• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA AKSI OPTIMALISASI PENANGANAN TPPU PASCA PUTUSAN MK NOMOR 15/PUU/XIX/2021 DISAMPAIKAN OLEH: FITHRIADI MUSLIM DIREKTUR HUKUM PPATK

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA AKSI OPTIMALISASI PENANGANAN TPPU PASCA PUTUSAN MK NOMOR 15/PUU/XIX/2021 DISAMPAIKAN OLEH: FITHRIADI MUSLIM DIREKTUR HUKUM PPATK"

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)RENCANA AKSI OPTIMALISASI PENANGANAN TPPU PASCA PUTUSAN MK NOMOR 15/PUU/XIX/2021 DISAMPAIKAN OLEH: FITHRIADI MUSLIM DIREKTUR HUKUM PPATK.

(2) POINT OF DISCUSSION. PART 1. PART 2. PART 3. PART 4. DINAMIKA POLITIK HUKUM TPPU. JUDICIAL REVIEW ATAS KEWENANGAN PENYIDIKAN TPPU. RENCANA AKSI PASCA PUTUSAN MK. TEROBOSAN HUKUM DALAM UU TPPU. SAMPLE FOOTER TEXT. 20XX. 2.

(3) DINAMIKA POLITIK HUKUM TPPU PART 1. SAMPLE FOOTER TEXT. 20XX. 3.

(4) PENCUCIAN UANG MERUPAKAN EXTRAORDINARY CRIMES UN CONVENTION AGAINST ILLICIT TRAFFIC IN NARCOTIC DRUGS AND PSYCHOTROPIC SUBSTANCES (THE VIENNA CONVENTION), 1988 THE PALERMO CONVENTION (UNTOC), 2000 THE UNITED NATIONS CONVENTION AGAINST CORRUPTION (UNCAC), 2003 4.

(5) EFEKTIVITAS PENANGANAN TPPU BERDASARKAN REKOMENDASI 30 FATF RECOMMENDATION NEGARA HARUS MEMASTIKAN BAHWA OTORITAS PENEGAK HUKUM YANG DITUNJUK MEMILIKI TANGGUNG JAWAB UNTUK PENYIDIKAN PENCUCIAN UANG DAN PENDANAAN TERORISME DALAM KERANGKA NASIONAL KEBIJAKAN APU/PPT (MULTI INVESTIGATOR APPROACH). SETIDAKNYA DALAM SEMUA KASUS YANG TERKAIT DENGAN PELANGGARAN BESAR YANG MENGHASILKAN HASIL TINDAK PIDANA, OTORITAS PENEGAK HUKUM YANG DITUNJUK HARUS MENGEMBANGKAN PARALLEL INVESTIGATION YANG PROAKTIF PENYELIDIKAN KETIKA MENGEJAR PENCUCIAN UANG, TINDAK PIDANA ASAL TERKAIT DAN TERORIS PEMBIAYAAN. INI HARUS MENCAKUP KASUS-KASUS DI MANA TINDAK PIDANA ASAL TERKAIT TERJADI DI LUAR YURISDIKSI.. NEGARA HARUS MEMASTIKAN BAHWA OTORITAS YANG KOMPETEN MEMILIKI TANGGUNG JAWAB UNTUK SEGERA MENGIDENTIFIKASI, MELACAK DAN MEMULAI TINDAKAN UNTUK MEMBEKUKAN DAN MENYITA PROPERTI YANG, ATAU DAPAT MENJADI, DAPAT DISITA, ATAU DIDUGA MERUPAKAN HASIL TINDAK PIDANA.. NEGARA JUGA HARUS MENGGUNAKAN, BILA PERLU, MEMBENTUK SATUAN KHUSUS DALAM INVESTIGASI KEUANGAN ATAU ASET.. NEGARA-NEGARA HARUS MEMASTIKAN BAHWA, BILA PERLU, PENYELIDIKAN KOOPERATIF DENGAN OTORITAS KOMPETEN YANG SESUAI DI NEGARA LAIN TEMPAT HASIL TINDAK PIDANA BERADA.. 5.

