1
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : PAINGIN NIM: 081188710052
SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
1
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Magister Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Oleh : PAINGIN NIM: 081188710052
SEKOLAH PASCA SARJANA
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
PENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAJIAMAN MATEMATIK DAN KEMAMPLTAN BERPIKIR KRITIS SISWA SMA MELALTII
PENDEKATAII PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
Disusun dan diajukan oleh
PAINGIN
NIM:
081188710052Telah Dipertahankan di depan Panitia Ujian Tesis Pada Tanggal S Jsnuari 2013 dan Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Magister Pendidikan
Prcgram Studi Pendidikan Matematika
Medan. 8 Januari 2013
Menyetujui
Tim Pembimbing
l\[IP. 19610205 198803 1 003
a4
Pascasarjana s-4
euJ
22 Medan
t?
2 PembimbingI,
Prof. Dr. Sahv7-r. M.Si. MM NIP. 19600426 198s03
I
003-:"'$
41 Ketua Program StudiPendid ikan -lVlatematika
'rKr#*.*'u
Lember
Persetujuan PembimbingPENINGKATAN KEMAMPUAN PEMAHAMAN MATEMATIK DAN KEMAMPUAI{ BERPIKIR. KRITIS SISWA SMA MELALUI
PENDEKATAN PEIVIBELAJARAN BERBASIS MASALAH
TESIS
OIeh:
PAINGIN
NIM:
081188710052Medan,8 Januari 2013
Menyetujui
Tim Pembimbing
NIP. 19610205 198803
I 003
Mengetahui:
Ketua Program Studi Pendidikan Matematika
&
Edi Svahputra, M.Pd4
l.
PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI
UJIAN
TESIS
MAGISTER
PEI\DIDIKAN
No
Nama
Tanda
Tangan
Prof,
Dr.$ahat
Saraeih"
M.Pd
NrP.
19610205198803
1003
Prof,
Dr.
Sah,var"
M,Si.
MM
t|IP.
19600426 198503
1003
Prof.
I)ian Armanto.
M.Pd.
MA.
M.Sc. Ph.D
NrP.
19631110 198803
1001
Dr. Ilasratuddin.
M.Pd
lTrP.
19631231199103
I
030
D{.
Lisyanto-.M.Pd
NrP.
19660706 199303
I
002
Pernyataan
Tidak Melakukan
Plaeiat dan Memalsqkan Data
Saya yang bertandatangan di bawah ini:
Nama
NIM
Angkatan
Prodi
PAINGIN 081 188710052
XV (Lima belas)
Pendidikan Matematika
Judul
Tesis
"Meningkatkan Kemampuan Pemahaman Matematik danKemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan
Pembelaiaran Berbasis Masalah
"
dengan ini menyatakan bahwa:
1.
Benar tesis saya adalah karya saya sendiri, bukan dikerjakan olehorang lain;
2.
Saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan tesis saya;3.
Saya tidak ada merubah atau memalsukan data penelitian saya.Jika ternyata
di
kemudian hari diketahui saya telah melakukan salah satu hal diatas, maka saya bersedia dikenai sanksi yang berlaku berupa pelepasan gelarsaya.
Demikian pemyataan ini saya buat dengan sebenamya.
Diketahui oleh Assisten Direktur I,
(Syarifuddino M.Sc., Ph.D.) NIP. 19591 122198601 1001
Medan, 8 Desember 2012
Saya yang membuat pernyataan,
ABSTRAK
Paingin (2013). Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis pada kelas siswa yang mengikuti pembelajaran berbasis masalah dan pada kelas siswa yang mengikuti pembelajaran konvesional. Selain itu untuk mengetahui pola dan variasi jawaban siswa terhadap kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis pada kedua pembelajaran.
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Negeri 1 Gebang. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas X dengan sampel 2 kelas yang dipilih secara acak dengan menggunakan simple random sampling. Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif. Penelitian ini merupakan studi semi eksperimen dengan desain berbentuk randomized pre
test-post test control group design yang menggunakan dua macam instrumen tes.
Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian ini terdiri dari tes kemampuan pemahaman matematik dan tes berpikir kritis siswa pada pokok bahasan sistem persamaan linear. Pengolahan data untuk melihat terdapatnya perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematik dan peningkatan kemampuan berpikir kritis siswa antara siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan berbasis masalah dengan siswa yang memperoleh pembelajaran dengan pendekatan konvensional digunakan uji gain ternormalisasi, uji statistik berupa uji-t setelah pengujian persyaratan terpenuhi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan peningkatan kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa yang menggunakan pendekatan PBM dibanding dengan siswa dengan pendekatan konvensional. Selain itu, siswa yang diajar dengan pendekatan PBM memiliki variasi jawaban yang lebih variatif dibanding siswa yang diajar dengan pendekatan konvensional pada tes kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis. Dengan mencermati hasil penelitian tersebut, peneliti menyarankan kepada guru SMA untuk menggunakan pendekatan pembelajaran berbasis masalah sebagai salah satu alternatif dalam meningkatkan kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis siswa.
