• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG."

Copied!
32
0
0

Teks penuh

(1)

PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK

BANGUN RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN Cisalasih Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

DiajukanuntukMemenuhiSebagianSyaratMemperolehGelarSarjanaPendidikan Program StudiPendidikan Guru SekolahDasar

oleh :

Rizki FitriAprilyanti 0902805

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM

PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADAMATERI POKOK BANGUN

RUANG

(Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas V di SDN Cisalasih Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh

Rizki Fitri Aprilyanti

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas IlmuPendidikan

© Rizki Fitri Aprilyanti Universitas Pendidikan Indonesia

Agustus 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

LEMBAR PENGESAHAN

PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG

(PenelitianTindakanKelasPadaSiswaKelas V di SDN

CisalasihKecamatanLembangKabupaten Bandung Barat TahunAjaran 2013/2014)

Oleh

RizkiFitriAprilyanti 0902805

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dr. H. Y. Suyitno, M.Pd NIP. 19500908 198101 1 001

Pembimbing II,

Sandi Budi Iriawan, M.Pd NIP. 19791020 200812 1 002

Diketahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

(4)

iv

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR ISI

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Rumusan Masalah ... 3

C. Hipotesis Tindakan ... 3

D. Tujuan Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Definisi Operasional ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Alat Peraga ... 6

1. Pengertian Alat Peraga ... 6

2. Jenis Alat Peraga ... 7

3. Kelebihan dan Kekurangan Alat Peraga... 8

4. Prinsip-prinsip Umum Penggunaan Alat Peraga ... 9

5. Alat Peraga Tiga Dimensi ... 10

6. PenggunaanAlatPeragaTigaDimensidalamPembelajaran ... 11

B. Matematika di Sekolah Dasar ... 11

1. Hakikat Matematika ... 11

2. Tujuan Mata PelajaranMatematika ... 12

3. PembelajaranMatematika di SekolahDasar ... 13

4. Hasil Belajar Matematika ... 14

(5)

v

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Teori Belajar Gestalt ... 15

2. Teori belajar Bruner ... 16

3. Teori Belajar David Ausubel ... 18

4. Teori Belajar Van Hiele ... 18

D. Materi Pokok Bangun Ruang ... 19

1. Bangun Ruang ... 19

2. Jaring-jaring Bangun Ruang ... 21

E. Penelitian yang Relevan ... 23

BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 25

B. Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

C. Subjek Penelitian ... 28

D. Prosedur Penelitian ... 28

E. Instrumen Penelitian ... 31

F. Analisis danInterpretasiData ... 31

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

1. Siklus I ... 37

a. Perencanaan... 37

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 37

c. Hasil Belajar ... 40

d. Refleksi ... 43

2. Siklus II ... 44

a. Perencanaan... 44

b. Pelaksanaan Pembelajaran ... 45

c. Hasil Belajar ... 48

d. Refleksi ... 53

(6)

vi

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Pelaksanaan ... 53

2. Hasil Belajar ... 54

BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ... 56

B. Saran ... 56

DAFTAR PUSTAKA ... 58

(7)

vii

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1. BangunRuangKubus... 19

Gambar 2.2. Kubus ... 20

Gambar 2.3. Balok ... 20

Gambar 2.4. Tabung ... 21

Gambar 2.5.LimasSegiempat ... 21

Gambar 3.1. Model Spiral Refleksi Kemmis & MC. Taggart ... 27

Gambar 4.1. PeningkatanPersentaseHasilBelajar SiswaKelas V di atas KKM Sebelum PTK danSiklus I ... 42

Gambar 4.2. Perbandingan Nilai Rata-rata SiswaKelas V Sebelum PTK dan Siklus I ... 43

Gambar 4.3. PeningkatanPerkembangan Proses Pembelajaran ... 47

Gambar 4.4. Peningkatan Persentase HasilBelajarSiswa Kelas Vdi atas KKM Sebelum PTK, Siklus I dan Siklus II ... 50

Gambar 4.5. Perbandingan Nilai Rata-Rata Siswa Kelas V Sebelum PTK, Siklus I,danSiklusII ... 50

(8)

viii

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran A InstrumenPenelitian ... 60

