KONDISI UMUM KEBUN. Letak Geografis Kebun. Keadaan Iklim dan Tanah

Download (0)

Full text

(1)

KONDISI UMUM KEBUN

Letak Geografis Kebun

PT. Ladangrumpun Suburabadi merupakan perusahaan yang mengelola tiga unit usaha yaitu : Angsana Estate (ASE), Gunung Sari Estate (GSE), dan Angsana Factory (ASF). Ketiga unit usaha tersebut masih berada dalam satu induk perusahaan PT. Minamas Gemilang yang kemudian berubah menjadi Minamas Plantation. Kemudian pada tahun 2008, Minamas bergabung dengan

perusahaan Sime Darby yang tergabung dalam Sime Darby Group.

PT. Ladangrumpun Suburabadi dirintis pada tahun 1988, saat itu merupakan hutan seluas 5 909 ha. Angsana Estate mempunyai luas lahan ± 3 250 ha dan selebihnya ditangani oleh Gunungsari Estate.

Lokasi Angsana Estate barada di desa Bayan Sari, Kecamatan Angsana, Kabupaten Tanah Bumbu, Provinsi Kalimantan Selatan dengan jarak 240 km dari Banjar baru. Batas areal Angsana Estate adalah : sebelah utara berbatasan dengan Kebun Hutan Tanaman Industri (HTI), sebelah selatan berbatasan dengan Gunung Sari Estate, sebelah barat berbatasan dengan PT. Buana Karya Bakti (BKB), dan sebelah timur berbatasan dengan Sungai Sebamban. Peta Angsana Estate dapat dilihat pada Gambar Lampiran 6.

Keadaan Iklim dan Tanah

Angsana Estate berada pada ketinggian 15 m di atas permukaan laut

dengan temperatur rata-rata tahunan berkisar antara 28 –32

o

C (Badan Pusat

Statistik Kab. Tanah Bumbu, 2007). Data curah hujan selama 10 tahun terakhir,

yaitu tahun 2000-2009 menunjukkan bahwa Angsana Estate memiliki rata-rata

curah hujan tahunan sebesar 2 339 mm/tahun. Sedangkan hari hujan rata-rata

mencapai 123 hari/tahun. Berdasarkan klasifikasi iklim Schmidt & Ferguson,

Angsana Estate termasuk dalam tipe iklim B (daerah basah dengan vegetasi hutan

(2)

hujan tropika) dengan nilai Q = 21%. Data curah hujan dan hari hujan di Angsana Estate disajikan pada Lampiran 7.

Hasil survei tanah semi detil tahun 2006 oleh Departemen Riset Minamas menunjukkan bahwa lahan di Angsana Estate mempunyai dua seri tanah yaitu MM-18 Petroferric Hapludox dan seri tanah MM-19 Plinthic Hapludox. Kedua seri tanah tersebut dikelompokkan dalam tiga satuan peta lahan (SPL) yaitu SPL 1 untuk seri tanah MM-18 Petroferric Hapludox dengan kemiringan 8-15% seluas 1855 ha (59%), SPL 2 untuk seri tanah Petroferric Hapludox dengan kemiringan 15-20% seluas 389 ha (12%), dan SPL 3 untuk seri tanah MM-19 Plinthic Hapludox dengan kemiringan 3-8% seluas 903 ha (29%). Seri tanah MM-18 Petroferric Hapludox memiliki regim kelembaban udik (tidak pernah kering selama 90 hari kumulatif setiap tahun pada kedalaman 10 –90 cm dari permukaan tanah) serta terdapat kontak petroferik (lapisan hasil akumulasi sesquioksida atau Fe-oksida yang mengeras seperti batu) pada kedalaman  125 cm. Seri tanah MM-19 Plinthic Hapludox juga memiliki regim kelembaban udik serta mempunyai  1 horison pada kedalaman  125 cm yang mengandung plintit (karatan-karatan besi yang telah mengeras seperti kerikil) sebesar  0.5 volumenya atau kontinyu. Kedua seri tanah di kebun Angsana mempunyai pH 4.55 – 4.58.

Kelas kesesuaian lahan untuk Angsana Estate tergolong ke dalam kelas S2 (sesuai/suitable) yaitu pada SPL 3 dan kelas S3 (kurang sesuai/moderately suitable) yaitu pada SPL 1 dan 2. Gambar Satuan Peta Lahan SPL di Angsana Estate dapat dilihat pada Lampiran 8.

