• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING DALAM MENINGKATKAN KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN SAINS."

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

INOVASI PEMBELAJARAN FISIKA

t

HAL

1-201

Medan

Februari

2015

ISSN : 2337-.4124

Propam Stucli Pendklikan

Fisika

(2)

n

319.

INPAFI

· (lnovasi Pembelajaran Fisiba)

Program Studi Pendidiban Fisiba FMIPA Universitas Negeri Medan Volume 3, Nomor 1, Februari 2015

Pintor Simamora, Pengaruh Model Project Based Learning Terhadap

Masitoh Basil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Fluida

Statis (1 - 6)

Sundari Fitri, Pintor Simamora

Ando Butagalung, U sler Simarmata

Chandra Titius, Eidi Sihombing

Desy Cb,ristina N. Panjaitan,

Derlina Nasution ,

Ekaristina Saragi, N aeklan Simbolon

Evi Kamelia Simanjuntak, Motlan

Fitri Melia Barahap, Benok Siagian

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Basil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Listrik Dinamis (7·15)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Qroup Investigation Terhadap Basil Belajar Siswa

(16- 22)

Penerapan Model Pembelajaran

Terbimbing Untuk Meningkatkan

Belajar Siswa Pada Materi Listrik (23- 32)

Temuan Basil Dinamis

Pengaruh Pembelajaran Quantum Teaching

Berbantu Powerpoint Terhadap Basil Belajar

Siswa Pada Materi Cahaya Kelas VIII Semester II

SMP Swasta BKBP Sidorame Medan T.P.

2013/2014 (33- 40)

Penerapan Strategi ~embelajaran Contextual _ /

Teaching And Learning Dalam Meningkatkan

V

Kreativitas Belajar Siswa Pada Pembelajaran Sains (41- 47)

The Effect Of Problem Based Learning Model On Student's Learng Outcomes In Static Fluid Topic Of Class X SMA Negeri 3 Medan Academic Year 2013/2014 (48- 54)

Pe ngaruh Model Pem belajaran Koopera tif

Tipe Nwnrered Head Tcgether (NHT) Terhadap Basil

Belajar Siswa Pada Materi Usaha Dan Energi

(3)

Henok Siagian, Hunter

Lumbanbatu

Ida W ahyuni, Haris Samosir

Jhonny H. Panggabean, Mutiara 0. Tambunan

Khairunnisa Padang,

Ratna Tanjung

Karya Sinulingga, Ilyas

Khadijah Nasution,

Juniar Hutahaean""

Khairul Amdani, Achmad Suriyadi

~

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa pada Materi Pokok Besaran Fisika dan Satuannya (62 - 71)

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Getaran Dan Gelombang Di Kelas V1II SMP Negeri 1 Lima Puluh T.P 2013/2014 (72- 80)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Stad Berbantuan Macromedia Flash (81 - 88)

Pengaruh Model Pembelajaran Inquizy Training

;r'erhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Kalor Di Kelas V1I Semester II SMP Swasta An-Nizam Medan (89- 97)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe

Teams-Games Tournament (TGT) Terhadap Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Bunyi Di Kelas VIII Semester II SMP Negeri 2 Lubuk Pakam T.P. 2013/2014 (98- 104) .

Penerapan Model Pernbelajaran Berdasarkan Masalah

Dalam Meningkatkan Aktivitas dan Hasil Belajar Siswa

Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X SMA Negeri 3

TanjungBalai T.P 2014/2015(105-111) ,

Pengaruh Penerapan Model Pembelajaran Inquiry

Training Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas IX Semester I

SMP Swasta Sabilina Tembung (112 -119)

Mardiana Afriany Pengaruh Model Problem Based Learning

Simatupang, Bel'bantu Peta Konsep Terhadap Hasil Belajar

Sehat Simatupang Siswa SMA (120- 128)

Meutia Kemala Putri.

Ridwan Abdullah Sani

(4)

Nurliana, Rita Juliani

Paian Tamba, Motlan

Pengaruh Model Pembelajaran Berbasis Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada Materi Pokok Gerak Lurus Kelas X Semester I SMA Negeri 11 Medan T.A. 2014/2015 (139- 146)

Pengaruh Model Pembelajaran Problem

Based Learning Untuk Meningkatkan Hasil

Belajar Siswa Pada Materi Pokok Cahaya

di Kelas VIII SMP Swasta Assisi Medan T.A.

