• Tidak ada hasil yang ditemukan

PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN DENGAN Perbandingan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Penggunaan Media Animasi Dan Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PERBANDINGAN HASIL BELAJAR ILMU PENGETAHUAN ALAM DENGAN PENGGUNAAN MEDIA ANIMASI DAN DENGAN Perbandingan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam Dengan Penggunaan Media Animasi Dan Dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten,"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

0

Naskah Publikasi

(2)
(3)
(4)

! " #

! "# $ %& ' (

!

"# $ %& ' (

)

* +

* , - %. / , %0.1 +

*

.2 .& 1% 1 #

% &2& "

% 0

3

(5)

-3

/

Ilmu Pengetahuan Alam merupakan salah satu mata pelajaran yang memiliki peranan penting dalam membentuk pemahaman siswa terhadap dirinya sendiri. Banyak materi dalam pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam yang sulit diajarkan jika hanya disampaikan dengan metode ceramah saja. Disinilah pentingnya penggunaan media pembelajaran.

Pemilihan media perlu disesuaikan dengan materi yang akan diajarkan. Mc. Connel (dalam Arif S. Sadiman 2011: 84) mengatakan bila media itu sesuai, pakailah 4 $ 5 6 7. Dengan adanya media maka siswa dapat dengan mudah menangkap materi pelajaran yang disampaikan oleh guru. Terdapat berbagai macam media pembelajaran misalnya media animasi dan media gambar. Media animasi dan media gambar sama<sama dipercaya dapat menarik perhatian siswa. Namun, siswa mungkin akan lebih tertarik dengan media animasi karena media tersebut masih jarang digunakan dalam proses pembelajaran. Media animasi dan media gambar ini diharapkan dapat meningkatan motivasi dan perhatian siswa, sehingga berbanding lurus dengan hasil belajar siswa.

Dalam hal ini peneliti memilih untuk mengadakan penelitian di SD Negeri 03 malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti laksanakan di SD Negeri 03 Malanggaten kelas IV yang berjumlah 24 orang, siswa cenderung tidak memperhatikan dan sebagian asyik mengobrol tanpa memperhatikan guru. Disini terlihat sekali bahwa motivasi siswa dalam belajar Ilmu Pengetahuan Alam sangat kurang. Selain itu ada beberapa siswa yang menganggap bahwa mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran yang sulit, sehingga menimbulkan rasa enggan untuk berpartisipasi aktif. Rasa enggan tersebut dapat menghambat proses pembelajaran yang berlangsung.

(6)

hasil belajar menurut Anni, dkk (2004: 4) hasil belajar merupakan perilaku yang diperoleh setelah mengalami aktivitas pembelajaran.

Dalam upaya untuk meningkatkan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa, guru perlu menggunakan media pembelajaran yang tepat. Media animasi dan media gambar merupakan media pembelajaran yang dapat digunakan untuk membantu guru dalam memberikan pelajaran kepada siswa. Media animasi cenderung menampilkan gambar yang bergerak<gerak sedangkan media gambar hanya menampilkan gambar mati atau diam. Penggunaan media animasi dan media gambar dapat membantu siswa dalam memahami materi pelajaran yang disajikan. Namun, apakah benar bahwa dengan menggunakan media animasi atau media gambar hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam siswa akan menjadi lebih baik? Apakah media animasi dan media gambar berkualitas sama?

Berdasarkan uraian di atas, peneliti ingin mengadakan penelitian mengenai “Perbandingan Hasil Belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan Penggunaan Media Animasi dan dengan Penggunaan Media Gambar Pada Siswa Kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar”. Tujuan yang ingin dicapai adalah: 1) Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan hasil belajar Ilmu Pengetahuan Alam dengan penggunaan media animasi dan dengan penggunaan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten, Kebakkramat, Karanganyar. 2) Untuk mengetahui hasil belajar manakah yang lebih baik antara penggunaan media animasi dan penggunaan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat, Karanganyar.

/ 0

(7)

5

penelitian dibagi menjadi tiga tahap yaitu: a) Tahap perencanaan, tahap perencanaan meliputi pengajuan judul, penyusunan dan pengajuan proposal, mengajukan ijin penelitian, serta penyusunan instrumen dan perangkat penelitian. Tahap ini dilaksanakan pada bulan November<Desember 2012, b) Tahap Pelaksanaan, Pada tahap ini peneliti akan melaksanakan penelitian pada awal Januari 2013, dan c) Tahap Penyelesaian, Pada tahap ini terdiri dari proses analisis data dan penyusunan laporan penelitian, yang dimulai pada pertengahan Januari<Februari 2013.

Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kuantitatif, karena penelitian digunakan untuk membandingkan dua hasil belajar dengan dua media yang berbeda yaitu media animasi dan media gambar. Sampel penelitan Variabel bebas (Variabel X) pada penelitian ini adalah Variabel X1: penggunaan media gambar dalam pembelajaran IPA dan Variabel X2: penggunaan media animasi dalam pembelajaran IPA. Sedangkan variabel terikat (Variabel Y) pada penelitian ini adalah hasil belajar siswa kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat tahun ajaran 2012/2013.

Metode pengumpulan data yang digunakan yaitu metode dokumentasi, metode ini digunakan untuk mendapatkan informasi mengenai jumlah siswa yang akan dijadikan objek pengamatan. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka (S. margono 2010: 170). Tes diberikan sesudah perlakuan pada sampel.

(8)

Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini yaitu uji normalitas, uji homogenitas, uji<t dan uji regresi mengenai pengaruh X1<Y dan pengaruh X2<Y.

1. Uji Normalitas

Pengujian normalitas dilakukan untuk mengetahui normal tidaknya suatu distribusi data. (Muhidin dan Maman, 2011: 73). Uji normalitas yang digunakan adalah uji normalitas dengan 8 $" % .

2. Uji Homogenitas

Uji homogenitas yang digunakan adalah uji homogenitas variansi. Uji homogenitas variansi digunakan untuk memnbandingkan dua buah peubah bebas. Kriteria uji yang digunakan adalah dua buah distribusi dikatakan memiliki penyebaran yang homogeny apabila nilai hitung F lebih kecil dari nilai tabel F dengan α tertentu dan dk1= (n1<1) dan dk2 = (n2<1). Rumus uji statistik yang digunakan adalah:

Dengan S12 untuk varians yang besar sebagai pembilang dan S22 untuk varians yang kecil sebagai penyebut. Dengan demikian nilai hitung F adalah hasil pembagian varians yang besar dengan varians yang kecil. (Ruseffendi dalam Muhidin dan Maman 2011: 84).

3. Uji<t

Uji<t yang digunakan adalah uji<t berpasangan. Uji ini digunakan untuk menguji ada tidaknya perbedaan mean untuk dua sampel yang berpasangan. Perhitungan uji ini menggunakan rumus:

(9)

7

kriteria Jika t hitung < t tabel, maka Ho diterima sedangkan Jika t hitung > t tabel, maka Ho ditolak.

1. Uji Regresi

Uji regresi digunakan untuk menelaah hubungan antara dua variabel atau lebih, terutama untuk menelusuri pola hubungan yang modelnya belum diketahui dengan sempurna, atau untuk mengetahui bagaimana variansi dari beberapa variabel independen mempengaruhi variabel dependen dalam suatu fenomena yang kompleks (Muhidin dan Maman 2011: 187).

Regresi sederhana bertujuan untuk mempelajari hubungan antara dua variabel. Model regresi sederhana adalah Ŷ = a + bX, dimana Ŷ adalah variabel tak bebas (terikat), X adalah variabel bebas, a adalah penduga bagi intersap (α), b adalah penduga bagi koefisien regresi (β), dan α , β adalah parameter yang nilainya tidak diketahui sehingga diduga menggunakan ststistik sampel (Muhidin dan Maman 2011: 188). Rumus yang dapat digunakan untuk mencari a dan b adalah:

2/

(10)

Uji reliabilitas dilaksanakan setelah soal<soal yang tidak valid dikeluarkan, dengan demikian diperoleh hasil r hitung untuk " sebesar 0,942. Sedangkan hasil r hitung untuk tes hasil belajar sebesar 0,940. Nilai<nilai tersebut dibandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan jumlah data (n) 19, maka didapat r tabel sebesar 0,456. Karena nilai pada soal " dan tes hasil belajar mendapatkan r hitung > r tabel, maka item kedua soal tersebut reliabel.

Rata<rata hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media gambar adalah sebesar 70,17. Sedangkan rata<rata hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran dengan menggunakan media animasi adalah sebesar 84,83. Dengan demikian maka pembelajaran dengan menggunakan media animasi memberikan peningkatan hasil belajar sebesar 14,66 poin. Setelah dilakukan uji normalitas dan uji homogenitas, diketahui bahwa kedua data sampel adalah berdistribusi normal dan memiliki varians yang sama (homogen).

Nilai X1 ( " dengan media gambar) dinyatakan berdistribusi normal karena nilai probabilitas X1 (0,083) > 0,05. Sedangkan nilai X2 ( "

dengan media animasi) dinyatakan berdistribusi normal karena nilai probabilitas X2 (0,075) > 0,05. Untuk nilai Y (dengan media gambar) dinyatakan berdistribusi normal karena nilai probabilitas Y (0,200) > 0,05. Sedangkan untuk nilai Y (dengan media animasi) dinyatakan berdistribusi normal karena nilai probabilitas Y (0,066) > 0,05.

