• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II HASIL PENYELENGGARAAN URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II HASIL PENYELENGGARAAN URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB II

HASIL PENYELENGGARAAN URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH

3.1 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah A. Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap melaksanakan Urusan wajib Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak sebagaimana diatur melalui Peraturan daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap dan Peraturan Bupati Nomor 98 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap. Adapun pada tahun 2020 Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap untuk Urusan Wajib Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana melaksanakan program sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran

2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4. Program Perencanaan dan pelaporan kinerja

5. Program Keluarga Berencana 6. Program Pelayanan Kontrasepsi 7. Program Pengendalian Penduduk

8. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga

9. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR.

Capaian indikator masing – masing program sebagai berikut : a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran.

1. Capaian kinerja Program : Program ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp.

1.754.396.320,-. Indikator program yang ditetapkan adalah Tersedianya administrasi perkantoran setiap bulan dengan target 100%. Tingkat capaian rata – rata indikator tersebut adalah 100%. Tingkat capaian 100% dikarenakan kegiatan yang terdapat pada program tersebut terlaksana dalam rangka menunjang administarsi perkantoran Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap.

2. Capaian kinerja kegiatan : Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dilaksanakan melalui kegiatan :

 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

 Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan

 Penyediaan Alat Tulis Kantor

 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

 Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor

 Penyediaan Makanan dan Minuman

 Rapat-Rapat Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

Pada Tahun 2020 dikarenakan adanya pandemi Covid-19, beberapa kegiatan dalam program tersebut dilakukan refocusing sebesar 50% dari pagu definitif. Berikut perbandingan pagu kegiatan sebelum dan sesuah refocusing dalam rangka pencegahan Covid-19.

(2)

2 No Program/Kegiatan Target Anggaran

Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran

100% 2.303.693.120 1.754.396.320 (549.296.800) (23,84)

1 Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik

12 bln 342.600.000 342.600.000 - 0,00

2 Penyediaan Jasa Administrasi

Keuangan

12 bln 855.713.120 817.498.120 (38.215.000) (4,47)

3 Penyediaan Alat Tulis Kantor

12 bln 46.800.000 24.050.000 (22.750.000) (48,61)

4 Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan

12 bln 50.000.000 20.000.000 (30.000.000) (60,00)

5 Penyediaan

Peralatan dan Perlengkapan Kantor

12 bln 73.080.000 236.890.200 163.810.200 224,15

6 Penyediaan

Makanan dan Minuman

12 bln 335.500.000 126.358.000 (209.142.000) (62,34)

7 Rapat-Rapat

Koordinasi dan Konsultasi Ke Luar Daerah

12 bln 600.000.000 187.000.000 (413.000.000) (68,83)

Meskipun demikian Rata-rata tingkat Capaian indikator kegiatan tersebut sebesar 100%. Dikarenakan banyak kegiatan yang tidak terlaksana karena situasi pandemi COVID-19 sehingga kebutuhan rutin pelayanan administrasi perkantoran menyesuaikan dalam hal pelaksanaannyan dengan penjelasan sebagai berikut : - Penyediaan Jasa Komunikasi, Sumber Daya Air dan Listrik dapat memenuhi

kebutuhan selama 12 bulan

- Penyediaan Jasa Administrasi Keuangan dapat terpenuhi untuk 12 kali Honorarium Pejabat Pembuat Komitmen (PPKom), 12 kali honorarium Pengguna Anggaran, 12 bulan honor Petugas pengelola keuangan, 12 bulan honor Pegawai Honorer/Tidak Tetap dan Penjaga Keamanan Balai KB

- Penyediaan Alat Tulis Kantor dapat terpenuhi selama 12 bulan meskipun alokasi anggaran terkurangi karena refocusing Covid-19.

- Penyediaan Barang Cetakan dan Penggandaan dapat terpenuhi selama 12 bulan meskipun alokasi anggaran terkurangi karena refocusing Covid-19. Hal ini dikarenakan operasional untuk cetak penggandaan berkurang dikarenakan banyak informasi atau laporan sudah menggunakan metode paperless menggunakan aplikasi.

- Penyediaan Peralatan dan Perlengkapan Kantor terpenuhi untuk kebutuhan 12 bulan, serta mengakomodir kebutuhan sarana prasarana untuk pencegahan Covid-19 seperti Hand Sanitizer, Cairan disinfektan, Masker, Alat semprot, hand dryer, sabun cuci tangan serta alat cuci tangan portabel.

- Kegiatan makan minum rapat hanya terlaksana dengan peserta rapat paling banyak 25 orang.

(3)

3 - Kegiatan / undangan Perjalanan Dinas luar daerah terlaksana 4 kali dan lebih

banyak menggunakan media webinar / zoom meeting.

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program

Program Pelayanan Administrasi Perkantoran dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

1. Capaian kinerja Program : Program ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp.

230.946.450,-. Indikator program yang ditetapkan adalah Terpenuhinya sarana dan prsarana sesuai kebutuhan dengan target 100%. Tingkat capaian rata – rata indikator tersebut adalah 100%. Tingkat capaian 100% dikarenakan kegiatan yang terdapat pada program tersebut terlaksana dalam rangka menunjang Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap.

2. Capaian Kinerja Kegiatan : Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan yaitu : Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional dan Pemeliharaan Rutin/Berkala. Sebelumnya pada penetapan anggaran Definitif terdapat Kegiatan Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor.

Tetapi dikarenakan refocusing anggaran Covid-19, sehingga kegiatan tersebut mengalami refocusing dengan tidak terlaksana. Berikut perbandingan pagu kegiatan sebelum dan sesudah refocusing dalam rangka pencegahan Covid-19.

No Program/Kegiatan Target Anggaran Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Terpenuhinya sarana dan prsarana sesuai kebutuhan (100%)

870.000.000 230.946.450 (639.053.550) (73,45)

1 Pemeliharaan

Rutin/Berkala Gedung Kantor

- 306.000.000 - (306.000.000) (100,00)

2 Pemeliharaan

Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional

8 unit

kendaraan roda 4 dan 40 roda 2

492.000.000 194.946.450 (297.053.550) (60,38)

3 Pemeliharaan Rutin/Berkala

12 bulan, 10 Jenis Barang

72.000.000 36.000.000 (36.000.000) (50,00)

Meskipun demikian Rata-rata tingkat Capaian indikator kegiatan tersebut sebesar 100%. Dikarenakan banyak kegiatan yang tidak terlaksana karena situasi pandemi COVID-19 sehingga kebutuhan rutin pelayanan Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur menyesuaikan dalam hal pelaksanaannyan dengan penjelasan sebagai berikut :

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Gedung Kantor : Pemeliharaan rutin berkala gedung kantor dikarenakan Covid-19 tidak terlaksana anggaran adalah 0 rupiah.

Direncanakan pemeliharaan rutin berkala gedung kantor tersebut akan dilaksanakan pada tahun 2021 untuk mengakomodir pemeliharaan gedung kantor dinas KB PP dan PA dan 24 Balai KB Kecamatan yang tidak terlaksana pada tahun 2020.

