• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Minuman Yang Mengandung Vitamin C Terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek Pada Remaja Perempuan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Minuman Yang Mengandung Vitamin C Terhadap Peningkatan Memori Jangka Pendek Pada Remaja Perempuan."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

vi

ABSTRAK

PENGARUH MINUMAN YANG MENGANDUNG VITAMIN C TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA REMAJA

PEREMPUAN

Roy Christian, 2014, Pembimbing I : dr. Fen Tih, M.Kes Pembimbing II : dr. Rizna Tyrani, M.Kes

Proses mengingat merupakan kemampuan manusia untuk menyimpan dan mengeluarkan informasi yang telah diolah dan disimpan dalam sistem saraf untuk digunakan dalam aktivitas. Dalam proses mengingat tentu tidak dapat dipisahkan dari sistem saraf, terutama otak. Terdapat banyak sumber nutrisi yang dapat mempengaruhi ingatan seseorang. Vitamin C adalah salah satu sumber nutrisi yang dapat mempengaruhi ingatan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap peningkatan memori jangka pendek.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan desain penelitian

pre test dan post test. Tiga puluh subjek percobaan remaja perempuan berusia 12-16 tahun diberikan minuman yang mengandung vitamin C yang diminum sekaligus. Memori jangka pendek diukur dengan menggunakan tes memori jangka pendek Peterson & Peterson. Data yang diukur adalah jumlah kombinasi huruf yang dapat diingat dengan benar dalam waktu 2 menit sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman vitamin C. Analisis statistik dengan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai post test memori jangka pendek sesudah mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C sebesar 8,57, lebih tinggi dari pada rerata nilai pretest memori jangka pendek sebelum mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C sebesar 6,13. Uji “t” berpasangan terhadap rerata pre

test dan post test menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna dengan nilai p 0,00 (<0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian minuman yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan memori jangka pendek.

(2)

vii

ABSTRACT

THE EFFECTS OF VITAMIN C CONTAINING DRINKS INCREASE SHORT-TERM MEMORY OF YOUNG WOMEN

Roy Christian, 2014, 1st tutor: dr. Fen Tih, M.Kes

2nd tutor: dr. Rizna Tyrani, M.Kes

Memory process is human ability to store and retrieve information having been processed and stored in the nervous system to be used in all activities. The process of memory cannot be separated from the nervous system, especially the brain. There are many sources of nutrients that can affect memory of people. Vitamin C is one of the sources of nutrients that can affect memory of people. The objective of this research is to determine the effect of vitamin C to increase of short-term memory.

The research was quasi experimental, with pre test and post test design was subject to determine the effect of vitamin C on short-term memory. Thirty young women aged 12-16 years had been given vitamin C containing drink at the same time. Short-term memory was measured using the short-term memory test adopted from the research of Peterson and Peterson. Measured data was the number of words that can be remembered correctly, obtained within 2 minutes before and after taking vitamin C containing drink. Data was analyzed using paired "t" test with α = 0.05.

The result is that the average value of short term memory’s post test after taking vitamin C containing drink 8,57, higher than before 6,13. Paired t “test” is highly significant differences with p value 0,00 (<0.01).

Conclusion of this research is that vitamin C containing drink can improve short-term memory.

Keywords: short-term memory, vitamin C.

(3)

viii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN ... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

KATA PENGANTAR ... iv

ABSTRAK ... vi

ABSTRACT... vii

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 3

1.3 Tujuan Penelitian ... 3

1.4 Manfaat Penelitian ... 4

1.5 Kerangka Pemikiran ... 4

1.6 Hipotesis Penelitian ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Vitamin ... 6

2.1.1 Vitamin C ... 6

2.1.2 Sejarah Vitamin C ... 7

2.1.3 Metabolisme Vitamin C ... 8

2.1.4 Fungsi Vitamin C ... 9

(4)

ix

2.1.6 Sumber Vitamin C ... 11

2.2 Anatomi dan Fisiologi Otak ... 13

2.2.1 Cerebrum ... 13

2.2.1.1 Telencephalon ... 14

2.2.1.2 Diencephalon ... 14

2.2.2 Cerebellum (Metencephalon) ... 15

2.2.3 Batang Otak ... 16

2.3 Fisiologi Susunan Sistem Saraf ... 16

2.3.1 Sistem Saraf sebagai Penyimpanan Informasi dan Memori ... 17

2.3.2 Sinaps Sistem Saraf Pusat ... 18

2.3.3 Neurotransmiter ... 19

2.4 Antioksidan ... 21

2.4.1 Manfaat Antioksidan ... 22

2.5 Belajar dan Memori ... 22

2.5.1 Belajar ... 22

2.5.2 Memori ... 23

2.5.2.1 Klasifikasi Memori ... 24

2.5.2.2 Mekanisme Molekular Memori Jangka Pendek ... 26

2.5.2.3 Proses Konsolidasi Ingatan ... 29

2.5.2.4 Tahapan Proses Memori ... 30

2.5.2.5 Bagian Otak yang Berperan dalam Memori ... 31

2.6 Tes Memori Peterson & Peterson ... 33

2.7 Hubungan Vitamin C Terhadap Memori Jangka Pendek ... 34

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 36

3.1.1 Alat Penelitian ... 36

3.1.2 Bahan Penelitian ... 36

(5)

