• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Daya Tahan Jantung Paru Pemain Sepak Bola Kota Medan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Indeks Massa Tubuh dengan Daya Tahan Jantung Paru Pemain Sepak Bola Kota Medan"

Copied!
4
0
0

Teks penuh

(1)

1

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Permainan sepak bola merupakan permainan yang popular dan diminati di

mancanegara dan nusantara. Permainan yang dimainkan oleh dua regu dengan

masing masing regu terdiri dari 11 orang pemain lazim disebut kesebelasan. Menurut

Soekatamsi (1994), permainan boleh dilakukan dengan seluruh anggota tubuh selain

tangan, kecuali penjaga gawang diperbolehkan menggunakan tangan (Hertanto,

2012). Permainan yang berdurasi 90 menit ini membutuhkan keterampilan berupa

taktik, teknik dan kondisi fisik yang baik. Karakteristik permainan yang memiliki

waktu permainan yang cukup lama menjadi syarat atlet untuk memiliki kondisi fisik

berupa postur tubuh yang ideal dan kebugaran jasmani yang baik (Fuziyono, 2013).

Postur tubuh yang ideal dapat mendukung kemampuan atlet dalam

menggiring bola, lincah dalam menghalangi pergerakan lawan, dan mengubah arah

bola. Postur tubuh yang ideal dapat digambarkan dengan pengukuran antopometrik

berupa indeks masa tubuh (Anindito, 2014). Indeks masa tubuh adalah perbandingan

antara berat badan (kg) yang merupakan gambaran komposisi tubuh dengan tinggi

badan dikuadratkan (m2). Indeks masa tubuh secara tidak langsung juga

menggambarkan status gizi seseorang (Damanik, 2010).

Seorang atlet harus memiliki IMT yang normal dan tinggi badan di atas

rata-rata (Andika & Bawono, 2013). Studi di Yunani menyebutkan bahwa walaupun pada

atlet terdapat peraturan untuk tidak boleh obesitas atau overweight ternyata prevalensi

atlet yang overweight masih ada sekitar 28,5% dan obesitas 10,4%. Pada penelitian

tersebut dijumpai performa yang menurun dibandingkan kelompok yang memiliki

IMT yang ideal (Nikolaidis, 2012).

Dewasa ini obesitas dan overweight masih menjadi masalah kesehatan.

Menurut WHO (2015) diprediksi bahwa 2,3 miliar penduduk dunia akan mengalami

(2)

2

prevalensi penduduk dewasa yang mengalami berat badan lebih dan obesitas sebesar

21.7% (Watulingas et al., 2013). Obesitas dapat meningkatkan faktor risiko untuk

mengalami penyakit degeneratif seperti penyakit jantung koroner,gangguan

pernapasan, diabetes melitus, hipertensi. Obesitas dapat meningkatkan angka

morbiditas dan mortalitas terhadap penyakit kardiovaskular dibandingkan overweight

(Flegal, 2007). Obesitas dan overweight juga dapat menyebabkan keterbatasan

pergerakan tubuh. Pada pemain sepak bola,berat badan berlebih menyulitkan

pergerakan dalam menguasai teknik individu serta menguasai bola (Anindito, 2014).

Kondisi fisik yang juga tidak kalah penting untuk seorang atlet adalah

kebugaran jasmani. Kebugaran jasmani dikelompokkan ke dalam tiga kelompok

yaitu kebugaran statis yang berati keadaan seseorang yang bebas dari penyakit,

kebugaran dinamis yaitu kemampuan untuk bekerja efisien yang tidak memerlukan

keterampilan, misalnya berjalan, mengangkat, dll dan kebugaran motoris yang artinya

kemampuan untuk melakukan kerja dengan keterampilan tinggi dan efisien

(Adrianto, 2010).

Salah satu komponen kebugaran jasmani adalah daya tahan. Daya tahan

merupakan suatu kapasitas untuk melakukan aktivitas fisik secara terus menerus

dalam waktu yang lama dan dalam suasana aerobik (Novia, 2011).

Salah satu daya tahan yang penting untuk seorang atlet sepak bola adalah

daya tahan jantung paru. Daya tahan jantung paru adalah kemampuan jantung paru

dan sistem peredaran darah untuk berfungsi secara efisien dalam tempo yang cukup

tinggi selama periode waktu tertentu (Alfian, 2012).

