu hal yang mutlak harus ada, karena yang disebut pada angka 5 Overleaf Notes, penyebutan nama fabrikasi adalah petunjuk dalam rangka melengkapi uraian barang, agar lebih jelas jika sekiranya barang-barang tersebut berasal dari berbagai manufactur/fabrik;

Bahwa kekuatan mengikat sebagai hukum dari Overleaf Notes hanya sebatas petunjuk atau panduan mengisi form, bukan peraturan (regulasi), sehingga tanpa menyebut “manufacturer” pada kolom 7, Form E tetap sah dan dapat digunakan untuk pemenuhan persyaratan untuk menggunakan tarif preferensi dalam rangka ACFTA.

Bahwa berdasarkan alasan-alasan tersebut diatas, Majelis berkeyakinan atas barang yang diuraikan di dalam Form E No. E15470ZC39750239;40;41 tanggal 04 Februari 2015 berhak atas Tarif Preferensi ACFTA;

bahwa oleh karenanya Majelis berpendapat, penetapan tarif (pembebanan bea masuk) untuk Alas Kaki, yaitu Sandal dan Sepatu Berbagai Jenis, negara asal China oleh Kantor Pelayanan Utama Bea dan Cukai Tipe A Tanjung Priok sesuai SPTNP Nomor: SPTNP-003054/NOTUL/ KPU-TP/BD.02/2015 tanggal 23 Februari 2015 yang dikuatkan Keputusan Terbanding Nomor: KEP-3602/KPU.01/2015 tanggal 29 April 2015 tidak dapat dipertahankan;

Menimbang, bahwa atas hasil pemeriksaan dalam persidangan, Majelis berkeyakinan untuk mengabulkan permohonan banding Pemohon Banding dan menetapkan atas Alas Kaki, yaitu Sandal dan Sepatu Berbagai Jenis, negara asal China yang diimpor dan diberitahukan dengan PIB Nomor 056414 tanggal 11 Februari 2015, pada pos 1 s.d. pos 48 diklasifikasi pada pos tarif dan pembebanan sebagai berikut:

Pos Lembar Lanjutan PIB Pos Tarif BM

pos 1 s.d. pos 46, kecuali pos 12, 19, dan 34 6403.99.00.00 0% (ACFTA)

pos 12, 19, dan 34 6404.19.00.00 15% (ACFTA)

pos 47 dan 48 6403.91.00.00 0% (ACFTA)

sehingga kekurangan pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor nihil.

Tanggal Voucher Rincian Transaksi Deb

it Credit 19/11/20 14 PJ111 /14 9189 000148-20141105-003740 0, 0 0 944.038.404,00 19/11/20 14 PJ/11/149190 000148-20141105-003739 0,0 0 1.615.277.592,00 19/11/20 14 PJ/11/149209 000148-20141105-003741 0,0 0 1.469.886.067,00 20/11/20 14 PJ/11/149191 000148-20141107-003752 0,0 0 1.245.227.557,00 20/11/20 14 PJ/11/14 9193 000148-20141107-003751 0, 0 0 1.126.804.945,00 21/11/20 14 PJ/11/149198 000148-20141107-003755 0,0 0 625.126.872,00

SEKRETARIAT

PENGADILAN

PAJAK

(6)

24/11/20 14 PJ111/149175 000148-20141107-003764 0,0 0 1.752.709.584,00 24/11/20 14 PJ/11/149176 000148-20141107-003763 0,0 0 1.469.886.067,00 24/11/20 14 PJ/11/149201 000148-20141107-003765 0,0 0 1.102.560.656,00 TOTAL 11.351.517.744,00

bahwa atas bukti pembayaran beberapa invoice sebagaimana disebutkan pada huruf c, telah di catat sebagai pelunasan Hutang, dengan rincian sebagai berikut :