- Pemeliharaan Rutin/Berkala Kendaraan Dinas/Operasional : Kegiatan ini terlaksana dengan mengurangi volume pemeliharaan kendaraan operasional roda empat dan kendaraan roda dua. Meskipun refocusing anggaran karena Covid-19 kegiatan ini

(4)

4 dapat terlaksana dengan pemeliharaan kendaraan roda empat sejumlah 8 unit dan kendaraan roda dua sejumlah 40 unit.

- Pemeliharaan Rutin/Berkala : Kegiatan ini juga mengalami refocusing Covid-19, sehingga jumlah barang / aset yang terpelihara berkurang dan masih tetap terakmodir untuk kebutuhan 12 bulan.

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program.

Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

c. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

1. Capaian kinerja Program : Program ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp.

7.000.000,-. Indikator program yang ditetapkan adalah Persentase Aparat yang telah mengikuti Diklat/Pendidikan/Pelatihan dengan target 100%. Tingkat capaian rata – rata indikator tersebut adalah 100%. Tingkat capaian 100% dikarenakan kegiatan yang terdapat pada program tersebut terlaksana dalam rangka menunjang Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap.

2. Capaian Kinerja Kegiatan : Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dilaksanakan melalui 1 (satu) kegiatan yaitu : Pendidikan dan pelatihan formal.

Sebelumnya pada penetapan anggaran Definitif teralokasi sebesar Rp. 25.000.000,-.

Tetapi dikarenakan refocusing anggaran Covid-19, sehingga kegiatan tersebut mengalami refocusing sehingga hanya dapat memberangkatkan 2 (dua) orang untuk pendidikan dan pelatihan. Berikut perbandingan pagu kegiatan sebelum dan sesudah refocusing dalam rangka pencegahan Covid-19.

No Program/Kegiatan Target Anggaran Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur

100 % 25.000.000 7.000.000 (18.000.000) (72,00)

1 Peningkatan Kapasitas Pegawai

5 orang pegawai

25.000.000 7.000.000 (18.000.000) (72,00)

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program.

Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

d. Program Perencanaan dan pelaporan kinerja

1. Capaian kinerja Program : Program ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp.

55.000.000,-. Indikator program yang ditetapkan adalah Terpenuhinya Dokumen perencanaan Pembangunan Daerah dengan target 100%. Tingkat capaian rata – rata indikator tersebut adalah 100%. Tingkat capaian 100% dikarenakan kegiatan yang terdapat pada program tersebut terlaksana dalam rangka menunjang Perencanaan dan pelaporan kinerja Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap.

2. Capaian Kinerja Kegiatan : Program Perencanaan dan pelaporan kinerja dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan yaitu : Penyusunan Renja Perangkat Daerah, Evaluasi Renstra Perangkat Daerah dan Evaluasi, Monitoring Kegiatan dan Pelaporan SAKIP. Program ini tidak tekena refocusing anggaran Covid-19, sehingga

(5)

5 kegiatan yang telah direncanakan di awal tahun dapat terlaksana dengan baik dengan capaian kinerja kegiatan sebagai berikut :

 Jumlah Dokumen Renja dan Renja Perubahan Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap = 2 Dokumen ( 100%)

 Dokumen Evaluasi Renstra Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap = 1 Dokumen (100%)

 Terlaksananya evaluasi, monitoring Kegiatan dan Pelaporan SAKIP = 6 dokumen ( 100%)

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program.

Program Perencanaan dan pelaporan kinerja dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

e. Program Keluarga Berencana

1. Capaian kinerja Program : Program Keluarga Berencana dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 7.081.986.000,- yang terdiri dari sumber anggaran APBD, DAK Fisik dan Biaya Operasional KB (BOKB). Indikator program yang ditetapkan adalah Persentase jumlah peserta KB/ CPR dengan target 73,71% tingkat capaian rata-rata indikator tersebut adalah 95,32%. Tingkat capaian indikator ini sangat tinggi dikarenakan kegiatan yang berada pada program tersebut dapat berjalan dengan baik meskipun pada situasi pandemi Covid-19.

2. Capaian kinerja kegiatan : program Keluarga Berencana dilaksanakan melalui 16 (enam belas) kegiatan dengan rincian beserta target dan realisasi kinerja sebagai berikut :

 Pembinaan Keluarga Berencana = 8 Kegiatan, 1925 org, 6 kategori Lomba (Juara I, II, III), terlaksana hanya 4 Kegiatan, untuk Kegiatan pembinaan keluarga berencana dalam rangka HUT Bhayangkara, TNI dan Aisyiyah, dan KB Kes-PKK tidak terlaksana karena pandemi Covid-19.

 Operasional Petugas Pembantu KB Desa/PPKBD = 297 Orang, kegiatan ini terlaksana meskipun anggaran terkena refocusing, hanya dapat mengakomodir honorarium PPKBd selama 5 bulan untuk 293 personil PPKBD.

 Pembinaan Keluarga Berencana Melalui Fasilitasi Orientasi KB Bagi Ormas Keagamaan = - , tidak terlaksana karena refocusing anggaran untuk Covid-19

 Pembinaan Keluarga Berencana Melalui Fasilitasi Pencatatan dan Pelaporan Di KKB = 56 petugas klinik KB, dan 85 org peserta rakor, Kegiatan ini terlaksana dengan mengikuti Prokes pencegahan Covid-19.

 Pembinaan Keluarga Berencana Melalui Fasilitasi Evaluasi Pelaksanaan Program KB Tribulanan = 512 org 4 kali, terlaksana sesuai dengan target kinerja

 Rakerda Bidang KB = -, tidak terlaksana karena refocusing anggaran untuk pencegahan Covid-19

 Pelayanan KIE KB Melalui Kelompok Masyarakat / Lembaga = 107 Kelompok, 4 kegiatan, 2052 org, 24 Kec, terlaksana sesuai dengan target kinerja

 Pelaksanaan Hari Keluarga Nasional = -, tidak terlaksana karena refocusing anggaran untuk pencegahan Covid-19

 Distribusi Alokon (DAK) = 12 bulan, 53 Klinik KB, terlaksana untuk memenuhi operasional Fasilitas Kesehatan sejumlah 53 klinik KB selama 12 bulan

 Operasional Penggerakan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana, Pembangunan Keluarga di Kampung KB (DAK) = 60 kampung KB, 24 Kec, 12 bulan. terlaksana sesuai dengan target kinerja, meskipun ada beberapa kegiatan yang tidak terlaksana karena situasi pandemi Covid-19.

(6)

6

 Operasional Pembinaan Program KB dimasyarakat oleh PPKBD dan Sub PPKBD di Posyandu (DAK) = 297 personil PPKBD, 2.303 per bulan, terlaksana sesuai dengan target kinerja.

 Dukungan Media KIE dan Manajemen Program KB (DAK) = 12 bulan, 24 Balai KB Kecamatan, terlaksana sesuai dengan target kinerja

 Pengadaan Sarana Pendataan (DAK) = 3 unit PC dan 4 unit Notebook, terlaksana sesuai dengan target kinerja

 Pengadaan Sarana Kerja PPKBD dan Sub PPKBD (DAK) = 6 set, terlaksana sesuai dengan target kinerja

 Pelayanan KIE Program KKBPK mengunakan MUPEN = -, tidak terlaksana karena refocusing anggaran untuk pencegahan Covid-19

 Operasional Balai Penyuluhan KB (DAK) = 24 Kecamatan, 24 Balai, 12 bulan, terlaksana sesuai dengan target kinerja.

