1
Eleanor Roosevelt
“ The future belongs to those who believe in the beauty of
their dreams ”
2
pemberian bimbingan teknis dan advokasi kepada seluruh pemangku kepentingan terkait dengan peraturan perundang- undangan di bidang
pengadaan barang/jasa Pemerintah
Advokasi
pemberian nasihat dan pendapat hukum kepada pengelola
pengadaan yang sedang
menghadapi permasalahan dari proses pengadaan yang telah selesai dilaksanakan
Nasihat/Pendapat
pemberian pendapat,
rekomendasi, dan tindakan koreksi kepada para pengelola pengadaan yang sedang atau akan melakukan proses pengadaan barang/jasa
Saran/Pendapat
pemberian keterangan ahli di bidang pengadaan barang/jasa Pemerintah
Keterangan Ahli
KEDEPUTIAN BIDANG
HUKUM DAN PENYELESAI AN SANGGAH
Peraturan Presiden
Nomor 106 Tahun 2007
Dan Perubahannya
3
4
01
03 02
TRANSFORMASI PENGADAAN
KONSOLIDASI
PROBITY ADVICE
LAYANAN PENYELESAIAN
SENGKETA
5
01
02 03Konsolidasi
Merupakan upaya atau strategi untuk menaikkan
value for money dalam proses pengadaan dengan
mempertimbangkan berbagai Aspek Ekosistem pengadaan
Optimalisasi Proses
6
Probity ADVICE
Pemberian pendapat pada setiap
Tahapan berdasarkan Prinsip Probity (integrity, uprightness and honesty) sekaligus mitigasi risiko atas
proses pengadaan berdasarkan
prinsip, standar, atau kriteria tertentu (advised-based services)
Pendampingan
01
02
037
Layanan Penyelesaian Sengketa
Alternatif penyelesaian sengketa kontrak pengadaan berdasarkan prinsip independensi,komprehensif yang cepat dan tanpa biaya
MUSYAWARAH
01 02
03
MEDIASI ARBITRASE
JUMLAH PAKET PENGADAAN
(KONTRAK) HARGA BELI PELAKSANAAN
PROSES
KONTRAK BIAYA
ADMINISTRASI METODA LINGKUP
TRANSFORMASI PENGADAAN
Banyak (Individual) Di Atas Harga
Pasar
Transactional/Kle rikal
Panjang/Rumit Jangka Pendek
Tinggi Manual/Belum
Terintegrasi Procurement saja
Sedikit/
Konsolidasi Harga Pasar/
Lebih Murah Strategik Sederhana Jangka Panjang
Rendah E-Proc Terintegrasi
(SCM)
Procure-to-Pay
Terima Kasih
KONSULTASI.LKPP.GO.ID
DIREKTUR ADVOKASI DAN PENYELESAIAN SANGGAH WILAYAH II
PROBITY ADVICE PENGADAAN B/J
Latar Belakang
3Latar Belakang
2TREN PENGUMUMAN PELELANGAN/SELEKSI PADA K/L/D/I
Latar Belakang
3Pola Pikir Masalah
Tidak Menghasilkan Best Value For Money
Partisipasi Pelaku Usaha Rendah
Terjadi Permasalahan Hukum (Persaingan Usaha, Pidana, dll)
Terdapat Pengaduan (Penyimpangan Prosedur, KKN, Persaingan Usaha Tidka Sehat)
IMPLEMENTASI PROBITY ADVICE
Belanja
pemerintah melalui
pengadaan meningkat
Kompleksitas meningkat
Sarat
Kepentingan
DAMPAK Berkurangnya kepercayaan
masyarakat atas layanan publik dari pemerintah
KEBIJAKAN PEMERINTAH
TERANCAM Penyelenggaraan
Pelayanan Publik Yang Layak Sesuai Dengan Asas-asas Umum Pemerintahan Yang Baik
Tujuan
Definisi
Probity adalah tindakan/perbuatan yang menerapkan prinsip kejujuran, integritas dan kebenaran
Probity Advice adalah pemberian pendapat/advice pada tiap tahapan pengadaan yang menerapkan prinsip probity sekaligus mitigasi risiko
Tim Advisor adalah Tim yang berjumlah gasal sekurang- kurangnya 3 (tiga) orang yang ditugaskan oleh LKPP untuk melakukan pobity advice dalam pengadaan
Advisee adalah pihak yang diberikan layanan probity advice
(PA/KPA, PPK, POKJA ULP dan PPHP)
MITIGASI RISIKO
Probity Advice Dalam Pengadaan
PENGADAAN B/J PENGADAAN B/J
PER ENC ANA AN PER ENC ANA AN
PER SIAP
AN PER SIAP
AN
PEMI LIHA
N PEMI
LIHA N
SER AH TERI MA SER
AH TERI MA
Value for Money Transparan, Terbuka, Adil,
Bersaing Akuntabel Bebas Konflik
Kepentingan
PENGADAAN YANG
KREDIBEL PENGADAAN
YANG KREDIBEL
PROBITY ADVICE PADA TIAP TAHAPAN PENGADAAN
PROBITY ADVICE PADA TIAP TAHAPAN PENGADAAN
PELA KSA NAA
N PELA
KSA NAA
N
Kriteria Paket
Syarat Advisor
PERSONA L
PERSONA
L 1. Independen dan objektif.