Areal Konsesi dan Tata Guna Lahan

Angsana Estate mempunyai hak guna usaha (HGU) dengan total luas

lahan sebesar 3 250 ha. Penggunaan areal HGU tersebut terdiri dari areal yang

ditanami kelapa sawit (TM dan TBM) 3 033 ha, areal pabrik kelapa sawit seluas

52 ha, Areal Prasarana 119 ha serta bukit, sungai dan lembah seluas 46 ha. Peta

luas areal dan tata guna lahan selengkapnya disajikan pada Lampiran 9.

(3)

Keadaan Tanaman dan Produksi

Tanaman kelapa sawit yang dibudidayakan di Angsana Estate adalah varietas tenera, hasil persilangan dura dan pisifera, yang berasal dari tenera Marihat (PPKS), tenera Socfindo, dan tenera Guthrie. Pada tanaman menghasilkan (tahun tanam 1996, 1998, 1999, dan 2000) lebih didominasi oleh varietas tenera Marihat (PPKS) dan tenera Socfindo, sedangkan varietas pada TBM adalah varietas tenera Guthrie. Jarak tanam yang digunakan adalah jarak tanam segitiga sama sisi dengan ukuran 9.2 m x 9.2 m x 9.2 m dengan standar populasi 136 tanaman/ha. Deskripsi mengenai karakteristik varietas-varietas tenera yang dibudidayakan pada TM Angsana Estate disajikan pada Tabel 1.

Tabel 1. Deskripsi Potensi Pertumbuhan dan Produksi Bahan Tanaman Tenera Asal Marihat dan Socfindo

Deskripsi

PPKS Socfindo

Marihat Dura x Pisifera A. Sifat Vegetatif

1. Tinggi tanaman pada umur 8 tahun 3.20 4.83

2. Rata-rata kecepatan meninggi (m/tahun) 0.53 0.05

3. Lingkar batang (m) 3.04 -

4. Panjang daun (m) 6.12 5.01

5. Produksi daun/tahun 26 31

B. Produksi

1. Umur mulai panen (bulan) 30 24

2. Jumlah tandan/pohon/tahun 12 18.6

3. Rata-rata berat tandan (kg) 17 13

4. Produksi minyak (ton/ha/tahun) 6.7 8.5

5. Ekstraksi minyak (%) 24.3 27.4

6. Ekstraksi inti (%) 5.9 4.2

C. Anjuran kerapatan tanaman/ha 143 143

Sumber : Pahan, 2008

Tanaman kelapa sawit di Angsana Estate di tanam pada beberapa tahun

tanam yaitu untuk TM ditanam pada tahun 1996 (630 ha), tahun tanam 1998

(4)

(1 605 ha), tahun tanam 1999 (187 ha), dan tahun tanam 2000 (84 ha), sedangkan untuk TBM ditanam pada tahun tanam 2006 (308 ha), tahun tanam 2007 (182 ha), dan tahun tanam 2008 (37 ha). Populasi tanaman kelapa sawit berdasarkan tahun tanam yang ada di Angsana Estate disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2. Populasi Tanaman Kelapa Sawit Berdasarkan Tahun Tanam di Angsana Estate

Tahun Tanam

Divisi I Divisi II Divisi III

Luas (ha)

Jumlah Tanaman

Luas (ha)

Jumlah Tanaman

Luas (ha)

Jumlah Tanaman

1. TM

1996 - - 334 43 860 298 37 951

1998 482 64 934 492 66 510 629 81 937

1999 19 2 516 - - 168 22 067

2000 - - - - 84 10 646

Sub Total 501 67 450 826 110 370 1179 152 601

2. TBM

2006 271 28 114 - - 37 4 518

2007 182 23 102 - - - -

2008 37 5 013 - - - -

sub total 490 56 229 - - 37 4 518

total 991 179 908 826 110 370 1216 161 637

Sumber: Kantor Besar ASE (Februari, 2010)

Struktur Organisasi dan Ketenagakerjaan

Angsana Estate dipimpin oleh seorang manager yang bertanggung jawab

terhadap pengelolaan dan perkembangan kebun yang dipimpinnya. Manajer

kebun memiliki wewenang untuk mengkoordinir kebun yang dikelolanya serta

mengambil setiap keputusan kegiatan operasional kebun. Estate manager dalam

melaksanakan kinerjanya dibantu oleh staf-staf kebun, yaitu; kasie, senior asisten,

asisten kebun, dan dokter. Kasie bertanggung jawab terhadap semua urusan

administrasi kebun dan bersama dengan senior asisten bertugas mengelola

gudang. Kasie membawahi karyawan kantor besar.