(6) BEST PRACTICES NEGARA LAIN Malaysia – Police (RMP), Anti Corruption Agency (ACA), Customs (RMC), Bank Negara Malaysia (the Special Investigation Unit (SIU)), Companies Commission of Malaysia (CCM), Securities Commission (SC) and Ministry of Domestic Trade & Consumer Affairs.. Singapore - Singapore Police Force Commercial Affairs Department (CAD) and Central Narcotics Bureau (CNB) [both agencies under the Ministry of Home Affairs]; The Corrupt Practices Investigation Bureau (CPIB).. Korea Selatan - Investigations of ML and TF offences are conducted by the Ministry of Justice, Public Prosecutors' Office (PPO), National Police Agency (NPA), Korea Customs Service (KCS), National Tax Service (NTS), National Election Commission (NEC) and the Financial Services Commission (FSC).. Thailand - the Royal Thai Police (RTP); The Office of the Narcotics Control Board (ONCB); the Office of the National Counter Corruption Commission (NCCC); and Division of Special Investigation (DSI) {DSI is under the Justice Ministry and handles special complex investigations, including serious transnational crime, organized crime and cases that involve influential persons (politicians)} and AMLO. 6.

(7) DINAMIKA POLITIK HUKUM TPPU AREA. UU NOMOR 15/2002. UU NOMOR 25/2003. UU NOMOR 8/2010. LATAR BELAKANG PEMBENTUKAN UU. Meningkatnya kejahatan yang menghasilkan harta kekayaan dalam jumlah yang besar dan dilakukan pencucian sehingga perlu diminimalisir agar terjaganya stabilitas perekonomian nasional dan keamanan negara terjaga. UU Nomor 15 Tahun 2002 perlu disesuaikan dengan perkembangan hukum pidana tentang pencucian uang dan standar internasional (Indonesia masuk dalam NCCT’s list). § Pencegahan dan pemberantasan TPPU memerlukan landasan hukum yang kuat untuk menjamin kepastian hukum, efektivitas penegakan hukum, serta penelusuran dan pengembalian harta kekayaan hasil tindak pidana § UU Nomor 25 Tahun 2003 perlu disesuaikan dengan perkembangan kebutuhan penegakan hukum, praktik, dan standar internasional sehingga perlu diganti dengan undang-undang baru.. LINGKUP TP ASAL. 15 (lima belas) jenis TP asal (list approach only). 25 (dua puluh lima) jenis TP asal (list & threshold approach). 26 (dua puluh enam) jenis TP asal (list & threshold approach). KRIMINALISASI TPPU. Pelaku aktif (unsur actus reus terbatas) dan pelaku pasif. Pelaku aktif (unsur actus reus diperluas dengan perbuatan lain) dan pelaku pasif. Pelaku aktif (unsur actus reus diperluas dengan perbuatan lain), professional ML, dan pelaku pasif. KEWENANGAN PENYIDIKAN TPPU. POLRI. POLRI. POLRI, Kejaksaan, KPK, BNN, DitJen Pajak, Ditjen Bea dan Cukai (sebelum Putusan MK Nomor 15/2021) 7.