A.1 RPP Siklus I ... 61

A.2 RPP Siklus II ... 66

Lampiran B Instrumen Pengumpul Data... 71

B.1 Lembar ObservasiKegiatanMengajar Guru ... 72

B.2 Lembar SoalEvaluasi ... 76

B.3 Kisi-kisiInstrumen... 78

Lampiran C Data HasilPenelitian ... 86

C.1 LembarHasilObservasiKegiatanMengajar Guru Siklus I ... 87

C.2 LembarHasilObservasiKegiatanMengajar Guru Siklus II ... 91

C.3 LembarHasilEvaluasiSiswaSiklus I ... 95

C.4 LembarHasilEvaluasiSiswaSiklus II ... 107

C.5 NilaiTesSiswa ... 115

(9)

ix

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

D.1 Foto-fotoKegiatanPenelitian ... 119

Lampiran EAdministrasi Penelitian ... 121

E.1 Surat Izin Penelitian ... 122

(10)

i i

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

PENGGUNAAN ALAT PERAGA TIGA DIMENSI UNTUK

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA DALAM PEMBELAJARAN

MATEMATIKA PADA MATERI POKOK BANGUN RUANG

Oleh

Rizki Fitri Aprilyanti

0902805

(11)

ii ii

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

mendukung agar lebih variatif dengan tetap memperhatikan pembelajaran yang efektif dan efisien.

Kata kunci: alatperagatigadimensi, hasilbelajar

ABSTRACT

THE APPLICATION OF THREE DIMENSIONAL PROPS TO IMPROVE STUDENT LEARNING OUTCOMES IN MATHEMATICS LEARNING IN

GEOMETRY MATERIAL

by

RizkiFitriAprilyanti 0902805

This study was investigated about problems that was occurred in the fifth grade of SDN Cisalasih about student learning outcomes which were still lower in the subjects of Mathematics. The average value which was obtained was 43 and it was below the completeness minimum criteria 60. Mathematics is a subject that was difficult for the fifth grade students. While learning in the classroom for these subjects, the teacher still using the drill method and lectures and simply refer to the source book when understanding the concept. So students only memorize the material. Learning of geometry is an abstract concept that must be taught to elementary school students whose development is entering a period of concrete thought. So requires props for both of these so that the child can understand the material thus improving student learning outcomes. Props which was used are three dimensional props which was available at the school. By using three dimensional props, researcher can find lesson plans and Mathematics learning process that occurs in the fifth grade and know how much improvement occurs in geometry material. The research method which was used was Classroom Action threedimensional props in mathematics learning in geometry material can improve the student learning outcomes in the fifth grade of SDN Cisalasih. By using these props, the teacher can make them for even smaller group membership and can use other props to support, so it can be more varied and still notice the effective and efficient learning.

(12)

iii iii

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

(13)

1

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berdasarkan Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No. 20 Pasal 3 Tahun 2003, bahwa tujuan pendidikan nasional ialah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman, bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Dari pengertian di atas tergambar secara jelas bahwa pendidikan nasional bertujuan untuk membina dan menggambarkan persatuan bangsa diawali dari pemberian bekal pengetahuan, sikap dan keterampilan kepada peserta didik.Salah satu tujuan pendidikan adalah mencerdaskan kehidupan bangsa.Salah satu tolak ukur untuk menilai keberhasilan mengajar ialah menggunakan hasil yang dicapai siswa dalam belajar.Pembelajaran matematika di Sekolah Dasar mempunyai kedudukan yang sangat penting dalam upaya untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.

Matematika seringkali dikatakan sebagai momok bagi siswa, khususnya siswa Sekolah Dasar, karena dianggap pelajaran yang sulit dan membingungkan. Banyak cara yang dapat dilakukan untuk membuat matematika menjadi pelajaran yang mudah dan menyenangkan.

(14)

2

Berdasarkan observasi atau studi pendahuluan di Sekolah Dasar Negeri Cisalasih ditemukan gejala kurangnya minat siswa pada mata pelajaran Matematika karena dianggap sulit dipelajari.Hal tersebut berdampak pada hasil belajar siswa, yang dapat dilihat dari nilai yang diperoleh siswa pada mata pelajaran Matematika sebelumnya.KKM untuk pelajaran Matematika di kelas V SDN Cisalasih adalah 60 sedangkan nilai rata-rata yang diperoleh sebelumnya adalah 43.Nilai tertinggi yang diperoleh adalah 80 dan nilai terendahnya adalah 20.

Ketika dilakukan pengamatan, pembelajaran yang dilakukan oleh guru masih menggunakan metode pembelajaran konvensional dimana proses pembelajaran berpusat pada guru dan siswa kurang aktif dalam pembelajaran. Hal tersebut membuat siswa kurang tertarik terhadap pembelajaran yang berlangsung dan pada akhirnya kurang memahami materi yang disampaikan oleh guru, sehingga hasil belajarnya pun belum maksimal. Selain itu, salah satu penyebab kurangnya minat siswa pada mata pelajaran matematika, khususnya pada materi jaring- jaring bangun ruang ialah kurangnya alat peraga yang digunakan untuk mendukung proses pembelajaran yang berlangsung di kelas.

