• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN PREFERENSI KLIEN TERHADAP AUDIT JUDGMENT DENGAN KREDIBILITAS KLIEN Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Preferensi Klien Terhadap Audit Judgment Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada Auditor KA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN PREFERENSI KLIEN TERHADAP AUDIT JUDGMENT DENGAN KREDIBILITAS KLIEN Pengaruh Pengalaman Auditor Dan Preferensi Klien Terhadap Audit Judgment Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Variabel Moderating (Studi Kasus Pada Auditor KA"

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH PENGALAMAN AUDITOR DAN PREFERENSI KLIEN TERHADAP AUDIT JUDGMENT DENGAN KREDIBILITAS KLIEN

SEBAGAI VARIABEL MODERATING

(Studi Kasus Pada Auditor KAP Di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta)

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi Progam Studi Akuntansi Pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis

Universitas Muhammadiyah Surakarta

Disusun Oleh : DWI WIJAYA B 200 120 125

(2)
(3)
(4)
(5)

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh pengalaman audit dan preferensi klien terhadap audit judgment dengan kredibilitas klien sebagai variabel moderating. Penelitian ini menggunakan sampel auditor yang bekerja pada seluruh Kantor Akuntan Publik (KAP) yang ada di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta sesuai dengan Directory Kantor Akuntan Publik (KAP) 2015 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia (IAPI). Populasi dalam penelitiaan adalah Kantor Akuntan Publik (KAP) di Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan metode convenience sampling. Sampel dalam penelitian ini berjumlah 46 responden. Dalam penelitian ini untuk menganalisis data dilakukan uji Asumsi Klasik, uji T, uji Regresi Linear Berganda, dan Moderated Regression Analysis (MRA). Hasil pengujian hipotesis menunjukkan bahwa pengalaman auditor dan preferensi klien berpengaruh terhadap audit judgment. Sedangkan pengaruh moderasi kredibilitas klien adalah signifikan dan memperkuat pengaruh pengalaman auditor dan preferensi klien pada audit judgment. Hasil uji R² diperoleh nilai 0,341 yang berarti bahwa 34,1% audit judgment dipengaruhi oleh pengalaman auditor, preferensi klien dan kredibilitas klien beserta interaksinya. Sisanya 65,9% dipengaruhi variabel diluar model.

Kata kunci: pengalaman audit, preferensi klien, kredibilitas klien, audit judgment

ABSTRACT

This research purposes to empirically analyze the influence of audit experience and client preference on audit judgment is moderated by client credibility. This research used sample of auditor who work in the KAP at Jawa Tengah and Daerah Istimewa Yogyakarta in accordance with the Directory public accountant (KAP) 2015, published by the Institute of Public Accountants Indonesia (IAPI). The population in research is a public accountant (KAP) in Jawa Tengah and Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) with the method of convenience sampling. The sample in this research totalled 46 respondents. In this study to analyze the test data done Assuming the classics, T-test, Multiple Linear regression test, and Moderated Regression Analysis (MRA). Results of testing the hypothesis suggests that the experience of the auditor and the client preference effect on audit judgment. While the influence of moderate credibility of clients is significantly and strengthen the influence of the experience of the auditor and client preferences on audit judgment. Test results R ² retrieved value 0.341 which means 34.1% that the audit judgement is affected by the experience of the Auditors, the preference of the client and the client's credibility and their interactions. The remaining variables influenced 65.9% outside of the model. Keywords: Audit Experience, Client Preference, Client Credibility, Audit Judgment

1. LATAR BELAKANG MASALAH

Auditor adalah suatu profesi yang salah satu tugasnya adalah

(6)

2

memberikan opini atau pendapat terhadap saldo akun dalam laporan

keuangan apakah telah disajikan secara wajar sesuai dengan standar

akuntansi keuangan atau prinsip akuntansi yang berlaku umum dan

standar atau prinsip tersebut diterapkan secara konsisten. Laporan

keuangan yang telah diaudit diharapkan memberikan informasi yang tidak

menyesatkan kepada masyarakat maupun pemakai laporan keuangan.

Masyarakat serta pemakai laporan keuangan memiliki harapan agar

auditor mampu memberikan jaminan mutlak (absolute assurance) atas

laporan keuangan yang telah diaudit oleh auditor independen.

Banyak kasus laporan keuangan suatu perusahaan yang

mendapatkan opini wajar tanpa pengecualian, namun mengalami

kebangkrutan setelah opini tersebut dikeluarkan (Arum, 2008). Kasus yang

menimpa Enron tahun 2002, telah menimbulkan kembali skeptisisme

masyarakat mengenai ketidakmampuan profesi akuntan dalam menjaga

independensi. Auditor dalam dua dekade belakangan ini dipandang justru

bertindak melayani atau menjadi bersikap secara advokasi bagi klien.

Bazerman et al, (1997) mengemukakan bahwa upaya mencapai

independensi adalah mustahil dan pendekatan-pendekatan profesi auditing

yang ada sekarang ini adalah naif dan tidak realistis.

Untuk mencegah terjadinya kasus kegagalan audit dalam

mengevaluasi bukti dan memberikan opini, auditor dituntut bertindak

secara profesional. Sikap profesional auditor dapat dicerminkan dari

ketepatan auditor membuat judgment dalam penugasan auditnya.

Pekerjaan harus dilaksanakan dengan perencanaan sebaik-baiknya, dimana

pekerjaan audit yang dilaksanakan baik dalam tahap perencaan maupun

dalam tahap suvervisi harus melibatkan profesional judgment. Ini

mengharuskan para auditor untuk senantiasa menggunakan profesional

judgment dalam segala proses audit.

Haynes (1998) mengemukakan bahwa banyak faktor yang dapat

mempengaruhi audit judgment khususnya dalam mengevaluasi bukti audit,

(7)

dalam konsep auditing terjadi apabila klien dengan jelas menyatakan suatu

hasil tertentu atau perlakuan akuntansi tertentu yang diinginkan dan

auditor berperilaku secara konsisten dengan keinginan klien itu. Biasanya

hasil tertentu yang diinginkan oleh klien yang diaudit adalah untuk

mendapatkan unqualified opinion sehingga kinerja dari perusahaannya

dapat dikatakan baik dan bagi perusahaan yang go public dapat

meningkatkan nilai sahamnya dipasar modal.

Koroy (2005) dalam penelitiannya mengemukakan bahwa auditor

yang kurang berpengalaman mempunyai kecenderungan yang lebih tinggi

dalam menghapuskan persediaan dibandingkan auditor yang

berpengalaman. Pengalaman audit yang dalam ini merupakan proksi dari

keahlian auditor akan menentukan pembentukan pertimbangan oleh

auditor. Dengan memperhitungkan efek pengalaman ini memungkinkan

dapat diketahui dampaknya pada pertimbangan auditor, terutama dalam

caranya menghadapi preferensi klien dan informasi yang bersifat ambigu

maupun yang bersifat bertolak belakang (disconfirming).

2. TINJAUAN PUSTAKA a. Teori Kontijensi

Teori Kontijensi (contingency) adalah suatu keadaan atau situasi

yang diperkirakan akan segera terjadi, tetapi mungkin juga tidak akan

terjadi (Oxford Dictionary & BNPB 2011 dalam Santoso 2015). Pada

audit pendekatan kontijensi juga diperlukan agar auditor mengetahui

karakteristik klien yang akan di audit, apakah itu perusahaan jasa,

perusahaan dagang, perusahaan manufaktur, perbankan dan sebagainya.

Setelah itu auditor harus bisa menyesuaikan strategi audit yang tepat

digunakan dalam penugasan audit. Strategi audit ini bertujuan sebagai

(8)

4

pemahaman auditor atas kegiatan klien dengan fokus audit yang akan

dilakukan.

b. Audit Judgment

Audit judgment merupakan suatu pertimbangan pribadi atau cara

pandang auditor dalam menanggapi informasi yang mempengaruhi

dokumentasi bukti serta pembuatan keputusan pendapat auditor atas

laporan keuangan suatu entitas. Hogart (1992) dalam Santosa (2015)

mengartikan pertimbangan auditor sebagai proses yang terus menerus

dalam perolehan informasi, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak

dan penerimaan informasi lebih lanjut yang dilakukan oleh auditor.

c. Pengalaman Auditor

Pengalaman yang dimaksud ini adalah pengalaman auditor dalam

melakukan pemeriksaan laporan keuangan baik dari segi lamanya

waktu, maupun banyaknya penugasan yang pernah dilakukan. Gusnardi

(2003:8) dalam Susetyo (2009) mengemukakan bahwa pengalaman

auditor (audit experience) dapat diukur dari jenjang jabatan dalam

struktur tempat auditor bekerja, tahun pengalaman, gabungan antara

jenjang jabatan dan tahun pengalaman, keahlian yang dimiliki auditor

yang berhubungan dengan audit, serta pelatihan-pelatihan yang pernah

(9)

d. Preferensi Klien

Preferensi klien dalam konsep auditing terjadi apabila klien dengan

jelas menyatakan suatu hasil tertentu atau perlakuan akuntansi tertentu

yang diinginkan dan auditor berperilaku dengan cara konsisten dengan

keinginan klien itu (Haynes, 1998). Bila auditor mendapat pernyataan

eksplisit mengenai preferensi klien yang bertentangan dengan

preferensi auditor atau standar akuntansi, sehingga terdapat hubungan

berlawanan yang terbentuk antara auditor dan klien, maka studi-studi

yang telah dilakukan melaporkan efek preferensi klien yang kecil atau

tidak ada (Gramling, 1999; Buchman et al, 1996) dalam Koroy (2005).

e. Kredibilitas Klien

Kredibilitas adalah kualitas, kapabilitas, atau kekuatan untuk

menimbulkan kepercayaan. Aplikasi umum yang sah dari istilah

kredibilitas berkaitan dengan kesaksian dari seseorang atau suatu

lembaga selama konferensi. Kesaksian haruslah kompeten dan

kredibel apabila ingin diterima sebagai bukti dari sebuah isu yang

diperdebatkan (Kode Etik Profesi Akuntansi).

3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Populasi

dalam penelitian ini adalah Kantor Akuntan Publik yang ada di Jawa

Tengah dan Yogyakarta dengan sebanyak 31 sampel di KAP Jawa Tengah

dan 15 sampel di KAP Yogyakarta. Pengambilan sampel menggunakan

teknik convenience sampling. Teknik pengumpulan data penelitian melalui

(10)

6

adalah regresi linear berganda, uji validitas, uji reliabilitas, uji asumsi

klasik yang terdiri dari uji normalitas, uji multikolinearitas dan uji

heteroskedastisitas digunakan untuk menilai keabsahan regresi. Selain itu,

terdapat juga uji t, uji F dan uji R² pada level signifikan 5% serta koefisien

determinasi.

4. HASIL PENELITIAN

Berdasarkan hasil penelitian tentang audit judgment dan

faktor-faktor yang mempengaruhinya (studi kasus pada KAP di Jawa Tengah dan

Yogyakarta), dapat diketahui bahwa pada uji kualitas data, semua data

valid, antara variabel signifikan dan pada uji asumsi klasik data

terdistribusi normal, tidak terjadi gejala multikolenaritas dan tidak terjadi

gejala heteroskedastisitas. Hasil pengujian analisis regresi linear berganda

diperoleh persamaan yaitu AJ = 42,487 + 1,107PA+ 0,803PK + 2,123KK

+ 0,033PA*KK +0,025PK*KK + e. Variabel pengalaman auditor memiliki

nilai probabilitas sebesar 0,002 berarti lebih kecil dari 0,05 maka

dinyatakan bahwa H0 ditolak dan H1 diterima, yang berarti bahwa

pengalaman auditor merupakan faktor yang mempengaruhi audit

judgment. Variabel preferensi klien memiliki nilai probabilitas sebesar

0,015 berarti lebih kecil 0,05 maka H0 ditolak dan H2 diterima, yang

berarti bahwa preferensi klien merupakan variabel yang mempengaruhi

audit judgment. Variabel kredibilitas klien memoderasi hubungan antara

penglaman auditor pada audit judgment memiliki nilai probabilitas 0,014

berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak dan H3 diterima, yang berarti

(11)

audit judgment. Variabel kredibilitas klien memoderasi memoderasi

hubungan antara preferensi klien pada audit judgment memiliki nilai

probabilitas sebesar 0,047 berarti lebih kecil dari 0,05 maka H0 ditolak

dan H4 diterima yang berati bahwa kredibilitas klien memoderasi

pengaruh preferensi klien pada audit judgment.

Hasil uji F menunjukkan bahwa secara simultan terlihat bahwa

nilai F hitung sebesar 5,648 dan nilai signifikannya sebesar 0,000 pada

tingkat signifikan 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel

pengalaman auditor, preferensi klien, kredibilitas klien yang memoderasi

pengalaman auditor dan preferensi klien berpengaruh secara simultan

terhadap audit judgment atau model regresi yang terebentuk fit digunakan

untuk digunakan dalam analisis.

Berdasarkan hasil analisis koefisien determinasi dapat dilihat besar

nilai Adjusted R Square sebesar 0,341 yang berarti variabilitas variabel

dependen dapat dijelaskan oleh variabel independen hanya sebesar 34,1%.

Hal ini berarti variabel-variabel independen meliputi pengalaman auditor,

preferensi klien, kredibilitas klien beserta interaksinya mempengaruhi

audit judgement sebesar 34,1% sedangkan sisanya sebesar 65,9%

dipengaruhi oleh variabel lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

5. KESIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik kesimpulan sebagai

berikut:

1. Pengalaman auditor berpengaruh terhadap audit judgment dengan nilai

(12)

8

2. Preferensi Klien berpengaruh terhadap audit judgment dengan nilai

signifikansi sebesar 0,015<0,05. Sehingga H2 diterima.

3. Kredibilitas klien memoderasi pengaruh pengalaman auditor pada audit

judgment dengan nilai signifikansi sebesar 0,014 < 0,05. Sehingga H3

diterima.

4. Kredibilitas klien memoderasi pengaruh preferensi klien pada audit

judgment dengan nilai signifikansi sebesar 0,047<0,05. Sehingga H4

diterima.

Berdasarkan simpulan yang diperoleh serta adanya keterbatasan

dalam penelitian, sehingga saran yang dapat dijadikan pertimbangan untuk

penelitian selanjutnya, yaitu :

1. Ruang lingkup lebih diperbesar dan dapat mencari waktu yang tepat

serta melakukan negosiasi yang baik dengan pihak KAP, agar hasil

penelitian dapat lebih digeneralisasikan secara menyeluruh.

2. Peneliti selanjutnya disarankan untuk mendapatkan data berupa

wawancara dari beberapa auditor yang menjadi responden penelitian

agar bisa mendapatkan data yang lebih nyata.

3. Penelitian lebih lanjut disarankan untuk menambah variabel-variabel

yang berpengaruh terhadap audit judgment seperti kemampuan dan

pengetahuan, profesionalisme auditor, etika profesi. Komponen

pengetahuan yang merupakan komponen penting dalam suatu keahlian,

(13)

DAFTAR PUSTAKA

Arum, Enggar Diah puspa. 2008. ”Pengaruh Persuasi atas Preferensi Klien dan Pengalaman Audit Terhadap Pertimbangan Auditor dalam Mengevaluas Bukti Audit”. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia Volume 5. No 2.

Bapepam. 2002. Siaran Pers Badan Pengawas Pasar Modal. Melalui http://www.bapepam.go.id [27/12/02]

Bazerman, M.H, K.P. Morgan dan G. Loewenstein. 1997. The impossibility of auditor Independence. Sloan Management Review, 38 (Summer): 89-94.

Fisher, G Joseph, 1998, “Contingency Theory, Management Control System andFirm Outcomes: Past Results and Future Directions”. Behavioural Research in Accounting Vol. 10. Supplement : 47-64

Ghozali. I, “Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19”, Edisi 5 Cetakan V, Badan Penerbit Universitas Diponegoro, Semarang, 2011.

Gusnardi. 2003. “Analisis Perbandingan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Judgment Penetapan Risiko Audit oleh Auditor yang Berpengalaman dan Auditor yang Belum Berpengalaman”. Tesis. Bandung : Universitas Padjadjaran.

Haynes, C. M., J. G. Jenkins and S. R. Nutt. 1998. The Relationship between Client Advocacy and Audit Experience: An Exploratory Analysis. Auditing: AJournal of Practice dan Theory. Vol.17 (2) Fall: 88 – 104.

Herliansyah, Yudi., dan Meifida Ilyas. 2006. “Pengaruh Pengalaman Auditor terhadap Penggunaan Bukti Tidak Relevan Dalam Auditor Judgment”. Simposium Nasional Akuntansi IX, Padang: 1-15.

Institut Akuntan Publik Indonesia. 2016. Direktori Kantor Akuntan Publik dan Akuntan Publik. IAPI. http://iapi.or.id/ (diakses, 05 Mei 2016)

Jamilah, Siti., Zaenal Fanani., dan Grahita Chandrarin. 2007. “Pengaruh Gender, Tekanan Ketaatan, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Audit Judgment”. Simposium Nasional Akuntansi X. Makassar: 1-30.

(14)

10

Koroy. T Ramaraya 2005. “Pengaruh Preferensi Klien dan Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor”, Simposium Nasional Akuntansi VIII, September : 917 – 928.

Meidawati, Neni. 2001. Meningkatkan Akuntabilitas Auditor Independen Melalui Standar Profesional. Media Akuntansi, Edisi 16-Januari-Februari

Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi ke-6 Buku 1. Penerbit Salemba Empat. Jakarta

Outley, David. 1980. “The Contingency Theory of Management

Accounting :Achievement and Prognosis”. Accounting and Organization Society 5 (4): 413-428.

Pasanda, Erna. dan Natalia Paranoan. 2013. Pengaruh gender dan pengalaman audit terhadap audit judgment. Jurnal Akuntansi Multiparadigma. Volume 4, Nomor 2.

Praditaningrum, Anugrah Suci 2012. Analisis Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Terhadap Audit Judgement. Tesis. Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Diponegoro.

Pujiati, D. 2002. “Hubungan antara Partisipasi dan Kepuasan Pemakai dalam Pengembangan Sistem Informasi: Tinjauan terhadap Empat Faktor Kontinjensi (studi Empiris pada Bank Umum diKotamadya Semarang)”. Tesis Program Magister Sains Akuntansi Universitas Diponegoro

Santoso, Made Edy Septian. 2015. “Pengalaman Audit Sebagai eksplanasi pertimbangan auditor dengan moderasi kredibilitas klien”. Tesis Denpasar. Universitas Udayana

Susetyo, Budi. 2009. Pengaruh Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor dengan Kredibilitas Klien sebagai Variabel moderating. Tesis Semarang: Universitas Diponegoro

Utami, Galih dan M A Nugroho. 2014. “Pengaruh Profesionalisme Auditor, Etika Profesi Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Tingkat Materialitas Dengan Kredibilitas Klien Sebagai Pemoderasi”. Jurnal Nominal. Vol 3. No 1.

Referensi

Dokumen terkait

www.lpse.unhas.ac.id , dimana sampai dengan batas waktu pemasukan file dokumen penawaran (Dokumen penawaran harga, administrasi dan teknis) hanya 1 (satu) calon

Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan kondisi optimum variabel proses dan mengevaluasi pengaruh berat sampel, waktu dan suhu ekstraksi terhadap kualitas

Dalam Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan dan Kitab Undang-Undang Hukum Perdata tidak ditemukan adanya ketentuan atau pasal khusus yang mengatur

Dengan penelitian ini diharapkan guru maupun praktisi di lapangan dapat menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Think Talk Write sebagai salah satu model pembelajaran

Tujuan proses pencucian adalah untuk menghilangkan medium gelasi dari permukaan gel, menghilangkan sebagian besar nitrat, sisa – sisa bahan aditif yang ditambahkan pada

Pembahasan terhadap temuan- temuan dalam penelitian yang diuraikan di bab IV dengan menunjukkan tujuan penelitian yang dicapai, menafsirkan data temuan penting

[r]

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat dan rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan Laporan Akhir yang berjudul “ Rancang