• Tidak ada hasil yang ditemukan

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK (Autentik Assesment) OLEH GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI se-KECAMATAN Pelaksanaan Penilaian Autentik (Autentic Assement) Oleh Guru Mata Pelajaran IPA Di SMP Negeri Se-Kecamatan Karanganyar.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK (Autentik Assesment) OLEH GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI se-KECAMATAN Pelaksanaan Penilaian Autentik (Autentic Assement) Oleh Guru Mata Pelajaran IPA Di SMP Negeri Se-Kecamatan Karanganyar."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK (Autentik Assesment) OLEH GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI se-KECAMATAN

KARANGANYAR

NASKAH PUBLIKASI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Sarjana S-1

Program Studi Pendidikan Biologi

Disusun oleh: DIAH TRI UTARI

A 420 100 145

PENDIDIKAN BIOLOGI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

PELAKSANAAN PENILAIAN AUTENTIK (Authentic Assesment) OLEH GURU MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI se-KECAMATAN

KARANGANYAR

Diah Tri Utari, A 420 100 145, Program Studi Pendidikan Biologi, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta, 2014, 10 halaman.

ABSTRAK

Penilaian autentik merupakan proses pengumpulan informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan siswa melalui berbagai tehnik yang mampu mengungkapkan, membuktikan, atau menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kompetensi telah benar-benar dikuasai dan dicapai. Pada kurikulum 2013 ini penilaian autentik menjadi penekanan yang serius dimana guru dalam melakukan penilaian hasil belajar benar-benar memperhatikan penilaian autentik. Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan penilaian autentik oleh guru IPA di SMP Negeri se-Kecamatan Karanganyar. Metode penelitian yang digunakan adalah metode dokumentasi, metode observasi dan metode wawancara. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif menggunakan tehnik analisis data triangulasi, yaitu memadukan dan mengeneralisasikan hasil data dalam bentuk kalimat deskriptif secara terperinci dan apa adanya. Hasil analisis yang diolah menggunakan analisis data triangulasi dapat diketahui bahwa pelaksanaan penilaian authentik pada aspek afektif adalah sebesar 52,8%, pada aspek psikomotorik sebesar 48,4% dan pada aspek kognitif sebesar 98,8%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pelaksanaan penilaian autentk oleh Guru IPA di SMP Negeri se-Kecamatan Karanganyar masih kurang optimal.

kata kunci: pelaksanaan, penilaian autentik, guru ipa, smp

A. PENDAHULUAN

Kurikulum 2013 mempertegas adanya pergeseran dalam melakukan penilaian, yakni

dari penilaian tes (mengukur kompetesi pengetahuan berdasarkan hasil saja), menuju

penilaian autentik (mengukur kompetensi sikap, ketrampilan, dan pengetahuan

berdasarkan proses dan hasil). Penilaian tersebut mampu mengungkapkan, membuktikan

atau menunjukkan secara tepat kemampuan sesungguhnya yang dimiliki oleh siswa.

Menurut Abdul Majid (2006) penilaian autentik merupakan proses pengumpulan

informasi oleh guru tentang perkembangan dan pencapaian pembelajaran yang dilakukan

(5)

menunjukkan secara tepat bahwa tujuan pembelajaran dan kompetensi telah benar-benar

dikuasai dan dicapai.

Salah satu penekanan dalam kurikulum 2013 adalah penilaian autentik (authentic assessment). Sebenarnya dalam kurikulum sebelumnya, yakni Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) sudah memberi ruang terhadap penilaian autentik, tetapi dalam

implementasi di lapangan belum berjalan secara optimal. Pada kurikulum 2013 ini

penilaian autentik menjadi penekanan yang serius dimana guru dalam melakukan

penilaian hasil belajar benar-benar memperhatikan penilaian autentik.

Menurut Kemdiknas (2013), penilaian autentik memiliki relevansi kuat terhadap

pendekatan ilmiah dalam pembelajaran yang sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013.

Penilaian tersebut mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik, baik

dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.

Penilaian autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual,

sehingga memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam

pengaturan yang lebih autentik. Oleh karena itu, penilaian autentik sangat relevan

dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembelajaran IPA.

