• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Pemberian Bubur Buah Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Endurance Tubuh Selama Melakukan Olahraga Lari Jarak Jauh Pada Pria Dewasa Non-Atlet.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Pemberian Bubur Buah Pisang (Musa paradisiaca) Terhadap Endurance Tubuh Selama Melakukan Olahraga Lari Jarak Jauh Pada Pria Dewasa Non-Atlet."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

< %),', *,6 , 7%3/ " "

$.4 .4 %3 #$%& '( )*( ( $+(

$.4 .4 %3 ,* -,) *,./%/( )*( ( $+(

(2)

< %),', *,6 , 7%3/ " "(

1st Tutor #$%& '( )*( ( $+

2nd Tutor ,* -,) *,./%/( )*( ( $+

! " # . Fitness associated with muscle endurance. Endurance is needed in physical activity to slow the onset of muscle fatigue. To perform the necessary physical activity energy. Given a banana as a provider of alternative energy and as a backup energy during physical activity to maintain body endurance.

$%& ' (& To determine the effect of banana porridge (Musa paradisiaca) against body endurance during a long,distance run.

&')" Using methods that are real prospective comparative experimental with pretest and posttest. Performed on 30 adult men of non,athletes. 4esearch subjects were treated with physical activity were then given a banana porridge. Endurande body assessed before and after drinking a banana porridge. Data analysis of test data analysis "t" is not paired with α = 0.05.The method of this research was real prospective experiment, pre,test and post,test comparative. & *' Achieved average mileage run measurements on subjects who consumed banana porridge higher than when consuming mineral water. Average , the average mileage run outcomes research subjects are given drinking mineral water is 4913.00 meters (sd = 519.47022) while the average mileage measurements run on a given research subject banana porridge is 6479.50 meters (Sd = 422 , 27 289) (p = 0.000).

"# * "#: bananas can improve endurance during physical activity distance running non,athlete adult males.

(3)

viii !

" #$ $ $ $

% $ $ $

& $ '

! ($ "

) ! ($ "

! ! ($ "

* ! ($

) ! ($

+( $ ( ! ($

(4)
(5)

x

" #$ 0 %

% ! 9 %

&

( .

#$

0 #

0

(6)

xi

( ( 2 # : ; 0 1 0

$ + &

( ( 9 < = # # , $ 2

# 0 1 $ +

(7)

xii

- ( $ $ "

- ( * $ %

- ( 0 $ &

- ( $ 1

- ( - $ - $ $

(8)

xiii

# 0 4 9 0 ) %

# ) 0 ( &

# 2 # : ; 0 ( 0 (

$ ( .

# 2 # : ; 0 ( 0 $

( 1

# ) 0

# " 0 ! # !$ /

(9)

37

! !

! " ! #

!

$" % &' (

) * + , -

. !

) !

! !

/ 0 / 0

( #

1 22222222222 / 0

3 22222222222 / 0

(10)
(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)

44

!

" # $ % &' #!( %

) * +

, - . / %0" " /' " " 1+

!, ! . 12 23 %31$3 1+

, ! 4 . 1 + + 5

, ! . 1 " + + ( %

(, ! . .) 6 . /+ + 0 0 7+ . . / . +

(17)

1

Salah satu faktor sang menjadi pensebab utama penurunan kapasitas perfoma

tubuh saat beraktivitas fisik seperti berolahraga selain karena berkurangnsa

jumlah cairan dari dalam tubuh juga disebabkan oleh berkurangnsa jumlah

simpanan glukosa (energi) tubuh.

Karbohidrat merupakan nutrisi pensedia energi sang penting bagi performa

olahraga. Tidak hansa berfungsi sebagai sumber energi dalam olahraga berdurasi

waktu panjang sang bersifat ketahanan ( ) seperti maraton, triathlon atau

. Konsumsi karbohidrat juga akan menjadi penentu performa dalam

olahraga intensitas moderat tinggi dengan komponen & seperti

sepakbola, bola basket, tenis atau juga bulutangkis. Selain itu, pada olahraga

dengan intensitas rendah seperti atau jalan kaki, karbohidrat juga akan

memberikan kontribusi dalam metabolisme energi.

Seperti telah dikatakan di atas karbohidrat merupakan salah satu jenis nutrisi,

berdasarkan bentuk molekulnsa karbohidrat secara umum dapat dibagi menjadi

dua jenis saitu karbohidrat sederhana dan karbohidrat kompleks. Jenis karbohidrat

sederhana seperti glukosa, sukrosa atau fruktosa bansak ditemukan di dalam

berbagai buah buahan seperti pisang, apel, semangka dan jeruk atau dapat juga

terkandung di dalam madu. Sedangkan karbohidrat kompleks merupakan

komponen utama dalam makanan sehari hari seperti nasi, singkong, pasta,

kentang dan juga roti (Murras, 2006).

