STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.1 (April 2021) E-ISSN 2798-5695
104
PENGARUH PERENCANAAN, PENGELOLAAN DAN PENGAWASAN ALOKASI DANA DESA TERHADAP AKUNTABILITAS PENGELOLAAN ALOKASI DANA DESA
(Studi Kasus di Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi)
Disusun Oleh : RIMA YUNIARTI Raden Rijanto, SH., MM
STIE Pasim Sukabumi rimayuniarti0@gmail.com
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui : Pengaruh Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan Alokasi Dana Desa Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa di Desa Cibolang Kaler. Penelitian ini bersifat deskriptif dan asosiatif dengan pendekatan Kualitatif yang di kuantitatifkan.
Populasi dalam Penelitian ini yaitu seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan pemberdayaan yang di biayai oleh Alokasi Dana Desa sebanyak 60 orang. Teknik sampling yang digunakan adalah Sampling Jenuh, jadi semua populasi di jadikan sampel. Teknik pengumpulan data menggunakan wawancara, angket dan Dokumentasi. Metode Analisis yang digunakan adalah Analisis Regresi Berganda.
Hasil penelitian menunjukkan: 1) Perencanaan, Pengelolaan, Pengawasan, dan Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler berjalan dengan Baik, 2) terdapat pengaruh positif Perencanaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD, 3) terdapat pengaruh positif Pengelolaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD, 4) terdapat pengaruh positif Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD, 5) Terdapat pengaruh positif Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
Koefisien Determinasi R2 sebesar 0,899 dapat diartikan bahwa sebesar 89,9%
variasi Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler dipengaruhi oleh variasi Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan ADD. Sedangkan yang sebesar 10,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini. Sumbangan Efektif variabel Perencanaan ADD sebesar 48,2%, Pengelolaan ADD sebesar 12,4%, dan Pengawasan ADD 29,3% terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
Kata kunci : Akuntabilitas Pengelolaan ADD, Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan.
STIE PASIM SUKABUMI. Jurnal Mahasiswa Akuntansi, Volume 2 No.1 (April 2021) E-ISSN 2798-5695
105
THE EFFECT OF PLANNING, MANAGEMENT AND MONITORING OF VILLAGE FUND ALLOCATION ON THE
ACCOUNTABILITY OF VILLAGE FUND ALLOCATION MANAGEMENT
(case study in Cibolang Kaler Village Cisaat District Sukabumi Regency)
Arranged By : RIMA YUNIARTI
12171015
STIE Pasim Sukabumi rimayuniarti0@gmail.com
ABSTRACT
This study aims to determine: The Effect of Planning, Management, and Monitoring of Village Fund Allocation on the Accountability of Village Fund Allocation Management in Cibolang Kaler Village. This research is descriptive and associative with a quantitative qualitative approach. The population in this study were all people who participated in the empowerment activities financed by the Village Fund Allocation as many as 60 people. The sampling technique used was Saturated Sampling, so all populations were sampled. Data collection techniques using interviews, questionnaires and documentation. The analytical method used is multiple regression analysis. The results show: 1) Planning, Management, Supervision, and Accountability ADD management in Cibolang Kaler Village is running well, 2) there is a positive effect of ADD Planning on ADD Management Accountability, 3) there is a positive effect of ADD Management on ADD Management Accountability, 4) there is a positive effect of ADD Supervision on ADD Management Accountability, 5) There is a positive influence on ADD Planning, Management and Supervision of ADD Management Accountability. The coefficient of determination R2 of 0.899 means that 89.9% of the variation in ADD Management Accountability in Cibolang Kaler village is influenced by variations in ADD Planning, Management, and Supervision. Meanwhile, 10.1% is influenced by other variables outside this study. The effective contribution of ADD planning variables is 48.2%, ADD Management is 12.4%, and ADD Supervision is 29.3%
on the Accountability of ADD Management in Cibolang Kaler Village, Cisaat District, Sukabumi Regency.
Keywords: ADD Management Accountability, Planning, Management, and Supervision.
106 I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Pemerintahan Presiden Joko Widodo memiliki sembilan agenda prioritas, salah satu program dari Nawa Cita yaitu membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat beberapa daerah dan desa dalam kerangka negara kesatuan, hal ini diatur sesuai dengan Permendagri No 113 tahun 2014.
Alokasi Dana Desa (ADD) adalah dana yang bersumber dari APBN yang diperuntukkan bagi desa yang di transfer melalui APBD Kabupaten/Kota. ADD diprioritaskan untuk membiayai pelaksanaan program dan kegiatan berskala lokal bidang pembangunan desa seperti sarana dan prasarana permukiman, ketahanan pangan, kesehatan, pendidikan dan untuk membiayai bidang pemberdayaan masyarakat yaitu program yang bertujuan untuk meningkatkan kapasitas masyarakat desa dalam pengembangan wirausaha, peningkatan pendapatan, serta perluasan skala ekonomi individu warga atau kelompok masyarakat meningkatkan taraf hidup masyarakat desa.
Tetapi dengan adanya Alokasi Dana Desa juga memunculkan permasalahan yang baru dalam pengelolaan, pemerintah desa diharapkan dapat mengelola sesuai dengan peraturan perundang- undangan secara efisien, ekonomis, efektif serta transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan rasa keadilan dan kepatuhan serta mengutamakan kepentingan masyarakat Desa dan lingkungan sekitarnya.
Desa Cibolang Kaler mendapat Alokasi Dana Desa pada tahun 2017 sebesar Rp 455.658.111, tahun 2018 sebesar Rp 453.024.904, dan tahun 2019 sebesar Rp 484.853.600, dalam wawancara awal proses observasi dengan Bapak “J”, Sekretaris Desa tanggal 13 Juli 2020 dalam hal perencanaan, mengatakan bahwa prinsip transparansi dan partisipasi dengan melalui kegiatan Musyawarah perencanaan pembangunan desa (Musrenbangdes) yang diselenggarakan awal tahun.
Kegiatan tersebut mengundang lapisan masyarakat untuk membahas rencana pembangunan desa dan rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes) selama satu tahun ke depan yang mana ADD bagian dari APBDes. Kegiatan Musrenbangdes menampung aspirasi peserta dan mengklasifikasikan menurut skala prioritas. Untuk sistem pertanggungjawaban dibuat Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Desa (LPPD). Pada tahun 2017 terdapat alokasi yang terealisasi 96%, 2018 hanya terealisasi 84% dan pada tahun 2019 terealisasi 96%. Sedangkan pada LPPD, Anggaran alokasi dana desa terealisasi 100% namum masih terdapat SILPA (Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran).