ABSTRACT
Paingin (2013). Improved Ability of Understanding Mathematics and Critical Thinking Skills of High School Students Through Problem Based Learning Approach
This research aimed to know the differences ability of understanding mathematics and critical thinking in the class of students that follow problem based learning and in the class of students that follow conventional learning. Moreover, to know patterns and variations answers of students to mathematical comprehension and critical thinking at both of learning approach.This research was conducted in SMA Negeri 1 Gebang. Population of this research is all of students of X grade with 2 classes which was selected randomly by simple random sampling.This research is kuantitatif research. This research is semi experimental study designed with randomized pre test-post test control group design which use two types of instrument of test.
The instruments was used to collect data in this study consisted of testing the ability of understanding mathematics andstudents’critical thinking test on the subject of system of linear equations. Processing the data to see the presence of differences improved ability of understanding mathematics students' critical thinking skills among students who received problem-based learning approach and the students who received the
conventional approach is normalized gain test, statistical tests such as t-test after testing requirements are met.
This research shows that there are difference improved ability of understanding
mathematics and students’ critical thinking skills who are taught by PBM approach and
conventional approach. Moreover, patterns and variations answers of students who are taught by PBM approach are more varied than students taught with conventional
approach at the test of understanding mathematics and students’ critical thinking.By looking at the results, the researchers suggested that high school teachers using problem-based learning approach as an alternative to improve their understanding of mathematics and critical thinking of students.
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmad dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini dengan baik. Sholawat beriringkan salam penulis haturkan kepada Nabi Muhammad SAW, serta seluruh keluarga dan sahabat-sahabatnya
Tesis ini berjudul “Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah”. Penelitian ini merupakan tugas akhir untuk memenuhi persyaratan dalam memperoleh gelar magister pendidikan di Universitas Negeri Medan. Dalam menyelesaikan penulisan tesis ini, penulis telah banyak menerima bimbingan, arahan dan motivasi dari para Dosen dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis dengan kerendahan hati menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :
1. Bapak Prof. Dr. Sahat Saragih, M.Pd selaku Dosen pembimbing I yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi arahan dalam penulisan tesis ini.
2. Bapak Prof. Dr. Sahyar, MM, MSi selaku Dosen pembimbing II yang telah banyak meluangkan waktu untuk membimbing dan memberi motivasi dalam penulisan tesis ini.
3. Bapak Prof. Dian Armanto, M.Pd, MA, M.Sc, Ph.D, Bapak Dr. Hasratuddin, M.Pd. dan Bapak Dr. Lisyanto, M.Pd selaku Narasumber sekaligus Dosen Penguji yang telah banyak memberi masukan dalam penyelesaian tesis ini.
4. Bapak Prof. Dr. H.Ibnu Hajar, M.Si selaku Rektor Universitas Negeri Medan.
5. Bapak Prof. Dr. H. Adul Muin Sibuea, M.Pd selaku Direktur Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan.
Pascasarjana Universitas Negeri Medan yang telah memberi bantuan dan dorongan sehingga selesai tesis ini.
7. Ibunda Mursih yang telah memberi dorongan dan do’a dalam penyelesaian studi ananda.
8. Istri tercinta Suyanti, S.Pd yang telah banyak memberi dukungan, motivasi dan rela berkorban demi kelancaran studi penulis sehingga selesai tesis ini.
9. Anak-anakku tersayang Yusni Puspa Sari, S.St, Diana Sartika, Kurnia Putri yang penuh pengertian dan memberi semangat dalam penyelesaian tesis ini.
10. Zainul Arif yang telah banyak membantu dalam menyelesaikan tesis ini.
11. Rekan-rekan mahasiswa Program Pascasarjana Universitas Negeri Medan Angkatan XV yang telah banyak memberi semangat dalam penyelesaian tesis ini.
Akhirnya kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian tesis ini , kiranya Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan oleh berbagai pihak kepada penulis. Semoga tulisan ini bermanfaat bagi pembaca.
