LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD
PERIODE XIII TAHUN 2016
DESA/KELURAHAN
: TIHINGAN
KECAMATAN
: BANJARANGKAN
KABUPATEN
: KLUNGKUNG
Disusun oleh :
Ni Luh Cahyaning Sari
1308405054
PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN
LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA
MASYARAKAT
UNIVERSITAS UDAYANA
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa
Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung tepat pada waktunya.
Dalam penyelesaian program KK dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan
dari berbagai pihak yaitu:
1. Bapak Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan
yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga
dapat menyelesaikan program dengan baik.
2. Bapak I Nyoman Suartika, SS selaku Kepala Desa Tihingan yang membantu penulis
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di KK
Dampingan.
3. Bapak I Wayan Sulaga sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi
informasi mengenai keluarganya.
4. Bapak I Wayan Ardana Ariasa selaku Kepala Dusun Dinas Banjar Pau yang telah
memberi informasi mengenai KK Dampingan.
5. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerjasama selama KKN PPM ini serta
pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari yang diharapkan oleh pembaca karena
keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mengharapkan kritik dan
saran pada pembaca yang membangun. Penulis mengharapkan dapat memahami dan
menyelesaikan program non tema KKN dampingan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan
terima kasih.
Tihingan, 28Agustus 2016
DAFTAR ISI
Judul
Halaman Pengesahan ... ii
Kata Pengantar ... iii
Daftar isi ... iv
BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2
1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3
1.2.1Pendapatan Keluarga Dampingan ... 4
1.2.2Pengeluaran Kebutuhan ... 4
BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 7
2.2 Masalah Prioritas ... 8
BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 10
3.1.1 Program Pemberian Anakan Bebek ... 10
3.1.2 Program Bantuan Sembako dan Alat-alat Tulis ... 11
3.2 Jadwal Kegiatan ... 12
BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Program Kegiatan Pendampingan Keluarga ... 15
4.2 Hasil Program Pendampingan Keluarga... 15
4.3 Kendala Program Pendampingan Keluarga ... 16
BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 17
5.2 Rekomendasi ... 17
BAB I
GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN
Bab I akan memaparkan mengenai gambaran umum terkait keluarga dampingan yang
diteliti oleh mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana. KKN PPM Universitas Udayana
merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Udayana,
yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah pengabdian kepada masyarakat di suatu desa
yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu pogram kerja di dalam KKN PPM yang wajib
dilakukan oleh para mahasiswa peserta KKN-PPM adalah program keluarga dampingan.
Kegiatan ini bertujuan untuk memberi bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang tergolong
keluarga prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan cara menyarankan
solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan berusaha menggali potensi-potensi dalam
lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat
respon yang baik oleh masyarakat di desa. Penggambaran mengenai keluarga dampingan
bertujuan untuk menjelaskan program keluarga dampingan yang telah dilakukan oleh
mahasiswa. Adapun keluarga dampingan dalam penelitian ini adalah keluarga dari I Wayan
Sulaga. Gambaran umum terkait keluarga Bapak I Wayan Sulaga akan dijelaskan secara
1.1Profil Keluarga Dampingan
No Nama Status
Umur (Th)
Pendidikan Pekerjaan Ket
1 I Wayan Sulaga Kawin 60 -
Tabel 1.1 Profil Keluarga Bapak I Kadek Sudarsana
Keluarga Bapak I Wayan Sulaga merupakan keluarga dampingan di Desa Tihingan,
Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Bapak I Wayan Sulaga bertempat tinggal di
Dusun Pau, Desa Tihingan. Keluarga Bapak I Wayan Sulaga berada dalam kategori keluarga
yang kurang mampu. Beliau tinggal bersama ketiga orang anaknya dirumah berukuran 6x6 meter
yang terdiri dari 3 kamar tidur, dengan luas rumah keseluruhan (pekarangan rumah) yaitu 10 are
yang dihuni oleh 2 KK, yaitu keluarga Bapak I Ketut Yarta dan keluarga Bapak I Wayan Sulaga.
Sebagai kepala keluarga Bapak I Wayan Sulaga bekerja sebagai pekerja lepas
pendidikan lebih tinggi yang menyebabkan Bapak I Wayan Sulaga tidak memiliki keterampilan
dan bekal ilmu pengetahuan yang layak, sedangkan istrinya Ni Nengah Budi Artini (alm)
meninggal pada tahun 2011 karena mengidap penyakit kanker payudara. Putra pertamanya I
Wayan Tunas Budayasa bekerja sebagai cook di hotel kawasan Sanur Denpasar. I Wayan Tunas
Budayasa menetap di Dusun Pau, Desa Tihingan bersama dengan Bapak I Wayan Sulaga dan
kedua orang adiknya, sehingga dalam bekerja I Wayan Buda pulang pergi dari Klungkung ke
Sanur. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan, Bapak Wayan terkadang hanya
memasak nasi, lalu untuk lauk pauk membeli yang sudah jadi. Bapak Wayan dalam proses
memasak masih menggunakan peralatan yang sederhana, seperti jalikan yang masih
memanfaatkan kayu bakar. Biaya listrik dan air menjadi tanggungan Bapak Wayan sendiri dari
hasil bekerja sebagai buruh semprot (pemberian pestisida) tanaman dan memetik sayuran di
ladang.
1.2Ekonomi Keluarga Dampingan
Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari seseorang.
Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan bertujuan untuk mengidentifikasi
sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan,
seperti kebutuhan sehari – hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga
dampingan diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga
dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub – sub berikut :
Keluagra Bapak I Wayan Sulaga termasuk dalam keluarga yang kurang mampu di Dusun
Pau, Desa Tihingan yang mana perekonomiannya masih jauh dalam tingkat sejahtera.
Pendapatan yang didapat setiap harinya diperoleh dari bekerja sebagai pekerja lepas seperti
menyemprot (pemberian pestisida) tanaman dan memetik sayuran di ladang. Dari bekerja
sebagai pekerja lepas dalam sehari Bapak Wayan mendapat upah sebesar Rp 50.000. Bapak
Wayan Sulaga setiap hari bekerja mulai dari pukul 11.00 WITA sampai 18.00 WITA. Pekerjaan
bapak I Wayan Sulaga dapat berjalan jika cuaca cerah, jika sedang hujan bapak Wayan tidak bisa
pergi ke ladang, sehingga bapak Wayan hanya bisa diam dirumah dan mengurus hewan ternak
yang dimilikinya. Dalam pekarangan rumahnya, Bapak Wayan memelihara Ayam yang
berjumlah 4 ekor dan beberapa burung dara. Sewaktu-waktu jika ada keperluan mendesak Bapak
Wayan bisa menjual ayam-ayam tersebut untuk menambah pemasukan keluarga.
1.2.2 Pengeluaran Keluarga
Pengeluaran dari Bapak I Wayan Sulaga hanya terbatas pada pengeluaran sehari-hari
untuk kebutuhan pokok dan pendidikan.
a) Kebutuhan Sehari-hari
Untuk kebutuhan sehari-hari seperti pengeluaran konsumsi dapur sehari – hari
keluarga Bapak Wayan hanya mengeluarkan biaya untuk membeli lauk pauk, untuk beras
keluarga beliau sudah mendapat jatah beras raskin setiap bulannya yang diberikan oleh
desa.
Untuk kebutuhan pendidikan Bapak Wayan membiayai putra keduanya yaitu I
Made Puja Purnawan yang duduk di bangku kelas 3, Made bersekolah di SMK
Yapparindo Kelungkung dan putra ketiganya yaitu I Komang Satiana yang masih duduk
dibangku kelas 6, komang bersekolah di SDN 2 Tihingan. Biaya sekolah untuk putra
keduanya sebesar Rp 250.000 perbulan belum termasuk buku-buku pelajaran dan uang
saku. Sedangkan putra ketiganya yaitu Komang Satiana hanya dibebani uang buku dan
uang saku. Putra-putra Bapak Wayan memperoleh Kartu Siswa Pintar, namun kartu
tersebut tidak berjalan seperti bagaimana seharusnya dalam meringankan biaya sekolah
kedua anaknya.
c) Kesehatan
Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Bapak Wayan telah memiliki Kartu
Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) sehingga untuk berobat ke rumah sakit tidak
mengeluarkan biaya dan dapat meringankan beban pengeluaran dari bapak Wayan.
d) Sosial, dll
Dari segi kehidupan sosial Bapak I Wayan Sulaga mengakui bahwa dana harus
diluangkan untuk kehidupan sosialnya. Selayaknya orang Bali pada umumnya, memang
diperlukan alokasi dana untuk upacara adat maupun acara adat lainnya. Beliau memang
tidak mengalokasikan dana khusus untuk bersosialisasi (menyama braya) namun tetap
saja hampir tiap bulannya dibutuhkan untuk bidang ini. Beliau bahkan mengakui bahwa
dalam kesempatan tertentu seperti rahinan dan piodalan maka pengeluaran untuk banten
akan bertambah. Untuk biaya listrik dan air perbulannya Bapak Wayan menghabiskan
kebutuhan hidup dikeluarganya, Bapak Wayan Sulaga dibantu oleh putra pertamanya
BAB II
IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH
Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah –masalah yang dihadapi oleh Keluarga
Bapak I Wayan Sulaga dimana masalah – masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan
didapatkan permasalahan utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan dicarikan solusi
permasalahannya.