Penelitian ini bersifat Studi Kasus dan akan menganalisis pengelolaan Alokasi Dana Desa dalam hal akuntabilitas, di fokuskan pada pengelolaan Dana Desa yang dilakukan oleh pemerintah Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi.
107 1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana Perencanaan, Pengelolaan, Pengawasan, dan Akuntabilitas Pengelolaan ADD pada desa Cibolang Kaler.
2. Bagaimana Pengaruh Perencanaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler.
3. Bagaimana Pengaruh Pengelolaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler.
4. Bagaimana Pengaruh Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler.
5. Bagaimana pengaruh Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan ADD secara bersama-sama terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD Desa Cibolang Kaler.
1.3. Maksud dan Tujuan Penelitian Maksud dan tujuan yang hendak di capai adalah :
1. Untuk mengetahui Perencanaan, Pengelolaan, Pengawasan, dan Akuntabilitas Pengelolaan ADD pada desa Cibolang Kaler.
2. Untuk mengetahui Pengaruh Perencanaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler.
3. Untuk mengetahui Pengaruh Pengelolaan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler.
4. Untuk mengetahui Pengaruh Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di desa Cibolang Kaler.
5. Untuk Mengetahui Pengaruh Perencanaan, Pengelolaan, dan Pengawasan ADD secara bersama-sama terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD Desa Cibolang Kaler.
1.4. Kerangka Pemikir
kerangka berfikir yang baik akan menjelaskan secara teoritis pertautan antara variabel yang akan di teliti.
Jadi secara teoritis harus di jelaskan hubungan antara variabel independen dan variabel dependen (Sugiyono (2017:60).
Menurut Permendagri no 113 Tahun 2014 Perencanaan adalah bagian dari pengelolaan keuangan desa sebagai proses memutuskan tujuan-tujuan apa yang akan dikejar selama suatu jangka waktu yang akan datang.
Pengelolaan keuangan desa menurut Permendagri no 113 tahun 2014 adalah keseluruhan kegiatan meliputi perncanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
Sedangkan pengawasan adalah suatu proses dimana ingin mengetahui apakah hasil pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang sudah di rancang (Permendagri No. 113 tahun 2014)
Menurut Permendagri No. 113 tahun 2014 Akuntabilitas pengelolaan ADD adalah pertanggungjawaban laporan tim pelaksana pengelolaan Alokasi Dana Desa kepada masyarakat dan kepada Bupati setiap akhir tahun anggaran. Oleh sebab itu, penelitian ini berusaha untuk mengungkapkan bagaimana pengaruh antara perencanaan pengelolaan dan pengawasan ADD
108 terhadap Akuntabilitas pengelolaan
ADD di Desa Cibolang Kaler. Secara skematis kerangka pemikiran ini dapat digambarkan sebagai berikut :
Gambar 1.1 Kerangka Pemikiran Berdasarkan kerangka konseptual di atas dapat di pahami bahwa, Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2), dan Pengawasan ADD (X3) yang baik akan meningkatkan Akuntabilitas Pengelolaan Dana Desa (Y). Untuk lebih menjelaskan hubungan antar variabel maka disusun paradigma penelitian sebagai berikut :
Gambar 1.2 Paradigma Pemikiran 1.5. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan latar belakang, perumusan masalah dan kerangka pemikiran penelitian maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian bahwa : Terdapat Pengaruh Perencanaan Pengelolaan dan
Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan Alokasi Dana Desa.
1.6. Lokasi dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan di Desa Cibolang Kaler Kecamatan Cisaat Kabupaten Sukabumi yang beralamat di Jalan Tipar Nomor 2011. Waktu penelitian dilaksanakan mulai bulan Maret 2020 sampai dengan September 2020.
II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1. Perencanaan ADD
Menurut Permendagri No. 113 tahun 2014, ADD adalah salah satu sumber pendapatan desa dan penggunaan ADD terintegrasi dalam APBDesa. Oleh karena itu perencanaannya dibahas dalam forum musrenbangdes bersama dengan Tim Pelaksana Desa, BPD, LPMD dan lembaga kemasyarakatan di desa (seperti PKK, RT/RW, karangtaruna, pemuka agama, dll) guna membahas usulan atau masukan tentang rencana kegiatan pembangunan di tingkat desa termasuk rencana penggunaan ADD di dasarkan pada skala prioritas dengan berpedoman pada prinsip- prinsip anggaran dan perencanaan partisipasi pembangunan masyarakat desa (P3MD).
Sedangkan menurut Conyers dan Hills dalam Arsyad (2002:44) perencanaan adalah suatu proses yang berkesinambungan yang mencakup keputusan-keputusan atau pilihan- pilihan berbagai alternatif penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu pada masa yang akan datang.
109 Untuk mendapatkan perencanaan
dengan baik maka di butuhkan : 1. RAB (Rancangan Anggaran
Biaya) akses informasi.
2.2. Pengelolaan ADD
Menurut Permendagri No.
113 tahun 2014, pengelolan ADD adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan, dan pertanggungjawaban keuangan desa.
Keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif, serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Dikelola dalam 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
Dalam pengelolaan keuangan daerah Mardiasmo (2002:105) menyatakan prinsip-prinsip yang mendasari adalah :
1. Transparansi atau keterbukaan artinya anggota masyarakat memiliki hak dan akses yang sama untuk mengetahui proses anggaran karena menyangkut aspirasi dan kepentingan masyarakat banyak.
2. Akuntabilitas adalah prinsip pertanggungjawaban publik kepada BPD dan masyarakat meliputi proses penganggaran mulai dari perencanaan, penyusunan dan pelaksanaan harus dapat dilaporkan dan dipertanggungjawabkan
3. Value for money prinsip ini berarti diterapkannya tiga pokok dalam proses penganggaran yaitu ekonomis, efisiensi, dan efektif.
2.3. Pengawasan ADD
pengawasan ADD adalah suatu proses dimana ingin mengetahui
apakah hasil pelaksanaan yang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah dibuat, pengawasan dilaksanakan dalam bentuk pengendalian terhadap pelaksanaan ADD (Permendagri No. 113 tahun 2014).
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pengawasan ADD adalah :
1. secara fungsional pengawasan dilakukan oleh pejabat berwenang dan masyarakat sesuai peraturan UU yang berlaku
2. setiap 3 bulan sekali kepala desa melaksanakan pemeriksaan terhadap administrasi keuangan ADD.
