BAB IV
ANALISIS PENDEKATAN KONSEP PERENCANAAN DAN PERANCANGAN APARTEMEN DENGAN PENDEKATAN
DESAIN BIOPHILIK DI JAKARTA SELATAN
4.1 Analisis Konsep Perencanaan 4.1.1 Analisis Pelaku Kegiatan
Pelaku kegiatan dalam apartemen terdiri dari penghuni apartemen, pengunjung apartemen dan pengelola apartemen. Berikut ini merupakan penjelasan dari masing masing pelaku kegiatan, antara lain:
A. Penghuni Apartemen
Penghuni Apartemen ini adalah pemilik unit apartemen atau penyewa unit apartemen yang merupakan pelaku kegiatan yang secara rutin tinggal/datang di dalam apartemen dengan tujuan tinggal dengan menyewa sesuai jangka waktu tertentu atau dengan membeli unit hunian apartemen. Penyewa apartemen dapat digolongkan menjadi penyewa jangka panjang (penyewa fasilitas utama, yaitu hunian, dan fasilitas penunjang bangunan dan penyewa jangka pendek (penyewa fasilitas penunjang yang kegiatannya berlangsung dalam waktu yang singkat seperti ruang serba guna).
Sasaran penghuni apartemen yang direncanakan ini adalah para pebisnis dan pekerja kantoran dengan tingkat ekonomi menengah ke atas. Pengelompokkan penghuni apartemen dibedakan menjadi lajang dan keluarga. Berikut ini merupakan analisa calon dan karakter penghuni apartemen (Tabel 4.1)
Tabel 4.1 Analisa Calon Penghuni Apartemen
Tipe Lajang Tipe Keluarga
x Terdiri dari satu orang penghuni.
x Target pengguna adalah eksekutif muda yang belum berkeluarga dengan usia 20-35 tahun
x Terdiri dari 2-3 orang penghuni.
x Target pengguna adalah pasangan muda, maupun kelurga kecil yang terdiri dari:
- Ayah, seorang pekerja kantoran atau pebisnis
- Ibu, seorang ibu rumah tangga atau
- Anak, seorang balita
xTerdiri dari 3-5 orang penghuni xTarget pengguna adalah keluarga
besar atau sekelompok orang yang masih memiliki hubungan keluarga, yang terdiri dari:
- Ayah, seorang kepala rumah tangga dengan pekerjaan pebisnis atau eksekutif - Ibu, seorang ibu rumah
tangga atau seorang wanita karir
- Anak, berjumlah 1-2 orang dengan umur antara 1-17 tahun
- Pembantu atau seseorang yang memiliki hubungan dekat (keluarga) dengan penghuni
Karakter Tipe Lajang Karakter Tipe Keluarga - Aktivitas penghuni di luar
apartemen padat dan serba cepat
- Unit hunian hanya digunakan sebagai tempat istirahat setelah seharian bekerja
- Tidak memiliki waktu luang yang banyak untuk mengurus unit hunian
- Kebutuhan akan efisiensi dan efektifitas yang tinggi
- Cenderung membawa tamu ke dalam unit hunian
- Aktivitas penghuni di luar apartemen padat - Unit hunian hanya digunakan sebagai tempat
istirahat dan berkumpul keluarga
- Hunian merupakan cerminan dari tingkat sosial - Perlunya komunikasi dengan keluarga
- Kebutuhan akan efisiensi dan efektifitas yang tinggi - Cenderung membawa tamu ke dalam unit hunian
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
B. Pengunjung Apartemen
Pengunjung apartemen ini dapat dikategorikan menjadi dua, yaitu tamu penghuni apartemen yang tidak secara rutin tinggal/datang dalam apartemen dan pengguna fasilitas umum merupakan pengunjung ataupun penghuni apartemen yang memiliki kepentingan untuk menggunakan fasilitas-fasilitas umum yang ada di
x Teman atau pengunjung luar apartemen yang ingin menggunakan fasilitas penunjang yang disediakan oleh apartemen.
C. Pengelola Apartemen
Pengelola Apartemen dilakukan oleh Manajemen Properti yang meliputi pemasaran, persyaratan sewa kontrak, penagihan harga sewa, perawatan gedung dan pelayanan kepada penghuni serta kegiatan administrasi. Berikut ini merupakan tugas dan tanggungjawab pengelola apartemen:
x Direktur
Merupakan seseorang yang bertugas sebagai koordinator, komunikator, pengambil keputusan, pemimpin, pengelola dan eksekutor dalam menjalankan dan memimpin perusahaan.
x Divisi Operasional dan Manage Building
Seseorang yang bertugas untuk menjaga kondisi Keamanan, Ketertiban dan Keselamatan. Untuk menjamin ketiga fungsi tersebut, maka dibawah Property Manager akan unit-unit kerja Security, safety, parking, cleaning, housekeeping, landscaping, dan engineering.
x HRD
Merupakan seseorang yang bertugas untuk bertanggung jawab mengelola dan mengembangkan sumber daya manusia. Dalam hal ini termasuk perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sumber daya manusia dan pengembangan kualitas sumber daya manusia.
x Sales
Merupakan seseorang yang bertugas untuk memasarkan unit apartemen.
Mengatur penawaran dan penjualan mapaun penyewaan terhadap konsumen.
x Divisi PR
Merupakan seseorang yang bertugas untuk menumbuhkan dan mengembangkan hubungan baik antara pihak pengelola dengan penghuninya, internal maupun eksternal dalam rangka menanamkan pengertian, menumbuhkan motivasi dan partisipasi publik dalam upaya menciptakan
Gambar 4. 1 Struktur Organisasi Pengelola Apartemen (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Bagian administrasi keuangan adalah bagian yang menjalankan fungsi akuntansi yang bertanggung jawab mencatat transaksi keuangan dan menyusun laporan keuangan. Dalam apartemen, divisi keuangan dibagi lagi menjadi staff purcashing, tax office, legal official dan leasing (Gambar 4.1).
4.1.2 Analisis Fasilitas dalam Apartemen
Studi penentuan fasilitas apartemen dapat ditentukan berdasarkan preseden fasilitas yang terdapat pada apartemen. Selain itu juga dapat ditentukan berdasarkan studi mengenai sasaran calon penghuni apartemen yang merupakan kalangan ekonomi menengah ke atas yang memiliki karakter dan
- Dinamis dan efisien
- Waktu tinggal di tempat hunian relatif lebih sedikit karena hanya digunakan untuk istirahat saja
x Kebiasaan
- Memiliki rasa individualitas yang tinggi - Menyukai hal-hal yang bersifat tenang
- Memprioritaskan keamanan dan kenyamanan yang tinggi - Lebih mengutamakan kepraktisan
- Sebagian merupakan keluarga kecil, pasangan muda bahkan sebagian menempati apartemen yang ditinggali sendiri
x Gaya hidup
- Olahraga yang banyak digemari adalah fitness dan renang
- Lebih senang makan di luar sehingga tidak begitu membutuhkan dapur, meskipun keberadaan pantry mutlak diperlukan
- Perbedaan karakter penghuni berpengaruh pula pada perbedaan jenis hunian, misalnya antara lajang dan keluarga
- Memerlukan jasa pendukung kehidupan manusia - Perlu disiasati adanya fasilitas bagi pembantu
- Senang berkumpul, berbincang-bincang dengan kerabat atau rekan bisnis Berdasarkan preseden dan karakter dan gaya hidup yang biasa dimiliki oleh penguin apartemen, maka fasilitas yang tersedia dalam perencanaan
apartemen ini adalah sebagai berikut:
x Fasilitas utama apartemen berupa unit-unit hunian yang memiliki akses visual terhadap alam
x Fasilitas pendukung berdasarkan studi preseden, antara lain:
- Fasilitas kesehatan berupa medical center atau apotek - Fasilitas food court, café maupun restaurant
- Fasilitas olahraga berupa kolam renang, jogging track, fitness center,
- Fasilitas pemenuhan kebutuhan sehari-hari berupa swalayan, laundry, ATM, retail
- Fasilitas ibadah berupa mushola 4.1.3 Analisis Tipe Apartemen
Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan tipe apartemen yang akan disediakan pada apartemen dengan pendekatan desain biophilik di Jakarta Selatan.