(5)

Senior asisten biasa disebut asisten kepala (askep) bertugas untuk mengelola emplasemen, traksi, dan gudang (bersama dengan kasie), serta mengorganisasikan asisten divisi. Asisten divisi bertanggung jawab terhadap semua kegiatan, baik kegiatan administrasi maupun kegiatan operasional yang ada di divisi yang dipimpinnya. Dalam melaksanakan pekerjaannya, asisten divisi dibantu oleh mandor dan kerani divisi. Mandor bertugas mengorganisir dan mengawasi kinerja karyawan kebun, sedangkan kerani divisi bertugas mengurus seluruh kegiatan administrasi yang meliputi absensi karyawan, gaji karyawan, laporan kegiatan harian, laporan produksi, dan bon permintaan barang. Dokter dibantu mantri dan bidan untuk mengelola poliklinik sentral dalam memberikan pelayanan kesehatan karyawan dan warga sekitar.

Tabel 3. Data Karyawan Angsana Estate

No. Uraian Divisi Traksi Kantor

Besar

Total ASE I II III

Karyawan Staf

1. Estate Manajer 1 1

2. Senir Asisten 1 1

3. Asisten 2 2

4. Kasie 1 1

5. Dokter 1 1

Total Karyawan Staf 6 6

Karyawan Non-Staf 1

. PEKERJA SKU

a. Mandor 1 1 1 1 0 0 3

b. Mandor 8 4 9 0 0 21

c. Pekerja Langsung

- Perawatan 46 17 65 0 0 128

- Panen 44 55 51 0 0 150

d. Pekerja Tidak Langsung

- SKU Bulanan 1 1 1 24 23 50

- SKU Harian 3 6 8 42 9 68

Total Pekerja SKU 103 84 135 66 32 420

2. Pekerja Borongan 40 12 52

Total Karyawan Non-Staf 143 84 135 78 32 472

Sumber: Kantor Besar ASE (Januari, 2010)

(6)

Fasilitas Kesejahteraan Karyawan

Jaminan kesejahteraan karyawan merupakan fasilitas yang diberikan Angsana Estate sesuai dengan undang-undang ketenagakerjaan. Fasilitas yang diberikan kepada karyawan berupa rumah, sarana ibadah, poliklinik, tempat penitipan anak, sarana pendidikan, dan sarana olahraga, gaji, peralatan kerja (egrek, dodos, angkong, kapak, gancu, batu asah, dan alat pelindung diri), tunjangan hari raya, bonus akhir tahun, jaminan kesehatan, dan tunjangan dana pensiun.

Fasilitas rumah yang diberikan adalah mess untuk tamu, perumahan staf, dan perumahan karyawan. Mess dan perumahan staf adalah bangunan permanen dan terletak di emplasemen, sedangkan perumahan karyawan merupakan bangunan semi permanen yang terletak di sekitar kantor divisi masing-masing.

Rumah karyawan dilengkapi dengan fasilitas air bersih dan penerangan selama tujuh jam pada hari kerja dan delapan jam pada hari libur. Rumah terdiri dari dua tipe yaitu: tipe satu rumah (G1) untuk mandor 1, kerani divisi, dan mantri, dan tipe dua rumah (G2) untuk karyawan pada umumnya.

Pada setiap divisi disediakan sarana ibadah, tempat penitipan anak, dan sarana olahraga berupa lapangan sepak bola dan bola voli. Sarana olahraga juga disediakan di lingkungan emplasemen antara lain: lapangan bola voli, tenis lapangan, gedung olah raga (bulu tangkis, tenis meja, fitness), kolam renang anak, dan area bermain anak-anak.

Sarana pendidikan yang disediakan oleh kebun adalah Play Group, Taman Kanak-kanak (TK), taman pendidikan Al-Qur’an, Sekolah Dasar (SD), dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) serta dilengkapi dengan fasilitas bus sekolah.

Selain memberikan fasilitas-fasilitas umum, kebun juga memberikan kompensasi berupa gaji dan tunjangan-tunjangan kepada karyawannya. Gaji tanaman

karyawan SKU sesuai dengan UMR (Upah Minimum Regional) Rp 1 024 000/bulan sedangkan untuk karyawan SKU bulanan disesuaikan dengan

golongan karyawan.

Figure

Updating...

References

Scan QR code by 1PDF app
for download now

Install 1PDF app in