• Tidak ada hasil yang ditemukan

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG"

Copied!
92
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN ANALISA PERANCANGAN KERJA (APK) II

PENELITIAN METODE KERJA PADA“PAVING BLOK“

JL. BTN KM 9,5 SORONG

PAPUA BARAT

DISUSUN OLEH: Kelompok 4

Mohammad Arief Nur Wahyudien (20137103009)

Dariman Baho (20127103042)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SORONG

(2)
(3)
(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat dan rahmat-Nya sehingga dapat menyelesaikan tugas Analisis perancangan kerja II dengan baik.

Laporan ini disusun untuk memenuhi persyaratan untuk bisa mempresentasikan kegiatan yang penulis teliti pada perusahaan “Paving Blok”.

Dalam proses penyususnan laporan ini penulis mengucapkan banyak terimakasih kepada:

1. Dekan fakultas teknik “ IRMAN AMRI,ST.,MT 2. Dosen pengajar Apk II “ HJ. MASNIAR ,ST.,MM

3. Dosen pembimbing Apk II “ H. TAMRIN TAJUDDIN,ST.,MM 4. Panitia pelaksana dan seluruh kakak – penguji APK II

5. Rekan rekan yang membantu pembuatan laporan ini, dan

6. Semua pihak yang secara langsung maupun tidak langsung membantu penulis dalam kegiatan penelitian APK 1 sehingga terlaksana dengan baik sampai dengan pembuatan laporan.

Penulis menyadari bahwa laporan ini masih memiliki banyak kekurangan, untuk itu sangat diharapkan masukan berupa kritik saran yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini. Tiada kata yang pantas diakhir kata pengantar penulis kiranya Allah SWT membalas segala kebaikan yang telah diberikan.

(5)

DAFTAR ISI

LEMBARAN PENGESAHAN ... i

SURAT KETERANGAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iii

DAFTAR ISI ... iv

DAFTAR TABEL ... vi

DAFTAR GAMBAR ... viii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Tujuan Penelitian ... 2

1.3 Rumusan Masalah ... 2

1.4 Pembatasan Masalah ... 2

1.5 Obyek Penelitian... 3

1.6 Sistematika Penulisan ... 3

BAB II LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Uji Petik Kerja (Work Sampling) ... 5

2.2 Manfaat work Sampling ... 5

2.3 Langkah-Langkah sebelum penelitian. ... 6

2.4 Menghitung keseragaman data... 6

2.5 menghitung kecukupan data ... 7

2.6 Pengumpulan Data Tambahan ... 8

2.7 Pengolahan Lanjut ... 8

2.8 Melakukan Sampling ... 9

2.9 Sampling Pendahuluan ... 9

2.10 Menentukan Waktu Pengamatan Secara Acak ... 10

2.11 Menghitung Faktor Penyesuaian ... 10

2.12 Menghitung Kelonggaran... 17

(6)

2.14 Kurva Distribusi Normal... 23

2.15 Lingkungan Kerja... 25

BAB III METODOLOGI PENELITIAN 3.1 Sejarah Perusahaan... 29

3.2 Organisasi Perusahaan ... 29

3.3 Kegiatan Perusahaan... ... 29

3.4 Tata Letak Pabrik... ... 30

3.5 Teknik Pengumpulan Data ... 31

3.6 Tempat Dan Waktu Penelitian ... 32

3.7 Metode Penelitian... 32

3.8 Langkah-Langkah Penelitian ... 33

3.9 Diagram Alir Proses Penelitian ... 34

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Obyek Dan Lay Out Stasiun Kerja Yang Diteliti... 37

4.2 Data - Data Perusahaan ... 38

4.3 Penetapan Saat-Saat Kunjungan ... 38

4.4 Tabel Data Dan Hasil Pengamatan Pendahuluan ... 40

4.5 Perhitungan Data Dan Pengujian Data ... 61

4.5.1 Pengujian Keseragaman Data ... 61

4.5.2 Tes Kecukupan Data ... 63

4.6 Tabel Data Yang Dibutuhkan... 66

4.7 Perhitungan Waktu Baku ... 72

4.8 Pembahasan Hasil Perhitungan ... 77

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 78

(7)

DAFTAR TABEL BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Hasil Pengamatan ... 10

2.2 Faktor Penyesuaian Menurut Cara Shuward ... 12

2.3 Faktor Penyesuaian Menurut Tingkat Kesulitan. ... 14

2.4 Faktor Penyesuaian Menurut Westing House ... 16

2.5 Besarnya Faktor Kelonggaran ... 19

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Bilangan Random Yang Ditetapkan ... 38

4.2 Bilangan Random Yang Telah Disusun ... 39

4.3 Bilangan Random Yang Dipakai ... 39

4.4 Bi;angan Random Untuk Operator I ... 40

4.5 Bi;angan Random Untuk Operator II ... 40

4.6 Waktu Kunjungan Operator I ... 40

4.7 Waktu Kunjungan Operator II ... 42

4.8 Pengamatan Hari Ke I Untuk Operator I ... 43

4.9 Pengamatan Hari Ke II Untuk Operator I ... 45

4.10 Pengamatan Hari Ke III Untuk Operator I ... 47

4.11 Pengamatan Hari Ke IV Untuk Operator I ... 49

4.12 Pengamatan Hari Ke I Untuk Operator II ... 51

4.13 Pengamatan Hari Ke II Untuk Operator II ... 53

4.14 Pengamatan Hari Ke III Untuk Operator II... 54

4.15 Pengamatan Hari Ke IV Untuk Operator II ... 56

4.16 Pengamatan Hari Ke V Untuk Operator II ... 57

4.17 Pengamatan Hari Ke VI Untuk Operator II ... 59

4.18 Hasil Pengamatan Operator I ... 61

4.19 Hasil Pengamatan Operator II ... 62

(8)

4.21 Faktor Penyesuaian Obyektif ... 67 4.22 Faktor Kelonggaran ... 69

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

(9)

DAFTAR GAMBAR BAB II LANDASAN TEORI

2.1 Kurva Distribusi Normal 1 ... 23

2.2 Kurva Distribusi Normal 2 ... 24

2.3 Kurva Distribusi Normal 3 ... 24

2.4 Kurva Distribusi Normal 4……... 24

2.5 Kurva Distribusi Normal 5 ... 25

BAB III GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN 3.1 Struktur Organisasi Perusahaan ... 29

3.2 Tata Letak Perusahaan ... 30

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1 Lay Out Stasiun Kerja ... 37

4.2 Grafik Batas Kontrol Operator I ... 62

(10)

BABI

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Produktifitas kerja adalah kemampuan karyawan dalam berproduksi di bandingkan dengan input yang di gunakan , seorang karyawan dapat di katakan produktif apabila mampu menghasilkan barang/jasa sesuai dengan di harapkan dalam waktu yang singkat dan tetap. Tetapi dalam suatu perusahaan industri, produktifitas pekerjanya sering kali diabaikan padahal dengan kurangnya produktifitas dari para pekerjanya dapat menghambat kelancaran dari pelayanan atau produksi yang ada pada perusahan yang menangani. Contohnya menganggur, merokok, makan, dan minum di luar jam istirahat, dan lainnya. Dalam hal ini , pemimpin perusahaan harus dapat mengetahui cara untuk mengukur produktifitas pekerjanya sebelum melakukan upaya peningkatan produktifitas. Nah dari contoh di atas itulah maka kita mengambil penelitian secara langsung ke perusahaan/ industri yang ada di kota sorong ini untuk meninjau produktifitas kerjanya dengan menggunakan metode work sampling khususnya pada perusahaan pembuatan paving blok.