Dasar Pertimbangan
x Menentukan jenis unit hunian yang diminati berdasarkan preseden yang diperoleh dari apartemen lain
x Sesuai dengan kenyamanan, kemudahan dan kriteria biophilic design Jika dilihat dari beberapa preseden yang telah ada, terdapat beberapa tipe unit hunian yaitu tipe 1 kamar tidur, 2 kamar tidur, 2 kamar tidur deluxe dan 3 kamar tidur.
Dalam segi penyediaan fasilitas, apartemen yang direncanakan ini bersifat fully serviced dan fully furnished, yaitu semua pelayanan mulai dari penyediaan perabot, cleaning service, laundry, dan pelayanan (room boy) telah disediakan oleh pihak apartemen.
4.1.4 Analisis Jumlah Unit yang Direncanakan Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan jumlah unit hunian yang akan disediakan pada apartemen yang direncanakan.
Dasar pertimbangan
x Jumlah pengguna/konsumen berdasarkan preseden hunian apartemen x Jumlah kebutuhan apartemen dihitung dari ketersdiaan ruang pada lokasi
x KLB 2,5 : 50.000 m2 x Ketinggian Bangunan : 8 lantai
x KDH 45% : 9.000 m2
x Kebutuhan Ruang
Perhitungan : 50.000 m2 : 8 lantai = 6.250 m2 Zona Penunjang = 2.570 m2
Zona Service = 1.010 m2 Zona Umum =4.096 m2 Zona Pengelola = 1.608 m2
Setiap lantai memiliki maksimal luas bangunan sebesar 6.250 m2
Koefisien dasar hijau 45 % diterapkan pada level hunian sehingga maksimal luas bangunan sebesar 2.812 m2
Terdapat 5 level yang diperuntukkan sebagai zona hunian.
Tipe hunian Apartemen terdiri dari 1 BR (45 m2), 2 BR (102,7 m2), 2BR Deluxe (89,8 m2), 3 BR (195,5m2)
Level 1 terdiri dari tipe 1 BR dan 2 BR
Perhitungan = 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 2 = 984 m2 1 BR = 984 m2 : 45 m2= 22 unit
2 BR = 984 m2 : 102,7 m2 = 9 unit Level 2 terdiri dari tipe 2 BR, 2 BRD dan 3 BR
Perhitungan = 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 3 = 656 m2 2 BR = 656 m2 : 102,7 m2 = 6 unit
2 BRD = 656 m2 : 89,8 m2 = 7 unit 3 BR = 656 m2 : 195,5 m2 = 4 unit Level 3 terdiri dari tipe 1 BR dan 2 BR
Perhitungan = 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 2 = 984 m2 1 BR = 984 m2 : 45 m2 = 22 unit
2 BR = 984 m2 : 102,7 m2 = 9 unit Level 4 terdiri dari tipe 2 BR, 2 BRD dan 3 BR
Perhitungan = 2.812 – sirkulasi 30% = 1969 : 3 = 656 m2 2 BR = 656 m2 : 102,7 m2 = 6 unit
2 BRD = 656 m2 : 89,8 m2 = 7 unit 3 BR = 656 m2 : 195,5 m2 = 4 unit Jumlah 1 BR = 72 unit
Jumlah 2 BR = 36 unit Jumlah 2 BR Deluxe = 48 unit Jumlah 3 BR = 14 unit
Total Jumlah Unit hunian adalah 170 unit
4.1.5 Analisis Penerapan Desain Biophilik pada Apartemen yang Direncanakan
Tujuan
Tujuan dari analisis ini adalah untuk menentukan pola desain biophilik yang akan digunakan sebagai penerapan desain pada apartemen yang direncanakan.
Dasar Pertimbangan
x Efek psikologis dan fisik terhadap pengurangan stres berdasarkan tabel hubungan alam dengan kesehatan yang terdapat pada bab 2
x Kesesuaian dengan kebutuhan ruang x Pengaplikasian
IV
Tabel 4. 2 Analisa Penerapan Desain Biophilik Bentuk PenerapanFungsiAnalisaIndikator alxGreen wall xAliran air xAkuarium xVegetated roof xTaman
xMenurunkan tekanan darah dan denyut jantung xMeningkatkan ikatan mental xBerdampak positif pada perilaku dan kebahagiaan
Koneksi visual dengan alam merupakan hal yang penting dalam penerapan desain biophilik karena pola ini menghubungkan antara manusia dengan alamsecara visual. Tidak hanya itu, pola ini pun memiliki fungsi dari segi emosi, kinerja kognitif dan mengurangi stress. Pola ini perlu ditekankan dalam penerapan desain biophilik
xDesain mampu mendukung terjadinya koneksi visual deng alam setidaknya 5-20 menit per h xMampu menarik perhatian dan mampu membangkitkan sem atau menenangkan xMenghadirkan peluang ruan berada dekat dengan ruang hi xDiterapkan pada ruang yang sering dilalui oleh pengguna xHoltikultura xSimulasi digital suara alam xWangi bunga xSuara burung xVentilasi alami
xMengurangi tekanan darah sistolik dan hormon stress xBerdampak positif pada kinerja kognitif xTerasa perbaikan dalam kesehatan mental dan ketenangan
Pola ini menghubungkan manusia dengan alam secara langsung baik melalui visual, pendengaran maupun penciuman. Dampak terhadap kesehatan manusia yang dihasilkan pola ini pun bermanfaat dan mudah dalam pengaplikasian. Bentuk penerapan pada pola ini dibutuhkan dalam sebuah hunian sehingga pola ini perlu ditekankan dalam penerapan desain biophilik
xMemiliki kemudahan akses dar satu atau beberapa lokasi un memperoleh koneksi non-visua dengan alam setidaknya 5-20 m per hari xDesain koneksi visual dan non- visual dapat dirasakan secara bersamaan untuk memaksim dampak positif bagi kesehatan. xTata lanskap dan kebunxMemberikan dampak positif pada denyut jantung, tekanan darah sistolik dan aktivitas sistem syaraf simpatik xMengamati dan mengukur tingkat perhatian dan eksplorasi manusia
Penerapan pola ini memiliki dampak positif terhadap kesehatan manusia dan dalam penerapannya dapat digabungkan dengan koneksi non-visual terhadap alam xPemilihan jenis tanaman yang mampu menarik kehadiran serangga xMemiliki akses yang mudah dicapai secara visual
IV-1
tuk PenerapanFungsiAnalisaIndikator ayaan i angan rientasi unan AC entilation
xMeningkatkan kenyamanan, kesejahteraan dan produktivitas xBerpengaruh positive pada konsentrasi xMeningkatkan persepsi temporal dan alliesthesis Keberadaan pola ini pada sebuah bangunan sangat penting dan membawa dampak positif baik dari segi emosi, kinerja maupun pengurangan stress sehingga penekanaan polaini diperlukan pada penerapan desain biophilik.
xPerancangan fitur yang mam memudahkan pengguna dal beradaptasi dan memodifik kondisi termal seiring deng perubahan lingkungan. xMemanfaatkan sinar matah angin melalui bukaan er wall ses visual adap air hujan am
xMengurangi stress, meningkatkan perasaan tenang, menurunkan denyut jantung dan tekanan darah xMeningkatkan konsentrasi dan pemilihan ingatan xMengamati hal yang lebih disukai dan respon emosional yang positif Fungsi yang membawa dampak positif bagi kesehatan ini menjadikan pola ini hal penting yang akan ditekankan dalam desain. Pola ini mudah dalam penerapan dan sesuai dengan kebutuhan sebuah hunian.