2. Memiliki integritas yang tinggi.
3. Tidak memiliki benturan kepentingan.
4. Memiliki kompetensi profesional dan kehati-hatian dalam
melaksanakan penugasan.
5. Memiliki pengetahuan dan kemampuan dlm pengadaan barang jasa.
6. Memiliki pengetahuan tentang isu-isu probity dan isu-isu korupsi.
7. Memiliki kemampuan interpersonal skills yang memadai.
8. Mampu menyimpan rahasia.
9. Memiliki disiplin dan tanggung jawab dtinggi.
10.Mampu mengambil
keputusan dan bertindak tegas.
11.Bersedia menandatangani Pakta Integritas.
FORMAL FORMAL
1. Berpendidikan minimal Sarjana Strata Satu (S1).
2. Memiliki Sertifikat Keahlian bidang Pengadaan
Barang/Jasa.
3. Pengalaman sekurang- kurangnya 2 (dua) tahun terlibat secara aktif dalam pengadaan bang/jasa
pemerintah
Tugas dan tanggung jawab
Advisor
Tugas dan Tanggung Jawab
Advisee
Pelaksanaan Probity
Probity Advice dan Audit
Probity Audit Probity
Audit Probity
Advice Probity
Advice
Terima kasih
Direktorat Advokasi dan Penyelesaian Sanggah Wilayah II
Deputi Bidang Hukum dan Penyelesaian Sanggah
SME Tower – Lantai 7
Jln. Jend Gatot Subroto Kav.94 – Jakarta Selatan 12780 Tel/Fax 021-7989517
fadli_arif@lkpp.go.id Konsultasi.lkpp.go.id
ALUR PENANGANAN PENGADUAN
DIREKTORAT PENANGANAN PERMASALAHAN HUKUM
Complaint Reporting Flow
Masyarakat/
LSM/Penyedia ASN (WBS)
e-Pengaduan/
Manual/ WBS
Telaa h Krite
ria
Mentah
Setengah Matang
Matang
Determination Criteria
Mentah
• Tidak Terkait Pengadaan
• Keluhan
• Tidak Ada Bukti
Setengah Matang
•Belum FHO
•Pelanggaran Administrasi
•Ada indikasi Persekongkolan dan/atau KKN
•Ada indikasi
Suap/gratifikasi, blm cukup bukti
•Perlu tambahan bukti
Matang
• Sudah FHO
• Ada 2 alat bukti
• Terjadi
persekongkolan dan/atau KKN
Raw Workflow Handle
Konfirm asi
Permint aan Bukti
Penutup an
Pengadu an
Ment
ah
Half Maturity Workflow Handle
Pelanggaran Administratif
Panelling Melibatkan
Ahli
Pembuatan Saran Perbaikan
Kirim Ke APIP
Diperingatkan
Monitoring
Selesai Y
T
Tidak Ada
Ada Setengah
Matang
Proyek Strategis ?
Upaya Perbaikan
Strategic Determination Project
Diatas 100 M
Merupakan Proyek Strategis
Nasional
Perhatian
Masyarakat
Half Maturity Workflow Handle
Kirim ke APIP/LSM
Lapor APH
Seles ai
Indikasi Suap / Gratifikasi
Setengah Matang
Terbukti
?
