NILAI-NILAI YANG TERKANDUNG DALAM SYAIR LAGU-LAGU
PENGIRING UPACARA PEMBERKATAN PERNIKAHAN
DI GEREJA DAN KAITANNYA DENGAN
HARAPAN KELUARGA BARU
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Pada Program Studi Pendidikan Seni Musik
Oleh
NOVITA SIMBOLON
NIM.209342022
FAKULTAS BAHASA DAN SENI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
▸ Baca selengkapnya: teks ibadat pemberkatan rumah
(2)▸ Baca selengkapnya: nilai yang terkandung dalam buku pengayaan bukti kalimat dan penjelasan
(3)(4)(5)(6)(7)ii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis sampaikan atas kehadirat Tuhan YME sehingga skripsi
yang berjudul “ Nilai-Nilai yang Terkandung dalam Syair Lagu-Lagu Pengiring Upacara Pemberkatan Pernikahan di Gereja dan Kaitannya dengan harapan
Keluarga Baru” ini bias diselesaikan
Skripsi ini dikerjakan dengan sangat bersungguh-sungguh dan dengan hati yang penuh ikhlas tetapi skripsi ini belumlah sempurna dan juga masih banyak kekurangannya dan kesalahannya baik disengaja maupun tidak disengaja. Untuk itu dengan lapang dada peneliti mengharapkan kepada semua yang membaca hasil penelitian ini yang diharapkan atas kerjasamanya dalam memberikan kritik dan saran untuk dapat menyempurnakan penelitian ini agar lebih baik.
Pada kesempatan ini penulis sampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan bantuan, baik moril maupun material serta motivasi begitu sangat berarti bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, terutama kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Ibnu Hajar Damanik, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan
2. Ibu Dr. Isda Pramuniati, M.Hum, selaku Dekan Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan beserta staf-stafnya
3. Ibu Dra. Tuti Rahayu, M.Si selaku Ketua Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
4. Ibu Uyuni Widiastuty, M.Pd selaku Sekretaris Jurusan Sendratasik Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Medan
5. Bapak Panji Suroso, S.Pd, M.Si selaku Ketua Program Studi Pendidikan Seni Musik Universitas Negeri Medan
6. Bapak Dr. Daulat Saragi, M.Hum selaku Dosen Pembimbing Skripsi I yang telah banyak memberikan masukan, baik menyangkut materi penelitian, format penelitian dan bimbingan penulisan skripsi serta motivasinya.
iii
8. Lamhot Basani Sihombing, M.Pd sebagai Dosen pengajar yang memberikan masukan dan motivasi kepada penulis.
9. Teristimewa untuk orang tua saya, ibunda A. Limbong, A.Md yang telah mendidik dan selalu memberikan kasih sayang, materi, motivasi kepada saya.
10. Saudari perempuan Maria Simbolon yang memberikan kasih sayang, materi, motivasi kepada saya.
11. Pada teman-teman brocolly yang memberikan motivasi kepada saya
12. Buat semua yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang turut serta mendukung saya
Medan, September 2013 Peneliti,
v
I. Langkah-Langkah Penelitian ... 41
J.
c. Lagu Pemberkatan Menutup Upacara Pernikahan ... 53
C.Nilai-Nilai Estetis ... 55
D.Nilai-Nilai Religi / Ketuhanan ... 64
E. Nilai-Nilai Etika dan Moral ... 67
F. Nilai-Nilai Pengharapan dan Cita-Cita Keluarga Baru ... 69
vi
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 74
A. Kesimpulan ... 74
B. Saran ... 76
DAFTAR PUSTAKA ... 78
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sejak zaman Mesir kuno bahkan sebelumnya, manusia sudah mengenal
seni musik dan seni syair. Keduanya bahkan sering dipadukan menjadi satu untuk
satu tujuan yakni ritual penghormatan kepada dewa-dewa atau raja. Ritual
dilakukan dengan gerakan-gerakan tangan, kepala, kaki bahkan pinggang seraya
berteriak riuh rendah. Kelompok manusia ini membentuk lingkaran, berputar,
berpegangan tangan dan sesekali maju dan mundur seraya menghentakkan kaki ke
bumi, memukulkan telapak tangan pada dada atau paha, dan melantunkan
rangkaian kata-kata untuk mempertegas ritual yang dilakukan.