xMemprioritaskan penggunaan elemen air yang dapat diras oleh berbagai indera xPemberian bayangan pada ai penggunaan permukaan yang memantulkan sinar matahari mengurangi luasan permukaan a yang terpapar sinar matahar langsung xKualitas suara dan kelembab yang ditimbulkan oleh air s dengan standar kenyamanan matahari berbagai ahaya matahari sung sen ayaan pu trol upan cahaya
xMemberikan dampak positif terhadap berlangsungnya sistem sirkadian Pola ini berkaitan dengan sistem pencahayaan baik alami dan buatan. Oleh karena itu, penerapan pola ini merupakan hal dasar yang harus ada pada bangunan xSinar matahari dapat terseb berbagai sudut bangunan xPenghuni dapat merasakan pergantian waktu dan cuaca pergerakan sinar matahari
IV-1
Bentuk PenerapanFungsiAnalisaIndikator xBentuk bangunan dan elemen arsitektur xMemperhatikan pemandangan yang lebih disukai
Pada dasarnya efek terhadap kesehatan yang ditimbulkan dari pola ini tidak berdampak besar. Namun penerapan pola ini akan berpegaruh terhadap citra bangunan dan suasana yang hendak diciptakan. Penggunaan bentuk dan pola biomorphic pun akan berpengaruh terhadap struktur. Manusia memiliki kencederungan untuk lebih menyukai bentuk dan pola alam sehingga penekanan pola ini dalam desain dirasa perlu.
xMampu menarik perhatian dan meningkatkan konsentrasi xHindari pengulangan pengg bentuk dan pola yang dapat menggangu penglihatan xDigunakan sebagai komponen dekoratif atau digunakan pa komponen struktur xPenggunaan pola pada peng sistem struktur (misalnya kol berbentuk seperti pohon), b bangunan, dinding atau plafond, bentuk furniture, maupun lorong xPenggunaan material alami ataumaterial yang menyerupai material alami
xMenurunkan tekanan darah diastolic xMeningkatkan kenyamanan
Selain meningkatkan kenyamanan dan menurunkan tekanan darah diastolic, penerapan pola ini akan menciptakan suasana yang lebih alami dan menciptakan persepsiruang yang berbeda bagi pengguna, sehingga penekanan pola ini pada bangunan dirasa perlu dan sesuai dengan kebutuhan ruang pada bangunan.
xKuantitas bahan dan warna ditentukan berdasarkan pad ruang xDesain wallpaper dankarpet xMengekspose struktur&bahan xKontur dan tekstur material
xBerdampak positif pada respon terhadap stress secara psikologis xMemperhatikan pemandangan yang lebih disukai
Penerapan pola ini akan digabungkan dengan penerapan pola koneksi material dengan alam. ixMengintegrasikan penangkap air hujan dengan sistem pengolahan air
xMeningkatkan tekanan darah diastolic xMeningkatkan kenyamanan Pola ini akan diterapkan dalam sistem pengolahan air buangan yang akan dibahas pada sub bab utilitas. Penerapan pola ini akan ditekankan pada sistem bangunan dan tidak pada unit unit ruang.
tuk PenerapanFungsiAnalisaIndikator erial sparan rientasi unan xMengurangi stress xMengurangi kebosanan, iritasi, dan kelelahan xMeningkatkan kenyamanan dan rasa keamanan Jika dilihat pada contoh penerapannya, beberapa diantara telah terdapat pada penerapan pola sebelumnya sehingga pola ini akan diterapkan pada pola sebelumnya namun tidak menjadi penekanan pada penerapan desain biophilik.
xOrientasi bangunan, pe koridor dan balkon mam membantu pengguna dalam memaksimalkan view t outdoor maupun indoor. ter indungan odular
xMeningkatkan konsentrasi, perhatian dan persepsi terhadap keselamatan Fungsi pola refuge dibutuhkan keberadaannya dalam sebuah bangunan hunian sehingga pola ini akan menjadi salah satu pola yang ditekankan dalam penerapan desain biophilik
xMudah diakses dan mem perlindungan bagi peng a dan angan roma getaran rtwork atau talasi erial yang bus cahaya
xDapat menimbulkan respon bahagiaJika dilihat pada contoh penerapannya, beberapa diantara telah terdapat pada penerapan pola sebelumnya sehingga pola ini tidak akan menjadi penekanan pada penerapan desain biophilik. rchitectural ilever engan ansparan ulai dari lantai ga plafon ling dan lantai ang transparan
xDapat menimbulkan respon bahagia Penerapan pola ini bertujuan untuk menciptakan rasa bahaya sehingga manusia memiliki kewaspadaan lebih terhadap sekitarnya. Pola ini tidak menjadi penekanan pada penerapan desain biophilik karena suasana ini tidak dibutuhkan dalam sebuah hunian apartemen. aka terdapat beberapa pola yang tidak menjadi penekanan dan ada pula yang penerapannya bersamaan dengan pola penekanan pada desain adalah koneksi visual terhadap alam, koneksi non-visual terhadap alam, stimuli non-ritmik, thermal tuk dan pola biomorphic, koneksi material dengan alam, dan refuge.
4.2 Analisis Konsep Perancangan
4.2.1 Analisis Kegiatan dan Kebutuhan Ruang Tujuan
Analisa ini bertujuan untuk menentukkan kebutuhan ruang yang harus disediakan dalam objek rancang bangunan berdasarkan kegiatan pengguna. Analisa kegiatan ini dikategorikan berdasarkan zonasi ruang yaitu, hunian, penunjang, pengelola, service dan ruang terbuka hijau.
Dasar pertimbangan x Karakter pengguna x Karakter kegiatan
x Efisiensi dan efektifitas pengguna apartemen Analisa dan Hasil
A. Zona Hunian
Pada zona hunian, pelaku kegiatan terbagi menjadi 2 yaitu tipe lajang dan tipe keluarga. Berikut ini merupakan kegiatan pelaku kegiatan pada zona hunian
1. Kegiatan Penghuni Apartemen
Sasaran penghuni apartemen yang direncanakan ini adalah para pebisnis, ekspatriat dan pekerja kantoran dengan tingkat ekonomi menengah ke atas.
Pengelompokkan penghuni apartemen dibedakan menjadi lajang dan keluarga.