Menurut Piaget pada masa Sekolah Dasar, anak memasuki periode

berpikir konkret. Dalam Budiamin et al. (2006: 55) “Dikatakan periode konkret,

karena pada periode ini anak hanya mampu berpikir dengan logika jika untuk memecahkan persoalan-persoalan yang sifatnya konkret atau nyata saja..”Untuk itu, guru harus bisa memahami hal tersebut dalam menentukan pembelajaran Matematika yang bersifat abstrak.

(15)

3

sejalan dengan pernyataan Dimyati & Mudjono (1994:225) menyatakan : siswa yang belajar di sekolah, direncanakan dan diprogramkan oleh guru dengan sebaik-baiknya, guru berkepentingan untuk mendorong siswa aktif belajar karena sebagai pendidik generasi muda bangsa, guru berkewajiban mencari dan menemukan masalah-masalah belajar yang dihadapi oleh siswa. Maka perlu dicari alternatif dengan melakukan inovasi dan pendekatan, baik itu dalam penggunaan media ataupun metode penyampaian sehingga proses pembelajaran dapat berlangsung aktif, efektif, dan menyenangkan.

Oleh karena itu peneliti mencoba memberikan alternatif melalui penggunaan alat peraga.Penggunaan alat peraga ini digunakan agar mampu menciptakan suasana belajar yang lebih menarik.Sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.

Berdasarkan beberapa permasalahan dan uraian di atas maka penelitian ini

dikaji dalam judul “Penggunaan Alat Peraga Tiga Dimensi untuk Meningkatkan

Hasil Belajar Siswa Dalam Pembelajaran Matematika Pada Materi Pokok Bangun

Ruang”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan diatas, secara umum permasalahan yang akan diupayakan jawabannya dalam penelitian ini adalah

“Bagaimana upaya untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana?”

Adapun batasan masalahnya adalah :

1. Bagaimana proses pembelajaran menggunakan alat peraga untuk meningkatkan hasil belajar siswa pada materi menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana di kelas V SDN Cisalasih?

2. Bagaimana peningkatan hasil belajar siswa di kelas V SDN Cisalasih mengenai menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana setelah menggunakan alat peraga?

(16)

4

“Jika penggunaan alat peraga tiga dimensi digunakan secara tepat maka dapat meningkatkan hasil belajar siswa dalam menentukan jaring-jaring berbagai

bangun ruang sederhana di kelas V SDN Cisalasih”.

D. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini memiliki tujuan umum dan khusus, antara lain: Tujuan umum yaitu untuk memperoleh gambaran tentang penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa SD pada mata pelajaran matematika materi pokok bangun ruang di kelas V SDN Cisalasih.

Tujuan khusus yaitu untuk memperoleh gambaran dan informasi tentang: 1. Proses pembelajaran menggunakan alat peraga untuk meningkatkan hasil

belajar siswa pada materi menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana di kelas V SDN Cisalasih.

2. Peningkatan hasil belajar siswa di kelas V SDN Cisalasih mengenai menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana setelah menggunakan alat peraga.

E. Manfaat Penelitian

Dalam penelitian ini, terdapat beberapa manfaat yang dapat di ambil dari berbagai pihak antara lain:

a. Siswa

Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan semangat belajar siswa dan siswa mendapatkan variasi cara untuk belajar dengan bantuan alat peraga sehingga dapat meningkatkan kualitas proses dan hasil belajar siswa.

b. Guru

Penelitian ini dapat menjadi petunjuk bagi guru dalam pemanfaatan dan penggunaan media pembelajaran terutama alat peraga tiga dimensi untuk membantu memudahkan guru dalam menyampaikan materi dan memotivasi guru dalam merancang pembelajaran yang lebih menarik.

(17)

5

Penelitian ini sedikitnya turut memberikan sumbangan dalam meningkatkan kualitas sekolah.

d. Peneliti

Peneliti dapat meningkatkan kualitas diri dalam pengetahuan maupun pengembangan dirinya sebagai seorang calon guru sekolah dasar.

F. Definisi Operasional

1. Alat Peraga Tiga Dimensi

Alat peraga tiga dimensi yang dimaksud dalam penelitian ini adalah alat peraga yang sudah disediakan oleh sekolah.Alat peraga ini berbentuk bangun tiga dimensi yang dapat dibongkar pasang.Cara menggunakannya untuk membuat jaring-jaring bangun ruang dengan melepas salah satu bagian sisi-sisinya.

2. Hasil Belajar

Hasil belajar yang dimaksud pada penelitian ini adalah hasil akhir siswa yang berupa tes tertulis setelah mengikuti pembelajaran pada materi bangun ruang dengan menggunakan alat peraga.Hasil belajar pada penelitian ini lebih dikhususkan pada ranah kognitifnya.Kompetensi dasar dalam penelitian ini adalah menentukan jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana.Adapun indikatornya yaitu 1) mampu menentukan jaring berbagai bangun ruang sederhana, 2) mampu menggambar jaring-jaring berbagai bangun ruang sederhana.