Penilaian autentik merupakan salah satu pendekatan dalam kegiatan evaluasi

pembelajaran. Faktanya banyak sekolah-sekolah yang masih terlalu kaku dalam

melaksanakan penilaian secara autentik ini. Mereka menganggap penilaian ini terlalu

rumit dan sulit untuk dilakukan sehingga mereka menggunakan metode tradisional dalam

melakukan penilaian terhadap peserta didiknya. Dalam penilaian secara tradisional ini

hasil yang diperoleh kurang riil dan tidak dapat mewakili kemampuan dari peserta didik

yang sebenarnya. Untuk itu pelaksanaan dalam penilaian autentik (Authentik assesment) penting untuk diperhatikan dalam usaha untuk memperbaiki sistem pendidikan di

indonesia ini.

Menurut Yanti (2011), bagi seorang guru penilaian autentik bisa menjadi tolak ukur

yang komprehensif mengenai kemampuan siswa dan seberapa efektif metode yang

diberikan kepada siswa bisa dijalankan. Oleh karena itulah, penerapan penilaian autentik

sebagai alat evaluasi hasil belajar di sekolah-sekolah penting untuk diperhatikan agar

siswa tidak hanya sekedar menjadi pembelajar saja, namun pada akhirnya pencapaian

prestasi diikuti dengan kemampuan mengaplikasikan kemampuan yang dimilikinya

kedalam dunia nyata.

Kecamatan karanganyar memiliki lima Sekolah Menengah Pertama Negeri dengan

(6)

sekolah. Kelima sekolah tersebut diharapkan telah menggunakan penilaian autentik

dalam evaluasi pembelajarannya. Mengingat salah satu penekanan dalam kurikulum

2013 ini adalah penilaian autentik maka dalam pelaksanaannya perlu diperhatikan

disekolah-sekolah tersebut. Selain itu dengan adanya penelitian ini kendala-kendala yang

dialami oleh guru dapat diketahui dan dicari solusinya.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan penilaian autentik

(authentic assessment) yang dilakukan oleh guru mata pelajaran IPA di SMP Negeri se-kecamatan Karanganyar. Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi

kepada Guru IPA tentang pelaksanaan penilaian yang telah dilakukan, serta memberikan

saran dan usulan terbaik kepada kepala sekolah untuk mengawasi pelaksanaan penilaian

autentik agar berjalan secara optimal.

B. METODE PENELITIAN

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan April-Mei 2014 di tiga SMP Negeri yang ada

di Kecamatan Karanganyar, yaitu: SMPN 1 Karanganyar, SMPN 2 Karanganyar dan

SMPN 3 Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif.

Penelitian deskriptif ditujukan untuk memaparkan, menggambarkan dan memetakan

fakta-fakta berdasarkan cara pandang atau kerangka berfikir tertentu. Metode ini

berusaha menggambarkan dan menginterpretasikan apa yang ada atau mengenai kondisi

atau hubungan yang ada, pendapat yang sedang berkembang, proses yang sedang

berlangsung, akibat atau efek yang terjadi, atau kecenderungan yng tengah berkembang

(Mahmud, 2011).

Sumber data dalam penelitian ini berasal dari identifikasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP), pengamatan kegiatan pembelajaran dikelas serta informasi

tambahan dari guru mata pelajaran. Data diperoleh dengan cara wawancara, observasi

dan dokumentasi untuk kemudian dianalisis. Hasil penelitian ditekankan pada pemberian

gambaran secara objektif tentang keadaan sebenarnya dari objek yang diteliti.

Pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan metode dokumentasi, observasi

dan wawancara. Metode dokumentasi digunakan peneliti untuk mengidentifikasi RPP

mengajar selama satu semester dan lembar penilaian yang digunakan oleh guru untuk

menilai peserta didiknya. Metode observasi dilakukan pada saat guru melaksanakan

kegiatan belajar mengajar dikelas, dengan mengamati secara langsung bagaimana cara

guru melakukan pengambilan nilai untuk siswanya. Kegiatan ini dilakukan untuk

(7)

dilakukan dengan salah satu guru mata pelajaran IPA kelas VII untuk mendapatkan

informasi/data yang aktual berkenaan dengan pelaksanaan penilaian yang dilakukan oleh

sekolah yang bersangkutan.