a. Analisa Kegiatan Penghuni Apartemen Tipe Lajang
Tabel 4. 3 Analisa Kegiatan Penghuni Apartemen Tipe Lajang
Pelaku Kegiatan Kegiatan Kebutuhan Ruang
Individu/eksekutif muda
- Menerima tamu
- Istirahat (membaca, nonton TV, mendengarkan musik, duduk bersantai)
- Makan/minum - Mandi, cuci tangan,
berwudhu - Ibadah - Bekerja - Tidur
- Ruang tamu
- Ruang duduk atau balkon
- Ruang makan atau pantry - Kamar Mandi
- Ruang Tidur - Ruang Duduk - Ruang Tidur
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
b. Karakter penghuni tipe lajang
x Aktivitas penghuni di luar apartemen padat dan serba cepat
x Unit hunian hanya digunakan sebagai tempat istirahat setelah seharian bekerja
x Tidak memiliki waktu luang yang banyak untuk mengurus unit hunian x Kebutuhan akan efisiensi dan efektifitas yang tinggi
x Cenderung membawa tamu ke dalam unit hunian c. Analisa Kebutuhan Suasana Ruang
x Membutuhkan ruang yang praktis dan desain furniture yang ergonomis x Suasana kamar yang sesuai dengan karakter penghuni menentukkan
kualitas kerja dan istirahat yang dilakukan
x Membutuhkan suasana kamar mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan sehingga mampu membantu menurunkan tingkat stress
x Diperlukan adanya bukaan untuk view ke arah luar ruangan d. Analisa Kegiatan Penghuni Apartemen Tipe Keluarga
Tabel 4. 4 Analisa Kegiatan Penghuni Apartemen Tipe Keluarga
Pelaku Kegiatan Kegiatan Kebutuhan Ruang
Ayah - Masuk
- Menerima tamu
- Istirahat (membaca, nonton TV, mendengarkan musik, duduk bersantai)
- Berkumpul dengan keluarga - Makan/minum
- Mandi, cuci tangan, berwudhu - Ibadah
- Bekerja - Tidur
- Ruang Tamu - Ruang tamu
- Ruang duduk atau balkon
- Ruang Keluarga
- Ruang makan atau pantry - Kamar Mandi
- Ruang Tidur - Ruang Kerja - Ruang Tidur
Ibu - Masuk
- Menerima tamu
- Istirahat (membaca, nonton TV, mendengarkan musik, duduk bersantai)
- Ruang tamu - Ruang tamu
- Ruang duduk atau balkon
duduk bersantai)
- Berkumpul dengan keluarga - Makan/minum
- Mandi, cuci tangan, berwudhu - Ibadah
- Mengerjakan PR/Belajar - Tidur
- Ruang duduk atau balkon - Ruang Keluarga
- Ruang makan atau pantry - Kamar Mandi
- Ruang Tidur - Ruang Tidur - Ruang Tidur Pembantu - Istirahat
- Berkumpul dengan keluarga majikan
- Makan/minum
- Mandi, cuci tangan, berwudhu - Ibadah
- Tidur - Keluar
- Ruang Duduk atau balkon - Ruang keluarga
- Ruang makan
- Kamar mandi pembantu - Ruang tidur pembantu - Ruang tidur pembantu - Foyer
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
e. Karakter penghuni tipe keluarga
x Aktivitas penghuni di luar apartemen padat
x Unit hunian hanya digunakan sebagai tempat istirahat dan berkumpul keluarga
x Hunian merupakan cerminan dari tingkat sosial x Perlunya komunikasi dengan keluarga
x Kebutuhan akan efisiensi dan efektifitas yang tinggi x Cenderung membawa tamu ke dalam unit hunian f. Analisa Kebutuhan Suasana Ruang
x Ukuran dan jumlah ruang lebih besar dibandingkan dengan tipe lajang x Suasana kamar yang sesuai dengan karakter penghuni menentukkan
kualitas kerja dan istirahat yang dilakukan
x Membutuhkan suasana kamar mampu memberikan kenyamanan dan ketenangan sehingga mampu membantu menurunkan tingkat stress
x Pemisahan ruang satu dengan yang lainnya dibuat terbuka agar komunikasi tetap bisa berjalan
g. Interaksi Sosial antar Penghuni
Dalam sebuah lingkungan diperlukan adanya sebuah interaksi sosial. Oleh karena itu, mewadahi kegiatan interaksi sosial penting adanya dalam sebuah
Tabel 4. 5 Analisa Kegiatan Interaksi Sosial antar Penghuni
Pelaku Kegiatan Kebutuhan Ruang
Lajang-Lajang - Bertegur sapa - Berbincang - Bersantai
- Ruang Sirkulasi - Ruang komunal - Taman
Lajang-Keluarga - Bertegur sapa - Berbincang - Bersantai
- Ruang Sirkulasi - Ruang komunal - Taman
Keluarga- Keluarga
- Bertegur sapa - Berbincang - Bersantai - Bermain
- Ruang Sirkulasi - Ruang komunal - Taman
- Taman
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Hasil:
Tabel 4. 6 Kebutuhan Ruang pada Zona Hunian
Zona Ruang Jumlah Ruang
Nama Ruang Kriteria
Hunian: 1 BR
1 R. Tamu x Efisien
x Efektif x Penggunaan
Material Alami x Akses visual ke alam 1 R. Tidur
1 Kamar Mandi
1 Pantry
1 R. Makan
1 R. Kerja
Hunian: 2 BR
1 R. Tamu
2 R. Tidur 2 Kamar Mandi
1 Dapur
1 R. Makan
1 R. Kerja
1 Balkon
Hunian: 2 BR Deluxe
1 R. Tamu
2 R. Tidur 2 Kamar Mandi
1 Dapur
1 R. Makan
1 R. Kerja
1 Balkon
1 R. Tidur Pembantu 1 R. Mandi Pembantu
1 R. Tamu
3 R. Tidur 2 Kamar Mandi
1 Dapur
B. Zona Penunjang
Zona penunjang pada apartemen ini dikategorikan ke dalam 5 bagian yaitu, fasilitas kesehatan, olahraga, pemenuh kebutuhan sehari-hari, foodcourt dan ruang terbuka hijau. Berikut ini merupakan analisis kegiatan pada zona penunjang
1. Fasilitas Kesehatan
Fasilitas pada apartemen ini berupa medical center dimana fasilitas ini melayani pemeriksaan kesehatan dan pembelian obat bagi penghuni apartemen maupun pengunjung apartemen.
a. Analisa Kegiatan pada Fasilitas Kesehatan
Tabel 4. 7 Analisa Kegiatan pada Fasilitas Kesehatan
Kegiatan Penunjang Kesehatan
Pelaku Kebutuhan Ruang
Registrasi Menunggu
Pemeriksaan kesehatan Administrasi
Pembelian obat Lavatory
Receptionist, Pasien Umum
Dokter, Pasien Karyawan, umum Karyawan, umum
Dokter, karyawan, umum
R. Receptionist R.Tunggu R. Periksa R. Administrasi R. Apotek Toilet
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
b. Alur Kegiatan pada Fasilitas Kesehatan
Gambar 4. 2 Alur Kegiatan pada Fasilitas Kesehatan (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
c. Kebutuhan Suasana Ruang
x Letak ruang yang mudah diakses bagi penghuni maupun pengujung apartemen
x Membutuhkan suasana yang dapat menenangkan dan memberi kenyamanan bagi pasien
x Penggunaan material alami dan furniture sesuai dengan kriteria Desain Biophilik guna memberikan efek healing pada pengguna
x Memiliki akses visual terhadap unsur alam seperti tumbuhan, air, bebatuan, dll.
2. Fasilitas Olahraga
Fasilitas olahraga terbagi menjadi beberapa bagian yaitu kegiatan renang, fitness, futsal, tenis dan jogging track. Berikut ini merupakan analisa kegiatan pada fasilitas olahraga.
a. Analisa Kegiatan pada Fasilitas Olahraga
Tabel 4. 8 Analisa Kegiatan pada Fasilitas Olahraga
Kegiatan Penunjang Olahraga Pelaku Kebutuhan Ruang Kolam
Renang
Renang Ganti Pakaian Penyimpanan Lavatory Administrasi
Penghuni/Pengunjung Penghuni/Pengunjung Karyawan
Umum Karyawan,
Penghuni/Pengunjung
Kolam Renang R. Ganti/Loker Gudang
Toilet/kamar mandi R. Administrasi
Fitness Center
Training/Fitness Ganti Pakaian Penyimpanan Lavatory Administrasi
Penghuni/Pengunjung Penghuni/Pengunjung Karyawan
Umum Karyawan,
Penghuni/Pengunjung
R. Fitness R. Ganti/Loker Gudang
Toilet/kamar mandi R. Administrasi
Futsal/Tenis Bermain Futsal Bermain Tenis Ganti Pakaian Penyimpanan Lavatory
Penghuni/Pengunjung Penghuni/Pengunjung Penghuni/Pengunjung Karyawan
Umum
Lapangan Futsal Lapangan tenis R.Ganti/Loker Gudang
Toilet/kamar mandi
b. Alur Kegiatan pada Fasilitas Olahraga
Gambar 4. 3 Alur Kegiatan pada Fasilitas Olahraga (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
c. Kebutuhan Suasana Ruang
x Letak ruangan berada di area publik yang memiliki kemudahan akses bagi penghuni maupun pengunjung apartemen
x Ruang fitness bersifat indoor namun memiliki akses visual terhadap alam x Kolam renang, lapangan futsal, lapangan tenis dan jogging track bersifat
outdoor
x Ruang-ruang berada di area public dan dikelompokkan dalam zona fasilitas olahraga sehingga keberadaan ruang-ruang tersebut berdekatan dan masih berada dalam satu area
x Suasana yang dibutuhkan dalam zona ini adalah playful, energic dan dinamis. Suasana ruang harus mampu menimbulkan keinginan pengguna untuk beraktivitas
x Kenyamanan dan efektifitas ruang menjadi hal yang penting dalam zona ini
3. Fasilitas Anak
Fasilitas anak merupakan fasilitas yang disediakan untuk mengakomodasi kegiatan bermain anak dan penitipan anak. Berikut ini adalah analisa kegiatan pada fasilitas anak.
