• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK USIA SEKOLAH DASAR"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

Volume 2 No 2, Juli 2021 ISSN: 2721-2033

HUBUNGAN KONSUMSI MAKANAN KARIOGENIK TERHADAP KEJADIAN KARIES GIGI PADA ANAK

USIA SEKOLAH DASAR

Listia Nur Farizah1*, I.G.A. Kusuma Astuti2,Ratih Larasati3

123Jurusan Keperawatan Gigi Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Surabaya

* listiafarizah@gmail.com

ABSTRAK

Pendahuluan : Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang dapat mempengaruhi kesehatan masyrakat. Kejadian karies gigi banyak dialami baik oleh anak- anak maupun orang dewasa. Masalah gigi yang sering terjadi adalah karies gigi yaitu salah satunya terjadi pada kelompok anak dibawah usia 15 tahun. Banyak faktor yang dapat menyebabkan karies gigi pada anak karena pada anak usia sekolah cenderung lebih menyukai makanan manis-manis seperti coklat, kue-kue, gula dan lain-lain. Makanan kariogenik tersebut termasuk dalam karbohidrat yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi.

tingkat konsumsi makanan kariogenik yang tinggi cenderung akan meningkatkan risiko kejadian karies, sedangkan anak yang rendah konsumsi makanan kariogenik akan mempunyai resiko rendah terhadap kejadian karies. Tujuan : Menjelaskan hubungan konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies pada anak usia Sekolah Dasar. Metode : Protokol dan evaluasi literature review ini menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan penyeleksi seleksi studi. Academic database yang digunakan dalam pencarian artikel yaitu Google Scholar dan DOAJ dengan kata kunci pencarian mengguanakn metode Boolean searching yaitu Dental Caries, karies gigi, cariogenic food, Makanan Kariogenik dan artikel yang didapat berjumlah 52 artikel. Kemudian dievaluasi dengan menggunakan PRISMA Checklist yang mengacu pada kriteria inklusi dan eksklusi berdasarkan PICOS. Hasil : Berdasarkan hasil review dari 9 artikel didapatkan bahwa makanan kariogenik bukan satu-satunya penyebab terjadinya karies. Faktor lain yang dapat mempengaruhi kejadian karies pada anak usia sekolah yang mengkonsumsi makanan kariogenik yaitu faktor perilaku anak terhadap kesehatan gigi dan mulut serta frekuensi konsumsi makanan kariogenik. Semakin baik perilaku anak terhadap kesehatan gigi dan mulut serta frekuensi konsumsi makanan kariogenik maka semakin rendah resiko kejadian karies gigi pada usia sekolah dasar.

Kata kunci:

konumsi makanan kariogenik, karies gigi, anak usia sekolah dasar

(2)

ABSTRACT Key word:

consumption of cariogenic food, dental caries, elementary school age children

Introduction : Dental caries is one of the oral health problems that can affect public health. The incidence of dental caries is experienced by both children and adults.

Dental problems that often occur are dental caries, one of which occurs in the group of children under the age of 15 years. Many factors can cause dental caries in children because school-age children tend to prefer sweet foods such as chocolate, cakes, sugar and others. These cariogenic foods are included in carbohydrates that can cause dental caries. A high level of cariogenic food consumption tends to increase the risk of caries occurrence, while children with low cariogenic food consumption will have a low risk of caries occurrence. Objective : To explain the relationship between cariogenic food consumption and caries incidence in elementary school age children. Methods: The protocol and evaluation of this literature review used the PRISMA checklist to determine the selectors of the study selection.

The academic database used in the article search is Google Scholar and DOAJ with the search keywords using the Boolean searching method, namely Dental Caries, dental caries, cariogenic food, cariogenic food and the articles obtained are 52 articles. Then evaluated using the PRISMA Checklist which refers to the inclusion and exclusion criteria based on PICOS. Results: Based on the results of a review of 9 articles, it was found that cariogenic foods were not the only cause of caries. Other factors that can influence the incidence of caries in school-age children who consume cariogenic foods are the child's behavior factors towards dental and oral health and the frequency of consumption of cariogenic foods. The better the behavior of children towards dental and oral health and the frequency of consumption of cariogenic foods, the lower the risk of dental caries at elementary school age.