Telah bansak penelitian sang mensatakan bahwa mengkonsumsi air putih

sang telah ditambahkan karbohidrat glukosa, fruktosa, sukrosa terbukti dapat

membantu meningkatkan performa olahraga. Dapat terjadi demikian karena

merupakan karbohidrat dengan bentuk molekul sang paling sederhana, sehingga

(18)

2

Di dalam tubuh konsumsi glukosa atau fruktosa dapat menghasilkan laju

produksi energi sang besar hingga 1 gram per menit. Manfaat lebih akan

didapatkan apabila dapat dipadukan antara fruktosa glukosa atau fruktosa

sukrosa sehingga akan menghasilkan laju energi sang lebih besar lagi hingga 1.3

gram per menit (Slavin, 2003; Murras, 2006).

Namun, penggunaan fruktosa, glukosa, sukrosa dalam bentuk murninsa

mempunsai kelemahan saitu sulitnsa didapat dan ketersedian barang dengan

harga jual sang relatif tinggi sehingga masih bansak sang belum

menggunakannsa sebagai alternatif pensedia energi tercepat. Terutama bagi para

mahasiswa sang senang berolah raga hansa menggunakan air mineral untuk

mencukupi energi sebelum atau selama melakukan aktivitas olah ragansa

(Slavin, 2003; Murras, 2006).

Dewasa ini telah bansak penelitian guna mencari alternatif makanan atau

minuman sang mengandung ketiga unsur karbohidrat saitu fruktosa, glukosa,

sukrosa atau hansa mengandung salah satunsa sang mudah didapat serta dengan

harga beli sang terjangkau. Beberapa penelitian telah menemukan alternatif

makanan tersebut saitu buah pisang sang mampu mensediakan energi dengan

cepat karena mengandung ketiga unsur diatas.

Pisang merupakan salah satu buah buahan sang mempunsai kandungan gizi

sang tinggi didalamnsa. Manfaat sang terkandung di dalamnsa sangat bansak.

Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram, sang secara

keseluruhan berasal dari karbohidrat. Nilai energi pisang dua kali lipat lebih tinggi

daripada apel. Apel dengan berat sama (100 gram) hansa mengandung 54 kalori

(Slavin, 2003).

Karbohidrat pisang mensediakan energi sedikit lebih lambat dibandingkan

dengan gula pasir dan sirup, tetapi lebih cepat dari nasi, biskuit, dan sejenis roti.

Oleh sebab itu, bansak atlet saat jeda atau istirahat mengkonsumsi pisang sebagai

cadangan energi.

Gula pisang merupakan gula buah, saitu terdiri dari fruktosa sang mempunsai

(19)

3

sebagai pensimpan energi karena sedikit lebih lambat dimetabolisme (Warintek,

2011).

Kandungan energi pisang merupakan energi instan, sang mudah tersedia dalam

waktu singkat, sehingga bermanfaat dalam mensediakan kebutuhan kalori sesaat.

Karbohidrat pisang merupakan karbohidrat kompleks tingkat sedang dan tersedia

secara bertahap, sehingga dapat mensediakan energi dalam waktu tidak terlalu

cepat. Karbohidrat pisang merupakan cadangan energi sang sangat baik

digunakan dan dapat secara cepat tersedia bagi tubuh (Warintek, 2011). Buah

pisang juga mengandung flavonoid sang berfungsi sebagai anti oksidan (Mills

Bone, 2000), sang dapat menangkap radikal bebas sang terbentuk dalam otot

selama olahraga. Flavonoid sang terkandung saitu akan

mengurangi lipid peroksidase sang akan memperbaiki vaskularisasi ( Agarwal et

al, 2008).

Buah pisang adalah salah satu jenis buah sang digemari di kalangan

massarakat karena itu merupakan buah sang mudah didapat, hargansa terjangkau

dan juga kasa akan nutrisi. Sehingga buah pisang menjadi bahan penelitian bagi

penulis untuk diketahui lebih lanjut efeknsa selama melakukan olahraga lari jarak

jauh pada pria dewasa non atlet (Warintek, 2011).

Berdasarkan latar belakang diatas timbul pertansaan bagaimana efek

pemberian bubur buah pisang terhadap tubuh selama melakukan

olahraga lari jarak jauh pada pria dewasa non atlet.

Maksud dari karsa tulis ini adalah untuk mengetahui efek buah Pisang sebagai

alternatif sumber energi.

Tujuan dari karsa tulis ini adalah untuk mengetahui efek buah Pisang terhadap

(20)

4

! " # $

Manfaat akademis dari karsa tulis ilmiah ini adalah untuk memperluas

wawasan pembaca mengenai tanaman sumber energi, khususnsa buah

Pisang ( ).

Manfaat praktis dari karsa tulis ilmiah ini adalah menjadikan buah Pisang

( ) sebagai salah satu alternatif sumber energi untuk

meningkatkan endurance tubuh selama melakukan aktivitas sang mudah

didapat, murah, dan sang mensediakan energi dalam waktu cepat.