Medan, Januari 2013 Penulis
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK ... i
KATA PENGANTAR... iii
DAFTAR ISI ... iv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 7
C. Rumusan Masalah ... 8
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian... 10
F. Definisi Operasional... 11
BAB II KAJIAN PUSTAKA... 12
A. Kemampuan Pemahaman Matematik... 12
B. Kemampuan Berpikir Kritis... 17
C. Belajar Berbasis Masalah ... 26
D. Pembelajaran Berbasisi Masalah... 29
a. Ciri-ciri Pembelajaran berbasis masalah ... 29
b. Tujuan Pembelajaran Berbasis Masalah ... 33
c. Langkah-Langkah Pembelajaran Berbasis Masalah .... 34
d. Bahan Ajar Sistem Persamaan Linear dan Sistem Persamaan Tidak Linear ... 40
E. Teori Belajar yang Melandasi Teori Pembelajaran Berbasis Masalah... 54
F. Pembelajaran Konvensional ... 57
G. Perbedaan Pedagogik Pembelajaran Berbasis Masalah dan Konvensional ... 59
H. Hasil Penelitian yang Relevan ... 61
I. Kerangka Konseptual ... 64
Halaman
BAB III METODOLOGI ... 71
A. Jenis Penelitian... 71
B. Lokasi dan Waktu Penelitian……….. 71
C. Populasi dan Sampel ... 72
D. Desain Penelitian... 73
E. Variabel Penelitian ... 74
F. Instrumen Penelitian... 75
1. Tes Kemampuan Pemahaman Matematik ... 75
2. Tes Kemampuan Berpikir Kritis ... 75
3. Lembar Pengamatan ... 77
G. Uji Coba Instrumen ... 78
H. Analisis Data... 86
I. Prosedur Penelitian... 87
1. Tahap Persiapan ... 87
2. Tahap Pelaksanaan ... 88
3. Tahap Analisis Data ... 90
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN PENELITIAN ... 95
A. Hasil Penelitian ... 95
1. Hasil Uji Coba Perangkat Pembelajaran dan Instrumen Penelitian ... 95
a. Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran ... 95
b. Hasil Uji Coba Instrumen Penelitian ... 96
2. Deskripsi Kemampuan Pemahaman Matematik ... 101
3. Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik ... 103
4. Deskripsi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 109
5. Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 110
6. Variasi Jawaban Siswa ... 115
Halaman b. Variasi Jawaban Siswa Untuk Kemampuan
Berpikir Kritis ... 123
B. Pembahasan Hasil Penelitian ... 130
1. Kemampuan Pemahaman Matematik ... 133
2. Kemampuan Berpikir Kritis Siswa... 135
3. Variasi Jawaban Siswa ... 136
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... 139
A. Kesimpulan ... 139
B. Saran ... 140
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Sintaksis untuk PBM………...……… 35
Tabel 2.2 KND………...………. 37
Tabel 2.3 Perbedaan Pembelajaran PBL dan Pembelajaran
Konvensional... 60 Tabel 3.1 Tabel Weiner tentang Keterkaitan antara Variabel Bebas
dan Terikat... 74 Tabel 3.2 Keterkaitan Permasalahan, Hipotesis, dan Jenis Uji Statistik
yang Digunakan... 87 Tabel 4.1 Hasil Validasi Perangkat Pembelajaran... 95 Tabel 4.2 Hasil Validasi Tes Uji Coba Kemampuan Pemahaman
Matematik... 96 Tabel 4.3 Hasil Validasi Tes Uji Coba Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa... 97 Tabel 4.4 Hasil Reliabilitas Soal Kemampuan Pemahaman Matematik
... 97 Tabel 4.5 Hasil Reliabilitas Soal Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa... 98 Tabel 4.6 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal
Kemampuan Pemahaman Matematik……… 99
Tabel 4.7 Rangkuman Hasil Perhitungan Daya Pembeda Soal Kemampuan Berpikir Kritis Siswa ... 100 Tabel 4.8 Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Kemampuan Pemahaman Matematik... 100 Tabel 4.9 Rangkuman Hasil Perhitungan Tingkat Kesukaran Soal
Tabel 4.11 Skor Terendah, Skor Tertinggi, Rata-Rata, dan Deviasi Standar Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematik………... 104 Tabel 4.12 Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan Pemahaman
Matematik Kelas Eksperimen dan
Kontrol... 105 Tabel 4.13 Hasil Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen dan Kelas
Kontrol... 106 Tabel 4.14 Hasil Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen dan
Kontrol... 107 Tabel 4.15 Uji Perbedaan rerata gain Ternormalisasi Kemampuan
Berpikir KritisKelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen... 108 Tabel 4.16 Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa... 109 Tabel 4.17 Skor Terendah, Skor Tertinggi, Rata-Rata, dan Deviasi
Standar Peningkatan Kemampuan Berpikir Kritis
Siswa... 111 Tabel 4.18 Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan Berpikir Kritis Siswa
Kelas Eksperimen dan Kontrol.………... 112 Tabel 4.19 Hasil Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Tes Kemampuan
Berpikir Kritis Siswa Kelas Eksperimen
dan Kelas kontrol………...……… 113
Tabel 4.20 Hasil Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Kelas Kontrol dan Kelas
Eksperimen... 114 Tabel 4.21 Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Tes
DAFTAR GAMBAR
Halaman Gambar 4.1 Rekapitulasi Kemampuan Pemahaman Matematik pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………. 103 Gambar 4.2 Skor Gain Pemahaman Matematik Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol ……… ………. 105 Gambar 4.3 Rekapitulasi Kemampuan Berpikir Kritis Siswa pada
Kelas Eksperimen dan Kelas Kontrol………. 110 Gambar 4.4 Skor Gain Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Pada Kelas
Eksperimen dan Kelas Kontrol………... 112 Gambar 4.5 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 1 Kemampuan
Pemahaman Matematik………... 117
Gambar 4.6 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 2 Kemampuan
Pemahaman Matemati………... 118
Gambar 4.7 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 3 Kemampuan
Pemahaman Matematik……… 120
Gambar 4.8 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 4 Kemampuan
PemahamanMatematik ……… 121
Gambar 4.9 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 5 Kemampuan
PemahamanMatematik……… 122
