RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP) /LURING OLEH : ELLY PURWANTI
Satuan Pendidikan : SMA N 74 Jakarta Kelas / Semester : X / 1
Tema : Teks Laporan Hasil Observasi
Sub Tema : Menganalsisis Isi dan Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi Pembelajaran ke : 3 dan 4
Alokasi Waktu : 2 x 45 Menit Kompetensi Inti (KI)
1. Menghargai dan menghayati ajaran agama yang dianutnya
2. Menghargai dan menghayati perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (toleransi, gotong royong), santun, percaya diri, dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya.
3. Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi tentang pengetahuan faktual, konseptual, operasional dasar, dan metakognitif sesuai dengan bidang dan lingkup kajian bahasa Indonesiapada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks, berkenaan dengan ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dalam konteks pengembangan potensi diri sebagai bagian dari keluarga, sekolah, dunia kerja, warga masyarakat nasional, regional, dan internasional.
4. Melaksanakan tugas spesifik dengan menggunakan alat, informasi, dan prosedur kerja yang lazim dilakukan serta memecahkan masalah sesuai dengan bidang kajian bahasa Indonesia.
Menampilkan kinerja di bawah bimbingan dengan mutu dan kuantitas yang terukur sesuai dengan standar kompetensi kerja.
Menunjukkan keterampilan menalar, mengolah, dan menyaji secara efektif, kreatif, produktif, kritis, mandiri, kolaboratif, komunikatif, dan solutif dalam ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Menunjukkan keterampilan mempersepsi, kesiapan, meniru, membiasakan, gerak mahir, menjadikan gerak alami dalam ranah konkret terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah, serta mampu melaksanakan tugas spesifik di bawah pengawasan langsung.
Kompetensi Dasar dan Indikator Pencapaian Kompetensi
Kompetensi dasar Indikator Pencapaian Kompetensi 3.2. Menganalisis isi dan aspek kaidah
kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.
3.2.1 Menentukan pernyataan umum atau definisi umum dari teks laporan hasil observasi.
3.2.2 Menganalisis aspek kaidah kebahasaan teks laporan hasil observasi
3.2.3 Menganalisis isi teks laporan hasil observasi
4.2. Mengonstruksi teks laporan dengan memperhatikan isi dan aspek kebahasaan baik lisan maupun tulis
4.2.1. Menentukan objek yang akan dilaporkan
4.2.2. Menyusun kerangka teks
4.3..2. Mengonstruksi teks laporan secara lengkap
A.. Tujuan Pembelajaran
1. Disediakan sebuah teks berjudul Ondel- Ondel peserta didik dapat menentukan pernyataan umum atau definisi umum dari teks laporan hasil observasi dengan tepat.
2. Disediakan sebuah teks berjudul Ondel-ondel peserta didik dapat menganalisis aspek kaidah kebahasaan dari teks laporan hasil observasi dengan tepat.
3. Disediakan sebuah teks berjudul Ondel-ondel peserta didik dapat menganalisis isi teks laporan hasil observasi dengan tepat.
Materi Pembelajaran
1. Kaidah Kebahasaan teks laporan hasil observasi 2. Isi yang dilaporkan
a. Pernyataan umum atau definisi umum b. deskripsi bagian
c. deskripsi manfaat
3. Teks berjudul Ondel-Ondel, Sampah, dan Komodo,
Nilai Karakter yang Dikembangkan 1. Religius
2. Nasionalisme 3. Kemandirian 4. Gotong royong 5. Integritas
Model dan Metode Pembelajaran 1. Pendekatan : Saintifik
2. Model : Problem Based Learning (PBL) 3. Metode : Diskusi dan Kerja Kelompok
B. Langkah-Langkah Pembelajaran TAHAP
PEMBELAJARAN
KEGIATAN GURU KEGIATAN SISWA ALOKASI
WAKTU A. Pendahuluan
Persiapan atau orientasi
1. Guru memberikan salam sebagai pembuka
pembelajaran
2. Guru meminta salah satu peserta didik untuk memimpin doa (religius) 3. Guru mengecek
kehadiran peserta didik 4. Guru menanyakan kabar
tentang kesehatan, mengingatkan peserta didik untuk senantiasa menjaga kebersihan dan menjaga jarak saat berada di luar rumah
5. Pendidik mengingatkan peserta didik mengenai penilaian yang dilakukan selama kegiatan
pembelajaran berlangsung yaitu penilaian
pengetahuan dan sikap
1. Peserta didik membalas salam
2. Salah satu peserta didik memimpin doa sebelum memulai belajar. (religi)
15 menit
Apersepsi dan Motivasi
1. Pendidik mengajukan pertanyaan-pertanyaan yang mengaitkan
pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan dipelajari.