Semua aktivitas yang dilakukan itu adalah merupakan cikal bakal apa yang
dikatakan seni sekarang ini. Gerakan-gerakan anggota tubuh menjadi seni tari,
bunyi-bunyian yang bertalutalu, apakah itu hentakan kaki ke tanah, gerakan tangan
memukul dada, atau benturan batu di telapak tangan ketika disatukan membuat
munculnya seni musik. Kata-kata yang terucap menjadikan syair-syair yang penuh
makna, dinyanyikan berulang-ulang seiring dengan gerakan dan bunyi-bunyian itu.
Inilah asal mula perpaduan musik dan syair, yang dinyanyikan sesuai dengan
situasi dan maksud dari dilakukannya ritual itu.
Musik dan syair adalah dua komponen yang selalu disatukan untuk
menciptakan harmonisasi dari seni yang berbeda. Tidak bisa dipisahkan atau tidak
bisa diklaim yang lebih penting dan yang kurang penting, karena keduanya
seumpama dua sisi mata uang yang berbeda, saling melengkapi dan menjelaskan.
2
Banyak tokoh berpendapat tentang apakah itu musik dan apakah itu syair,
salah satunya adalah David Ewen, menurutnya musik adalah ilmu pengetahuan
dan seni tentang kombinasi ritmik dari nada-nada baik vokal maupun instrumental,
yang meliputi melodi dan harmoni sebagai ekspresi dari segala sesuatu yang ingin
diungkapkan terutama aspek emosional. Berdasarkan penjelasan ahli tersebut,
dapat disimpulkan musik merupakan ekspresi jiwa, dimana, dalam menuangkan
sebuah ungkapan hati, pencipta lagu menuangkannya dalam bentuk musik dan
menuliskannya dalam setiap bait dan syair didalam sebuah lagu, sehingga kerap
sekali lagu-lagu terdengar ceria ataupun sendu dan sebuah lagu tersebut memiliki
nilai pada setiap pendengar.
Syair-syair dalam sebuah lagu, dapat mengkondisikan suasana hati seorang
pencipta dan para pendengar pun mengerti maksud ataupun tujuan sebuah lagu.
Musik atau lagu merupakan suatu sarana bagi manusia baik secara langsung
mengungkapkan jiwanya. Getaran jiwa ini dicetuskan dalam bentuk nyanyian.
Jeritan hati, kerinduan atau kebahagiaan jiwa dapat terungkap melalui nyanyian.
Suatu syair dapat membuat suatu lagu lebih hidup,tulus,dan bersungguh-sungguh.
Dizaman ini, musik semakin berkembang luas dari segi vokal maupun
instrumental. Berkembang dari zaman ke zaman dengan menambah nilai dari
musik tersebut. Syair-syair dalam sebuah lagu memiliki arti yang luas sesuai
dengan cakupan yang tertulis didalam sebuah lagu. Nilai yang terkandung pun
dapat berupa nasihat,pesan cinta, pelajaran mengenai kehidupan dan sebagainya.
Musik memiliki peranan dalam setiap aspek, baik dalam individu maupun didalam
3
memiliki peranan disetiap kondisi, baik suka maupun duka, seperti pada acara
perpisahan maupun pernyatuan.
Nyanyian dalam ibadah gerejani merupakan bagian yang tidak terpisahkan
dari pemujaan terhadap Tuhan. Pemujaan terhadap Tuhan justru merupakan titik
tolak dan tujuan dari setiap nyanyian gerejani. Dalam konteks ini, pemujaan
diartikan sebagai persembahan jiwa dan raga kepada Tuhan Yang Penuh
Kemuliaan dan Kasih. Bentuk dari pujian itu tidak hanya diungkapkan dari sebuah
kata namun lebih kepada sebuah nyanyian. Contoh pada acara penyatuan, dimana
pada saat ini adalah acara pemberkatan pernikahan. Musik merupakan salah satu
prioritas dalam acara tersebut. Dimana, saat kedua mempelai memasuki altar
gereja, musik menjadi pengiring dalam prosesi pernikahan tersebut. Musik
dimainkan secara bersamaan dengan kata-kata yang disebut sebagai suatu lagu.
Lagu yang dinyanyikan merupakan lagu pujian kepada Tuhan. Lagu tersebut
memiliki nilai-nilai yang tersirat. Dalam agama Kristiani, untuk memuji Tuhan,
musik merupakan salah satu media dalam menyampaikan pesan-pesan. Baik
berupa musik instrumental maupun vokal yang diiringi dengan musik, dengan
menyanyikan lagu puji-pujian dan mengangkat namaNya.
