• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Asosiatif yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB III METODE PENELITIAN 1. Jenis Penelitian Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Asosiatif yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

21 BAB III

METODE PENELITIAN

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini adalah jenis penelitian Asosiatif yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara variabel dengan variabel lainnya, dapat berupa hubungan biasa atau hubungan sebab-akibat

2. Populasi dan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI. Sampel penelitian diambil dengan menggunakan metode purpose sampling, dengan kriteria sebagai berikut:

1. Perusahaan LQ-45 di Indonesia yang telah terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) tahun 2019

2. Mengungkapkan informasi yang dibuthkan di tahun 2019 3. Memiliki data yang lengkap terkait variabel-variabel yang

digunakan dalam penelitian 3. Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diterbitkan atau digunakan oleh organisasi yang bukan pengololanya (Ulum & Juanda, 2018). Data Kuantitatif yang diperoleh dari Bursa Efek Indonesia (BEI), yaitu laporan tahunan perusahaan tahun 2019 pada perusahaan LQ-45 yang terdaftar di BEI.

(2)

22

4. Teknik Perolehan Data

Teknik perolehan data dalam penelitian ini menggunakan data sekunder yaitu dokumentasi. Dokumentasi tersendiri merupakan teknik untuk memperoleh data yang sudah jadi dan diolah orang lain. Peneliti cukup memanfaatkan data tersebut. Dokumetasi peneliti ini berupa laporan keuangan perusahaan yang telah ditentukan sebagi sampel yang diperoleh dari BEI.

5. Defenisi Operasional dan Pengukuran Variabel 1. Internet Finance Reporting (IFR)

Internet financial Reporting adalah suatu cara yang dilakukan oleh perusahaan untuk mencantumkan laporan keuangannya berbasis internet pada website yang di miliki perusahaan. Pengukuran Internet Finance Reporting (IFR) berdasarkan pada penelitian (Marston & Polei, 2004).

Klasifikasi Internet Finance Reporting (IFR) berdasarkan fitur teknologi dan kemudahaan serta kegunaan pada situs web. Pada fitur teknologi untuk menilai sejauh mana perusahaan dalam menggunakannya. Sedangkan dalam kemudahaan dan kegunaan pada item website untuk mengukur faktor desain dan layout seperti kemudahaan dalam mengakses infomasi serta bagaimana struktur website memudahkan pencarian informasi.

Dengsn demikian, penelitian ini memlihat kriteria IFR yang berdasarkan pada penelitian Marston danPolei (2004). Yang terdiri dari 26 item sebagai berikut:

(3)

23 No Fitur Teknologi

1 Waktu loading situs web <10 detik 2 Teks hanya alternatif yang tersedia 3 Hyperlink di dalam laporan tahunan 4 Laporan tahunan dalam bentuk PDF 5 Laporan tahunan dalam format HTML 6 Gambar grafis

7 Berkedip 8 File suara 9 File video

No Kenyamanan dan kegunaan situs web 1 Situs bantuan

2 Daftar isi/ peta situs 3 Menu tarik-turun 4 Klik diatas menu 5 Mesin pencari internal

6 Tombol berikutnya/sebelumnya untuk menavigasi 7 Arahkan hyperlink e-mail ke hubungan investor

online

8 Layanan pemesanan informasi investor online 9 Milis

(4)

24

10 Peringatan e-mail

11 Halaman dibagi menjadi beberapa bingkai

12 Jumlah klik untuk mendapatkan informasi hubungan investor (2 skor untuk 1 klik; 1 skor jika dari 2 klik 13 Jumlah hklik untuk mendapatkan siaran pers atau

berita ( 1 skor jika 1 klik; 0 skor jika lebih dari 1 klik 14 Batasan yang jelas antara laporan tahunan (diaudit)

dan informasi lainnya

15 Ubah ke format pencetakan ramah lingkungan 16 Berfungsi untuk merekomendasi halaman

17 Layanan untuk mengubah data di share register online

Dalam penelitian ini, variabel IFR diukur dengan menggunakan metode perhitungan yang digunakan oleh (Khan & Ismail, 2011) yang cara perhitungannya sama seperti indeks wallace, yaitu dengan cara membagi total skor yang diperoleh dengan skor maksimal yang dapat diperoleh perusahaan dalam mengunggkapkan keseluruhan item. Sehingga IFR diukur dengan seberapa luas pengungkapan yang dilakukan oleh perusahaan. Dengan melihat item-item yang diungkapkan melalui website dibagi dengan jumlah item pengungkapan yang dipenuhi oleh perusahaan.