a. Analisa Kegiatan pada Fasilitas Anak
Tabel 4. 9 Analisa Kegiatan pada Fasilitas Anak
Kegiatan Penunjang Anak Pelaku Kebutuhan Ruang Playground Bermain
Megawasi anak
Penghuni/Pengunjung Penghuni/Pengunjung
Playground R. tunggu
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
b. Alur Kegiatan pada Fasilitas Anak
Gambar 4. 4 Alur Kegiatan pada Area Playground (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
c. Kebutuhan Suasana Ruang
x Ruang playground bersifat outdoor, dimana pengguna dapat berhubungan langsung dengan alam
x Letak ruang harus memiliki kemudahan akses bagi penghuni maupun pengunjung apartemen
x Kenyamanan dan keamaan menjadi hal yang penting bagi ruang ini mengingat sebagian besar pengguna merupakan anak-anak usia dini x Penggunaan material dan furniture disesuaikan dengan pola Desain
Biophilik dan dipilih atas dasar pertimbangan keamanan bagi pengguna.
4. Fasilitas Penunjang Kebutuhan Sehari-hari
Fasilitas penunjang kebutuhan sehari-hari terdiri dari mini-market, laundry, ATM, dan retail. Berikut ini merupakan analisa kegiatan yang terdapat pada fasilitas penunjang kebutuhan sehari-hari.
a. Analisa Kegiatan pada Fasilitas Penunjang Kebutuhan Sehari-hari
Tabel 4. 10 Analisa Kegiatan pada Fasilitas Penunjang Kebutuhan Sehari-hari
Kegiatan Penunjang Kebutuhan Sehari-hari
Pelaku Kebutuhan Ruang
Minimarket /Swalayan
Jual Beli Membayar Loading barang Penyimpanan Lavatory Istirahat
Karyawan, Umum Karyawan, Umum Karyawan
Karyawan Karyawan Karyawan
R. Display R. Kasir Loading dock Gudang Toilet
R. Karyawan/Loker
Laundry Mencuci
Menyetrika Menjemur Penyimpanan Lavatory
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan
R. Cuci R. Setrika R. Menjemur
R. Penyimpanan/Loker Toilet
ATM Pengambilan
uang
Umum R. Counter
Retail Jual Beli Penyimpanan Loading barang Lavatory
Karyawan, umum Karyawan Karyawan Karyawan
R. Display Gudang Loading dock Toilet
Ibadah Berwudhu
Menaruh sepatu Sholat
Lavatory Penyimpanan
Umum Umum Umum Umum Karyawan
R. wudhu
Rak Sepatu/ penitipan barang
Musholla Toilet Gudang
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
b. Alur Kegiatan pada Fasilitas Penunjang Kebutuhan Sehari-hari
Gambar 4. 5 Alur Kegiatan pada Area Swalayan (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Gambar 4. 6 Alur Kegiatan pada Area Laundry (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Gambar 4. 7 Alur Kegiatan pada Area ATM (Sumber: Pramarti, 2016)
Gambar 4. 8 Alur Kegiatan pada Area Musholla (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
c. Kebutuhan Suasana Ruang
x Letak ruang harus memiliki kemudahan akses bagi penghuni maupun pengunjung apartemen
x Berada di zona publik
x Kenyamanan dan keamanan sangat dibutuhkan bagi penunjang kegiatan di dalamnya
x Keberadaan ruang harus mudah terlihat dan mudah dicapai 5. Fasilitas Foodcourt
Fasilitas foodcourt terdiri dari restaurant dan café. Berikut ini merupakan analisa kegiatan yang terdapat pada fasilitas foodcourt.
a. Analisa Kegiatan pada Fasilitas Foodcourt
Tabel 4. 11 Analisa Kegiatan pada Fasilitas Foodcourt
Kegiatan Penunjang Fodcourt Pelaku Kebutuhan Ruang Makan/Minum
Pembayaran Hiburan Memasak Persiapan Penyimpanan Istirahat
Mengganti pakaian Lavatory
Administrasi Ibadah
Karyawan, umum Karyawan, umum Penampil
Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan Karyawan, umum Karyawan Umum
Bar/Ruang makan Kasir
Panggung Dapur
Ruang persiapan Gudang
R. Istirahat R. Loker Toilet
R. Administrasi Musholla
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
b. Alur Kegiatan pada Fasilitas Foodcourt
Gambar 4. 9 Alur Kegiatan pada Area Restaurant (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
c. Kebutuhan Suasana Ruang
x Ruang foodcourt dapat bersifat indoor maupun outdoor x Membutuhkan suasana yang nyaman dan tenang
x Kesan terbuka dan menyatu dengan alam cocok untuk diterapkan dalam konsep ruang foodcourt, selain untuk menciptakan efek relaks dan segar, hal ini dapat menjadi daya tarik bagi pengunjung
6. Fasilitas Ruang terbuka hijau
Fasilitas ruang terbuka hijau merupakan penyediaan ruang terbuka hijau yang terdapat dalam apartemen. Pengaplikasian fasilitas ini atas dasar pertimbangan Perda No. 1 Tahun 2014 Pasal 386 yaitu Pengembangan perumahan vertikal
a. Analisa Kegiatan pada Ruang Terbuka Hijau
Tabel 4. 12 Analisa Kegiatan pada Ruang Terbuka Hijau
Penyediaan Ruang Sifat RTH Kegiatan Pelaku
- Taman RT - Roof Garden - Playground - Holtikultur
- Privat - Semi Publik - Publik - Publik
- Bersantai - Interaksi sosial - Rekreasi/Interaksi
sosial/Bermain - Edukasi
(Menanam)
- Penghuni/Pengunjung - Penghuni
- Penghuni/Pengujung - Penghuni
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
C. Zona Pengelola
a. Analisa Kegiatan pada Zona Pengelola
Tabel 4. 13 Analisa Kegiatan Pengelola Apartemen
Kegiatan Pengelola Pelaku Kebutuhan Ruang
Melaksanakan Pekerjaan Direktur
Div. Operasional dan Manage Building
HRD Sales
Divisi Keuangan
\Divisi PR
R. Direktur
R. Staff operasional dan manage building
R. Staff HRD R. Staff Sales R. Staff Keuangan R. Staff PR Menerima Tamu
Penyimpanan pribadi Rapat Koordinasi Makan/Minum Istirahat Fotocopy Ibadah Lavatory
Semua Karyawan Semua Karyawan Semua Karyawan Semua Karyawan Semua Karyawan Semua Karyawan Semua Karyawan Semua Karyawan
R. Tamu R. Loker R. Rapat Pantry R. Istirahat R. Fotocopy Musholla Toilet
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
b. Alur Kegiatan
c. Kebutuhan Suasana Ruang
x Berada pada zona pengelola dan bersifat indoor
x Pengaplikasian pola Desain Biophilik pada ruang kerja guna meningkatkan produktivitas kerja
x Akses visual terhadap alam pada ruang-ruang umum
x Membutuhkan suasana yang nyaman, tenang dan kondusif sebagai ruang kerja
x Pemisah antar ruangan dibuat semi terbuka sesuai dengan jenis pekerjaan x Efektifitas sirkulasi antar ruang sangat diperlukan
D. Zona Umum
Zona umum merupakan zona yang dipergunakan untuk pelayanan umum. Zona ini bersifat public sehingga dapat diakses oleh siapapun baik penghuni, pengunjung maupun pengelola. Berikut ini merupakan analisa kegiatan yang terdapat pada zona service.