x

3.3 Waktu dan Tempat Penelitian ... 37

3.4 Metode Penelitian ... 37

3.4.1 Desain Penelitian ... 37

3.4.2 Variabel Penelitian ... 37

3.4.2.1 Definisi Konsepsional Variabel Penelitian... 37

3.4.2.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 37

3.4.2.3 Besar Sampel Penelitian ... 38

3.5 Prosedur Kerja ... 38

3.5.1 Persiapan Penelitian ... 38

3.5.2 Prosedur Penelitian ... 39

3.6 Metode Analisis ... 40

3.6.1 Hipotesis Statistik ... 40

3.6.2 Kriteria Uji ... 40

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 41

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Hasil Penelitian ... 42

4.2 Pembahasan ... 44

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 46

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 47

5.2 Saran ... 47

DAFTAR PUSTAKA ... 48

LAMPIRAN ... 51

(6)

xi

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.1 Nilai Rata-rata Kandungan Vitamin C dalam Makanan ... 12 Tabel 2.2 Perbandingan Antara Memori Jangka Pendek dan Memori Jangka

Panjang ... 26 Tabel 4.1 Perhitungan Jumlah Kombinasi 3 Huruf yang Diingat dengan Benar

(7)

xii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Rumus Kimia Vitamin C ... 7

Gambar 2.2 Penemu Vitamin C, James Lind (1716-1794) ... 8

Gambar 2.3 Anatomi Otak... 13

Gambar 2.4 Pembagian Lobus pada Hemisphere Cerebri... 14

Gambar 2.5 Mekanisme Habituasi dan Fasilitasi ... 28

(8)

xiii

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Lembar Tes Memori Jangka Pendek Peterson & Peterson ... 51

Lampiran 2. Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian (Informed Consent) ... 52

Lampiran 3. Hasil Percobaan ... 53

Lampiran 4. Analisis Statistik ... 54

Lampiran 5. Dokumentasi ... 55

(9)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang

Remaja adalah sosok pemimpin bangsa untuk masa yang akan datang. Berbagai upaya pendidikan dilakukan agar remaja mempunyai bekal pengetahuan, sopan santun, serta mampu mengembangkan potensi agar bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Masa remaja adalah masa dimana seseorang melaksanakan kewajiban belajar di sekolah dalam mencari ilmu dan pengalaman untuk masa yang akan datang. Masa remaja dibagi menjadi masa remaja awal (12-16 tahun) dan masa remaja akhir (17-21 tahun). Masa remaja awal merupakan transisi dari sekolah dasar menuju sekolah lanjutan tingkat pertama dimana pada masa ini dibutuhkan konsentrasi dan daya ingat yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa sekolah dasar, oleh sebab itu pada masa remaja awal ini diperlukan ingatan atau memori yang cukup baik di dalam proses belajar (Santrock, 2003).

Ingatan atau memori merupakan kemampuan manusia untuk menyimpan dan mengeluarkan informasi yang telah diolah dan disimpan dalam sistem saraf untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Proses mengingat ini sangat diperlukan dan sulit dipisahkan dalam kehidupan individu sehari-hari seperti dalam proses belajar. Belajar merupakan proses untuk mendapatkan informasi berdasarkan pengalaman, sedangkan memori merupakan kemampuan untuk mempertahankan dan menyimpan informasi tersebut (Ganong, 2009).

(10)

2

memori tersirat dibagi menjadi dua macam, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Memori jangka pendek biasanya bertahan beberapa detik sampai beberapa jam, sedangkan memori jangka panjang dapat menyimpan memori untuk betahun-tahun bahkan seumur hidup (Ganong, 2009). Memori jangka pendek yang dilatih dan diaktifkan secara berulang-ulang akan terjadi pemrosesan menjadi memori jangka panjang, sehingga memori jangka pendek sangat dibutuhkan dalam proses belajar (Guyton & Hall, 2008).

Memori dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, faktor emosi, minat, dan juga asupan nutrisi. Perempuan diduga lebih cenderung untuk menjadi pelupa dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormonal dan stres yang menyebabkan ingatan berkurang sehingga mudah menjadi lupa (Susanto, 2009).