PENDAHULUAN

Karies gigi adalah penyakit jaringan gigi yang ditandai dengan kerusakan jaringan, dimulai dari permukaan gigi (ceruk, fisura dan daerah interproksimal) meluas ke arah pulpa. Karies gigi dapat dialami oleh setiap orang dan dapat timbul pada satu permukaan gigi atau lebih, serta dapat meluas ke bagian yang lebih dalam dari gigi, misalnya dari email ke dentin atau pulpa (Tarigan,2013).

Karies gigi merupakan salah satu masalah kesehatan mulut yang dapat mempengaruhi kesehatan masyrakat. Kejadian karies gigi banyak dialami baik oleh anak-

(3)

anak maupun orang dewasa. Karies gigi umunya terjadi di negara berkembang di bandingkan di negara maju karena prevalensi karies di negara maju terus menurun, sedangkan di negara berkembang prevalensi cenderung terus meningkat (WHO,2019).

Tingginya angka kejadian karies memerlukan penanganan yang optimal, terutama kejadian karies pada anak (Winahyu,2019).

Menurut Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) yang dilakukan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia Tahun 2013 dan 2018 presentase penduduk yang mempunyai masalah gigi dan mulut mengalami peningkatan yang cukup signifikan yaitu dari 25,9% menjadi 57,6%. Masalah gigi yang sering terjadi adalah karies gigi yaitu sebanyak 45,3%, salah satunya terjadi pada kelompok anak dibawah usia 15 tahun yaitu diantaranya 36,4% terjadi pada anak usia 3-4 tahun, 54,0% pada usia 5-9 tahun dan 41,4%

terjadi pada anak usia 10-14 tahun dan hanya 10,2% masyakat Indonesia yang menerima perawatan tenaga medis kesehatan gigi dan mulut (Riskesdas,2018).

Banyak faktor yang dapat menyebabkan karies gigi pada anak karena pada anak usia sekolah cenderung lebih menyukai makanan manis-manis seperti coklat, kue-kue, gula dan lain-lain. Makanan kariogenik tersebut termasuk dalam karbohidrat yang bisa menyebabkan terjadinya karies gigi (Prakoso,2016). Makanan kariogenik yang banyak mengandung gula dan bersifat lengket sehingga dapat menempel pada permukaan gigi apabila tidak dibersihkan dengan baik. Makanan manis memperngaruhi terbentuknya karies gigi. Pola konsumsi makanan jenis gula dan sukrosa menambah cepat terjadinya karies gigi, terutama pada anak yang senang mengkonsumsi makanan manis ini.

Hubungan gula dengan snack lebih besar dari total diet karena snack lebih sering dimakan dalam frekuensi tinggi. Pengaruh pola makanan dalam proses karies biasanya bersifat lokal, terutama dalam frekuensi mengkonsumsi makanan. Setiap kali seseorang mengkonsumsi makanan dan minuman yang mengandung karbohidrat, maka asam akan diproduksi oleh beberapa bakteri penyebab karies di rongga mulut sehingga terjadi demineralisasi yang berlangsung selama 20 – 30 menit setelah makan (Sirat, 2017)

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Karina dkk (2019), tentang resiko kejadian karies gigi ditinjau dari konsumsi makanan kariogenik pada anak usia sekolah di kabupaten Tangerang menunjukkan bahwa tingkat konsumsi makanan kariogenik yang tinggi cenderung akan meningkatkan risiko kejadian karies, sedangkan anak yang rendah konsumsi makanan kariogenik akan mempunyai resiko rendah terhadap kejadian karies.

METODE

Strategi Pencarian Literature

Rangkuman yang menyeluruh dalam bentuk literature review mengenai hubungan konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies pada anak usia sekolah dasar.