2. Guru menyampaikan
manfaat mempelajari materi isi dan kebahasaan teks laporan hasil observasi
Peserta didik menjawab pertanyaan guru terkait dengan materi teks laporan hasil observasi yang telah dipelajari
B. Kegiatan Inti Fase 1 Orientasi peserta didik kepada masalah
(Pendekatan saintifik) Guru menampilkan teks laporan hasil Observasi berjudul Ondel-Ondel
(Pendekatan saintifik) Peserta didik membaca dan memahami isi teks untuk menentukan definisi umum
60 menit
Fase 2
Mengorganisasikan peserta didik
1. Guru meminta peserta didik membentuk kelompok yang terdiri dari 3 atau 4 peserta didik.
2. Guru meminta peserta didik untuk memahami LKPD dan berdiskusi dengan anggota kelompok untuk menentukan definisi umum, aspek kebahasaan, dan isi dari teks laporan hasil observasi. ( creative, critical thinking)
Peserta membentuk kelompok dan memahami isi LKPD selanjutnya berdiskusi
Fase 3
Membimbing penyelidikan individu dan kelompok
1. Guru membimbing peserta didik, untuk menentukan definisi umum, aspek kaidah kebahasaan dan isi teks laporan hasil observasi 2. Selama pembelajaran
berlangsung, guru mengamati sikap, dan proses diskusi.
(communication, colaboration)
1. Peserta didik mencari informasi yang tepat dalam pemecahan masalah.
(communication, colaboration) 2. Peserta didik dapat
menanyakan hal-hal yang belum dipahami terkait isi LKPD, antara lain definisi umum, aspek kaidah kebahasaan.
Fase 4
Mengembangkan dan menyajikan hasil karya
Guru mengamati dan menilai peserta didik dalam menyajikan hasil diskusi .
1. Peserta didik
mempresentasikan hasil diskusi kelompok
(Communication, Santun, tanggung jawab)
8. Peserta didik lain mengkritik, melengkapi, atau
menyanggah hasil diskusi kelompok lain (Critical thinking,
communication.Santun, tanggung jawab) Fase 5
Menganalisa dan mengevaluasi proses pemecahan masalah
Pendidik memberi penguatan terhadap hasil diskusi peserta didik.
Peserta didik menyampaikan kesimpulan hasil diskusi dengan bimbingan guru.
C. Penutup
1. Guru memberikan ucapan terima kasih kepada siswa yang telah melaksanakan diskusi dengan sangat baik.
2. Guru menginformasikan materi pertemuan berikutnya.
1. Peserta didik dan pendidik melakukan refleksi terhadap
kegiatan pembelajaran dengan menyimpulkan materi pembelajaran (Communication, sosial)
15 menit
2. Peserta didik memimpin doa penutup
(religius)
Sumber, Bahan dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar :
Buku Siswa/ Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia tahun 2015, Buku Bahasa Indonesia Kelas X.