abel 4. 14 Analisa Kegiatan Zona Umum
Kegiatan Pelaku Kebutuhan Ruang
Datang Penghuni, pengunjung,
pegelola
Entrance Front Office
Parkir Penghuni
Pengunjung Pengelola
R. Parkir penghuni R. Parkir pengelola R. Parkir tamu Informasi Pengunjung, Pengelola R. Informasi
Sirkulasi Penghuni, pengunjung,
pengelola
Lobby, hall, koridor Duduk/ Menunggu Penghuni, pengunjung,
pengelola
Lounge
Lavatory Penghuni, pengunjung,
pengelola
Lavatory
Pulang Penghuni, pengunjung,
pengelola
Exit
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Tabel 4. 15 Analisa Kegiatan pada Zona Service
Kegiatan Service Pelaku Kebutuhan Ruang
Memeriksa tanki bahan bakar Memerikasa tanki air
bersih/kotor
Menjalankan pompa
Teknisi
Mekanikal dan Elektrikal
R. tanki bahan bakar R. tanki air bersih R. Pompa
Memeriksa panel Maintainance Istirahat Rapat
Pengiriman barang Lavatory
R. Panel
R. Maintainance, bengkel kerja R. istirahat, cafeteria
R. engineer, house keeper Loading dock, parkir mobil dan motor
Toilet Mengontrol dan menjaga
keamanan Tidur Lavatory
Petugas keamanan
R. Jaga R. Tidur Toilet
(Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
Gambar 4. 11 Alur Kegiatan pada Area Service (Sumber: Analisa Pramarti, 2016)
E. Zona Service
Zona service merupakan zona yang dipergunakan untuk ruang-ruang penunjang dalam menjalankan fungsi apartemen. Ruang service hanya dapat diakses oleh karyawan, tidak dapat diakses secara umum oleh penghuni maupun pengunjung tanpa izin pengelola. Berikut ini merupakan analisa kegiatan yang terdapat pada zona service.
a. Analisa Kegiatan pada Zona Service
Kegiata pada zona service yang berisi keterangan mengenai kegiatan service, pelaku dan kebutuhan ruang dapat dilihat pada (Tabel 4.15)
b. Alur Kegiatan pada Area Service
Alur kegiatan pada area service dapat dilihat pada (Gambar 4.11) c. Kebutuhan Suasana Ruang
4.2.2 Analisis Besaran Ruang Tujuan
Analisa ini bertujuan untuk mendapatkan besaran tiap-tiap ruang dalam Apartemen Dasar pertimbangan
x Kenyamanan penggunga seperti sirkulasi, penataan furniture, dan keprivasian x Pendekatan kebutuhan perabot
x Pendekatan kapasitas jumlah pelaku kegiatan di dalam ruangan terhadap kesesakan dan kepadatan
x Standar luasan ruangan menggunakan standar referensi arsitektural dari beberapa sumber, seperti:
- DA : Data Arsitek (Ernest Neufert),
- TS : Time Saver Standart for Building Type (Joseph de Chiara dan John Callender), dan
- SNI : Standar Nasional Indonesia
x Besaran flow gerak sebagai berikut (Sumber: Time Saver Standart of Building Type, 2nd Edition)
5% - 10% : Standart minimum
20% : Kebutuhan keleluasaan fisik 30% : Tuntutan kenyamanan fisik 40% : Tututan kenyamanan psikologis 50% : Tuntutan spesifikasi kegiatan
70-100% : Keterkaitan dengan banyak kegiatan
x Flow gerak yang sering digunakan yakni flow gerak sebesar 20% yang diterapkan pada setiap unit hunian. Sedangkan ruang-ruang lainnya menggunakan flow sebesar 30% sesuai dengan tuntutan kenyaman fisik.
Analisis a. Unit Hunian
Tabel 4. 16 Analisa Besaran Ruang Hunian
Nama Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
1 BR
R. Tidur DA 2 orang 1 double bed 1,8 x 2 = 2,7 m2 2 beside table 0,5 x 0,4 x 2 = 4 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2 Luas furniture: 8,13 m2
Flow gerak 20% x 8,13 m2= 0,2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 2 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 2 = 3.5 m2
10 m2
R. Tamu DA 4 orang 1 sofa 2 x 0,8 = 1,6 m2
1 coffe table 0,5 x 0,4 = 0,2 m2 1 meja TV 0,66 x 1,5 = 0,99 m2 Luas furniture: 2,8 m2
Flow gerak 20% x 2,8 m2= 0.56 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
9,5 m2
Kamar Mandi
DA 1 orang 1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2 1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2 1 shower 1 x 1 = 1 m2
Luas furniture: 1,74
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
4,25 m2
Pantry dan Ruang Makan
4 orang 1 meja makan 0,8 x 1,8 = 1,44 2 kursi makan 2 x 0,6 x 0,58 = 0,7 1 Kompor 0,59 x 0,6 = 0,35 m2 1 bak cuci piring 0,6 x 1 = 0,6 m2 1 kulkas 1 x 0,8 x 0,75 = 0,6 m2
1 lemari simpan 1 x 0,5 x 1,25 = 0,63 m2 Luas furniture: 4,32 m2
Flow gerak 30% x 4,32 m2= 1,3 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
14,3 m2
Ruang Kerja
1 orang 4 m2
Luas Tipe 1 BR 45 m2
2 BR Nama
Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 2 = 10,6 m2 R. Tidur 2 1 orang 1 single bed 1,00 x 2 = 2 m2
1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2 Luas furniture: 3,43 m2
Flow gerak 20% x 3,43 m2= 0,68 m2 Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
10 m2
R. Tamu DA 4 orang 1 sofa 2 x 0,8 = 1,6 m2
1 coffe table 0,5 x 0,4 = 0,2 m2 1 meja TV 0,66 x 1,5 = 0,99 m2 Luas furniture: 2,8 m2
Flow gerak 20% x 2,8 m2= 0.56 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
13 m2
Kamar Mandi
DA 1 orang 1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2 1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2 1 shower 1 x 1 = 1 m2
1 bathup 0,7 x 1,6 = 1,12 Luas furniture: 2,86
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
6 m2
Kamar Mandi 2
DA 1 orang 1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2 1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2 1 shower 1 x 1 = 1 m2
Luas furniture: 1,74
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
5 m2
Pantry dan Ruang Makan
5 orang 1 meja makan 0,8 x 1,8 = 1,44 m2 4 kursi makan 4 x 0,6 x 0,58 = 1,3 m2 Kompor 0,59 x 0,6 = 0,35 m2
1 bak cuci piring 0,6 x 1 = 0,6 m2 1 kulkas 1 x 0,8 x 0,75 = 0,6 m2
1 lemari simpan 1 x 0,5 x 1,25 = 0,63 m2 Luas furniture: 5 m2
Flow gerak 30% x 5 m2= 1,5 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 5 = 8,8 m2
15 m2
Balkon 3 orang 1 meja kopi 0,5 x 1,2 = 0,6 m2 2 kursi santai 2 x 0,85 x 0,8 = 1,3 m2 Luas furniture: 1,9 m2
Flow gerak 50% x 1,9 = 0,95 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
10 m2
R. Kerja 1 orang 1 meja 1,2 x 0,6 = 0,72 m2 1 kursi 0,4 x 0,5 = 0,2 m2 Luas furniture: 0,92 m2
9 m2
Luas Tipe 2 BR 102,7m2 2 BR DELUXE
Nama Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
R. Tidur DA 2 orang 1 double bed 1,35 x 2 = 2,7 m2 2 beside table 0,5 x 0,4 x 2 = 4 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2 Luas furniture: 8,13 m2
Flow gerak 20% x 8,13 m2= 0,2 Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 2 = 10,6 m2
20 m2