2013/2014 (147- 154)

Ricca Mauliza Br Pengaruh Metode Accelerated Learning

Lubis, Dengan Pendekatan Savi Terhadap Hasil

Eva Marlina Belajar Siswa Pada Materi Pokok Tekanan Di Kelas

Ginting VIII Semester II SMP Negeri 1 Selesai T.A.

2013/2014 (155- 161)

Rikardo Situmorang, Togi Tampubolon

Rita S Situmorang, Sahyar

...

Siti Zaitun Hsb,

AbdHakimS

Warmita Oktami, N urdin Sire gar

'

Erni Afdalita, Purwanto

Pengaruh Model Pembelajaran Berdasarkan

Masalah Terhadap Hasil Belajar Siswa Pada

Materi Pokok Listrik Dinamis Kelas X SMA RK

Deli Murni Deli Tua T.P 2013/2014 (162- 169)

The Effect Of Cooperative Learning Model Type Teams Games Tournament (TGT) On Student Achievement On Heat And Temperature Topic In

Class X SMA N 1 Berastagi at Academic Year

2012/2013 (170- 178)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Stad Terhadap Basil Belajar Siswa Pada Materi

Listrik Dinamis Semester II Kelas X SMA Negeri

1 Ra.ntau Selatan T.P 2013/2014 (179 __: 186)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Students

Teams Achievement Division (SrAD) Berbasis Peta Konsep

Terhadap Hasil Belajar Fisika Siswa Pada Materi Pokok Iitrik

D:inarrris Ke1as X Semester II SMA Negeri 1 Selesai T.P 2013/2014 (187- 195)

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Group

Invesb.gation (GD Terhadap Hasil Belajar Fisika Pada

(5)

Jurnal Inpafi Vol. 3, No.1 Tahun 2015

PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN

CONTEXTUAL

TEACHING AND LEARNINGDALAM MENINGKATKAN

KREATIVITAS BELAJAR SISWA PADA PEMBELAJARAN

SAINS

Ekaristina Saragi dan Naeklan Simbolon

naeklan.simbolon@yahoo. com

Jurusan PGSD FIP Universitas Negeri Medan Jalan Willem Iskandar Pasar V Medan, 20221

ABSTRACT

The problem is the lack of creativity research students in science lessons in grade IV A SD N 106 789 Tanjung Gusta Deli Serdang Academic Year 2011/2012. This study aims to improve students' learning creativity using the contextual teaching and learning.This study is a Class Action Research (CAR) conducted in two cycles, where each cycle conducted two meetings. So in the second cycle there 4 x meeting. In each cycle will be carried. out through four • stages, namely planning, implementation, observation and reflection. Instrument made in this penelitisn is based on observations to measure the level of creativity of student learning.Based on the results obtained from 30 students can be seen that after each cycle of action on an increase creativity in learning. It can be concluded that through contextual learning strategies can improve student learning creativity in teaching science subjects Thermal Energy And Its use m Class IV A SD N 106 789 Tanjung Gusta Deli Serdang .

...

Keywords: Contextual Learning Strategy, Creativity Learning Students

,

PENDAHULUAN

IP A (SainsJ merupakan car a

mencari tahu tentang alam' secara

sistematis untuk menguasai

pengetahuan, fakta·fakta, konsep·

konsep, prinsip-pi'Mlsip, proses

penemuan, dan memiliki sikap

ilmiah. Sains umumnya memiliki peran penting dalam peningkatan mutu pendidikan. Khususnya di dalam menghasilkan peserta didik yang berkualitas, yaitu manusia yang mampu berpikir kritis, kreatif,

logis dan berinisiatif dalam

menanggapi isu di masyarakat yang

diakibatkan oleh dampak

perkembangan sains dan teknologi.