(8) URGENSI MULTI INVESTIGATOR BERDASARKAN POLITIK HUKUM UU NOMOR 8 TAHUN 2010 – MVT UU TPPU PANDANGAN PPATK (2010). PANDANGAN FRAKSI PKS (2010). PANDANGAN FRAKSI PAN (2010). “Kelemahan UU Nomor 15 Tahun 2002 tentang Tindak Pidana Pencucian Uang sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 25 Tahun 2003, ada beberapa disini dicantumkan, ada 7: 1. …; 6. Terbatasnya pihak yang berwenang melakukan penyidikan, kalau sekarang hanya penyidik tunggal saja, kepolisian. Artinya penyidiknya dibuka multi entry, multi agency, Kalau pidana itu berasal dari tindak pidana tertentu yang khusus misalnya disini oleh penyidik tertentu, kalau ada money laundery-nya sudah tentu penyidik itu bisa juga menjadi penyidik tindak pidana pencucian uang. Ini sejakan dengan Undnag-Undang Pengadilan Tipikor dimana disebutkan pengadilan tindak pidana korupsi bisa mengadili tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana korupsi”. “Fraksi PKS yang menyatakan “Pada prinsipnya Fraksi PKS menyepakati substansi materi dalam RUU Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang yang memperbaiki dan menyempurnakan kelemahan-kelemahan yang ada pada UU RI Nomor 25 Tahun 2003. Subtansi materi yang baru tersebut seperti: …, Pemberian kewenangan kepada penyidik tindak pidana asal untuk menyidik dugaan tindak pidana pencucian uang (multi investigator)”. “Fraksi PAN yang menyatakan “Perbuatan Tindak Pidana PencucianUang adalah sebuah tindak pidana yang tidak berdiri sendiri, perbuatan ini merupakan rangkaian perbuatan yang patut diduga dari hasil tindak pidana atau yang lebih dikenal dengan azas kriminalisasi ganda. Karena itu pengetahuan tentang asal muasal uang menjadi penting. Dengan kata lain, penanganan tindak pidana pencucian uang ini tidak dapat dilakukan oleh hanya satu penegak hukum tertentu, tetapi juga melibatkan banyak elemen penegak hukum yang lain”.. 8.

(9) KOMPROMI PEMERINTAH DAN DPR MENGENAI KEWENANGAN PENYIDIKAN TPPU (SEBELUM PUTUSAN MK 15/2021). Pasal 74 UU TPPU Penyidikan tindak pidana pencucian uang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal sesuai dengan ketentuan hukum acara yang berlaku kecuali ditentukan lain dalam Undang-Undang ini.. Penjelasan Pasal 74 UU TPPU. Yang dimaksud dengan "penyidik tindak pidana asal" adalah pejabat dari instansi yang oleh undang-undang diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan, yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Narkotika Nasional (BNN), serta Direktorat Jenderal Pajak dan. Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia.. Kompromi Politik antara Pemerintah dan DPR RI terllihat pada risalah Rapat Panja tanggal 29 Juli 2010. DPR RI mengungkapkan tidak dapat disetujui usulan pemerintah untuk memberikan kewenangan penyidikan TPPU kepada penyidik tindak pidana asal, khususnya PPNS dikarenakan masih adanya permasalahan kapasitas dan kompetensi penyidikan oleh PPNS (vide hal 673, hal 676, hal 677 Buku Dua Memorie van Toelichting Pembahasan RUU TPPU).. Sehubungan dengan argumentasi DPR RI dimaksud, maka Pemerintah menyampaikan usulan kompromi politik dengan memberikan kewenangan penyidikan TPPU hanya kepada penyidik tindak pidana asal dan PPNS yang dinilai telah memiliki kapasitas dan kompetensi yang memadai, seperti Kejaksaan, KPK, BNN, Direktorat Jenderal Pajak, dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan (vide hal 675 Buku Dua Memorie van Toelichting Pembahasan RUU TPPU). 9.

(10) JUDICIAL REVIEW ATAS KEWENANGAN PENYIDIKAN TPPU PART 2.

(11) “TINDAK PIDANA ASAL MERUPAKAN TP BERMOTIF EKONOMI”. KORUPSI NARKOTIKA. DISEMBUNYIKAN TP KEHUTANAN. DISAMARKAN. DINIKMATI OLEH PELAKU KEJAHATAN. TPA LAIN. HARTA KEKAYAAN YANG DIDUGA BERASAL DARI TINDAK PIDANA. PENCUCIAN UANG. SEOLAH-OLAH HARTA KEKAYAAN YANG SAH. 11.