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga (KBB) Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI)
Video pembelajaran laporan hasil observasi https://youtu.be/EG6MH6czEKw 2. Media :
Power Point Whatsapp
Google Classroom Google meet 3. Alat dan Bahan :
HP Laptop Proyektor Alat Tulis C.. Penilaian
1. Teknik Penilaian:
a. Penilaian Sikap : Observasi/ pengamatan b. Penilaian Pengetahuan : Tes Tertulis
c. Penilaian Keterampilan : Unjuk Kerja 2.. Bentuk Penilaian:
• Observasi : lembar pengamatan aktivitas peserta didik
• Tes tertulis : uraian dan lembar kerja
• Unjuk kerja : lembar penilaian presentasi 3. Remedial
• Pembelajaran remedial dilakukan bagi Peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas
• Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
• Tes remedial, dilakukan sebanyak 3 kali dan apabila setelah 3 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa tes tertulis kembali.
4. Pengayaan
Bagi Peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran pengayaan sebagai berikut:
• siswa yang mencapai nilai diberikan materi masih dalam cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan
• siswa yang mencapai nilai diberikan materi melebihi cakupan KD dengan pendalaman sebagai pengetahuan tambahan.
Jakarta, 3 Juni 2022 Mengetahui,
Kepala SMA N 74 Jakarta Guru Mata Pelajaran
Nunun Maslukah, M.Pd, Elly Purwanti, S.Pd.
NIP 197403122000122002
Lampiran 1
Materi Pembelajaran
1. Pernyataan umum/Definisi Umum
Pernyataan umum berisi pembuka atau pengantar hal yang akan disampaikan.
Bagian ini berisi hal umum tentang objek yang akan dikaji, menjelaskan secara garis besar pemahaman tentang hal tersebut. Penjelasan detail mengenai objek atau bagian- bagiannya terdapat pada deskripsi bagian. Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.
2. Aspek yang dilaporkan
Penjelasan aspek yang dilaporkan secara detail mengenai objek atau bagian- bagiannya terdapat pada deskripsi bagian. Deskripsi manfaat menunjukkan bahwa setiap objek yang diamati memiliki manfaat atau fungsi dalam kehidupan.
3. Kaidah Kebahasaan Teks Laporan Hasil Observasi A. Kata serta Frasa Verba dan Nomina
Jenis kata dan kelompok kata (frasa) yang dominan digunakan dalam sebuah teks laporan hasil observasi adalah verba (kata kerja) dan nomina (kata benda). Untuk memahami hal tersebut, kamu harus mengetahui perbedaan antara kata dan frasa. Kata berbentuk morfem atau morfem bebas, yaitu satuan bahasa terkecil (dapat memiliki arti maupun tidak) yang bersifat bebas. Frasa merupakan gabungan beberapa unsur namun tidak melebihi batas fungsi. Artinya, sekalipun terdiri atas beberapa unsur namun hanya memiliki satu fungsi dalam sebuah kalimat. Selain itu, frasa merupakan kelompok kata yang nonpredikatif, atau tidak menduduki subjek dan predikat.
Perhatikan contoh identifikasi kata benda dan frasa benda dalam teks. Nomina
Paragraf Kata Frasa
I Ondel-ondel
kesenian boneka yang konon sudah ada sejak zaman pra Islam
Verba
Paragraf Kata Frasa
I merupakan ,
dibuat
2 dibagi menjadi
Berdasarkan analisis kata dan frasa dapat dinyatakan bahwa pada paragraf pertama teks di atas terdapat kata verba merupakan, dibuat dan di paragraf ke dua akan ditemukan frasa verba yaitu dibagi menjadi.
B. Afiksasi
Dalam kegiatan berbahasa, kata yang digunakan dapat berupa kata dasar atau kata bentukan. Kata dasar adalah kata yang belum mendapat imbuhan, pemajemukan, atau pengulangan. Kata bentukan adalah kata yang telah mendapat imbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), dan pemajemukan ketika digunakan. Kata yang mendapat proses pengimbuhan dapat berubah jenis. Misalnya, kata berjenis verba dapat berubah menjadi nomina jika mendapat imbuhan. Contoh, kata “minum” (verba) mendapat imbuhan “– an” menjadi “minuman” (nomina). Suatu kata dasar dapat berubah menjadi verba jika mendapat imbuhan me(N)-, be(R)-, di-, bahkan terkadang ter- atau ke-an.