(11)

1.2Tujuan Penelitian

Adapun bebrapa tujuan dari melakukan penelitian ini adalah sbb : 1. Untuk menentukan waktu baku dari sebuah siklus pekerjaan secara

langsung maupun tidak di perusahaan tersebut.

2. Untuk melatih mahasiswa TI menganalisa sebuah data menggunakan metode work sampling yang dilakukan secara langsung .

3. Untuk mengajarkan mahasiswa TI bagaimana cara mengefesienkan dan mengefektifkan waktu kerja dengan hasil produksi yang pada perusahaan. 1.3Rumusan Masalah

Masalah yang kami ambil di sini ialah untuk menentukan jumlah produktif dan non produktif , waktu baku , waktu siklus dan waktu normal dari pekerjaan paving ini/setiap satu siklus pekerjaan pada proses pembuatan paving blok menggunakan metode work sampling.

1.4Batasan Masalah

Adapun batasan masalah sebagai berikut :

1. Kegiatan penelitian ini di lakukan pada proses produksi pembuatan paving blok.

2. Jumlah operator ( pekerja ) ada 2 orang.

3. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari sebagai penelitian pendahuluan, jika nanti terjadi kekurangan data maka akan di lakukan penelitian lanjut.

Berikut ini ruang lingkup tiap tiap operator :

a. Operator I : mencampur pasir , mengayak pasir dan

(12)

b. Operator II : pencetakan paving blok, mengangkat hasil cetakan 1.5Obyek Penelitian

Obyek penelitian kerja / work sampling ini dilakukan saat berlangsungnya proses produksi pembuatan paving blok yang berlokasi di Perusahaan Paving Blok di jln. Btn km. 9 Kota Sorong.

1.6 Sistematika Penulisan

Dalam menyusun laporan hasil penelitian ini, penyusun menggunakan sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan BAB pengantar yang bertujuan memudahkan pembaca dalam memahami isi laporan secara garis besarnya. Dalam BAB ini membahas tentang latar belakang masalah, tujuan penelitian, rumusan dan batasan masalah, serta sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI

Membahas tentang teori-teori yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan. Teori-teori tersebut didapat lewat kajian pustaka terhadap literatur- literatur yang berhubungan dengan Work Sampling.

BAB III : METODE PENELITIAN

(13)

Membahas tentang pengolahan dari hasil penelitian..

BAB V : KESIMPULAN DAN SARAN

Membahas tentang kesimpulan dan saran dari data hasil penelitian.

(14)

BAB II

LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Work Sampling

Sampling kerja atau sering disebut sebagai work sampling, Ratio Delay Study atau Random Observation Method adalah salah satu teknik untuk mengadakan sejumlah besar pengamatan terhadap aktivitas kerja dari mesin, proses atau pekerja/operator. Pengukuran kerja dengan cara ini juga diklasifikasikan sebagai pengukuran kerja secara langsung. Karena pelaksanaan kegiatan pengukuran harus dilakukan secara langsung ditempat kerja yang diteliti (Sritomo, 1989).

K2 ( 1 – p ) N = ---

S2.p Keterangan:

P = Prosentase kejadian yang diamati (prosentase produktif) dalam angka desimal.

K = Konstanta yang besarnya tergantung tingkat kepercayaan yang diambil

S = Tingkat ketelitian yang dikehendaki dalam angka desimal.

2.2 Manfaat Penelitian kerja / Work Sampling

(15)

3. Menetapkan performance seseorang dalam bekerja berdasarkan waktu dimana dia bekerja m terutama pada pekerja manual.

2.3 Langkah – Langkah Sebelum Penelitian kerja

Sebelum melakukan sebuah penelitian work sampling sebaiknya melakukan langkah langkah yang ada yakni :

1. Menetapkan pengukuran yakni besarnya tingkat ketelitian dan keyakinan. 2. Melakukan penelitian untuk menentukan waktu baku suatu sistem kerja. 3. Memilih operator

4. Melakukan pemisahan setiap elemen pekerjaan

5. Menyiapkan peralatan pengamatan seperti pensil dan kawan kawanya.

2.4 Menghitung Keseragaman Data

Untuk menghitung keseragaman data . kita tentukan batas kontrolnya yakni :

BKA = P + 2 √ Batas Kontrol Atas

BKB = P - 2 √ Batas Kontrol Bawah

Dimana

p = persentase produktif dihari ke I dan n adalah jumlah dari pengamatan.

(16)

Sedangkan untuk mencari p yakni :

jumlah pengamatan dan n adalah :

n = ∑

Dengan ni adalah jumlah pengamatan yang dilakukan pada hari ke-i.

Catatan : Jika harga pi (π) berada pada batas-batas kontrol, maka

berarti semua harga tersebut dapat digunakan untuk menghitung banyaknya pengamatan yang diperlukan. Sebaliknya jika ada harga pi (π) yang berada diluar batas kontrol, maka pengamatan yang membentuk

pi (π) yang bersangkutan harus “dibuang” karena berasal dari sistem sebab

yang berbeda.

2.5 Menghitung Kecukupan Data

Menghitung kecukupan data adalah untuk menghitung beberapa jumlah data yang di butuhkan dengan rumus :

(17)

S = Tingkat ketelitian

N‟ = Jumlah data yang diperlukan

N = Jumlah data yang ada

Jumlah pengamatan yang diperlukan untuk tingkat ketelitian 5 % dan tingkat keyakinan 95 % diketahui melalui rumus :

N‟ =

P P) 1 ( 1600 

Dimana P adalah prosentase produktif dari seluruh pengamatan yang telah dilakukan bila N‟ > N. Maka dilanjutkan dengan pengumpulan data

tambahan.

2.6 Pengumpulan Data Tambahan

Pada langkah ini diperlukan pengumpulan data tambahan sesuai dengan data yang dibutuhkan ( N‟ < N ).

Setelah data dipenuhi maka dilanjutkan perhitungan keseragaman dan kecukupan data dengan menggunakan rumus - rumus yang telah disajikan diatas.

2.7 Pengolahan Lanjut

Berdasarkan harga P yang diperoleh, maka perlu diadakan pengolahan lebih lanjut sebagai berikut :

(18)

 Faktor penyesuaian dengan weisting house

 Faktor kelonggaran pribadi dan kelonggaran yang tidak dapat

dihindari

2. Bila tujuan lain, maka perlu dilakukan pengolahan lanjutan sesuai dengan tujuan. Dalam pengolahan lanjutan ini perlu disertakan analisa - analisa yang diperlukan sehubungan hasil penelitian yang diperoleh.