Teknik yang digunakan untuk menganalisa data dalam penelitian ini adalah

menggunakan teknik triangulasi data, yaitu memadukan dan menggeneralisasikan hasil

data ke dalam bentuk kalimat deskriptif dan apa adanya. Sumber data dalam penelitian

ini diperoleh dari dokumentasi, wawancara dan observasi. Dalam analisisnya, data yang

diperoleh dari dokumentasi dan observasi akan dihitung prosentasenya berdasarkan

ketentuan/kriterian yang telah ditetapkan. Selanjutnya, hasil tersebut akan dipadukan

dengan hasil wawancara kepada masing-masing guru IPA sehingga mendapatkan hasil

dan kesimpulan dari penelitian yang dilakukan.

C. Hasil dan Pembahasan

Tahun ajaran 2013/2014 ini, ada enam Sekolah Menengah Pertama di kota

Karanganyar yang ditunjuk oleh pemerintah setempat untuk memakai kurikulum 2013

dalam pembelajarannya. Kecamatan Karanganyar sendiri memiliki lima Sekolah

Menengah Pertama Negeri, tiga sekolah diantaranya telah memakai Kurikulum 2013

dalam pembelajarannya dan dua sekolah lainnya masih menggunakan kurikulum 2004.

Dalam penelitian ini dipilih tiga sekolah baik yang telah memakai kurikulum 2013 atau

belum untuk mewakili pelaksanaan penilaian autentik di Kecamatan Karanganyar.

Data dalam penelitian ini berupa instrumen penilaian buatan guru selama satu

semester gasal. Variabel yang digunakan dalam penelitian ini ada dua yaitu variabe

bebas yang berupa penyusunan instrumen penilaian oleh Guru IPA dan variabel terikat

yaitu pelaksanaan penilaian authentik berdasarkan kriteria atau kaidah yang ditetapkan.

Data dalam penelitian ini sendiri diperoleh dari Guru IPA yang mengajar kelas VII dari

masing-masing sekolah yang telah dipilih.

Penilaian autentik terdiri dari 10 jenis penilaian yang mencakup 3 aspek. Penilaian

aspek afektif terdiri atas penilaian observasi, penilaian antarpeserta didik, penilaian diri

dan penilaian jurnal. Penilaian aspek psikomotorik terdiri atas penilaian kinerja/tes

praktik, penilaian proyek dan penilaian portofolio. Penilaian aspek kognitif terdiri atas

penilaian tes tertulis, penilaian tes lisan dan penilaian penugasan. Data yang diperoleh

(8)

pembelajaran akan dianalisis kesesuaiannya dengan kriteria dan kaidah yang telah

distandarkan dengan kurikulum 2013.

1. Kesesuaian Penyusunan Instrumen Penilaian Autentik pada Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh Guru IPA di SMP Negeri se-Kecamatan Karanganyar.

Kesesuaian penyusunan instrumen penilaian Autentik di SMP Negeri

se-Kecamatan Karanganyar diperoleh dari identifikasi Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran yang telah dibuat oleh Guru IPA pada sekolah yang dijadikan tempat

penelitian. Sebanyak 3 Guru IPA dari sekolah yang berbeda diidentifikasi dalam

penyusunan instrumen Autentik yang telah mereka persiapkan untuk kegiatan

pembelajaran. Identifikasi tersebut meliputi teknik penilaian dan kesesuaian dalam

penyusunan instrumen penilaian Autentik. Menurut Kunandar (2013) ada sedikitnya

10 teknik penilaian autentik yang dapat digunakan untuk mengukur kemampuan

siswa, baik dari kompetensi sikap, ketrampilan maupun pengetahuan.