Berikut perbandingan pagu kegiatan Program Keluarga Berencana sebelum dan sesudah refocusing dalam rangka pencegahan Covid-19.

No Program/Kegiatan Target Anggaran Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program Keluarga Berencana

73.71 % 8.013.382.000 7.081.986.000 (931.396.000) (11,62)

1 Pembinaan Keluarga Berencana

8 Kegiatan, 1925 org, 6 kat

150.000.000 75.000.000 (75.000.000) (50,00)

2 Operasional Petugas

Pembantu KB

Desa/PPKBD

297 Orang 884.000.000 337.744.000 (546.256.000) (61,79)

3 Pembinaan Keluarga Berencana Melalui Fasilitasi Orientasi KB Bagi Ormas Keagamaan

5 Kegiatan, 50 orang Tingka

40.000.000 - (40.000.000) (100,00)

4 Pembinaan Keluarga Berencana Melalui Fasilitasi Pencatatan dan Pelaporan Di KKB

56 petugas klinik KB, dan 85

18.000.000 13.000.000 (5.000.000) (27,78)

5 Pembinaan Keluarga Berencana Melalui Fasilitasi Evaluasi Pelaksanaan Program KB Tribulanan

512 org 4 kali 24.000.000 6.000.000 (18.000.000) (75,00)

6 Rakerda Bidang KB 14.000.000 - (14.000.000) (100,00)

7 Pelayanan KIE KB Melalui Kelompok Masyarakat / Lembaga

107 Kelompok, 4 kegiatan, 205

124.000.000 62.000.000 (62.000.000) (50,00)

8 Pelaksanaan Hari Keluarga Nasional

25.000.000 - (25.000.000) (100,00)

9 Distribusi Alokon (DAK) 12 bulan, 53 Klinik KB

124.868.000 124.868.000 - 0,00

10 Operasional

Penggerakan Program Kependudukan dan Keluarga Berencana, Pembangunan Keluarga di Kampung KB (DAK)

60 kampung KB, 24 Kec, 12 bu

1.992.576.000 1.923.936.000 (68.640.000) (3,44)

11 Operasional Pembinaan

Program KB

dimasyarakat oleh

297 personil PPKBD, 2.303 per

1.704.000.000 1.704.000.000 - 0,00

(7)

7 No Program/Kegiatan Target Anggaran

Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

PPKBD dan Sub PPKBD di Posyandu (DAK)

12 Dukungan Media KIE dan Manajemen Program KB (DAK)

12 bulan, 24 Balai KB Kecama

223.920.000 223.920.000 - 0,00

13 Pengadaan Sarana Pendataan (DAK)

3 unit PC dan 4 unit Notebo

107.000.000 107.000.000 - 0,00

14 Pengadaan Sarana Kerja PPKBD dan Sub PPKBD (DAK)

6 set 22.150.000 22.150.000 - 0,00

15 Pelayanan KIE Program KKBPK mengunakan MUPEN

760 org, 38 Kegiatan, 1 paket

77.500.000 - (77.500.000) (100,00)

16 Operasional Balai Penyuluhan KB (DAK)

24 Kecamatan, 24 Balai, 12 b

2.482.368.000 2.482.368.000 - 0,00

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program.

Program keluarga Berencana dengan tindikator kinerja program Persentase jumlah peserta KB/ CPR (73,71%) tercapai dengan nilai 70,26%. Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 95,32% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 95,83 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

f. Program Pelayanan Kontrasepsi

1. Capaian kinerja Program : Program Pelayanan Kontrasepsi dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 147.069.500,- dari sumber anggaran APBD.. Indikator program yang ditetapkan adalah Prosentase UnMet Needdengan target 11,48%

tingkat capaian rata-rata indikator tersebut adalah 88,33% (12,82%).. Tingkat capaian indikator ini tergolong tinggi dikarenakan kegiatan yang berada pada program tersebut dapat berjalan dengan baik meskipun pada situasi pandemi Covid- 19.

2. Capaian kinerja kegiatan : program Pelayanan Kontrasepsi dilaksanakan melalui 9 (sembilan) kegiatan, karena adanya refocusing Covid-19 maka kegiatan yang terlaksana sejumlah 4 (empat) kegiatan dengan rincian sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Target Anggaran Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program Pelayanan Kontrasepsi

11.48 % 392.740.000 147.069.500 (245.670.500) (62,55)

1 Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB

160 akseptor IUD , 275 akseptor Implant

100.000.000 40.000.000 (60.000.000) (60,00)

2 Pengadaan Obat Efek Samping Kontrasepsi

12 bulan, 11 jenis barang

35.000.000 35.000.000 - 0,00

3 Penanganan

Kegagalan dan Komplikasi

Kontrasepsi

10 kasus 31.500.000 - (31.500.000) (100,00)

4 Kegiatan Pemilihan Puskesmas dengan

3 Puskesmas, 184 peserta

24.000.000 - (24.000.000) (100,00)

(8)

8 No Program/Kegiatan Target Anggaran

Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

MKJP Terbanyak Tingkat Kab. Cilacap

rapat

5 Kegiatan Pemilihan Akseptor KB Lestari Tingkat Kab. Cilacap

3 orang 25.000.000 - (25.000.000) (100,00)

6 Kegiatan Bintek Pengelolaan Alokon di KKB

150 peserta, 180 Booklet Inst

26.000.000 - (26.000.000) (100,00)

7 Pertemuan Tim Jaga Mutu Pelayanan KB Tingkat Kabupaten Cilacap

59 orang rapat

Evaluasi Tim

11.500.000 - (11.500.000) (100,00)

8 Dukungan pelayanan KB MOW/MOP

1 akseptor MOP dan 20 akseptor MOW

86.200.000 39.240.000 (46.960.000) (54,48)

9 Promosi pelayanan KHIBA

3918 orang, 23

kecamatan, 2 keg

53.540.000 32.829.500 (20.710.500) (38,68)

Adapun Capaian kinerja kegiatan sebagai berikut :

 Pelayanan Pemasangan Kontrasepsi KB = Jumlah akseptor yang memasang IUD dan Implant adalah 160 akseptor IUD , 275 akseptor Implant Pengadaan Obat Efek Samping Kontrasepsi = Tersedianya obat efek samping Kontrasepsi, sejumlah 11 jenis barang untuk kebutuhan 12 bulan (100%)

 Dukungan pelayanan KB MOW/MOP = Jumlah Akseptor baru pelayanan KB MOW MOP selama tahun 2020 adalah 20 aksptor.

 Promosi pelayanan KHIBA = Jumlah peserta rakor PDDI dan peserta donor darah adalah 3918 orang, 23 kecamatan, 2 kec. (100%)

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program.