(12) KONDISI TERKINI PENANGANAN TPPU • MENINGKATNYA INDIKASI TPPU YANG BERASAL DARI HASIL PENYIDIKAN PPNS (SELAIN PPNS DJP DAN DJBC) DAN TP, SERTA UPAYA PENYELAMATAN ASET. 12.

(13) PASAL 74 UU TPPU DAN PENJELASANNYA Penyidikan tindak pidana Pencucian Uang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal sesuai dengan ketentuan hukum acara dan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain menurut UU TPPU.. Yang dimaksud dengan “penyidik tindak pidana asal” adalah pejabat dari instansi yang oleh undang-undang diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan, yaitu Kepolisian Negara Republik Indonesia, Kejaksaan, Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Badan Narkotika Nasional (BNN), serta Direktorat Jenderal Pajak dan Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kementerian Keuangan Republik Indonesia.. ISU KONSTITUSIONAL. TERBATASNYA KEWENANGAN PENYIDIKAN TPPU SEBELUM PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 15/PUU-XIX/2021. TIDAK ADANYA KEPASTIAN HUKUM (PASAL 28D AYAT (1) UUD 1945). TIDAK ADANYA PERSAMAAN DIMUKA HUKUM (PASAL 27 DAN PASAL 28D AYAT (1) UUD 1945). MELANGGAR ASAS PERADILAN CEPAT, SEDERHANA DAN BIAYA RINGAN (PASAL 24 AYAT (1) UUD 1945). 13.

(14) MELANGGAR ASAS PERADILAN CEPAT, SEDERHANA DAN BIAYA RINGAN (PASAL 24 AYAT (1) UUD 1945) Dari 5 (lima) dari 6 (enam) instansi yang berwenang menyidik dugaan tindak pidana pencucian uang ternyata hanya menyidik sebagian kecil dari tindak pidana yang merupakan tindak pidana asal dari tindak pidana pencucian uang. Dengan kata lain, penyidik kepolisian adalah pihak yang bertanggung jawab atas mayoritas penyidikan dugaan tindak pidana pencucian uang yang berasal dari tindak pidana asal sebagaimana disebutkan dalam Pasal 2 ayat (1) UndangUndang TPPU.. Apabila penyidik tindak pidana asal yang tidak memiliki kewenangan menyidik dugaan tindak pidana pencucian uang menemukan dugaan tindak pidana pencucian uang saat melakukan penyidikan atas tindak pidana yang berada dalam ruang lingkup kewenangannya, maka penyidik tersebut hanya memiliki pilihan untuk menyampaikan temuannya ke penyidik kepolisian dan menimbulkan konsekuensi teknis berupa dimulainya proses penyelidikan baru atas dugaan tindak pidana pencucian uang tersebut oleh pihak kepolisian.. Situasi tersebut tentu bertentangan dengan asas peradilan cepat, sederhana dan biaya murah yang diatur dalam Pasal 2 ayat (4) UU Nomor 48 Tahun 2009 tentang Kekuasaan Kehakiman yang mengharapkan dibentuknya suatu sistem pemberantasan tindak pidana pencucian uang yang efektif. Situasi tersebut tidak perlu terjadi apabila penyidik asal memiliki kewenangan untuk menyidik dugaan tindak pidana pencucian uang. Apabila penyidik asal dapat langsung menindaklanjuti temuan dugaan tindak pidana pencucian uang tersebut, maka yang perlu dilakukan oleh penyidik kepolisian adalah sebatas menerima permintaan kordinasi dan melakukan pengawasan terhadap penyidik tindak pidana asal sebagaimana diatur dalam KUHAP. 14.