2.8 Melakukan Sampling

Cara melakukan pengamatan dengan sampling pekerjaan juga tidak berbeda dengan yang dilakukan dengan cara jam henti, yaitu yang terdiri dari tiga langkah :

1. Melakukan sampling pendahuluan 2. Menguji keseragaman data

3. Menghitung jumlah kunjungan yang diperlukan

Langkah - langkah ini dilakukan terus sampai jumlah kunjungan mencukupi yang diperlukan untuk tingkat keyakinan yang diperlukan.

2.9 Sampling Pendahuluan

(19)

Tabel 2.1 Hasil Pengamatan

2.10 Menentukan Waktu Pengamatan Secara Acak

Tabel bilangan acak biasanya terdapat pada buku - buku statistic atau buku - buku khusus tabel - tabel teknik berdasarkan perhitungan dengan menggunakan tabel bilangan acak (random) maka waktu atau saat - saat kunjungan dapat diperoleh atau diketahui. Adapun jam kunjungan dapat diketahui setelah dilakukan perhitungan waktu kunjungan sesuai dengan satuan waktu yang telah diperoleh.

2.11 Menghitung Faktor Penyesuaian

Setelah pengukuran berlangsung, pengukuran harus mengamati kewajaran kerja yang ditunjukan operator. Ketidak wajaran dapat saja

Kegiatan Frekuensi teramati pada hari ke

Jumlah

1 2 3 4

Produktif X

Non Produktif Y

Jumlah X + Y

% Produktif

(20)

terjadi misalnya bekerja tanpa kesungguhan, sangat cepat seolah-olah diburu waktu atau karena menjumpai kesulitan kondisi ruangan yang buruk, sebab - sebab ini akan mempengaruhi kecepatan kerja yang berakibat terlalu singkat atau terlalu panjang penyelesaian. Hal ini jelas tidak di inginkan karena waktu baku yang dicari adalah waktu baku yang diperoleh dari kondisi waktu baku yang diselesasikan secara wajar .Cara pertama adalah cara presentase yang merupakan cara paling awal digunakan dalam melakukan penyesuaian. Disini besarnya faktor penyesuaian sepenuhnya dibutuhkan oleh pengukur melalui pengamatan .Selama melakuka pengukuran , jadi sesuai dengan pengukuran dalam menentukan harga P yang menurut pendapatnya akan menghasilkan waktu normal bila harga ini dikembalikan dengan waktu siklus ,misalnya si pengukur berpendapat bahwa P =110 % waktu siklusnya telah dihitung sama dengan 14,6 menit maka waktu normalnya adalah

Wn = 14.6 X 1.1 = 16.6 menit

(21)

PENYESUAIAN MENURUT CARA SHUWARD

Tabel 2.2 Penyesuaian

KELAS PENYESUAIAN KELAS PENYESUSIAN

GOOD –

Disini pengukur diberi patokan untuk menilai performance kerja operator menurut kelas-kelas super fast +,fast,fast -, Exellent dan seterusnya.

Misalnya, seorang yang dipandang bekerja normal diberi nilai 60 dengan nama performance kerja yang lain dibandingkan untuk menghitung faktor penyesuaian. bila performance seorang operator dinilai Exellent maka dia mendapat nilai 80 dan karnanya faktor penyesuaian adalah :

P = 80/60 = 1.33

(22)

Wn = 276.4 X 1.33 = 367.6 detik

penyesuaian terakhir yang akan dibahas di sini yaitu cara objektif yaitu cara yang memperhatikan 2 faktor: kecepatan kerja dan tingkat kesulitan pekerjaan. Kedua faktor inilah yang dipandang secara bersama-sama menentukan berapa besarnya heraga p untuk mendapatkan waktu normal.

Kecepatan kerja adalah kecepatan dalam melakukan pekerjaan dalam pengertian biasa. Disini pengukur harus melakukan penilaian tentang kewajaran kecepatan kerja yang ditunjukkan oleh operator. Jika operator bekerja dengan kecepatan wajar kepadanya diberi nilai satu; atau p1 = 1.

Notasi p adalah bagian dari faktor penyesuaian yaitu untuk kecepatan kerjanya. Jika kecepatan dianggap terlalu tinggi maka p1 > 1 dan sebaliknya

p1 < 1 jika terlalu lambat.

Cara menentukan besarnya p , ini tidak berbeda dengan cara menentukan faktor penyesuaian dengan cara presentase yang telah dibicarakan diatas. Perbedaannya terletak pada yang dinilainya. Pada yang ditulis terakhir yang dinilai adalah keadaan keseluruhan yaitu semua keadaan yang dianggap berpengaruh pada kewajaran kerja, sedangkan pada cara objektif yang dinilai hanya kecepatannya saja.

(23)

PENYESUAIAN MENURUT TINGKAT KESULITAN

Tabel 2. 3 Penyesuaian Menurut Tingkat Kesulitan

KEADAAN LAMBANG PENYESUAIAN

ANGGOTA BADAN TERPAKAI Jari

Pergelangan tangan dari jari

Lengan bawah, pergelangan tangan dan jari

Lengan atas dan sebagainya Badan

Mengangkat beban dari lantai dengan kaki

PEDAL KAKI

Tanpa pedal atau satu pedal dengan sumbu dibawah kaki

Satu atau dua pedal dengan sumbu tidak dibawah kaki

(24)

Kedua tangan mengerjakan gerakan yang sama pada saat yang sama

KOOORDINASI MATA DENGAN TANGAN

Sangat sedikit Cukup dekat Konstan dan dekat Sangat dekat

Lebih kecil dari 0, 04 cm

PERALATAN

Dapat ditangani dengan mudah Dengan sedikit control

Perlu control dan penekanan Perlu penanganan hati-hati Mudah pecah, patah

(25)

TABEL PENYESUAIAN MENURUT WESTING HOUSE

Tabel 2. 4 Faktor penyesuaian

FAKTOR KELAS LAMBANG PENYESUAIAN

Ketrampilan Superskill

Excellent Usaha Excenssive

(26)

Poor F1

Konsisten Perfect Excellent

2.12 Menghitung Kelonggaran

(27)

Sehubungan dengan penggunaan sampling pekerjaan untuk mendapatkan kelonggaran ada dua hal yang perlu diperhatikan. Pertama adalah sifat dari kegiatan - kegiatan kelonggaran yang tidak selalu tampak sebagai kegiatan yang berdiri sendiri. Misalnya untuk menghilangkan fatique operator tidak selalu berhenti bekerja, tetapi dapat juga dengan melambatkan kecepatan kerja. Yang terakhir ini tidak dapat dengan mudah dideteksi selama kunjungan - kunjungan dilakukan. Namun paling tidak dengan sampling pekerjaan didapat “ Kelonggaran untuk yang tampak “

yang seolah - olah dapat diperlakukan sebagai kelonggaran minimal untuk pekerjaan yang bersangkutan, atau bila ditambahkan sejumlah kelonggaran yang diharapkan sepantasnya.