Gambar 4.10 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 1 Kemampuan Berpikir
Kritis………... 124
Gambar 4.11 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 2 Kemampuan Berpikir
Kritis………... 125
Gambar 4.12 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 3 Kemampuan Berpikir
Kritis………... 126
Gambar 4.13 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 4 Kemampuan Berpikir
Kritis... 127 Gambar 4.14 Pola Jawaban Butir Soal Nomor 5 Kemampuan Berpikir
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
LAMPIRAN A ... 147
1.Kisi-Kisi Kemampuan Pemahaman Matematik... 148
2.Kisi-Kisi Kemampuan Berpikir Kritis... 150
3.Tes Pemahaman Matematik ... 152
4.Tes Berpikir Kritis... 154
5.Kunci Jawaban Tes Kemampuan Pemahaman Matematik... 156
6.Kunci Jawaban Tes Kemampuan Berpikir Kritis... 162
LAMPIRAN B ... 167
1.Rencana Pelaksanaan Pembelajaran... 168
2.Lembar Aktivitas Siswa... 212
LAMPIRAN C ... 230
1.Hasil Validasi Rencana Pembelajaran... 231
2.Hasil Validasi LAS... 232
3.Hasil Uji Coba Tes Kemampuan Pemahaman Matematik ... 250
4.Hasil Uji CobaTes Kemampuan Berpikir Kritis ... 252
LAMPIRAN D ... 271
1.Data Hasil Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik (Kelas Eksperimen) ... 273
2.Data Hasil Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik (Kelas Kontrol)... 275
3.Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kritis (Kelas Eksperimen) ... 277
4.Data Hasil Pretes Kemampuan Berpikir Kritis (Kelas Kontrol)... 279
5.Data Hasil Postes Kemampuan Pemahaman Matematik (Kelas Eksperimen) ... 281
Halaman
7.Data Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) ... 285 8.Data Hasil Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)... 287 9.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) ... 289 10.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)... 291 11.Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Pemahaman Matematik.. 293 12.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) ... 295 13.Uji Normalitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)... 297 14.Uji Homogenitas Pretes Kemampuan Berpikir Kritis . ... 299 15.Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Eksperimen) ... 301 16.Uji Normalitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik
(Kelas Kontrol)... 303 17.Uji Normalitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Eksperimen) ... 305 18.Uji Normalitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis
(Kelas Kontrol)... 307 19.Uji Homogenitas Postes Kemampuan Pemahaman Matematik.. 309 20.Uji Homogenitas Postes Kemampuan Berpikir Kritis ... 311 21.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Pemahaman Matematik Kelas Eksperimen (Bentuk Uraian) ... 313 22.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Halaman
23.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik (Kelas Eksperimen)... 317 24.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman
Matematik (Kelas Kontrol) ... 319 25.Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Pemahaman
Matematik ... 321 26.Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Kemampuan
Pemahaman Matematik ... 323 27.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Eksperimen
(Bentuk Uraian)... 325 28.Data Hasil Perhitungan Skor Gain Ternormalisasi Tes
Kemampuan Berpikir Kritis Kelas Kontrol (Bentuk Uraian) ... 327 29.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Kemampuan
Berpikir Kritis(Kelas Eksperimen)... 329 30.Uji Normalitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Kemampuan
Berpikir Kritis (Kelas Kontrol) ... 331 31.Uji Homogenitas Gain Ternormalisasi Kemampuan Berpikir
Kritis ... 333 32.Uji Perbedaan Rerata Gain Ternormalisasi Kemampuan
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Menghadapi kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang berkembang dewasa ini, kita perlu melakukan upaya peningkatan mutu pendidikan baik itu prestasi belajar siswa maupun kemampuan guru dalam melaksanakan proses pembelajaran. Keberhasilan proses belajar matematika tidak terlepas dari persiapan siswa dan persiapan guru. Siswa yang siap untuk belajar matematika akan merasa senang dan dengan penuh perhatian mengikuti pelajaran tersebut, oleh karena itu guru harus berupaya memelihara dan mengembangkan minat dan kesiapan belajar siswa.
Adapun tujuan pembelajaran matematika disekolah terungkap dalam Standar Isi (2006: 388) bahwa :
Mata pelajaran matematika bertujuan agar peserta didik memiliki kemampuan sebagai berikut.
1. Memahami konsep matematika, menjelaskan keterkaitan antar konsep dan mengaplikasikan konsep atau algoritma, secara luwes, akurat, efisien, dan tepat, dalam pemecahan masalah
2. Menggunakan penalaran pada pola dan sifat, melakukan manipulasi matematika dalam membuat generalisasi, menyusun bukti, atau menjelaskan gagasan dan pernyataan matematika
3. Memecahkan masalah yang meliputi kemampuan memahami masalah, merancang model matematika, menyelesaikan model dan menafsirkan solusi yang diperoleh
4. Mengomunikasikan gagasan dengan simbol, tabel, diagram, atau media lain untuk memperjelas keadaan atau masalah
2
Melihat tujuan pembelajaran matematika di atas jelaslah bahwa siswa dituntut memiliki suatu kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir. Kemampuan berpikir sering diasosiasikan dengan aktifitas mental dalam memperoleh pengetahuan dan memecahkan masalah. Kemampuan berpikir siswa berhubungan erat dengan kegiatan belajarnya. Pada saat belajar, siswa menggunakan kemampuan berpikirnya untuk memahami pengetahuan dan memecahkan masalah yang dihadapi. Oleh karena itu salah satu tugas guru adalah untuk mendorong siswa agar dapat belajar matematika dengan baik. Sementara kemampuan berpikir siswa sangat bergantung pada kualitas dan kuantitas hasil belajar yang diperoleh.