Sementara itu, kata dasar yang sama dapat berubah menjadi nomina jika diberi imbuhan pe(N)-, pe(R)- ,-an, atau terkadang ke-an. Berikut adalah contoh afiksasi:
Kata
Berimbuhan Jenis Imbuhan Kata
Dasar
disebut verba di- sebut
menakutkan verba me(N)-kan takut
kemampuan nomina ke-an mampu
getaran nomina -an getar
menyusui verba me(N)-i susu
C. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi
Kalimat definisi adalah kalimat yang berisi penjelasan umum tentang objek yang diobservasi Kata kunci kalimat tersebut penggunaan diksi adalah, yaitu, merupakan , ialah, yakni.
Kalimat deskripsi adalah merupakan kalimat yang melukiskan sesuatu, menyatakan apa yang dicerap oleh indra, melukiskan perasaan, dan perilaku jiwa dalam wujud kalimat.
Contoh kalimat definisi yang terdapat dalam teks laporan hasil observasi berjudul Wayang adalah sebagai berikut.
a. Ondel-ondel merupakan kesenian boneka yang konon sudah ada sejak zaman pra Islam di pulau Jawa .
b. Ondel-ondel terbuat dari kayu, dan bagian tubuhnya menggunakan dongdang, sejenis kurungan ayan yang terbuat dari bambu.
D. Kalimat Simpleks dan Kompleks
Kalimat dalam sebuah teks dapat dibentuk hanya oleh satu klausa, yaitu bagian kalimat yang memiliki subjek dan predikat (predikatif). Kalimat yang hanya memiliki satu klausa disebut sebagai kalimat simpleks atau biasa disebut pula sebagai kalimat tunggal. Berikut adalah contoh kalimat simpleks dengan bermacam pola:
a. Ada beragam jenis topeng di museum ini.
P S K
b. Kelelawar merupakan hewan unik.
S P Pel
Kalimat kompleks atau kalimat majemuk adalah kalimat yang memiliki dua atau lebih klausa. Kalimat kompleks dibagi menjadi dua macam, yaitu kalimat kompleks atau majemuk setara dan kalimat kompleks atau majemuk bertingkat. Kalimat majemuk setara memiliki dua klausa yang setara dalam suatu kalimat, sedangkan kalimat majemuk bertingkat memiliki klausa ganda yang tidak sama atau berada di bawah fungsi utama suatu kalimat. Fungsi-fungsi utama dalam dalam kalimat majemuk setara membentuk induk kalimat atau klausa atasan. Fungsi-fungsi yang membentuk tingkat, yaitu yang mengikuti konjungsi subordinatif disebut klausa bawahan atau anak kalimat.
Kalimat majemuk setara biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi koordinatif (setara), sedangkan kalimat majemuk bertingkat biasanya ditandai dengan penggunaan konjungsi subordinatif (bertingkat).
Cermatilah contoh kalimat kompleks di bawah ini.
Kalimat kompleks setara
Dalam budaya modern, wayang berfungsi menghibur dan mendidik.
K S P Pel Konjungsi Pel
Kalimat kompleks bertingkat
Keberadaan D’topeng tidak dapat dipisahkan dengan museum angkut karena
S P K konjunngsi
/ kedua tempat ini / berada / di satu tempat yang sama
S P K
Lampiran 2 Lembar Kerja Peserta Didik
1. Kisi-kisi Evaluasi Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD)
Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia Jumlah Soal : 3 Uraian Kelas / Semester : X / Ganjil Alokasi Waktu : 2 x 30 menit
Kompetensi Dasar (KD)
Indikator Soal Jumlah Indikator Soal
Level Kognitif
Tingkat Kesukaran 3.2 Menganalisis isi
dan aspek kaidah kebahasaan dari minimal dua teks laporan hasil observasi.
Menentukan
pernyataan umum dari teks laporan hasil observasi yang berjudul Ondel- ondel dan Sampah
1 C4 sukar
Menganalsisi aspek kaidah kebahasaan teks Ondel-ondel dan Sampah
1 C4 sukar
Menganalisis aspek isi teks laporan hasil observasi yang berjudul ondel-ondel dan Sampah
1 C4 sukar
2. Soal Evaluasi Bentuk Uraian
Bacalah teks laporan hasil observasi berjudul Ondel-Ondel dan Sampah dengan saksama kemudian kerjakan tugas-tugas berikut ini:
1. Tentukan pernyataan umum dari teks berjudul Ondel-ondel dan Sampah !
2. Analisislah aspek kaidah kebahasaan yang dilaporkan dari teks berjudul Ondel-ondel dan Sampah !
3. Analisislah aspek isi yang dilaporkan Ondel-ondel dan Sampah!
Lampiran Teks 1
ONDEL-ONDEL
Ondel-ondel merupakan kesenian boneka yang konon sudah ada sejak zaman pra-Islam di Pulau Jawa. Selalu dikaitkan dengan dunia magis, ondel-ondel mulanya merupakan simbolisasi dari penjaga kampung dari segala macam bahaya, ancaman, dan wabah penyakit. Hal tersebutlah yang kemudian menjawab pertanyaan mengapa wajah ondel-ondel dibuat begitu menyeramkan.
Ondel-ondel umumnya dibuat dari kayu dengan bagian tubuhnya menggunakan dongdang, yaitu sejenis kurungan ayam yang terbuat dari bambu. Wajah ondel-ondel dibagi menjadi dua, yaitu wajah laki-laki berwarna merah dan perempuan berwarna putih. Tidak ada catatan pasti alasan dua warna tersebut dipilih menjadi warna sepasang ondel-ondel, tapi banyak yang meyakini bahwa warna merah dan putih mewakili dwi warna dalam bendera kebangsaan Indonesia; merah berarti memiliki semangat juang dan pemberani sementara putih melambangkan kesucian. Agar terkesan menarik, kepala ondel-ondel diberi rambut dengan menggunakan ijuk, tak lupa ditambah dengan hiasan berbagai pernak-pernik.
Ondel-ondel mengenakan pakaian adat Betawi dengan warna yang terlihat mencolok. Tubuh bagian depannya diberi rongga kecil sebagai celah bagi penunggang untuk melihat ke luar. Hal ini penting agar penunggang ondel-ondel tidak kehilangan arah dan mampu bergoyang sesuai irama.
….
https://indonesiakaya.com/pustaka-indonesia/ondel-ondel-di-tengah-modernitas-jakarta/
Lampiran Teks 1
SAMPAH
Sampah merupakan material sisa yang tidak digunakan lagi oleh manusia maupun produk akhir dari sebuah proses alam yang dianggap kurang bernilai ekonomis.
Sampah dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan bentuk dan sifat. Berdasarkan sifat, terdapat dua jenis sampah: organik yang berasal dari makhluk hidup dan anorganik yang tidak berasal dari makhluk hidup.
Berdasarkan bentuknya, terdapat enam kelompok sampah yaitu radioaktif, manusia,konsumsi, alam, cair, dan padat.
Saat ini, sampah telah menjadi salah satu tantangan besar global. Masih banyak orang
mengabaikan pengelolaan sampah secara terpadu yang berakibat pada rusaknya lingkungan baik di masa sekarang dan masa depan. Salah satu solusi yang dapat kita lakukan untuk menanggulanginya adalah membiasakan diri untuk memilah dan membuang sampah pada tempatnya.
Lampiran teks 3
Komodo
Komodo merupakan hewan sejenis reptil besar yang berkaki empat dan wujudnya menyerupai kadal-kadal-an. Bedanya, ukuran hewan ini sangatlah besar.
Komodo merupakan hewan langka yang sudah masuk kategori dilindungi. Komodo sudah dicanangkan menjadi satwa nasional bagi negeri ini.
Jika dilihat dari jauh dan dilihat sekilas, komodo tampak seperti biawak biasa.
Tetapi, ketika perhatikan dengan saksama, binatang ini ukurannya jauh lebih besar dari biawak. Panjang tubuhnya bisa mencapai tinggi rata-rata orang indonesia, atau sekitar 165 cm. Panjang ekornya setara panjang badannya sehingga membuat panjang total hewan ini menjadi sekitar tiga meter lebih. Komodo memiliki badan yang panjang, lebih besar dari kepalanya.
Kepalanya agak memanjang, mirip dengan reptil pada umumnya. Matanya kecil dan berwarna. Mulutnya agak memanjang. Giginya banyak, menyelimuti rahang di sekujur rahangnya. Gigi Komodo cukup panjang dan sangat tajam. Lidahnya yang berwarna kuning sering menjulur keluar dan bercabang pada tepiannya.
Kulitnya bersisik dan tampak keras, namun memiliki pola yang Indah. Warna kulitnya cokelat kehitam-hitaman dengan sedikit bias kuning keemasan. Pada bagian leher terdapat lipatan-lipatan kulitnya yang bersisik. Lipatan tersebut ditemukan pula di bagian ketiak depan dan lipatan paha bagian belakang. Bagian punggung ekornya bersisik menyerupai gergaji dengan arah miring ke belakang.
Cakar komodo sangatlah tajam dan menukik. Bentuknya mirip cakar burung elang. Warnanya hitam legam dan biasa digunakan untuk bertarung melawan mangsanya.
Binatang ini boleh dibilang hewan yang menyeramkan, namun memiliki sisik yang indah dan bertubuh kekar dan gagah. Komodo merupakan satu di antara satwa nasional yang harus dipertahankan sebagai salah satu bukti nyata kekayaan negeri ini.
4. Kunci Jawaban
1. Tentukan pernyataan umum dari teks berjudul Ondel-ondel dan Sampah ! a. Teks berjudul Ondel-Ondel
Ondel-ondel merupakan kesenian boneka yang konon sudah ada sejak zaman pra-Islam di Pulau Jawa. Selalu dikaitkan dengan dunia magis, ondel-ondel mulanya merupakan simbolisasi dari penjaga kampung dari segala macam bahaya, ancaman, dan wabah penyakit.
b. Teks berjudul Sampah
Sampah merupakan material sisa yang tidak digunakan lagi oleh manusia maupun produk akhir dari sebuah proses alam yang dianggap kurang bernilai ekonomis
2. Analisislah aspek kaidah kebahasaan yang dilaporkan dari teks berjudul Ondel-ondel dan Sampah !
A. Kata serta Frasa Nomina dan Verba a. Juduk: Ondel-ondel
Nomina
Verba
Paragraf kata Frasa 2 dibuat dibuat dari Paragraf kata Frasa
1 Ondel-ondel Kesenian boneka
b. Judul Sampah Nomina
Verba
Paragraf kata Frasa
2 dikategorikan Dapat dikategorikan
3. Analisislah aspek isi yang dilaporkan Ondel-ondel dan Sampah!
a. Teks berjudul Ondel-ondel Definisi Umum
Ondel-ondel merupakan kesenian boneka yang konon sudah ada sejak zaman pra-Islam di Pulau Jawa. Selalu dikaitkan dengan dunia magis, ondel-ondel mulanya merupakan simbolisasi dari penjaga kampung dari segala macam bahaya, ancaman, dan wabah penyakit. Hal tersebutlah yang kemudian menjawab pertanyaan mengapa wajah ondel- ondel dibuat begitu menyeramkan.
Deskripsi Bagian
Ondel-ondel umumnya dibuat dari kayu dengan bagian tubuhnya menggunakan dongdang, yaitu sejenis kurungan ayam yang terbuat dari bambu. Wajah ondel-ondel dibagi menjadi dua, yaitu wajah laki-laki berwarna merah dan perempuan berwarna putih. Tidak ada catatan pasti alasan dua warna tersebut dipilih menjadi warna sepasang ondel-ondel, tapi banyak yang meyakini bahwa warna merah dan putih mewakili dwi warna dalam bendera kebangsaan Indonesia; merah berarti memiliki semangat juang dan pemberani sementara putih melambangkan kesucian. Agar terkesan menarik, kepala ondel-ondel diberi rambut dengan menggunakan ijuk, tak lupa ditambah dengan hiasan berbagai pernak-pernik.
Ondel-ondel mengenakan pakaian adat Betawi dengan warna yang terlihat mencolok.
Tubuh bagian depannya diberi rongga kecil sebagai celah bagi penunggang untuk melihat ke luar. Hal ini penting agar penunggang ondel-ondel tidak kehilangan arah dan mampu bergoyang sesuai irama.
b. Teks berjudul Sampah Definisi Umum
Sampah merupakan material sisa yang tidak digunakan lagi oleh manusia maupun produk akhir dari sebuah proses alam yang dianggap kurang bernilai ekonomis.
Paragraf kata Frasa
1 sampah Material sisa
Deskripsi Bagian
Sampah dapat dikategorikan lebih lanjut menjadi dua kelompok yaitu berdasarkan bentuk dan sifat. Berdasarkan sifat, terdapat dua jenis sampah: organik yang berasal dari makhluk hidup dan anorganik yang tidak berasal dari makhluk hidup.
Berdasarkan bentuknya, terdapat enam kelompok sampah yaitu radioaktif, manusia,konsumsi, alam, cair, dan padat.
B. Afiksasi
a. Teks berjudul Ondel-ondel No. Kata
Berimbuhan
Jenis Imbuhan Kata Dasar
1. kesenian verba Ke-an seni
2. penjaga Nomina Pe (N)- jaga
b.. Teks berjudul Sampah No. Kata
Berimbuhan
Jenis Imbuhan Kata Dasar
1. digunakan verba di-kan guna
2. sebuah nomina Se- buah
C. Kalimat Definisi dan Kalimat Deskripsi a. Teks berjudul Ondel-ondel
Definisi: Ondel-ondel merupakan kesenian boneka yang konon sudah ada sejak zaman pra-Islam di Pulau Jawa..
Deskripsi: Ondel-ondel umumnya dibuat dari kayu dengan bagian tubuhnya menggunakan dongdang, yaitu sejenis kurungan ayam yang terbuat dari bambu.
b. Teks berjudul Sampah
Definisi: Sampah merupakan material sisa yang tidak digunakan lagi oleh manusia maupun produk akhir dari sebuah proses alam yang dianggap kurang bernilai ekonomis.
Deskripsi: Berdasarkan bentuknya, terdapat enam kelompok sampah yaitu radioaktif, manusia,konsumsi, alam, cair, dan padat.
D, Kalimat Simplek dan Kalimat Kompleks c. Teks berjudul Ondel-ondel
Kalimat simplek: Ondel-ondel merupakan kesenian boneka yang konon sudah ada sejak zaman pra-Islam di Pulau Jawa.
Kalimat kompleks:
d. Teks berjudul Sampah
Kalimat simplek: Sampah merupakan material sisa yang tidak digunakan lagi oleh manusia
Kalimat kompleks: Wajah ondel-ondel dibagi menjadi dua, yaitu wajah laki-laki berwarna merah dan perempuan berwarna putih
Berdasarkan sifat, terdapat dua jenis sampah: organik yang berasal dari makhluk hidup dan anorganik yang tidak berasal dari makhluk hidup.
Lampiran 3 Instrumen Evaluasi Pembelajaran 1. Rubrik Penilaian Evaluasi Soal Uraian
No. Aspek Skor
1 Menentukan pernyataan umum dari teks laporan hasil observasi yang berjudul Ondel-ondel dan sampah.
Jika menguraikan pernyataan umum dari teks laporan hasil observasi dengan benar, dan lengkap
waktu.
3 Jika menguraikan pernyataan umum dari teks laporan hasil observasi
dengan benar, dan tidak lengkap. 2
Jika menguraikan pernyataan umum dari teks laporan hasil observasi
tidak benar, dan tidak lengkap. 1
2 Menganalisis aspek kaidah kebahasaan yang dilaporkan dari teks laporan hasil observasi berjudul ondel-ondel dan Sampah
Jika menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil dengan benar, dan engkap.
3
Jika menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi dengan benar, dan tidak lengkap
2
Jika menganalisis aspek kebahasaan teks laporan hasil observasi tidak benar, dan tidak lengkap..
1
3 Menganalisis aspek isi teks laporan hasil observasi yang berjudul Ondel-Ondel dan Sampah
Jika menelaah isi yang dilaporkan dari teks laporan hasil observasi
dengan benar, dan lengkap 3
Jika menelaah isi yang dilaporkan dari teks laporan hasil observasi
dengan benar, dan t i d a k lengkap 2
Jika menelaah isi yang dilaporkan dari teks laporan hasil observasi
dengan t i d a k benar, dan t i d a k lengkap 1
Nilai soal uraian =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
2. Rubrik Penilaian Keterampilan Presentasi
No Aspek Nilai Rubrik Penilaian Skor
1 Sistematika Presentasi
Materi presentasi disajikan runtut dan sistematis 4
Materi presentasi disajikan runtut dan kurang sistematis
3
Materi presentasi disajikan kurang runtut dan tidak sistematis
2
Materi presentasi disajikan tidak runtut dan tidak sistematis
1
2 Penggunaan Bahasa
Bahasa yang digunakan mudah dipahami. 4
Bahasa yang digunakan mudah dipahami tidak lancar.
3
Bahasa yang digunakan kurang bisa dipahami tidak lancar.
2
Bahasa yang digunakan tidak bisa dipahami tidak lancar.
1
3 Intonasi dan pelafalan
Intonasi keras dan pelafalan jelas. 4
Intonasi tidak keras dan pelafalan jelas 3 Intonasi tidak keras dan pelafalan tidak jelas 2 Intonasi tidak keras, pelafalan tidak jelas, dan tidak percaya diri.
1
4 Kemampuan mempertahankan
Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan baik.
4
dan menanggapi atau sanggahan
Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan kurang baik.
3
Mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan emosional
2
Kurang mampu mempertahankan dan menanggapi pertanyaan atau sanggahan dengan emosional
1
Nilai Ketrampilan Presentasi =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙
3. Instrumen Penilaian Sikap
No Aspek Nilai Rubrik Penilaian Skor
1 Disiplin Masuk kelas tepat waktu dan mengumpulkan tugas tepat waktu
4
Masuk kelas tidak tepat waktu dan mengumpulkan tugas tepat waktu
3
Masuk kelas tepat waktu dan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu
2
Masuk kelas tidak tepat waktu dan mengumpulkan tugas tidak tepat waktu
1
2 Teliti Dalam mengerjakan soal – soal latihan dan menjawab pertanyaan yang diberikan setiap langkah – langkah pengerjaan selalu tepat.
4
Dalam mengerjakan soal – soal latihan dan menjawab pertanyaan yang diberikan setiap langkah – langkah pengerjaan satu kali salah
3
Dalam mengerjakan soal – soal latihan dan menjawab pertanyaan yang diberikan setiap langkah – langkah pengerjaan dua kali salah
2
Dalam mengerjakan soal – soal latihan dan menjawab pertanyaan yang diberikan setiap
1
langkah – langkah pengerjaan tiga kali salah
Nilai Sikap =𝑠𝑘𝑜𝑟𝑝𝑒𝑟𝑜𝑙𝑒ℎ𝑎𝑛 x 100
𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