41

Hal ini berarti untuk mempelajari sains diperlukan kemampuan atau

kreativitas · siswa agar dapat

mempelajari sains dengan mudah. Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan di kelas IV A SD Negeri 106789 Tanj_ung Gusta menunjukkan bahwa pembelajaran

sams masih didominasi oleh

(6)

dalam menggunakan variasi metode pembelajaran yang tepat.

Melalui pendekatan

pembelajaran kontekstual belajar akan lebih bermakna karena anak

"mengalami" apa yang

dipelajarinya, bukan

"mengetahuinya". Dalam konteks itu, siswa perlu mengerti apa makna belajar, apa manfaatnya, dalam status apa yang mereka pelajari

berguna bagi hidupnya nanti.

Dengan begitu memposisikan

dirinya sendiri sebagai bekal yang

· akan diperlukannya untuk

hidupnya nanti. Siswa mempelajari

t .

apa yang akan bermanfaat bag1

dirinya dan berupaya

menggapamya.

Has.il penelitian 1m

diharapkan dapat bermanfaat

dalam menunjang pelaksanaan

kurikulum Pendidikan di Sekolah Dasar. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan

kontribusi bagi kompetensi

mengajar guru dan memberikan

gambaran kond!si pembelajaran

menggunakan strategi

pembelajaran contextual teaching

and learning atau pembelajaran

kontekstual di kelas bagi para penentu kebij'iikan seperti kepala sekolah. Siswa dapat memahami materi pelajaran dan meningkatkan kreativitas belajar siswa pada mata pelajaran sams ter't!l.tama pokok

bahasan enerp panas. dan

penggunaannya, sebagai bahan dan

masukan untuk menambah

wawasan bagi para peneliti lainnya.

METODE PENELITIAN

Penelitian 1m merupakan

penelitian tindakan kelas dengan

menggunakan metode deskriptif

kualitatif. Dalam penelitian

tindakan kelas ini digunakan model

42

Jurnal lnpafi Vol. 3, No.1 Tahun 2015

Spiral Kemmis dan Me Taggart (1998) dengan prosedur penelitian

yang terdiri atas perencanaan·

tindakan, observasi, evaluasi·

refleksi yang bersifat daur ulang atau siklus.

Subjek yang dikenai

tindakan dalam penelitian m1

adalah siswa IV A SD Negeri 106789 Tanjung Gusta Kabupaten Deli Serdang Tuan TA. 2011/2012, yang

berjumlah 30 orang s1swa.

Penelitian tindakan kelas 1m

dilakukan selama 3 bulan yang

terdiri atas 2 siklus dengan

prosedur penelitian masing·masing

siklus terdiri atas: 1) rencana

tindakan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi dan 4) refleksi.

Penulis menggunakan

observasi yang mengacu pada

indikator peningkatan kreativitas

belajar siswa. Analisis data

dilakukan dengan menggunakan

prosedur dengan menerjemahkan Jems data dari basil obseryasi

menjadi data kualitatif dalam

bentuk deskripsi tentang: a)

langkah·langkah pembelajaran

kontekstual dalam meningkatkan kreativitas belajar siswa dan b)

menggunakan perhitungan

perubahan yang terjadi pada siswa untuk mengetahui seberapa besar tingkat keberhasilan dari tindakan yang dilakukan. U ntuk mengetahui

sejauh mana perubahan yang

dialami s1swa dalam proses

pembelajaran dengan menggunakan

pembelajaran kontekstual yang

dilaksanakan, peneliti · Juga

menyediakan lembar pengamatan pelaksanakan pembelajaran.

Tingkat keberhasilan dari

tindakan yang dilakukan dengan

menggunakan kriteria sebagai

berikut: skor 80·100% tingkat

(7)

60-79% tingkat kreativitas belajar

siswa sedang; skor 0-59% tingkat

kreativitas belajar siswa rendah.

Persentase skor siswa yang

termotivasi adalah sebagai berikut:

65%-100%

=

kreatif dan 0%- 64%

=

belum kreatif.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penelitian tindakan kelas 1m dilakukan selama dua siklus. Pada tiap pentahapan siklus diupayakan

dapat menghasilkan kegiatan

pembelajaran yang efektif dan

efisien. Berdasarkan hasil

penelitian 1m dapat dibuktikan bahwa pembelajaran kontekstual

dapat meningkatkan kreativitas

belajar siswa pada pelajaran ,.sains

di kelas IVA SD N 106789 Tanjung

Gusta.