Getaran jiwa ini dicetuskan dalam bentuk nyanyian. Jeritan hati, kerinduan
atau kebahagiaan jiwa dapat terungkap melalui nyanyian. Suatu syair dapat
membuat suatu lagu lebih hidup,tulus,dan bersunguh-sungguh. Disaat proses
ibadah pemberkatan pernikahan, para jemaat melantunkan puji-pujian atau lagu
pengiring kepada Tuhan dalam syair lagu-lagu untuk kedua mempelai. Lagu-lagu
4
lagu yang dinyanyikan pada ibadah yang biasanya. Lagu yang dilantunkan berbeda
secara syair sehingga lebih mengarah kepada pesan untuk kedua mempelai. Oleh
karena itu, musik merupakan media yang memiliki prioritas dalam menyampaikan
pujian-pujian kepada Tuhan. Dan begitu pula pada saat proses acara pemberkatan
pernikahan, musik jugalah merupakan hal yang terpenting.
Berdasarkan uraian diatas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian
dengan mengamati nilai syair lagu-lagu kepada kedua mempelai. Maka peneliti
mengambil judul penelitian dengan judul “ Nilai-nilai yang Terkandung Dalam
Syair Lagu-lagu pengiring Upacara pemberkatan pernikahan di Gereja dan
kaitannya dengan harapan Keluarga Baru” .
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, yang menjadi identifikasi masalah adalah
sebagai berikut:
1. Banyak orang tidak mengetahui bahwa syair lagu dan musik saling
berhubungan dan saling mempengaruhi dan tidak dapat berdiri sendiri.
2. Masih banyak umat Kristen belum mengetahui nilai-nilai apa sajakah yang
terkandung dalam suatu syair lagu-lagu rohani.
3. Banyak diantara pengantin baru yang tidak mengetahui adanya makna syair
lagu pengiring ibadah pemberkatan yang berkaitan dengan harapan hidup
5
4. Syair lagu-lagu pengiring pengantin selalu dipilih atau diciptakan dengan
irama musik yang mampu meningkatkan hikmat dan nilai religius.
5. Ada pengaruh nilai-nilai syair lagu yang dinyanyikan dengan hikmadnya suatu
ritual.
C. Batasan Masalah
Untuk supaya permasalahan tidak sampai mengambang, maka diperlukan
membuat batasan masalah. Adapun batasan masalah dalam penelitian ini adalah
seputar pengkajian nilai-nilai yang terkandung dalam beberapa syair lagu rohani
yang selalu dinyanyikan saat adanya upacara pemberkatan pernikahan di gereja.
Kemudian mengetahui pengaruh nilai-nilai syair lagu tersebut terhadap harapan
hidup sepasang pengantin membentuk keluarga baru.
D. Perumusan Masalah
Untuk menemukan jawaban permasalahan, maka diperlukan suatu rumusan
masalah. Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah ada hubungan antara syair lagu dan irama musik ?, dan apakah
keduanya tidak dapat berdiri sendiri?
2. Nilai-nilai apa sajakah yang terkandung dalam syair lagu-lagu pengiring
pemberkatan pernikahan bagi umat Kristen? sehingga dapat memberikan
6
3. Apakah ada kaitan makna yang terkandung dalam syair-syair lagu pengiring
pemberkatan pernikahan terhadap harapan hidup keluarga baru ?
4. Apakah syair lagu dan musik pengiring upacara pemberkatan pernikahan dapat
membuat suasana menjadi lebih hikmad dan religius?
E. Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan pada umumnya memiliki tujuan tertentu. Berhasil tidaknya
suatu kegiatan penelitian yang dilaksanakan terlihat pada tercapainya tujuan yang
telah ditetapkan. Maka tujuan yang hendak dicapai oleh penulis adalah sebagai
berikut :
1. Untuk mengetahui apakah ada hubungan antara syair dan irama musik
untuk suatu kegiatan atau upacara tertentu secara umum dan upacara
ritual secara khusus.
2. Untuk mendeskripsikan dan menginventarisir nilai-nilai apa sajakah
yang terkandung dalam syair lagu-lagu pengiring pemberkatan
pernikahan umat Kristen.
3. Untuk mengetahui bagaimana syair-syair lagu pengiring pemberkatan
pernikahan dapat memberikan nilai-nilai dalam harapan hidup keluarga
baru dalam pernikahan.
4. Untuk mengetahui apakah ada kaitan nilai yang terkandung dalam
syair-syair lagu pengiring pemberkatan pernikahan terhadap harapan
7
5. Untuk mengetahui apakah syair dan irama musik lagu-lagu pengiring
pemberkatan pernikahan dapat membuat suasana lebih hikmad dan
religius.