Program Pelayanan Kontrasepsi dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata- rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100%

(sangat tinggi).

g. Program Pengendalian Penduduk

1. Capaian kinerja Program : Program Pengendalian Penduduk dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 930.350.000,- dari sumber anggaran APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK). Indikator program yang ditetapkan adalah Prosentase UnMet Need dengan target 21,00% tingkat capaian rata-rata indikator tersebut adalah 124,48% (15,86%). Tingkat capaian indikator ini tergolong tinggi dikarenakan kegiatan yang berada pada program tersebut dapat berjalan dengan baik meskipun pada situasi pandemi Covid-19.

2. Capaian Kinerja Kegiatan : Program Pengendalian Penduduk dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan yaitu : Pengadaan mobil penerangan (DAK), Pengadaan sarana mobilitas PLKB / PKB, Pengadaan sarana mobilitas PLKB / PKB (DAK). Seharusnya pada program ini terdapat 6 (enam) kegiatan, tetapi karena refocusing anggaran Covid-19, sehingga kegiatan yang telah direncanakan di awal tahun tidak dapat terlaksana. Dengan rincian sebagai berikut :

(9)

9 No Program/Kegiatan Target Anggaran

Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program Pengendalian Penduduk

21 % 1.024.300.000 942.800.000 (81.500.000) (7,96)

1 Penyusunan analis

Parameter dan

Pengembangan Profil serta Proyeksi Indikator Pengendalian Kuantitas Kependudukan

40.000.000 - (40.000.000) (100,00)

2 Rakor pengendalian penduduk

31.500.000 - (31.500.000) (100,00)

3 Pembentukan Sekolah siaga kependudukan

10.000.000 - (10.000.000) (100,00)

4 Pengadaan mobil

penerangan (DAK)

1 unit 755.000.000 755.000.000 - 0,00

5 Pengadaan sarana mobilitas PLKB / PKB

10 jenis barang

60.000.000 60.000.000 - 0,00

6 Pengadaan sarana mobilitas PLKB / PKB (DAK)

5 unit 127.800.000 127.800.000 - 0,00

Adapun capaian kinerja kegiatan Program Pengendalian Penduduk sebagai berikut :

 Pengadaan mobil penerangan (DAK) = 1 unit mobil dengan realisasi 100% ( 1 unit mobil)

 Pengadaan sarana mobilitas PLKB / PKB = 10 jenis barang dengan realisasi 100%

 Pengadaan sarana mobilitas PLKB / PKB (DAK) = 5 unit, dengan realisasi 100%

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program.

Program Pengendalian Penduduk dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata- rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100%

(sangat tinggi).

h. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga

1. Capaian kinerja Program : Program penyiapan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 251.260.000,- dari sumber anggaran APBD dan Dana Alokasi Khusus (DAK) penugasan stunting.

Indikator program yang ditetapkan adalah Persentase desa/kelurahan yang memiliki Tribina Keluarga Berencana aktif dengan target 69,00% tingkat capaian rata-rata indikator tersebut adalah 100,00% (69,00%). Tingkat capaian indikator ini tergolong tinggi dikarenakan kegiatan yang berada pada program tersebut dapat berjalan dengan baik meskipun pada situasi pandemi Covid-19.

2. Capaian Kinerja Kegiatan : Program penyiapan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga dilaksanakan melalui 2 (dua) kegiatan yaitu : Pengasuhan 1000 Hari Kelahiran Pertama di Desa Stunting (DAK) dan Pengadaan BKB KIT Stunting (DAK).

Seharusnya pada program ini terdapat 6 (enam) kegiatan, tetapi karena refocusing anggaran Covid-19, sehingga kegiatan yang telah direncanakan di awal tahun tidak dapat terlaksana. Dengan rincian sebagai berikut :

(10)

10 No Program/Kegiatan Target Anggaran

Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program penyiapan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga

69 % 351.260.000 281.260.000 (70.000.000) (19,93)

1 Pengadaan Kartu Kembang Anak

6000 lembar

30.000.000 30.000.000 - 0,00

2 Pembinaan Kelompok BKB Melalui Pemilihan Kelompok BKB Teladan

25.000.000 - (25.000.000) (100,00)

3 Peningkatan Kualitas Lansia melalui pembinaan kelompok BKL

25.000.000 - (25.000.000) (100,00)

4 Pembinaan UPPKS melalui pemilihan kelompok UPPKS teladan

20.000.000 - (20.000.000) (100,00)

5 Pengasuhan 1000 Hari Kelahiran Pertama di Desa Stunting (DAK)

75 orang, 10 desa, 5 kegiata

207.560.000 207.560.000 - 0,00

6 Pengadaan BKB KIT Stunting (DAK)

5 set 43.700.000 43.700.000 - 0,00

Adapun capaian kinerja kegiatan Program penyiapan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga sebagai berikut :

 Pengadaan Kartu Kembang Anak = target kinerja 6000 lembar, tercapai 100%

 Pembinaan Kelompok BKB Melalui Pemilihan Kelompok BKB Teladan = -

 Peningkatan Kualitas Lansia melalui pembinaan kelompok BKL = -

 Pembinaan UPPKS melalui pemilihan kelompok UPPKS teladan = -

 Pengasuhan 1000 Hari Kelahiran Pertama di Desa Stunting (DAK) = 75 orang, 10 desa, 5 kegiatan, tercapai 80%, hal ini dikarenakan untuk belanja penggandaan kepada peserta tidak terambil semua, kemudian jumlah peserta yang semual 75 orang, dilaksanakan hanya 40 peserta karena mengikuti protokol kesehatan Covid-19.

 Pengadaan BKB KIT Stunting (DAK) = 5 set, tercapai 100%

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program.

Program penyiapan tenaga pendamping kelompok Bina Keluarga dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

i. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

1. Capaian kinerja Program : Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 53.750.000,- dari sumber anggaran APBD. Indikator program yang ditetapkan adalah Prosentase Pusat Informasi dan Konseling (PIK) aktif dengan target 48,00% tingkat capaian rata- rata indikator tersebut adalah 100,00% (48,00%). Tingkat capaian indikator ini tergolong tinggi dikarenakan kegiatan yang berada pada program tersebut dapat berjalan dengan baik meskipun pada situasi pandemi Covid-19. serta terdapat kegiatan yang dilakukan refocusing anggaran.

(11)

11 2. Capaian Kinerja Kegiatan : Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR dilaksanakan melalui 3 (tiga) kegiatan yaitu : Pembinaan PIK R melalui Pemilihan Kelompok Pik R Teladan, Pengembangan Proram Genre melalui Pemilihan Duta Genre, Fasilitasi Pelayanan KRR Melalui Revitalisasi Saka Kencana.

Seharusnya pada program ini terdapat 4 (empat) kegiatan, tetapi karena refocusing anggaran Covid-19, sehingga kegiatan yang telah direncanakan di awal tahun tidak dapat terlaksana. dengan rincian sebagai berikut :

A d a p u n

c a p a i a n

k i n e r

Kegiatan yang terdapat dalam Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR sebagai berikut :

 Pembinaan PIK R melalui Pemilihan Kelompok Pik R Teladan = 72 orang, terealisasi 100%

 Pengembangan Proram Genre melalui Pemilihan Duta Genre = 60 orang, 3 pasang, terealisasi 100%

 Fasilitasi Pelayanan KRR Melalui Revitalisasi Saka Kencana = 1 saka, 50 orang 12 kegiatan, terealisasi 100%

 Peningkatan Kualitas Pemahaman Kesehatan Reproduksi Melalui Advokasi di Sekolah = -

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program.

Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

No Program/Kegiatan Target Anggaran Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program

pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR

48 % 95.000.000 53.750.000 (41.250.000) (43,42)

1 Pembinaan PIK R melalui Pemilihan Kelompok Pik R Teladan

24 Kelompok, 3 kelompok

20.000.000 10.000.000 (10.000.000) (50,00)

2 Pengembangan Proram Genre melalui Pemilihan Duta Genre

60 orang, 3 pasang

25.000.000 25.000.000 - 0,00

3 Fasilitasi Pelayanan

KRR Melalui

Revitalisasi Saka Kencana

1 saka, 50 orang 7 kegiatan

30.000.000 18.750.000 (11.250.000) (37,50)

4 Peningkatan Kualitas Pemahaman

Kesehatan Reproduksi Melalui Advokasi di Sekolah

20.000.000 - (20.000.000) (100,00)

(12)

12 B. Permasalahan dan Solusi

1. Permasalahan

Hambatan yang dijumpai dalam melaksanakan program pada tahun 2020:

1) Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

a. Beberapa Kegiatan direfokusing karena adanya pandemi Covid-19 b. Rendahnya Partisipasi Pria dalam Program KB

c. Rendahnya Metode MKJP dibanding dengan metode Non MKJP d. Tingginya Un-meet need

e. Tingginya Angka Drop Out

f. Kurang optimalnya kesertaan pada kelompok Tri Bina g. Kurangnya dukungan terhadap program PIK KRR h. Masih banyak kehamilan yang tidak diinginkan

i. Kurangnya Koordinasi dalam penetapan perda restribusi pelayanan KB j. Laju Pertumbuhan Penduduk masih relatif tinggi

k. Total Fertility Rate ( TFR ) masih diatas 2,1 l. Angka pernikahan dini relatif masih tinggi m. PUS dibawah 20 tahun relatif masih tinggi n. Semakin berkurangnya tenaga PKB / PLKB

o. Melemahnya dukungan politis di bidang Pengendalian Penduduk

2. Solusi

1) Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana a. Revitalisasi Program Bangga Kencana

b. Optimalisasi penggarapan sasaran, meningkatkan KIE tentang peran serta pria dalam rogram KB dengan menggunakan MOP atau kondom, serta optimalisasi pencatatan dan pelaporan peserta KB Pria.

c. Peningkatan pelayanan KB dan pemantapan koordinasi dengan SKPD terkait.

d. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang kesehatan reproduksi remaja dengan peningkatan jumlah dan peran PIK KRR di setiap kecamatan.

e. Meningkatkan pengetahuan remaja tentang pentingnya pengendalian penduduk melalui SSK ( Sekolah Siaga Kependudukan ) dengan mengintegrasikan pendidikan kependudukan dalam materi pembelajaran disekolah

f. Perlunya subsidi biaya pelayanan untuk keluarga Prasejahtera dan sejahtera 1 dalam meningkatkan partisipasi keluarga tersebut didalam ber KB, khususnya yang tidak terjaring dalam Jamkesmas.

g. Perlunya penyediaan biaya operasional PPKBD dan Sub PPKBD yang lebih baik dalam upaya meningkatkan peran institusi tersebut dalam melakukan pembinaan kepada keluarga terutama pasangan usia subur baik yang sudah ber KB maupun yang belum

h. Rekuitmen Tenaga PKB baru mengingat jumlah saat ini tidak memadai lagi yang hanya sebesar 87 orang.

i. Optimalisasi dengan mitra / jaringan / kader yang telah dibina dan dilatih tentang program Keluarga Berencana untuk mengatasi kondisi jumlah penyuluh yang minim

j. Melanjutkan Pencanangan Kampung KB di setiap Kecamatan / Desa guna membangkitkan komitmen seluruh wilayah dalam penigkatan program KB.

k. Meningkatkan peran Kampung KB melalui pembiayaan yang terintegrasi dalam Anggaran Dana Desa ( ADD )

(13)

13 C. Penghargaan / Prestasi

- Tingkat Nasional

1. Penganugerahan Penghargaan Manggaka Karya Kencana oleh Kepala BKKBN kepada Bupati Cilacap dan Ketua TP PKK Kabupaten Cilacap

- Tingkat Provinsi

1. Terbaik Kategori A, Penerapan Sistem Informasi Rantai Pasok Alat Obat Kontrasepsi Tingkat Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.

D. PENUTUP

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepala Pemerintahan, Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyar Daerah dan Informasi Laporan Penyelengaraan Pemerintah daerah Kepada masyarakat serta pasal 23 ayat 1 yang mengamanatkan LKPJ di sampaikan oleh Kepala daerah dalam rapat Paripurna DPRD. Adapun SKPD menyampaikan LKPJ Kepada Bupati Cilacap sebagai pertanggung jawaban tugas dan fungsinya serta pertangungjawaban Anggaran yang di kelolah sesuai dalam DPPA SKPD TAHUN 2020, dimana semua Kegiatan yang telah di laksanakan pada tahun 2020 di susun dalam LKPJ – SKPD tahun 2020.

Hasil kerja yang telah dilaksanakan oleh Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap untuk Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana dapat di lihat dalam laporan LKPJ yang di sampaikan.

Meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 Secara keseluruhan capaian kegiatan dari 9 (sembilan) program yang di laksanakan, untuk capaian realisasi Fisik kegiatan mencapai rata – rata 96,36 % dan untuk realisasi Fisik keuangan mencapai 88,63%. Maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap dalam melaksanakan 9 (sembilan) program urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada tahun 2020 capaian Fisik kegiatan dan realisasi keuangan masuk di kategori Baik.

Di era pandemi Covid-19, Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap juga melaksanakan berbagai kegiatan teknis melalui media sosial, Seperti melakukan meeting meggunakan webinar, membuat design update content kegiatan di media sosial, membuat video iklan layanan masyarakat yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi serta melaksanakan berbagai agenda kegiatan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.

Demikian laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020.