Paneling Melibatkan
Ahli
Half Maturity Workflow Handle
Paneling Melibatk
an Ahli Saran Perbaik
an Kirim
ke APIP
Monitori ng
Lapor APH
Selesai
Y
T
T
Y
Indikasi Persekongkolan / KKN
Setengah Matang
Kirim ke
APIP/LSM Terbukti
?
Perbaikan
?
Maturity Workflow Handle
Matan g
Panel Melibatk
an Ahli
Lapor
APH
Follow Up to APH (after report)
Pemberi an Keteran
gan Ahli Monitori
ng Kasus
Lapor APH
Putusa n
Anotas
i
LAYANAN PENYELESAIAN LAYANAN PENYELESAIAN
SENGKETA KONTRAK SENGKETA KONTRAK
PENGADAN BARANG/JASA PENGADAN BARANG/JASA
PEMERINTAH PEMERINTAH
DIREKTORAT PENANGANAN PERMASALAHAN HUKUM
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH REPUBLIK INDONESIA
Sejarah
KEPALA
LEMBAGA KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
DEPUTI
BIDANG PENGEMB. STRATEGI DAN KEBIJAKAN
SEKRETARIS UTAMA
DIREKTORAT
DEPUTI
BIDANG MONEV DAN PENGEMB.ANGAN SISTEM
INFORMASI
DEPUTI
BIDANG PENGEMBANGAN DAN PEMBINAAN SDM
DEPUTI
BIDANG HUKUM DAN PENYELESAIAN SANGGAH
DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT
DIREKTORAT DIREKTORAT
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) berkedudukan sebagai Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK) dan bertanggungjawab langsung kepada Presiden RI.
LKPP dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 106 Tahun 2007 pada tanggal 6 Desember 2007.
Pemilihan Serah Terima
Pelaksanaan
Sengketa Perdata Sengketa Perdata
Sengketa TUN Sengketa TUN Sengketa KPPU Sengketa KPPU
Pidana Pidana
Permasalahan Kontrak
* Data Tahun 2016
Latar Belakang
MANFAAT MANFAAT
LAYANAN PENYELESAIAN LAYANAN PENYELESAIAN
SENGKETA SENGKETA
Penyelesaian sengketa PBJ lebih cepat, efektif dan efisien karena BPS PBJ hanya menangani sengketa pengadaan barang/jasa pemerintah.
Keputusan atas sengketa lebih akurat karena majelis terdiri dari ahli di bidang pengadaan barang/jasa pemerintah.
Memberikan gairah bagi Penyedia barang/jasa untuk lebih berpartisipasi dalam pelaksanaan pengadaan barang/jasa pemerintah, karena keputusan yang dihasilkan lebih memberikan kepastian hukum.
Terwujudnya iklim pengadaan barang/jasa pemerintah yang jauh lebih
baik karena terbentuknya kompetisi yang semakin baik sebagai akibat
dari semakin banyaknya Penyedia yang berpartisipasi dalam pengadaan
barang/jasa pemerintah
LAYANAN PENYELESAIAN SENGKETA LAYANAN PENYELESAIAN SENGKETA
PENGADAAN BARANG/JASA PENGADAAN BARANG/JASA
PEMERINTAH
PEMERINTAH
Permohonan
Stakeholder LKPP mengajukan permohonan penyelesaian
sengketa disertai dengan berkas-berkasnya
Verifikasi
Setiap permohonan yang masuk dilakukan verivikasi terhadap berkas
kelengkapannya. Jika kurang lengkap, pemohon diminta untuk
melengkapi
Evaluasi dan Konfirmasi Sekretariat melakukan evaluasi
terhadap permohonan yang masuk dan mengkonfirmasi permohonan penyelesaian
sengketa Pemilihan atau Penunjukan
Pihak Ketiga
Para pihak yang bersengketa diminta untuk memilih pihak
ketiga untuk membantu penyelesaian sengketa
Proses Penyelesaian Sengketa
Proses penyelesaian sengketa bertahap dimulai dari Mediasi,
Konsiliasi, dan Arbitrase
Hasil Penyelesaian Para pihak mencapai
hasil penyelesaian sengketa
1
2
4 3
5 6
BISNIS PROSES UMUM
Tahapan Bisnis Proses
Deskripsi Singkat Pelaksana
Permohonan 1. Salah satu/para pihak mengajukan permohonan ke LPS;
