• Tidak ada hasil yang ditemukan

AKTIVITAS LARVASIDA DAN REPELEN EKSTRAK DAN MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DAN TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val.) TERHADAP LARVA DAN NYAMUK Aedes aegypti.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "AKTIVITAS LARVASIDA DAN REPELEN EKSTRAK DAN MINYAK ATSIRI RIMPANG TEMULAWAK (Curcuma xanthorrhiza Roxb.) DAN TEMU MANGGA (Curcuma mangga Val.) TERHADAP LARVA DAN NYAMUK Aedes aegypti."

Copied!
2
0
0

Teks penuh

(1)

ABSTRAK

Penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang disebabkan oleh nyamuk

Aedes

aegypti merupakan penyakit yang menimbulkan banyak kematian. Masyarakat

umumnya menggunakan larvasida dan repelen dari bahan sintetis yang berbahaya

untuk mencegah penyakit tersebut. Pada penelitian ini, uji aktivitas larvasida

dilakukan menggunakan ekstrak etanol dan minyak atsiri rimpang temulawak

(Curcuma xanthorrhiza

Roxb.) dan temu mangga (Curcuma mangga

Val.). Uji

aktivitas repelen dilakukan menggunakan ekstrak dengan konsentrasi 10%, dan

minyak atsiri dengan konsentrasi 2,5%; 5%; 10%; dan 20%, serta DEET dengan

konsentrasi 12,5% yang digunakan sebagai pembanding. Minyak atsiri dianalisis

dengan menggunakan kromatografi gas-spektroskopi massa (KG-SM). Hasil

penelitian menunjukkan bahwa ekstrak rimpang temulawak dan temu mangga

tidak memberikan aktivitas larvasida yang signifikan, sedangkan minyak atsiri

rimpang temulawak memberikan aktivitas larvasida yang signifikan dengan nilai

LC

50

dan

LC

90

sebesar 46,404 µg/mL and 132

,138 μg/mL, begitu pula dengan

minyak atsiri rimpang temu mangga yang memberikan aktivitas larvasida yang

signifikan dengan nilai LC

50

dan LC

90

sebesar 61,025 µg/mL and 87,604 μg/mL.

Hasil pengujian aktivitas repelen rimpang temulawak terhadap ekstrak dengan

konsentrasi 10%, minyak atsiri dengan konsentrasi 2,5%; 5%; 10%; 20%, dan

DEET dengan konsentrasi 12,5% menunjukkan nilai daya proteksi bertutut-turut

sebesar 70,7%; 67,5%; 76,7%; 48,1%; 44,9%; dan 72,5%. Hasil pengujian

aktivitas repelen rimpang temu mangga terhadap ekstrak dengan konsentrasi 10%,

minyak atsiri dengan konsentrasi 2,5%; 5%; 10%; 20%, dan DEET dengan

konsentrasi 12,5% menunjukkan nilai daya proteksi bertutut-turut sebesar 44,8%;

74,7%; 73,6%; 63,9%; 55,2%; dan 67%. Hasil pemeriksaan minyak atsiri rimpang

temulawak dengan KG-SM menunjukkan sedikitnya terdapat 42 komponen

senyawa yang dipisahkan dengan komponen terbesar

curcumene

(4,85%),

sedangkan minyak atsiri rimpang temu mangga menunjukkan sedikitnya terdapat

18 komponen senyawa yang dipisahkan dengan komponen terbesar

β-myrcene

(6,49%).

(2)

ABSTRACT

Dengue Hemorrhagic Fever (DHF) caused by Aedes aegypti mosquito is a

pestilent disease. Many people commonly use larvicide and repellent from the

hazardous synthetic materials for preventing this disease. In this study, larvicidal

activity of ethanol extract and essential oil of Curcuma xanthorrhiza rhizome and

Curcuma mangga rhizome were investigated. Repellent activity was investigated

using extract at concentration of 10%, essential oils at concentration of 2.5%,

5%, 10%, 20%, and DEET at concentration of 12.5% as a comparison. Essential

oil was analyzed using gas chromatography-mass spectroscopy (GC-MS). The

results showed that the extract of Curcuma xanthorrhiza rhizome and Curcuma

mangga rhizome were not significantly performed the larvicidal activity, whereas

the essential oil of Curcuma xanthorrhiza significantly performed the larvicidal

activity with the values of LC

50

and LC

90

as 46.404 µg/mL and 132.138 μg/mL,

same as the essential oil of Curcuma mangga which was significantly performed

the larvicidal activity with the values of LC

50

and LC

90

as 61.025 µ g/mL and

87.604 μg/mL. The

result of Curcuma xanthorrhiza rhizome repellency test from

extract at concentration of 10%, essential oils at concentration of 2.5%, 5%, 10%,

20% and DEET at concentration of 12,5% performed protection ability as

70.7%; 67.5%; 76.7%; 48.1%; 44.9%; and 72.5% respectively.

The result of

Curcuma mangga rhizome repellency test from extract at concentration of 10%,

essential oils at concentration of 2.5%, 5%, 10%, 20% and DEET at

concentration of 12.5% performed protection ability as 44.8%; 74.7%; 73.6%;

63.9%; 55.2%; and 67% respectively. The analysis result of essential oil of

Curcuma xanthorrhiza rhizome using GC-MS showed at least 42 components

separated while highest components was curcumene (4.85%), whereas the

essential oil of Curcuma mangga rhizome using GC-MS showed at least 18

components separated while highest components was β-myrcene (6.49%).

Referensi

Dokumen terkait

Pejabat Pengadaan Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Perikanan pada Dinas Perikanan Tahun Anggaran 2014, telah melaksanakan Proses Evaluasi Kualifikasi dan Penawaran dalam

dikenakan atas emas, perak, dan logam lainnya yang telah mencapai nisab dan haul.. Zakat uang dan surat berharga lainnya adalah zakat yang

Tujuan kegiatan pengabdian kepada masyarakat ini adalah menumbuhkan kesadaran akan pentingnya akuntansi bagi dan membekali keterampilan dalam pengelolaan keuangan atau

London Sumatra Indonesia Tbk, Unit Bah Lias Estate, sebagaimana humas atau public relations pada perusahaan lain, petugas humas di perusahaan ini memiliki tugas

2004, Analisis Permintaan dan Pengembalian Kredit Usaha Tani Oleh Rumahtangga Petani Padi Di Sumatera Barat , Tesis Magister Sains.. Program Sekolah Pascasarjana,

Tujuan Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan feoforbid a dan turunannya dalam berikatan dengan reseptor HSA dan PBR

Pemanfaatan Tulang Ikan Nila ( Oreochromis niloticus ) sebagai Pengganti Gelatin dan Karakteristik Sifat Fisika Kimianya.. Di bawah bimbingan WIRANTI SRI RAHAYU dan

Isolated of Endophytic bacteria from red betel root, produced a supernatant to test the inhibitory effect on 4 test bacteria that are pathogenic, Two (2)