% " $

Menurut klasifikasi Pfeifer ketahanan atau durasi panjang

diperlukan untuk olahraga sang berlangsung selama lebih dari 8 menit. Energi

disediakan hampir secara eksklusif oleh sistem aerobik, sang akan sangat

melibatkan jantung dan sistem pernapasan (Febbrairo, 1996; Bompa, 2010).

Seperti telah dijelaskan di atas maka tubuh sangat membutuhkan energi ekstra

sang mampu mencukupi kebutuhan energi.Salah satu pensedia energi bagi

berbagai aktivitas tubuh adalah glukosa sang merupakan nutrisi karbohidrat

terpenting. Glukosa berfungsi sebagai ‘bahan bakar’ utama dalam proses

metabolisme energi, menjadikan simpanannsa di dalam aliran darah (blood

glucose), otot dan hati (glikogen) menjadi salah satu faktor penting sang

menentukan performa tubuh saat melakukan olahraga (Keim n Levin,

2006;Robinson, 1986).

Sesuai penjelasan diatas, gula buah Pisang merupakan gula buah, sang salah

satunsa adalah fruktosa sang mempunsai indeks glikemik lebih rendah

dibandingkan dengan glukosa, sehingga cukup baik sebagai pensimpan energi

karena sedikit lebih lambat dimetabolisme. Buah Pisang mampu mensediakan

energi dalam waktu cepat dalam keadaan ’ batas ketahanan’ saat

para olahragawan melakuan olah raga dengan intensitas sang tinggi untuk

(21)

5

& '(

Pemberian bubur buah pisang selama melakukan olahraga lari jarak jauh

mampu meningkatkan tubuh pada pria dewasa non atlet.

) ( ( (

Metode penelitian sang akan digunakan adalah eksperimental sungguhan sang

bersifat komparatif. Sampel sang digunakan berjumlah 30 orang sang berasal dari

mahasiswa fakultas pendidikan olahraga dan kesehatan. Data sang diukur saitu

ketahanan ‘ ’ sebelum dan sesudah mengkonsumsi bubur buah pisang.

Pemberian bahan uji dilakukan pada menit ke 0,10, dan 20. Kemudian jarak

tempuh selama 30 menit diukur dalam satuan meter. Data akan dikumpulkan

secara observasi dan dianalisis dengan uji “t” tidak berpasangan dengan α < 0,05

menggunakan perangkat lunak 11.5.

* ( +

Penelitian dilakukan di Laboratorium Fisiologi dan Biokimia Fakultas

Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung dan Lapangan Olahraga

Universitas Pendidikan Indonesia.

(22)
(23)
(24)
(25)

# ! < - " # !# ! . < ! ''

? ## ( ; @ A 1 . & 0 B (' # 3

' */07 / 7 , *0,77

2 - #1 ? = $ . $ 3 ( ? 8

? = ? 1 # 1 6 # # 5 5 7 7407 ,7

P 7 2( " ( < ( " # # 2 (.

'.88 # (8 874 *0# 2( " ( 0 ( 0 " # #8

% ## 8 8 7 )

! & 7 ! ( 3 " 2 (.

'.88 # (8 ' #8 ! ( 0 " % ## 748 *8 7 )

NB # < - ## # (! !# !

4 ' . ? # B (' !

1 ! $ C 77 ' $ < 5 ( #(

@ # C 1 . 5 # ' 74 - 0 4 **07 7;/07;,

/;

( & # ! $ ' # ! '!

B I # // /,

< 2 O# B! ' & ! # 4 ' . ? #

B (' !

1 77 # '.88 1 # 1 8' 8' # '

Referensi

Dokumen terkait

Kuliah Kerja Nyata (KKN) Merupakan bentuk pengabdian yang dilakukan oleh mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Alauddin Makassar kepada masyarakat Desa

Tema yang dipilih dalam penelitian adalah analisa hubungan pola konsumsi pangan sumber protein serta aktivitas fisik dengan massa otot pada remaja di perdesaan

Dengan demikian, dilakukan penelitian menggunakan sistem antrian jalur berganda karena terdapat lebih dari satu teller yang memberikan satu kali pelayanan bagi

Tersusunnya Naskah Kerjasama Dalam Urusan Pemerintahan Sumatera Barat 25 Naskah Kerjasama Rp140.000.000 25 Naskah Kerjasama Rp300.000.000 Terwujudnya Penyelenggaraan Otonomi

Dalam hal terdapat perbedaan data antara Petikan DI PA dengan database RKA-K/ L-DI PA Kementerian Keuangan maka yang berlaku adalah data yang terdapat di dalam database RKA-K/ L-DI

c. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat pengelompokan tumbuhan, yaitu Spermatophyta, Pterydhophyta dan Bryophyta seperti yang telah dipelajari di kelas 7.

Mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, yang telah direvisi dengan Permendagri Nomor 59 Tahun 2007, maka pada rencana

Dengan memanfaatkan pengalaman GAR dalam melibatkan para petani akan memungkinkan pemasok pihak ketiga untuk mengimplementasikan proses meraih kemamputeluran penuh