F. Manfaat Penelitian
Manfaat pnelitian merupakan kegunaan dari penelitian yang merupakan
sumber informasi dalam mengembangkan kegiatan selanjutnya. Adapun manfaat
penelitian ini dibagi dua yaitu manfaat secara teoritis dan manfaat secara praktis.
Pertama manfaat secara teoritis adalah sebagai berikut:
1. Untuk pembangunan bangsa dan negara, dalam hal ini pengembangan
ilmu pengetahuan khususnya Pendidikan Seni Musik.
2. Menambah literatur tentang nilai-nilai dalam suatu kekayaan budaya
Nusantara.
3. Sebagai bahan bandingan dan sumber ide kepada mahasiswa Seni
musik lainnya dan generasi muda khususnya.
Manfaat secara praktis adalah sebagai berikut:
1. Sebagai bahan saran atau masukan kepada generasi muda khusunya
umat Kristen agar lebih bijaksana untuk memilih lagu dan musik dalam
suatu kegiatan-kegiatan tertentu, khusunya acara pemberkatan
pernikahan.
2. Sebagai penambah wawasan penulis dalam melakukan suatu penelitian
dan pemahaman nilai-nilai suatu syair yang berhubungan dengan irama
42
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
1. Jemaat gereja ataupun anggota gereja yang lain telah mengetahui dan
mengerti bahwa syair lagu dan musik saling berhubungan dan saling
mempengaruhi dan tidak dapat berdiri sendiri, dimana lagu dan musik
pengiring berkaitan sehingga memiliki fungsi baik menambah keindahan
maupun kesakralan upacara pernikahan dan syair pada setiap bait lagu
secaratidak langsung dapat memberikan pandangan dalam membentuk
keluarga baru.
2. Jemaat gereja sudah mengetahui dan dapat mendeskripsikan nilai estestis,
kerohanian/religi, nilai moral/etika dan nilai didikan yang terkandung
dalam suatu syair lagu-lagu rohani.
3. Pengantin baru sudah mengetahui dan mengerti adanya makna syair lagu
pengiring ibadah pemberkatan yang berkaitan dengan harapan hidup
mereka sebagai keluarga baru dengan mendengar, memahami dan
meresapi syair pada lagu tersebut.
4. Syair lagu-lagu pengiring pengantin selalu dipilih atau diciptakan dengan
irama musik dan mampu meningkatkan hikmat dan nilai religius
dikarenakan musik pada lagu pemberkatan pernikahan diciptakan dengan
43
menggunakan tempo lambat dapat menambah kesakralan dan kehikmatan
pada upacara pemberkatan pernikahan.
5. Syair pada lagu pengiring pemberkatan memiliki kaitan pada nilai-nilai
terhadap harapan hidup keluarga baru, syair pada lagu pemberkatan
memiliki syair lagu yang bersifat kerohanian juga memiliki nilai estetis
atau keindahan. Syair lagu pemberkatan pernikahan memiliki nilai
keindahan sehingga dapat dinikmati setiap jemaat gereja kemudian dengan
memahami syair pada lagu, syair tersebut mememiliki arti yang sangat
dalam baik dalam nilai moral dan nilai pengharapan lainnya.
B. Saran-Saran
1. Untuk Generasi muda Kristen, agar memahami bahwa syair pada
lagu-lagu pemberkatan pernikahan memiliki pedoman untuk membentuk
keluarga baru.
2. Untuk Pengantin Baru, agar memahami bahwa syair pada lagu-lagu
pemberkatan pernikahan dapat membentuk harapan kepada pengantin
baik dalam moral dan etika, dan menerapkannya pada keluarga
kecilnya.
3. Kepada Jemaat, agar membantu dalam menyanyikan lagu-lagu
pemberkatan pernikahan baik sebagai song leader ataupun singer, lagu
44
pengantin dalam memahami makna dan nilai lagu pemberkatan
pernikahan.
4. Kepada Pengurus Gereja, agar lebih banyak memberikan lagu-lagu
pemberkatan pernikahan yang syairnya berkaitan dengan harapan
dalam membentuk keluarga baru.
5. Kepada Mahasiswa Seni Musik, agar lebih luas dalam mengkaji
cakupan nilai-nilai pada setiap lagu baik dalam syair lagu mars,
DAFTAR PUSTAKA
Alkitab.____________1974. Jakarta : Lembaga Alkitab Indonesia.
Adisusilo, Sutarjo. 2010. Pembelajaran Nilai-Karakter Konstruktivisme dan VCT
Sebagai Inovasi Pendekatan Pembelajaran Afektif. Depok :
RajaGrafindo Pustaka.