Cilacap, 30 Desember 2020 KEPALA DINAS KB, PP DAN PA

KABUPATEN CILACAP

MURNIYAH, S.Pd. M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19701224 199603 2 004

A R I D A

P U J I

(14)

1

BAB II

HASIL PENYELENGGARAAN URUSAN YANG MENJADI KEWENANGAN DAERAH

3.1 Capaian Pelaksanaan Program dan Kegiatan

Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan Bagian Pemerintahan dan Otonomi Daerah A. Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap melaksanakan Urusan wajib Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana, pemberdayaan perempuan serta perlindungan anak sebagaimana diatur melalui Peraturan daerah Kabupaten Cilacap Nomor 9 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Cilacap dan Peraturan Bupati Nomor 98 Tahun 2016 Tentang Kedudukan, Susunan Organisasi, Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap. Adapun pada tahun 2020 Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap untuk Urusan Wajib Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak melaksanakan program sebagai berikut :

1. Program Peningkatan Kualitas Keluarga

2. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 3. Program Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak

Capaian indikator masing – masing program sebagai berikut : a. Program Peningkatan Kualitas Keluarga

1. Capaian kinerja Program : Program ini tidak terlaksana dikarenakan kegiatan yang terdapat dalam program tersebut mengalami refocusing anggaran pencegahan Covid-19. Dalam Program ini terdapat 1 (satu) Kegiatan yaitu Gerakan Sayang Ibu GSI. Meskipun demikian Indikator program yang ditetapkan yaitu Rasio Korban Kekerasan terhadap perempuan (%) dengan target 0,00027 dapat diukur karena indikator tersebut mempunyai korelasi dengan program / kegiatan lainnya dalam satu urusan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak. Adapun capaian indikator Rasio Korban Kekerasan terhadap perempuan (%) adalah 0,0007 (25,93%).

2. Capaian kinerja kegiatan : Program Peningkatan Kualitas Keluarga dilaksanakan melalui kegiatan :

 Gerakan Sayang Ibu : tidak terlaksana dikarenakan refocusing anggaran Covid- 19

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program

Program Peningkatan Kualitas Keluarga dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 100% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 100 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

b. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

1. Capaian kinerja Program : Program ini dilaksanakan dengan alokasi anggaran Rp.

281.350.000,-. Indikator program yang ditetapkan terdapat 4 (empat) yaitu :

 Rasio Program dan kegiatan responsif gender di SKPD : target 60%, dapat tercapai sebesar 40% (66,67%), hal ini berpengaruh pada kondisi pandemi Covid-19 sehingga beberapa kegiatan yang responsive gender tidak terlaksana karena refocusing Covid-19.

 Persentase perempuan yang menjadi calon anggota legislatif : dengan target 22%, Capaian indikator program ini adalah 26% (118,18%) merupakan capaian

(15)

2

yang konstan setiap tahun, karena pada tahun 2020 di Kabupaten Cilacap tidak terdapat Pemilihan Kepala Daerah.

 Prosentase perempuan yang bekerja atau mempunyai usaha : dengan 46,50%, dapat tercapai sebesar 43% (92,47%), hal ini berpengaruh pada kondisi pandemi Covid-19 sehingga beberapa kegiatan dengan sasaran memberikan pelatihan, bimbingan manajemen usaha kepada perempuan dalam rangka meningkatkan kemampuan berusaha tidak terlaksana karena refocusing Covid- 19. Meskipun demikian capaian indikator ini tergolong sangat tinggi.

 Prosentase organisasi wanita yang aktif : dengan target 88% dapat tercapai 80% (90,91%). Capaian indikator ini berpengaruh terhadap kegiatan Organisasi wanita selama pandemi Covid-19. Adapun berbagai kegiatan organisasi wanita lebih banyak dalam hal bantuan sosial masyarakat yang berdampak Covid-19 seperti bantuan sembako, bantuan masker, bantuan faceshiled, dan bantuan logistik selama isolasi mandiri kepada masyarakat. Selain kegiatan tersebut juga dilaksanakan Pertemuan / rakor dengan tatap muka dibatasi hanya 20 peserta.

2. Capaian Kinerja Kegiatan : Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dilaksanakan melalui 13 (tiga belas) kegiatan, tetapi karena refocusing anggaran sehingga hanya 3 (tiga) kegiatan yang terlaksana dengan rincian sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Target Anggaran

Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan

756.979.500 281.350.000 (475.629.500) (62,83)

1 Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Perdagangan Orang

105 orang, 2 lokasi

10.500.000 - (10.500.000) (100,00)

2 Pembentukan dan

Pembinaan Bina Keluarga TKI

200 org, 4 kelompok

31.500.000 - (31.500.000) (100,00)

3 Pelatihan PPRG bagi Perencana SKPD

108 orang, 2 hr Perencan SKP

62.979.500 - (62.979.500) (100,00)

4 Evaluasi pelaksanaan PUG 75 orang untuk 2 keg Pokja P

42.000.000 42.000.000 - 0,00

5 Pembinaan organisasi perempuan

1250 orang, 6 kegiatan, dan 1

49.700.000 33.350.000 (16.350.000) (32,90)

6 Pelatihan Ketrampilan Bagi perempuan

150 orang, 3 kegiatan

31.500.000 - (31.500.000) (100,00)

7 Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi korban KDRT

50 orang, 2 hr 40.200.000 - (40.200.000) (100,00)

8 Penyuluhan Ekonomi Produktif bagi Perempuan

150 orang, 3 Lokasi

31.500.000 - (31.500.000) (100,00)

9 Koordinasi pelaksanaan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi ( Pendukung peningkatan pendapatan keluarga )

100 orang 10.000.000 - (10.000.000) (100,00)

10 Pelaksanaan Peringatan Hari Kartini dan hari Ibu

375 orang, 1 kegiatan

60.000.000 - (60.000.000) (100,00)

11 Capacity Buliding bagi Ibu rumah tangga penyandang ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS)

50 orang, 2 hr 30.800.000 - (30.800.000) (100,00)

(16)

3

No Program/Kegiatan Target Anggaran

Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

12 Fasilitasi organisasi

Darmawanita Persatuan dan GOP TKI Kab. Cilacap

2 kegiatan DWP (525 orang), GOP TKI(250 org)

350.000.000 206.000.000 (144.000.000) (41,14)

13 Rakor Gugus tugas TPPO 63 orang 6.300.000 - (6.300.000) (100,00)

Meskipun demikian Rata-rata tingkat Capaian indikator kegiatan tersebut sebesar 100%. Dikarenakan banyak kegiatan yang tidak terlaksana karena refocusing anggaran untuk pencegahan Covid-19 dengan rincian capaian kegiatan sebagai berikut :

 Pencegahan dan Penanggulangan Tindak Pidana Perdagangan Orang = -

 Pembentukan dan Pembinaan Bina Keluarga TKI = -

 Pelatihan PPRG bagi Perencana SKPD = -

 Evaluasi pelaksanaan PUG = dengan target 75 orang untuk 2 keg Pokja PUG dan 100 org Tim Jejaring PUG, terlaksana hanya 40 peserta, 1 kali kegiatan.

Karena harus mengakomodir protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

 Pembinaan organisasi perempuan = dengan target 1250 orang, 6 kegiatan, dan 1 kegiatan Pasar murah, 13 paket operasional sekretariat GOW, dapat terlaksana 100% dengan kombinasi kegiatan untuk bantuan sosial masyarakat terdampak Covid-19.

 Pelatihan Ketrampilan Bagi perempuan = -

 Pendidikan dan pelatihan ketrampilan bagi korban KDRT = -

 Penyuluhan Ekonomi Produktif bagi Perempuan = -

 Koordinasi pelaksanaan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi ( Pendukung peningkatan pendapatan keluarga ) = -

 Pelaksanaan Peringatan Hari Kartini dan hari Ibu = -

 Capacity Buliding bagi Ibu rumah tangga penyandang ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) = -

 Fasilitasi organisasi Darmawanita Persatuan dan GOP TKI Kab. Cilacap = dengan target 6 kegiatan DWP (750 orang), GOP TKI 2 keg. 150 orang, tercapai hanya 4 kegiatan. Dan lebih banyak kegiatan dilaksanakan secara daring karena pandemi Covid-19.

