• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Jus Pisang Dibandingkan dengan Minuman Isotonik terhadap Kadar Gula Darah Pasca Latihan Fisik.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Jus Pisang Dibandingkan dengan Minuman Isotonik terhadap Kadar Gula Darah Pasca Latihan Fisik."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

iv

ABSTRAK

PENGARUH JUS BUAH PISANG DIBANDINGKAN DENGAN MINUMAN ISOTONIK TERHADAP KADAR GULA DARAH PASCA LATIHAN FISIK

Nurul Habibah Usmana, 2015

Pembimbing 1 : dr. Stella Tinia, M.Kes.,IBCLC Pembimbing 2 : dr. Rizna Tyrani, M.Kes

Latihan fisik merupakan gerakan tubuh yang terencana, terstruktur dan berulang untuk memperbaiki atau memulihkan satu atau lebih komponen dari kebugaran fisik. Latihan fisik dapat mengakibatkan timbulnya kelelahan, penurunan kadar gula darah dan hilangnya elektrolit.

Salah satu asupan yang biasa dikonsumsi setelah melakukan latihan fisik adalah minuman isotonik, namun buah-buahan merupakan alternatif lain yang dapat digunakan salah satunya buah pisang. Penelitian ini dilakukan untuk membandingkan efek jus pisang dibandingkan minuman isotonik terhadap kadar gula darah pasca latihan fisik.

Penelitian ini merupakan analitik prospektif eksperimental semu dengan subjek 34 wanita. Analisis statistik dilakukan menggunakan uji t berpasangan dan uji t tidak berpasangan dengan α=0,05.

Hasil percobaan menunjukan bahwa nilai rerata kadar gula darah setelah mengonsumsi jus pisang adalah 122,76, lebih tinggi daripada sebelum mengonsumsi jus pisang adalah 92,59 dan setelah mengonsumsi minuman isotonik 121,41, lebih tinggi daripada sebelum mengonsumsi minuman isotonik adalah 102,24. Perbandingan nilai rerata selisih kadar gula darah sebelum dan sesudah mengonsumsi jus buah pisang adalah 30,18 dengan minuman isotonik adalah 19,18. Setelah di analisis didapatkan hasil signifikan(p<0,01).

Kesimpulan penelitian ini adalah jus buah pisang lebih tinggi dibandingkan minuman isotonik dalam peningkatan kadar gula darah pasca latihan fisik.

(2)

ABSTRACT

THE EFFECT OF BANANA JUICE COMPARED TO ISOTONIC DRINKS TOWARDS BLOOD GLUCOSE LEVEL AFTER PHYSICAL PRACTICE.

Nurul Habibah Usmana, 2015

Advisor I: dr Stella Tinia, M.Kes.,IBCLC Advisor II: dr Rizna Tyrani, M.Kes

Physical practice is a planned, structured, and regular bodily movement aimed at restoring one or more components of physical fitness. Banana juice and isotonic drinks are one of the most common source of energy consumed by people after doing physical practice.

The goal of this study was to evaluate the effect of banana juice and isotonic drinks towards blood glucose level after physical practice and the comparison of both effects. This is an analytic, prospective semi experimental study and was done to 34 female sybjects. Statistical analysis used was t test paired and unpaired with α = 0.05

The results showed that the average of blood sugar after consuming banana juice wad 122,76 higher before consuming banana juice 92,59. After consuming isotonic drink was 121,42 higher than before consuming isotonic drink 102,24. The comparison between the average of blood sugar level before and after consuming banana juice was 30,18 an for isotonic drink was 19,18. It was significant with p value <0,01.

The conclusion of this research banana juice was higher than isotonic drink in accelerate blood sugar level post physical exercise.