Kualitas daya tahan paru jantung secara kuantitatif dinyatakan dengan VO2max

yang diukur dalam satuan ml/kg bb/menit (Almy, 2013). Volume oksigen maksimal

(VO2max) adalah suatu ukuran dari kapasitas sistem kardiovaskular dalam

menghantarkan oksigen oleh darah ke massa otot yang terlibat dalam kerja yang

dinamis selama satu menit (Guyton, 2010). Semakin tinggi VO2max maka semakin

tinggi pula daya tahan jantung paru sehingga atlet tidak cepat lelah dan dapat tampil

(3)

3

VO2max tidak hanya menggambarkan performa atlet dalam bertanding,

beberapa penelitian mengatakan daya tahan jantung paru dapat menjadi informasi

terkait mortalitas yang disebabkan oleh gangguan kardiovaskular. Pada penelitian

tersebut dinyatakan bahwa seseorang dengan nilai VO2max yang rendah mempunyai

peluang 2-4 kali berisiko lebih banyak daripada daripada seseorang dengan VO2max

sedang atau tinggi untuk mengalami obesitas dan overweight. Obesitas dikaitkan

dengan penyakit pembuluh jantung koroner (Franklin et al., dalam Cinamo, 2012).

Menurut Olivia (2011) Indeks Massa Tubuh sangat berpengaruh terhadap

peningkatan daya tahan jantung paru karena distribusi oksigen yang berbeda pada

lemak, otot, dan tulang. Walaupun VO2max dinyatakan dalam beberapa mililiter

oksigen yang dikonsumsi per kg berat badan, perbedaan komposisi tubuh seseorang

menyebabkan konsumsi yang berbeda.

Penelitian Haslan et al, (2015) pada mahasiswa laki-laki yang rata-rata IMT

normal mengatakan bahwa terdapat korelasi negatif yang bermakna antara indeks

masa tubuh dengan daya tahan jantung paru yang berarti semakin tinggi indeks massa

tubuh seseorang maka semakin rendah pula konsumsi oksigen maksimal (VO2max).

Sementara penelitian Dimas (2014) pada laki-laki yang rata-rata IMT normal namun

seorang pemain sepak bola mengatakan bahwa tidak terdapat hubungan indeks masa

tubuh dengan daya tahan paru jantung (VO2max).

Berdasarkan penelitian yang kontradiktif di atas , peneliti tertarik untuk

mengetahui apakah ada hubungan indeks massa tubuh dengan daya tahan jantung

paru(VO2max) orang normal dalam hal ini adalah atlet .

1.2. Rumusan Masalah

(4)

4

1.3 Tujuan Penelitian 1.3.1 Tujuan Umum

Mengetahui hubungan antara Indeks Massa Tubuh dengan daya tahan jantung

paru atlet sepak bola di kota Medan.

1.3.2. Tujuan Khusus

1. Mengukur Berat Badan atlet di empat klub sepak bola di kota Medan

2. Mengukur Tinggi Badan atlet di empat klub sepak bola di kota Medan

3.Melakukan tes fisik terhadap atlet untuk memprediksi VO2max

1.5. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat :

1. Meningkatkan pengetahuan tentang hubungan indeks massa tubuh dengan

VO2max

2. Memberikan informasi kepada klub sepak bola yang diteliti mengenai

hubungan indeks massa tubuh dengan daya tahan jantung paru untuk

memperbaiki performance

3. Memberikan pengalaman meneliti, mengembangkan kemampuan di bidang

penelitian, dan menambah kemampuan menganalisis suatu penelitian.

Referensi

Dokumen terkait

Upacara wiwitan sebenarnya tidak rumit // tinggal siapkan “uborampe” seperti kembang wiwitan / sedekah makanan berupa nasi dengan lauk gereh, telur rebus dan lauk gereh //

This research aim to evaluate territorial water condition in pool of Tanjung Emas Harbour Semarang using polution index method with parameter pH, turbidity, DO, temperature,

[r]

Responding to these principles as well as to the Charter on the Preservation of Digital heritage (Vancouver, 2003), this multidisciplinary project, which involves archaeologists,

[r]

DEPENDENCY OF OPTIMAL PARAMETERS OF THE IRIS TEMPLATE ON IMAGE QUALITY AND BORDER DETECTION ERRORI.

Salah satu gaya dalam olahraga tolak peluru adalah.... Posisi jari-jari tangan saat memegang

To undermine the effect of the noise presented in the segmented iris region we have divided the candidate region into N patches and used Fuzzy c-means clustering (FCM) to classify