Adapun pembelajaran

kontekstual yang dilakukan dalam

penelitian m1 tampak melalui

langkah-langkah pembelajaran

sebagai berikut: pada siklus I,

pembelajaran djlakukan dengan

langkah-langkah: peneliti

memberikan penjel;::san secara

singkat tentang pengertian energ1 panas dan sumber energi panas

terbesar ya~ ada di bumi,

selanjutnya peneliti menjelaskan kegunaan energi panas yang ada di lingkungan sekitarnya. Kemudian

peneliti memperagakan contoh

adanya energi panas )ada gesekan

dua benda dengan

menggosok-gosokkan kedua tangan yang

kemudian diikuti siswa dengan

memperagakan contoh energi panas pada gesekan dua benda dengan

menggosok-gosokkan kedua

tangannya. Ke giatan meniru 1m merupakan salah satu komponen

dalam pembelajaran kontekstual

yang dapat mengaitkan materi

43

Jurnal lnpafi Vol. 3, No.1 Tahun 2015

pelajaran dengan pengalaman

langsung siswa.

Pertemuan kedua, peneliti

terlebih dahulu membagi kelompok belajar siswa dalam 6 kelompok yang terdiri dari 4 dan 5 orang

s1swa, kemudian peneliti

menjelaskan secara singkat

bagaimana proses dari perpindahan panas secara radiasi terjadi. Peneliti juga berusaha membangun konsep pemikiran siswa tentang proses dari perpindahan panas secara radiasi yang dapat terjadi dalam kehidupan

sehari hari s1swa. U ntuk

menguatkan pemahaman siswa,

peneliti melakukan kegiatan

modelling, yaitu percobaan 1.

Percobaan ini dilakukan agar siswa memperoleh pengalaman langsung

bagaimana sesungguhnya

perpindahan panas secara radiasi

itu terjadi. Setelah peneliti

memodelkan percobaan 1,

selanjutnya peneliti menjelaskan langkah-langkah percobaan yang

akan dikerjakan dan

menginstruksikan siswa untuk

melakukan percobaan 1 di dalam

kelompok belajar. Selama siswa

melaksanakan percobaan 1, peneliti

memantau dan membimbing siswa, setelah itu, . peneliti · merangsang siswa untuk menyampaikan hasil percobaan kelompok siswa masing· masmg.

Pembelajaran pada siklus 2 dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut: peneliti mengawali pembelajaran dengan menjelaskan sedikit materi tentang perpindahan panas secara konduksi, kemudian

dilanjutkan dengan pembagian

kelompok belajar dalam 6 kelompok

yang terdiri dari 4 dan 5 orang

siswa, selanjutnya peneliti

(8)

dan menjelaskan langkah-langkah percobaan yang akan dilakukan.

Pertemuan keempat, kegiatan yang dilaksanakan peneliti hampir sama dengan kegiatan sebelumnya,

yang berbeda adalah pada

pertemuan keempat peneliti

membentuk 3 kelompok belajar dengan anggota yang berbeda dari kelompok sebelumnya

Hasil observasi siswa pada siklus I, pertemuan I: hanya 5 siswa yang memperoleh kriteria sangat baik; 9 siswa yang memperoleh

kriteria baik; 5 siswa yang

memperoleh kriteria cukup baik; 4 siswa yang memperoleh kriteria

kurang; dan 7 siswa yang

memperoleh kriteria kurang sekali.

Berdasarkan kreativita~

seperti ditunjukkan pada Tabel 1,

ada

14 siswa yang memiliki persentase kreativitas antara 65% sampai 100% dan dapat dikatakan sudah kreatif karena telah memenuhi kriteria penilaian dari indikator kreativitas belajar. Berdasarkan mta-rata kelas dapat dikatakan bahwa tingkat

kreativitas belajar siswa ~las IVA

masih dikatakan rendah. Hal itu terlihat hanya ada 14 orang siswa

yang memiliki kr~-ativitas belajar

dilihat dari kriteria sangat baik dan baik sekitar 46,67%.