3. bupati dan camat pun berkewajiban membina dan mengawasi pelaksanaan pengelolaan keuangan desa.
Pengawasan merupakan proses pengamatan dari seluruh kegiatan organisasi guna lebih menjamin bahwa pekerjaan dan tindakan operasional yang sedang dilakukan sesuai dengan rencana yang telah ditentukan sebelumnya (Hasibuan, 2002 : 64). Dalam mengawasi kegiatan di butuhkan :
1. Jadwal kegiatan
2. Tahap pertanggungjawaban.
2.4. Akuntabilitas Pengelolaan ADD
Menurut Permendagri no.113 tahun 2014, Akuntabilitas Pengelolaan ADD adalah pertanggungjawaban Pemerintah Desa terhadap seluruh kegiatan perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, dan pelaporan menyangkut dengan dana perimbangan yang diterima.
110 Laporan pertanggungjawaban
realisasi Pelaksanaan APBDesa merupakan bagian tidak terpisahkan dari Laporan Penyelenggaan Pemerintah Desa (LPPD), dimana kepala desa menyampaikan laporan pertanggungjawaban kepada Bupati melalui camat setiap akhir tahun anggaran, dan kepada masyarakat secara tertulis atau dengan media informasi yang mudah diakses oleh masyarakat.
Sedangkan menurut Wahyudi Kumorotomo (2005 : 2) menyatakan bahwa akuntabilitas adalah ukuran yang menunjukan apakah aktivitas birokrasi publik atau pelayanan yang dilakukan oleh pemerintah sudah sesuai dengan norma dan nilai-nilai yang dianut oleh masyarakat dan apakah pelayanan publik tersebut mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat yang sesungguhnya.
Adapun dimensi dari Akuntabilitas pengelolaan ADD : 1. Pengawasan laporan (laporan
rincian)
2. Tahap pelaksanaan 3. Tahap pengawasan
4. Tahap pertanggungjawaban 5. Kinerja tim pelaksana
2.5. Pengaruh Perencanaan ADD Terhadap Akuntabilitas pengelolaan ADD
Perencanaan merupakan tahap awal dari sebuah pengelolaan ADD biasanya dilakukan di desa pada saat Musrengbangdes untuk menampung semua aspirasi warga desa sesuai dengan skala prioritas dan persetujuan bersama. Menurut Permendagri no.113 tahun 2014 Rencana Kerja Pemerintah Desa, selanjutnya disebut RKPDesa adalah penjabaran dari Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Desa untuk jangka waktu 1 (satu) tahun.
Sehingga Perencanaan sangat berpengaruh terhadap akuntabilitas pengelolaan ADD karena akuntabilitas merupakan kewajiban untuk mempertanggungjawabkan proses penganggaran dan pelaporan, mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan dalam pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler.
2.6. Pengaruh Pengelolaan ADD Terhadap Akuntabilitas pengelolaan ADD
menurut Permendagri no.113 tahun 2014 pengelolaan keuangan desa adalah keseluruhan kegiatan yang meliputi perencanaan, pelaksanaan, penatausahaan, pelaporan dan pertanggungjawaban keuangan desa. Jadi Pengelolaan dalam pelaksanaan ADD sangat berpengaruh dalam Akuntabilitas pengelolaan ADD, karena keuangan desa dikelola berdasarkan asas-asas transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Pengelolaan keuangan desa dikelola dalam masa 1 (satu) tahun anggaran yakni mulai tanggal 1 Januari sampai dengan tanggal 31 Desember.
2.7. Pengaruh Pengawasan ADD Terhadap Akuntabilitas pengelolaan ADD
Pemerintah provinsi wajib membina dan mengawasi pemberian dan penyaluran Alokasi Dana Desa (ADD) dari Kabupaten/Kota kepada Desa, dan wajib mengawasi pengelolaan keuangan desa juga, sesuai dengan pengelolaan keuangan
111 desa berdasarkan asas-asas
transparan, akuntabel, partisipatif serta dilakukan dengan tertib dan disiplin anggaran. Sehingga pengawasan ADD sangat berpengaruh terhadap Akuntabilitas pengelolaan ADD karena tanpa diawasi pengelolaan yang akuntabel tidak akan terwujud sesuai dengan permendagri no.113 tahun 2014.
2.8. Pengaruh Perencanaan Pengelolaan dan Pengawasan ADD Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD
ADD dalam kegiatan akan berhasil dan berjalan dengan lancar sesuai dengan tujuan jika memiliki perencanaan yang matang di tahap awal dan mikirkan resiko jangka panjang untuk kedepannya, di kelola dengan baik selama pelaksanaan rencana tersebut. Pelaksanaan akan berjalan sesuai dengan rencana apabila diawasi dengan baik oleh tim pengawas dan kegiatan tersebut dapat di pertanggungjawabkan laporan alokasinya oleh ketua pelaksana kepada orang-orang yang berkepentingan (bupati, camat, dan masyarakat). Sesuai dengan Permendagri No 113 tahun 2014 sebuah perencanaan pengelolaan dan pengawasan ADD sangat berpengaruh terhadap Akuntabilitas pengelolaan ADD karena satu sama lain saling berkaitan untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dan maksimal.
III. METODOLOGI PENELITIAN
3.1. Rancangan Penelitian
Berdasarkan metode yang digunakan, maka penelitian yang
dilakukan menggunakan metode Kualitatif yang di kuantitatifkan.
Sugiyono (2017:9) menyatakan bahwa penelitian kualitatif adalah metode penelitian berlandaskan pada filsafat post positivisme atau interpretif, digunakan untuk meneliti kondisi obyek yang alamiah, dimana peneliti adalah instrumen kunci. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data kualitatif yang dikuantitatifkan menggunakan skala likert. Metode pendekatan yang digunakan merupakan gabungan dari metode deskriptif dan asosiatif, menurut Sugiyono (2017:35) metode deskriptif dilakukan untuk mengetahui keberadaan variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih tanpa membuat perbandingan.
Sedangkan metode pendekatan asosiatif menurut Sugiyono (2017:37) yaitu suatu rumusan masalah penelitian yang bersifat menanyakan hubungan antara dua variabel atau lebih.