3. Materi Pokok Bangun Ruang

Materi yang menjelaskan mengenai bangun ruang yang terbatas pada bangun ruang sederhana yaitu kubus, balok, tabung, dan limas segiempat sebagai hasil analisis materi pelajaran KD “Menentukan jaring-jaring

(18)

25

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK).PTK ini adalah penelitian tindakan yang memiliki arah dan tujuan yang jelas yang hasil akhirnya adalah untuk meningkatkan hasil belajar siswa. Menurut Suharsimi (2012: 2), terdapat tiga kata yang membentuk PTK yang diartikan sebagai berikut:

1. Penelitian –menunjuk pada suatu kegiatan mencermati suatu objek dengan menggunakan cara dan aturan metodologi tertentu untuk memperoleh data atau informasi yang bermanfaat dalam meningkatkan mutu suatu hal yang menarik minat dan penting bagi peneliti.

2. Tindakan –menunjuk pada suatu gerak kegiatan yang sengaja dilakukan dengan tujuan tertentu. Dalam penelitian berbentuk rangkaian siklus kegiatan untuk siswa.

3. Kelas –dalam hal ini tidak terikat pada pengertian ruang kelas, tetapi dalam pengertian yang lebih spesifik. Seperti yang sudah lama dikenal dalam bidang pendidikan dan pengajaran, yang dimaksud dengan istilah kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama, menerima pelajaran yang sama dari guru yang sama pula.

Berdasarkan pada pengertian ketiga kata tersebut dapat disimpulkan bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah kegiatan meneliti yang berupa kegiatan yang disengaja pada sekelompok siswa pada waktu yang sama, pelajaran yang sama dan guru yang sama untuk mencapai tujuan tertentu.

(19)

26

langsung dan menindaklanjuti masalah yang muncul saat itu juga; penelitian berfokus untuk menelaah peningkatan serta perubahan dari tindakan yang dilakukan, data yang diperoleh dapat berupa data observasi dan data evaluasi akhir siklus; serta tindakan yang dilakukan harus spesifik, sederhana dan mudah dilakukan.

Tujuan PTK (Natalia, 2008 : 10) adalah untuk memecahkan berbagai permasalahan nyata yang terjadi di kelas; memperbaiki pembelajaran; meningkatkan kualitas isi, proses, hasil pendidikan, dan kegiatan praktik guru dalam perkembangan profesinya agar menjadi lebih berkualitas. Selain itu, tujuan PTK juga untuk menumbuhkembangkan budaya akademik di lingkungan sekolah sehingga tercipta sikap-proaktif dalam melakukan perbaikan kualitas pendidikan dan pembelajaran secara berkelanjutan.

PTK merupakan kebutuhan bagi guru untuk meningkatkan profesionalitasnya seperti yang dikemukakan oleh Natalia (2008 : 8) sebagai berikut.

1. PTK sangat kondusif untuk membuat guru menjadi peka terhadap dinamika pembelajaran di kelasnya.

2. PTK dapat meningkatkan kinerja guru sehingga menjadi lebih professional. 3. Dengan melaksanakan tahapan-tahapan dalam PTK guru mampu

memperbaiki proses pembelajaran melalui suatu kajian yang dalam terhadap apa yang terjadi dikelasnya.

4. Pelaksanaan PTK tidak mengganggu tugas pokok seorang guru karena dia tidak perlu meninggalkan kelasnya.

5. Dengan melaksanakan PTK, guru menjadi kreatif karena selalu dituntut untuk melakukan upaya-upaya inovasi sebagai implementasi dan adaptasi berbagai teori dan teknik pembelajaran serta bahan ajar yang dipakainya.

(20)

27

meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.

Terdapat beberapa model penelitian dalam penelitian tindakan kelas.Model penelitian yang digunakan adalah model penelitian Kemmis dan MC. Taggart. Model ini merupakan pengembangan dari model Kurt Lewin. Model ini terdiri dari empat tahapan yaitu perencanaan-tindakan-observasi dan refleksi.Pada model ini, pelaksanaan tindakan dan observasi dilakukan dalam satu waktu.Sistem ini dikenal dengan spiral refleksi yang terdiri dari perencanaan-tindakan-observasi-refleksi dan kembali ke perencanaan sebagai dasar dari pencegahan dan pemecahan masalah.

