• Tidak ada hasil yang ditemukan

STUDI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU YANG TERDAPAT DI KAWASAN HUTAN AEK NAULI KABUPATEN SIMALUNGUNSUMATERA UTARA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "STUDI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU YANG TERDAPAT DI KAWASAN HUTAN AEK NAULI KABUPATEN SIMALUNGUNSUMATERA UTARA."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

STUDI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU YANG TERDAPAT DI KAWASAN HUTAN AEK NAULI KABUPATEN SIMALUNGUN

SUMATERA UTARA

Oleh:

Romaita Newanti Lumban Raja NIM 408241041

Program Studi Biologi

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Sain

JURUSAN BIOLOGI

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

(2)
(3)

iii

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa, atas

segala rahmat dan berkatNya yang memberikan kesehatan dan hikmat kepada

penulis sehingga penelitian skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik sesuai

dengan waktu yang direncanakan. Judul yang dipilih dalam penelitian yang

dilaksanakan sejak bulan Agustus 2012 ialah “Studi Keanekaragaman Kupu-Kupu Yang Terdapat Di Kawasan Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun Sumatera

Utara”.

Dalam kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada

berbagai pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini, mulai dari

pengajuan proposal penelitian, pelaksanaan sampai penyusunan skripsi, antara

lain: Bapak Drs. Puji Prastowo, M.Si selaku Dosen Pembimbing Skripsi dan Ibu

Rozza Tri Kwatrina, S.Si, M.Si selaku Pembimbing Lapangan, Bapak Drs.

Lazuardi, M.Si selaku Dosen Pembimbing Akademik dan Dosen Penguji, Bapak

Drs. PM. Siahaan, M. Si dan Ibu Dra. Melva Silitonga, M. S selaku Dosen

Penguji, Bapak Drs. Tri Harsono, M.Si selaku Ketua Jurusan Biologi, Bapak

Prof. Drs.Motlan, M.Sc, Ph.D selaku Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu

Pengetahuan Alam.

Ucapan terima kasih secara khusus penulis ucapkan kepada orangtua

tercinta dan adikku tersayang: Adriana Tioma Lumban Raja dan seluruh keluarga

besar atas segala doa, kasih sayang serta dukungannya saya sampaikan terima

kasih.

Ucapan terima kasih juga penulis sampaikan kepada Dewi, Rianto, dan

Roihotma yang telah membantu saya dalam penelitian. Terima kasih juga kepada

Bang Chandra, Febry, Kak Fitri (Aek Nauli), Kak Jamilah, Magdalena, Maya,

Ratih, Rohyana, Siti, Bang Sugianto (Aek Nauli) dan Zen selalu ada dan

membantu saya dalam mengerjakan skripsi ini. Dan tak lupa buat teman

(4)

iv

Penulis menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari

sempurna, karena itu penulis mengharapkan saran dan kritik yang konstruktif

demi perbaikan di masa mendatang. Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

pembaca sekalian.

Medan, Agustus 2012

Romaita N. Lumban Raja

(5)

iii

STUDI KEANEKARAGAMAN KUPU-KUPU YANG TERDAPAT DI KAWASAN HUTAN AEK NAULI KABUPATEN SIMALUNGUN

SUMATERA UTARA

Romaita Newanti Lumban Raja (NIM 408241041) ABSTRAK

(6)

iv

BUTTERFLY DIVERSITY STUDY CONTAINED IN THE FOREST DISTRICT AEK NAULI SIMALUNGUN

NORTH SUMATRA

Romaita Newanti Lumban Raja (NIM 408 241 041) ABSTRACT

This study aims to determine the diversity of butterfly forest region Aek Nauli, knowing butterfly species predominant forest region Aek Nauli, knowing the dispersion pattern of the butterfly forest region Aek Nauli chemical and physical conditions of the environment. The research was conducted forest region Simalungun District Aek Nauli, North Sumatra in July-August 2012. This study used a descriptive survey method to record all butterflies are found in forest areas Aek Nauli and roaming method for collecting samples. The results showed that the diversity index butterflies contained forest region Simalungun District Aek Nauli, North Sumatra were in the middle category (H '= 2.3580). Where found 20 species of butterflies from four families. Butterfly forest region dominated Simalungun District Aek Nauli, North Sumatra is Ypthima pandocus (C=26.40%) and Tanaecia iapis (21.20%). Dispersion pattern butterfly forest region Simalungun District Aek Nauli, North Sumatra is the group (65%) and uniform (35%). Index of similarity butterfly forest region Simalungun District Aek Nauli, North Sumatra in the category are not similar (0,40-0,43). Based on measurements of chemical physics environmental factors do forest region Simalungun District Aek Nauli, North Sumatra with altitude 1100-1300 m above sea level has an average temperature of 24oC, 65% humidity, and light intensity 600lux.

