iv
TINJAUAN YURIDIS TERHADAP HAK ISTERI KEDUA DARI PERKAWINAN POLIGAMI ATAS HARTA WARISAN MENURUT UNDANG-UNDANG NO. 1 TAHUN 1974 TENTANG PERKAWINAN DAN
HUKUM ISLAM
ABSTRAK
Nazzala Fahada 110110110132
Asas perkawinan yang terdapat di dalam Undang-Undang No. 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan menganut asas monogami yang tercantum di dalam ketentuan Pasal 3 ayat (1), namun di dalam UU Perkawinan tersebut memberikan celah kepada masyarakat untuk adanya bentuk perkawinan poligami yang dimana terdapat dalam ketentuan Pasal 3 ayat (2) dimana Pengadilan dapat memberikan izin kepada suami untuk beristeri lebih dari seorang. Dalam Hukum Islam bentuk perkawinan poligami dibenarkan atau diperbolehkan sesuai dengan ketentuan Q.S An-Nisa’ ayat (3) dan Pasal 55 Kompilasi Hukum Islam. Maksud dan tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketentuan yang mengatur tentang hak dan pembagian harta warisan terhadap isteri kedua dalam perkawinan poligami menurut UU Perkawinan dan Hukum Islam.
Penelitian ini bersifat deskriptif analitis yang bertujuan untuk menggambarkan, menelaah dan menganalisis secara sistematis tentang suatu keadaan pembagiaan harta warisan terhadap isteri kedua dalam perkawinan poligami dihubungkan dengan peraturan-peraturan yang berlaku, dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif yaitu dengan menitikberatkan pada data-data sekunder dan wawancara lapangan sebagai data primer guna menunjang data-data sekunder, yang terdiri dari bahan hukum primer, sekunder, dan tersier yang selanjutnya akan dianalisis secara yuridis kualitatif.
v
JUDICIAL REVIEW ON THE INHERITANCE RIGHT OF SECOND WIFE IN POLIGAMOUS MARRIAGE BY LAW’S NO. 1, YEAR 1974 ON
MARRIAGE AND ISLAMIC LAW
ABSTRACT
Nazzala Fahada 110110110132
The principle of marriage contained in the Law’s No. 1 Year 1974 on Marriage embraces the principle of monogamy, listed in Article 3 paragraph ( 1 ), but in the Marriage Act provides a gap to the community for any form of polygamous marriages where there are the provisions on Article 3 paragraph ( 2 ), in which the Court may give permission to husbands to have more than one wife. In Islamic law, polygamy is allowed in which there have been from ancient times, as the history of the Apostle who have more than one wife, prophet Ibrahim. In a marriage of a husband who has more than one wife, there sure would affect the inheritance in the marriage.
This is a descriptive analytic research that aim to illustrate, review, and analyze systematically about inheritance distribution for second wife in
polygamous marriage, linked to the regulations in Indonesia, using a
normative judicial approach, that emphasize on secondary data that consisted of primary, secondary, and tertiary law, which will be qualitative judicially analyze next.