3
diperoleh dengan cara mengkontruksi pengetahuannya sendiri. Kedua siswa harus dapat memahami cara memperoleh semua itu dengan bimbingan guru.
Berdasarkan hal tersebut maka pemahaman matematik dan berpikir kritis merupakan kemampuan yang sangat penting dalam belajar matematika. Sehingga kemampuan pemahaman dan berpikir kritis perlu dimiliki setiap siswa dan ditingkatkan.
Pembelajaran matematika yang dilakukan di sekolah selama ini terutama di SMA kurang memberi motivasi kepada siswa dalam pembentukan pengetahuan matematika mereka. Siswa lebih banyak bergantung pada guru sehingga sikap ketergantungan inilah yang kemudian menjadi karakteristik siswa yang secara tidak sadar telah guru biarkan tumbuh dan berkembang melalui gaya pembelajaran tersebut. Padahal yang diinginkan adalah manusia Indonesia yang mandiri, mampu untuk memunculkan gagasan dan ide yang kreatif serta mampu menghadapi tantangan atau permasalahan yang sedang dihadapi.
4
Rendahnya mutu pembelajaran dapat diartikan kurang efektifitasnya proses pembelajaran. Pada prakteknya penerapan proses belajar mengajar kurang mendorong pencapaian kemampuan berpikir kritis. Dua faktor penyebab berpikir kritis tidak berkembang selama pendidikan adalah kurikulum yang umumnya dirancang dengan target materi yang luas sehingga guru lebih terfokus pada penyelesaian materi dan kurangnya pemahaman guru tentang metode pengajaran yang dapat meningkatkan kemampuan berpikir kritis (Anderson et al., 1997; Bloomer,1998; Kember, 1997;Citin Pithers RT,Soden R,2000 dalam Sudaryanto ) Saat sekarang ini sistem pembelajaran harus sesuai dengan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Jadi pendidikan tidak hanya ditekankan pada aspek kognitif saja tetapi juga afektif dan psikomotorik.
Keberhasilan pembelajaran dalam arti tercapainya standar kompetensi, sangat bergantung pada kemampuan guru mengelola pembelajaran yang dapat menciptakan situasi yang memungkinkan siswa belajar sehingga merupakan titik awal berhasilnya pembelajaran. Banyak teori dan hasil penelitian para ahli pendidikan yang menunjukkan bahwa pembelajaran akan berhasil bila siswa berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran. Sesuai dengan hal tersebut perlunya penelitian ini dilakukan untuk mengetahui bagaimana kemampuan pemahaman dan berpikir kritis dapat ditingkatkan dengan pembelajaran yang berpusat pada siswa .
5
belajar. Untuk mengatasi hal tersebut maka guru sebagai tenaga pengajar dan pendidik harus selalu memberikan kesempatan belajar kepada siswa dengan melibatkan siswa secara aktif dalam proses pembelajaran. Juga mengupayakan siswa untuk memiliki hubungan yang erat dengan guru, dengan teman-temanya dan juga lingkungan sekitarnya.
Salah satu masalah yang menonjol adalah rendahnya kualitas pembelajaran matematika dan hasil belajar matematika siswa. Rendahnya mutu pendidikan matematika di Indonesia secara kwalitatif dapat kita lihat dari hasil survei Trends in International Mathematics and Science Study (TIMSS). Pada survey TIMSS tahun 2007 yang diikuti 48 negara ,siswa siswa Indonesia menempati urutan 41 (Yanti Herlanti, 2009).
Masalah rendahnya mutu pendidikan matematika diantaranya adalah rendahnya kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis. Hal ini sesuai dengan temuan peneliti pada ulangan harian yang dilakukan di SMA Negeri 1 Gebang pada tanggal 7 Desember 2009, dimana dari hasil ulangan harian siswa kelas X1 yang terdiri dari 31 siswa dalam mengerjakan soal yang
menuntut kemampuan pemahaman siswa yaitu soal ”Lusi membayar Rp.
22.000,00 untuk membeli 3 potong kue brownies dan sepotong kue bolu. Pada toko yang sama Rini membayar Rp. 24.000,00 membeli 2 potong kue brownies dan 3 potong kue bolu”.
a. Buatlah model matematika dari masalah di atas.
b. Metode apa yang ada gunakan untuk menyelesaikan masalah di atas.