(7)

vii

1.2.Identifikasi Masalah 3

1.3.Batasan Masalah 3

1.4.Perumusan Masalah 4

1.5.Tujuan Penelitian 4

1.6.Manfaat Penelitian 5

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA 6

2.1. Klasifikasi Kupu-kupu (Ordo Lepidoptera) 6

2.2. Karakteristik Kupu-kupu 7

2.3. Struktur Morfologi Kupu-kupu 8

2.4. Siklus Hidup Kupu-kupu 9

2.5. Makanan Kupu-kupu 11

2.6. Habitat Kupu-kupu 11

2.7. Hubungan Manusia Dan Kupu-kupu 12

2.8. KHDTK Aek Nauli 13

2.9. Kerangka Konseptual 15

BAB III. METODE PENELITIAN 16

3.1. Lokasi dan Waktu Penelitian 16

3.2. Populasi dan Sampel 16

3.3. Bahan dan Alat Penelitian 16

3.4. Teknik Pengambilan Data 16

3.5. Teknik Analisis Data dan Parameter yang diamati 19

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 23

4.1. Deskripsi Hasil Penelitian 23

4.2. Analisis Data 24

4.3. Pembahasan 39

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan 43

5.2. Saran 44

(8)

ix

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 3.1. Format tabel jenis dan jumlah spesies pada

ketinggian yang berbeda 20

Tabel 4.1. Jumlah rata-rata individu kupu-kupu 23

Tabel 4.2. Data Analisis Indeks Keanekaragaman Shannon-

Wienner dikawasan hutan Aek Nauli 24

Tabel 4.3. Data Analisis Indeks Dominansi kupu-kupu

dikawasan hutan Aek Nauli 25

Tabel 4.4. Data Analisis Pola Dispersi kupu-kupu

dikawasan hutan Aek Nauli 26

Tabel 4.5. Data Analisis Indeks kesamaan kupu-kupu

dikawasan hutan Aek Nauli 27

(9)

x

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Data mentah hasil penelitian kupu-kupudikawasan Hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun,

Sumatera Utara 47

Lampiran 2. Perhitungan indeks keanekaragaman, dominansi spesies,

pola dispersi, dan indeks kesamaan 48

(10)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang Masalah

Kupu-kupu merupakan salah satu kekayaan hayati yang dimiliki Indonesia

dan harus dijaga kelestariannya dari kepunahan maupun penurunan

keanekaragaman jenisnya. Menurut Borror (1992) kupu-kupu termasuk dalam

ordo Lepidoptera, yakni serangga yang sayapnya ditutupi oleh sisik, yang lepas

seperti debu pada jari-jari seseorang bila sayapnya dipegang.

Menurut Noprin (2010) di alam keanekaragaman jenis kupu–kupu berbeda

di setiap tempat. Hal ini dipengaruhi oleh banyak faktor diantaranya jenis

tanaman, udara yang bersih, dan pencahayaan yang cukup. Selain itu keberadaan

kupu-kupu tidak terlepas dari daya dukung habitatnya, yakni habitat yang

memiliki penutupan vegetasi perdu dan pohon yang berakar kuat, serta adanya

sungai-sungai yang mengalir. Kerusakan alam seperti berubahnya fungsi areal

hutan, sawah, dan perkebunan yang menjadi habitat bagi kupu-kupu, dapat

menyebabkan penurunan jumlah maupun jenis kupu-kupu di alam. Kupu-kupu

telah banyak memberikan manfaat dalam kehidupan manusia, seperti estetika atau

keindahan, budaya pendapatan ekonomi, penelitian, petunjuk mutu lingkungan,

dan penyebaran tumbuhan.

Arti kupu-kupu bagi manusia tidak hanya sebagai obyek yang memiliki

keindahan, namun dalam banyak hal kupu-kupu memiliki arti penting lain.

Menurut Anonim (2010) penyebaran geografi yang baik dan keanekaragaman

kupu-kupu dapat memberikan informasi yang baik dalam studi lingkungan

sebagai indikator lingkungan, serta perubahan yang mungkin terjadi. Kupu-kupu

juga memberi andil yang sangat berarti dalam mempertahankan keseimbangan

alam dengan bertindak sebagai penyerbuk pada proses pembuahan bunga bersama

hewan penyerbuk lainnya.