3.2. Populasi dan Sampel
Populasi dari penelitian ini adalah seluruh masyarakat yang mengikuti kegiatan pemberdayaan yang dibiayai oleh Alokasi Dana Desa di Desa Cibolang Kaler yaitu sebanyak 60 orang. Teknik yang digunakan dalam pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. sampling jenuh adalah sampel yang bila di tambahkan jumlahnya, tidak akan menambah keterwakilan sehingga tidak akan mempengaruhi nilai informasi yang diperoleh (Sugiyono, 2019:133). Jadi sampel dalam penelitian ini sama seperti populasi yaitu sebanyak 60 orang.
112 3.3. Metode Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah angket, angket atau kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya.
Kuisioner merupakan teknik pengumpulan data yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu apa yang bisa diharapkan dari responden.
Perhitungan skor masing-masing responden menggunakan skala Likert yaitu jawaban di beri skor 1 (satu) sama dengan sangat tidak setuju sampai dengan angka 5 (lima) artinya sangat setuju (Sugiyono, 2017:142).
3.4. Definisi Operasional Variabel Dalam penelitian ini ada empat variabel yang hendak di teliti yaitu variabel Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2), Pengawasan ADD (X3) dan Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y).
Guna menjaring data seakurat mungkin, variabel diatas terlebih dahulu diidentifikasikan secara operasional. Seperti pada tabel
Tabel 3.1
Definisi Operasional Variabel
Variabel Definisi Dimensi Indikator ska la Perencana
an (X1)
(permend agri no.
113 tahun 2014)
Perenca naan adalah bagian dari pengelol aan keuanga n desa sebagai proses memutu skan tujuan- tujuan apa yang akan dikejar selama suatu
RAB Akses Informa si
a. Adanya musyawarah rencana penggunaan dana alokasi Desa b. Adanya
akses masyarakat terhadap informasi mengenai rencana penggunaan Alokasi Dana Desa c. Adanya
informasi yang tepat dan akurat mengenai
Or din al
jangka waktu yang akan datang.
jumlah Alokasi Dana Desa
Pengelolaa n (X2)
(permend agri no.
113 tahun 2014)
Pengelol aan keuanga n desa adalah keseluru han kegiatan meliputi perncan aan, pelaksan aan, penataus ahaan, pelapora n, dan pertangg ungjawa ban keuanga n desa
Transpa ran Laporan Pelaksa naan
a. Keterbukaan proses transparasi b. Adanya
informasi mengenai laporan berkala penggunaan Alokasi Dana Desa c. Partisipasi
masyarakat dalam pelaksanaan
Or din al
Pengawasa n (X3)
(permend agri no.
113 tahun 2014)
Pengaw asan adalah suatu proses dimana ingin mengeta hui apakah hasil pelaksan aan pekerjaa n yang dilakuka n sesuai dengan rencana
Jadwal Kegiata n
a. Adanya pengawasan masyarakat terhadap tim pelaksaan ADD b. Adanya
pengawasan oleh lembaga- lembaga desa lainnya
Ord inal
Tahap pertangg ungjawa ban
a. Adanya keterbukaan terhadap pelaksanaan ADD b. keterbukaan
informasi terhadap laporan pertanggungj awaban ADD c. Keterbukaan
informasi mengenai dokumen hasil pelaksanaan ADD Akuntabili
tas Pengelolaa n ADD (Y) (permend agri no.
113 tahun 2014)
akuntabi litas pengelol aan ADD adalah pertangg ungjawa ban tim pelaksan a pengelol aan Alokasi
Pengaw as laporan Laporan rincian
a. Adanya laporan mengenai rincian dan rencan kegiatan penggunaan dana ADD kepada masyarakat b. Tim
pelaksanaan turut hadir dalam rapat
113
Dana Desa kepada masyara kat
rencana penggunaan dana ADD
ord ina l Tahap
Pelaksa naan
a. Adanya keterlibatan tim pelaksana dalam pelaksanaan penggunaan ADD oleh masyarakat desa b. Tercapainya
tujuan penggunaan ADD Tahap
Pengaw asan
a. Adanya pengawasan tim pelaksana terhadap penggunaan ADD b. Meningkatn
ya kepercayaan masyarakat terhadap pengelolaan ADD oleh tim pelaksana ADD Tahap
Pertang gungjaw aban
a. Adanya laporan berkala oleh tim pelaksana mengenai penerimaan ADD dan realisasi belanja ADD b. Adanya
laporan akhir oleh tim pelaksanaan, masalah yang dihadapi dan rekomendasi penyelesaian hasil akhir penggunaan ADD Kinerja
Tim Pelaksa na
a. Ketetapan dalam pencapaian sasaran b. Penggunaan
dana ADD yang terkendali c. Kemampuan
tim pelaksana ADD
Sumber: diolah dan dikembangkan berdasarkan teori (2020)
3.5. Uji Hipotesis Uji – T
Menurut Sujarweni (2015:229) uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen atau variabel penjelas secara individual (parsial) dalam menerangkan variabel dependen.
Apabila nilai probabilitas signifikannya lebih kecil dari 0,05 (5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Kriteria :
1. Jika t hitung > t tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima (ada pengaruh)
2. Jika t hitung < t tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak (tidak ada pengaruh) atau
3. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak dan Ha diterima
4. Jika p > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak
Uji – F
Menurut Sujarweni (2015:228) signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig) dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. Uji F statistik digunakan untuk membuktikan ada pengaruh antar variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan (bersama-sama). Kriteria : 1. Jika F hitung > F tabel maka Ho
ditolak dan Ha diterima
2. Jika F hitung < F tabel maka Ho diterima dan Ha ditolak atau 3. Jika p < 0,05 maka Ho ditolak dan
Ha diterima
4. Jika p > 0,05 maka Ho diterima dan Ha ditolak.
114 1. Uji Instrumen
Uji Validitas
Uji Validitas Instrumen digunakan untuk mengukur sah atau valid tidaknya suatu kuesioner.
Setelah data ditabulasikan, maka pengujian validitas konstruk (construct validity) dilakukan dengan analisis item, dimana skor butir dikorelasikan dengan skor total.
instrumen dikatakan valid apabila r hitung > dibandingkan dengan r tabel dimana df=n-2 dengan sig. 5%.
Kemudian rumus yang digunakan untuk mengkorelasikan tiap butir instrumen yaitu dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Sujarweni (2015:165).
