• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Faktor Risiko Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Immanuel Tahun 2011.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Faktor Risiko Ibu Dengan Kejadian Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) Di Rumah Sakit Immanuel Tahun 2011."

Copied!
25
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

HUBUNGAN FAKTOR RISIKO IBU DENGAN

KEJADIAN BAYI BERAT LAHIR RENDAH

DI RUMAH SAKIT IMMANUEL TAHUN 2011

Alvin Ferbian S. 2012. Pembimbing I : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp. OG Pembimbing II : Winny Suwindere, drg., M.S

Di Indonesia Angka Kematian Bayi (AKB) masih menjadi masalah yang sampai saat ini belum dapat terpecahkan dengan baik dan bayi berat lahir rendah (BBLR) merupakan salah satu faktor risiko yang paling sering menyebabkan AKB, Namun BBLR sendiri dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya faktor ibu, janin, dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan mengetahui hubungan karakteristik ibu dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Immanuel (RSI) tahun 2011.

Metode penelitian ini adalah survey analitik yang bersifat study case control atau retrospektif dari data rekam medik di RSI tahun 2011 yang memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi kemudian dianalisis dengan analisis chi square test dan Odds Ratio menggunakan program SPSS for windows versi 15.0.

Hasil penelitian ini adalah angka kejadian BBLR di RSI tahun 2011 sebesar 196 dari 1386 kelahiran hidup (KH) dengan persentase 14,14%. Hasil analisis hubungan antara umur, pendidikan, pekerjaan, persalinan, paritas dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011 tidak memiliki hunbungan yang bermakna, namun antara Pre-natal Care (PNC) dan risiko tinggi (risti) dengan kejadian BBLR di RSI tahun 2011 memliki hubungan yang bermakna.

Simpulan penelitian ini yaitu angka kejadian BBLR di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011 adalah sebesar 196 kasus dari 1386 KH, dan faktor yang mempengaruhi kejadian BBLR adalah PNC dan risiko tinggi ibu untuk melahirkan.

(2)

v

ABSTRACT

RELATION BETWEEN

MOTHER’S RISK FACTOR

AND LOW

BIRTH WEIGHT INFANTS INCIDENCE AT IMMANUEL

HOSPITAL IN 2011

Alvin Ferbian S. 2012. 1st Tutor : Rimonta F. Gunanegara, dr., Sp. OG

2nd Tutor : Winny Suwindere, drg., M.S

Infant mortality number in Indonesia mostly consists of unsolved case, and low birth weight (LBW) is one of the risk factor. However, many factors also affected low birth rate, such as the condition of mother, infant, and the environmental factor. The purpose of this study is to understand the relation between mother’s risk factor with low birth weight incidence at Immanuel Hospital in 2011.

Method used in this research is analytic survey based on study case control or retorspecive. Data taken from Immanuel Hospital medical records at Immanuel Hospital in 2011 which fulfilled inclusion and exclusion criteria then analyzed with Chi Square test and Odds Ratio using SPSS 15.0 software.

The result showed that 196 low birth weight incidences at Immanuel Hospital in 2011 was 1386 live births with 14.14% percentage. There is no significant relationship between age, education, job, birth method, parity with low birth weight incidence at Immanuel Hospital in 2011, but there is a significant relationship between Pre-natal Care (PNC) and high risk pregnancy with low birth weight incidence.

The conclusion of this research is there are 196 cases of low birth weight from 1386 alive births, with PNC and high risk pregnancy as factors that interferes.

(3)

DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ... xii

DAFTAR SINGKATAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 3

1.5 Kerangka Pemikiran ... 3

1.6 Hipotesis Penelitian ... 3

1.7 Metodologi Penelitian ... 4

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Berat Lahir Bayi (BBL) ... 5