Protokol dan evaluasi literature review menggunakan PRISMA checklist untuk menentukan penyeleksi seleksi studi yang telah ditemukan dan disesuaikan dengan tujuan literature review. Pencarian literature dilakukan selama satu bulan yaitu dari bulan Agustus- September 2020. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang didapat berupa artikel jurnal baik artikel jurnal nasional maupun internasional. Literature didapatkan dari 2 academic database yaitu: Google scholar dan DOAJ. Jumlah artikel minimal yang direncanakan adalah 5 artiktel, yang diterbitkan dalam 10 tahun terakhir.

(4)

Kriteria Inklusi dan Ekslusi

Mengacu pada PICOS, kriteria inklusi dan ekslusi ditetapkan sebagai berikut:

Tabel 1 Kriteria Inklusi dan Ekslusi Kriteria Inklusi Ekslusi

Populations Anak usia sekolah dasar

Di bawah atau di atas anak usia sekolah dasar Intervention

s

Penyebab karies karena makanan kariogenik

Penyebab karies selain dari makanan kariogenik

Comparator - -

Outcomes Makanan kariogenik terhadap kejadian karies

Selain makanan kariogenik terhadap kejadian karies Study Design

and

Publication Types

Deskriptif, Analitik Observasiona, Pendekatan cross-sectional

Kohort, kasus control

Publication Years

2010 atau sesudahnya

Sebelum 2010 anguages Bahasa

Indonesia dan Bahasa

Inggris

Selain Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris

Seleksi Studi dan Penilaian Kualitas

Hasil seleksi artikel studi didapat digambarkan dalam Diagram Flow sebagai berikut : Full Text ( n=9)

Study Included in Synthesis (n=9)

Title Identified and Screened (n=32)

Abstract identified and screened (n=12)

Exlude (n=3)

(5)

Gambar 1. PRISMA flow diagram dalam pemilihan kelayakan artikel tentang pengaruh makanan kariogenik terhadap kejadian karies

HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 1 Rangkuman Hasil Systematic Literature Review No Penulis Tahu

n

Jurnal Vol(No)

Judul Metode Hasil Databas e 1 Zasendy

Rehena

2020 MOLUCCA S HEALTH JOURNAL Jurnal Kesehatan UKIM Vol.

2 (1)

Hubungan Jenis dan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogeni k dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak SD Negeri 5 Waai Kabupate n Maluku Tengah

D :

Deskriptif Analitik dengan pendekata n Cross sectional S : 32 responden

Ada hubungan antara jenis dan frekuensi konsumsi Makanan Kariogenik dengan kejadian Karies Gigi pada anak SD Negeri 5 Waai Kabupaten Maluku Tengah

Google Schoolar

2 Sri Lestari dan Tara Ayu Atmadi P.

2016 Jurnal PDGI Vol. 65(2)

Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Manis dengan

D :

Deskriptif Analitik dengan pendekata n survey S : 40

Terdapat hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan manis

Google Schoolar Research Identified through

database : Google Scholar dan DOAJ (n=52)

Exlude (n=20) Populations (n=9)

Outcome (n=3) Study Design (n=2)

Publication years (n=6)

Languages (n=0) Record after duplicates

removed (n=51)

(6)

Karies Gigi Anak Usia Sekolah

responden dengan karies gigi pada reponden 3 Rizki

Safira Talibo, Mulyadi, dan Yolanda

2016 e-journal Keperawata n (e-KP) Vol. 4(1)

Hubungan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogeni k dan Kebiasaan Menggoso k Gigi dengan Kejadian Karies Gigi Pada Siswa Kelas III SD 1 dan 2 Sonuo

D :

Observasi Analitik dengan pendekan cross sectional.