(3)

viii Universitas Kristen Maranatha

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Penelitian ... 2

1.4.1 Manfaat Akademis ... 3

1.4.2 Manfaat Praktis... 3

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 3

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 3

1.5.2 Hipotesis ... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 5

2.1 Histologi Otot Rangka ... 5

2.2 Fisiologi Otot Rangka... 6

2.2.1 Struktur Otot Rangka... 6

2.2.2 Mekanisme Umum Kontraksi otot ... 10

2.2.2.1 Mekanisme Otot Rangka ... 11

2.2.3 Sumber Energi Untuk Kontraksi Otot ... 11

2.3 Karbohidrat ... 14

2.3.8 Sumber dan Metabolisme Energi ... 20

2.4 Buah Pisang ... 21

2.4.1 Taksonomi ... 22

2.4.2 Manfaat dan Kandungan Buah Pisang ... 22

(4)

2.5.1 Manfaat dan Kandungan ... 22

2.5.2 Isotonik ... 24

2.6 Latihan Fisik ... 23

2.6.1 Definisi ... 25

2.6.2 Jenis Latihan Fisik ... 25

2.6.3 Manfaat Latihan Fisik terhadap Kesehatan ... 26

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN ... 28

3.1 Alat, Bahan, dan Subjek Penelitian ... 28

3.1.1 Alat dan Bahan Penelitian ... 28

3.1.2 Subjek Penelitian ... 28

3.1.3 Ukuran sampel ... 29

3.2 Metode Penelitian ... 30

3.2.1 Desain Penelitian ... 30

3.2.2 Data yang Diukur ... 30

3.2.3 Analisis Data ... 30

3.3 Variabel Penelitian dan Definisi Operasional ... 31

3.3.1 Variabel Perlakuan dan Variabel Respon ... 31

3.3.2 Definisi Operasional Variabel Penelitian ... 31

3.4 Prosedur Penelitian ... 32

3.4.1 Persiapan Sebelum Penelitian ... 32

3.4.2 Prosedur Penelitian ... 32

3.4.3 Uji Pendahuluan ... 32

3.5 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 33

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ... 34

4.1 Hasil dan Pembahasan Penelitian ... 34

4.1.1 Karakteristik Subjek ... 34

4.1.2 Hasil Rerata Gula Darah ... 34

4.1.3 Jus Pisang ... 35

4.1.4 Minuman Isotonik ... 36

4.1.5 Jus Pisang dan Minuman Isotonik ... 37

4.2 Pembahasan ... 37

4.3 Pengujian Hipotesis Penelitian ... 39

4.3.1 Pengaruh Jus Pisang Terhadap Kadar Gula Darah Pasca Latihan Fisik ... 39

4.3.2 Pengaruh Minuman Isotonik Terhadap Kadar Gula Darah Pasca Latihan Fisik ... 39

4.3.3 Pengaruh Jus Pisang dibandingkan Minuman Isotonik terhadap Kadar Gula Darah Pasca Latihan Fisik ... 40

BAB V SIMPULAN DAN SARAN ... 42

5.3 Simpulan ... 42

5.3 Saran ... 42

(5)

x Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek ... 34

Tabel 4.2 Hasil rata-rata gula darah subjek penelitian ... 34

Tabel 4.3 Jus Pisang ... 35

Tabel 4.4 Minuman Isotonik ... 36

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Histologi otot rangka ... 6

Gambar 2.2 Mekanisme kontraksi otot ... 11

Gambar 2.3 Struktur molekul karbohidrat ... 15

(7)

xii Universitas Kristen Maranatha

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Perbandingan Nilai kadar gula darah sebelum dan sesudah diberikan jus pisang dengan uji "t" berpasangan ... 45 Lampiran 2 Perbandingan Nilai kadar gula darah sebelum dan sesudah diberikan

minuman isotonik dengan uji "t" berpasangan ... 46 Lampiran 3 Perbandingan selisih nilai kadar gula darah dengan uji "t" tidak

berpasangan ... 47 Lampiran 4 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 48 Lampiran 5 Surat Pernyataan Persetujuan Untuk Ikut Serta Dalam Penelitian

(Informed Consent)... 49 Lampiran 6 Dokumentasi Penelitian ... 50 Lampiran 7 Data Kadar gula darah sebelum setelah lari, 30 Menit setelah lari