2.2 Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) ... 6

2.2.1 Definisi BBLR ... 6

2.2.2 Klasifikasi BBLR ... 6

2.2.3 Epidemiologi BBLR ... 7

2.2.4 Penyebab dan Faktor Risiko BBLR ... 7

2.2.5 Penatalaksanaan BBLR ... 11

2.2.6 Pencegahan BBLR ... 12

(4)

ix

2.3 Rumah Sakit Immanuel (RSI) ... 14

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 16

3.1 Ruang Lingkup Penelitian ... 16

3.1.1 Ruang Lingkup Ilmu ... 16

3.1.2 Ruang Lingkup Tempat ... 16

3.1.3 Ruang Lingkup Waktu ... 16

3.2 Rancangan Penelitian... 16

3.3 Variabel Penelitian... 16

3.3.1 Variabel Independen ... 16

3.3.2 Variabel Dependen... 16

3.3.3 Definisi Operasional Variabel ... 17

3.4 Subjek Penelitian ... 18

3.4.1 Populasi Penelitian ... 18

3.4.2 Sampel Penelitian... 18

3.4.3 Teknik Pengambilan Sampel ... 18

3.4.4 Besar Sampel ... 18

3.4.5 Kriteria Inklusi ... 18

3.4.6 Kriteria Eksklusi ... 18

3.5 Prosedur Penelitian ... 19

3.5.1 Jenis Data ... 19

3.5.2 Waktu dan Tempat Penelitian ... 19

3.6 Analisis Data ... 19

3.7 Hipotesis Penelitian ... 20

3.7.1 Hipotesis nol (H0) ... 20

3.7.2 Hipotesis Alternatif (Ha) ... 20

(5)

DAFTAR PUSTAKA ... 28

LAMPIRAN ... 30

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Insidensi BBLR di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011 ... 22

Tabel 4.2 Hubungan Usia dengan Kejadian BBLR di RSI tahun 2011 ... 22

Tabel 4.3 Hubungan Pendidikan dengan Kejadian BBLR di RSI tahun 2011 ... 22

Tabel 4.4 Hubungan Pekerjaan dengan Kejadian BBLR di RSI tahun 2011... 23

Tabel 4.5 Hubungan PNC dengan Kejadian BBLR di RSI tahun 2011... 23

Tabel 4.6 Hubungan Persalinan dengan Kejadian BBLR di RSI tahun 2011 ... 24

Tabel 4.7 Hubungan Partus dengan Kejadian BBLR di RSI tahun 2011 ... 24

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Bayi BBLR di RSI ... 30

Lampiran 2 Crosstabs hubungan antara umur dengan BBLR ... 33

Lampiran 3 Crosstab hubungan antara pendidikan dengan BBLR ... 34

Lampiran 4 Crosstab hubungan antara PNC dengan BBLR ... 35

Lampiran 5 Crosstab hubungan antara pekerjaan dengan BBLR ... 36

Lampiran 6 Crosstab hubungan antara persalinan dengan BBLR ... 37

Lampiran 7 Crosstabs hubungan antara partus dengan BBLR ... 38

(8)

xiii

DAFTAR SINGKATAN

AKB : Angka Kematian Bayi AKN : Angka Kematian Neonatus BBL : Berat Bayi Lahir

BBLR : Bayi Berat Lahir Rendah

BBLSR : Bayi Berat Lahir Sangat Rendah BBLSAR : Bayi Berat Lahir Amat Sangat Rendah IUFD : Intra Uterine Fetal Death

IUGR : Intra Uterine Growth Retardation

KH : Kelahiran Hidup

LBW : Low Birth Weight

MDGs : Millenium Development Goals

OR : Odds Ratio

PNC : Prenatal Care

RR : Relative Risk

(9)

LAMPIRAN

Lampiran 1 Data Bayi BBLR di RSI

(10)
(11)

32

80 31 10x pv SD TB multipara 1 2400

81 34 sc SMA TB multipara 1 2350

82 33 pv SMP TB multipara 1 2050

83 26 10x sc S1 B primipara 1 2100

84 14 10x pv SMP B primipara 1 2450

85 27 8x pv SMA B primipara 2 1800

86 16 2x sc SMP TB primipara 1 2300

87 20 5x pv SMK B primipara 2 1600

88 28 10x sc SMA TB multipara 2 2400

89 26 sc SMA B primipara 1 1900

90 26 pv SMA TB primipara 2 2000

91 33 10x pv S1 B multipara 1 2300

92 22 sc SMA TB primipara 1 2300

93 32 4x pv SMP B multipara 2 2000

94 39 sc SMA B multipara 1 2200

95 29 7x sc D3 B primipara 1 2400

96 31 9x pv S1 B primipara 2 2200

97 35 6x sc SMA TB multipara 2 2400

98 21 10x pv D2 B primipara 2 2100

99 24 4x pv SMA B primipara 2 2400

100 34 5x sc SMA TB multipara 1 2100

101 26 5x sc D3 B primipara 2 2400

102 33 8x sc D1 B multipara 1 2300

103 36 5x sc SMA TB multipara 1 2450

104 29 15x pv SMA B multipara 1 2300

Keterangan:

Lahir : pv (per vaginam/spontan), sc (sectio caesaria/ sesar) Pekerjaan : B (bekerja), TB (tidak bekerja)

(12)

33

Lampiran 2 Crosstabs hubungan antara umur dengan BBLR

Crosstab minimum expected count is 4,50.

(13)

34

Lampiran 3 Crosstab hubungan antara pendidikan dengan BBLR

Crosstab minimum expected count is 4,00.

(14)

35

Lampiran 4 Crosstab hubungan antara PNC dengan BBLR

Crosstab minimum expected count is 7,00.

(15)

36

Lampiran 5 Crosstab hubungan antara pekerjaan dengan BBLR

Crosstab

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 44,50. Odds Ratio f or kat_

(16)

37

Lampiran 6 Crosstab hubungan antara persalinan dengan BBLR

Crosstab

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 50,00.

(17)

38

Lampiran 7 Crosstabs hubungan antara partus dengan BBLR

Crosstab

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 46,00.

(18)

39

Lampiran 8 Crosstabs hubungan antara risiko tinggi dengan BBLR

Crosstab Dgn risiko tinggi

Tanpa risiko tinggi

Continuity Correctiona

Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by -Linear

Computed only f or a 2x2 table a.

0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected count is 37,00. Odds Ratio f or kat_risti

(19)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kesehatan merupakan salah satu kebutuhan dasar manusia yang sekarang ini makin sulit didapatkan. Salah satu indikator kesehatan suatu bangsa dapat dilihat dari tinggi atau rendahnya Angka Kematian Bayi (AKB) dan Angka kematian Neonatus (AKN). Angka Kematian Bayi dan Angka Kematian Balita diharapkan menurun sebesar dua-pertiga dalam kurun waktu 1990-2015 yang tercantum pada

Millenium Development Goals (MDGs) 2015. Berdasarkan hal itu Indonesia

mempunyai komitmen untuk menurunkan Angka Kematian Bayi dari 68 menjadi 23 per 1000 Kelahiran Hidup (KH) pada tahun 2015 (Depkes, 2009).

Dewasa ini AKB di Indonesia masih tinggi dibandingkan dengan negara ASEAN lainnya. Indonesia menduduki peringkat ke-4 tertinggi setelah Kamboja, Myanmar, dan, Laos. Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia (SDKI, 2007) terdapat kasus AKB 34 per 1000 kelahiran hidup dan AKN 19 per 1000 kelahiran hidup pada tahun 2007 (Depkes, 2009).

Pada tahun 2008 di Propinsi Jawa Barat angka kematian bayi atau Infant

Mortality Rate masih cukup tinggi yaitu 37 per 1000 artinya terdapat 37 bayi

meninggal dalam setiap 1000 kelahiran (Depkes, 2009).

Penyebab utama kematian neonatal adalah bayi berat lahir rendah dengan kasus dimana seorang bayi dikatakan BBLR, jika berat badan bayi kurang dari 2500 gram. Berdasarkan profil Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat tahun 2009 jumlah lahir hidup Propinsi Jawa Barat 845.964 bayi dan Jumlah BBLR 14.555 bayi dan di Kota Bandung tahun 2009 sebanyak 45.110 bayi dengan jumlah BBLR sebanyak 526 bayi (Dinkes Jabar, 2009).

(20)

2

Sejak tahun 1961 WHO telah mengganti premature baby dengan low birth

weight (LBW). Hal ini dilakukan karena tidak semua bayi lahir dengan berat

kurang dari 2500 gram pada waktu lahir bayi prematur. BBLR dibedakan dalam dua kategori yaitu BBLR karena prematur (usia kandungan kurang dari 37 minggu) dan BBLR karena Intra Uterine Growth Retardation (IUGR) yaitu bayi cukup bulan tetapi berat kurang untuk usianya (Winkjosastro, 2007).