S : 43 responden

Terdapat hubungan frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi

Google Schoolar

4 Safira Diyanti Elbees, Chandra Tri Wahyudi

2018 Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawata n Indonesia Vol. 8(4)

Hubungan Kebiasaan Menggoso k gigi dan Frekuensi Konsumsi Makanan Kariogeni k dengan Karies Gigi pada Anak Usia di SDN Pancoran Mas 2

D :

Deskriptif Analitik dengan pendekata n cross sectional S : 152 responden

Ada hubungan yang signifikan antara frekuensi konsumsi makanan kariogenik dengan karies gigi

Google Schoolar

5 Cornelis Navianu s

2016 Arkesmas, Vol 1(2)

Hubungan Karakteris tik dan Konsumsi Makanan Kariogeni k dengan Kejadian Karies

D :

Kuantitaif dengan pendekata n cross sectional S :140 responden

Ada hubungan yang signifikan antara konsumsi makanan kariogenik dengan

Google Schoolar

(7)

Gigi pada Siswa umur 11- 12 tahun di Sekolah Dasar Negeri Terpilih Wilayah Kerja Puskesma s Taktakan Kota Serang

kejadian karies

6 Ni Made Sirat, Asep Arifin Senjaya, dan I Nyoman Wirata

2017 Intisari Sains Medis Vol. 8(3)

Hubungan Pola Jajan Kariogeni k dengan Karies pada Siswa Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesma s III Denpasar Selatan, Bali 2016

D :

Observasi dengan pendekata n cross sectional S : 550 responden

Terdapat hubungan antara konsumsi makanan kariogenik dengan karies gigi

DOAJ

7. Yulisetya ningrum dan Eko Rujianto

2016 The 3rd University Research Colloquium

Hubungan Konsumsi Jenis Makanan Kariogeni k dengan Kejadian Karies Gigi pada Anak di SDN Kradon Kudus

D:

Deskriptif Korelatif dengan pendekata n Cross Sectional S: 44 Responde n

Ada hubungan antara konsumsi jenis makanan kariogenik dengan kejadian karies pada anak

Google Scoolar

8. Sohra Annissa,

2018 Jurnal Ilmiah

Pola Konsumsi

D: cross sectional

Tidak ada hubungan

Google Scoolar

(8)

dan Fajaria Nurcand ra

Kesehatan Masyarakat Vol. 11 (2)

Makanan Kariogeni k,

Kebiasaan Menggoso k Gigi, dan Karies pada Anak Usia Sekolah di SDN Cipedak 02 Jakarta Selatan

S: 74 responden

yang signifikan antara pola konsumsi makanan kariogenik dengan karies

9. Ni Wayan Ayu Dewi Lestari, dan Lala Budi Fitriana

2018 Journal of Holistic Nursing Science (JHNS) Volume 5(2)

Usia Dan Frekuensi Mengkons umsi Makanan Kariogeni k

Berhubun gan Dengan Kejadian Karies Gigi Anak

D:

Analitik Korelatif dengan rancangan Cross sectional

Tidak ada hubungan antara frekuensi mengkonsum si makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi di MI Al Huda, Karangnongk ,

Maguwoharj o, Depok, Sleman, Yogyakarta

Google Scoolar

Berdasarkan sembilan artikel yang telah direviu pada bab 4 didapatkan dua hasil yang berbeda mengenai hubungan makanan kariogenik terhadap kejadian karies gigi pada anak usia Sekolah Dasar yaitu sebanyak tujuh artikel yang menyatakan bahwa ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies gigi dan dua artikel menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies gigi.

Ada Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Hubungan konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies gigi dapat terjadi karena makanan kariogenik adalah makanan yang kaya akan gula dan dapat memicu

(9)

timbulnya kerusakan gigi. Sifat dari makanan kariogenik adalah lengket serta melekat pada permukaan gigi dan mudah terselip diantara permukaan gigi seperti coklat, permen, biskuit, roti, kue-kue dan lain-lain (Rahmadhan,2010).