'

Jurnal Inpafi Vol. 3, No. 1 Tahun 2015

Pada pertemuan II

kreativitas belajar s1swa telah

mengalami sedikit peningkatan,

dengan 7 orang yang memperoleh kriteria sangat baik; 9 orang siswa yang memperoleh kriteria baik; 7

orang siswa yang memperoleh

kriteria cukup baik; 3 orang siswa yang memperoleh kriteria kurang; dan 4 orang siswa yang memperoleh kriteria kurang sekali. Berdasarkan Tabel 1, diketahui ada 16 siswa

yang memiliki persentase

kreativitas antara 65% sampai 100% dan dapat dikatakan sudah kreatif karena telah memenuhi kriteria penilaian dari indikator kreativitas belajar. Dari rata-rata kelas di atas dapat dikatakan bahwa tingkat kreativitas belajar siswa kelas IVA telah mengalami peningkatan tapi masih dikatakan rendah. Hal itu terlihat hanya ada 16 orang siswa yang· memiliki kreativitas belajar dilihat dari kriteria sangat baik dan baik sekitar 53,33%. Pada siklus II

pertemuan I telah mengalami

peningkatan yang cukup besar,

dengan 10 siswa sudah memperoleh

kriteria sangat baik; 12 siswa yang memperoleh kriteria baik; 5 orang siswa yang memperoleh kriteria cukup baik; masih ada 2 orang siswa yang memperoleh· kriteria kurang;

dan tinggal 1 siswa yang

memperoleh kriteria kurang sekali.

Tabel 1 Kreativitas Siswa pada Siklus I dan II

No Siklus I Siklus II

Per.l Per.2 Per.3 Per.4 Si'swa

Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria Skor Kriteria 1 10 Bel urn 12 Bel urn 17 Kreatif 18 Kreatif

Kreatif Kreatif

2 8 Bel urn 12 Bel urn 15 Kreatif 16 Kreatif Kreatif Kn:~atif

3 12 Bel urn 15 Kreatif 16 Kreatif 18 Kreatif Kreatif

4 17 Kreatif 18 Kreatif 19 Kreatif 19 Kreatif

[image:8.618.47.497.64.751.2]
(9)

No Siklus I

Per.1 Per.2 Siswa

Skor Kriteria Skor Kriteria 5 4 Belum 7 Belum

Kreatif Kreatif 6 17 Kreatif 18 Kreatif 7 8 Belum 11 Belum

Kreatif Kreatif 8 15 Kreatif 17 Kreatif 9 10 Belum 12 Belum

Kreatif Kreatif 10 13 Kreatif 14 Kreatif

11 13 Kreatif 14 Kreatif 12 17 Kreatif 18 Kreatif 13 5 Belum 7 Belum

Kreatif Kreatif 14 3 Be fum 4 Belum

Kreatif Kreatif 15 2 Belum 3 Belum

Kreatif Kreatif 16 3 Belum 4 Belum

Kreatif Kreatif 17 6 Bel tim 10 Belum

Kreatif Kreatif 18 13 Kreatif 14 Kreatif 19 3 Belum 4 Belum

Kreatif Kreatif 20 4 Belum 6 Belum

...,Kreatif Kreatif 21 2 Belum 9 Belum

Krea.tif Kreatif 22 9 Belum 12 Belum

Kreatif Kreatif 23 17"' Kreatif 18 Kreatif 24 12 Belum 14 Kreatif

Kreatif

25 13 Kreatif 14 Kreatif 26 17 Kreatif 17 Kreatif 27 13 Kre:hif 14 Kreatif 28 15 Kreatif ·16 Kreatif 29 13 Kreatif 15 Kreatif 30 15 Kreatif 16 Kreatif

Berdasarkan Tabel 1,

diketahui ada 22 s1swa yang

memiliki persentase kreativitas

antara 65% sampai 100% dan dapat

dikatakan sudah kreatif karena telah memenuhi kriteria penilaian dari indikator kreativitas belajar.