Jika sampling pekerjaan dijalankan untuk perhitungan kelonggaran ini, maka pemisahan kegiatannya dapat berbentuk seperti :

Kegiatan 1 : Kegiatan untuk kebutuhan pribadi

Kegiatan 2 : Kegiatan untuk menghilangkan rasa fatik

Kegiatan 3 : Hambatan-hambatan yang tidak terhindarkan

(28)

TABEL BESARNYA KELONGGARAN BERDASARKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH

Tabel 2. 5 Faktor kelonggaran

FAKTOR CONTOH PEKERJAAN KELONGGARAN

A. Tenaga yang

(29)

B.Sikap kerja 1.Duduk

2.Berdiri diatas dua 3.Berdiri diatas satu

kaki

4.Berbaring

5.Membungkuk kaki

Bekerja duduk, ringan

Badan tegak, ditumpu dua kaki

Satu kaki mengerjakan alat control

Pada begian sisi, belakang atau depan badanBadan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki

0.0 – 1.0

1.0 – 2.5

2.5 – 4.0

2.5 – 4.0

4.0 – 10

C. Gerakan kerja 1.Normal 2.Agak terbatas 3.Sulit

4.Pada bagian anggota - anggota badan terbatas 5.Seluruh anggota badan

terbatas

Ayunan bebas dari palu

Ayunan terbatas dari palu

Membawa beban dengan satu tangan

Bekerja dengan tengan diatas kepala Bekerja dilorong - lorong

pertambangan yang sempit

0

1.Pandangan yang terputus - putus 2.Pandangan terus

Membaca alat ukur

Pekerjaan - pekerjaan yang teliti

0

2

1

(30)

menerus

3.Pandangan terus, focus berubah

4.Pandangan terus, focus tidak berubah

Memeriksa cacat - cacat pada kain Pemeriksaan yang sangat teliti

2

4

5

8

E. Keadaan temperature ( °c ) Kelembapan normal

Ruangan yang berventilasi baik

Ventilasi kurang baik, bau - bauan

( tidak berbahaya )

Adanya debu - debu beracun, tau tidak beracun tetapi banyak.

Adanya bau-bauanberbahaya yang mengharuskan 0

0 – 5

5 – 10

(31)

G. Keadaan lingungan yang baik

1. Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah 2. Siklus kerja berulang 5 – 10 detik

3. Siklus kerja berulang 0 – 5 detik 4. Sangat bising

5. Jika faktor – faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas

6. Terasa adanya getaran lantai

7. Keadaan – keadaan yang luar biasa ( bunyi, kebersihan dll ) 0

2.13 Menghitung Waktu Baku

Adapun cara menghitung waktu adalah menentukan terlebih dahulu waktu siklus rata - rata dan waktu normal. Rumus dari siklus rata - rata dan waktu normal adalah sebagai berikut :

a. Waktu rata - rata

b. Waktu normal

Wn = Ws x Fp

Dimana :

Wn = Waktu normal

Ws = Waktu siklus

(32)

Jadi rumus dari waktu baku adalah :

Wb = Wn + L ( Wn )

Dimana :

Wb = Waktu baku

Wn = Waktu normal

L = Kelonggaran

c. Menghitung Persen Produktif

% Produktif =

tan

pengama Jumlah

produktif Jumlah

2.14 Kurva Distribusi Normal

Jika terdapat sangat banyak hasil pengamatan dan jangkauannya dibagi-bagi menjadi kelas-kelas „sempit‟ yamg sangat banyak, kurva frekwensi yang dihasilkan dalam banyak kasus sangat mirip dengan kurva standar yang dikenal sebagai kurva distribusi normal yang memeiliki bentuk karakteristik seperti sebuah lonceng. Kurva distribusi normalnya (kurva normal) simetris terhadap garis pusatnya yang berhimpit dengan rata-rata x

dari hasil pengamatan.

Gambar. 2.1 Kurva distribusi normal 1

(33)

1. Nilai-nilai dalam 1 deviasi standar dari rata-rata

Kurva normalnya mempunyai persamaan yang rumit, tetapi dapat diperlihatkan bahwa luas diarsir adalah 68 persen dari luas total dibawah kurva normalnya dengan kata laain, 68 persen dari hasil-hasil pengamatan terjadi dalam jangkauan  x  sampai  x .

Gambar. 2.2 Kurva distribusi normal 2

2. Nilai-nilai dalam 2 deviasi standar rata-rata

Antara  x 2 dan  x 2, luas daerah yang diarsir adalah 95 %

dari luas seluruh gambar : artinya 95 persen hasil pengamatan terjadi diantara kedua nilai ini.

Gambar. 2.3 Kurva distribusi normal 3

3. Nilai-nilai dalam 3 deviasi standar dari rata-rata

Diantara  x 3 dan  x 3 luas daerah yang diarsir adalah 99,7

(34)

Kita dapat menyajikan informasi yang sama dengan cara yang sedikit berbeda yaitu dengan membagi-bagi gambar menjadi kolom-kolom dengan lebar 1σ pada setiap sisi rata-rata.

Gambar 2.5 kurva distribusi normal 5 2.15 Lingkungan Kerja

Lingkungan kerja adalah sebuah kawasan atau tempat untuk bekerja. Adapun definisi dari beberapa pakar di antaranya dikemukakan oleh Render dan Heizer (2001 : 239) yang mendefinisikan lingkungan kerja sebagai “tempat bekerja yang mempengaruhi hasil kerja dan mutu kehidupan kerja

mereka”.

Menurut Peter dan Oslo dalam Sumarwan (2003 : 271) lingkungan terbagi menjadi dua bagian, yaitu:

a. Lingkungan Kerja Fisik adalah segala sesuatu yang bersifat nyata yang berkenaan dengan kondisi tempat atau ruangan dan kelengkapan material atau peralatan yang diperlukan karyawan untuk bekerja.

b. Lingkungan Kerja Non Fisik adalah yang berkenaan dengan suasana sosial atau pergaulan (komunikasi) antar personil di

(35)

Berdasarkan definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa lingkungan kerja fisik adalah kondisi fisik yang terdapat disekitar tempat kerja dimana para kayawan beraktivitas dan menghasilkan produktivitas sehari-hari.

Manusia akan mampu melaksanakan kegiatannya dengan baik, sehingga dapat mencapai suatu hasil yang optimal, apabila diantaranya ditunjang oleh kondisi lingkungan kerja yang baik. Sebaliknya bisa dikatakan bahwa suatu kondisi lingkungan dikatakan baik apabila dalam melakukan aktifitas ditunjang oleh beberapa faktor diantaranya keamanan.