6
Dari analisis hasil jawaban siswa diperoleh 41,67% menjawab benar, 58,33% menjawab salah, dan dari jawaban yang salah siswa menjawab:
a + b = 22.000 x 3 = 68.000 a + b = 24.000 x 2 = 42.000 12.000
Jadi 1 kue brownies dan 1 kue bolu harus dibayar adalah 12.000 Hal ini menunjukkan rendahnya pemahaman matematik.
Sedangkan pada soal yang menuntut kemampuan berpikir kritis siswa dalam bentuk soal Budi membeli 2 koper dan 5 tas seharga Rp. 600.000,00. Pada toko yang sama Andi membeli 3 koper dan 2 tas yang sama dengan harga 570.000,00. Jika pada toko yang sama Ali membeli 1 koper dan 2 tas benarkah Ali harus membayar Rp. 270.000,00. Dari analisis hasil jawaban siswa diperoleh 36.1% menjawab benar, 63,9% menjawab salah, dan dari jawaban yang salah siswa memberi jawaban : Tidak, karena Ali harus membayar Rp. 230.000,-bukan Rp. 270.000,- karena harga 5 tas = Rp. 600.000,- sedangkan harga 2 tas = Rp. 570.000,- jadi Rp. 600.000
Rp. 570.000 30.000
Harga 5 tas–2 tas = 3 tas . Rp. 600.000 : 3 = Rp.
200.000,-Dari jawaban siswa tersebut menunjukkan bahwa rendahnya kemampuan siswa untuk menguji kebenaran jawaban. Hal ini menunjukkan rendahnya kemampuan berpikir kritis siswa.
7
Dengan kemampuan pendidik membangun masalah yang sarat dengan konteks praktik, pembelajaranbisa “merasakan” lebih baik konteks dilapangan (M.Taufiq
Amin, 2009: 28). Dengan proses yang mendorong siswa untuk mempertanyakan, kritis, reflektif, maka manfaat ini bisa berpeluang terjadi. Siswa dianjurkan untuk tidak terburu-buru menyimpulkan, mencoba menyimpulkan, mencoba menemukan landasan atas argumennya, dan fakta-fakta yang mendukung alasan.
Pembelajaran berbasis masalah digunakan untuk merangsang berpikir tingkat tinggi dengan situasi berorientasi pada masalah termasuk di dalamnya belajar bagaimana belajar. Peran guru dalam pembelajaran berbasis masalah adalah menyajikan masalah, mengajukan pertanyaan dan memfasilitasi penyelidikan dan dialog. Pembelajaran Berbasis Masalah (PBM) tidak mungkin terjadi kecuali jika guru menciptakan lingkungan kelas tempat pertukaran ide-ide yang terbuka dan jujur dapat terjadi (Richard I. Arends, 2008: 41). Secara garis besar pembelajaran berbasis masalah terdiri dari menyajikan kepada siswa situasi masalah yang autentik dan bermakna yang dapat memberikan kemudahan kepada mereka melakukan penyelidikan secara inquiri.
Pembelajaran berbasis masalah memungkinkan kemampuan pemahaman matematik dan berpikir kritis siswa SMA dapat ditingkatkan. Maka melalui penelitian ini akan diungkap kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
B. Identifikasi Masalah
8
atas maka dapat diidentifikasi faktor-faktor yang menyebabkan rendahnya mutu matematika yaitu :
1. Kurangnya kemampuan pemahaman siswa terhadap mata pelajaran matematika.
2. Kurang dikembangkannya kemampuan berpikir kritis siswa dalam belajar matematika.
3. Anggapan umum yang menyatakan matematika merupakan mata pelajaran yang sulit.
4. Proses pembelajaran masih berpusat pada guru dan siswa pasif.
5. Guru mengajar dengan pendekatan konvensional dan kurang berkaitan dengan kehidupan nyata.
6. Penerapan pendekatan pembelajaran berbasis masalah yang masih kurang digunakan.
C. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian pada latar belakang di atas maka masalah utama dalam penelitian ini adalah : Bagaimana peningkatan kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA melalui pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
Rumusan masalah di atas dapat dijabarkan menjadi pertanyaan sebagai berikut :
9
pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang proses pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
2. Apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
3. Bagaimana variasi jawaban siswa terhadap kemampuan pemahaman dan berpikir kritis siswa yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan berbasis masalah .
D. Tujuan Penelitian
Secara umum penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran yang objektif mengenai kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA melalui pembelajaran PBM.
Secara khusus tujuan yang ingin dicapai pada penelitian ini adalah : 1. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan
pemahaman matematik siswa yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang proses pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
2. Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan peningkatan kemampuan berpikir kritis matematika siswa yang proses pembelajarannya menggunakan pendekatan berbasis masalah dibanding dengan siswa yang pembelajarannya dengan pendekatan konvensional.
10
E. Manfaat Penelitian
Secara umum penelitian mengenai matematika yaitu mengenai prestasi belajar siswa, kemampuan siswa dan guru maupun aspek-aspek yang berkaitan dengan pembelajaran sangat penting, karena kemampuan berpikir logis analitis, sistematis, kritis, kreatif, dan kemampuan pemecahan masalah serta kemampuan bekerja sama sangat diperlukan baik dalam matematika itu sendiri, mata pelajaran lain, dan dalam kehidupan sehari-hari.