Gambar 3.1

Model Spiral Refleksi Kemmis & MC. Taggart

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

Siklus 1

Perencanaan

Tindakan

Observasi Refleksi

Siklus II

Perencanaan

Tindakan

Observasi Refleksi

(21)

28

Penelitian ini akan dilaksanakan pada bulan April – Juni 2014. Penelitian ini dilakukan dikelas V SDN Cisalasih Kp. Cisalasih Desa Cikidang Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat yang dikepalai oleh Wachyu, S.Pd.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah siswa dan siswi kelas V SDN Cisalasih yang berjumlah 27 orang yang terdiri dari 14 orang laki-laki dan 13 orang perempuan pada semester genap 2013/2014.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian ini terdiri dari dua siklus. Dalam setiap siklus terdapat beberapa prosedur yang dilakukan, yaitu sebagai berikut:

1. Tahap Persiapan

a. Mengurus surat perizinan dari prodi

b. Meminta izin penelitian kepada kepala sekolah SDN Cisalasih Kecamatan Lembang Kabupaten Bandung Barat

c. Wawancara dengan pihak guru SDN Cisalasih

d. Observasi terhadap situasi kelas serta siswa kelas V SDN Cisalasih

2. Tahap Tindakan

Pada tahapan ini, peneliti akan melakukan pelaksanaan sebagai berikut.

Siklus I

a. Perencanaan (Planning)

1) Menganalisis Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Matematika kelas V SD semester 2 yang akan dicapai dan menentukan indikator capaian kompetensi berdasarkan kesesuaian indikator materi.

2) Menentukan materi pokok yang akan diajarkan tentang bangun ruang.

3) Merancang pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) untuk materi bangun ruang.

4) Mempersiapkan media pembelajaran yang akan digunakan yaitu alat peraga tiga dimensi.

(22)

29

6) Menyusun instrument tes, yaitu tes tertulis berupa soal tes formatif.

.

b. Pelaksanaan (Acting)

Pada tahapan ini, peneliti melakukan apa yang telah dibuat pada perencanaan. Pelaksanaan ini berlangsung di kelas dalam proses belajar mengajar. Berikut rincian kegiatannya.

1) Melakukan pembelajaran dengan media pembelajaran yang disediakan. 2) Mengelompokkan siswa menjadi 4 kelompok, dimana setiap kelompok

berjumlah 7 anggota yang heterogen.

3) Mendemonstrasikan penggunaan alat peraga tiga dimensi pada materi bangun ruang.

4) Siswa diberi waktu untuk mempraktikan penggunaan alat peraga tiga dimensi pada materi bangun ruang.

5) Siswa secara berkelompok berdiskusi mengerjakan tugas yang diberikan guru.

6) Perwakilan tiap kelompok mempresentasikan hasil tugas kelompoknya. 7) Siswa secara individu mengerjakan soal tes formatif yang diberikan guru.

c. Pengamatan (Observation)

Pengamatan dilaksanakan pada kegiatan pembelajaran, adapun hal yang perlu dilihat atau diamati pada pelaksanaan pembelajaran adalah sebagai berikut. 1) Mengamati jalannya proses pembelajaran.

2) Mengamati penampilan mengajar guru.

3) Mengamati keaktifan siswa dalam mengerjakan tugas. 4) Mengamati kondisi kelas dan siswa.

5) Mengamati siswa dalam menyelesaikan soal.

d. Refleksi (Reflecting)

(23)

30

Membahas mengenai penampilan mengajar maupun situasi siswa dan kelas, semua hal yang telah ditemukan pada saat pelaksanaan semuanya akan dibahas pada tahap refleksi ini. Agar kekurangan atau kelemahan yang ada pada siklus I dapat diperbaiki dan dilaksanakan lagi untuk siklus berikutnya.

Siklus I dianggap berhasil apabila siswa menjadi lebih aktif dalam pembelajaran dan hasil tes formatif siswa minimal sesuai KKM yang ditentukan sekolah.

Siklus II

a. Perencanaan

1) Guru membuat rencana pembelajaran siklus II dengan memperhatikan refleksi pada siklus I.

2) Menyiapkan alat peraga tiga dimensi. 3) Menyiapkan instrument observasi.

4) Menyusun instrument tes, yaitu berupa soal tes formatif.

b. Pelaksanaan

1) Melaksanakan kegiatan pembelajaran siklus II sesuai dengan RPP yang telah disusun dengan mempertimbangkan perbaikan-perbaikan pada siklus I.

2) Melakukan evaluasi pada siklus II untuk mendapatkan data.

3) Mencatat dan merekam semua yang terjadi sebagai sumber data yang digunakan pada tahap refleksi.