Keadaan lingkungan yang kurang baik dapat menuntut tenaga dan waktu yang lebih banyak tentunya tidak mendukung diperolehnya rancangan kerja yang efisien dan produktif. Sebagaimana yang kita ketahui, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi terbentuknya suatu kondisi lingkungan kerja, diantaranya :

1. Temperatur

Dalam keadaan normal, tiap anggota tubuh manusia mempunyai temperature berbeda. Tubuh manusia selalu berusaha untuk mempertahankan keadaan normal, dengan system tubuh yang sempurna sehingga dapat menyesuaikan diri dengan perubahan yang terjadi diluar tubuh. Di tempat penelitian kami untuk kadar temperatur stabil dari 28 – 37 .

2. Kelembapan

(36)

adalah semakin cepat denyut jantung karena makin aktifnya peredaran darah untuk memenuhi kebutuhan akan oksigen.

3. Siklus udara

Udara disekitar kita mengandung sekitar 21 % oksigen, 0,03 % karbon dioksida dan 0,9 % gas lainnya (campuran). Oksigen terutama merupakan gas yang dibutuhkan oleh makhluk hidup untuk menjaga kelangsungan hidupnya untuk proses metabolism 4. Pencahayaan

Pencahayaan yang dapat mempengaruhi manusia untuk melihat objek-objek yang jelas, cepat tanpa menimbulkan kesalahan. Di tempat penelitian kami untuk pencahayaan cukup baik. 5. Kebisingan

Kemajuan teknologi banyak menimbulkan masalah diantaranya polusi,salah satu bentuk polusi diantaranya kebisingan bunyi-bunyian yang tidak dikehendaki oleh telinga kita karena dalam waktu panjang suara bising dapat mengganggu ketenangan kerja manusia.

6. Getaran mekanis

Getaran mekanis atau getaran yang ditimbulkan oleh mesin mekanis, dan menimbulkan akibat-akibat yang tidak diinginkan oleh tubuh.

7. Bau bauan , dan

(37)

8. Warna

Dengan adanya sifat-sifat itu maka pengaruh warna ruang tempat kerja perlu di perhatikan dan sesuaikan denga kegiatan kerjanya pada hakikatnya mampu meningkatkan aspek kenyamanan kerja.

(38)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Sejarah Perusahaan

PAVING BLOK merupakan sebuah unuit usaha yang bergerak dalam bidang produksi pembuatan paving yang sudah di rintis sejak tahun 2010. Di mana pemiliknya bernama ABRIL yang sehari harinya berpropesi sebagai kepala usaha di perusahaan Paving Blok ini. Adapun alasan yang melatar belakangi berdirinya usaha ini adalah untuk meningkatkan nilai ekonomis.

3.2 Organisasi Perusahaan

Pada dasarnya usaha Bengkel tidak memiliki struktur organisasi yang formal. Namun dari hasil pengamatan system kerja pemilik dan para pegawainya maka dapat distrukturkan sebagai berikut :

Gambar. 3.1 Struktur organisasi perusahaan

3.3 Kegiatan Perusahaan

KEPALA USAHA

Karyawan/ operator 1

Karyawan/ operator 2

(39)

Usaha ini beroperasi selama 6 hari/minggu (senin – sabtu) Dengan pekerjaan antara lain : Operator I : mencampur pasir , mengayak pasir.dan menyiram paving blok. Operator II : mencetak paving blok, mengangkat hasil cetakan

3.4 Tata Letak Pabrik/usaha

Gambar. 3.2 Tata letak perusahaan

Penjemuran

pasir

Tempat paving Kantor

admin + mess karyawan

Penjemuran 2

Parkir + pintu Gudang peralatan

(40)

Adapun keterangan dari gambar tata letak perusahaan di atas adalah sebagai berikut :

a. Gudang peralatan : Tempat penyimpanan barang-barang milik perusahaan seperti : peralatan mesin

b. Pasir : bahan utama untuk membuat paving blok.

c. Kantor : ruangan yang selalu di miliki setiap perusahaan, kantor ini terdiri dari ruang tunggu, meja admin.

d. Mess karyawan: tempat tinggal karyawan.

e. Penjemuran 1 & 2 : untuk menjemur paving yang baru di cetak f. Tempat paving : paving yang telah siap di angkut

g. Tempat kerja karyawan : tempat dimana karyawan ini bekerja. h. Parkiran dan pintu : Tempat untuk memarkirkan mobil dan pintu

masuk keluar

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Dalam melakukan penelitian ini, penyusun mengumpulkan data - data yang di butuhkan dengan menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, di antaranya :

1. Pengamatan (Observasi)

(41)

2. Wawancara

Penyusun juga mengumpulkan data dengan melakukan wawancara terhadap beberapa narasumber yang ada hubungannya dengan industri jasa yang sedang di teliti tersebut.yakni pemilik dan karyawan di perusahaan paving blok.

3. Studi kepustakaan

Penyusun mengambil data dari internet dan buku panduan tentang masalah yang penyusun teliti. Data tersebut selanjutnya di jadikan dasar teori/landasan teori.

3.6 Tempat Dan Waktu Penelitian

Penelitian mengenai pengukuran waktu kerja ini di lakukan pada sebuah industri pembuatan paving blok jln. Btn km 9. Kab. Sorong.

Untuk waktu penelitiannya, telah di tentukan sebelumnya yaitu selama 4 hari. Penelitian di lakukan dari tanggal 11 Mei 2015 – 14 Mei 2015 dengan lamanya penelitian rata - rata adalah 8 jam.

3.7Metode Penelitian

(42)

berulang dengan siklus waktu kerja yang relatife pendek. Metode Work Sampling ini di kembangkan berdasarkan hukum probabilitas

3.8Langkah – Langkah Penelitian

Berikut ini adalah tahap atau langkah yang di lakukan penyusun dalam meneliti, yaitu :

Sebelum melakukan penelitian, peneliti telah di bekali dengan sejumlah

bilangan acak atau random serta menit kunjungan yang telah di tentukan oleh dosen pembimbing.

Bilangan random serta menit kunjungan tersebut kemudian di olah

sehingga nantinya dapat di ketahui berapa kali penyusun harus melakukan kunjungan/pengambilan data serta kapan waktu pengukuran kerjanya di lakukan.

Saat meneliti, peneliti (yang terdiri dari 2 orang) bertugas mengamati

pekerjaan dari 2 orang operator. Jadi, tiap 1 orang mengamati 1 operator dengan elemen pekerjaan yang berbeda.

Selama penelitian berlangsung, penyusun akan mengambil data dari tiap –

tiap operator sesuai dengan menit kunjungan yang telah di tentukan. Waktu kunjungan untuk setiap operator berbeda – beda.

Data yang di peroleh selama pengamatan akan di uji keseragaman dan

kecukupan data. Apabila data yang tidak seragam, maka akan dilakukan penelitian atau pengukuran tambahan.

(43)

3.9 Diagram Alir Proses Penelitian

(44)

F LOW CHART

TIDAK

Mulai

Mengelola bilangan random dan menit kunjungan yang ada.

Menentukan pengamatan pendahuluan.

Melakukanpengamatan pendahuluan.