 Rakor Gugus tugas TPPO = -

3. Analisis kesesuaian antara kegiatan dengan target kinerja program

Program Peningkatan Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dengan Tingkat Capaian Indikator Program rata-rata sebesar 92,06% dan Tingkat Capaian indikator kegiatan rata-rata sebesar 67,78 %, maka tingkat kesesuaian antara kegiatan dengan kinerja program sebesar 100% (sangat tinggi).

c. Program Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak

1. Capaian kinerja Program : Program Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak dilaksanakan dengan alokasi anggaran sebesar Rp. 353.200.000,- dari sumber anggaran APBD. Indikator program yang ditetapkan adalah Persentase Forum Anak yang terbentuk (kab/kota, Kecamatan dan Kelurahan) dengan target 15,85% tingkat capaian rata-rata indikator tersebut adalah 94,64%

(capaian indikator = 15,00%). Tingkat capaian indikator ini tergolong tinggi dikarenakan kegiatan yang berada pada program tersebut dapat berjalan dengan baik meskipun pada situasi pandemi Covid-19. serta terdapat kegiatan yang dilakukan refocusing anggaran.

(17)

4

2. Capaian Kinerja Kegiatan : Program Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak dilaksanakan melalui 12 (dua belas) Kegiatan tetapi karena adanya refocusing anggaran untuk pencegahan Covid-19 maka hanya dapat dilaksanakan 5 (lima) kegiatan dengan rincian anggaran sebelum dan setelah refocusing Covid- 19 sebagai berikut :

No Program/Kegiatan Target Anggaran

Definitif

Refocusing Covid-19

+/- %

Program Pemenuhan Hak Anak dan Perlindungan Khusus Anak

17.61 % 449.082.000 353.200.000 (95.882.000) (21,35)

1 `Peningkatan / pembinaan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak ( P2TP2A )

40 PPT, 480 orang, 6 keg

65.000.000 - (65.000.000) (100,00)

2 Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap Tindak Kekerasan melalui Forum anak

50 peserta reorganisasi ;

60

47.000.000 47.000.000 - 0,00

3 Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap Tindak Kekerasan melalui Bintek KHA ( Konvensi Hak Anak )

54 orang, 2 hr 41.582.000 - (41.582.000) (100,00)

4 Pelaksanaan Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kab.

Cilacap

275 orang, 1 kegiatan (275

or

25.000.000 - (25.000.000) (100,00)

5 Pembentuk Gugus Tugas KLA Tk.

Kecamatan

150 orang, 100 evaluasi

KLA,

30.000.000 25.000.000 (5.000.000) (16,67)

6 Pelatihan Kader Pendamping di lingkungan Sekolah

30 orang, 2 hr 24.000.000 - (24.000.000) (100,00)

7 Sosialisasi tentang Pentingnya ABH ( Anak Berhadapan dengan Hukum )

150 orang 31.500.000 - (31.500.000) (100,00)

8 Penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum ( ABH )

40 kasus 36.000.000 36.000.000 - 0,00

9 Kegiatan Sosialisasi UU Perlindungan anak PKDRT dan pornografi di tk. Kecamatan / desa/ sekolah

780 siswa 39.000.000 - (39.000.000) (100,00)

10 Pelatihan bagi pelatih (TOT) SDM pelayanan dan pendampingan korban KDRT

40 orang, 2 hari

32.000.000 - (32.000.000) (100,00)

11 Pelaksanaan Rakor PPT Tingkat Kabupaten / Kecamatan

65 orang,1 kegiatan

13.000.000 13.000.000 - 0,00

12 Fasilitasi Perlindungan perempuan dan anak melalui Citra

90 kasus, 12 bulan

65.000.000 232.200.000 167.200.000 257,23

Adapun capaian kegiatan adalah sebagai berikut :

 Peningkatan / pembinaan kapasitas dan jaringan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan anak ( P2TP2A ) = -

 Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap Tindak Kekerasan melalui Forum anak = 50 peserta reorganisasi ; 60 peserta evaluasi forum anak, 2 keg, terlaksana 100%, dengan melibatkan 50 peserta anggota Foruma Anak dengan agenda reorganisasi Kepengurusan Foraci tingkat Kabupaten Cilacap dengan tetap menggunakan Protokol kesehatan dalam pelaksanaannya.

(18)

5

 Fasilitasi Upaya Perlindungan Perempuan dan Anak terhadap Tindak Kekerasan melalui Bintek KHA ( Konvensi Hak Anak ) = -

 Pelaksanaan Peringatan Hari Anak Nasional Tingkat Kab. Cilacap = -

 Pembentuk Gugus Tugas KLA Tk. Kecamatan = 150 orang, 100 evaluasi KLA, 50 org Rakor KLA, kegiatan terlaksana 100%, dengan kegiatan pembentukan Gugus tugas KLA di Kecamatan

 Pelatihan Kader Pendamping di lingkungan Sekolah = -

 Sosialisasi tentang Pentingnya ABH ( Anak Berhadapan dengan Hukum ) = -

 Penanganan Anak Berhadapan dengan Hukum ( ABH ) = 40 kasus, terlaksana 100% untuk kegiatan pendampingan anak anak korban kekerasan dalam rangka pemulihan psikis dan fisiknya.

 Kegiatan Sosialisasi UU Perlindungan anak PKDRT dan pornografi di tk.

Kecamatan / desa/ sekolah = -

 Pelatihan bagi pelatih (TOT) SDM pelayanan dan pendampingan korban KDRT = -

 Pelaksanaan Rakor PPT Tingkat Kabupaten / Kecamatan = 65 orang

 Fasilitasi Perlindungan perempuan dan anak melalui Citra = 90 kasus, 12 bulan, secara kegiatan terlaksana 100%, tetapi kasus yang dilayani selama pandemi COvid-19 meningkat menjadi 97 kasus dengan korban sejumlah 146 orang.

B. Permasalahan dan Solusi 1. Permasalahan

1) Hambatan yang dijumpai dalam melaksanakan program Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2020 :

a) Adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan beberapa kegiatan direfokusing, beberapa kegiatan tidak dapat berjalan sesuai dengan target renstra

b) Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) meningkat namun relatif rendah dibandingkan kondisi ideal.

c) Indeks Pemberdayaan Gender (IPG) relatif rendah dibandingkan kondisi ideal daerah lain.

d) Kesenjangan pendapatan antara laki-laki dan perempuan tergolong tinggi, terlihat dari pendapatan yang diperoleh penduduk laki-laki dan penduduk perempuan.

e) Tingginya jumlah kasus kekerasan terhadap perempuan, Jumlah kasus KDRT dan angka perceraian.

f) Perempuan banyak menjadi obyek pornografi, menjadikan perempuan sangat rentan terhadap kekerasan.

g) Rendahnya perlindungan terhadap tenaga kerja dan buruh migran perempuan, ditunjukkan dengan terjadinya kasus-kasus perlakuan buruk terhadap buruh migran.

h) Belum optimalnya peran kelembagaan perlindungan hak perempuan.

i) Belum ada nya perda tentang pengarusutamaan gender di Kabupaten Cilacap

j) Tidak adanya data anak yang up to date sebagai landasan dalam pembangunan kab cilacap yang perspektif anak

k) Terjadi peningkatan jumlah korban anak yang mengalami kekerasan.

l) Terbatasnya jumlah tenaga P2TP2A dalam melaksanakan penanganan dan tenaga pendampingan hukum kasus kekerasan terhadap anak.