Penelitian ini diharapkan dapat menghasilkan informasi tentang alternatif pendekatan pembelajaran matematika sebagai usaha-usaha perbaikan mutu pembelajaran matematika. Bagi siswa penerapan pembelajaran berbasis masalah diharapkan dapat meningkatkan kemampuan pemahaman dan berpikir kritis. Bagi guru permodelan ini diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan tentang pendekatan pembelajaran matematika yang diterapkan di dalam kelas.
Manfaat praktis penelitian ini adalah :
1. Sebagai bahan pertimbangan bagi guru agar dapat menerapkan pendekatan pembelajaran berbasis masalah untuk meningkatkan kemampuan pemahaman matematik dan kemampuan berpikir kritis siswa SMA.
2. Memberikan pemahaman kepada guru tentang pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
11
4. Memberikan informasi akademis bagi peneliti yang ingin meneliti lebih dalam tentang pendekatan pembelajaran berbasis masalah.
F. Definisi Operasional
Berikut ini adalah beberapa istilah yang perlu didefinisikan secara operasional agar tidak menimbulkan kesalahpahaman dan untuk memberi arah yang jelas dalam pelaksanaannya. Beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1. Pembelajaran matematika dengan pendekatan berbasis masalah adalah suatu bentuk pembelajaran yang dimulai dari guru memperkenalkan pada siswa tentang situasi masalah, mengorganisir siswa untuk belajar (membantu siswa dalam mendefenisikan masalah), membimbing investigasi yang dilakukan siswa terhadap situasi masalah yang disajikan baik secara individu maupun kelas, membantu siswa dalam mengembangkan dan menyajikan hasil kerja serta menganalisis dan mengevaluasi proses penyelesaian masalah yang telah dilakukan siswa.
2. Pemahaman matematik yang dimaksud dalam penelitian ini mengacu pada Bloom (dalam Hasanah, 2004), yang meliputi pemahaman pengubahan (translasi), kemampuan pemberian arti (interpretasi), dan kemampuan memperkirakan (ekstrapolasi).
143
DAFTAR PUSTAKA
Alwasilah, A.C, (2008) Contextual Teaching and Learning (Menjadikan Kegiatan
Belajar-Mengajar Mengasyikkan dan Bermakna). Bandung: MLC.
Achmad, A, Memaha berpikir kritis. http://re-searchengines.com/1007arief3.html (13 mei 2010).
Amin, M.T, (2009). Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning
(Bagaimana Pendidik Memberdayakan Pembelajar di Era Pengetahuan).
Jakarta: Kencana.
Amir, M. T, (2009), Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Arends, R.I, (2008). Learning to Teach (Belajar untuk Mengajar). Celaban: Pustaka Belaban.
Ayres, F.JR, (2004), Matematika Universitas. Jakarta : Erlangga.
Bachman, E, (2005), Metode Belajar Berpikir Kritis dan Inovatif, Jakarta :
Prestasi Pustaka.
Budhi, W.S, (1995), Aljabar Linear, Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
Departemen Pendidikan Nasional, (2006). Kumpulan Permendiknas Tentang
Standar Nasional Pendidikan (SNP) dan Panduan KTSP. Jakarta:
Departemen Pendidikan Nasional.
Fisher, A, (2009), Berpikir Kritis. Jakarta : Jakarta
Haryono, A.D, “Prinsip Mengajar Matematika”http://aflah.wordpress.com (29 agustus 2009).
Hasanah , A, (2004). “Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Penalaran Matematika Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pembelajaran Berbasis Masalah yang Menekankan pada Representasi Matematika”.
Bandung : PPs UPI Bandung.
Herlanti, Y, “Prestasi Sains Indonesia di TIMSS” http://yherlanti.wordpress.com (29 Agustus 2009).
144
Ibrahim, M. dan Nur, M. (2000). Pembelajaran Berdasarkan masalah. Surabaya: UNESA University Press.
Iskandar, (2009). Psikologi Pendidikan (Sebuah Orientasi Baru). Cipayung-Ciputat: Gaung Persada Press.
Ismail. (2002) Pembelajaran Berdasarkan Masalah (Problem Based Instruction). Makalah disajikan pada pelatihan TOT pembelajaran kontekstual. Surabaya: tidak diterbitkan.
Kurniawan, K, http://rudyks3-majalengka.blogspot.com/2009/01/kemampuan-pemahaman-dan-pemecahan.html. ( 14 Januari 2009)
Manurung, S L, (2010), Peningkatan Kemampuan Pemahaman Matematis dan
Kemampuan Berpikir Kritis Siswa Melalui Penerapan Model Pembelajaran Creative Problem Solving (CPS) dengan Menggunakan Software Autograph (PPs UNIMED)
Muhfahroyin, http://muhfahroyin.blogspot.com (13 Mei 2010)
Mulyanto , A . Tuntutan di Era Krisis : Pembiasaan Berpikir Kritis dengan
Pembiasaan Membaca Kritis .
http://www.fkip-uninus.org/artikel-fkip- uninus-bandung/arsip-artikel/58-tuntutan-di-era-krisis-pembiasaan-berpikir-kritis-dengan-pembiasaan-membaca-kritis. ( 28 Oktober 2010 ) Napitupulu, E.E, (2008). Mengembangkan Kemampuan Menalar dan
Memecahkan Masalah melelui Pembelajaran Berbasis Masalah . Medan :
PPs Unimed, Jurnal Pendidikan Matematika Edisi Juni 2008.