4) Peneliti menyesuaikan apakah kegiatan yang dilakukan pada siklus II ini sudah sesuai dengan yang diharapkan.

c. Pengamatan

(24)

31

observasi juga dilakukan untuk mengamati hasil belajar siswa pada materi bangun ruang.

d. Refleksi

Hasil yang diperoleh pada tahap pengamatan dikumpulkan untuk diolah dan dievaluasi oleh peneliti, untuk mendapatkan suatu kesimpulan. Hasil tersebut akan dijadikan acuan dalam pelaksanaan pembelajaran pada siklus berikutnya. Diharapkan setelah pembelajaran pada siklus I selesai, dapat diperbaiki kesalahan-kesalahannya, maka pada akhir siklus II ini hasil belajar siswa kelas V SDN Cisalasih tentang bangun ruang menggunakan alat peraga tiga dimensi meningkat.

e. Membuat Kesimpulan Hasil Penelitian

Setelah semua proses selesai dilaksanakan sampai tahap refleksi, maka selanjutnya dapat ditarik kesimpulan yang mengacu pada hasil penelitian dan pembahasan. Hal ini dilakukan agar dapat memberikan gambaran-gambaran tentang kelemahan dan kelebihan setiap hal-hal yang dilakukan pada setiap siklus.Dari kesimpulan ini dapat diketahui sejauh mana peningkatan hasil pembelajaran matematika tentang bangun ruang dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi pada siswa kelas V SDN Cisalasih.

E. Instrumen Penelitian

Instrument penelitian yang digunakan terdiri dari dua buah yaitu: 1. Lembar Observasi

Lembar observasi ini merupakan catatan-catatan hasil pengamatan yang diamati oleh rekan guru yang berperan sebagai observer. Lembar observasi ini berisi catatan proses pembelajaran yang diamati apa adanya sesuai dengan apa yang terjadi dalam proses tindakan yang melingkupi aktivitas guru, aktivitas siswa maupun kondisi lingkungan dalam proses pembelajaran. 2. Tes Tertulis

(25)

32

setelah menggunakan alat peraga tiga dimensi dalam pembelajaran matematika materi bangun ruang.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Cara pengolahan analisis dan data yang digunakan untuk data yang diperoleh dari hasil instrument observasi adalah:

1. Seleksi data

Data yang telah diperoleh diseleksi bagian mana saja yang memang penting dan tidak dipenting sebagai data penelitian.

2. Reduksi data

Setelah data yang penting dan tidak penting terkumpul, maka data yang tidak penting disisihkan.

3. Klasifikasi data

Data yang penting kemudian di klasifikasikan atau dikelompokan ke dalam bagian-bagian seperti termasuk pada kegiatan awal, kegiatan inti atau kegiatan penutup.

4. Display data

Data disajikan atau ditunjukan kembali yang sudah berisi mengenai data yang dibutuhkan dan telah dikelompokkan.

5. Interprestasi data

Data lalu di interprestasi sehingga terlihat apakah data sudah sesuai dengan rencana atau belum.

6. Refleksi

Data kembali dianalisis dan dilihat kelemahan atau permasalahan yang muncul atau tidak sesuai dengan perencanaan, lalu dicari penyebabnya dan pemecahan masalahnya untuk ditindaklanjuti dalam siklus selanjutnya.

Sedangkan untuk data yang diperoleh dari hasil tes tertulis yang dikerjakan siswa, dilakukan pengolahan analisis dan data sebagai berikut:

(26)

33

Nilai merupakan pengolahan skor dari hasil yang diperoleh. Perhitungan nilai dari setiap siswa adalah sebagai berikut:

Nilai = ℎ � ℎ

ℎ ℎ x 100

2. Mean (Menghitung Rata-rata)

X = ℎ

3. Prosentase

Prosentase ini digunakan ketika peneliti menentukan prosentase siswa yang diatas rata-rata, dibawah rata-rata, diatas kkm dan di bawah kkm.

Prosentase = ℎ �

ℎ ℎ x 100 %

4. Menganalisis keterlaksanaan metode pembelajaran

Untuk mengetahui keterlaksanaan penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa selama penelitian, maka digunakan pedoman observasi kegiatan mengajar guru selama pembelajaran dengan menggunakan alat peraga tiga dimensi dengan menggunakan rumus :

IPK = �

x 100

IPK = indeks prestasi kelompok M = rata-rata

SMI = skor maksimal ideal

Kemudian hasil perhitungan IPK tersebut dikonversikan ke dalam bentuk penskoran kuantitatif, seperti tercantum dalam tabel berikut :

Tabel 3.1

Kategori Tafsiran IPK Keterlaksanaan Metode Pembelajaran Diadaptasi dari Wayan dan Sumartana dalam (Panggabean, 1989)

IPK (%) Kriteria

(27)

34

5. Menganalisis peningkatan skor hasil belajar siswa

Untuk melihat peningkatan skor motivasi siswa setelah mendapatkan penbelajaran, maka dilakukan perhitungan terhadap skor gain. Richard Hake (Meltzer, 2002) membuat formula untuk menjelaskan gain secara proporsional, yang disebut sebagai normalized gain (gain ternormalisasi).