(15) PERTIMBANGAN HAKIM KONSTITUSI DAN POKOK PUTUSAN MAHKAMAH KONSTITUSI NOMOR 15/PUU-XIX/2021 Tidak konsisten antara substansi batang tubuh dalam Pasal 74 UU TPPU dengan penjelasan Pasal 74 UU TPPU. Bertentangan dengan UU Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan PerundangUndangan sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 15 Tahun 2019. Penyidik tindak pidana asal sesungguhnya yang lebih memahami karakter dari perkara yang ditanganinya.. Dengan diberikan kewenangan penyidikan TPPU kepada seluruh penyidik tindak pidana asal (seluruh PPNS) maka telah sejalan dengan asas peradilan yang sederhana, cepat, dan biaya ringan (vide Pasal 75 UU TPPU).. “Menyatakan Penjelasan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pencegahan dan Pemberantasan Tindak Pidana Pencucian Uang bertentangan dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 dan tidak memiliki kekuatan hukum mengikat sepanjang tidak dimaknai “Yang dimaksud dengan ‘penyidik tindak pidana asal’ adalah pejabat atau instansi yang oleh peraturan perundangundangan diberi kewenangan untuk melakukan penyidikan”. 15.

(16) RENCANA AKSI PASCA PUTUSAN MK NOMOR 15/PUU/XIX/2021 PART 3. Sample Footer Text. 20XX. 16.

(17) RENCANA AKSI PEMBERANTASAN TPPU PASCA PUTUSAN MK NOMOR 15/PUU/XIX/2021. RENCANA AKSI 1: MENINGKATKAN KAPASITAS DAN KEMAMPUAN PENYIDIK TINDAK PIDANA ASAL. SAMPLE FOOTER TEXT. RENCANA AKSI 2: MENYUSUN PEDOMAN PENANGANAN TPPU. RENCANA AKSI 3: MENDORONG DIMILIKNYA KEBIJAKAN PARALLEL INVESTIGATION. RENCANA AKSI 4: MENDORONG DIMILIKINYA UNIT KHUSUS PENANGANAN TPPU. RENCANA AKSI 5: MEMBANGUN KERJA SAMA DOMESTIK. RENCANA AKSI 6: KEIKUTSERTAAN DALAM KOMITE TPPU. RENCANA AKSI 7: MEMBANGUN KERJA SAMA INTERNASIONAL. 20XX. 17.

(18) RENCANA AKSI 1: MENINGKATKAN KAPASITAS DAN KEMAMPUAN PENYIDIK TINDAK PIDANA ASAL. PENDIDIKAN DAN PELATIHAN PENANGANAN TPPU. PUSDIKLAT K/L DAN PUSDIKLAT PPATK. SAMPLE FOOTER TEXT. MEMAHAMI KRIMINALISASI TPPU DAN MENERAPKAN HUKUM ACARA UU TPPU. MAMPU MENERAPKAN TEHNIK INVESTIGASI KEUANGAN. MAMPU MENGIDENTIFIKASI POTENSI TPPU. 20XX. 18.

(19) RENCANA AKSI 2: MENYUSUN PEDOMAN PENANGANAN TPPU PEDOMAN PENANGAN TPPU, MEMUAT KRITERIA OPTIMALISASI PENGGUNAAN KEWENANGAN TPPU PADA TP ASAL KHUSUS PADA YANG PENYIDIK TPPU TENGAH/TELAH BERDASARKAN UU DITANGANI TPPU PENYIDIK. SAMPLE FOOTER TEXT. TEHNIK INVESTIGASI KEUANGAN. 20XX. 19.

(20) RENCANA AKSI 3: MENDORONG DIMILIKINYA KEBIJAKAN PRIORITAS PARALLEL INVESTIGATION DASAR HUKUM DAN STANDAR INTERNASIONAL MENGENAI PENGGABUNGAN PENANGANAN TP ASAL DENGAN TPPU (PARALELL INVESTIGATION) PASAL 75 UU TPPU - DALAM HAL PENYIDIK MENEMUKAN BUKTI PERMULAAN YANG CUKUP TERJADINYA TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN TINDAK PIDANA ASAL, PENYIDIK MENGGABUNGKAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA ASAL DENGAN PENYIDIKAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG DAN MEMBERITAHUKANNYA KEPADA PPATK. REK 30 FATF RECOMMENDATION - INVESTIGASI KEUANGAN PARALEL' MENGACU PADA MELAKUKAN PENYELIDIKAN KEUANGAN BERSAMA, ATAU DALAM KONTEKS, INVESTIGASI KRIMINALTERHADAP PENCUCIAN UANG DAN/ATAU TINDAK PIDANA ASAL.. MEMILIKI KEBIJAKAN PRIORITAS PEMANFAATAN TPPU DALAM OPTIMALISASI ASSET RECOVERY (PARALLEL INVESTIGATION) KEBIJAKAN PRIOROTAS TERCANTUM DALAM RENSTRA K/L. SAMPLE FOOTER TEXT. MENJADIKAN OPTIMALISASI TPPU SEBAGAI INDIKATOR KINERJA UTAMA ORGANISASI. KETERSEDIAAN SUMBER DAYA DAN ANGGARAN. 20XX. 20.

(21) RENCANA AKSI 4: MENDORONG DIMILIKINYA UNIT KHUSUS PENANGANAN TPPU. ANGGARAN YANG MANDIRI. FUNGSI PENELUSURAN ASET. LAPORAN DUGAAN TPA DAN TPPU. PENYELIDIKAN. PENYIDIKAN. PENUNTUTAN. PEMERIKSAAN SIDANG PENGADILAN. SUMBER DAYA KHUSUS (PERSONIL DENGAN KEAHLIAN KHUSUS. SARANA DAN PRASARANA EKSEKUSI. UNIT KHUSUS PENELUSURAN ASET SAMPLE FOOTER TEXT. 20XX. 21.

(22) RENCANA AKSI 5: MEMBANGUN KERJA SAMA DOMESTIK “Pasal 88 ayat (1) UU TPPU -Kerja sama nasional yang dilakukan PPATK dengan pihak yang terkait dituangkan dengan atau tanpa bentuk kerja sama formal” KERJA SAMA DENGAN PPATK. KERJA SAMA ANTAR INTANSI PENEGAK HUKUM. KERJA SAMA DENGAN CIVIL SOCIETY. PERTUKARAN INFORMASI INTELIJEN KEUANGAN. PERTUKARAN INFORMASI. MELAKUKAN EDUKASI KEPADA MASYARAKAT MENGENAI TPPU & AWARENESS DUMAS TPPT. GELAR PERKARA. JOINT INVESTIGATION. MELAKUKAN PENELITIAN TPPU DARI BERBAGAI TP ASAL. MULTIDOOR APPROACH. MENDAPATKAN REKOMENDASI PERBAIKAN DAN PRIORITAS PENANGANAN TPPU. PEMBERIAN KETERANGAN AHLI SAMPLE FOOTER TEXT. 20XX. 22.

(23) RENCANA AKSI 6: KEIKUTSERTAAN DALAM KOMITE TPPU “KEMENTERIAN DAN LEMBAGA YANG DIBERIKAN KEWENANGAN PENYIDIKAN TPPU IKUT SERTA DALAM KEANGGOTAAN KOMITE TPPU MELALUI PERUBAHAN PERPRES NOMOR 6 TAHUN 2012 TENTANG KOMITE TPPU SEBAGAIMANA TELAH DIUBAH DENGAN PERPRES NOMOR 117 TAHUN 2016”. SAMPLE FOOTER TEXT. PERUMUSAN ARAH, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. PENGOORDINASIAN PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SESUAI ARAH, KEBIJAKAN, DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. PENGOORDINASIAN LANGKAH-LANGKAH YANG DIPERLUKAN DALAM PENANGANAN HAL LAIN YANG BERKAITAN DENGAN PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG TERMASUK PENDANAAN TERORISME PEMANTAUAN DAN EVALUASI ATAS PENANGANAN SERTA PELAKSANAAN PROGRAM DAN KEGIATAN SESUAI ARAH, KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENCEGAHAN DAN PEMBERANTASAN TINDAK PIDANA PENCUCIAN UANG. 20XX. 23.