Data

Uji Kecukupan Data :

N’ =(�� /��)*(1-P) P

Syarat : N’ < N Uji Data

Uji Keseragaman Data :

BK = P 2

Apakah Data Seragam ?

(45)

TIDAK

YA

S

Menghitung : Waktu Siklus

Ws =

Waktu Normal Wn = Ws x Fp Waktu Baku

Wb = Wn + L (Wn)

Kesimpulan

Selesai A

Apakah Data Seragam ?

(46)

BAB IV

PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

4.1 Obyek Dan Lay Out Stasium Kerja Yang Diteliti

a. Obyek

Tempat kami teliti adalah “Perusahaan Paving Blok” pada industri

pembuatan barang yang berlokasi di Jl. Btn Km 9 Kota Sorong.

b. Lay Out Stasiun Kerja

Dapat dilihat pada lampiran berikut :

Tempat penjemuran paving yang baru di cetak no 1

Tempat pasir

Tempat karyawa n yang

tetap Kantor

adms

Tempat penjemuran no 2

Tempat paving yang telah kering Tempat

pengolahan pasir

TEMPAT PENCETAKAN

(47)

4.2 Data – data Perusahaan

a. Jam Kerja

Jam kerja yang berlaku di industri pembuatan paving blok ini, umumnya selama 8 jam yang di mulai dari jam 8. 00 s/d 17.00.

b. Suasana Kerja

kondisi di tempat kami meneliti cukup baik dengan temperatur udara, cahaya, dan siklus pekerjaan yang baik dan teratur.

c. Pekerjaan Operator

Operator I : mengangkut pasir (MP), mengayak pasir (MP) dan

menyiram paving (Mp)

Operator II : mengangkat cetakan (MC) dan mencetak paving

4.3 Penetapan Saat – Saat Kunjungan

Operator I (5 menit) = 60x8/5 = 96 Kali

Operator II (8 menit) =60x8/8 = 60 Kali

Tabel. 4.1 Bilangan random yang ditetapkan

22 17 68 65 84 87 2 22 57 51 19 36 27 59 46 39 77 32 77 9 16 77 23 2 77 28 6 24 25 93 78 43 76 71 61 97 67 63 99 61 3 28 28 26 8 69 30 16 9 5

(48)

23 68 35 26 0 99 53 93 61 28

Tabel. 4.2 Bilangan random yang telah disusun

0 0 0 2 2 3 3 4 5 5

Tabel. 4.3 Bilangan random yang dipakai

2 3 4 5 6 7 8 9 10 14

15 16 17 18 19 21 22 23 24 25

26 27 28 30 31 32 33 34 35 36

38 39 42 43 46 51 52 53 54 56

(49)

Tabel. 4.4 Bilangan random untuk operator I

Tabel. 4.5 Bilangan random unruk operator II

2 3 4 5 6 7 8 9 10 14

15 16 17 18 19 21 22 23 24 25

26 27 28 30 31 32 33 34 35 36

38 39 42 43 46 51 52 53 54 56

57 58 59 60

4.4 Tabel Data Dan Hasil Pengamatan Pendahuluan

Tabel 4.6 Waktu Kunjungan Operator I

(50)
(51)

55 74 5 370 8:00 15:10

Tabel 4.7 Waktu Kunjungan Operator II

(52)

19 24 8 192 8:00 11:12

Tabel 4.8 pengamatan Hari Ke I Oerator I

Pekerjaan : MP, MP dan Mpaving Hari ke : Satu

Nama Operator : Nova Hari / Tgl : 11 mei 2015 Nama Stasiun Kerja : Paving blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT ) Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : M Arief Nur W

No

Bilangan Waktu Aktivitas

(53)
(54)

45 61 14:05 √

Tabel 4.9 Pengamatan Hari Ke II Operator II

Pekerjaan :MP, MP dan Mpaving Hari ke : Dua

Nama Operator : Nova Hari / Tgl : 12 mei 2015

Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT )

Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : M Arief Nur W

(55)
(56)

45 61 14:05 √ Merokok

Tabel 4.10 Pengamatan Hari Ke III Operator I

Pekerjaan : MP, MP dan Mpaving Hari ke : Tiga

Nama Operator : Nova Hari / Tgl : 13 Mei 2015 Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT ) Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : M Arief Nur W

No

Bilangan Waktu Aktivitas

(57)
(58)

45 61 14:05 √

Tabel 4.11 Pengamatan Hari Ke IV Operator I

Pekerjaan : MP, MP dan Mpaving Hari ke : Empat

Nama Operator : Nova Hari / Tgl : 14 mei 2015

Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT )

Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : M Arief Nur W

(59)
(60)

44 60 14:00 √

Tabel 4.12 Pengamatan hari Ke I Operator II

Pekerjaan : MC & mencetak Hari ke : Satu

Nama Operator : Pak Jems Hari / Tgl : 11 Mei 2015 Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT ) Nama Pabrik : Paving blok Nama Pengukur : Dariman Baho

No

Bilangan Waktu Aktivitas

(61)
(62)

Tabel 4.13 Pengamatan Hari Ke II Operator II

Pekerjaan : MC & mencetak Hari ke : Dua

Nama Operator : Pak Jems Hari / Tgl : 12 Mei 2015

Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT )

Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : Dariman Baho

No

Bilangan Waktu Aktivitas

Keterangan Random Kunjungan Produktif Nonproduktif

(63)

31 38 14:04 √ Pusing

Tabel 4.14 Pengamatan Hari Ke III Operator II

Pekerjaan :MC & mencetak Hari ke : Tiga

Nama Operator : Pak Jems Hari / Tgl : 13 Mei 2015

Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00WIT )

Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : Dariman Baho

No

Bilangan Waktu Aktivitas

Keterangan Random Kunjungan Produktif Nonproduktif

(64)
(65)

Tabel 4.15 Pengamatan Hari Ke IV Operator II

Pekerjaan : MC & mencetak Hari ke : Empat

Nama Operator : Pak Jems Hari / Tgl :

Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT )

Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : Dariman baho

No

Bilangan Waktu Aktivitas

Keterangan Random Kunjungan Produktif Nonproduktif

(66)

31 38 14:04 √

Tabel 4.16 Pengamatan tambahan Hari ke V Operator II

Pekerjaan : MC & mencetak Hari ke : Lima

Nama Operator : Pak Jems Hari / Tgl : 25 Mei 2015 Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT ) Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : Dariman Baho

No

Bilangan Waktu Aktivitas

Keterangan Random Kunjungan Produktif Nonproduktif

(67)

16 21 10:48 √ √ duduk duduk

17 22 10:56 √

18 23 11:04 √

19 24 11:12 √

20 25 11:20 √

21 26 11:28 √

22 27 11:36 √ merokok

23 28 11:42 √

24 30 12:00 √

25 31 13:08 √

26 32 13:16 √

27 33 13:24 √

28 34 13:32 √

29 35 13:40 √

30 36 13:48 √

31 38 14:04 √

32 39 14:12 √

33 42 14:36 √

34 43 14:44 √

35 46 15:08 √

36 51 15:48 √

37 52 15:56 √

38 53 16:04 √

39 54 16:12 √

40 56 16:28 √

41 57 16:36 √ √ merokok

42 58 16:44 √

43 59 16:52 √

(68)