Frekuensi konsumsi makanan kariogenik sangat berpengaruh terhadap kejadian karies gigi, karena semakin sering seseorang dalam mengonsumsi makanan manis dan lengket akan mengakibatkan saliva dalam rongga mulut tetap dalam suasana asam, akibatnya gigi akan semakin rentan terhadap karies. Konsumsi makanan manis dalam waktu senggang jam makan akan lebih berbahaya daripada pada waktu makan utama.

Karena kontak gula dengan plak menjadi diperpanjang dengan makanan manis yang menghasilkan pH lebih rendah. Hubungan antara konsumsi karbohidrat dengan terjadinya karies gigi ada kaitannya dengan pembentukan plak pada permukaan gigi.

Plak tersebut terbentuk dari sisa makanan yang melekat di sela-sela gigi dan plak tersebut akan ditumbuhi bakteri yang dapat mengubah glukosa menjadi asam sehingga pH rongga mulut menurun sampai dengan 4,5. Pada keadaan demikian maka akan membentuk pori-pori atau porositas pada struktur email gigi sehingga dapat menyebabkan larutnya mineral kalsium (Rahmadhan,2010).

Tidak Ada Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap Kejadian Karies Gigi Pada Anak Usia Sekolah Dasar

Hubungan konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies tidak terjadi karena adanya faktor lain yang dapat mencegah terjadinya karies gigi pada anak usia Sekolah Dasar yang sering mengkonsumsi makanan kariogenik yaitu karena makanan kariogenik bukan satu-satunya penyebab terjadinya karies gigi. Ada faktor lain yang dapat mencegah terjadinya karies gigi pada anak usia Sekolah Dasar yaitu salah satunya faktor perilaku yang berhubungan dengan kesehatan gigi (Rahmawati dalam Listriana,2018). Faktor Perilaku sangat berpengaruh terhadap tingginya prevalensi karies.

Perilaku dalam pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang baik akan sangat berperan penting dalam menentukan derajat kesehatan dari masing-masing individu (Budiharto dalam Saptiwi,2019). Bila perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik, maka kecenderungan terjadinya karies semakin besar. Oleh karena itu perilaku pemeliharaan kesehatan gigi dan mulut yang kurang baik harus diubah (Sutjipto,2013).

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil literature review dan pembahasan mengenai hubungan konsumsi makanan kariogenik terhadap kejadian karies pada anak usia Sekolah Dasar dari sembilan artikel yang direviu maka dapat disimpulkan bahwa makanan kariogenik dapat menyebabkan terjadinya karies pada anak yang sering mengkonsumsi makanan kariogenik karena makanan kariogenik kaya akan gula dan dapat memicu timbulnya kerusakan gigi. Selain itu, konsumsi makanan kariogenik yang sering dan berulang-ulang akan menyebabkan pH plak di bawah normal dan menyebabkan demineralisasi enamel dan terjadilah pembentukan karies. Meskipun demikian makanan kariogenik bukan satu- satunya penyebab terjadinya karies gigi. Banyak faktor penyebab yang dapat memicu terjadinya karies gigi, salah satunya dapat dilihat dari perilakunya yaitu bagaimana seseorang menjaga kebersihan gigi dan mulutnya.

(10)

DAFTAR PUSTAKA

Aman, Q. 2017. “Hubungan Pengetahuan Tentang Konsumsi Makanan Kariogenik Dengan Karies gigi Molar Permanen Pada Anak kelas IV dan V Sekolah dasar Inpres Watu rutu”. Skripsi. Poltekkes kemenkes Yogyakarta.

Kidd, Edwina A.M., Joyston, Sally.2013. Dasar-dasar Karies. Jakarta : EGC

Listrianah. 2018. “Gambaran Karies Gigi Molar Pertama Permanen Pada siswa – siswi Sekolah Dasar Negeri 13 Palembang”. JPP (Jurnal Kesehatan Poltekkes Palembang). Vol.