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Latihan fisik adalah gerakan tubuh yang terencana, terstruktur dan berulang untuk memperbaiki atau memulihkan satu atau lebih komponen kebugaran fisik (Halliwell and Whiteman, 2004). Komponen kebugaran fisik yang berkaitan dengan kesehatan adalah kebugaran kardiopulmonal, komposisi tubuh, kebugaran musculoskeletal. Masyarakat sekarang sudah mulai menyadari pentingnya latihan fisik dalam menjaga dan meningkatkan kebugaran tubuhnya. Latihan fisik juga meningkatkan daya tahan tubuh, sehingga dapat terhindar dari berbagai penyakit. Aktivitas fisik dipengaruhi oleh faktor usia, jenis kelamin, kesehatan, psikologik, gaya hidup dan lingkungan (Halliwell and Whiteman, 2004).

Beberapa manfaat latihan fisik ialah peningkatan kemampuan aerobik, peningkatan kekuatan otot, penurunan lemak tubuh, penurunan gula darah, mengurangi risiko PJK, mengurangi risiko osteoporosis dan lain-lain. Setelah selesai melakukan latihan fisik tubuh akan membutuhkan asupan untuk sumber energi aktivitas selanjutnya, maka kebutuhan energi ini dapat diperoleh dari karbohidrat salah satu contohnya mengkonsumsi buah-buahan dan meminum minuman isotonik. Buah-buahan merupakan makanan yang mengandung karbohidrat sederhana yaitu fruktosa yang mudah diserap oleh tubuh. Minuman isotonik merupakan minuman untuk menggantikan energi, cairan tubuh dan elektrolit yang hilang selama dan setelah melakukan aktivitas fisik (Halliwel and whiteman, 2004).

Salah satu jenis buah-buahan yang mudah dikonsumsi dan mudah didapat di Indonesia adalah pisang. Pisang merupakan salah satu buah-buahan yang mempunyai kandungan gizi yang tinggi di dalamnya. Manfaat yang terkandung di dalamnya sangat banyak. Nilai energi pisang sekitar 136 kalori untuk setiap 100 gram,yang secara keseluruhan berasal dari karbohidrat (Haryanto, 2003).

(9)

2 Universitas Kristen Maranatha latihan fisik. Minuman ini mengandung glukosa dan sering dianggap dapat mengembalikan energi dan status hidrasi tubuh setelah latihan fisik. Natrium juga terkandung di dalam minuman isotonik. Fungsi natrium untuk kontraksi otot serta membantu absorbsi glukosa. Konsumsi natrium selama latihan fisik dapat membantu menjaga tekanan osmotik, menjaga volume plasma, memelihara konsentrasi natrium plasma dan penurunan produksi urin, mempercepat rehidrasi (Irawan, 2011).

Berdasarkan latar belakang diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih lanjut mengenai pengaruh jus buah pisang dan minuman isotonik terhadap peningkatan kadar gula darah pasca latihan fisik.

1.2 Identifikasi Masalah

1. Apakah jus buah pisang meningkatkan kadar gula darah pasca latihan fisik. 2. Apakah minuman isotonik meningkatkan kadar gula darah pasca latihan fisik. 3. Apakah jus buah pisang lebih baik dibandingkan minuman isotonik terhadap

peningkatan kadar gula darah pasca latihan fisik.

1.3 Maksud dan Tujuan

1. Ingin mengetahui pengaruh jus buah pisang terhadap peningkatan kadar gula darah pasca latihan fisik.

2. Ingin mengetahui pengaruh minuman isotonik terhadap peningkatan kadar gula darah pasca latihan fisik.

(10)

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah

1.4.1 Manfaat Akademis

Manfaat akademis dari karya tulis ilmiah ini untuk memperluas wawasan pembaca mengenai tanaman sumber energi, khususnya buah pisang dan minuman isotonik.