Tabel 4.17 Pengamatan Tambahan Hari Ke VI Operator II

Pekerjaan : MC & Mencetak Hari ke : Enam

Nama Operator : Pak Jems Hari / Tgl : 26 Mei 2015

Nama Stasiun Kerja : Paving Blok Jam ( 8:00 s/d 17:00 WIT )

Nama Pabrik : Paving Blok Nama Pengukur : Dariman Baho

No

Bilangan Waktu Aktivitas

Keterangan Random Kunjungan Produktif Nonproduktif

(69)

31 38 14:04 √

32 39 14:12 √

33 42 14:36 √

34 43 14:44 √

35 46 15:08 √

36 51 15:48 √ merokok

37 52 15:56 √

38 53 16:04 √

39 54 16:12 √

40 56 16:28 √

41 57 16:36 √

42 58 16:44 √

43 59 16:52 √

(70)

4.5 Perhitungan Dan Pengujian Data

4.5.1 Keseragaman Data

Tabel 4.18 Hasil Pengamatan Operator 1

Kegiatan Pengamatan Hari Ke Jumlah

1 2 3 4

Produktif 59 58 60 59 236

Non Produktif 10 11 9 10 40

Jumlah n 69 69 69 69 276

% Produktif 0,86 0,84 0,87 0,86 0,86 % Non Produktif 0,14 0,16 0,13 0,14 0,14

Rumus yang digunakan :

P = Σpi

K

= 0,86 + 0,84 + 0,87 + 0,86

4

= 0,86

n = Σni

K

= 69 + 69 + 69 + 69

4

= 69

̅ √ ̅ ̅ ̅

(71)

Grafik Batas Kontrol

Gambar 4.2 Grafik Batas Control Operator I

Tabel 4.19 Hasil pengamatan Operator II

Kegiatan Pengamatan Hari Ke Jumlah Jumlah

(72)

̅ √ ̅ ̅ ̅

̅ √ ̅ ̅ ̅

Grafik Batas Kontrol

G a m b a

r 4.3 Grafik Batas Control Operator II

4.5.2 Tes Kecukupan Data

Dimana :

K = Tingkat Kepercayaan = 95% = 2

S = Tingkat Ketelitian = 5% = 0.05 0,76

0,80 0,84 0,88 0,92 0,96

1 2 3 4 5 6

BKA

P

BKB

(73)

Operator I

Operator II

N' = ( K2/S2 ) ( 1 - P ) P

= ( 2² / 0,05² ) ( 1 - 0.88 ) 0,88

= (4/0.0025) x 0,12

0,88

= 1600 x 0,12

0,88

= 192

0,88

= 218,01

Maka dari rumus tersebut diperoleh N' 218,01 > N = 176 Kesimpulan N' < N, maka data tidak cukup

Kemudian harus tambah hari pengamatan N' = ( K2/S2 ) ( 1 - P )

P

= ( 2² / 0,05² ) ( 1 - 0.86 ) 0,86

= (4/0.0025) x 0,14

0,86

= 1600 x 0,14

0,86

= 224

0,86

= 260,46

(74)

N' = ( K2/S2 ) ( 1 - P )

Maka dari rumus tersebut diperoleh N' = 218,18 > N = 220

Kesimpulan N' < N, maka data cukup setelah ada penelitian lanjutan

4.6 Tabel Data Yang Di Butuhkan

TABEL PENYESUAIAN MENURUT WESTING HOUSE

Tabel. 4.20 Faktor penyesuaian

FAKTOR KELAS LAMBANG PENYESUAIAN

Ketrampilan Superskill

(75)

Poor F1

F2

-0.16

-0.22

Usaha excenssive

Excellent

Kondisi Kerja Ideal

Excellent

Konsisten Perfect

(76)

Fair

Poor

E

F

-0.02

-0.04

PENYESUAIAN MENURUT TINGKAT KESULITAN, CARA OBYEKTIF

Tabel. 4.21 Faktor penyesuaian obyektif

KEADAAN LAMBANG PENYESUAIAN

ANGGOTA BADAN TERPAKAI

Jari A 0

Pergelangan tangan dan jari B 1

Lengan bawah, pergelangan tangan dan jari C 2

Lengan atas, lengan bawah dst. D 5

Badan E 8

Mengangkat beban dari lantai dengan kaki E-2 10

PEDAL KAKI

Tanpa pedal, atau satu pedal dengan sumbu dibawah

kaki F 0

Satu atau dua pedal dengan sumbu tidak dibawah kaki G 5

(77)

Kedua tangan mengerjakan gerakan tang sama pada

saat yang sama H-2 18

KOORDINASI MATA DENGAN TANGAN

Sangat sedikit I 0

Cukup sedikit J 2

Konstan dan dekat K 4

Sangat dekat L 7

Lebih kecil dari 0,04 cm M 10

PERALATAN

Dapat ditangani dengan mudah N 0

Dengan sedikit control O 1

perlu kontrol dan penekanan P 2

Perlu penanganan hati hati Q 3

Mudah pecah, patah R 5

BERAT BEBAN (Kg) Tangan Kaki

0,45 B-1 2 1

0,90 B-2 5 1

(78)

TABEL BESARNYA KELONGGARAN BERDASARKAN FAKTOR YANG BERPENGARUH

Tabel. 4.22 Faktor kelonggara

1,80 B-4 10 1

2,25 B-5 13 3

2,70 B-6 15 3

3,15 B-7 17 4

3,60 B-8 19 5

4,05 B-9 20 6

4,50 B-10 22 7

4,95 B-11 24 8

5,40 B-12 25 9

5,85 B-13 27 10

6,30 B-14 28 10

FAKTOR CONTOH PEKERJAAN KELONGGARAN

E. Tenaga yang

dikeluarkan

Ekivalen beban Pria Wanita

1. Dapat diabaikan

2. Sangat ringan

Bekerja dimeja,

duduk

Bekerja dimeja,

berdiri

Tanpa beban

0.00 – 2.25 kg

0.0 – 6.0

6.0 – 7.5

0.0 – 6.0

(79)

4. Sedang

5. Berat

6. Sangat berat

7.