Tabel 2. Rekapitulasi Prosentase Penyusunan Instrumen Penilaian Autentik pada Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran (RPP) oleh Guru IPA di SMP Negeri se-Kecamatan Karanganyar

Aspek

Penilaian Kinerja/ Praktik 27.9 27.9 14.3

Penilaian Proyek 4.6 4.6 14.3

Berdasarkan Tabel 2, dapat diketahui penyusunan tehnik penilaian yang

dilakukan oleh Guru IPA di SMP Negeri se Kecamatan Karanganyar masih kurang

bervariasi. Pada aspek penilaian afektif Guru hanya membuat teknik penilaian

obsevasi dalam Rencana Pembelajarannya. Menurut Direktorat Jendral Pendidikan

Dasar Hamid Muhammad (2014), pendidik disarankan menggunakan minimal dua

teknik penilaian agar hasil penilaian lebih akurat. Guru A dan Guru B dalam

wawancaranya menyebutkan bahwa anak kurang dapat dipercaya bila dilakukan

penilaian seperti Penilaian diri maupun penilaian antarpeserta didik sedangkan Guru

(9)

tetapi hasil penilaian tidak didokumentasikan oleh Guru C. Guru C beranggapan

sudah hafal akan karakter setiap siswanya. Pada aspek penilaian psikomotorik dan

kognitif Guru sudah membuat minimal dua tehnik penilaian untuk mengukur

kompetensi siswanya.

Tabel 3. Rekapitulasi Prosentase Kesesuaian Penyusunan Instrumen Penilaian Autentik pada

Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) oleh Guru IPA di SMP Negeri se-Kecamatan Karanganyar

Aspek

Penilaian Kinerja/ Praktik 67.8 69.2 35.6

Penilaian Proyek 44.6 28.6 41.1

Berdasarkan Tabel 3, dapat dilihat kesesuaian Guru dalam menyusun teknik

penilaian berdasarkan ketentuan yang telah ditetapkan (Lampiran 1). Data tersebut sekaligus memperlihatkan kemampuan mereka dalam menyusun teknik penilaian

tersebut. Pada ketiga aspek penilaian yang dianalisis, guru tidak mampu

mendapatkan nilai prosentase 50%, itu artinya separuh dari ketentuan penilaian yang

telah disusun masih kurang tepat. Hasil analisis menunjukkan bahwa guru tidak

mencatumkan ketentuan no 1, 2 dan 4 yang berupa petunjuk umum, petunjuk

pengisian dan periode pengamatan dalam teknik penilaian observasi yang dibuatnya.

Guru juga tidak mencantumkan ketentuan no 1, 2 dan 3 yang berupa kompetensi

dasar, indikator dan teknik penilaian serta jenjang penilaian dalam teknik penilaian

pada aspek kognitif. Pada aspek penilaian psikomotorik kesesuaian guru dalam

penyusunan teknik penilaian tes praktik sudah cukup. Guru mampu memperoleh

prosentase lebih dari 50% yang artinya separuh dari ketentuan dalam penilaian yang

telah disusun sudah sesuai. Guru hanya kurang pada penyusunan teknik penilaian

proyek dan portofolio. Pada penyusunan teknik penilaian tes praktik guru sudah

mencantumkan semua ketentuan yang ada, akan tetapi ada beberapa ketentuan yang

masih kurang tepat seperti ketentuan no 1, 6 dan 7 yang berupa ketentuan praktik,

identitas dan ketentuan penilaian sedangkan pada penyusunan teknik penilaian

(10)

2. Pelaksanaan Penilaian Autentik oleh Guru IPA di SMP Negeri se-Kecamatan Karanganyar

Pelaksanaan penilaian autentik oleh Guru IPA di SMP Negeri se Kecamatan

Karanganyar diperoleh dari kegiatan observasi secara langsung pada kegiatan

pembelajaran yang dilakukan di sekolah. Pada masing-masing aspek dalam penilaian

autentik memiliki kriteria yang berbeda dalam pelaksanaannya (Lampiran 2).

Tabel 4. Rekapitulasi Prosentase Pelaksanaan Penilaian Autentik oleh Guru IPA di SMP Negeri

se-Kecamatan Karanganyar

Aspek Penilaian Skor Akhir Rata-rata

Guru A Guru B Guru C

Afektif (%) 66.7 66.7 25 52.8

Psikomotorik (%) 38.7 66.2 40 48.3

Kognitif (%) 96.4 100 100 98.8

Hamid Muhammad (2014), dalam buku model penilaian pencapaian

kompetensi peserta didik menyarankan kepada pendidik untuk setidaknya memakai

minimal dua teknik penilaian dalam mengukur setiap kompetensi peserta didiknya.

Berdasarkan Tabel 4, menunjukkan bahwa pelaksanaan penilaian yang dilakukan

oleh Guru IPA di SMP Negeri se Kecamatan Karanganyar masih kurang.

