• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dilaksanakan dengan proses kerja sama dan saling berkaitan dalam

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB 1 PENDAHULUAN. tersebut dilaksanakan dengan proses kerja sama dan saling berkaitan dalam"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Administrasi merupakan suatu proses kerja sama, aktivitas dilakukan didalam suatu komponen diawali menetapkan suatu kebijakan dimana kebijakan tersebut dilaksanakan dengan proses kerja sama dan saling berkaitan dalam mencapai suatau tujuan yang diinginkan, dengan kata lain administrasi adalah manusia yang beraktivitas dalam suatu organisasi atu komponen untuk mencapai tujuan yang sama.

Kemajuan dan keberhasilan manusia dalam berbagai aspek kehidupannya

niscaya dicapai melalui organisasi sedangkan manajemen suatu proes adalah

serangkaian tahap kegiatan yang diarahkan pada pencapaian tujuan dengan

pemanfaatan semaksimal mungkin sumber daya yang ada. Administrasi Publik

sebagai salah satu ilmu yang dianalogikan sebagai ilmu terapan dalam ilm sosial

atau disebut juga dengan social engineering, merupakan cabang ilmu sosial dan

politik di Indonesia, ilm ini berkembang pertama kali di Amerika sebagai

kepanjangan ilmu administrasi bisnis. Woodrow Wilson sebagai founding father

dari ilmu administrasi publik melihat bagaimana menjalankan Negara dengan

prinsip-prinsip yang ada seperti dilakukan dalam administrasi bisnis,menjalankan

pemerintahan dengan keprofesionalitasan, namun dalam perjalanannya

administradi publik tidak dapat lepas dari politik sebagai bagian dari dinamika

publik.

(2)

Politik sendiri adalah alat untuk mencapai tujuan dari kekuasaan dalam administrasi publik,. Alat kekuasaan ini dapat digunakan sebagai kebaikan atau juga sebagai keburukan (malapetaka). Ilmu administrasi public adalah ilmu yang sangat multidimensi sesuai dengan perkembangan zamannya.

Menurut Siagian (2008) Administrasi didefinisikan sebagai keseluruhan proses kerja sama antara dua orang manusia atau lebih yang didasarkan atas rasionalitas tertentu untuk mencapai tujuan yang telah ditentukan sebelumnya (dalam Syafri 2012;9).

Apabila sebuah organisasi supaya tetap berjalan dengan baik dan sesuai dengan apa yang diharapkan maka sudah tentu harus memerlukan suatu ilmu atau strategi untuk mempertahankan dan menjalankan organisasi, adapun ilmu atu strategi terdapat dalam konsep manajemen, yang mana manajemen merupakan suatu usaha atau upaya daalam pencapaian sebuah tujuan dengan cara mendayagunakan dan juga mengoptimalkan bantuan atas kemampuan orang lain untuk melakukan aktivitas pencapaian tujuan yang sudah ditentukan sebelumnya oleh sebuah organisasi. Istilah manajemen telah diartikan oleh berbagai pihak perspektif yang berbeda-beda, misalnya pengelolaan, pembinaan, pengurusan, pelaksanaan, kepemimpinan, pemimpin ketata pengurusan, administrasi dan sebagainya.

Adapun focus studi manajemen adalah menciptakan efektifitas dan

efesiensi, sedangkan locus berbagai bentuk dan jenis organisasi, hal ini

memandang manusia sebagai sumber daya strategis pada setiap organisasi oleh

(3)

karena itu setiap fungsi manajemen mengacu kepada peranan sumber daya manusia dalam sebuah organisasi.

Menurut Stoner manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (dalam Handoko 2012;8).

Indonesia sebagai bangsa yang sedang berkembang pada hakekatnya tidak

terlepas dari berbagai bentuk fenomena-fenomena sosial yang terjadi dalam

pembangunan. Titik sentral dari pembangunan adalah pemberdayaan sumber daya

manusia termasuk tenaga kerja. Pembangunan ketenagakerjaan merupakan upaya

yang sifatnya menyeluruh di semua sektor daerah dan ditujukan pada perluasan

lapangan kerja, pemerataan kesempatan kerja, peningkatan mutu dan

kemampuan, serta perlindungan tenaga kerja. Tenaga kerja sebagai sumber daya

manusia memiliki peranan yang sangat besar dalam pembangunan nasional .

tenaga kerja merupakan pelaksana pembangunan untuk mencapai kesejahteraan

umum dan kualitas hidup yang semakin baik. Oleh karena itu, upaya perlindungan

tenaga kerja terhadap bahaya yang dapat timbul selama bekerja merupakan

kebutuhan yang sangat mendasar .dengan perlindungan tersebut diharapkan

tenaga kerja dapat bekerja dengan aman dan nyaman sebagai gairah/ semangat

kerja dapat meningkat dan pada akhirnya produktivitas kerja juga akan

mwningkat.