R. Tidur 2 1 orang 1 single bed 1,00 x 2 = 2 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2 Luas furniture: 3,43 m2
Flow gerak 20% x 3,43 m2= 0,68 m2 Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
10 m2
R. Tamu DA 4 orang 1 sofa 2 x 0,8 = 1,6 m2
1 coffe table 0,5 x 0,4 = 0,2 m2 1 meja TV 0,66 x 1,5 = 0,99 m2 Luas furniture: 2,8 m2
Flow gerak 20% x 2,8 m2= 0.56 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
13 m2
Kamar Mandi
DA 1 orang 1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2 1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2 1 shower 1 x 1 = 1 m2
1 bathup 0,7 x 1,6 = 1,12 Luas furniture: 2,86
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
6 m2
Kamar Mandi 2
DA 1 orang 1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2 1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2 1 shower 1 x 1 = 1 m2
Luas furniture: 1,74
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
5 m2
Kamar Pembantu
DA 1 orang 1 single bed 0,9 x 2 = 1,8 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 Luas furniture: 2,55 m2
Flow gerak 20% x 2,55 m2= 0,51 m2
9 m2
dan Ruang Makan
4 kursi makan 4 x 0,6 x 0,58 = 1,3 m2 Kompor 0,59 x 0,6 = 0,35 m2
1 bak cuci piring 0,6 x 1 = 0,6 m2 1 kulkas 1 x 0,8 x 0,75 = 0,6 m2
1 lemari simpan 1 x 0,5 x 1,25 = 0,63 m2 Luas furniture: 5 m2
Flow gerak 30% x 5 m2= 1,5 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 5 = 8,8 m2 Balkon 3 orang 1 meja kopi 0,5 x 1,2 = 0,6 m2
2 kursi santai 2 x 0,85 x 0,8 = 1,3 m2z Luas furniture: 1,9 m2
Flow gerak 50% x 1,9 = 0,95 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
10 m2
R. Kerja 1 orang 1 meja 1,2 x 0,6 = 0,72 m2 1 kursi 0,4 x 0,5 = 0,2 m2 Luas furniture: 0,92 m2
Flow gerak 30 % x 0,92 = 0,2 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
9 m2
Luas Tipe 2 BR Deluxe 89,8 m2
3 BR Nama
Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
R. Tidur DA 2 orang 1 double bed 1,35 x 2 = 2,7 m2 2 beside table 0,5 x 0,4 x 2 = 4 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2 Luas furniture: 8,13 m2
Flow gerak 20% x 8,13 m2= 0,2 Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 2 = 10,6 m2
20 m2
R. Tidur 2 1 orang 1 single bed 1,00 x 2 = 2 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2 Luas furniture: 3,43 m2
Flow gerak 20% x 3,43 m2= 0,68 m2 Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
12 m2
R. Tidur 3 1 orang 1 single bed 1,00 x 2 = 2 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 1 kursi santai 1 x 0,85 x 0,8 = 0,68 m2 Luas furniture: 3,43 m2
Flow gerak 20% x 3,43 m2= 0,68 m2 Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 2 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
12 m2
Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 4 = 7 m2 Kamar
Mandi
DA 1 orang 1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2 1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2 1 shower 1 x 1 = 1 m2
1 bathup 0,7 x 1,6 = 1,12 Luas furniture: 2,86
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
6 m2
Kamar Mandi 2
DA 1 orang 1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2 1 wastafel 0,65 x 0,55 = 0,35 m2 1 shower 1 x 1 = 1 m2
Luas furniture: 1,74
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
4,3 m2
Kamar Pembantu
DA 1 orang 1 single bed 0,9 x 2 = 1,8 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 Luas furniture: 2,55 m2
Flow gerak 20% x 2,55 m2= 0,51 m2 Jarak personal 1,3 dengan kapasitas 1 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 1 = 5,3 m2
9 m2
Kamar Mandi Pembantu
DA 1 orang 1 closet 0,6 x 0,65 = 0,39 m2 1 bak 0,8 x 0,8 = 0,64 m2 Luas furniture: 1,03
Jarak personal 1 dengan kapasitas 1 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 1 = 3,14 m2
4 m2
Pantry dan Ruang Makan
7 orang 1 meja makan 0,8 x 1,8 = 1,44 m2 4 kursi makan 4 x 0,6 x 0,58 = 1,3 m2 Kompor 0,59 x 0,6 = 0,35 m2
1 bak cuci piring 0,6 x 1 = 0,6 m2 1 kulkas 1 x 0,8 x 0,75 = 0,6 m2
1 lemari simpan 1 x 0,5 x 1,25 = 0,63 m2 Luas furniture: 5 m2
Flow gerak 50% x 5 m2= 2,5 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 7 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 7 = 22 m2
30 m2
Teras 2 orang Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
27 m2 Balkon 5 orang 1 meja kopi 0,5 x 1,2 = 0,6 m2
4 kursi santai 4 x 0,85 x 0,8 = 2,7 m2 Luas furniture: 3,3 m2
Flow gerak 50% x 3,3 = 1,65 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 5 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 5 = 8,8 m2
5,3 m2
2 2
b. Unit Penunjang
Tabel 4. 17 Analisa Besaran Ruang Zona Penunjang
Nama Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
Restaurant
Bar DA 10 orang 10 kursi 10 x 0,6 x 0,55 = 3,3 m2 1 meja panjang 0,6 x 10 = 6 m2 2 rak minum 2 x 0,6 x 1,25 = 1,5 m2 Luas furniture: 10,8 m2
Flow gerak 30% x 10,8 m2= 0,3 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 10 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 10 = 17,6 m2
28 m2
R. Makan 100 orang 70 kursi makan 70 x 0,6 x 0,55 = 23 m2 10 meja makan 10 x 1 x 1 = 10 m2 14 meja makan 14 x 2,5 x 1= 35 m2 Luas furniture: 68 m2
Flow gerak 40% x 68 m2= 27 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 100 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 100 = 5,3 m2
270 m2
Kasir 2 orang 1 meja 0,9 x 1,5 = 1,35 m2 1 kursi 1 x 0,6 x 0,55 = 0,33 m2 Luas furniture: 1,65 m2
Flow gerak 20% x 1,65 m2= 0,33 m2 Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
8 m2
Dapur DA 10 orang
(kapasitas 100-200 porsi makanan)
Panci pemasak Kuali 80 L Area kerja Fleming stove
Oven 2 muka dengan lemari penghangat Panggangan
2 baris meja bumbu Bak cuci
Gudang makanan
30 m2
Gudang DA 2 orang 4 rak simpan 4 x 0,6 x 1,25 = 3 m2 Luas furniture: 3
Flow gerak 30% x 3 m2= 0,9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
9,5 m2
R.
Administr asi
DA 4 orang 2 meja 2 x 0,9 x 1,5 = 2,7 m2 4 kursi 4 x 0,6 x 0,55 =1,3 m2 2 lemari 2 x 1,25 x 0,6 = 1,5 m2 Luas furniture: 5,5 m2
Flow gerak 30% x 5,5 m2= 1,65 m2 Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
14 m2
2 2
Wanita Luas furniture: 4,5 m2
Flow gerak 20% x 4,5 m2= 0,9 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 5 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 5 = 8,8 m2 Panggung Asumsi 5 orang 1 drum 2 x 2 = 4 m2
Luas furniture: 4 m2
Flow gerak 30% x 4 m2= 1,2 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 5 orang
= 3,14 x 0,5 x 0,5 x 5 = 4 m2
9 m2
R.