Dimana jika mengungkapan Internet Financial Reporting lebih dari 50%

maka perusahaan dalam pengungkapan IFR dikataan lebih baik.

(5)

25 Dimana rumusnya :

2. Gender Diversity

Board of Director adalah orang yang bertanggung jawab serta memiliki otoritas penuh dalam membuat keputusan tentang bagaimana melakukan pengarahaan, pengendalian, dan pengawasan atas pengelolaan sumber daya sesuai dengan tujuan perusahaan. Komposisi dewan direksi akan berdampak pada kualitas keputusan dan kebijakan yang dibuat guna mengefektifkan pencapaian tujuan organisasi. Dimana jika jumlah dewan direksi terlalu sedikit mungkin saja dapat berpengaruh terhadap kualitas serta lemahnya kontrol dalam pengambilan keputusan. Disamping itu, jika komposisi dari dewan direksi yang bersifat heterogen akan semakin baik sehingga dapat saling melengkapi kompetensi dan kredibilitas dalam pengambilan keputusan. Salah satu komposisi dewan direksi adalah keberagaman gender. (Syahkroza, 2004).

Gender Diversity ialah bagian dari bagian diversitas dewan yang paling sering diperhatikan. Hal ini dikarenakan perbedaan gender pada anggota dewan pada perusahaan, salah satunya keberadaan wanita.

Keberadaan wanita sebagai dewan direksi masih dalam jumlah rendah dalam dunia bisnis. (Hassan & Marimuthu, 2016). Keberadaan wanita yang masih sedikit dalam jajaran dewan direksi mungkin disebabkan oleh

(6)

26

perbedaan pandangan mengenai pria dan wanita dalam memimpin pada suatu perusahaan.(Kristina & Wiratmaja, 2018) .

Selain itu menurut (Wijaya & Suprasto, 2015) berpendapat bahwa dengan adanya wanita di dalam jajaran direksi sangat berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Hal ini menunjukan ketertarikan investor terhadap perusahaan.

adanya gender diversity di dalam perusahaan dapat memberikan signal positif kepada para investor. Sehingga berdampak juga pada reputasi perusahaan. Gender Diversity diukur dengan membagi jumlah direksi wanita dengan jumlah keseluruhan dewan direksi. Dengan melihat adanya direksi wanita pada perusahaan. Dimana jika gender diversity pada perusahan lebih dari 50% maka gender diversity pada perusahaan dikatakan lebih baik.

Di dalam penelitian ini, gender diversity diukur dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

3. Firm Value

Berdirinya suatu perusahaan tentunya memiliki goals atau tujuan tertentu. Dimana tujuannya ialah jangka pendek ataupun jangka panjang.

Tujuan jangka panjang adalah untuk dapat meningkatan nilai dari perusahaan tersebut.

Menurut Nurlela dan Ishlahuddin (2008) berpendapat bahwa nilai perusahaan dapat didefinisikan sebagai nilai pasar. Hal ini dikarenakan

(7)

27

nilai perusahaan dapat memberikan keuntungan bagi para pemegang saham secara maksimum apabila harga saham perusahaan meningkat.

Dimana jika harga saham mengalami kenaikan maka keuntungan yang didapat oleh para pemegang saham semakin tinggi. Hal ini sangat diminati oleh para investor karena permintaan saham yang meningkat. Sehingga berpengaruh juga terhadap nilai perusahaan.

Selain itu Heder dan Priyadi (2017) menyatakan bahwa nilai perusahaan merupakan indikator penting bagi investor, karena dapat menilai suatu perusahaan. Nilai perusahaan dapat menjadi tolak ukur keberhasilan perusahaan, dengan nilai perusahaan yang tinggi akan membuat pasar menilai tingkat kinerja perusahaan dan mengukur kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan.hal ini dapat menjadi suatu prospek yang menjanjikan di masa depan dalam meningkatkan kemakmuran investor.

Dari uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pentingnya manajemen dalam mengelola perusahaan agar nilai perusahaan dapat meningkat.

Meningkatnya nilai perusahaan dapat dilihat dari harga sahamnya. Apabila saham perusahaan meningkat berarti nilai perusahaan juga mengalami kenaikan. Sehingga tercapailah tujuan perusahaan.

Nilai perusahaan dapat diukur dengan beberapa rasio. Salah satunya dengan menggunakan Tobins Q. Pada penelitian ini Nilai Perusahaan diukur dengan menggunakan Tobins’ Q. Dimana Tobins’Q merupakan nilai pasar dari suatu perusahaan dengan membagi kapitalitas pasar (Market Value Equity) dan total hutang (Debt) dengan total asset (TA).