Terdapat beberapa sumber nutrisi yang dapat mempengaruhi ingatan dan bermanfaat sebagai nutrisi pada otak antara lain karbohidrat, protein, asam lemak omega-3, dan vitamin serta mineral. Sumber nutrisi karbohidrat dapat berupa nasi, roti, oatmeals, kemudian protein seperti susu dan keju, sedangkan asam lemak omega-3 berupa ikan maupun kacang. Vitamin yang dapat mempengaruhi ingatan adalah vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan vitamin E, sedangkan mineral yang berperan adalah magnesium (Erickson, 2006).

(11)

3

Vitamin C dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari pada buah-buahan seperti jambu biji, nanas, jeruk, tomat, mangga, dan sirsak. Selain itu dapat pula ditemukan pada sayuran seperti brokoli, bayam, dan cabai (Youngson, 2005). Selain pada buah-buahan maupun sayuran, saat ini banyak juga dijual produk-produk vitamin C sebagai suplemen yang dapat berupa tablet, kaplet, maupun minuman (Kirei, 2012).

Menurut penelitian Profesor Gabriele Nagel dan Profesor Christine von Arnim dari Universitas Ulm, ditemukan bahwa penderita Alzheimer memiliki kadar vitamin C yang rendah dalam plasma. Dari penelitian tersebut juga dikatakan vitamin C dapat mencegah terjadinya demensia atau yang biasa kita sebut kepikunan (Riviere 1998; Kearney 2012). Penelitian lain oleh Faezeh Mehrvash dan kawan-kawan dari Tabriz University of Medical Sciences di Iran mengatakan bahwa tikus galur wistar yang disuntikan vitamin C 1,5mg/kg akan mengalami peningkatan memori dalam hal mengingat suatu tempat (Mehrvash, et al, 2014).

Berdasarkan latar belakang penelitian di atas, penulis tertarik meneliti efek minuman yang mengandung vitamin C dalam meningkatkan memori jangka pendek pada remaja perempuan.

1.2Identifikasi Masalah

Apakah konsumsi minuman yang mengandung vitamin C meningkatkan memori jangka pendek pada remaja perempuan.

1.3Tujuan Penelitian

(12)

4 1.4Manfaat Penelitian

Manfaat akademis adalah untuk menambah pengetahuan tentang farmakologi dan manfaat minuman yang mengandung vitamin C dalam meningkatkan memori jangka pendek.

Manfaat praktis adalah untuk memberikan informasi kepada masyarakat berbagai manfaat dari minuman yang mengandung vitamin C dalam kehidupan sehari-hari.

1.5Kerangka Pemikiran

Memori/ingatan jangka pendek merupakan ingatan yang bertahan selama beberapa detik sampai beberapa jam. Secara umum, bagian otak yang berperan dalam proses mengingat adalah hipokampus. Hipokampus merupakan bagian dalam otak yang berperan dalam memproses informasi menjadi memori (Ganong, 2009).

Perempuan diduga lebih cenderung untuk menjadi pelupa dibandingkan laki-laki. Salah satunya disebabkan karena perempuan lebih mudah dipengaruhi oleh keadaan stres. Kondisi stres dapat meningkatkan steroid alami di dalam otak yang disebut kortisol. Pada keadaan stres terjadi stimulasi berlebih terhadap kelenjar adrenal yang akan menghasilkan kortisol dalam jumlah banyak. Kortisol ini berbahaya bagi pusat penyimpanan memori di dalam otak karena dapat menekan neurogenesis hipokampus (Jensen, 2005).

Dalam proses mengingat, diperlukan neurotransmiter yang berpengaruh pada kerja otak terutama untuk memori. Neurotransmiter ini akan menghantarkan sinyal menuju ke hipokampus yang berhubungan langsung dengan fungsi memori. Beberapa neurotransmiter yang berhubungan dengan memori antara lain asetil-kolin, norepinefrin dan serotonin (Judarwanto, 2013).

(13)

5

meningkatkan sintesis neurotransmiter norepinefrin yang akan berpengaruh pada proses mengingat. Norepinefrin memiliki konsentrasi tinggi dalam locus cereleus serta konsentrasi sekunder dalam hipokampus dan amigdala, berfungsi untuk mengatur pusat konsentrasi, pusat perhatian dan proses pembelajaran dan memori. Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (MHPG). Penurunan kadar MHPG dapat menyebabkan gejala depresi yang akan mempengaruhi proses mengingat seseorang. Selain norepinefrin, akan meningkat pula sekresi neurotransmiter lain yaitu serotonin (Saul, 2004). Serotonin (5-HT) akan berefek secara langsung terhadap hipokampus yang memegang peranan vital dalam memori jangka pendek (Sherwood, 2007). Oleh sebab itu, maka jumlah neurotransmiter yang dilepaskan tersebut akan mempengaruhi memori jangka pendek.

1.6Hipotesis Penelitian

(14)

47

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Minuman yang mengandung vitamin C mempunyai efek meningkatkan memori jangka pendek pada remaja perempuan.