(4)

Tenaga kerja adalah pelaku pembangunan dan pelaku ekonomi baik secara individu maupun secara kelompok, sehingga mempunyai peranan yang sangat signifikan dalam aktivitas perekonomian nasional, yaitu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan masyarakat. Indonesia, tenaga kerja di indonesia sebagai salah satu penggerak tata kehidupan ekonomi dan merupakan sumber daya yang jumlahnya cukup melimpah. Indikasi ini bisa dilihat pada masih tingginya jumlah pengangguran di Indonesia serta rendahnya atau minimnya kesempatan kerja yang disediakan

Kecamatan Mandau dengan ibukota Duri merupakan salah satu kecamatan yang termasuk dalam wilayah administrasi Kabupaten Bengkalis. Kecamatan Mandau merupakan Kecamatan dengan jumlah penduduk yang paling besar dari total penduduk Kabupaten Bengkalis yaitu sebesar 551.683 jiwa. Kecamatan Mandau menjadi Basis tenaga kerja dimana terdapat sekitar 180 perusahaan terdiri sektor Migas 87 perusahaan dan sektor Non Migas 93, dari total 180 perusahaan tersebut, mempekerjakan sebanyak 13.372 orang karyawan, jumlah tersebut semakin berkembang setiap tahunnya. Hal ini disebabkan banyaknya penduduk yang datang ke Kecamatan Mandau untuk mencari pekerjaan yang kemudian di tempatkan oleh Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis. Data jumlah perusahaan dan jumlah tenaga kerja lokal yang terdaftar pada kantor Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis

Dalam pembangunan sektoral dan regional perlu selalu mengusahakan

terciptanya lapangan kerja yang seluas mungkin, demikian pula perlu ditingkatkan

diberbagai sektor secara terpadu untuk membina dan mengembangkan

(5)

kemampuan tenaga kerja sesuai dengan kebutuhan pembangunan melalui pendidikan dan latihan kerja.Pembangunan Ketenagakerjaan merupakan upaya menyeluruh dan ditunjukkan kepada peningkatan ,pembentukan dan pengembangan tenaga kerja yang berkualitas ,produktif, efisien, efektif dan berjiwa wirausaha, sehingga mampu mengisi menciptakan dan memperluas lapangan kerja serta kesempatan berusaha. Dalam pembangunan ketenaga kerjaan perlu dibina dan dikembangkan perbaikain syarat2 kerja serta perlindungan tenaga kerja dalam sistem hubungan industrial menuju kepada peningkatan kesejahteraan tenaga kerja

Ketenagakerjaan merupakan masalah ketatanegaraan dan kependudukan yang tak henti-hentinya diperdebatkan bahkan dari hari ke hari atau bulan kebulan terus mengisi lembaran- lembaran perjalanan kehidupan bangsa Indonesia ini. Jika diperhatikan masalahnya sudah mendekati kebobrokan, yang berujung pada krisis kepercayaan sehingga pihak manapun tidak berdaya mengatasinya baru sebatas retorika belaka.

Pembangunan ketenagakerjaan mempunyai banyak dimensi dan

keterkaitan yang tidak hanya mengenai kepentingan selama, sebelum dan sesudah

masa kerja tetapi juga mengenai kepentingan pengusaha, pemerintah dan

masyarakat. Untuk itu diperlukan pengaturan yang menyeluruh dan konprehensif,

antara lain mencakup pengembangan sumber daya manusia, peningkatan

produktifitas dan daya saing tenaga kerja Indonesia, upaya perluasan kesempatan

kerja, pelayanan penempatan tenaga kerja dan pembinaan hubungan industrial

.

(6)

Selanjutnya untuk kebijakan pembangunan sumber daya manusia di Kabupaten Bengkalis merupakan usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat daerah secara terarah dan berkesinambung dengan memperhatikan kapasitas sumber daya manusia daerah dan pemamfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi , serta memperhatikan tantangan global yang semakin meningkat.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia memiliki nilai strategis untuk mewujudkan masyarakat sejahtera dengan kemampuan sumber daya manusia yang aktif , dinamis serta memiliki kemampuan daya saling yang tinggi. Dalam upaya memanfaatkan tenaga kerja lokal oleh perusahaan perlu diatur dan ditetapkan dalam suatu Peraturan Daerah. Pemerintah Kabupaten Bengkalis menetapkan Kebijaksanaanya dengan mengeluarkan Peraturan Daertah Nomor 04 Tahun 2004 tentang penempatan tenaga kerja lokal. Peraturan Daerah Nomor 04 Tahun 2004 ini dibuat guna mengoptimalkan penggunaan tenaga kerja lokal dan untuk melindungi hak – hak tenaga kerja lokal serta menghindari adanya kecemburuan sosial. Untuk terlaksananya Perda Nomor 04 Tahun 2004 tentang Penempatan Tenaga Kerja Lokal maka Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menetapkan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis untuk menjalankan berbagai kewenangan agar tercapainya tujuan dari Peraturan Daerah tersebut.

Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 04 tahun 2004 Tentang

Penempatan Tenaga Kerja Lokal Bab II Ayat 1 , Setiap Pengusaha atau pengurus

wajib mengusahakan dan mengupayakan secara maksimal agar lowongan

(7)

pekerjaan yang terbuka di perusahaannya diisi oleh tenaga kerja lokal, baik yang terampil maupun yang tidak terampil

Dan masalah ketenagakerjaan adalah masalah yang selalu ada dan akan tetap ada

sehubungan dengan pendirian perusahaan tersebut. Karena tenaga kerja adalah

pihak yang paling dominan dalam suatu perusahaan. Kebutuhan akan tenaga ahli

yang professional serta kebutuhan akan teknologi-teknologi yang dapat

mendukung suatu proses kerja, membuat perusahaan-perusahaan swasta, baik itu

swasta asing maupun swasta nasional menggunakan tenaga-tenaga asing sebagai

tenaga kerja meskipun tetap mengutamakan penggunaan tenaga kerja lokal

terkususnya di Kabupaten Bengkalis. Terbatasnya penggunaan tenaga kerja lokal

tersebut di perusahaan- perusahaan yang terdapat di Kabupaten Bengkalis dapat

dilihat dari banyaknya tenaga kerja dari luar yang bekerja, yang mengisi

lowongan dan jabatan di perusahaan, bahkan tak jarang pekerjaan yang

memerlukan keahlian (skill), hal inilah yang membuat masyarakat lokal merasa

termarginalkan di daerahnya sendiri dan merasa perlu mendapatkan keadilan

sosial melalui pemerintah daerah yaitu Dinas Tenaga kerja. Untuk terlaksananya

Perda Nomor 04 Tahun 2004 tentang Penempatan Tenaga Kerja Lokal maka

Pemerintah Kabupaten Bengkalis telah menetapkan Dinas Tenaga Kerja dan

Transmigrasi Kabupaten Bengkalis untuk menjalankan berbagai kewenangan agar

tercapainya tujuan dari Peraturan Daerah tersebut. Dalam hal ini Dinas Tenaga

Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis akan menjalankan tugas dan

fungsinya di bidang ketenagakerjaan dengan susunan struktur organisasi

berdasarkan Peraturan Bupati Bengkalis Nomor 78 Tahun 2012 tentang Tugas

(8)

Pokok dan Fungsi Serta Rincian Tugas Pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis.

Kecamatan Mandau terdapat 180 perusahaan migas , berikut adalah beberapa contoh 10 perusahaan yang bergerak berbagai bidang

Tabel 1.1 : Jumlah Perusahaan Yang Beroperasi di Kecamatan Mandau dalam Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis dalam Penempatan Tenaga Kerja Lokal

No

Nama perusahaan

katagori Nama dana alat pengurus perusahaan

Jenis Usaha

Jumlah Tenaga Kerja WNI WNA 1 PT. Wahana

Karsa Swandiri

Migas Dasrul Kontruksi 1048 14

2 CV. Sinar Jaya

Non Migas

Bandaro Tuah Tembakau Olahan

15 - 3 PT. Petro

Papua Energy

Migas Taufiq H Drilling 151 1

4 PT. Rakind Worley

Migas Rio Herian Nsi Kontruksi 316 7 5 PT. Ganda

Putra

Non Migas

Chandra Pembiayaan 33 - 6 PT. Huebai

Petroleum Service

Migas Atang Herman Drilling 447 5

7 PT. Supraco Indonesia

Migas Abdullah Jasa Tenaga Kerja

150 - 8 PT. Imeco

Inter Sarana

Migas Gede Agus Pengadaan Barang dan

Jasa

37 2

9 PT. Raga Perkasa

Migas Tri Mulyono Kontruksi 40 1 10 PT. Kimiko Non

Migas

Ridho Bre Pengadaan Barang dan

jasa

86 -

Sumber: Disnaker Kabupaten Bengkalis 2018

(9)

Dalam hal ini peneliti memfokuskan untuk mengambil di Daerah Kabupaten Bengkalis khususnya di Kecamatan Mandau sebagai tempat penelitian.