45 Skor 9 18 15 18 15 15 15 18 8 12 4 12 11 15 11 8 13 15 18 15 15 18 14 17 15 17

. Jurnal Inpafi

Vol. 3, No. 1 Tah un 2015

Siklus II

Per.3 Per.4 Kriteria Skor Kriteria

Belum

17 Kreatif Kreatif

Kreatif 19 Kreatif Kreatif 16 Kreatif Kreatif 19 Kreatif Kreatif 16 Kreatif Kreatif 16 Kreatif Kreatif 16 Kreatif Kreatif 19 Kreatif

Belum

17 Kreatif Kreatif

Belum

17 Kreatif Kreatif

Belum

8 Belum Kreatif Kreatif

Belum

17 Kreatif Kreatif

Belum

12 Belum Kreatif Kreatif Kreatif 16 Kreatif

Belum

12 Belum Kreatif Kreatif

Belum

12 Belum Kreatif Kreatif Kreatif 17 Kreatif

Kreatif 16 Kreatif Kreatif 19 Kreatif Kreatif 16 Kreatif Kreatif 16 Kreatif Kreatif 19 Kreatif Kreatif 16 Kreatif Kreatif 18 Kreatif Kreatif 16 Kreatif Kreatif 19 Kreatif

Dari rata - rata kelas di atas dapat

dikatakan bahwa tingkat

[image:9.618.24.499.47.782.2]
(10)

dari kriteria sangat baik dan baik sekitar 73,33%. Pada pertemuan terakhir, IVA telah meningkat dan dapat dilihat pada: Sudah terdapat

12 orang orang yang memperoleh

memperoleh kriteria sangat baik. Sudah terdapat 14 orang s1swa yang memperoleh kriteria baik.

Sudah 3 orang s1swa yang

memperoleh kriteria cukup baik.

Hanya 1 orang s1swa yang

memperoleh kriteria kurang.

Berdasarkan basil yang diperoleh

diketahui ada 26 s1swa yang

memiliki persentase kreativitas

antara 65% sampai 100% p.an dapat dikatakan sudah kreatif karena telah memenuhi kriteria penilaian dari indikator kreativitas belajar. Dari rata - rata kelas di atas dapat"

dikatakan bahwa tingkat

kreativitas belajar siswa kelas IV A telah mengalami peningkatan dan sudah tergolong kreativitas belajar yang tinggi. Hal itu terlihat sudah ada 26 orang siswa yang emiliki

kreativitas belajar dilihat dari

kriteria sangat bail'? dan baik sekitar 86,67% .

SIMPULAN DAN SARAN Simp ulan

Peningkatan "i kreativitas

belajar siswa yang mana pada

siklus I pertemuan pertama yaitu

sebanyak 13 siswa yan~ sudah

masuk dalam kategori kreatif

namun persentase siswa kreatif sebesar 46,67% secara keseluruhan

tergolong kriteria kreativitas

belajar siswa yang masih rendah. Sedangkan pada siklus I pertemuan kedua kreativitas belajar siswa

mengalami sedikit peningkatan.

Sebanyak 16 orang siswa telah

dapat dikatakan kreatif.

Persentasenya sebesar 53,33%

46

Jurnal lnpafi Vol. 3, No. 1 Tahun 2015

siswa secara kseluruhan kelas yang

sudah kreatif. Namun masih

dikategorikan kreativitas belajar siswa secara keseluruhan kelas masih rendah walaupun mengalami peningkatan sebesar 6,67%. Pada siklus II pertemuan kedua terjadi peningkatan yang besar terhadap kreativitas belajar siswa. Sebanyak

22 orang siswa telah dapat

dikatakan kreatif. Persentasenya secara keseluruhan kelas sudah mencapai 73,33% dan sudah masuk

kedalam kategori kreativitas

belajar yang tinggi. Pertemuan ketiga ini mengalami peningkatan

sebesar 20% dari pertemuan

sebelummnya. Pada pertemuan

keempat sudah ada 26 siswa dari total keseluruhan kelas yang telah

dapat dikatakan kreatif.