8. Luar biasa berat

Mencangkul

Mengayun palu

dengan berat

Memanggul beban

Memanggul karung

berat

Bekerja duduk, ringan

Badan tegak, ditumpu dua kaki

Satu kaki mengerjakan alat control

Pada begian sisi, belakang atau depan badan

Badan dibungkukkan bertumpu pada kedua kaki

0.0 – 1.0

1.0 – 2.5

2.5 – 4.0

2.5 – 4.0

4.0 – 10

6 Gerakan kerja

1 Normal

2 Agak terbatas

3 Sulit

4 Pada bagian

anggota – anggota badan

terbatas

5 Seluruh anggota

badan terbatas

Ayunan bebas dari palu

Ayunan terbatas dari palu

Membawa beban dengan satu tangan

Bekerja dengan tengan diatas kepala

Bekerja dilorong – lorong pertambangan yang sempit

0

0 – 5

0 – 5

5 – 10

10 – 15

6 Kelelahan mata Pencahayaan baik Buruk

1 Pandangan yang terputus – putus

2 Pandangan terus menerus

3 Pandangan terus, focus

berubah

4 Pandangan terus, focus tida

berubah

Membaca alat ukur

Pekerjaan – pekerjaan yang teliti

Memeriksa cacat – cacat pada kain

Pemeriksaan yang sangat teliti

(80)

E. Keadaan temperature ( °c ) Kelembapan normal Berlebihan

F. Keadaan atmosfer

1 Baik

2 Kurang

baik

3 Buruk

4 Cukup

Ruangan yang berventilasi baik

Ventilasi kurang baik, bau – bauan

( tidak berbahaya )

Adanya debu – debu beracun, tau tidak beracun tetapi banyak

Adanya bau – bauan berbahaya yang mengharuskan menggunakan alat – alat pernapasan

0

0 – 5

5 – 10

10 – 20

G. Keadaan lingungan yang baik

1 Bersih, sehat, cerah dengan kebisingan rendah

2 Siklus kerja berulang 5 – 10 detik

3 Siklus kerja berulang 0 – 5 detik

4 Sangat bising

5 Jika faktor – faktor yang berpengaruh dapat menurunkan kwalitas

6 Terasa adanya getaran lantai

7 Keadaan – keadaan yang luar biasa ( bunyi, kebersihan dll )

(81)

a. Perhitungan Waktu Baku

Operator I Jumlah

Pengamatan = 276

Jumlah Produktif = 236

% Produktif = Jumlah Produktif Jumlah

Jumlah menit Produktif

= % Produktif X Jumlah menit Pengamatan

= 0,86 X 1920

= 1651,2 menit

Jumlah paving yang terproduksi selama 4 hari pengamatan :

Waktu yang diperlukan untuk membentuk 1 buah paving : ∑ produksi yang dihasilkan

= 1651,2

4030

(82)

2. Waktu Normal Wn =

Ws X Faktor Penyesuaian

Faktor penyesuaian menurut Westing House

Faktor penyesuaian objektif -

Koordinasi Mata Dengan

(83)

3. Waktu baku

% Produktif = Jumlah Produktif jumlah

Jumlah menit Produktif = % Produktif X Jumlah menit Pengamatan

(84)

= 2563,2 menit

Jumlah paving yang terproduksi selama 6 hari pengamatan :

Hari I = 1000

Waktu yang diperlukan untuk membentuk 1 buah paving :

1. Waktu Siklus

Ws = ∑ menit produktif

∑ produksi yang dihasilkan

= 2563,2

6040 = 0,42 Menit

2. Waktu Normal

Wn = Ws X Faktor Penyesuaian

(85)

- Pedal Kaki = F = 0

- Penggunaan Tangan = H2 = 0

-

Koordinasi Mata Dengan

Tangan = K = 4

Keadaan lingkungan yang

baik = 0%

- Hambatan tak terhindarkan = 0%

- Kebutuhan pribadi = 2%

Total = 20%

(86)

Maka :

Wb = Wn + L ( Wn )

= 0,51 + 0,20 0,51

= 0,61 Menit

b. Pembahasan Hasil Perhitungan

Dari hasil pengolahan data di atas dapat disimpulkan bahwa :

- Operator I membutuhkan waktu sebanyak 0,80 menit untuk menyelesaikan 1 buah paving blok.

(87)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

1. Dari hasil pengamatan pada setiaap operator yang dilakukan selama 4 hari didapat data-data sebagai berikut:

 Pada Operator I diperoleh 276 data pengamatan dengan jumlah produktif sebesar 236 data dan non produktif sebesar 40 data.

 Pada Operator II diperoleh 220 data pengamatan dengan jumlah produktif sebesar 195 data dan non produktif sebesar 25 data.

2. Dari 2 ( dua ) operator yang kami amati diperoleh prosentase data waktu kerja produktif dan non produktif sebagai berikut :

Tabel. 5.1 Prosentase waktu kerja

Operator % Produktif % Non produktif

I 0,86 0,14

II 0,88 0,11

3. Jumlah waktu baku Selama penelitian yang didapat adalah sebagai berikut :

Tabel. 5.2 Jumlah waktu baku

Operator Waktu baku ( menit / unit )

I 0,80

(88)

Dari 2 operator yang kami amati total waktu siklus dan waktu normal yang telah kami dapatkan adalah sebagai berikut :

Tabel. 5.3 Jumlah waktu siklus dan waktu normal

Operator Waktu siklus ( menit / unit pasir yang di cetak )

Waktu Normal ( menit / unit pasir yang di cetak )

I 0,41 0,66

Operator Waktu siklus( menit/ unit paving)

Waktu Normal (menit/unit paving )

II 0,42 0,51

5.2 Saran – saran

1. Meningkatkan kedisiplinan operator sehingga factor yang tak di inginkan dapat diminamalkan sekecil mungkin.

(89)

DAFTAR PUSTAKA

(90)
(91)
(92)

Gambar

Gambar 2.4 Kurva distribusi normal 4
Gambar 2.5 kurva distribusi normal 5
Gambar. 3.1 Struktur organisasi perusahaan
Gambar. 3.2 Tata letak perusahaan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Data kepraktisan juga merupakan data pokok dalam penelitian ini yang berupa data penilaian yang diperoleh dari tiga validator yang kompeten dalam menilai media

Kemampuan citra Landsat 7 untuk pemetaan perubahan penutup lahan di Jawa telah dikaji oleh Poniman dan Nurwadjedi (2008). Tidak seperti halnya citra Landsat atau

Petugas pelayanan yang terdapat di Puskesmas Lempake sesuai dengan keramahan, kesopanan, tanggap dalam merespon keluhan pasien hingga mengarahkan pasien untuk

Simpulan yang dapat ditarik dari hasil analisis data dan pembahasan adalah sebagai berikut 1) Implementasi metode masyarkat belajar dapat meningkatkan kreativias

Rancangan penyimpanan yang digunakan pada sistem ini menggunakan file text yang disimpan ke memori komputer, sehingga masalah transportasi yang telah dimasukkan dapat

Mengingat biaya investasi pembangunan jalan tol yang sangat besar dengan harapan tinggi bahwa keberadaannya dapat menjadi solusi dari permasalahan transportasi dan menjadi

Kami berharap pihak berkuasa sentiasa berwaspada dalam mengenal pasti penyelewengan iaitu sama ada syarikat-syarikat China ini melakukan penipuan, melalui petanda

1) Dapat mengurangi dan mengatasi masalah banjir yang terjadi di SMP Negeri 3 Cikarang Timur, Kab. Penempatan posisi pembuatan lubang resapan biopori cukup efektif