Kecamatan Mandau memiliki potensi sumber daya alam di bidang minyak bumi dan gas alam, ladang minyak Duri Field yang dikuasai perusahaan asing yang beroperasi sejak 1958, kini memiliki 185 sumur minyak produksi inilah yang menjadi daya tarik investor asing maupun swasta untuk berinvestasi di daerah ini.

Dapat dilihat dari jumlah perusahaan yang berada di Kabupaten Bengkalis

Tabel I.2 : Jumlah Tenaga Kerja Lokal dan Asing di PT. Wahana Karsa Swandiri Kecamatan Mandau dalam Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis dalam Penempatan Tenaga Kerja Lokal

Tahun

Jumlah

Perusahaan Kecamatan

Mandau

Jumlah Tenaga Kerja PT. Wahana Karsa Swandiri

WNI persentase WNA Persentase

2016 176 433 40% 8 2%

2017 180 1048 60% 6 3%

Jumlah 356

Sumber: Disnaker Kabupaten Bengkalis 2018

Jumlah perusahaan yang beroperasi di Kecamatan Mandau yaitu pada tahun 2016 jumlahnya sebanyak 176 dengan jumlah tenaga kerja lokal pada PT.

Wahana Karsa Swandiri sebanyak 433 dengan persentase 40 % dan Asing sebanyak 8 dengan persentase 2% . pada tahun 2017 jumlah perusahaan di PT.

Wahana Karsa Swandiri sebanyak 1048 dengan persentase 60% dan Asing

sebanyak 6 dengan persentase 3% tenaga kerja,

(10)

jumlah perusahaaan pertahunnya terjadi peningktan dan penurunan sehingga mempengaruhi jumlah tenaga kerja yang direkrut. Adanya Peningkatan jumlah tenaga kerja pada tenaga lokal dan penurunaan tenaga asing di tahun 2017 , di akibatkan adanya indikasi atau masalah pada setiap perusahaan di Kecamatan Mandau salah satunya di PT. Wahana Karsa Swandiri. Pada tahun 2016 .sekitar 28% tenaga kerja asing masih beroperasi di perusahaan tersebut. ini dapat menimbulkan kecemberuan sosial terhadap tenaga kerja lokal yang berada di kecamatan mandau, Masalah yang timbul pada perusahaan di karenakan keterampilan orang asing lebih memungkinkan dibandingkan dengan tenaga kerja lokal , seharusnya perusahaan besar dan menegah wajib membuat program – program pengembangan SDM tenaga kerja lokal disekitar wilayah tersebut yang bertujuan agar masayarakat tidak ada kecemburuan sosial di lingkungannya , Karna

Menurut peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 04 tahun 2004

tentang Penempatan tenaga kerja lokal pada pasal 1 yang berbunyi : Tenaga kerja

lokal adalah tenaga kerja yang berasal dari kabupaten bengkalis atau dari

daerah lain yang lahir dikabupaten Bengkalis secara turun temurun atau

berdomisili dalam jangka waktu 1 (satu) tahun atau berdasarkan perkawinan

campuran.. dalam peraturan tersebut sudah jelas bahwa tenaga lokal berhak

menduduki di suatu perusahaan tersebut Di tahun 2017 jumlah tenaga kerja lokal

meningkat dibandingkan tahun sebelumnya dan jumlah tenaga kerja asing

menurun , ini dapat dikatakan bahwa setiap perusahaan mendahulukan tenaga

lokal dibandingkan tenaga asing. Karena dengan upaya seperti ini tenaga kerja

(11)

lokal yang berada di kecamatan mandau dapat bekerja didaerah tersebut dan dapat mengurangi jumlah pengangguran yang berada di daerah tersebut . Dalam Pengusaha atau pengurus wajib membuat laporan setiap tahunnya tentang kemajuan persentase perkembangan komposisi lowongan pekerjaan dan jabatan di perusahaannya pada dinas atau kantor yang menangani masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Bengkalis Dalam penempatan tenaga kerja lokal yakni pada Perda No 04 Tahun 2004 Pasal 7 dan 8 yakni: Pengisian lowongan pekerjaan diperusahaan, pengusaha atau pengurus wajib mengupayakan secara bertahap dalam 5 (lima) tahun pertama, pengisian lowongan pekerjaan di perusahaan di isi oleh tenaga kerja lokal sebesar minimal (sekurang kurangnya) 50% dan 5 (lima) tahun kedua minimal (sekurang-kurangnya) menjadi 75%. Pengusaha atau pengurus wajib membuat laporan setiap tahunny tentang kemajuan persentase perkembangan komposisi pengisian lowongan pekerjaan dan jabatan diperusahaannya pada Dinas yang menangani masalah ketenagakerjaan di Kabupaten Bengkalis. Apabila di perusahaan jumlah tenaga kerja lokal mencapai 75% maka penempatan tenaga kerja lokal dapat dikatakan efektif.

