• Tidak ada hasil yang ditemukan

I. PENDAHULUAN. Menanam dengan teknik hidroponik, saat ini berkembang dengan pesat.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "I. PENDAHULUAN. Menanam dengan teknik hidroponik, saat ini berkembang dengan pesat."

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang

Menanam dengan teknik hidroponik, saat ini berkembang dengan pesat.

Menanam dengan teknik ini dapat dijadikan solusi dari berbagai macam masalah dalam berbudidaya secara konvensional seperti. berkurangnya ketersediaan lahan pertanian terutama di daerah perkotaan, penggunaan pupuk dan air yang kurang efisien, Intensitas serangan hama yang tergolong tinggi. Hidroponik adalah teknik dalam budidaya tanaman menggunakan medium air menggantikan tanah dan dibantu dengan larutan nutrisi untuk pertumbuhan tanaman. Teknik hidroponik menurut (Wahyuningsih & Fajriani, 2016) merupakan teknik budidaya tanaman tanpa menggunakan tanah sebagai media tumbuh dengan tambahan nutrisi untuk pertumbuhan dengan nutrisi sebagai sebagai pupuk untuk pertumbuhan tanaman.

Berdasarkan pergerakan aliran nutrisi, sistem hidroponik terbagi menjadi dua kelompok yaitu hidroponik sistem aktif/dinamis dan hidroponik sistem pasif/statis.

Metode hidroponik merupakan metode budidaya tanaman yang dapat diatur sedemikian rupa tanpa memerlukan jarak tanam yang luas sehingga metode ini lebih efisien dari pada bercocok tanam dengan media tanah. Larutan nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman merupakan media tanam pada teknologi hidroponik yang diaplikasikan dengan cara melarutkan nutrisi bersama air sehingga dapat diserap langsung oleh akar tanaman. Pupuk/nutrisi dan air yang digunakan menjadi lebih efisien (Zamriyetti et al., 2019). Isnan (2020) menjelaskan bahwa hidroponik tanpa adanya sirkulasi nutrisi merupakan hidroponik sistem pasif. Sementara hidroponik

(2)

dengan nutrisi yang dialirkan secara terus-menerus menggunakan tenaga pompa air merupakan hidroponik sistem aktif.

Tanaman Siomak merupakan sayuran yang termasuk dalam kategori tanaman selada. Selada jenis ini selain memiliki banyak manfaat, memiliki tekstur yang renyah dan aroma seperti pandan. Tekstur yang lebih renyah dengan aroma pandannya, tidak menutup kemungkinan selada jenis ini memiliki prospek yang lebih tinggi dari selada kriting pada umumnya. Namun, pembudidayaannya masih tergolong minim. Sehingga perlu adanya peningkatan produksi untuk memenuhi kebutuhan pasar dengan cara menanam menggunakan teknik hidroponik agar hasil produktivitas yang didapat lebih tinggi dan seragam. Lahan pertanian yang semakin sempit menjadi hambatan dalam memenuhi kebutuhan selada. Budidaya menggunakan sistem hidroponik menjadi salah satu alternatif agar kebutuhan konsumsi selada masyarakat Indonesia dapat tercukupi (Pratama, 2019).

Nutrisi adalah sebutan pupuk dalam budidaya tanaman secara hidroponik.

Nutrisi pada budidaya hidroponik merupakan pupuk lengkap, dimana terdapat unsurhara makro dan mikro didalamnya. Isnan (2020) menjelaskan bahwa nutrisi hidroponik mengandung berbagai unsur hara yang dibutuhkan oleh tanaman, baik unsur hara makro maupun unsur hara mikro. Nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), magnesium (Mg), dan sulfur (S) merupakan unsur hara makro. Besi (Fe), magan (Mn), seng (Zn), kuprum (Cu), boron (B) dan molibdenum (Mo) termasuk unsur hara mikro. Pemberian nutrisi yang tepat merupakan kunci dalam bercocok tanam hidroponik. Masalah terpenting yang harus diperhatikan dalam budidaya secara hidroponik adalah penyediaan nutrisi yang cukup bagi tanaman (Wahyuni, 2017).

(3)

Pengelolaan nutrisi tanaman adalah faktor kunci keberhasilan dalam budidaya secara hidroponik (Candra et al., 2020).

Seperti halnya sistem NFT, pada hidroponik sistem DFT perlu memperhatikan kesesuaian debit air yang mengalir pada talang atau paralon.