2. Mengambil formulis permohonan;
3. Disertakan dokumen/berkas kelegkapan.
1. Tim Administrasi Umum;
2. Tim Administrasi Perkara.
Verifikasi Kelengkapan Dokumen. Tim administrasi Perkara
Evaluasi dan
Konfirmasi 1. Evaluasi dokumen yang telah diinput para pihak dengan database di LKPP;
2. Klarifikasi para pihak (jika dimungkinkan);
3. Evaluasi apakah termasuk sengketa yang dikecualikan.
4. Seberapa besar tingkatan besaran kasus (apakah kasus yang memiliki kompleksitas tinggi atau tidak)
1. Tim administrasi Perkara;
2. Persetujuan oleh Sekretaris Layanan.
Pemilihan atau Penunjukan Pihak Ketiga
1. Para pihak mengusulkan calon mediator, konsiliator, atau arbiter yang terdaftar;
2. Bila tidak ada kesepakatan, Sekretaris Layanan menunjuk;
1. Pengusulan Para Pihak;
2. Persetujuan Sekretaris Layanan.
Proses Penyelesaian Sengketa
1. Proses terdiri dari Mediasi, Konsiliasi, dan Arbitrase;
2. Bertahap, dengan diawali tahap Mediasi, Konsiliasi, dan Arbitrase.
1. Tim administrasi perkara;
2. Mediator/Konsiliator/Arb iter;
3. Persetujuan Sekretaris Layanan.
Hasil Penyelesaian 1. Kesepakatan Para Pihak (Akta Perdamaian);
2. Putusan Arbitrase.
Diserahkan kepada Para Pihak, dengan
mengedepankan prinsip kesepakatan
Sistem Informasi Elektronik Layanan Penyelesaian Sengketa
(SIELSA)
Sistem Informasi Elektronik Sistem Informasi Elektronik
Layanan Penyelesaian Sengketa Layanan Penyelesaian Sengketa
(SIELSA) (SIELSA)
• Paperless;
• Dapat memonitoring tahapan pengajuan kasus;
• Akses dimanapun dan Kapanpun;
• Waktu lebih cepat untuk mengakses;
• Layanan terintergritas dengan PORTAL DEPUTI 4;
• Sedang dalam pengembangan atas terintergritasinya dengan kode pengadaan melalui E-Katalog, Lelang, Pengadaan
Langsung;
• Dapat mengetahui data sengketa di LPS PBJP;
• Sinergi dengan para pihak;
• Dalam pengembangan pembuatan aplikasi SIELSA dapat
diakses di Android.
MEDIASI
MEDIASI
Pemoho
n Administr asi Umum
(Verifikat or)
Administr asi Perkara (Evaluator
)
Sekretari s
Layanan
Pemoho n
Mediator 1
Mediator 2
Mediator 3
Mediator 2
Akta Perdamaian
Tidak Sepakat
Didaftarkan Ke PN
11 22 33 44 55
6
77
KONSILIA KONSILIA
SI SI
Sekretaris
Layanan Pemoho
n
Konsilato r 1
Konsiliat or 2
Konsiliat or 3
Konsiliat or 3
Akta Perdamaian Mediasi
Tidak Sepakat
Didaftarkan Ke PN
11
Konsiliasi Tidak Sepakat
22 33
44
55
ARBITRA ARBITRA
SE SE
Sekretaris Layanan
memilih diselesaikan
melalui Arbiter Tunggal atau
Majelis Arbiter
Konsiliasi Tidak Sepakat 11
22
Arbiter Tunggal Dipilih oleh Pemohon &
Termohon
Majelis Arbiter
1.Arbiter 1 dipilih oleh Pemohon 2.Arbiter 2 dipilih oleh Termohon 3.Ketua Arbiter dipilih oleh Arbiter
1 dan 2
33 33
44 55
Arbiter 1
Arbiter 2
Arbiter 3
www.sielsa.lkpp.go.id www.sielsa.lkpp.go.id
Kontak:
Direktorat Penanganan Permasalahan Hukum
Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Gedung LKPP Lt. 3, Kompleks Rasuna Epicentrum,
Jl. Epicentrum Tengah Lot 11 B, Jakarta Selatan, DKI Jakarta, 12940 Telpon (021) 29912450 ext. 0343
Email: lps@lkpp.go.id