Secara geografis Kawasan Hutan Dengan Tujuan Khusus Aek Nauli

terletak diantara 2˚ 41’ –2˚ 44’ LU dan 98˚ 57’ –98˚ 58’ BT dan termasuk pada

Desa Sibaganding, Kecamatan Girsang Sipanganbolon, Kabupaten Simalungun.

(11)

2 meter dari permukaan laut dengan kemiringan antara 3 – 65 %. Curah hujan

bulanan rata-rata sebesar 206,5 mm dan curah hujan tahunan rata-rata sebesar

2452 mm dengan jumlah hari hujan sekitar 151 hari/tahun. Suhu maksimum

bulanan berkisar antara 21,1 – 25 ˚C dengan kisaran suhu minimum antara 15,8 –

17,8 ˚C. Kelembaban relatif maksimum dan minimum bulanan rata-rata berkisar

antara 67,5% - 85,6% dan 49,6% - 73,9% (Chandra, 2010)

KHDTK Aek Nauli telah berfungsi sebagai bagian Daerah Tangkapan Air

(DTA) bagi Danau Toba, habitat beragam jenis tumbuhan dan satwaliar

dilindungi, dan kawasan ekowisata. Sebagian besar hutan KHDTK Aek Nauli

merupakan hutan pinus dan hutan sekunder yang ditumbuhi beragam jenis

tumbuhan. Keanekaragaman hayati yang terkandung di KHDTK Aek Nauli belum

seluruhnya teridentifikasi. Diantara jenis-jenis pohon endemik yang dapat

ditemukan antara lain: Quercus sp, Pinus merkusii, Litsea sp., Podocarpus

imbricatus, dacrydium junghunii, Lithocarpus spicatus (Hoting balanga), Stryrax benzoin, Schima walicii, Macadamia sp, Pinus Oocarpa. Selain itu kawasan ini juga terdapat jenis tanaman hias seperti kantung semar, berbagai jenis anggrek

dan jenis tanaman obat seperti Pasak bumi, antarasa/lemo (Anonim, 2011).

Hutan Aek Nauli saat ini mengalami tekanan dari berbagai aktivitas

masyarakat di sekitar hutan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari.

Tekanan tersebut berupa pengambilan sumber daya hutan seperti penebangan

kayu dan reklamasi hutan untuk dijadikan sebagai area perkebunan. Kondisi

tersebut dapat berdampak buruk dan dapat mengalami kepunahan bagi keberadaan

kupu-kupu di hutan Aek Nauli, karena kupu-kupu akan kehilangan habitat yang

menjadi tempat hidupnya. Berbagai upaya telah dilakukan termasuk adanya

peraturan desa yang menetapkan area desa tersebut sebagai area konservasi,

namun pada pelaksanaan di lapangan tetap saja terjadi pelanggaran walaupun

sudah mulai berkurang.

Untuk mengantisipasi terjadinya kerusakan tersebut, maka salah satu

upaya yang dapat dilakukan adalah dengan penanaman dan pelestarian tanaman

yang menjadi sumber makan kupu-kupu. Selain itu dapat dilakukan penangkaran

kuku-kupu yang dapat membawa nilai ekonomis bagi masyarakat dan dapat

(12)

3 Upaya lain yang dapat menlindungi potensi kupu-kupu di kawasan hutan Aek

Nauli dapat dijadikan tempat ekowisata sehingga pengunjung dapat ikut serta

menjaga kelestarian kupu-kupu dikawasan hutan Aek Nauli dan untuk dapat

mempertahankan nilai penting fungsi hutan bagi kelangsungan hidup kupu-kupu

dan nilai penting kupu-kupu untuk keseimbangan ekosistem di kawasan hutan

Aek Nauli. Untuk mengetahui potensi kupu-kupu di kawasan hutan Aek Nauli

perlu dilakukan berbagai penelitian, terutama penelitian mengenai “Keanekaragaman jenis kupu-kupu di kawasan Hutan Aek Nauli”.

1.2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, identifikasi masalah dalam penelitian

ini adalah:

a. Kupu-kupu memiliki peranan penting dalam ekosistem yaitu sebagai

pollinator bagi banyak jenis tumbuhan.

b. Kupu-kupu sebagai salah satu daya tarik ekowisata di kawasan hutan Aek

Nauli

c. Kawasan hutan Aek Nauli adalah kawasan hutan untuk pelestarian dan

ekowisata, salah satu potensinya yaitu keanekaragaman kupu-kupu.