Pelaksanaan penilaian yang masih kurang adalah pada penilaian aspek afektif dan

psikomotorik sedangkan pada penilaian aspek kognitif yang dilaksanakan oleh Guru

sudah sangat baik. Kurang maksimalnya pelaksanaan dalam penilaian pada aspek

afektif maupun psikomotorik tersebut disebabkan oleh banyak faktor. Guru A dalam

wawancaranya menyebutkan bahwa keadaan siswa dan laboratorium di sekolah ikut

mempengaruhi dalam pelaksanaan penilaian. Guru B juga mengatakan hal yang

serupa yaitu siswa yang paling mempengaruhi pelaksanaan penilaian sedangkan

Guru C hanya mengungkapkan kondisi sekolah yang berupa sarana dan prasaranalah

yang mempengaruhi.

D. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penelitian ini dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan penilaian autentik masih kurang optimal serta penggunaan teknik

penilaian yang masih kurang bervariasi dan kurang sesuai dengan ketentuan yang

telah ditetapkan. Saran terbaik bagi guru adalah untuk lebih banyak belajar dan

(11)

E. Ucapan Terimakasih

Ucapan terimakasih saya sampaikan kepada ibu Hariyatmi selaku dosen

pembimbing sudah membimbing saya dengan penuh kesabaran dari awal sampai

terselesaikanya skripsi ini, dan juga terima kasih untuk ilmu-ilmu baru yang

sudah diberikan.

F. Daftar Pustaka

Abidin, Yunus. 2012. Model Penilaian Otentik dalam Pembelajaran Membaca Pemahaman Berorientasi Pendidikan Karakter. FBS Universitas Pendidikan Indonesia Bandung.

Arifin, Zainal. 2006. Konsep Guru Tentang Evaluasi dan Aplikasinya Dalam Proses Pembelajaran PAI. Tesis, Bandung : Universitas Pendidikan Indonesia.

. 2009. Evaluasi Pembelajaran: Prinsip, Teknik dan Prosedur, Bandung: Rosda Karya.

. 2011. Evaluasi Pembelajaran : Prinsip-Teknik-Prosedur. Cetakan Ke-Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

. 2012. Evaluasi Pembelajaran : Cetakan Ke-2 (Edisi Revisi). Bandung : PT.Remaja Rosdakarya.

Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan : Cetakan ke-2. Jakarta: Bumi Aksara.

Cambell, John. 2008. Biologi Fifth Edition (terjemahan). Jakarta: Erlangga.

Corebima. 2005. Assesment Autentik. http://sman1talun.sch.id /userfiles/Slide%20-%20Autentik%20asesmen.ppt diakses pada Senin, 04 November 2013.

Depdiknas. 2002. Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kelas di SD. Ditjet Dikdasmen.

Deti Hendarni dan Harry Asrianto. 2006. Penilaian Autentik Pada Pembelajaran Tematik. Bahan Ajar Diktat Pembelajaran. Depdiknas.

Gayatri. 2010. Metode Penelitian Pendidikan. Jakarta. Gaung Persada Press.

Haris, Abdul. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Jogjakarta: Multi Pressindo.

Hart, Diane. 1994. Authentic Assessment: A Handbook For Educators. USA: Addison-Wesley.

(12)

Jensen, Eric. 2008. Brain-Based Learning (terjemahan). Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Johnson, Elaine. 2009. Contextual Teaching & Learning (terjemahan). Bandung: MLC.

Kemdikbud. 2013. Pedoman Penilaian Hasil Belajar. Jakarta: Kemdikbud.

Kunandar. 2013. Penilaian Authentik (Penilaian Hasil Belajar Peserta Didik Berdasarkan Kurikulum 2013). Jakarta: Rajawali pers.

Mahmud. 2011. Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: CV Pustaka Setia.

Majib, Abdul. 2006. Perencanaan Pembelajaran. Bandung: PT Remaja Rosda Karya.

Mardapi, Djemari. 2012. Pengukuran, Penilaian dan Evaluasi Pendidikan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Moleong, Lexy. 2005. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosda Karya.