(24) RENCANA AKSI 7: MEMBANGUN KERJA SAMA INTERNASIONAL PERTUKARAN INFORMASI DALAM RANGKA PERTUKARAN INFORMASI (AGENCY TO AGENCY) JOINT INVESTIGATION DALAM PENANGANAN TPPU. OPTIMALISASI MUTUAL LEGAL ASSISTANCE DALAM RANGKA ASSET RECOVERY. SAMPLE FOOTER TEXT. “Pasal 89 ayat (1) UU TPPU - Kerja sama internasional dilakukan oleh PPATK dengan lembaga sejenis yang ada di negara lain dan lembaga internasional yang terkait dengan pencegahan dan pemberantasan tindak pidana Pencucian Uang. “Pasal 89 ayat (2) UU TPPU - Kerja sama internasional yang dilakukan PPATK dapat dilaksanakan dalam bentuk kerja sama formal atau berdasarkan bantuan timbal balik atau prinsip resiprositas. 20XX. 24.

(25) KEWENANGAN KHUSUS YANG DIMILIKI PENYIDIK TPPU PART 4.

(26) DINAMIKA TEROBOSAN HUKUM ACARA TPPU •PEMBLOKIRAN HANYA DAPAT DILAKUKAN PADA TAHAPAN PENYIDIKAN •MEMINTA KETERANGAN KE PIHAK PELAPOR HARUS MENDAPAT IZIN OTORITAS •PERSIDANGAN HARUS DIHADIRI OLEH TERDAKWA •TIDAK DAPAT DIRAMPASNYA ASET TERDAKWA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA •BEBAN PEMBUKTIAN ADA PADA JPU. KUHAP DAN UU TERKAIT LAIN. •PEMBLOKIRAN ATAS HARTA KEKAYAAN YANG SUDAH DILAPORKAN PPATK •MEMINTA KETERANGAN KEPADA PJK (TANPA IZIN DARI OTORITAS) •BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK •PERSIDANGAN IN ABSENTIA •PERAMPASAN ASET TERHADAP TERDAKWA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA •PERLUASAN ALAT BUKTI. UU NOMOR 15 / 2002 JO. UU NOMOR 25 / 2003. •PENEGASAN GAKKUM TPPU TIDAK WAJIB DIBUKTIKAN TERLEBIH DAHULU TP ASALNYA •PENEGASAN PARALLEL INVESTIGATION •PENUNDAAN TRANSAKSI OLEH PENYIDIK •PEMBLOKIRAN ATAS HARTA KEKAYAAN YANG SUDAH DILAPORKAN PPATK •PERAMPASAN ASET TERHADAP TERSANGKA YANG TIDAK DIKETEMUKAN •MEMINTA KETERANGAN KEPADA PIHAK PELAPOR (TANPA IZIN DARI OTORITAS) •BEBAN PEMBUKTIAN TERBALIK •PERSIDANGAN IN ABSENTIA •PERAMPASAN ASET TERHADAP TERDAKWA YANG TELAH MENINGGAL DUNIA •PERLUASAN ALAT BUKTI. UU NOMOR 8 / 2010. 26.