Kecepatan aliran nutrisi memengaruhi sirkulasi pada larutan nutrisi. Pemberian nutrisi dan debit air yang tidak sesuai, dapat menghambat pertumbuhan tanaman karena aliran yang terlalu tinggi maupun terlalu lambat menyulitkan akar untuk menyerap nutrisi. Nutrisi yang mengalir kontinyu dengan kecepatan yang sesuai dapat meningkatkan penyerapan nutrisi oleh akar tanaman. Penyerapan nutrisi apabila tidak didukung dengan kecepatan aliran nutrisi yang sesuai dan kontinyu tidak akan berjalan dengan baik (Candra et al., 2020). Oleh karna itu, perlu dilakukan penelitian untuk mengkaji debit air/aliran nutrisi.

Sering kali tanaman tidak dapat menyerap nutrisi dengan baik akibat aliran nutrisi pada paralon yang tidak rata sehingga terdapat tanaman yang kurang maksimal dalam penyerapan nutrisi. Peneliti mengguakan sistem DFT karna meskipun aliran air terhenti, air berisi larutan nutrisi pada talang tidak langsung habis, melainkan masih tersisa genangan sehingga akar tanaman dapat menyerap nutrisi dengan baik. Kecepatan masuknya larutan nutrisi, bisa diturun naikkan dengan memperkecil atau memperbesar bukaan kran. Namun, perlu dilakukan pengamatan rutin dalam menentukan kecepatan masuknya larutan nutrisi tersebut.

Peneliti menggunakan monitoring kecepatan masuknya air/debit air berbasis microcontrol agar mempermudah dalam pegamatan. Pengaturan cahaya, nutrisi dan air dengan menggunakan sistem otomatis dapat mempermudah petani

(4)

hidroponik dalam mengedalikan kebutuhan cahaya, air dan nutrisi untuk tanaman sesuai kebutuhan.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan penelusuran pustaka tentang komposisi nutrisi dan debit aliran nutrisi untuk pertumbuhan siomak pada metode hidroponik sistem DFT belum ditemukan informasinya.

1.3 Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pemberian komposisi nutrisi dan debit aliran nutrisi pada sistem hidroponik DFT terhadap pertumbuhan Siomak.

2. Untuk mengetahui pengaruh komposisi nutrisi pada sistem hidroponik DFT terhadap pertumbuhan Siomak.

3. Untuk mengetahui pengaruh debit aliran nutrisi pada sistem hidroponik DFT terhadap pertumbuhan Siomak.

1.4 Hipotesis

1. Diduga perlakuan komposisi nutrisi dan debit aliran nutrisi berpengaruh terhadap pertumbuhan Siomak pada sistem hidroponik DFT. Perlakuan N1 D3 merupakan interaksi yang baik pada pertumbuhan tanaman Siomak.

2. Diduga perlakuan komposisi nutrisi berpengaruh terhadap pertumbuhan Siomak pada sistem hidroponik DFT. Perlakuan komposisi nutrisi BPTP merupakan komposisi nutrisi yang baik pada pertumbuhan tanaman Siomak.

3. Diduga perlakuan debit aliran nutrisi berpengaruh terhadap pertumbuhan Siomak pada sistem hidroponik DFT. Perlakuan debit aliran nutrisi 24 liter di

(5)

running 6 menit merupakan perlakuan debit aliran nutrisi yang baik pada pertumbuhan tanaman Siomak

Referensi

Dokumen terkait

Akibat bencana banjir tersebut telah merendam 5.043 unit rumah penduduk (5.616 KK/18.840 jiwa menderita), sekolah 6 unit, kantor desa 3 unit, tempat ibadah 2 unit dan 16 kk

Pertanyaan yang perlu dijawab mengenai hal ini ada lah apakah dalam proses penilaian kurikulum itu sebaik- nya digunakan penilai dari dalam (internal evaluators ) ataukah penilai

Hypodermic embalming merupakan metode tambahan dimana injeksi bahan kimia pengawet ke dalam jaringan dengan menggunakan jarum dan suntik hipodermik yang biasanya

Berdasarkan permasalahan di atas maka tujuan yang akan dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengatahui etika guru dan siswa, untuk membentuk siswa yang

Berdasarkan hal tersebut maka perlu dikaji kembali mengenai pengaruh cabai rawit terhadap jumlah leukosit yang diuji pada tikus .Tikus dipilih sebagai subjek dalam

Dari penelitian dan analisis mengenai pengaruh material pada fasade bangunan terhadap kenyamanan visual didapati bahwa pencahayaan alami dan buatan yang tercipta di

(1) Otoritas Jasa Keuangan dapat memerintahkan Bank untuk melakukan perbaikan Rencana Pemulihan yang disampaikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 ayat (2) dan

Pada proses perlakuan panas dan penuaan aging untuk komposit matrik logam paduan Al-4,5%Cu-4%Mg dengan penguat 10% SiC diperoleh nilai kekerasan maksimum yang.. Dan untuk