(8)

28

Dimana jika nilai Q pada perusahaan lebih dari 50% maka nilai perusahaan dikatakan lebih baik. Rasio Tobins Q dapat dirumuskan sebagai berikut :

Keterangan:

q = Nilai Perusahaan

EMV = Nilai Pasar ekuitas (EMV = closing price jumlah saham beredar)

D = Nilai buku dari total hutang EBV = Nilai buku dari total aktiva

6. Tahapan Analisis Data/Teknik Analisis Data 1. Deskripsi data

Metode analisis yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif yang dilakukan dengan menggunakan statistik deskriptif. Sugiyono, (2010) menyatakan, statistik diskriptif berfungsi untuk mendiskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek yang diteliti melalui data sampel atau populasi sebagaimana adanya, tanpa melakukan analisis dan membuat kesimpulan yang umum.

2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal. Model regresi yang baik adalah mempunyai distribusi data normal atau mendekati

(9)

29

normal. Pengujian normalitas dalam penelitian ini menggunakan uji skewness-kurtosis test dengan α = 0,05.

b. Uji Multikoliniearitas

Uji Multikoliniearitas dapat dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflation Factor (VIF). Apabila nilai tolerance 10, terjadi multikolonieritas.

Jika nilai tolerance >0,1 dan nilai VIF < 10, tidak terjadi multikolonieritas.

c. Uji Heteroskedastisitas

Uji Heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskesdatisitas. Model regresi yang baik adalah yang Homoskesdatisitas atau tidak terjadi Heteroskesdatisitas. Dalam penelitian ini menggunakan Uji Glejser mendeteksi adanya heteroskedastisitas dari tingkat signifikansi. Jika tingkat signifikansi berada diatas 0,05 berarti tidak terjadi heteroskedastisitas dan bila berada dibawah 0,05 berarti terjadi gejala heteroskedastisitas.

3. Uji Hipotesis

a. Uji Statistik t (t-test)

Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji (Ghozali,2011:88). Uji t dipakai untuk

(10)

30

melihat signifikansi dari pengaruh independen secara individu terhadap variabel dependen dengan menganggap variabel lain bersifat konstan.

b. Uji R2

Uji R2 (Koefisien Determinasi) digunakan untuk mengukur seberapabesar variasi variabel independen yang digunakan penulis dalam model yang mampu menjelaskan variasi dependennya. Nilai koefisien determinasi adalah antara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti variasi variabel dependen yang sangat terbatas. Dan nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independent sudah dapat memberi semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen.

c. Uji F

Uji F digunakan untuk mengetahui apakah variabel independen secara bersamaan atau keseluruhan dapat mempengaruhi variabel dependen atau tidak. Apabila nilai uji F < 0,05 berarti semua variabel independent secara simultan mempunyai pengaruh yang signifikan pada variabel dependen.

Referensi

Dokumen terkait

Data sekunder ini mengolah kembali informasi yang didapatkan oleh peneliti agar lebih mudah untuk dipahami, sehingga nantinya dapat memberikan informasi yang diinginkan

Meskipun demikian, untuk meningkatkan efisiensi dalam penaksiran volume tegakan dengan tidak mengurangi ketelitian yang diharapkan, diusahakan dalam penyusunan tabel

Aset tetap adalah aset berwujud yang diperoleh dalam bentuk siap pakai atau dengan dibangun terlebih dahulu, yang digunakan dalam operasi perusahaan, tidak dimaksudkan

Uji reliabilitas bertujuan untuk melihat sejauh mana hasil pengukuran dapat dipercaya. Hasil pengukuran dapat dipercaya apabila dalam beberapa kali pelaksanaan pengukuran

Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis regresi logistik agar dapat diketahui bahwa beberapa variabel independen yang ada dalam

Studi literatur, yaitu mempelajari berbagai literatur yang berkaitan dengan penelitian ini, khususnya mengenai seluk beluk anggrek, yang meliputi buku, jurnal, dan

Fitur Lain 12 Keypad BMP to ASM Converter Software Kode huruf dan angka sesuai kode ASCII BMP to ASM Converter Software Mendukung berbagai ukuran LCD Karakter Mendukung berbagai

Dikeluarkannya Keputusan Presiden Noor 80 tahun 2003 pada satu sisi bertujuan agar pengadaan barang dan jasa pemerintah lebih efisien, efektif, transparan dan bersaing, adil dan