Adapun yang menjadi indikator dari fenomena tersebut sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis adalah sebagai berikut :

1. Perumusan kebijakan teknis di bidang tenaga kerja

2. Penyelenggara urusan pemerintah dan pelayanan umum dibidang tenaga kerja

3. Pembinaan dan pelaksanaan tugas dibidang tenaga kerja

(12)

Dalam melaksanakan penempatan tenaga kerja lokal terdapat kendala- kendala dalam pelaksanaannya sehingga terdapatnya dampak negative atau fenomena - fenomena penempatan tenaga kerja lokal tidak berjalan efektif, untuk mencapai efektifitas bukanlah hal yang mudah, meskipun segala upaya telah dilakukan dinas semaksimal mungkin, tetapi tetap saja menemukan hambatan yang berpengaruh

1. Tenaga kerja lokal yang belum secara optimal di mamfaatkaan oleh berbagai perusahaan yang beroperasi di kecamatan mandau

2. Adanya kecendrungan perlakuan yang diskriminatif kepada tenaga kerja lokal. Dengan alasan klasik bahwa keterampilan ketenaga kerja lokal masih rendah .

3. Menimbulkan dampak negatif seperti kesenjangan ekonomi antara karyawan perusahaan dengan masyarakat sekitar yang menimbulkan kecemburuan sosial

Berdasarkan Uraian fenomena- fenomena di atas terlihat belum terlaksana

dengan tepat sasaran dan masih banyak pelanggaran- pelanggaran . sehubung

dengan kondisi tersebut maka penulis merasa tertarik untuk membuktikan dan

melakukan penelitian lebih lanjut dengan menetapkan judul “ Peranan Dinas

Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis Dalam Penempatan

Tenaga Kerja Lokal di Kecamatan Mandau”

(13)

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan Fenomena Masalah yang dijelaskan Penulis diatas , maka dalam penelitian ini penulis dapat merumuskan “ Bagaimana Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis dalam Penempatan Tenaga Kerja Lokal di Kecamatan Mandau”

C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian 1. Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan Penelitian yaitu sebagai beriku :

Untuk Menganalisis dan menjelaskan Peranan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Bengkalis dalam penempatan tenaga kerja lokal di PT. Wahana Karsa Swandiri Kecamatan Mandau 2. Kegunaan Penelitian

Diharapkan penelitian ini berguna untuk :

a. Hasil penelitian ini menjadi masukam dalam tatanan masyarakat untuk pengembangan ide dan meningkatkan kesejahteraan masayarakat di Kecamatan Mandau

b. Hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan rujukkan penelitian

lanjutan dan informasi tambahan bagi berbagai pihak perusahaan

maupun Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten

Bengkalis Khusus dalam penempatan tenaga kerja lokal

Referensi

Dokumen terkait

Badan Pendapatan Daerah Provinsi Sulawesi Utara menciptakan Sistem Informasi Pembayaran Pajak Kendaraan Bermotor dalam hal ini aplikasi yang dinamakan yaitu Info

Minyak pelumas feedstock Tidak ada pengecualian Bahan baku pelumas berupa pelumas dasar sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (2) Keputusan Presiden Nomor 21 Tahun

Hasi penelitian ini juga konsisten dengan penelitian yang dilakukan oleh Arrosyd et.al (2012) dimana indikator dari kualitas kehidupan kerja yaitu sistem

Kepastian hukum atas suatu perjanjian jual beli di bawah tangan akan timbul apabila para pihak yang ada dalam perjanjian mengakui dan menyatakan bahwa tandatangan

Menurut Mahmudi (2010) “semakin besar hasilnya berarti semakin besar pula peranan pajak daerah terhadap PAD, begitupun sebaliknya semakin kecil hasil perbandingannya maka

Module Handbook: Digital Techniques and Laboratory - 18 3-5 Sub CP-MK 2: Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan tentang gerbang logika, aljabar boolean, penyederhanaan

Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan hubungan antara kepadatan hotspot dan faktor pemicu kebakaran hutan serta mendapatkan model spasial sebaran tingkat kerawanan

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian Suspek Tb Paru yang terdiri dari umur, pendidikan, pendapatan, status