Keterangan :
r = koefisien validitas item yang dicari
n = banyaknya responden xi = skor yang diperoleh subjek dari seluruh item
yi = skor total dari seluruh item
x2 = jumlah kuadrat skor variable x
y2 = jumlah kuadrat skor variable y Uji Reliabilitas
Uji Reliabilitas dilakukan terhadap item pertanyaan yang dinyatakan valid. Suatu kuesiner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pernyataan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memiliki alpha Cronbach > 0,60 (Sujarweni, 2015:169). Adapun rumus alpha Croncbach’s adalah sebagai berikut:
Keterangan:
k = jumlah butir
Vi = varians dari butir ke-i Vt = varians total skor butir 2. Uji Asumsi Klasik
Uji asumsi klasik dilakukan karena data akan dimasukan dalam model regresi berganda. Uji Asumsi Klasik dalam penelitian ini meliputi Uji Normalitas, Uji Multikolinieritas, dan Uji Heterokedastisitas.
Uji Normalitas
Uji Normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogrov- Smirnov Test dengan taraf signifikansi 0,05. Jika signifikansi yang dihasilkan > 0,05 maka distribusi residualnya normal, begitu pula sebaliknya jika signifikansi <
0,05 maka data tidak terdistribusi normal (Sujarweni, 2015:225).
Uji Multikolinearitas
Uji Multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah ada model regresi ditemukan korelasi antar variabel bebas. Pada model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel bebas.
Metode untuk menguji adanya multikolinearitas ini dapat dilihat dari tolerance value > 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi multikolinearitas (Sujarweni, 2015:
226).
Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sujarweni (2015:
226) uji Heterokidastisitas adalah suatu keadaan dimana varian dan
N XN2 XYX2NX YY2 Y2
rxy
vt
v k
k 1 1
1
115 Y = 𝛼 +b1X1+b2X2 + b3X3 + e
=++++++
kesalahan pengganggu tidak konstan untuk semua variabel. Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas.
Cara memprediksi ada tidaknya heterokedastisitas pada suatu model dapat dilihat dengan pola gambar scatterplot, regresi yang tidak terjadi heteroskedastisitas jika :
1. Titik-titik data menyebar diatas dan di bawah atau disekitar angka 0.
2. Titik-titik data tidak mengumpul 3. Penyebaran titik-titik data tidak boleh membentuk pola bergelombang melebar kemudian menyempit kemudian melebar kembali.
4. Penyebaran titik-titik tidak berpola.
3. Analisis Deskriptif
Menurut Sugiyono (2017:147) statistik deskriptif adalah statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang berlaku untuk umum atau generalisasi untuk populasi dimana sampel diambil.
4. Analisis Korelasi
Menurut Sugiyono (2016:57) uji korelasi adalah untuk menguji apakah dua variabel bebas dan variabel terikat mempunyai hubungan yang kuat ataukah tidak kuat, apakah hubungan tersebut positif atau negatif. untuk melihat derajat keeratan antar variabel independen dan variabel dependen digunakan kriteria champion.
Tabel 3.2
Kriteria Keeratan Koefisien Korelasi
Koefisien Korelasi Tingkat Keeratan 0,00 – 0,199 Sangat rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Sedang
0,60 – 0,799 Kuat
0,80 – 1,000 Sangat kuat
5. Koefisien Determinasi
Menurut Sujarweni (2015:228) koefisien determinasi (R2) adalah untuk menghitung besarnya pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen. koefisien determinasi dapat dicari dengan rumus sebagai berikut :
KD = r2 x 100%
Keterangan:
KD = Koefisien Determinasi r = Koefisien Korelasi.
6. Analisis Regresi Linier Berganda Menurut Sugiyono (2017:275) Analisis regresi berganda digunakan untuk mengetahui besarnya pengaruh variabel independen secara bersama- sama terhadap variabel dependen.
Analisis ini digunakan untuk menguji pengaruh perencanaan pengelolaan dan pengawasan ADD secara bersama-sama pada akuntabilitas pengelolaan ADD.
Hubungan antar variabel tersebut dapat digambarkan dengan persamaan sebagai berikut :
Keterangan:
Y = Akuntabilitas Pengelolaan ADD (variabel dependen)
α = Bilangan Konstan
b1 = Koefisien regresi Perencanaan ADD
b2 = Koefisien regresi Pengelolaan
116 ADD
b3 = Koefisien regresi Pengawasan ADD
X1 = Variabel Perencanaan ADD (variabel independen) X2 = Variabel pengelolaan ADD (variabel independen) X3 = Variabel pengawasan ADD (variabel independen).
IV. HASIL PENELITIAN 4.1. Uji Instrumen
Uji Validitas
Pengujian validitas instrumen ini dilakukan dengan SPSS Version 24. Dengan sampel sebanyak 60 responden (masyarakat yang mengikuti kegiatan pemberdayaan).
Hasil r hitung kita bandingkan dengan r tabel dimana df = n-2 dengan sig 5%, Pada penelitian ini df = 60 – 2 = 58, r tabel 58 sig 5% adalah 0,2542.
Bila r hitung > r tabel maka instrumen valid sedangkan bila r hitung < r tabel maka instrumen tidak valid.
1. Uji Validitas Perencanaan ADD Uji Perencanaan ADD (X1) dilakukan terhadap 3 indikator. dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.1
Uji Validitas variabel X1
Pernyataan r Hitung
r tabel Keterangan
1 0,726 0,2542 Valid
2 0,885 0,2542 Valid
3 0,850 0,2542 Valid
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, diketahui bahwa r hitung > r tabel sehingga ke-3 indikator X1 dinyatakan valid.
2. Uji Validitas Pengelolaan ADD Uji Pengelolaan ADD (X2) dilakukan terhadap 3 indikator, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.2
Uji Validitas variabel X2
Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan
1 0,851 0,2542 Valid
2 0,674 0,2542 Valid
3 0,747 0,2542 Valid
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, diketahui bahwa r hitung > r tabel sehingga ke-3 indikator X2 dinyatakan valid.
3. Uji Validitas Pengawasan ADD Uji Pengawasan ADD (X3) dilakukan terhadap 5 indikator, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.3
Uji Validitas variabel X3
Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan
1 0,705 0,2542 Valid
2 0,774 0,2542 Valid
3 0,652 0,2542 Valid
4 0,515 0,2542 Valid
5 0,603 0,2542 Valid
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, diketahui bahwa r hitung > r tabel sehingga ke-5 indikator X3 dinyatakan valid.