Mueller, Jon. 2006. Authentic Asessment. North Central College. Tersedia:

http://jonatan.muller.faculty.noctrl.edu/toolbox/whatisist.htm diakses pada Senin, 04 November 2013.

Mulyasa. 2006. Menjadi Guru Profesional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Mulyasa. 2007. Standar Kompetensi Sertifikasi Guru. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Ni’am, Asrorun. 2006. Membangun Profesionalitas Guru. Jakarta: ELSAS.

Nurhadi. 2011. Pendekatan dalam Penilaian. Jakarta: Pustaka Sinar Harapan.

Pantiawati, Yuni. 2013. Hakekat Assessment Autentik dan Penerapannya dalam Pembelajaran Biologi. JEMS. Vol. 1 No. 1, Maret 2013 -- ISSN : 2337-9049.

Permendikbud Nomor 66 Tahun 2013 tentang Standar Penilaian Pendidikan.

Santrock, John. 2007. Psikologi Pendidikan (terjemahan). Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

(13)

Suryadi dan Wiana Mulyana. 1993. Kerangka Konseptual Mutu Pendidikan dan Pembinaan Kemampuan Profesional Guru. Jakarta: Cardimas Metropole.

Sutisna, Oteng. 1985. Administrasi Pendidikan: dasar Teoritis untuk Praktek Profesional. Bandung: Angkasa.

Suwandi, Sarwiji. 2013. Model Assessmen dalam Pembelajaran. Surakarta: Yuma Pustaka.

Tim Penyelenggara PLPG. 2013. Materi Pelatihan PLPG Konsep Tematik Scientik Authentik. Depdiknas.

Tumardi. 2013. Evaluasi Pembelajaran. Malang: Penerbit Elang Emas.

Umar, Jahja. 2013. Guru Profesional. Jakarta: Rajawali Press.

Usman, Moch. 2005. Menjadi guru Profesioal. Bandung: PT. Remaja Rosda Karya.

Wiggins, Grant. 2005. Grant Wiggins on Assessment. Edutopia. The George Lucas Educational Foundation (online). Tersedia: http://www.glef.org. diakses pada Senin, 04 November 2013.

Wirawan. 2002. Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan Bangun Indonesia & UHAMKA Press.

Wiyarsi, Antuni. 2009. Penilaian Proyek sebagai Implementasi Autentic Assessment untuk Meningkatkan Kemampuan Berfikir dan Kerja Ilmiah Mahasiswa.

FMIPA UNY.

Yanti, Marliyanti. 2011. “Authentik Assesment” Sebagai Pendekatan Evaluasi Hasil

Gambar

Tabel 4.  Rekapitulasi Prosentase Pelaksanaan Penilaian Autentik oleh Guru IPA di SMP Negeri se-

Referensi

Dokumen terkait

Tabel 5.1 Hubungan Antara Aktor dan Peran Aktor Yang Terlibat Dalam PNPM Unit Pariwisata di Kelurahan Sondakan, Laweyan dan Mojosongo

Penulisan ini mengkaji permasalahan, yaitu kesesuaian penggunaan bentuk dakwaan subsidaritas oleh Penuntut Umum Kejaksaan Negeri Indramayu dalam perkara korupsi

Bercerita mempunyai 5 manfaat. Mengembangkan fantasi: melalui cerita anak dapat mengembangkan fantasinya yang luar biasa. Anak dapat mengidentikkan dirinya dengan

Latihan leg press secara signifikan memberikan pengaruh yang lebih besar daripada latihan sitting calf terhadap peningkatan strength dan power otot tungkai (dengan selisih

Selain itu, hasil deskripsi data variabel penelitian menunjukkan bahwa skor adiksi pada remaja yang terlibat adiksi pada instagram berada pada kategori sedang

Kelebihan yang lain yaitu bahan baku yang mudah diperoleh dan untuk pemanfaatan limbah produksi tahu maka peneliti ingin membuat brownies kukus dengan substitusi

TO HELP IMPROVE THE SMA STUDENTS' AURAL ORAL ABILITY TO COMMUNICATE IN ENGLISH. A

Custom Queuing (CQ) Traffic Destined for Interface Q Length Deferred by Queue Limit. Up to 16 3/10 1/10 Weighted Round Robin Scheduling (byte count) Classify Interface Hardware