Poedjiadi, A. (1999). Pengantar Filsafat Ilmu Bagi Pendidik. Bandung : Yayasan Cendrwasih.
Poerwadarminta, A. (1999). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka.
Riyanto, Y, (2009). Paradigma Baru Pembelajaran (Sebagai referensi Bagi
Pendidik dalam Implementasi Pembelajaran yang Efektif dan Berkualitas)
Jakarta : Kencana.
Ruseffendi, (1993). Statistik Dasar untuk Penelitian Pendidikan. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Pembinaan Tenaga Kependidikan Pendidikan Tinggi 1993.
145
Sari, N .F, (2009). Efektivitas Penerapan Pembelajaran Berbasis Masalah dan Teknik Peta Konsep dalam Meningkatkan Proses dan Hasil Belajar Mata Pelajaran Ekonomi Siswa Kelas X
6SMAN 2 Malang Semester Genap Tahun
Ajaran 2006-2007 . http://www.pdfchaser.com/Efektivitas-Penerapan-Pembelajaran-Berbasis-Masalah-dan- Teknik-.html ( 23 Oktober 2010)
Schafersman,S.D, An introduction to critical thingking,
http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:BPKXKmbpYSE
J:www.freeinquiry.com/critical-thinking.html+strategies+for+teaching+critical+thinking&cd=5&hl=id&ct =clnk&gl=id (13 mei 2010).
Sholikhan, M, “Hakikat Mengajar Matematika” http://google.co.id
(23 Agustus 2009).
Sudaryanto,http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:kUGX_tFU MNIJ:www.fk.undip.ac.id/pengembangan-pendidikan/78-clinical-
reasoning-dan-berpikir-kritis.html+memahami+berpikir+kritis&cd=3&hl=id&ct=clnk&gl=id tanggal : 13 Mei 2010.
Sugandi , A.I, (2009). Mengembangkan Kemampuan Pemahaman dan Komunikasi Matematis Siswa Sekolah Menengah Pertama Melalui Pendekatan Pembelajaran Berbasis Masalah. Medan : PPs Unimed.
Suhendra (2005). Pembelajaran Berbasis Masalah dalam Kelas Kecil untuk Mengembangkan Kemampuan Siswa SMA pada Aspek Problem Solving Matematik (Studi Eksperimen pada Kelas XI pada SMA Negeri 1 Belinyu). Tesis (tidak diterbitkan).
Suherman A. E. dkk., (2001). Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: JICA-UPI.
Suparno, P. (1997). Filsafat Konstruktivisme dalam Pendidikan. Yogyakarta:
Kanisius.
Suriadi (2006). Pembelajaran dengan Pendekatan Discovery yang Menekankan Aspek Analogi untuk Meningkatkan Pemahaman Matematika dan Kemampuan Berpikir Kritis Siswa SMA. (PPs UPI Bandung).
Suria, S, J.S (1998). Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta : Sinar Harapan.
Suryabrata, S, (2009). Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Suryadi, D (2006). Model Bahan ajar dan Kerangka Kerja Pedagogis Matematika
146
Tinggi. Jurnal Pendidikan Berbagai Pendekatan dalam Pembelajaran No. 4
Tahun XXV 2006.
Suyatno,http://garduguru.blogspot.com/2008/12/metode-pembelajaran-berbasis- masalah.htmhttp://garduguru.blogspot.com/2008/12/metodepembelajaran-berbasis-masalah.htm tanggal : 23 oktober 2009.
Suyatno, (2009). Menjelajah Pembelajaran Inovatif. Sidorajo : Masmedia Buana Pustaka.
Trianto, (2009), Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.
Wena. M, (2009), Stategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta : Bumi Aksara.
Widjajanti, DB. (2009), Mengembangkan Keyakinan (Belief) terhadap Matematika melalui Pembelajaran Berbasis Masalah. Kumpulan Abstrak
Konferensi Nasional Pendidikan Matematika 23 s/d 25 Juli 2009.
Wirodikromo, S, (2008), Matematika untuk SMA Kelas X Semester 1. Jakarta : Erlangga.
Yamin , M, (2008) Paradigma Pendidikan Konstruktivistik (Implementasi KTSP
& UU. No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen). Jakarta : Gaung
Persada Press
Yasa , D, http://ipotes.wordpress.com/2008/05/14/pembelajaran-konvensional/ tanggal 23 okt 2009
Zohar. A., Weiberger, Y. and Tamir, P. The Effect of Biology Critical Thinking
Project on The Development of Critical Thinking”. Journal of Research on Science Teaching”.32 (2), 183-189.