BBLR dapat disebabkan oleh banyak faktor yang secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi faktor ibu, janin dan lingkungan. Faktor ibu seperti pekerjaan ibu, pendidikan ibu, dan usia ibu, dan lain-lain, selain menyebabkan BBLR, faktor-faktor risiko tersebut dapat menyebabkan kelahiran prematur dan peningkatan kematian perinatal (Prawirohardjo, 2007).

Berdasarkan latar belakang tersebut, peneliti ingin menggali lebih lanjut mengenai banyaknya angka kejadian dan faktor ibu yang berhubungan dengan BBLR di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011.

1.2 Identifikasi Masalah

Permasalahan dalam penelitian ini adalah:

1. Bagaimana jumlah angka kejadian BBLR di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011.

2. Bagaimana hubungan faktor risiko ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan umum

Mengetahui jumlah angka kejadian BBLR dan hubungan fakor risiko yang mempengaruhi BBLR agar dapat mengatasi dan menurunkan masalah kejadian BBLR.

Tujuan khusus

(21)

3

2. Mengetahui hubungan faktor risiko ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011.

1.4 Manfaat Penelitian

 Untuk peneliti: memberikan penambahan wawasan dan pengetahuan terhadap kasus BBLR seiring dengan perkembangan jaman.

 Untuk rumah sakit tempat penelitian: Sebagai masukan untuk mengetahui jumlah angka kejadian BBLR dan hubungan karakteristik ibu dengan kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR) di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011.

 Untuk instansi kesehatan: memberikan informasi dan masukan kepada instansi dan penentu kebijakan terkait agar memprioritaskan program kesehatan dalam upaya menurunkan angka kejadian bayi berat lahir rendah (BBLR).

1.5 Kerangka Pemikiran

Penyebab dan faktor resiko BBLR adalah faktor ibu (penyakit, usia ibu, jarak kelahiran, paritas, pekerjaan ibu, pendidikan ibu, keadaan sosial ekonomi, PNC, dan lain-lain), faktor janin, faktor lingkungan. (Prawirohardjo, 2007)

1.6 Hipotesis Penelitian

Hipotesis dari penelitian ini adalah:

(22)

4

1.7 Metodologi Penelitian

Metode Penelitian : Survey Analitik dengan Study Case Control Instrumen Penelitian : Data Rekam Medik

Populasi Penelitian : Semua kelahiran yang tercatat di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011

Teknik Sampling : Whole Sample yang sudah memenuhi kriteria

pemilihan sampel

Uji Statistik : Chi Square Test dan Odds Ratio

1.8 Lokasi dan Waktu Penelitian

(23)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari data-data yang didapatkan dari pembahasan di atas, maka:

1. Angka kejadian BBLR di Rumah Sakit Immanuel sebesar 196 kasus BBLR dari 1386 KH (14,14%) pada tahun 2011.

2. Tidak ada hubungan bermakna antara umur dengan kejadian BBLR, pendidikan dengan kejadian BBLR, pekerjaan dengan kejadian BBLR, persalinan dengan kejadian BBLR, paritas dengan kejadian BBLR, dan ada hubungan yang bermakna antara PNC dengan kejadian BBLR, risti dengan kejadian BBLR di Rumah Sakit Immanuel tahun 2011.

3. Keterbatasan penelitian ini adalah kurang lengkapnya data-data dari rekam medik.

5.2 Saran

Saran untuk penelitian selajutnya adalah :

1. Dilakukannya penelitian lanjutan untuk mengetahui faktor risiko apa saja yang sangat berpengaruh terhadap kejadian BBLR di Rumah Sakit Immanuel untuk memperbaiki, mengurangi, dan mengontrol kejadian BBLR di rumah sakit tersebut.

(24)

28

DAFTAR PUSTAKA

Atikah P, Cahyo I. 2010. Berat Badan Lahir Rendah (BBLR). Yogyakarta: Nuha medika.