13 No. 2.

Prakoso, H. M. 2016. “Hubungan Antara Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Dan Menggosok Gigi Pada Anak Serta Pengetahuan Ibu Dengan Kejadian Karies Gigi di PAUD Taman Caria Surakarta”. Skripsi. Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Putri, M. H., Herijulianti E., Nurjannah, N..2012. Ilmu Pencegahan penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Jakarta : EGC

Rahmadhan, A.D. 2010. Serba-serbi Kesehatan Gigi dan Mulut. Bukune. Jakarta.

Riskesdas. 2018. Laporan Riset Kesehatan Dasar. Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. Kementerian Kesehatan RI.

Saptiwi, B., Hanafi, M., Purwitasari, D., 2019. Perilaku Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Terhadap Status Kebersihan Gigi dan Mulut (OHI-S) Warga Samin Surosentiko Kabupaten Blora. Jurnal Kesehatan Gigi. Vol. 6(1):68-71.

Sirat, N. M., Senjaya A. A., Wirata, I N.. 2017. “Hubungan Pola Jajan Kariogenik Dengan Karies Pada Siswa Sekolah Dasar di Wilayah Kerja Puskesmas III Denpasar Selatan Bali”. Intisari Sains Medis, 2017. Vol. 8 No. 3 : 193-197.

Sutjipto C., Wowor, V.N.S., Kaunang W.P.J., 2013, Gambaran Tindakan Pemeliharaan Kesehatan Gigi dan Mulut Anak Usia 10-12 Tahun di SD Kristen Eben Haezan 02 Manado, Jurnal e Biomedik, 1(1):697-706.

Tarigan, Rasinta. 2013. Karies Gigi Edisi 2. Jakarta : EGC

Winahyu, Karina Megasari. 2019. “Risiko Kejadian Karies gigi Ditinjau Dari Konsumsi Makanan Kariogenik Pada Anak Usia Sekolah di Kabupaten Tangerang”. Faletehan Health Jurnal. Vol. 6 No. 1 : 25-29

World Health Organization. 2019. Oral Health Information system. Diakses dari:

http://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/oral-health

Gambar

Tabel 1  Kriteria Inklusi dan Ekslusi  Kriteria  Inklusi  Ekslusi
Gambar 1. PRISMA flow diagram dalam pemilihan kelayakan artikel tentang  pengaruh makanan kariogenik terhadap kejadian karies

Referensi

Dokumen terkait

Makanan Kariogenik dengan Kejadian Karies Gigi dan Status Gizi Anak TK. Pembina Mojosongo

Berdasarkan hasil uji Chi-Square diketahui bahwa ada hubungan antara kebiasaan konsumsi makanan kariogenik dengan kejadian karies gigi pada anak PAUD Taman Ceria Surakarta (nilai p=

Hubungan Antara Konsumsi Makanan Kariogenik dan Kebiasaan Menggosok Gigi dengan Timbulnya Penyakit Karies Gigi Sulung Pada Anak Pra Sekolah Usia 4-6 Tahun di Desa Sekaran

Hubungan Antara Tingkat Konsumsi Karbohidrat Dan Frekuensi Makan Makanan Kariogenik Dengan Kejadian Penyakit Karies Gigi Pada Anak Pra Sekolah Di TK ABA 52 Semarang. Jurusan

Berdasarkan tabel 5 diatas, hasil penelitian menunjukan tentang hubungan konsumsi jenis makanan dengan kejadian karies gigi pada Siswa di SDN Krandon Desa Kradon

Berdasarkan hasil penelitian didapatkan 3 responden yang memiliki karies gigi dengan kategori sangat rendah dan kebiasaan konsumsi makanan kariogenik baik, 2

Hubungan Peran Orangtua Dalam Perawatan Gigi Dan Kebiasaan Konsumsi Makanan Kariogenik Terhadap Kejadian Karies Gigi Anak Di Taman Kanak – Kanak Islam..

Jika dikaitkan antara mengkonsumsi makanan kariogenik dengan proses karies gigi maka pada tabel 2 didapatkan responden yang mengkonsumsi makanan kariogenik sejumlah