1.3. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, batasan masalah dibatasi pada:

a. Subjek penelitian adalah jenis kupu-kupu yang berhasil tertangkap di

kawasan hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

b. Tempat penelitian di kawasan hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun,

Sumatera Utara.

c. Paremeter yang diukur adalah keanekaragaman, dominansi, pola sebaran

(13)

4 1.4. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah :

a. Bagaimana indeks keanekaragaman kupu-kupu yang ada di kawasan hutan

Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara?

b. Bagaimana indeks dominansi kupu-kupu yang ada di kawasan hutan Aek

Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara?

c. Bagaimana pola persebaran kupu-kupu di kawasan hutan Aek Nauli

Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara?

d. Bagaimana tingkat kesamaan jenis kupu-kupu pada setiap perbedaan

ketinggian di kawasan hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera

Utara?

e. Bagaimana kondisi fisika-kimia lingkungan pada kawasan hutan Aek

Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara?

1.5. Tujuan Penelitian

Tujuan yang akan dicapai dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui indeks keanekaragaman kupu-kupu yang ada di

kawasan hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

b. Untuk mengetahui indeks dominansi kupu-kupu yang ada di kawasan

hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

c. Untuk mengetahui pola persebaran kupu-kupu di kawasan hutan Aek

Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

d. Untuk mengetahui tingkat kesamaan jenis kupu-kupu pada setiap

perbedaan ketinggian di kawasan hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun,

Sumatera Utara.

e. Untuk mengetahui kondisi fisika kimia lingkungan pada kawasan hutan

(14)

5 1.6. Manfaat Penelitian

Adapun hasil dari penelitian ini diharapkan mempunyai manfaat sebagai

berikut:

a. Sebagai informasi dasar untuk keperluan penelitian dan pelestarian

kupu-kupu di kawasan hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera

Utara.

b. Sebagai sumbangsih nyata bagi ilmu pengetahuan.

c. Sebagai bahan masukan serta bahan pertimabangan bagi penelitian

kehutanan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara.

d. Sebagai bahan informasi bagi masyarakat sekitar kawasan hutan Aek

Nauli agar mendukung dan membantu kelestarian potensi alam yang ada.

e. Dengan adanya penelitian ini diharapkan pelestarian kawasan hutan Aek

Nauli dapat terus terjaga untuk kelestarian ekosistem yang ada

(15)

43

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan diperoleh kesimpulan sebagai

berikut :

1. Keanekaragaman kupu-kupu yang terdapat dikawasan hutan Aek Nauli

Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara berada dalam kategori sedang

dengan nilai H’=2,3580. Pada ketinggian 1100 berada pada kategori keanekaragaman jenis rendah dengan nilai H’=1,5750, pada ketinggian 1200 hampir berada pada kategori keanekaragaman jenis sedang dengan nilai H’=2,2965 dan pada ketinggian 1300 berada pada kategori keanekaragaman jenis rendah dengan nilai H’=1,6315. Dimana ditemukan 20 spesies laba-laba pejaring yang berasal dari 4 famili.

2. Kupu-kupu yang mendominasi dikawasan hutan Aek Nauli Kabupaten

Simalungun, Sumatera Utara adalah Ypthima pandocus (26,40%) dan

Tanaecia iapis (21,20%). Pada ketinggian 1100 yang paling dominan adalah Ypthima pandocus (56,86%), pada ketinggian 1200 dan 1300 yang paling dominan adalah Tanaecia iapis (25,27% dan 40,98%).

3. Pola dispersi kupu-kupu yang terdapat dikawasan hutan Aek Nauli Kabupaten

Simalungun, Sumatera Utara adalah kelompok (65%) dan seragam (35%).

4. Kupu-kupu yang terdapat dikawasan hutan Aek Nauli Kabupaten

Simalungun, Sumatera Utara memiliki indeks kesamaan yang tidak mirip

pada setiap perbedaan ketinggian.

5. Berdasarkan pengukuran faktor fisika kimia lingkungan yang terdapat

dikawasan hutan Aek Nauli Kabupaten Simalungun, Sumatera Utara dengan

ketinggian tempat 1100-1300 m dpl memiliki rata-rata suhu 24oC,

(16)

44

5.2. Saran

1. Perlu dilakukan penelitian lanjutan mengenai pentingnya keberadaan

kupu-kupu yang terdapat dikawasan hutan Aek Nauli Kabupaten

Simalungun, Sumatera Utara sebagai kawasan ekowisata.