4. Uji Validitas Akuntabilitas Pengelolaan ADD
Uji Pengawasan ADD (X3) dilakukan terhadap 11 indikator, dapat dilihat pada tabel di bawah ini :
Tabel 4.4
Uji Validitas variabel Y
Pernyataan r Hitung r tabel Keterangan
1 0,757 0,2542 Valid
2 0,609 0,2542 Valid
3 0,592 0,2542 Valid
4 0,755 0,2542 Valid
5 0,623 0,2542 Valid
6 0,642 0,2542 Valid
7 0,877 0,2542 Valid
8 0,873 0,2542 Valid
9 0,609 0,2542 Valid
10 0,592 0,2542 Valid
11 0,873 0,2542 Valid
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Berdasarkan hasil uji validitas tersebut, diketahui bahwa r hitung > r tabel sehingga ke-11 indikator X2 dinyatakan valid.
117 Uji Reliabilitas
Tabel 4.5 Hasil Uji Realibilitas
Variabel Cronbach’s Alpha N of items
X1 0,756 3
X2 0,623 3
X3 0,652 5
Y 0,899 11
Sumber : data primer diolah oleh peneliti (2020)
Dari tabel diatas, semua variabel memiliki nilai alpha > 0,60 sehingga dapat dinyatakan reliabel. (Sujarweni, 2015:169).
4.2. Uji Asumsi Klasik 1. Uji Normalitas
Menurut Sujarweni (2015:225) Uji normalitas dapat dilakukan dengan menggunakan statistik Kolmogrov- Smirnov Test dengan taraf signifikansi 0,05. Jika signifikansi yang dihasilkan
> 0,05 maka distribusi residualnya normal. Dalam penelitian ini memiliki sebaran data yang normal karena Asymp.sig (2-tailed) adalah 0,096.
Sehingga model penelitian dinyatakan telah memenuhi asumsi normalitas seperti terlihat pada tabel 4.6
Tabel 4.6 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized
Residual
N 60
Normal Parametersa,b
Mean ,0000000
Std. Deviation 1,94471324 Most Extreme
Differences
Absolute ,105
Positive ,073
Negative -,105
Test Statistic ,105
Asymp. Sig. (2-tailed) ,096c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
2. Uji Multikolinearitas
Menurut Sujarweni (2015:226) Uji Metode untuk menguji adanya multikolinearitas ini dapat dilihat dari tolerance value > 0,1 atau nilai VIF lebih kecil dari 10 maka tidak terjadi
multikolinearitas. Hasil pengujian diketahui sebagai berikut :
Tabel 4.7
Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics Tolerance VIF 1 Perencanaan ADD (X1) ,413 2,420
Pengelolaan ADD (X2) ,378 2,648 Pengawasan ADD (X3) ,210 4,762 a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Hasil analisis dapat diketahui bahwa untuk variabel Perencanaan ADD memiliki nilai tolerance sebesar 0,413 > 0,1 serta nilai VIF 2,420 < 10.
untuk variabel Pengelolaan ADD memiliki nilai tolerance sebesar 0,378
> 0,1 serta nilai VIF 2,648 < 10 untuk variabel Pengawasan ADD memiliki nilai tolerance sebesar 0,210 > 0,1 serta nilai VIF 4,762 < 10. Hasil diatas disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala Multikolinieritas pada masing-masing variabel.
3. Uji Heteroskedastisitas
Menurut Sujarweni (2015:226) Model regresi yang baik adalah tidak terjadi heterokedastisitas. Cara memprediksi dengan pola gambar scatterplot, sebagai berikut :
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Gambar 4.1
Hasil Uji Heteroskedastisitas Dari plot atau gambar data diatas dapat dilihat titik-titik menyebar secara acak, tidak membentuk sebuah pola tertentu yang jelas serta sebaran
118 baik di atas maupun di bawah angka 0
pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi.
4.3. Penilaian Deskriptif
Penilaian Perencanaan ADD (X1) Berdasarkan banyaknya jawaban dari 60 responden terhadap 3 indikator (pernyataan). Berikut adalah gambaran yang diperoleh :
Tabel 4.8
Penilaian Perencanaan ADD
NO BOBOT JUMLA
H PERSENTASE
1 Sangat Setuju (SS) 39 21,7 %
2 Setuju (S) 96 53,3 %
3 Ragu-ragu (RR) 23 12,8 %
4 Tidak Setuju (TS) 22 12,2 %
5 Sangat Tidak Setuju (STS)
0 0 %
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
tabel diatas diketahui bahwa responden memilih pendapat sangat setuju terkait Perencanaan ADD berjumlah 39 atau 21,7%, memilih setuju berjumlah 96 atau 53,3%, memilih ragu-ragu berjumlah 23 atau 12,8%, dan memilih tidak setuju berjumlah 22 atau 12,2%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
Penilaian Pengelolaan ADD (X2) Berdasarkan banyaknya jawaban dari 60 responden terhadap 3 indikator (pernyataan). Berikut adalah gambaran yang diperoleh :
Tabel 4.9
Penilaian Pengelolaan ADD
NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE
1 Sangat Setuju (SS) 24 13,3 %
2 Setuju (S) 80 44,5 %
3 Ragu-ragu (RR) 49 27,2 %
4 Tidak Setuju (TS) 27 15 %
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
tabel diatas diketahui bahwa responden memilih pendapat sangat setuju terkait Pengelolaan ADD berjumlah 24 atau 13,3 %, memilih
setuju berjumlah 80 atau 44,5%, memilih ragu-ragu berjumlah 49 atau 27,2%, dan memilih tidak setuju berjumlah 27 atau 15%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
Penilaian Pengawasan ADD (X3) Berdasarkan banyaknya jawaban dari 60 responden terhadap 5 indikator (pernyataan). Berikut adalah gambaran yang diperoleh :
Tabel 4.10
Penilaian Pengawasan ADD
NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE
1 Sangat Setuju (SS) 68 22,7 %
2 Setuju (S) 95 31,7 %
3 Ragu-ragu (RR) 109 36,3 %
4 Tidak Setuju (TS) 28 9,3 %
5 Sangat Tidak
Setuju (STS) 0 0 %
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
tabel diatas diketahui bahwa responden memilih pendapat sangat setuju terkait Pengawasan ADD berjumlah 68 atau 22,7%, memilih setuju berjumlah 95 atau 31,7%, memilih ragu-ragu berjumlah 109 atau 36,3%, dan memilih tidak setuju berjumlah 28 atau 9,3%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
Penilaian Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Berdasarkan banyaknya jawaban dari 60 responden terhadap 11 indikator (pernyataan). Berikut adalah gambaran yang diperoleh :
Tabel 4.11
Penilaian Akuntabilitas Pengelolaan ADD
NO BOBOT JUMLAH PERSENTASE
1 Sangat Setuju (SS) 101 15,3 %
2 Setuju (S) 348 52,7 %
3 Ragu-ragu (RR) 140 21,2 %
4 Tidak Setuju (TS) 71 10,8 %
5 Sangat Tidak Setuju (STS) 0 0 %
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
119 tabel diatas diketahui bahwa
responden memilih pendapat sangat setuju terkait Akuntabilitas Pengelolaan ADD berjumlah 101 atau 15,3 %, memilih setuju berjumlah 348 atau 52,7%, memilih ragu-ragu berjumlah 140 atau 21,2%, dan memilih tidak setuju berjumlah 71 atau 10,8%, dan tidak ada responden yang memilih sangat tidak setuju.