Gain ternormalisasi (g) adalah proporsi antara gain aktual (siklus II – siklus I)

dengan gain maksimal yang dapat dicapai. Rumusnya adalah persamaan gain ternormalisasi dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :

<g> = 1−2 1−2

Dimana :

<g> = gain normal T1 = skor siklus II

T2 = skor siklus I

I1 = skor ideal

Setelah diperoleh nilai gain ternormalisasi untuk masing-masing data siswa, kemudian dihitung nilai rata-rata gain ternormalisasinya. Nilai rata-rata gain ternormalisasi ini kemudian dikonsultasikan terhadap tabel interpretasi berikut ini.

Tabel 3.2

Kriteria Gain Ternormalisasi

31-54 Rendah

55-74 Cukup

75-89 Baik

90-100 Sangat Baik

Nilai Kriteria

(28)

35

(Hake, 1998)

6. Menganalisis lembar hasil tes belajar siswa

Data yang diperoleh dari lembar tes hasil belajar siswa kemudian dianalisis dengan mencari nilai tertinggi, nilai terendah, rata-rata, selanjutnya dipersentasekan, sehingga ketuntasan belajar pada materi yang disampaikan dapat terlihat. Data hasil lembar hasil tes hasil belajar disajikan ke dalam tabel berikut :

Tabel 3.3

Persentase Ketuntasan Belajar Siswa

Kriteria Jumlah Siswa Persentase

Tuntas

Belum Tuntas

Jumlah

Untuk mencari persentase dari siswa yang tuntas dan belum tuntas belajar dicari dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Persentase = ℎ /

ℎ 100

(29)

56

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

SIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Simpulan

PenelitiantindakankelasmengenaiPenggunaanAlatPeragaTigaDimensiUntu kMeningkatkanHasilBelajarSiswadalamPembelajaranMatematikapadaMateriPoko kBangunRuang (PenelitianTindakanKelas di Kelas V SDN Cisalasih) telahdilaksanakan.

Proses

pembelajarandalamupayameningkatkanhasilbelajarsiswapadapembelajaranjaring-jaringbangunruangdenganmenggunakanalatperagatigadimensidilaksanakansesuaid enganrencanapelaksanaanpembelajaran.

Dalampelaksanaannya di siklus I guru membagisiswakedalam 4 kelompok yang terdiridari 7 orang, setiapkelompokmendapatkan 1

alatperagatigadimensi.Kemudian guru

mendemonstrasikancaramenggunakanalatperagatersebut.

Siswaditugaskanuntukmencobamenggunakanalatperaga, yang kemudiandituangkankedalambentukgambar.Di akhirpembelajaran guru memberikantesuntukmengukurhasilbelajarsiswa.Selanjutnya, siswadan guru menyimpulkanpembelajaran.Pada siklus I terdapat beberapa kekurangan pada saat kegiatan kelompok, makadariitu pada siklus II setiapkelompokdiberi 3 alatperagasehinggapembelajaranmenjadilebihkondusif.

Berdasarkanhasilpenelitian,

penggunaanalatperagatigadimensidapatmeningkatkanhasilbelajarsiswa SD padamatapelajaranmatematikamateripokokbangunruang.Hal

(30)

57

siklus II. Rata-rata hasil gain darisiklus I kesiklus II adalah 0,97dandikategorikantinggi.

B. Rekomendasi

Pembelajaran yang berhasiltentunya di dukungolehperencanaan yang matang, penguasaanmateri, danfasilitas yang mendukungnya.Berdasarkanhasilpenelitiandanpembahasanmakaadabeberapahal

yang harusdiperhatikanbagiguru yang

hendakmenggunakanalatperagatigadimensidalampembelajaranyaitu:

1. Alatperagaharusbenar-benardipersiapkanjumlah, ketersediaan, danpenggunaannya.

2. Guru memahamikonsepmateridanmengaitkandenganalatperaga yang digunakan.

3. Dalampenjelasanjaring-jaringbangunruang,

jelaskandahulubangundatarapasaja yang

membentukbangunruangtersebutsehinggamudahdipahami.

4. Dapatmenggunakanalatperagabantu lain

misalnyaalatperagakerangkabanguntigadimensidankertaslipatuntukpenguatan namuntetapperhatikanwaktu.