2. Hendaknya penelitian ini dapat menjadi bahan informasi bagi masyarakat

sekitar agar mengetahui peran kupu-kupu yang terdapat dikawasan hutan

(17)

45

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, (2009), Lepidoptera, www.fobi.web.id/v/lepido (Diakses 22 september 2011)

Anonim, (2010), Laporan Inventarisasi Kupu-kupu Di Hutan Banyuwindu, Limbangan Kabupaten Kendal, http://sekorakyat.org/arsip/pustaka /Inventarisasi-Kupu-Kupu-Sekolah-Rakyat.pdf (Diakses 22 september 2011)

Anonim, (2010), Pengantar Ekologi Tumbuhan, FMIPA UNIMED, Medan.

Anonim, (2011), Deskripsi KHDTK Aek Nauli – Sumatera Utara, http://www.forda-mof.org/files/Anu_Aek%20Nauli.pdf (Diakses 20 Juni 2012)

Boror, Triplehorn, Jhonson, (1992), Pengenalan Serangga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Chandra, R. H. (2010), Aek Nauli Parapat, http://raflesiana.blogspot.com/2010/ 12/aek-nauli-prapat.html (Diakses 22 september 2011)

Dendang, B. (2009), Keragaman Kupu-kupu di Resort Selabintang Taman Nasional Gunung Gede Pangrango Jawa Barat, Jurnal Penelitian Hutan dan Konservasi Alam. Vol. VI No. 1 : 25-36, 2009.

Fachrul, M. F. (2007), Metode Sampling Bioekologi, Bumi Aksara, Jakarta.

Jumar, (2000), Entomologi Pertanian, Rineka Cipta, Jakarta.

Krebs, C.J. 1989. Ecological Methodology. Harper Collins. New York

Manurung, B., (2003). Pengantar Ekologi Hewan, FMIPA UNIMED, Medan.

Mastrigt, H. V. (2005), Buku Panduan Lapangan Kupu-kupu untuk Wilayah Membramo sampai Pegunungan Cyclops, Conservation International, Jayapura.

Noprin, H. (2010), Kupu-kupu, http://www.hendronoprin.blogspot.com /2010/01/kupu-kupu.html (Diakses 22 september 2011)

Odum, E. R. (1993), Dasar-dasar Ekologi, Edisi ketiga, Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

(18)

46

Salmah, S. Dkk. (2002), Kupu-kupu Papilionidae di Taman Nasional Kerinci Seblat. Departemen Kehutanan. Derektur Jendral Perlindungan Hutan Dan Konservasi Alam.

Sihombing, (2002), Satwa Harapan I Pengantar Teknologi Budidaya. Pustaka Wirausaha Muda. Bogor.

Suana, I.W., (2006), Keanekaragaman Laba-laba Pada Ekosistem Sawah Monokultur dan Polikultur Di Pulau Lombok, http://ejournal. unud.ac.id/abstrak/naskahsuanalaba-laba_1_rtf.pdf (Akses 11 Januari 2012)

Subyanto, (1991), Kunci Determinasi Serangga, Kanisius, Yogyakarta.

Suin, N. M, (1997), Ekologi Hewan Tanah, Bumi Aksara, Jakarta.

Susanto, P., (2000), Pengantar Ekologi Hewan, Direktorat Jenderal Pendidikan Nasional, Jakarta.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil evaluasi Cara Produksi Pangan yang Baik (CPPB) produk manisan jahe kering di UKM SATRIA sudah cukup baik dan hasil uji kadar air sebesar 12,28%, kadar natrium 0,132%, kadar

Pada saat arus dihentikan, gaya magnet akan hilang, tuas akan kembali ke posisi semula dan kontak saklar kembali terbuka.Relay biasanya akan kembali ke posisi

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

Bersama ini kami informasikan kepada Bapak/Ibu peneliti dan pengabdi, bahwa kontrak penelitian dan pengabdian skim kemenristek dikti yang sudah ditanda tangani ketua LPPM, sudah bisa

According Bitar (2003), a firm needs three generic dynamics capability to generate multiple capabilities or competences in turbulent environment, such as: absorptive capacity,

Karena pihak Amerika Serikat siap dengan alasan-alasannya, bahwa jika persetujuan tersebut dianggap mengikat, bukan dapat diartikan juga untuk

pendokumentasian yaitu standart operating procedure (SOP), discharge planning, jadwal dinas perawat, penghitungan angka kredit perawat, daftar diagnosa keperawatan terbanyak,

Pada penelitian ini uji heteroskedastisitas di lakukan dengan uji glejser dan menunjukkan bahwa nilai signifikansi dari masing-masing variabel profitabilitas,