Benysalim. 2012. Mencegah Risiko Kehamilan dan Persalinan : 3 Terlambat, 4

Terlalu. (diakses pada Oktober 2012). Available from: http://forum.himalaya.web.id/index.php?tid=446

Black RE, Allen LH, Bhutta ZA, et al for the Maternal and Child Undernutrition Study Group. Maternal and child undernutrition: global and regional

exposures and health consequences. Lancet 2008.

Cesar G Victora, Linda Adair, Caroline Fall, Pedro C Hallal, Reynaldo Martorell, Linda Richter, Harshpal Singh Sachdev, and for the Maternal and Child Undernutrition Study Group. Maternal and child undernutrition: consequences

for adult health and human capital. Lancet 2008.

Dinkes Jawa Barat. 2009. Profil Kesehatan Propinsi Jawa Barat 2009.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar

Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313.

Iskandar, Joko. 2009. BBLR (Berat Badan Lahir Rendah). Diakses tanggal 14 September 2012 didapat dari:http://www.pustaka-zikzik.co.cc/2009/08/bblr-berat-badan-lahir-rendah.html.

Kawai K, Donna Spiegelman , Anuraj H Shankar & Wafaie W Fawzi. Maternal

multiple micronutrient supplementation and pregnancy outcomes in developing countries: meta-analysis and meta-regression, Bulletin of the World Health

Organization 2011;89:402-411B.

Llewellyn - jones. Dasar-dasar obstetri dan Ginekologi (cetakan pertama). Jakarta : Hipoklates; 2002.

Maryunani dan Nurhayati. Asuhan Kegawatdaruratan Dan Penyulit Pada

Neonatus (cetakan pertama). Jakarta : KDT; 2009.

Mitayani. 2009. Asuhan Keperawatan Maternitas. Jakarta: Salemba Medika.

Notoatmojo S. 2007. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:Rineka Cipta.

(25)

29

Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas). 2007. Laporan Hasil Riset Kesehatan Dasar

(RIKESDAS) Nasional 2007. Jakarta: Badan Litbangkes, Depkes RI 2007.

Setyowati T. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan

Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable

from : http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. Last Update : 2003 [diakses tanggal 22 November 2012].

Tafani. 2007. Masa Bayi Baru Lahir By Nunu, Kiki dan Yusuf. Didapat dari:http://tafany.wordpress.com/2007/10/09/masa-bayi-baru-lahir-by-nunu-kiki-dan-ponco/. 29 November 2012.

Wiknjosastro H. 2007. Ilmu Kebidanan. Jakarta : Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

Winkjosastro H. 2008. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo.

World Health Organization (WHO). Development of a strategy towards

promoting optimal fetal growth. Avaliable from :

Referensi

Dokumen terkait

Indikator penghayatan misi adalah: ( 1) arah dan tujuan strategis yang jelas membawa manfaat bagi organisasi sehingga memperjelas bagaimana setiap karyawan dapat memberi

Dalam proses pembuatan buku ini, tanpa adanya ridho Allah SWT, semangat, kesungguhan dan kesabaran, kami tidak akan mampu untuk menyelesaikannya. Buku ini merupakan hasil

Perkawinan : Implikasi Terhadap Sistem Hukum Keluarga di Indonesia, Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Brawijaya, Malang, 2013 Mulyadi, Hukum Perkawinan Indonesia

Analisis skor Pola Pangan Harapan (PPH) dilakukan untuk menjawab tujuan kedua, yakni terkait dengan kualitas ketersediaan di Kabupaten Sidoarjo. Analisis ini diawali dengan

PERUBAHAN KEDUA ATAS PERATURAN GUBERNUR BENGKULU NOMOR 21 TAHUN 2O1O TENTANG PETUNJUK TEKNIS PENGELOLAAN KEUANGAN BADAN.. LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM

potensi kecerdasan danf atau bakat istimewa untuk mengikuti pendidikan atau pembeiajaran dalam satu lingkungan pendidikan secara bersama-sama dengan peserta didik pada

Kinerja saham PT Pembangunan Jaya Ancol, Tbk (“PJAA”) pada akhir tahun 2011 meningkat sebesar 19% bila dibandingkan dengan akhir tahun 2010 dari Rp840 menjadi Rp1.000,-.. Kinerja

Since the languages Parrot targets (like Perl and Ruby) have sophisticated concepts as core features, it's in Parrot's best interest to have core support for them.. This section