Pada uji homogenitas F tabel yang digunakan adalah F 0,05; 23, 23 = 2,01. Dua buah distribusi dikatakan memiliki penyebaran yang homogen apabila nilai hitung F lebih kecil dari nilai tabel. Untuk nilai " didapatkan F hitung = 1,07. Karena F hitung < F tabel maka varians pada " (X1 dan X2) dinyatakan homogen. Sedangkan nilai tes hasil belajar didapatkan F hitung = 1,90. Karena F hitung < F tabel maka varians pada tes hasil belajar (Y (dengan media gambar) dan Y (dengan media animasi)) dikatakan homogen.

(11)

9

dengan penggunaan media gambar pada siswa kelas IV SD Negeri 03 Malanggaten Kebakkramat Karanganyar.

Setelah dilakukan uji regresi tentang pengaruh X1 terhadap Y dan pengaruh X2 terhadap Y, dibuktikan bahwa pembelajaran dengan menggunakan media gambar menyebabkan kenaikan skor hasil belajar sebesar 0,126 unit pada konstanta 62,588, dengan persamaan regresi Ŷ= 62,588 + 0,126 X1. Sedangkan pembelajaran dengan menggunakan media animasi menyebabkan kenaikan skor hasil belajar sebesar 0,343 unit pada konstanta 63,845 dengan persamaan regresi Ŷ= 63,845 + 0,343 X2. Hal tersebut membuktikan bahwa hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media animasi lebih baik daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar.

/

Berdasarkan hasil analisis dari data yang diperoleh dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:

1. Hasil belajar pada pembelajaran dengan menggunakan media animasi dan dengan pembelajaran menggunakan media gambar memiliki varians yang sama (homogen).

2. Ada perbedaan hasil belajar siswa pada materi sifat, perubahan dan kegunaan benda antara siswa yang diajarkan dengan menggunakan media animasi dan dengan siswa yang diajarkan dengan media gambar. 3. Hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media animasi

lebih besar daripada hasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media gambar. Rata<rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media animasi adalah 84,83 sedangkan rata<rata hasil belajar siswa yang diajarkan dengan media gambar adalah 70,17.

(12)

sebesar 0,126 unit pada konstanta 62,588 dengan persamaan regresi Ŷ= 62,588 + 0,126 X1. Sedangkan penggunaan media animasi menyebabkan kenaikan skor hasil belajar sebesar 0,343 unit pada konstanta 63,845 dengan persamaan regresi Ŷ= 63,845 + 0,343 X2.

5. Penggunaan media animasi dan media gambar sama<sama dapat meningkatkan hasil belajar, walaupun peningkatan hasil belajar terbesar didapatkan dengan penggunaan media animasi.

E. DAFTAR PUSTAKA

Anni, Catharina T. dkk. 2004. " " 3 # Semarang: UPT MKK UNNES.

Margono, S. 2010. " " " # Jakarta: Rineka Cipta. Muhidin, Sambas Ali dan Maman Abdurahman. 2011. "

9 : ; "

(# Bandung: CV. Pustaka Setia. Sadiman, Arief S. dkk. 2011. &

$ ! # Jakarta: Rajawali Pers.

Samino dan Saring Marsudi. 2012. 8 ! 3 3 "

Referensi

Dokumen terkait

dalam huruf a, b, dan c, perlu menetapkai r.p'i'.&#34;onrr.to, Universitas Negeri Marang tentan[ pemblrhentian dan Pengangkatan staf Khusus wakil Rekltor II Bidang

Tempurung kelapa merupakan hasil samping dari komoditas kelapa.Di Yogyakarta dan sekitarnya banyak sekali ditumbuhi tanaman kelapa.Sejauh ini, pemanfaatan tanaman kelapa

Hasil penelitian diperoleh gambaran aktual: (1) Kepemimpinan instruksional kepala sekolah berpengaruh kuat dan signifikan terhadap kinerjamengajar guru SD Negeridi

Menentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh. dengan menggunakan nilai table tinggi densitas dengan

 Produk Skalar (Perkalian titik antara 2 buah vektor) yang menghasilkan besaran skalar.  Produk Vektor (Perkalian silang atau cross antara 2 buah vektor) yang menghasilkan

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui keefektifan penambahan jam pelajaran matematika terhadap peningkatan prestasi belajar matematika siswa kelas V

Sejalan Dengan meningkatnya pelayanan dan kondisi zona eksisting yang akan habis pada awal tahun 2018 maka TPA Sukoharjo melakukan pengembangan dengan penambahan 2 zona

Berbagai aspek yang berperan dalam operasi PLTN, antara lain adalah sumber daya manusia yang mengoperasikan, jenis teknologi yang digunakan, ergonomika ruang kendali,