Persentasenya secara keseluruhan kelas adalah sebesar 86,67% dan sudah dapat dikatakan kreativitas belajar siswa secara keseluruhan

kelas sudah masuk ke dalam

kategori kreativitas belajar yang tinggi. Saran

Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, peneliti menyampaikan

saran : 1) kepada guru kelas supaya

lebih kreatif dalam merangsang

s1swa untuk · bertanya dan

menyampaikan pendapatnya, 2)

agar guru kelas dapat menerapkan pembelajaran kontekstual dalam pembelajaran di kelas,

DAFTAR PUSTAKA

Aly, Abdullah. 2008. Ilmu Alamiah

Dasar. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. 2009. Dasar

-dasaar Evaluasi Pendidikan.

Jakarta : Bumi Aksara .

Asy'ari, Muslichach. 2006.

(11)

-Teknologi Masyarakat dalam Pembelafaran Sains di Sekolah Dasar. Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional

Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Direktorat Ketenagaan.

Dewi, Rosmala. 2010.

Profesionalisasi Guru melalui Penelitian T.indakan Kelas.

Medan Pasca Sarjana

Unimed.

Haryanto. 2007. Bains Untuk

Sekolah Dasar Kelas IV Berdasarkan KTSP 2006.

Jakarta: Erlangga.

Johnson, Elaine. 200i. Contextual

Teaching And Learning.

Bandung : MLC.

Kunandar. 2007. Guru Profesiopal

- Jmplementasi KTSP dan Sukses dalam Sertifikasi Guru. Jakarta :Raja Grafindo

Persada.

Muhith, Saekhan. 2007.

Pembelafaran Kontekstual.

Semarang : RaSAIL Media Group.

Munandar, Utami. 2009.

Pengembangan ,Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta

Rineka Cipta.

Muslich, Masn.ur. 2011. KTSP

-Pembelafaran Berbasis Kompetensi dan Kontekstual.

Jakarta: Bumi Aksara.

Nasution, S. 2008. Berbagai

Pendekatan da'bim Proses Belafar dan Mengafar.

Jakarta: Bumi Aksara.

Sanjaya, Wina. 2010. Strategi

Pembelafaran Berorientasi Standar Proses Pendid1kan.

Jakarta: Kencana.

Slameto. 2010. Belafar dan

Faktor-faktor yang Mempengaruhinya.

Jakarta: Rineka Cipta.

47

Jurnal Inpafi

Vol. 3, No.1 Tahun 2015

Sukardi. 2009. Metodologi

Penelitian Pendidikan. Jakarta

: Bumi Aksara.

Sutikno, Sobry. 2009. Belafar dan

Pembelafaran. Bandung Prospect Bandung.

Syah, Darwyan dkk. 2009.

Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta : Gaung

Persada Press Jakarta.

h ttp./ltpardede. wJkispaces.comlfile/v iewlipa_ unit_l.pdfl.

Didownload pada 12 Januari 2012.

(12)

LEMBAR

HASlL PE ILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU

PEER REVIEW

KARY A ILMIAH : JUR AL I LM IAH

Lampiran 7

Judul Jurnal llmiah (Anikel) Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam

Meni ngkatkan Kreativitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Sains

Penul is Jurnal ll miah Dr. Naeklan Sim bolon, M.Pd.

ldentitas Jurna l ll miah a. Nama Jurnal

b. Nomor/Yolume/ISSN c. Edisi (bu lan/tahun) d. Penerbit

e. Jumlah halaman

: Jurnal lnovas i Pembelajaran Fisika

:Vol. 3, No. I, ISSN (cetak): 2337-4624

: Februari 20 15

: Prod i Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

: dari hal. 41 s.d. 47

Kategori Publikasi Jurnallhniah (bcri ./ pada 1-.ategori yang tepat)

D

Jurnalllmiah lnternasional

D

Jurnalllmiah Nasional Terakreditasi

QJ

Jumal llmiah asional

Hasil Penilaian Peer Review:

Komponen Yang Din ilai

a. Kelengkapan unsur isi buku (I 0%)

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan

(30%)

c. Kecukupan dan kemutah iran data/informasi

dan mctodologi (30%)

d. Kelcngkapan unsur dan kua li tas penerbit

(30%)

Total = (100%)

Nilai Maksimal Jurnal llmiah

Nilai Akhir

lntern

0

onat

Nasional :--Jasional Yang

1 erakreditasi

~

D

Diperoleh

'/c.o

-l I c.>

~cy),;. )( t o

.:?rf~'F-<-c?

~ ~-,1-t.o . . -. .

(b

1)

Jakarta,

Reviewer I,

Pro)::!

~in

Ibrnhim, M.Pd.

I

:.·t

~;}fo722

197403 I 00 I

NIDN: 0022074904

(13)

Lampiran 7

LEMBAR

HASIL PENILAIAN SEJAWAT SEBIDANG ATAU

PEER REVIEW

KARYA ILMIAH : JURNAL ILMIAH

Judu l Jurnal llmiah (Artikel)

Penu lis Jurnal Ilmiah

ldentitas J urnal llmiah

Kategori Publikasi Jurnal Ilmiah (beri ../ pada kategori yang tepat)

Hasil Peni laian Peer Re vie w :

Komponen Yang Dinilai

Penerapan Strategi Pembelajaran Contextual Teaching and Learning dalam Meningkatkan Kreativitas Belajar Siswa pada Pembelajaran Sains

Dr. Naeklan Simbolon, M.Pd.

a. Nama Jurnal

b. Nomor!Y olume/ISSN c. Edisi (bu lan/tahun) d. Penerbit

e. Jum lah halaman

: Jurnal Inovasi Pembelajaran Fisika

:Vol. 3, No. l , ISSN (cetak): 2337-4624

: Februari 2015

: Prodi Pendidikan Fisika FMIPA Unimed

: dari hal. 41 s.d. 47

D

Jurnal Ilmiah Internasional

D

Jurnal Ilmiah Nasional Terakreditasi

IZJ

Jurnal Ilmiah Nasional

Nilai Maksimal Jurnal ll miah

Nasional Nasional

I nternasional Terakreditasi

E2j

D

D

4k!D

Nilai Akhir Yang Diperoleh

a. Kelengkapan unsur isi buku (I 0%)

1Wb.,C.t..

oA:>

b. Ruang lingkup dan kedalaman pembahasan

(30%)

c. Kecukupan dan kemutahiran datalinformasi

dan metodologi (30%)

d. Kelengkapan unsur dan kuali tas penerbit

(30%)

Total = (100%)

1"1'~

't'. ~.r

~---1"1-.>

2-.I

I

'2d'J~J'H

2~1

I

g

Medar1,

Prof. Dr. Julaga Situmorang, M.Pd.

NIP. 19510820 197803 I 002

N IDN : 0020085103

Gambar

Tabel ' 1 Kreativitas Siswa pada Siklus I dan II Siklus I Siklus
Tabel s1swa

Referensi

Dokumen terkait

mengetahui persebaran hara K pada tanaman kelapa sawit yang

Bahwa dalam rangka melaksanakan Ketentuan Pasal 14 Ayat (3) Peraturan Pemerintah Nomor 11 Tahun 2005 tentang Penyelenggaraan Penyiaran Lembaga Penyiaran Publik, perlu ditetapkan

dilaksanakan oleh penyelenggara pelayanan publik sebagai upaya pemenuhan kebutuhan penerima pelayanan maupun pelaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan. Rumah

Dan juga pada kesempatan ini penulis pun menggunakan program aplikasi tersebut untuk membuat sebuah iklan animasi sebuah produk minuman kaleng yang di kemas rapi dan di susun

cN p・イ。ョ@ hオュ。ウ@ p・ュ・イゥョエ。ィ@ k。「オー。エ・ョ@ pイッ「ッャゥョァァッ@ 、。ャ。ュ@

(Kalau saya nggak ada masalah karena saya terbiasa udah pakai plus syllabus. Jadi pengembangan silabus gitu …jadi yang ada di silabus itu adalah standar minimal.

Menurut Hambly (1989) kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan seseorang bahwa dirinya mampuberprilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang

hypogeae L antara yang sehat dan terinfeksi virus, terlihat ada perbedaan nyata pada daun dan buah, di mana daun menguning dan buah lebih kecil dan mengkerut