(27) TEROBOSAN PENEGAKKAN HUKUM DALAM UU TPPU • Pengesampingan ketentuan kerahasiaan (Ps. 28, Ps. 41 ayat (2), Ps. 45, Ps. 72) • Penundaan atau penghentian sementara transaksi oleh Pihak Pelapor (Ps. 26), PPATK (Ps. 65-66), dan penegak hukum (Ps.70) • Proses pidana TPPU tidak memerlukan terbuktinya tindak pidana asal lebih dahulu (Ps. 69) • Pembuktian terbalik (Ps. 77-78) • Perampasan aset (Ps. 67 & Ps. 79 ayat (4)) • Pertukaran informasi (Ps. 90). 27.

(28) HUKUM ACARA DALAM UU TPPU (1) Asas Umum: Penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan serta pelaksanaan putusan dilakukan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan, kecuali ditentukan lain dalam UU ini (Pasal 68). Untuk dapat dilakukan penyidikan, penuntutan, dan pemeriksaan di sidang pengadilan terhadap tindak pidana pencucian uang tidak wajib dibuktikan terlebih dahulu tindak pidana asalnya (Pasal 69) Penyidikan tindak pidana pencucian uang dilakukan oleh penyidik tindak pidana asal Penggabungan Penyidikan TPPU dan TP Asal (Pasal 75). Adanya kewenangan Penyidik, PU dan Hakim untuk melakukan Penundaan Transaksi (Pasal 70 ayat (1)) dan melakukan pemblokiran (Pasal 70 ayat (1)) Kewenangan Penyidik, PU dan Hakim untuk meminta keterangan tertulis mengenai harta kekayaan kepada Pihak Pelapor (Pasal 72 ayat (2). 28.

(29) HUKUM ACARA DALAM UU TPPU (2) Pembuktian Terbalik. • Terdakwa wajib membuktikan bahwa harta kekayaannya bukan merupakan hasil tindak pidana (Ps. 77) • Hakim memerintahkan terdakwa agar membuktikan bahwa harta kekayaan yg terkait dengan perkara bukan berasal atau terkait dengan tindak pidana (Ps. 78) Pemeriksaan dan Putusan tanpa kehadiran Terdakwa (fugitive disentitlement – in absensia) (Pasal 79 ayat (1) Perluasan Alat Bukti: Alat bukti yang sah dalam pembuktian tindak pidana pencucian uang ialah (Pasal 73). • Alat bukti sebagaimana dimaksud dalam Hukum Acara Pidana dan/atau • Alat bukti lain berupa informasi yang diucapkan, dikirimkan, diterima, atau disimpan secara elektronik dengan alat optik atau alat yang serupa optik dan Dokumen. 29 29.

(30) TERIMA KASIH PPATK 021-3850455 https://ppatk.go.id https://jdih.ppatk.go.id.

(31)

Referensi

Dokumen terkait

Hasil dari penelitian ini adalah sistem dan prosedur persediaan yang ada pada rumah sakit islam unisma sudah cukup baik untuk mendukung dalam pengendalian intern hal ini

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkatdan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan usulan penelitian yang berjudul “Analisis

Oracle merupakan perusahaan software terbesar kedua di dunia ini untuk software database. Ini membuat sertifikasi Oracle menjadi salah satu sertifikasi yang paling

Setiap Dokumen Penawaran Sayembara yang diterima oleh Panitia Pengadaan setelah batas akhir waktu pemasukan Dokumen Penawaran Sayembara akan ditolak dan

PT Kusumahadi Santosa adalah sebuah perusahaan manufaktur yang bergerak di bidang pertekstilan. Salah satu kegiatan yang paling pokok adalah pengadaan, baik

Mengingat banyaknya kebutuhan yang diperlukan oleh keluarga dan anggota-anggotanya, maka dari kedua pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa yang merupakan kebutuhan

Dari hasil kegiatan Pengabdian Masyarakat melalui Program KKNN Daring yang telah dilakukan oleh peneliti tentang produk pembuatan masker kain bahwa masyarakat

Organisasi Lini dan Fungsional adalah organisasi yang masing-masing anggota mempunyai wewenang yang sama dan pimpinannya kolektif. Organisasi Komite lebih mengutamakan