Tanggal Voucher Rincian Transaksi Debit Credit

02/12/20

14 BO/12/14 955 Pins Hut. Import,Adm1nv.223226966,6833,24747,68 11.569.136.556,00 0,00

bahwa berdasarkan uraian tersebut, disimpulkan terdapat selisih antara jumlah hutang sesuai huruf d dengan jumlah pelunasan pada huruf e sebesar Rp 217.618.812,00;

bahwa Pemohon Banding menyatakan bahwa selisih tersebut dikarenakan adanya selisih kurs antara kurs pada saat pembayaran (menggunakan kurs 12.440) dengan kurs pada saat pencatatan PIB (menggunakan kurs 12.206);

bahwa namun Pemohon Banding tidak melampirkan pencatatan atau memberikan penjelasan atas selisih kurs tersebut;

bahwa berdasarkan Aplikasi Transfer dan Pencatatan Pelunasan pada buku Hutang UsahaImpor, diketahui bahwa pembayaran/pelunasan dilakukan pada tanggal 02 Desember 2014, dan Pemohon Banding menyatakan atas pembayaran tersebut menggunakan kurs 12.440;

bahwa namun berdasarkan penelitian, terdapat perbedaan nilai kurs yang digunakan oleh Pemohon Banding pada tanggal 02 Desember 2014 dengan kurs Bank Indonesia, Kurs AAA maupun kurs Menteri Keuangan. (kurs Bank Indonesia, Kurs AAA, dan Kurs Menteri Keuangan pada tanggal 02 Desember 2014 terlampir);

bahwa Pemohon Banding tidak melampirkan jurnal umum atas pencatatan transaksi yang bersangkutan dan buku besar persediaan sehingga tidak dapat dilakukan pemeriksaan secara menyeluruh atas transaksi yang bersangkutan;

bahwa atas penjelasan Terbanding tersebut Pemohon Banding memberikan tanggapan tertulis yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut:

bahwa bukti korespondensi Pemohon Banding adalah Purchase Order yang mana berdasarkan GDT/Global Dairy Trade, berdasarkan GDT inilah Pemohon Banding membuat Purchase Order yang ditandatangani oleh kedua belah pihak, adalah tidak terbantahkan bahwa barang impor Pemohon Banding berupa Rennet Casein harga transaksi sebenarnya adalah CIF USD 8.270,92 per MT, dengan rincian sebagai berikut:

- Harga FAS ( Free Along Sideship = Ongkos sampai ke pelabuhan muat ditanggung penjual ) adalah USD 8.200,00 per MT,

- Biaya Freight adalah USD 70,92 per MT,

- Jadi Total Harga Rennet Casein asal New Zealand adalah USD 8.270,92 per MT sesuai dengan Purchase Order,

SEKRETARIAT

PENGADILAN

(7)

Note: Data GDT sudah pernah Pemohon Banding lampirkan pada surat bantahan yang pertama. bahwa Pemohon Banding jelaskan disini bahwa Pemohon Banding memang baru melakukan pembayaran kepada pihak supplier pada tanggal 02 Desember 2014. Dan pihak supplier tidak mempermasalahkan hal ini karena hanya lewat 2 hari saja. Mengapa? Karena Pemohon Banding rnembeli bahan baku susu dari pihak BBB Ltd dalam jumlah yang banyak dan jenis yang banyak juga (tidak hanya Rennet Casein) dan dengan frekuensi shipment yang sering/banyak. Tentunya pihak terbanding dapat melihat dari data base mereka untuk melihat frekuensi, jenis dan jumlah bahan baku susu yang Pemohon Banding impor dari BBB Ltd.;

bahwa Pemohon Banding menghitung selisih kurs Hutang Impor setiap akhir bulan dengan mengacu kepada Kurs Tengah Bank Indonesia, dan pada saat di akhir bulan Desember 2014 yaitu per tanggal 31 Desember 2014 Kurs Tengah BI adalah sebesar Rp 12.440,-, dan pencatatan/pengakuan selisih kurs Hutang lmpor adalah setiap akhir tahun dengan menjumlahkan saldo tiap-tiap bulan ( bin Januari s/d bin Desember 2014 ) adalah suatu yang umum dan diperbolehkan menurut hukum perpajakan di negara Indonesia;

bahwa menurut Pemohon Banding, pihak terbanding pasti juga mengetahui dan paham hal ini karena Pemohon Banding yakin pihak terbanding juga merupakan praktisi perpajakan;

bahwa untuk memperkuat bantahan/penjelasan ini, Pemohon Banding juga melampirkan Print Out: - Foreign Exchange Rates yang Pemohon Banding download dari www.bi.eo.id

- Gain (Loss) on Forex of Import

bahwa perlu Pemohon Banding jelaskan disini bahwa metode pencatatan persediaan Pemohon Banding adalah Metode Periodik. Dimana persediaan Pemohon Banding kumpulkan selama dalam satu bulan dan baru Pemohon Banding catat diakhir bulan;

bahwa metode Periodik ini juga adalah sah menurut hukum perpajakan di negara Indonesia;

bahwa Majelis melakukan penelitian lebih lanjut atas bukti-bukti yang diberikan oleh Pemohon Banding;

bahwa atas pernyataan Terbanding yang menyatakan data dan atau bukti pendukung yang diserahkan tidak memadai untuk dapat meyakini nilai transaksi sebagai nilai pabean yang sebenarnya atas seharusnya dibayar tidak dapat diterima oleh Majelis karena Pemohon Banding dalam persidangan memberikan dokumen pendukung nilai transaksi antara lain, Purchase Order, Invoice, Packing List, Bill of Lading, Asuransi, Rekening Koran, T/T, Buku Besar Kas/Bank;

bahwa alasan Pemohon Banding mengajukan banding karena nilai transaksi yang Pemohon Banding beritahukan dalam PIB Nomor: 475429 tanggal 24 Nopember 2014 sebesar CIF USD132,334.72 adalah nilai transaksi yang sebenarnya;

bahwa dalam persidangan Pemohon Banding menyampaikan dokumen pendukung nilai transaksi; 1. Purchase Order Nomor: IK1409131 tanggal 4 September 2014,

2. Commercial Invoice Nomor 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014, 3. Packing List tanggal 30 Oktober 2014,

4. B/L Nomor: 564844343 tanggal 31 Oktober 2014,

5. Polis Asuransi Nomor:1903021400001 tanggal 30 Oktober 2014; 6. T/T Bank AAA tanggal 2 Desember 201,

7. Rekening Koran Bank AAA,

8. PIB Nomor: 475429 tanggal 24 Nopember 2014; 9. Kartu Stok;

SEKRETARIAT

PENGADILAN

(8)

10. General Ledger Kas, Bank,;

bahwa hasil pemeriksaan atas dokumen impor dan bukti-bukti yang diserahkan Pemohon Banding dalam persidangan adalah sebagai berikut:

bahwa Pemohon Banding melakukan pemesanan atas impor Rennet Casein NZMP Brand kepada pihak supplier dengan Purchase Order Nomor: IK1409131 tanggal 4 September 2014;

bahwa atas pesanan Pemohon Banding, pihak supplier yaitu BBB Limited membuat Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014, sebesar USD132,334.72 Gross Weight: 16,230.40 kgs, Net Weight: 16,000.00 kgs;

bahwa supplier selanjutnya melakukan pengiriman barang dengan Bill of Lading Nomor: 564844343 tanggal 31 Oktober 2014 yang menerangkan hal-hal sebagai berikut:

Shipper : BBB Limited

Consignee : Pemohon Banding Port of Loading : Tauranga New Zealand Port of Discharge : Jakarta

Description : 640 bags Gross Weight : 16,230.40 kgs

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap dokumen impor yang disampaikan Pemohon Banding, diketahui barang yang diimpor Pemohon Banding sesuai dengan Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014 adalah Rennet Casein NZMP Brand dari BBB Limited dengan harga sebesar CIF USD132,334.72;

bahwa asuransi ditutup di luar negeri dibuktikan Cargo Transportation Insurance Policy Nomor: 1903021400001 tanggal 30 Oktober 2014 untuk Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014 dengan Bill of Lading Nomor: 564844343 tanggal 31 Oktober 2014;

bahwa impor Rennet Casein NZMP Brand dengan Bill of Lading Nomor: 564844343 tanggal 31 Oktober 2014 dan Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014 telah diberitahukan dalam PIB Nomor: 475429 tanggal 24 Nopember 2014 dengan Nilai Pabean sebesar CIF USD132,334.72;

bahwa berdasarkan pemeriksaan Majelis terhadap dokumen impor Pemohon Banding, diketahui barang yang di impor sesuai dengan PIB Nomor: 475429 tanggal 24 Nopember 2014 adalah Rennet Casein NZMP Brand dari BBB Limited dengan Nilai Pabean sebesar CIF USD132,334.72 telah sesuai dengan Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014, Packing List tanggal 30 Oktober 2014 dan Bill of Lading Nomor: 564844343 tanggal 31 Oktober 2014;

bahwa atas barang impor dengan Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014 tersebut telah dibayar oleh Pemohon Banding sebesar USD132,334.72 sesuai dengan bukti Aplikasi Transfer melalui Bank AAA tanggal 2 Desember 2014;

bahwa atas pertanyann Majelis mengenai jumlah pembayaran sebesar USD929,994.90 sedangkan jumlah tagihan dalam invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014 adalah sejumlah USD132,334.72, Pemohon Banding menjelaskan bahwa pembayaran sebesar USD929,994.90 untuk 9 Invoice yang dibuktikan oleh Pemohon Banding dengan perincian sebagai berikut:

No Invoice Jumlah USD

2232226968 120,423.24

SEKRETARIAT

PENGADILAN

(9)

2232226833 92,315.66 2232224747 51,214.72 2232226807 102,017.66 2232224710 90,329.40 2232224744 143,594.10 2232225783 120,423.24 2232225718 77,342.16 2232224709 132,334,72 929.994.90

bahwa atas pembayaran oleh Pemohon Banding sebesar USD132,334.72 dengan Aplikasi Transfer melalui Bank AAA tanggal 2 Desember 2014 sebesar USD132,334.72 tersebut, telah didukung dengan Rekening Koran bulan Desember 2014, dan telah dicatat di dalam General Ledger Pemohon Banding pada tanggal 2 Desember 2014;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap bukti-bukti pendukung kebenaran nilai transaksi, penjelasan Pemohon Banding dan Terbanding dalam persidangan dan data yang ada dalam berkas banding, Majelis berkesimpulan bahwa harga transaksi yang tercantum dalam Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014 telah diberitahukan sebagai Nilai Pabean dalam PIB Nomor: 475429 tanggal 24 Nopember 2014 sebesar CIF USD132,334.72;

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas terbukti Pemohon Banding telah mengimpor Rennet Casein NZMP Brand dari yaitu BBB Limited sebagaimana tercantum dalam Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014 dan telah diberitahukan dalam PIB Nomor: 475429 tanggal 24 Nopember 2014 dengan Nilai Pabean sebesar CIF USD132,334.72 adalah harga yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar;

bahwa berdasarkan hasil pemeriksaan terhadap bukti-bukti pendukung kebenaran nilai transaksi, penjelasan Pemohon Banding dan Terbanding dalam persidangan dan data yang ada dalam berkas banding, Majelis berkesimpulan bahwa harga transaksi yang tercantum dalam Commercial Invoice Nomor: 2232224709 tanggal 30 Oktober 2014 adalah harga yang sebenarnya atau yang seharusnya dibayar Pemohon Banding, dan telah diberitahukan sebagai Nilai Pabean dalam PIB Nomor: 475429 tanggal 24 Nopember 2014 sebesar CIF USD132,334.72;

bahwa berdasarkan pemeriksaan dalam persidangan dan penelitian terhadap bukti-bukti yang ada Majelis berketetapan untuk mengabulkan seluruhnya permohonan banding Pemohon Banding; Memperhatikan : Surat Banding Pemohon Banding, Penjelasan Tertulis Pengganti Surat Uraian Banding Terbanding,

Penjelasan Tertulis Pengganti Surat Bantahan Pemohon Banding, pemeriksaan dan pembuktian di dalam persidangan serta kesimpulan tersebut di atas;

Mengingat : Undang-undang Nomor 14 Tahun 2002 tentang Pengadilan Pajak,

Undang-undang Nomor 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 17 Tahun 2006, Undang-undang Nomor 7 Tahun 1983 tentang Pajak Penghasilan sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 36 Tahun 2008, Undang-undang Nomor 8 Tahun 1983 tentang Pajak Pertambahan Nilai Atas Barang dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-undang Nomor 42 Tahun 2009;

Memutuskan : Mengabulkan seluruhnya banding Pemohon Banding terhadap Keputusan Direktur Jenderal Bea dan Cukai Nomor: KEP-3602/KPU.01/2015 tanggal 29 April 2015 tentang Penetapan Atas Keberatan Terhadap Penetapan Yang Dilakukan Oleh Pejabat Bea dan Cukai Dalam SPTNP Nomor SPTNP-003054/NOTUL/KPU-TP/BD.02/2015 tanggal 23 Februari 2015, atas nama Pemohon Banding dan

SEKRETARIAT

PENGADILAN

(10)

menetapkan atas barang yang diimpor dan diberitahukan dengan PIB Nomor 056414 tanggal 11 Februari 2015, pos 1 s.d. pos 48, yaitu Alas Kaki, yaitu Sandal dan Sepatu Berbagai Jenis, negara asal China diklasifikasi pada pos tarif sebagai berikut:

Pos Lembar Lanjutan PIB Pos Tarif BM

pos 1 s.d. pos 46, kecuali pos 12, 19, dan 34 6403.99.00.00 0% (ACFTA)

pos 12, 19, dan 34 6404.19.00.00 15% (ACFTA)

pos 47 dan 48 6403.91.00.00 0% (ACFTA)

sehingga kekurangan pembayaran bea masuk dan pajak dalam rangka impor nihil.

Demikian diputus di Jakarta berdasarkan musyawarah setelah pemeriksaan dalam persidangan yang dicukupkan pada hari Rabu, tanggal 11 Mei 2016 oleh Majelis XVIIA Pengadilan Pajak, dengan susunan Majelis dan Panitera Pengganti sebagai berikut:

Karlan Sjaibun Lubis, S.Sos., M.H. sebagai Hakim Ketua, Sudirman. S, S.H, M.H. sebagai Hakim Anggota, Widhi Hartono, S.E., M.E. sebagai Hakim Anggota, Wawan Haryanto, S.H., M.H. sebagai Panitera Pengganti.

dan diucapkan dalam sidang terbuka untuk umum berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Pajak Nomor: PEN-061/PP/Ucp/2017 tanggal 29 Maret 2017 oleh Hakim Ketua Majelis XVIIA pada hari Rabu tanggal 29 Maret 2017 dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota, Panitera Pengganti, dan tidak dihadiri oleh Terbanding maupun Pemohon Banding.

SEKRETARIAT

PENGADILAN

Referensi

Dokumen terkait

bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan pembebanan tarifbea masuk atas jenis barang berupa Electro Galvanized Steel Sheet In Coil, dan lain-lain (6

bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, Majelis berkesimpulan bahwa terbukti Pemohon Banding telah mengimpor barang berupa Glucosamine HCL (Glucosamine

Berdasarkan Laporan Pemeriksaan Pajak dan Kertas Kerja Pemeriksaan diketahui bahwa koreksi Terbanding terhadap dasar pengenaan pajak sebesar Rp21.791.127.235,00 dikarenakan

Menurut Terbanding: bahwa kesimpulan Terbanding, jenis barang yang diberitahukan sebagai 5 jenis Hot Rolled H Beam yang diberitahukan dengan PIB Nomor: 037851

Menurut Terbanding : bahwa dari pemeriksaan data-data yang ada disimpulkan harga yang diberitahukan dalam PIB Nomor: 130119 tanggal 26 Mei 2009 tidak dapat diyakini

bahwa yang menjadi pokok sengketa dalam banding ini adalah penetapan klasifikasi pos tarif atas jenis barang berupa 10GE Pluggable Transceiver 850NM for 300M dan SFP Capable of

bahwa Terbanding menetapkan klasifikasi pos tarif atas Pos 4 PIB atas PIB Nomor 126280 tanggal 22 Juli 2014, jenis barang berupa ISAM FX 16 Port GPON Line Board, dan lain-lain (7

Bahwa sehingga yang menjadi pokok permasalahan dalam sengketa banding ini adalah masalah pembuktian mengenai pemberian hadiah/cinderamata oleh Termohon Peninjauan Kembali