1.4.2 Manfaat Praktis

Manfaat praktis dari karya tulis ilmiah ini untuk menjadikan buah pisang (Musa paradisiaca) dan minuman isotonik sebagai salah satu alternatif sumber energi untuk meningkatkan kadar gula darah pasca latihan fisik.yang mudah di dapat,murah, dan yang menyediakan energi dalam waktu cepat.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian

1.5.1 Kerangka Pemikiran

Latihan fisik adalah gerakan tubuh yang terencana, terstruktur dan berulang untuk memperbaiki atau memulihkan satu atau lebih komponen kebugaran fisik (Halliwell and Whiteman, 2004).

Sumber energi untuk latihan fisik adalah glukosa yang berasal dari glikogen otot. Jika seseorang melakukan latihan fisik glukosa darah akan menurun karena ada stimulasi dari hormon insulin yang diproduksi oleh sel β pankreas dan penggunaan glukosa secara terus menerus (Ojewole et al, 2003).

(11)

4 Universitas Kristen Maranatha malltodekstrin dan jenis gula sederhana yaitu fruktosa (Heater et al, 2006).

Fruktosa adalah monosakarida yang dapat ditemukan pada buah-buahan. Salah satu buah-buahan yang mengandung fruktosa adalah pisang. Indeks glikemik pada pisang adalah 68. Lemak, serat, natrium, vitamin c juga terkandung di dalam pisang. Maltodekstrin merupakan karbohidrat kompleks tetapi memiliki indeks glikemik tinggi dan dapat meningkatkan kadar gula darah. Jenis karbohidrat ini dapat ditemukan pada minuman isotonik (Noor Roufiq, 2014).

Minuman Isotonik merupakan salah satu produk minuman ringan karbonasi atau nonkarbonasi untuk meningkatkan kebugaran, yang mengandung glukosa. Minuman isotonik mengandung karbohidrat (monosakarida, disakarida dan terkadang maltodekstrin) dengan konsentrasi 6-9% (berat/volume) dan mengandung sejumlah kecil mineral (elektrolit), seperti natrium, kalium, klorida, posfat serta perisa buah /fruit flavors (Murray dan Stofan, 2001). Komponen utama dari minuman isotonik ini adalah air sebagai pengganti cairan tubuh, karbohidrat sebagai penyuplai energi “siap saji” dan mineral sebagai pengganti elektrolit tubuh yang hilang. Indeks glikemik pada minuman isotonik adalah 62 (Noor Roufiq, 2014).

Dengan demikian konsumsi jus pisang dan minuman isotonik dapat meningkatkan kadar gula darah pasca latiha fisik. Namun pisang dapat meningkatkan kadar gula darah lebih tinggi dibandingkan minuman isotonik, karena indeks glikemik pada pisang lebih tinggi dibandingkan minuman isotonik.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

1. Jus buah pisang dapat meningkatkan kadar gula darah pasca latihan fisik. 2. Minuman isotonik dapat meningkatkan kadar gula darah pasca latiha fisik.

(12)

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1Simpulan

Simpulan dari penelitian ini adalah

1. Jus pisang dapat meningkatkan kadar gula darah pasca latihan fisik. 2. Minuman isotonik dapat meningkatan kadar gula darah pasca latihan fisik. 3. Jus buah pisang meningkatkan kadar gula darah pasca latihan fisik lebih baik

dibandingkan minuman isotonik.

5.2 Saran

Beberapa saran yang diberikan pada peneliti antara lain

1. Perlu penelitian lebih lanjut untuk mencari kegunaan lain dari buah pisang dan minuman isotonik dari kandungan zat-zat lain yang terkandung didalamnya. 2. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut menggunakan porsi/kalori yang berbeda. 3. Perlu dilakukan penelitian lebih lanjut dengan karbohidrat lain.