Damayanti, D. 2013. Buku Pintar Sastra Indonesia. Yogyakarta : Araska.
Frondizi, Risieri. 1963. What is Value ? . Diindonesiakan oleh: Cuk Ananta
Wijaya. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.
Gie, The Liang. 1996. Filsafat Seni. Yogyakarta : Pusat Belajar Ilmu Berguna.
Hamidi. 2010. Penelitian Kualitatif Pendekatan Praktis Penulisan Proposal dan
Laporan Penelitian. Malang : UMM Press.
Handayani, Putri. 2007. Peranan Musik pada Resepsi Pernikahan Etnis Jawa
didesa Dalu Sepuluh- B. Kecamatan Tj. Morawa Medan Kajian terhadap Bentuk dan Musik. Medan : Skripsi untuk mendapatkan gelar SI
UNIMED.
Hutagalung, Rommy. 2003. Pengajaran Musik Gereja pada Mahasiswa angkatan
’07 Jurusan Pendidikan Agama Kristen (STAKPN) Tarutung Kabupaten Taput. Medan : Skripsi untuk mendapatkan gelar SI UNIMED.
Jimung, Martin. 2012. Semoga kami bersatu- Suatu ziarah batin para pasutri. Yogyakarta : Pustaka Nusantara.
Kaelan. 2005. Metode Penelitian Kualitatif bidang Filsafat. Yogyakarta : Paradigma.
HKBP. 2005. Kidung Jemaat: Percetakan HKBP: Pem. Siantar.
Manalu, Mitri Adi. 2007. Peranan Musik Sikambang dalam Upacara Perkawinan
Adat Sumando di Masyarakat Pesisir Tapanuli Tengah Sibolga. Medan :
Skripsi untuk mendapatkan gelar SI UNIMED.
Maryaeni.2005.Metode Penelitian Kebudayaan. Jakarta : Bumi Aksara.
Nadeak, Febriana. 2005. Analisis Nilai Budaya dalam Sastra Lisan Batak Toba Siborunaitang. Medan : Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana SI UNIMED.
Prabowo, Adi. 2012. Perilaku Ritual Ritmis Abdi dalem Keraton Kasunanan
Surakarta. Jurnal Pengkajian dan Penciptaan Seni.
Purba, Jubel. 2006. Nilai Estetis dan Makna Simbolis Tatak Graha pada
masyarakat Pak pak Bharat. Medan : Skripsi untuk mendapatkan gelar
sarjana SI UNIMED.
Saragi, Daulat. 2011. Nilai Pedagogis dan Nilai Estetika yang terkandung dalam
makna motif ornament tradisional rumah adat Batak Toba. Jurnal Bahas,
no. 82 TH 38.
____________. 2010. Aksiologi Seni Patung Batak, Kearifan Lokal yang
terabaikan dan tersingkirkan. Jurnal Kultura, volume 1 nomor 1.
____________. 2010. Nilai-nilai Kecakapan Hidup dalam Sastra Batak, sebagai
Kontribusi Pendidikan Karakter Bangsa. Jurnal Kultura, volume 1 nomor
2.
Schafer, Ruth,dkk. 2012. Bercerai boleh atau tidak tafsiran terhadap teks-teks
perjanjian baru. Jakarta : BPK Gunung Mulia.
Siahaan, Fiter Yogi Andreas. 2007. Peranan Gordang dalam Ansambel Gondang
Sabangunan di Desa Turpuk Limbong Kecamatan Harian Boho
Kabupaten Samosir. Medan : Skripsi untuk mendapatkan gelar sarjana SI
UNIMED.
Stevens, Paul R. 2013. Seni Mempertahankan Pernikahan Bahagia. Yogyakarta : Gloria Graffa.
Sugiarto, Eko. 2013. Pantun dan Puisi Lama Melayu. Yogyakarta : Khitah Publishing.
Sugiyono, 2009. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif DAN R&D. Bandung: Alfabeta.
Suprayogo, Imam. & Tobroni, 2003. Metodologi Penelitian Sosial-Agama.
Bandung : Remaja Rodakarya.
Sumardjo, Jakob.2010. Filsafat Seni, Bandung : ITB.
Communicationista. 2009. NILAI | Communicationista. Artikel (online), (http:// communicationista.wordpress.com/2009/12/16/nilai/, diakses tanggal 16 Desember 2009).
http://wikipedia.com (http://id.m.wikipedia.org/wiki/Definisi).
Sauri, Sofyan. 2009. Kontekstualisasi Nilai dakam Kehidupan. Jurnal Pendidikan, (online), (