(19)

6

m) Belum meratanya akses internet untuk seluruh warga cilacap, sehingga pelaksanaan program melalui daring belum dapat dilaksanakan secara maksimal.

n) Program refocusing belum perspektif anak.

o) Keterbatasan sarana prasarana yang mendukung proses kegiatan yang sesuai dimasa pandemi covid 19.

p) Keterbatasan anggaran operasional forum anak tingkat kabupaten kecamatan dan desa sehingga kegiatan forum anak tingkat kabupaten, kecamatan Dan desa belum berjalan secara rutin dan maksimal.

q) Belum adanya SK bupati untuk kelana dan dekela, sekolah ramah anak, puskesmas ramah anak.

r) Maraknya kasus perdagangan anak, pekerja anak, pornografi, bullying, LGBT.

s) Kurangnya pengasuhan keluarga yang aman, terlihat dari anak yang diasuh di dalam panti, dan adanya anak terlantar.

t) Masih ditemukannya perkawinan pada usia anak.

u) Masih belum meratanya pemahaman dan partisipasi masyarakat dalam pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak

2. Solusi Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

a) Melakukan koordinasi lintas sektoral secara intensif untuk penyajian data dan juga pelaksanaan evaluasi dan pelaporan program/kegiatan perkembangan PUG, PP, PA, serta penyusunan profil.

b) Melakukan penguatan kelembagaan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak di tingkat kabupaten, kecamatan dan desa;

c) Mengintensifkan melalui pertemuan dan rapat koordinasi kelembagaan pengarusutamaan gender (PUG) dan pengarusutamaan hak anak (PUHA);

d) Merencanakan penyusunan peraturan-peraturan daerah yang mengatur tentang penerapan, pelaksanaan dan pelayanan serta penanganan pemberdayaan perempuan dan perlindungan anak;

e) Meningkatkan jejaring kerjasama penanganan kekerasan berbasis gender dengan pihak-pihak yang berkompeten, seperti GOW, TP PKK, tokoh masyarakat dan tokoh agama

f) Terbentuknya Pusat Pembelajaran Keluarga (PUSPAGA) di tingkat Kabupaten/Kecamatan/Desa/Kelurahan

g) Menggalakkan program Rindu Keluarga, Pola Asuh Anak dan Remaja di seluruh tingkatan.

h) Peningkatan Sosialisasi mengenai pengarasutamaan gender dan pengarasutaman hak anak kepada masyarakat.

C. PENUTUP

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 3 tahun 2007 tentang Laporan Penyelenggaraan Pemerintah Daerah Kepala Pemerintahan, Laporan Keterangan Pertanggung jawaban Kepala Daerah kepada Dewan Perwakilan Rakyar Daerah dan Informasi Laporan Penyelengaraan Pemerintah daerah Kepada masyarakat serta pasal 23 ayat 1 yang mengamanatkan LKPJ di sampaikan oleh Kepala daerah dalam rapat Paripurna DPRD. Adapun SKPD menyampaikan LKPJ Kepada Bupati Cilacap sebagai pertanggung jawaban tugas dan fungsinya serta pertangungjawaban Anggaran yang di

(20)

7

kelolah sesuai dalam DPPA SKPD TAHUN 2020, dimana semua Kegiatan yang telah di laksanakan pada tahun 2020 di susun dalam LKPJ – SKPD tahun 2020.

Hasil kerja yang telah dilaksanakan oleh Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap untuk Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak dapat di lihat dalam laporan LKPJ yang di sampaikan.

Meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 Secara keseluruhan capaian kegiatan dari 3 (tiga) program yang di laksanakan, untuk capaian realisasi Fisik kegiatan mencapai rata – rata 90,12 % dan untuk realisasi Fisik keuangan mencapai 80,28%. Maka dapat di ambil kesimpulan bahwa Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap dalam melaksanakan 3 (tiga) program urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada tahun 2020 capaian Fisik kegiatan dan realisasi keuangan masuk di kategori Baik.

Di era pandemi Covid-19, Dinas KB, PP dan PA Kabupaten Cilacap juga melaksanakan berbagai kegiatan teknis melalui media sosial, Seperti melakukan meeting meggunakan webinar, membuat design update content kegiatan, membuat video iklan layanan masyarakat yang berhubungan dengan tugas pokok dan fungsi serta melaksanakan berbagai agenda kegiatan dalam upaya pencegahan penularan Covid-19.

Demikian laporan ini dibuat sebagai pertanggungjawaban pelaksanaan kegiatan Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Cilacap Tahun Anggaran 2020.

Cilacap, 30 Desember 2020 KEPALA DINAS KB, PP DAN PA

KABUPATEN CILACAP

MURNIYAH, S.Pd. M.Pd Pembina Utama Muda NIP. 19701224 199603 2 004

A R I D A

P U J I

H A S T U T I ,

S P ,

M M P e m b

Referensi

Dokumen terkait

“Adakah hubungan tingkat pengetahuan dan pendidikan wanita premenopause tentang menopause dengan kesiapan wanita premenopause dalam menghadapi menopause di Desa

Bimbingan belajar yang dilaksanakan di SD N 1 Sedayu berupa program remedial bagi siswa yang belum mencapai ketuntasan dalam belajar. Program remedial dilaksanakan secara

Tabel 7. Penurunan konsentrasi COD dengan penggabungan reaktor BSF 2 dan activated carbon.. Efisiensi tertinggi terdapat pada reaktor biosand filter 1 activated carbon

Sistem adalah kumpulan dari objek-objek seperti orang, konsep, dan prosedur yang ditujukan untuk melakukan fungsi tertentu atau memenuhi suatu tujuan[4], Sistem

Perlunya peningkatan upaya keterjaminan ketersediaan pelayanan kesehatan masyarakat dalam suatu sistem penjaminan pelayanan kesehatan yang mencakup seluruh

Energi listrik yang dihasilkan dari angin akan digunakan untuk substitusi alat-alat elektronik yang ada di dalam kereta sehingga dapat mengurangi penggunaan energi fosil?.

Melalui program ini, jamu telah masuk ke dalam sistem pelayanan namun kurang mengembangkan industri jamu karena produk hasil yang berbeda.. Produk saintifikasi jamu berupa

(2) Apabila dalam evaluasi penyelenggaraan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan Pemerintahan Daerah terdapat urusan pemerintahan yang tidak dan/atau belum