Persiapan
Asumsi 7 orang 1 meja panjang 1 x 1 x 5 = 5 m2 Luas furniture: 5 m2
Flow gerak 30% x 5 m2= 1,5 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 7 orang
= 3,14 x 0,5 x 0,5 x 7 = 5,5 m2
12 m2
Luas Restaurant 386 m2
R. Serbaguna Nama
Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
Panggung DA 6 orang 6 kursi 6 x 0,6 x 0,55 = 2 m2 2 meja panjang 2x 0,6 x 10 = 12 m2 Luas furniture: 14 m2
Flow gerak 30% x 14 m2= 4,2 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 6 orang = 3,14 x 0, 5 x 0, 5 x 6 = 4,5 m2
22 m2
R.
Audience
100 orang 100 kursi 100x 0,6 x 0,55 = 33 m2 Luas furniture: 33 m2
Flow gerak 30% x 33 m2= 9,9 m2
Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 100 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 100 = 176 m2
118 m2
R.
Persiapan
10 orang 1 meja 0,9 x 1,5 = 1,35 m2 1 kursi 1 x 0,6 x 0,55 = 0,33 m2 Luas furniture: 1,65 m2
Flow gerak 20% x 1,65 m2= 0,33 m2 Jarak personal 1 dengan kapasitas 10 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 10 = 17,6 m2
20 m2
Gudang DA 2 orang 4 rak simpan 4 x 0,6 x 1,25 = 3 m2 Luas furniture: 3
Flow gerak 30% x 3 m2= 0,9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
9,5 m2
Hall 100 orang Jarak personal 1 dengan kapasitas 100 orang = 3,14 x 0,5 x 0,5 x 100 = 76,5 m2
76,5 m2 Toilet
Wanita
2 orang 2 wastafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2 2 closet 2 x 0,6 x 0,65 = 0,78 m2
2
9 m2
Luas furniture: 3 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
Luas R. Serbaguna 264 m2
Kolam Renang Nama
Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
Kolam Renang
DA 40 orang Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 6 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 40 = 212 m2 Terdapat 3 buah kolam sehingga 212 x 3
= 636 m2
636 m2
Kamar mandi wanita
4 orang 2 closet 2 x 0,65 x 0,6 = 0,78 m2 4 shower 4 x 1 x 1 = 4 m2
2 bak mandi 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2 2 westafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2 Luas furniture: 6,2 m2
Flow gerak 20% x 6,2 m2= 1,24 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2 4 loker 4 x 0,6 x 1,5 = 3,6 m2
Luas furniture: 3,6 m2
Flow gerak 30% x 3,6 m2= 1 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 13 m2
108 m2
Kamar mandi Pria
4 orang 2 closet 2 x 0,65 x 0,6 = 0,78 m2 4 shower 4 x 1 x 1 = 4 m2
2 bak mandi 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2 2 westafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2 2 urinoir 2 x 0,6 x 0,65 = 0,78 m2 Luas furniture: 6,2 m2
Flow gerak 20% x 6,2 m2= 1,24 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2 4 loker 4 x 0,6 x 1,5 = 3,6 m2
Luas furniture: 3,6 m2
Flow gerak 30% x 3,6 m2= 1 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 13 m2
84 m2
R.
Administra si
DA 2 orang 1 meja 1 x 0,9 x 1,5 = 1,35 m2 3 kursi 3 x 0,6 x 0,55 = 1 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 Luas furniture: 3 m2
Flow gerak 30% x 3 m2= 0,9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
10 m2
R. Pompa Reservoir
2 orang 1 pompa reservoir = 10 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
16 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
Luas Kolam Renang 888 m2
Fitness Area Nama
Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
R. Fitness DA 20 orang Standar ruang fitness untuk 12 orang sebesar 40 m2
78 m2 R. Ganti
Wanita
4 orang 4 loker 4 x 0,6 x 1,5 = 3,6 m2 Luas furniture: 3,6 m2
Flow gerak 30% x 3,6 m2= 1 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 13 m2
17,6 m2
R. Ganti Pria
4 orang 4 loker 4 x 0,6 x 1,5 = 3,6 m2 Luas furniture: 3,6 m2
Flow gerak 30% x 3,6 m2= 1 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 13 m2
17,6 m2
Kamar mandi wanita
4 orang 2 closet 2 x 0,65 x 0,6 = 0,78 m2 4 shower 4 x 1 x 1 = 4 m2
2 bak mandi 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2 2 westafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2 Luas furniture: 6,2 m2
Flow gerak 20% x 6,2 m2= 1,24 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
15 m2
Kamar mandi Pria
4 orang 2 closet 2 x 0,65 x 0,6 = 0,78 m2 4 shower 4 x 1 x 1 = 4 m2
2 bak mandi 2 x 0,6 x 0,6 = 0,72 m2 2 westafel 2 x 0,65 x 0,55 = 0,7 m2 2 urinoir 2 x 0,6 x 0,65 = 0,78 m2 Luas furniture: 6,2 m2
Flow gerak 20% x 6,2 m2= 1,24 m2 Jarak personal 0,75 dengan kapasitas 4 orang = 3,14 x 0,75 x 0,75 x 4 = 7 m2
15 m2
R.
Administra si
DA 2 orang 1 meja 1 x 0,9 x 1,5 = 1,35 m2 3 kursi 3 x 0,6 x 0,55 = 1 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 Luas furniture: 3 m2
Flow gerak 30% x 3 m2= 0,9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
10 m2
Gudang 2 orang 4 rak penyimpanan 4 x 0,6 x 1,25 = 3 m2 Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
2
10 m2
Playground Nama
Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
Playground Asumsi 30 orang 2 balance beam 2 x 1,8 x 6 = 21,6 m2 1 unit swings (set of 3) 1 x 7,5 x 10,5 = 78,7 m2
1 unit circular travelling ring 7,5 x 7,5 = 56,2 m2
1 perosotan 1 x 0,6 x 2 = 1,2 m2 Luas furniture: 158 m2
Flow gerak 50% x 158 m2= 79 m2 Jarak personal 1 dengan kapasitas 30 orang = 3,14 x 1 x 1 x 30 = 94 m2
330 m2
ATM Nama
Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
Counter ATM
Asumsi 4 orang 4 mesin ATM 4 x 0,8 x 0,6 = 2 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 13 m2
22 m2
Minimarket Nama
Ruang
Sumber Kapasitas Perhitungan Luas Total
R. Display DA 10 orang 10 rak 10 x 0,6 x 1,25 = 7,5 m2 Flow gerak 50 % x 7,5 m2= 3,75 m2 Jarak personal 1 dengan kapasitas 10 orang = 3,14 x 1,3 x 1,3 x 10 = 53 m2
63 m2
R. Kasir 2 orang 2 meja 2 x 0,6 x 1,5 = 1,8
Flow gerak 20 % x 1,8 m2= 0,36 m2 Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
8,5 m2
R. Loker 4 orang 4 loker 4 x 0,6 x 1,5 = 3,6 m2 Luas furniture: 3,6 m2
Flow gerak 30% x 3,6 m2= 1 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 4 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 4 = 13 m2
17,6 m2
R.
Administra si
DA 2 orang 1 meja 1 x 0,9 x 1,5 = 1,35 m2 3 kursi 3 x 0,6 x 0,55 = 1 m2 1 lemari 1 x 0,6 x 1,25 = 0,75 m2 Luas furniture: 3 m2
Flow gerak 30% x 3 m2= 0,9 m2
Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
10 m2
Gudang 2 orang 4 rak penyimpanan 4 x 0,6 x 1,25 = 3 m2 Jarak personal 1 dengan kapasitas 2 orang
= 3,14 x 1 x 1 x 2 = 6,28 m2
10 m2
Luas Minimarket 104 m2