5.2 Saran

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan bentuk sediaan yang berbeda, seperti tablet vitamin C, dan juga dengan menggunakan dosis vitamin C yang berbeda.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan menggunakan kriteria subjek percobaan yang berbeda seperti wanita dewasa dan wanita lansia, atau dengan menggunakan jenis kelamin yang berbeda.

 Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan metode yang berbeda.

(15)

57

RIWAYAT HIDUP

Nama : Roy Christian

Nomor Pokok Mahasiswa : 1010185

Tempat, Tanggal Lahir : Bandung, 5 September 1992

Agama : Kristen

Alamat : Jalan Gajah No.11A, Bandung

Alamat Email : roy.christian05@gmail.com Riwayat Pendidikan :

 TK Kristen Yahya, Bandung, 1996

 SD Kristen Yahya, Bandung, 1998

 SMP Kristen Yahya, Bandung, 2004

 SMA Kristen Yahya, Bandung, 2007

(16)

PENGARUH MINUMAN YANG MENGANDUNG VITAMIN C TERHADAP PENINGKATAN MEMORI JANGKA PENDEK PADA

REMAJA PEREMPUAN

THE EFFECTS OF VITAMIN C CONTAINING DRINKS INCREASE SHORT-TERM MEMORY OF YOUNG WOMEN

Fen Tih1, Rizna Tyrani2, Roy Christian3

1

Bagian Biokimia, Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

2

Bagian Anatomi Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha,

3

Fakultas Kedokteran, Universitas Kristen Maranatha

Jalan Prof. Drg. Suria Sumantri MPH No. 65 Bandung 40164 Indonesia

ABSTRAK

Proses mengingat merupakan kemampuan manusia untuk menyimpan dan mengeluarkan informasi yang telah diolah dan disimpan dalam sistem saraf untuk digunakan dalam aktivitas. Dalam proses mengingat tentu tidak dapat dipisahkan dari sistem saraf, terutama otak. Terdapat banyak sumber nutrisi yang dapat mempengaruhi ingatan seseorang. Vitamin C adalah salah satu sumber nutrisi yang dapat mempengaruhi ingatan seseorang. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh vitamin C terhadap peningkatan memori jangka pendek.

Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental kuasi dengan desain penelitian pre test dan

post test. Tiga puluh subjek percobaan remaja perempuan berusia 12-16 tahun diberikan minuman yang mengandung vitamin C yang diminum sekaligus. Memori jangka pendek diukur dengan menggunakan tes memori jangka pendek Peterson & Peterson. Data yang diukur adalah jumlah kombinasi huruf yang dapat diingat dengan benar dalam waktu 2 menit sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman vitamin C. Analisis statistik dengan uji “t” berpasangan dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan rerata nilai post test memori jangka pendek sesudah mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C sebesar 8,57, lebih tinggi dari pada rerata nilai pretest memori jangka pendek sebelum mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C sebesar 6,13. Uji “t” berpasangan terhadap rerata pre test dan post test menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna dengan nilai p 0,00 (<0,01).

Simpulan dari penelitian ini adalah pemberian minuman yang mengandung vitamin C dapat meningkatkan memori jangka pendek.

Kata kunci: memori jangka pendek, vitamin C.

ABSTRACT

Memory process is human ability to store and retrieve information having been processed and stored in the nervous system to be used in all activities. The process of memory cannot be separated from the nervous system, especially the brain.There are many sources of nutrients that can affect memory of people. Vitamin C is one of the sources of nutrients that can affect memory of people. The objective of this research is to determine the effect of vitamin C to increase of short-term memory.

(17)

and after taking vitamin C containing drink. Data was analyzed using paired "t" test with α =

0.05.

The result is that the average value of short term memory’s post test after taking vitamin C

containing drink 8,57, higher than before 6,13. Paired t “test” is highly significant differences

with p value 0,00 (<0.01).

Conclusion of this research is that vitamin C containing drink can improve short-term memory.

Keywords: short-term memory, vitamin C.

PENDAHULUAN

Remaja adalah sosok pemimpin bangsa untuk masa yang akan datang. Berbagai upaya pendidikan dilakukan agar remaja mempunyai bekal pengetahuan, sopan santun, serta mampu mengembangkan potensi agar bermanfaat bagi diri sendiri maupun orang lain. Masa remaja adalah masa dimana seseorang melaksanakan kewajiban belajar di sekolah dalam mencari ilmu dan pengalaman untuk masa yang akan datang. Masa remaja dibagi menjadi masa remaja awal (12-16 tahun) dan masa remaja akhir (17-21 tahun). Masa remaja awal merupakan transisi dari sekolah dasar menuju sekolah lanjutan tingkat pertama dimana pada masa ini dibutuhkan konsentrasi dan daya ingat yang lebih tinggi dibandingkan dengan masa sekolah dasar, oleh sebab itu pada masa remaja awal ini diperlukan ingatan atau memori yang cukup baik di dalam proses belajar1.