4.4. Analisis Korelasi X1, X2, X3 terhadap Y
Hasil analisis korelasi Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2), dan Pengawasan ADD (X3) terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y) dapat di lihat pada hasil pengujian dibawah ini :
Tabel 4.12
Hasil Korelasi Parsial antara X1, X2,X3 terhadap Y
Correlations Pere ncan aan AD
D (X1)
Penge lolaan ADD (X2)
Penga wasan
ADD (X3)
Akunt abilita s Penge lolaan ADD (Y) Peren
canaa n ADD (X1)
Pearson Correlatio n
1 ,391** ,727** ,870**
Sig. (2- tailed)
,002 ,000 ,000
N 60 60 60 60
Penge lolaan ADD (X2)
Pearson Correlatio n
,391
**
1 ,755** ,657**
Sig. (2-
tailed) ,002 ,000 ,000
N 60 60 60 60
Penga wasan ADD (X3)
Pearson Correlatio n
,727
** ,755** 1 ,879**
Sig. (2- tailed)
,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60
Akunt abilita s Penge lolaan ADD (Y)
Pearson Correlatio n
,870
** ,657** ,879** 1 Sig. (2-
tailed)
,000 ,000 ,000
N 60 60 60 60
**. Correlation is significant at the 0.01 level (2- tailed).
Sumber : data primer di olah peneliti (2020)
Dari tabel dapat diketahui bahwa nilai signifikansi adalah 0,000
< 0,05 sehingga X1, X2, dan X3 berkorelasi dengan Y, serta memiliki nilai pearson correlation 0,870 (X1), 0,657 (X2), dan 0,879 (X3) yang artinya memiliki tingkat derajat keeratan korelasi sangat kuat dan bentuk hubungan yang positif.
4.5. Koefisien Determinasi
Menurut Sujarweni (2015:228) Semakin tinggi nilai R2 maka semakin besar proporsi dari total variasi variabel dependen yang dapat dijelaskan oleh variabel independen.
Dapat dilihat dari hasil pengujian di bawah ini :
Tabel 4.13
Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square
Adjusted R Square
Std.
Error of the Estimate
1 ,948a ,899 ,893 1,996
a. Predictors: (Constant), Pengawasan ADD (X3), Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2) b. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)
Berdasarkan tabel di atas R Square atau koefisien determinasi sebesar 0,899 artinya pengaruh variabel Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2), dan Pengawasan ADD (X3) terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y) sebesar 89,9% sedangkan sisanya 10,1% dipengaruhi oleh variabel lain di luar penelitian ini.
4.6. Uji Hipotesis 1. Uji – T
Menurut Sujarweni (2015:229) uji t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual (parsial) dalam menerangkan variabel dependen.
Apabila nilai probabilitas
120 signifikannya lebih kecil dari 0,05
(5%) maka suatu variabel independen berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Sementara nilai t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56 diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti signifikan. Berdasarkan ketentuan jika t hitung > dari t tabel, maka penelitian ini menerima hipotesis Ha dan menolak hipotesis alternatif Ho, artinya penelitian variabel X berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap variabel Y.
Berikut ini adalah hasil analisis SPSS Statistics 24 :
Tabel 4.14 Hasil Uji - T
Model
Unstandardized Coefficients Standa rdized Coeffi
cients T Sig.
B
Std.
Error Beta
1 (Constant) 1,068 1,875 ,569 ,571 Perencanaan
ADD (X1)
1,674 ,200 ,554 8,366 ,000 Pengelolaan
ADD (X2)
,579 ,212 ,189 2,734 ,008 Pengawasan
ADD (X3)
,785 ,219 ,333 3,585 ,001 a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)
a. Pengaruh Perencanaan ADD (X1) Terhadap akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Berdasarkan Tabel di atas diperoleh nilai t hitung untuk variabel Perencanaan ADD sig.
0,000 < 0,05 yang berarti signifikan. Penelitian uji t-hitung 8,366 > t-tabel 2,003, maka hipotesis teruji dan berpengaruh secara positif.
b. Pengaruh Pengelolaan ADD (X2) Terhadap akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Berdasarkan tabel di atas diperoleh nilai t hitung untuk variabel Pengelolaan ADD sig.
0,008 < 0,05 yang berarti
signifikan. Penelitian uji t-hitung 2,734 > t-tabel 2,003, maka hipotesis teruji dan berpengaruh secara positif.
c. Pengaruh Pengawasan ADD (X3) Terhadap akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Berdasarkan Tabel di atas diperoleh nilai t hitung untuk variabel Pengawasan ADD sig. 0,001 < 0,05 yang berarti signifikan. Penelitian uji t-hitung 3,585 > t-tabel 2,003, maka hipotesis teruji dan berpengaruh secara positif.
2. Uji – F
Menurut Sujarweni (2015:228) signifikansi model regresi secara simultan diuji dengan melihat nilai signifikansi (sig) dimana jika nilai sig dibawah 0,05 maka variabel independen berpengaruh terhadap variabel dependen. nilai F tabel signifikansi 0,05 dan df1 = k – 1 = 3 dan df2 = n – k = 60 – 4 = 56 diperoleh 2,77. Berikut ini adalah hasil analisis SPSS Version 24.
Tabel 4.15 Hasil Uji - F
Model
Sum of Squares Df
Mean
Square F Sig.
1 Regres
sion 1977,851 3 659,284 165,462 ,000b Residu
al
223,133 56 3,985 Total 2200,983 59
a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y) b. Predictors: (Constant), Pengawasan ADD (X3), Perencanaan ADD (X1), Pengelolaan ADD (X2)
Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)
Berdasarkan tabel diatas diperoleh nilai F hitung sebesar 165,462 dengan nilai sig. 0,000.
Sementara Nilai sig. 0,000 < 0,05 yang berarti signifikan. Penelitian uji F-hitung 165,462 > F-tabel 2,77.
Maka dapat disimpulkan bahwan Perencanaan ADD, Pengelolaan ADD, dan Pengawasan ADD
121 Y = 1,068 +1,674X1+ 0,579X2 + 0,785X3
=++++++
berpengaruh secara simultan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
4.7. Regresi Linier Berganda Analisis regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui pengaruh Perencanaan Pengelolaan dan Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD. Perhitungan analisis ini dilakukan dengan bantuan SPSS Statistics Version 24 diperoleh hasil analisis regresi linier berganda seperti pada tabel sebagai berikut :
Tabel 4.16
Hasil Uji Regresi Linier Berganda
Model
Unstandardized Coefficients
Standard ized Coeffici
ents T Sig.
B Std.
Error Beta
1 (Constant) 1,068 1,875 ,569 ,571 Perencanaan
ADD (X1)
1,674 ,200 ,554 8,366 ,000 Pengelolaan
ADD (X2)
,579 ,212 ,189 2,734 ,008 Pengawasan
ADD (X3) ,785 ,219 ,333 3,585 ,001 a. Dependent Variable: Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y)
Sumber : data Primer di olah oleh SPSS 24 (2020)
Hasil analisis regresi linier berganda seperti pada tabel 23 di atas dapat ditulis persamaan regresi yaitu sebagai berikut :
1. Koefisien konstanta α = 1,068 bernilai positif menyatakan bahwa dengan mengasumsikan ketiadaan variabel Perencanaan ADD (X1), pengelolaan ADD (X2), Pengawasan ADD (X3) variabel tersebut dinyatakan nilai 0, maka akuntabilitas pengelolaan ADD (Y) mengalami kenaikan sebesar 1,068.
2. Koefisien β1= 1,674 bersifat positif menyatakan bahwa dengan mengasumsikan
ketiadaan variabel independen lainnya, maka apabila Perencanaan ADD naik 1 satuan maka Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y) akan meningkat sebesar 1,674.
3. Koefisien β2= 0,579 bersifat positif menyatakan bahwa dengan mengasumsikan ketiadaan variabel independen lainnya, maka apabila Pengelolaan ADD naik 1 satuan maka Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y) akan meningkat sebesar 0,579.
4. Koefisien β3= 0, 785 bersifat positif menyatakan bahwa dengan mengasumsikan ketiadaan variabel independen lainnya, maka apabila Pengawasan ADD naik 1 satuan maka Akuntabilitas Pengelolaan ADD (Y) akan meningkat sebesar 0,785.
PEMBAHASAN
1. Perencanaan ADD, Pengelolaan ADD, Pengawasan ADD dan Akuntabilitas Pengelolaan ADD pada Desa Cibolang Kaler
Berdasarkan hasil wawancara bersama pemerintahan Desa Cibolang Kaler dan hasil jawaban 60 responden yang mengikuti kegiatan pemberdayaan masyarakat.
Perencanaan ADD pada Desa Cibolang Kaler bisa dikatakan sesuai dengan rencana karena respon masyarakat 21,7% memilih sangat setuju dan 53,3% memilih setuju, Begitu pula Pengelolaan ADD berjalan dengan baik karena respon masyarakat 13,3% memilih sangat setuju dan 44,5% memilih setuju, Pengawasan ADD pada Desa
122 Cibolang Kaler pun dilaksanakan
dengan cukup baik karena respon masyarakat 22,7% memilih sangat setuju dan 31,7% memilih setuju, dan Akuntabilitas Pengelolaan ADD pada Desa Cibolang Kaler pun dilakukan dengan baik karena respon masyarakat 15,3% memilih sangat setuju dan 52,7% memilih setuju, atas semua indikator pernyataan kuisioner dan setelah di analisis dengan bantuan SPSS Version 24 menghasilkan pengaruh positif dan signifikan.
2. Pengaruh Perencanaan ADD Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler
Hasil regresi linier berganda berdasarkan SPSS Version 24, di atas diperoleh nilai t hitung untuk variabel Perencanaan ADD adalah 8,366 dengan nilai sig 0,000. Sementara nilai t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56 diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,000 <
0,05 yang berarti signifikan.
Penelitian uji t-hitung 8,366 > t-tabel 2,003, maka hipotesis teruji.
Berdasarkan ketentuan jika t hitung >
dari t tabel, maka penelitian ini menerima hipotesis Ha dan menolak hipotesis alternatif Ho. Artinya dapat disimpulkan bahwa Perencanaan ADD berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
3. Pengaruh Pengelolaan ADD Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler
Berdasarkan hasil uji diperoleh nilai t hitung untuk variabel Pengelolaan ADD adalah 2,734 dengan nilai sig 0,008. Sementara
nilai t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56 diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,008 <
0,05 yang berarti signifikan.
Penelitian uji t-hitung 2,734 > t-tabel 2,003, maka hipotesis teruji.
Berdasarkan ketentuan jika t hitung >
dari t tabel, maka penelitian ini menerima hipotesis Ha dan menolak hipotesis alternatif Ho. Artinya bahwa Pengelolaan ADD berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
4. Pengaruh Pengawasan ADD Terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler
Hasil regresi linier berganda pada variabel Pengawasan ADD terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD di Desa Cibolang Kaler diperoleh berdasarkan berdasarkan tabel Coefficient di atas diperoleh nilai t hitung untuk variabel Pengawasan ADD adalah 3,585 dengan nilai sig 0,001. Sementara nilai t tabel dengan taraf signifikansi 0,05 dan df = n-k = 60 – 4 = 56 diperoleh 2,003. Nilai sig. 0,001 <
0,05 yang berarti signifikan.
Penelitian uji t-hitung 3,585 > t-tabel 2,003, maka hipotesis teruji.
Berdasarkan ketentuan jika t hitung >
dari t tabel, maka penelitian ini menerima hipotesis Ha dan menolak hipotesis alternatif Ho. Artinya
bahwa Pengawasan ADD
berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap Akuntabilitas Pengelolaan ADD.
5. Pengaruh Perencanaan ADD, Pengelolaan ADD, dan Pengawasan ADD secara bersama-