(13)

42 Universitas Kristen Maranatha DAFTAR PUSTAKA

Arif, A. B., Budiyanto, A., & Hoerudin(2013). Nilai Indeks Glikemik Produk Pangan dan Faktor-Faktor yang mempengaruhinya. Jurnal Litbang Pertanian ,32 (3), 91-99

Brotherhood JR. 1984. Nutrition and sports performance. Available from http://adisonline.com/sportsmedicine/abstract/1984/01050/Nutrition_and_sports_ performance.3aspx (accesed on 25/08/2012).

Burkitt (2005). Histologi Otot. Jakarta: EGC

Depkes RI. (2002). Pedoman Kesehatan Plahraga . Jakarta, Jakarta, Indonesia: Depkes RI

Eroschenko, V. (2010). Atlas Histologi diFiore (11 ed). EGC.

Enhas, A.R (2014). Perbedaan Indeks Glikemik.Retrieved from Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta: http://repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream

Elliiot D.L 1985.The Medical Clinics of North Amerika: Exercise, Philadelphia:Saunders College Publishing,hlm. 18,41

Fox 1993. Ilmu Olahraga Sistem Anaerobik Jakarta: EGC

Guyton, A.C., & Hall, J.E (2008). Buku Ajar Fisiologi Kedokteran (Edisi 11). Jakarta: EGC

Ganong, W. F. 2003. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Edisi 22. Jakarta: EGC

Mann J, Truswell AS. 2014. Buku ajar ilmu gizi. Edisi 4. Jakarta: EGC

http://www.google.com/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=12&cad=rja&

Haryanto. (2003). Nilai energi pisang. Medan: / universitas Sumatera Utara.

Hutagalung, H. (2004). Karbohidrat. Medan: /universitas Sumatera Utara.

(14)

phytochemical and Pharmalogical Review. Journal of applied pharmaceutical science,01 (05);2011:14-20.

IPTEKnet.2005.PISANG(Musaspp).http://www.iptek.net.id/ind/wrintek/?mnu=6&ttg =2&doc=2a20 (diunduh:18/12/2011)

Irawan, A. M. (2007). Karbohidrat. Retrieved 2015, from Polion Science & Performance Lab: http://www/pssplab.com

Irawan, A. M. (2007). Nutrisi Energi & Performa Olahraga. Retrieved January 2015, from Polion Science & Performance Lab: http://www/pssplab.com

Noor Roufiq. 2014. Jenis Karbohidrat pada Minuman Isotonik. Bandung: / Universitas Sumatera Utara

Muchtadi, D. 2014. Pengantar ilmu gizi. Bandung: Alfabeta

Murray, RK. 2014. Biokimia Harper. Edisi 29. Jakarta: EGC

Sherwood, L. 2014. Fisiologi manusia : dari sel ke sistem. Edisi 8. Jakarta: EGC

Sulistyani. (2014). Karbohidrat. Retrieved from Universitas Negeri Yogyakarta

Setiawan Dalimartha, Félix Adrian. 2011. Khasiat buah dan sayur. Jakarta:Penebar swadaya.

Gambar

Tabel 4.1 Karakteristik Subjek ..................................................................................
Gambar 2.4 Pencernaan karbohidrat .........................................................................

Referensi

Dokumen terkait

Peserta didik tidak akan mengira bahwa itu adalah narkoba yang sangat berbahaya, untuk itulah pendidikan anti NAPZA menjadi penting dilaksanakan karena dapat..

Tersusunnya Naskah Kerjasama Dalam Urusan Pemerintahan Sumatera Barat 25 Naskah Kerjasama Rp140.000.000 25 Naskah Kerjasama Rp300.000.000 Terwujudnya Penyelenggaraan Otonomi

c. Guru mengajak peserta didik untuk mengingat pengelompokan tumbuhan, yaitu Spermatophyta, Pterydhophyta dan Bryophyta seperti yang telah dipelajari di kelas 7.

[r]

[r]

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui suhu aktivasi, waktu aktivasi, suhu pengeringan, waktu pengeringan dan rasio kulit jengkol dengan asam nitrat dalam

[r]

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal Pengairan, 1986, Bagian Penunjang Untuk Standar Perencanaan Irigasi , Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Jenderal