Ingatan atau memori merupakan kemampuan manusia untuk menyimpan dan mengeluarkan informasi yang telah diolah dan disimpan dalam sistem saraf untuk digunakan dalam aktivitas sehari-hari. Proses mengingat ini sangat diperlukan dan sulit dipisahkan dalam kehidupan individu sehari-hari seperti dalam proses belajar. Belajar merupakan proses untuk mendapatkan informasi berdasarkan pengalaman, sedangkan memori merupakan kemampuan untuk mempertahankan dan menyimpan informasi tersebut2.

Dari segi fisiologi, memori dibagi menjadi dua bentuk, yaitu memori tersirat (implisit memory) dan memori tersurat (explicit memory). Memori tersurat disebut juga memori deklaratif atau pengenalan (recognition) yang berhubungan dengan kesadaran dan memori akan peristiwa (episodic memory) serta memori akan

kata-kata, peraturan, bahasa (semantic memory). Memori tersurat dan berbagai macam memori tersirat dibagi menjadi dua macam, yaitu memori jangka panjang dan memori jangka pendek. Memori jangka pendek biasanya bertahan beberapa detik sampai beberapa jam, sedangkan memori jangka panjang dapat menyimpan memori untuk betahun-tahun bahkan seumur hidup2. Memori jangka pendek yang dilatih dan diaktifkan secara berulang-ulang akan terjadi pemrosesan menjadi memori jangka panjang, sehingga memori jangka pendek sangat dibutuhkan dalam proses belajar3. Memori dipengaruhi oleh banyak faktor, antara lain faktor usia, jenis kelamin, aktivitas fisik, faktor emosi, minat, dan juga asupan nutrisi. Perempuan diduga lebih cenderung untuk menjadi pelupa dibandingkan laki-laki. Hal ini disebabkan karena pengaruh hormonal dan stres yang menyebabkan ingatan berkurang sehingga mudah menjadi lupa4.

Terdapat beberapa sumber nutrisi yang dapat mempengaruhi ingatan dan bermanfaat sebagai nutrisi pada otak antara lain karbohidrat, protein, asam lemak omega-3, dan vitamin serta mineral. Sumber nutrisi karbohidrat dapat berupa nasi, roti,

oatmeals, kemudian protein seperti susu dan keju, sedangkan asam lemak omega-3 berupa ikan maupun kacang. Vitamin yang dapat mempengaruhi ingatan adalah vitamin A, vitamin B kompleks, vitamin C, dan vitamin E, sedangkan mineral yang berperan adalah magnesium5.

(18)

dapat digunakan sebagai nutrisi otak yang dapat mempengaruhi daya ingat. Vitamin C mengandung antioksidan yang bermanfaat untuk kesehatan. Adanya antioksidan ini dapat melindungi jaringan otak dari kerusakan oksidatif dan inflamasi, selain itu dapat juga membantu tubuh dalam menangkal efek perusakan oleh senyawa radikal bebas dalam tubuh dan memperbaiki sel-sel yang rusak sehingga membantu daya ingat kita agar tetap terjaga dan fokus6. Vitamin C dapat ditemukan dalam kehidupan sehari-hari pada buah-buahan seperti jambu biji, nanas, jeruk, tomat, mangga, dan sirsak. Selain itu dapat pula ditemukan pada sayuran seperti brokoli, bayam, dan cabai7.Selain pada buah-buahan maupun sayuran, saat ini banyak juga dijual produk-produk vitamin C sebagai suplemen yang dapat berupa tablet, kaplet, maupun minuman8.

Menurut penelitian Profesor Gabriele Nagel dan Profesor Christine von Arnim dari Universitas Ulm, ditemukan bahwa penderita Alzheimer memiliki kadar vitamin

C yang rendah dalam plasma. Dari penelitian tersebut juga dikatakan vitamin C dapat mencegah terjadinya demensia atau yang biasa kita sebut kepikunan9,10. Penelitian lain oleh Faezeh Mehrvash dan kawan-kawan dari Tabriz University of Medical Sciences di Iran mengatakan bahwa tikus galur wistar yang disuntikan vitamin C 1,5mg/kg akan mengalami peningkatan memori dalam hal mengingat suatu tempat11. Berdasarkan pendahuluan di atas, penulis tertarik meneliti efek minuman yang mengandung vitamin C dalam meningkatkan memori jangka pendek pada remaja perempuan.

Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah konsumsi minuman yang mengandung vitamin C meningkatkan memori jangka pendek pada remaja penelitian adalah minuman kemasan merk Y 140 ml yang mengandung vitamin C 1000mg.

Subjek Penelitian

Subjek penelitian terdiri dari 30 orang dengan kriteria subjek penelitian yaitu jenis kelamin perempuan, berusia 12-16 tahun, sehat secara fisik, menjadi subjek penelitian secara sukarela dengan waktu tidur cukup minimal 7-8 jam, bersedia mengikuti penelitian ini dari awal sampai akhir dan menandatangani informed consent. tidak mengkonsumsi obat (anti alergi, obat flu, stimulant SSP, diazepam, beta-bloker), makanan atau minuman perangsang SSP (kafein, alkohol), memiliki kadar glukosa tinggi (soft drink, sirup, nasi, roti) atau yang dapat mempengaruhi daya pikir seseorang.

tidak sedang mengalami menstruasi, dan juga tidak memiliki gangguan pencernaan seperti gangguan penyerapan dan gangguan ingatan seperti depresi dan penurunan kesadaran.

Prosedur Kerja

1. Dipilih subjek penelitian sejumlah 30 orang remaja perempuan berusia 12-16 tahun yang sesuai dengan kriteria subjek penelitian.

2. Menjelaskan tujuan, prosedur, dan manfaat penelitian pada subjek penelitian dilanjutkan dengan pengisian informed consent, kemudian diberikan soal tes memori jangka pendek Peterson & Peterson.

(19)

4. Subjek percobaan akan disebutkan kombinasi 3 huruf dan 3 angka sebanyak 1 kali.

5. Subjek percobaan diminta mengingat kombinasi 3 huruf, sedangkan 3 kombinasi angka dikurangi dengan interval 3 seterusnya hingga 6 detik.

6. Setelah 6 detik, subjek percobaan diminta menyebutkan kembali kombinasi 3 huruf yang tadi diingat. Soal dikerjakan hingga soal terakhir.

7. Hitung jumlah kombinasi huruf yang benar dan sesuai dengan soal. 8. Setelah selesai, subjek percobaan

diminta untuk mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C sekaligus.

9. Subjek percobaan diminta untuk menunggu 30 menit.

10. Setelah 30 menit, subjek percobaan akan disebutkan kembali kombinasi 3 huruf dan 3 angka sebanyak 1 kali yang berbeda sebagai soal

post-test.

11. Subjek percobaan diminta mengingat kombinasi 3 huruf, sedangkan 3 kombinasi angka dikurangi dengan interval 3 seterusnya hingga 6 detik.

12. Setelah 6 detik, subjek percobaan diminta menyebutkan kembali kombinasi 3 huruf yang tadi diingat. Soal dikerjakan hingga soal terakhir.

13. Hitung jumlah kombinasi huruf yang benar dan sesuai dengan soal. 14. Bandingkan jumlah kombinasi

huruf yang dapat diingat dengan benar oleh subjek percobaan sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C.

Analisis Data

Data yang diukur adalah jumlah kombinasi 3 huruf yang dapat diingat dengan benar oleh subjek penelitian dalam waktu sekitar 2 menit sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C. Data dianalisis dengan metode uji

“t” berpasangan dengan α = 0,05. Tingkat

kemaknaan dinilai berdasarkan nilai p = 0,01. Hasil percobaan pada penelitian ini diuji dengan membandingkan nilai p dengan

nilai α. Jika p < 0,05 maka disebut mengandung vitamin C terhadap peningkatan memori jangka pendek pada remaja perempuan telah dilakukan kepada 30 subjek penelitian yang memenuhi kriteria yaitu remaja perempuan dengan usia 12-16 mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C.

Dari penelitian didapatkan jumlah kombinasi 3 huruf yang dapat diingat

dengan benar oleh subjek penelitian sebelum dan sesudah mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C. Sebelum mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C didapatkan hasil dengan rerata 6,13 (SD=2,193). Sesudah mengkonsumsi minuman yang mengandung vitamin C didapatkan peningkatan hasil dengan rerata 8,57 (SD=2,635).

Untuk menentukan apakah perbedaan rerata kelompok sebelum dan sesudah perlakuan bermakna secara statistik maka dilakukan analisis dengan uji t berpasangan dengan α=0,05.

(20)

didapatkan peningkatan memori jangka pendek pada semua subjek penelitian, kecuali 1 orang subjek penelitian yang tidak mengalami peningkatan. Tidak terjadinya peningkatan pada 1 orang subjek penelitian ini kemungkinan dipengaruhi oleh faktor emosional atau karena subjek penelitian kurang konsentrasi saat mengerjakan percobaan tes memori Peterson & Peterson. Peningkatan memori jangka pendek ini disebabkan oleh sifat antioksidan dari vitamin C. Antioksidan akan menyebabkan vitamin C untuk meningkatkan sintesis neurotransmiter norepinefrin yang akan berpengaruh pada proses mengingat12. Norepinefrin memiliki konsentrasi tinggi dalam locus cereleus serta konsentrasi sekunder dalam hipokampus dan amigdala, Hasil metabolisme norepinefrin adalah 3-methoxy-4-hydroxyphenilglycol (MHPG). Hasil metabolisme tersebut dapat menyebabkan eksitasi serabut saraf simpatis meningkat dan merangsang otak untuk melakukan peningkatan aktivitas. Eksitasi serabut saraf simpatis ini akan menghasilkan efek simpatomimetik yang kemudian menimbulkan alertness & awareness

sehingga terjadi peningkatan konsentrasi, pusat perhatian, proses pembelajaran dan memori13.

Kemudian terdapat pula neurotransmitter lain yang disintesis yaitu serotonin. Serotonin akan berefek secara langsung pada hipokampus yang berperan vital dalam

memori jangka pendek. Pelepasan serotonin akan meningkatkan cAMP di neuron presinaps sehingga menyebabkan blokade dari K+ channel yang berdampak pada pemanjangan aksi potensial. Blokade dari

K+ channel juga membuat Ca2+ tetap terbuka sehingga terdapat influx Ca2+ yang akan meningkatkan output transmitter presinaptik neuron dan potensial neuron postsinaptik. Hal ini akan menyebabkan peningkatan respons terhadap stimulus yang diberikan, dalam hal ini berupa memori13.

Penelitian tentang pengaruh minuman yang mengandung vitamin C terhadap peningkatan memori jangka pendek ini juga mendukung beberapa penelitian yang sebelumnya telah dilakukan seperti oleh Profesor Gabriele Nagel dan Profesor Christine von Arnim dari Universitas Ulm, yang mengatakan bahwa vitamin C dapat mencegah terjadinya demensia atau yang biasa kita sebut dengan kepikunan9,10. Dan juga penelitian lain oleh Faezeh Mehrvash dan kawan-kawan dari Tabriz University of Medical Sciences di Iran yang mengatakan bahwa vitamin C dapat meningkatkan daya ingat pada tikus galur wistar dalam hal mengingat suatu tempat11.

SIMPULAN

(21)

DAFTAR PUSTAKA

1. Santrock, J. W. 2003. Aldolescene Perkembangan Remaja. Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

2. Ganong, W. L. 2009. Ganong’s

Review of Medical Physiology. 23rd Edition ed. (K. E. Barret, S. M. Barman. S. Boitano. & H. L. Brooks. Eds.) USA: Mcgraw-Hill LANGE Basic Science.

3. Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2007.

Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.

4. Susanto, dkk. 2009. Pengaruh Olahraga Ringan terhadap Memori Jangka Pendek pada Wanita Dewasa. Jurnal Kedokteran Universitas Kristen Maranatha Bandung. Vol.8 No.2 Februari Kesehatan. Jakarta : Arcan.

8. Kirei, D. 2012. Manfaat Vitamin C. Alzheimer Patients Despite an Adequate Diet. International Journal Of Geriatric Psychiatry 13, pp.749-754. Important In Retrieving Memories. http://www.doctoryourself.com/ner ves.html.

13. Sherwood, L. 2007. Human Physiology From Cell to System.7th Edition. Pacific Groove USA:

(22)

48 DAFTAR PUSTAKA

Dubuc, B. 2013. The Brain from Top to Bottom.

http://thebrain.mcgill.ca/flash/a/a_07/a_07_p/a_07_p_tra/a_07_p_tra.html. Erikson, J. 2006. Brain Food: The Real Dish on Nutrition and Brain Function.

WisKids Journal.

Feldman, R. S. 2011, Understanding Psychology. 10th Edition: Mcgraw-Hill.

Ganong, W. L. 2009. Ganong’s Review of Medical Physiology. 23rd Edition ed. (K. E. Barret, S. M. Barman. S. Boitano. & H. L. Brooks. Eds.) USA: Mcgraw-Hill LANGE Basic Science.

Grooper, S. S., Smith, J. L. 2013. Advanced Nutrition and Human Metabolism. 6th edition. USA: Wadsworth Cengage Learning.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 11. Jakarta : EGC.

Heo, J., Hyon-Lee., & Lee, K. 2013. The Possible Role of Antioxidant Vitamin C in

Alzheimer’s Disease Treatment and Prevention. American Journal of Alzheimer's Disease and Other Dementia.

Irianto, K. 2013. Solusi Sehat Peranan Vitamin dan Mineral bagi Kesehatan.

Bandung: Bandung: Yrama Widya.

Jensen, E. 2005. Enriched Environments and The Brain.

http://www.ascd.org/publications/books/198019/chapter4.html.

Judarwanto, W. 2013. Neurotransmiter Otak, Gannguan Perilaku dan Gangguan Psikiatrik. http://growupclinic.com/2013/05/05/neurotransmiter-otak-gangguan-perilaku-dan-gangguan-psikiatrik.

Kearney, C. 2012. Vitamin C May Help Protect You Against Dementia. http://www.medicalnewstoday.com/articles/250230.php.

(23)

49

Lean, M. E. J. 2013. Ilmu Pangan dan Gizi Kesehatan. Edisi 7. Jakarta: Pustaka Pelajar.

Mehrvash, F., et al. 2014. Effect of Intrahippocampal Administration of Vitamin C and Progesterone on Learning in a Model of Multiple Sclerosis in Rats.

http://apb.tbzmed.ac.ir/Portals/0/Archive/Vol5-2015/11-Mohaddes.pdf.

Murray, R. K., Granner, D. K., & Rodwell, W. V. 2006. Biokimia Harper. Edisi 27. Jakarta: EGC.

Putz, R. & Pabst, R. 2007. Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Jakarta : EGC.

Riviere, S., Birloquez-Aragon, I., Nourhashemi, F., & Vellas, B. 1998. Low Plasma Vitamin C in Alzheimer Patients Despite an Adequate Diet. International Journal Of Geriatric Psychiatry 13, pp.749-754.

Santrock, J. W. 2003. Aldolescene Perkembangan Remaja. Edisi 6. Jakarta : Erlangga.

Saul, A. 2004. Norepinephrine Important In Retrieving Memories. http://www.doctoryourself.com/nerves.html.

Schanfarber, L. 2005. Boost Your Brain Power.

http://www.alive.com/articles/view/19175/boost_your_brain_power.

Sediaoetama, A. D. 2000. Ilmu Gizi untuk Mahasiswa dan Profesi di Indonesia. Edisi 4. Jakarta: Dian Rakyat.

Sherwood, L. 2007. Human Physiology From Cell to System.7th Edition. Pacific Groove USA: Brooks/ Cole.

Sunita, A. 2009. Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama. Susanto, dkk. 2009. Pengaruh Olahraga Ringan terhadap Memori Jangka Pendek

pada Wanita Dewasa. Jurnal Kedokteran Universitas Kristen Maranatha

Bandung. Vol.8 No.2 Februari 2009 : 144-150.

http://majour.maranatha.edu/index.php/jurnalkedokteran/article/view/135/pdf Tortora, G. J. & Derrickson, B. H. 2006. Principle of Anatomy and Physiology, Atlas

(24)

50

Wardlaw, G. M., Smith, A. M. 2011. Contemporary Nutrition. 8th Edition. New York: Mc Graw Hill.

Wibowo, D. S. & Paryana, W. 2007. Anatomi Tubuh Manusia. Bandung : Graha Ilmu.

Winarsi, W. 2007. Antioksidan Alami dan Radikal Bebas. Yogyakarta: Kanisius. Youngson, R. 2005. Antioksidan Manfaat Vitamin C dan E bagi Kesehatan. Jakarta :

Gambar

Tabel 1 Hasil Uji “t” Test Berpasangan Jumlah Kombinasi 3 Huruf yang dengan Benar dari Lembar Tes Memori Peterson & Peterson Sebelum dan Sesudah Perlakuan

Referensi

Dokumen terkait

ج ( طﺎﺸﻧ ﺔﻴﻀﻘﻟا ﰲ ﺺﺨﺷ ﻪﺑ مﻮﻘﻳ طﺎﺸﻧ ﻮﻫ طﺎﺸﻨﻟا. ﰒ ﻪﻴﻟﺎﻋ ﻪﺤﻠﺼﻣ ﻪﻳﺪﻟ ﺺﺨﺸﻟا ﺲﻜﻌﻟﺎﺑ ﺎﻀﻳأ ﻮﻫ ﺺﺨﺸﻟا طﺎﺸﻨﻟا عﺎﻔﺗرا.. ﰲ ﺐﺒﺴﺘﻟا ﺎﻤﺋاد نﻮﺳرﺪﳌا لوﺎﳛ نا ﻊﻗﻮﺘﳌا

penelitian ini diterima, yang artinya konformitas yang didasarkan pada pengaruh normatif berkorelasi sekaligus menjadi prediktor yang sangat signifikan dengan

serangga ini sangat banyak didapati pada tanaman famili Brassicaceae dataran tinggi seperti daerah Pagar Alam dan serangga sayuran dataran rendah di Palembang

Tujuh mutan sensitif asam-Al diperoleh dari hasil seleksi koloni transkonjugan galur BJ11, BJ38, dan KDR15 yang telah mengalami insersi transposon pada kromosomnya.. O’Hara

Salah satu tempat pendaratan ikan yang ada di Sulawesi Selatan adalah di Kota Pare-pare yang mengalami peningkatan, perkembangan dari tahun 2000-2004 yang cukup pesat baik dari

ingin mendapat pujian. Nilai yang tinggi, atau hadiah. Bila seseorang telah memiliki motivasi intrinsik dalam dirinya, maka ia secara sadar akan melakukan suatu kegiatan

Skripsi Analisis penerimaan PBB dan BPHTB untuk .... Dian

Penelitian ini menggunakan instrument penelitian dengan kuesioner untuk mengukur skala nyeri ST elevasi miocard infark, adapun instrument dalam mengukur skala nyeri ST