5. Menggunakankelompok.

Sedangkanuntukpihaksekolahdapatmenyediakanketersediaanalatperagatiga dimensiiniuntukmendukungpembelajarandenganmateribangunruang.Penyediaanal atperagainidapatberupa media KIT

pembelajaranmaupunmenggunakanbenda-bendasekitar yang

(31)

58

Rizki Fitri Aprilyanti, 2014

Penggunaan alat peraga tiga dimensi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dalam pembelajaran matematika pada materi pokok bangun ruang

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S., Suhardjono, &Supardi.(2012). PenelitianTindakanKelas. Jakarta: BumiAksara.

Budiamin, A. et al. (2006). PerkembanganPesertaDidik. Bandung: UPI PRESS Engkoswara&Natawidjaja, R. (1978). AlatPeragadanKomunikasiPendidikan.

Jakarta: DepartemenPendidikandanKebudayaan.

Fathani.,A. H. (2008). Matematika: HakikatdanLogika. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media.

Hardiyana, S. (2010).PenggunaanAlatPeragaManipulatif (Manipulative Material)

untukMeningkatkanPrestasiBelajarSiswadalamPembelajaranMatematika

Milandow (2011) .TeoriPembelajaranPenerimaan David.[online]. Tersedia: http://milandows.blogspot.com/2011/08/teori-pembelajaran-penerimaan-david.html. [07Juli 2013]

Saleh, A. (2008). SeniMengajarkanMatematikaBerbasisKecerdasanMajemuk. Bandung: Tintaemas

Sobel, M. A., &Maletsky, M. (2004).MengajarMatematika. Jakarta: Erlangga. Soedjadi, R. (1999). KiatPendidikanMatematika di Indonesia. Jakarta:

DirektoratJenderalPendidikanTinggiDepartemenPendidikanNasional. Suharjana, A. (2005). MengenalBangunRuangdanSifat-Sifatnya di

SekolahDasar.Yogyakarta

:PusatPengembangandanPemberdayaanPendidikdanTenagaKependidikan Matematika.

Susetyo, B. (2011).

MenyusunTesHasilBelajardenganTeoriUjianKlasikdanTeoriResponsiBut ir. Bandung: CV Cakra.

Susilana, R., &Riyana, C. (2008).Media Pembelajaran. Bandung: JurusanKurtekpend FIP UPI

Swarantika, W. S. (2010).

UpayaMeningkatkanPemahamanSiswaTentangBangunDatarmelaluiPen

ggunaanAlatPeragaPapanBerpaku.SkripsiSarjanapada FIP UPI.

(32)

59

Tujuhkoto (2010).TeoriBelajarMenurut Jerome Bruner. [online]. Tersedia:

http://tujuhkoto.wordpress.com/2010/06/21/teori-belajar-menurut-jerome-bruner/. [07 Juli 2013]

Umaya, I. (2012). TeoriBelajar Bruner. [online]. Tersedia: http://umayaika.wordpress.com/2012/04/16/teori-belajar-bruner/. [07 Juli 2013]

Yasin, S. (2012).AlatPeragaMatematika. [online]. Tersedia:http://alatperagamatematika.blogspot.com/2012/12/pengertian-alat-peraga.html. [05 Juni 2013].

Gambar

Model Gambar 3.1 Spiral Refleksi Kemmis & MC. Taggart
Tabel 3.1
Tabel 3.2 Kriteria Gain Ternormalisasi
Tabel 3.3

Referensi

Dokumen terkait

Penulisan ilmiah ini menggunakan software macromedia flash 5.0 karena flash 5.0 merupakan salah satu software yang sekarang telah memperoleh jumlah pengguna yang cukup besar dan

PERSEPSI GURU PAMONG TERHADAP KOMPETENSI PEDAGOGIK MAHASISWA PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN (PPL).. JURUSAN PENDIDIKAN

Uji Predasi Cecopet ( Forficula auricularia ) (Dermaptera : Nisolabodae) Terhadap Larva dan Imago Brontispa longissima Gestro (Coleoptera : Chrysomelidae) di

Propaganda Amerika Serikat Terhadap Korea Utara Melalui Film The Interview.. 1.2

Tiga ratus enam puluh drajat artinya satu lingkaran penuh// Bila fotografer pada umumnya memajang karyanya di dalam bingkai datar/ sosok lelaki Jauhari lain//

Pola keruntuhan yang terjadi pada semua balok uji dengan penambahan CFRP adalah debonding failure yaitu lepasnya ikatan antara beton dengan CFRP, sehingga dapat dikatakan

Combes dan Nimmo.1983.Propaganda Baru Kediktatoran Perundingan Dalam Politik Masa Kini.Bandung.PT Remaja Rosdakarya • Jill Steans dan Lloyd Pettiford.1966.International

PENINGKATAN PEMBELAJARAN MENULIS CERPENMELALUI PENDEKATAN SAINTIFIKDENGAN MEDIA GAMBAR DAN TEKNIK TRANSFORMASI Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu |