• Tidak ada hasil yang ditemukan

2017, No Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi tentang Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan T

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "2017, No Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi tentang Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan T"

Copied!
62
0
0

Teks penuh

(1)

BERITA NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

No.1457, 2017 BAPPEPTI. Program Anti Pencucian Uang. Pencegahan Pendanaan Terorisme.

PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI

REPUBLIK INDONESIA NOMOR 11 TAHUN 2017

TENTANG

PEDOMAN PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME

PADA PIALANG BERJANGKA

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa untuk mewujudkan kegiatan Perdagangan Berjangka yang teratur, wajar, efisien, efektif, dan transparan serta dalam suasana persaingan yang sehat terutama menciptakan industri Perdagangan Berjangka yang sehat dan terlindung dari praktik tindak pidana pencucian uang dan dijadikan sarana pendanaan kegiatan terorisme diperlukan adanya suatu pedoman dalam rangka menerapkan program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme, yang didasarkan pada pendekatan berbasis risiko (risk based approach) sesuai dengan prinsip umum yang berlaku secara internasional;

b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, perlu menetapkan peraturan

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(2)

2017, No.1457 -2-

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi tentang Pedoman Penerapan Program Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme pada Pialang Berjangka;

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997 Nomor 93, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3720) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2011 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 1997 tentang Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 79, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5232);

2. Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 122, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5164);

3. Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2013 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pendanaan Terorisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2013 Nomor 50, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5406);

4. Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2014 tentang Penyelenggaraan Perdagangan Berjangka Komoditi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 143, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5548);

5. Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2015 tentang Organisasi Kementerian Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 8);

6. Peraturan Presiden Nomor 48 Tahun 2015 tentang Kementerian Perdagangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 90);

7. Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 08/M-DAG/PER/2/2016 tentang Organisasi dan Tata Kerja

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(3)

2017, No.1457 -3-

Kementerian Perdagangan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor 202);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN KEPALA BADAN PENGAWAS PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI TENTANG PEDOMAN PENERAPAN PROGRAM ANTI PENCUCIAN UANG DAN PENCEGAHAN PENDANAAN TERORISME PADA PIALANG BERJANGKA.

Pasal 1

Dalam Peraturan Kepala Badan ini yang dimaksud dengan: 1. Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi yang

selanjutnya disebut Bappebti adalah lembaga pemerintah yang tugas pokoknya melakukan pembinaan, pengaturan, pengembangan, dan pengawasan perdagangan berjangka.

2. Pialang Perdagangan Berjangka yang selanjutnya disebut Pialang Berjangka adalah badan usaha yang melakukan kegiatan jual beli komoditi berdasarkan kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah, dan/atau kontrak derivatif lainnya atas amanat Nasabah dengan menarik sejumlah uang dan/atau surat berharga tertentu sebagai margin untuk menjamin transaksi tersebut.

3. Pencucian Uang adalah pencucian uang sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.

4. Pendanaan Terorisme adalah pendanaan terorisme sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pendanaan Terorisme.

5. Anti Pencucian Uang dan Pencegahan Pendanaan Terorisme yang selanjutnya disingkat APU dan PPT adalah upaya pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme.

6. Nasabah adalah Pihak yang melakukan transaksi kontrak berjangka, kontrak derivatif syariah, dan/atau kontrak derivatif lainnya melalui rekening yang dikelola

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(4)

2017, No.1457 -4-

oleh Pialang Berjangka.

7. Nasabah yang Berisiko Tinggi (High Risk Customers) adalah Nasabah yang berdasarkan latar belakang identitas dan riwayatnya dianggap memiliki risiko tinggi melakukan kegiatan terkait dengan tindak pidana pencucian uang dan/atau Pendanaan Kegiatan Terorisme.

8. Uji Tuntas Nasabah (Customer Due Diligence) yang selanjutnya disingkat CDD adalah kegiatan berupa identifikasi, verifikasi, dan pemantauan yang dilakukan oleh Pialang Berjangka untuk memastikan transaksi sesuai dengan profil, karakteristik, dan/atau pola transaksi Calon Nasabah atau Nasabah.

9. Uji Tuntas Lanjut (Enhanced Due Diligence) yang selanjutnya disingkat EDD adalah tindakan CDD lebih mendalam yang dilakukan Pialang Berjangka terhadap Calon Nasabah atau Nasabah, yang berisiko tinggi termasuk Politically Exposed Person (PEP) dan/atau dalam area berisiko tinggi.

10. Transaksi Keuangan Mencurigakan adalah transaksi keuangan mencurigakan sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang yang mengatur mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang dan Undang-Undang yang mengatur mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pendanaan Terorisme. 11. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan yang

selanjutnya disingkat PPATK adalah lembaga independen yang dibentuk dalam rangka mencegah dan memberantas tindak pidana Pencucian Uang sebagaimana dimaksud dalam peraturan perundang-udangan yang mengatur mengenai pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang.

Pasal 2

Pialang Berjangka dalam melakukan penerapan program APU dan PPT dapat mempergunakan pedoman penerapan program Anti Pencucian Uang dan pencegahan Pendanaan Terorisme

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(5)

2017, No.1457 -5-

pada Pialang Berjangka tercantum dalam Lampiran yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari Peraturan Kepala Badan ini.

Pasal 3

Peraturan Kepala Badan ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Kepala Badan ini dengan penempatannya dalam Berita Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 17 Oktober 2017 KEPALA BADAN PENGAWAS

PERDAGANGAN BERJANGKA KOMODITI REPUBLIK INDONESIA,

ttd

BACHRUL CHAIRI Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 19 Oktober 2017 DIREKTUR JENDERAL

PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN

KEMENTERIAN HUKUM DAN HAK ASASI MANUSIA REPUBLIK INDONESIA,

ttd

WIDODO EKATJAHJANA

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(6)

2017, No.1457 -6-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(7)

2017, No.1457 -7-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(8)

2017, No.1457 -8-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(9)

2017, No.1457 -9-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(10)

2017, No.1457 -10-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(11)

2017, No.1457 -11-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(12)

2017, No.1457 -12-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(13)

2017, No.1457 -13-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(14)

2017, No.1457 -14-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(15)

2017, No.1457 -15-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(16)

2017, No.1457 -16-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(17)

2017, No.1457 -17-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(18)

2017, No.1457 -18-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(19)

2017, No.1457 -19-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(20)

2017, No.1457 -20-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(21)

2017, No.1457 -21-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(22)

2017, No.1457 -22-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(23)

2017, No.1457 -23-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(24)

2017, No.1457 -24-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(25)

2017, No.1457 -25-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(26)

2017, No.1457 -26-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(27)

2017, No.1457 -27-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(28)

2017, No.1457 -28-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(29)

2017, No.1457 -29-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(30)

2017, No.1457 -30-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(31)

2017, No.1457 -31-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(32)

2017, No.1457 -32-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(33)

2017, No.1457 -33-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(34)

2017, No.1457 -34-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(35)

2017, No.1457 -35-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(36)

2017, No.1457 -36-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(37)

2017, No.1457 -37-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(38)

2017, No.1457 -38-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(39)

2017, No.1457 -39-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(40)

2017, No.1457 -40-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(41)

2017, No.1457 -41-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(42)

2017, No.1457 -42-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(43)

2017, No.1457 -43-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(44)

2017, No.1457 -44-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(45)

2017, No.1457 -45-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(46)

2017, No.1457 -46-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(47)

2017, No.1457 -47-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(48)

2017, No.1457 -48-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(49)

2017, No.1457 -49-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(50)

2017, No.1457 -50-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(51)

2017, No.1457 -51-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(52)

2017, No.1457 -52-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(53)

2017, No.1457 -53-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(54)

2017, No.1457 -54-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(55)

2017, No.1457 -55-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(56)

2017, No.1457 -56-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(57)

2017, No.1457 -57-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(58)

2017, No.1457 -58-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(59)

2017, No.1457 -59-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(60)

2017, No.1457 -60-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(61)

2017, No.1457 -61-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

(62)

2017, No.1457 -62-

www.peraturan.go.id www.peraturan.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini adalah persepsi responden terhadap accounting job outcomes, perceived ethical behavior of accounting people,

4. Formasi Gumai, puncak transgresi pada Cekungan Sumatera Selatan dicapai pada waktu pengendapan Formasi Gumai, sehingga formasi ini mempunyai penyebaran yang

Dari hasil analisis dari faktor-faktor pengungkap motivasi karyawan CV ABC Cabang Bogor yang paling berpengaruh terhadap motivasi secara berurutan adalah variabel

Pada kelompok buah-buahan terlihat bahwa buah yang paling jarang dikonsumsi oleh keluarga dengan tingkat konsumsi protein yang rendah maupun cukup adalah jeruk

Bila kedua varians sama, maka untuk membandingkan kedua populasi dengan t-test sebaiknya menggunakan dasar equal variance assumed (diasumsikan kedua varian sama). Terlihat bahwa

lembar wawancara, (2) Kepala sekolah mengingatkan kembali kepada guru berkaitan dengan penyusunan silabus, RPP, daftar nilai, dan kelengkapan mengajar melalui pembinaan,

Untuk mengatasi kekurangan berat pada masing- masing formula ditambahkan laktosa sebagai bahan pengisi.Metode yang digunakan dalam pembuatan granul mukoadhesif

Apabila editor memandang bahwa item yang disubmit (dideposit) oleh pengguna tidak layak untuk dimasukkan dalam repository, maka editor bisa menghapus item dengan klik