2.1 Permasalahan Keluarga
Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan
beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan
dengan keluarga dampingan Adapun permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan
Sulaga akan dipaparkan dalam tabel dibawah ini :
No Permasalahan Keterangan
1 Masalah Ekonomi Pendapatan yang tidak cukup dan tak menentu sehingga Bapak Wayan perbulannya pun dirasa
kurang untuk memenuhi kebutuhan beliau pribadi.
Sebagai lulusan SD dan telah berusia lanjut membuat
beliau kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan tetap.
Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga
Bapak I Wayan Sulaga hanya bisa memenuhi
kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan makan
saja bapak Wayan kesulitan dalam memenuhinya, hal
ini dikarenakan penghasilan Bapak Wayan yang tidak
sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.
2 Masalah Biaya Sekolah
Bapak Wayan masih menanggung biaya sekolah
untuk putra kedua dan ketiganya, untuk biaya sekolah
putra ketiganya yaitu I Komang Satiana hanya
dibebani uang buku dan uang saku, sedangkan untuk
putra keduanya yaitu I Made Puja Purnawan dibebani
uang sekolah sebesar Rp 250.000 belum termasuk
uang buku dan uang saku, sedangkan penghasilan
yang tidak seberapa mengakibatkan Bapak Wayan
kesulitan untuk memenuhi biaya sekolah
anak-anaknya.
3 Masalah Dapur dan WC
Dapur Bapak Wayan masih tergolong dapur yang
tradisional, karena masih menggunakan jalikan
(bungut paon). Keadaan WC di rumah Bapak Wayan
masih belum tertata, seperti belum tersedianya tempat
untuk pasta gigi, sabun, sikat gigi, dan shampoo.
Tabel 1.2 Permasalahan Keluarga Bapak I Kadek Sudarsana
2.2 Masalah Prioritas
Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Wayan ditemukan masalah yang menjadi
Desa Tihingan. KK ini termasuk kurang mampu karena jika dilihat dari tingkat kesejahteraan
ekonomi KK ini masih berada di bawah garis kesejahteraan. Dapat dilihat pada pengeluaran
kebutuhan sehari – hari Bapak Wayan selisih pengeluaran dengan penghasilan yang tidak
seimbang, apalagi jika kebutuhan yang tidak terduga muncul dan membutuhkan biaya yang
cukup banyak. Pengeluaran keluarga Bapak Wayan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan
seiring peningkatan harga bahan pokok, sedangkan penghasilan yang diperoleh tiap bulannya
selain tidak menentu juga masih belum cukup untuk biaya – biaya pokok, ditambah biaya tidak
terduga yang tentunya tidak memiliki uang untuk ditabung sebagai investasi jangka panjang. Hal
ini menjadi prioritas mengingat kebutuhan keluarga pasti akan terus meningkat dan kebutuhan
akan dana juga pasti meningkat. Dikhawatirkan jika nantinya untuk memenuhi kebutuhan pokok,
BAB III
USULAN PENSOLUSIAN MASALAH
Pada bab ini akan dipaparkan mengenai program yang akan dilaksanakan dan motivasi
bagi keluarga dampingan dari Bapak Wayan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat
dalam keluarga dampingan beliau.
3.1 Program
Dengan melakukan proses identifikasi dan memprioritaskan masalah, maka akan
didapatkan usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Usaha-usaha tersebut merupakan
program - program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan dari Bapak Wayan,
diantaranya tukar pikiran mengenai permasalah ekonomi. Dengan memprioritaskan
masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah-masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya
agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK dampingan serta
meningkatkan tingkat perekonomian. Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari
KK yang didampingi dapat terlakasana dengan baik. Melihat permasalahan ekonomi yang
dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sulaga, peneliti mengetahui bahwa permasalahan
ekonomi yang dihadapi adalah persoalan dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan
biaya sekolah putra-putra beliau. Untuk itu, peneliti berupaya untuk memberikan motivasi dan
solusi terkait permasalahan ini. Adapun program yang diupayakan adalah sebagai berikut :
3.1.1 Program Pemberian Anakan Bebek
Program pemberian anakan bebek bertujuan untuk memberikan alternatif lain kepada
keluarga Bapak I Wayan Sulaga dalam membantu mengatasi masalah ekonomi. Bapak I Wayan
pemberian anakan bebek dapat membantu Bapak Wayan untuk memperbanyak jenis ternak yang
dipelihara, sehingga nantinya dapat dijual dan meningkatkan perekonomian keluarganya.
3.1.2 Program Bantuan Sembako dan Alat-alat Tulis
Program bantuan sembako bertujuan untuk memberikan bantuan langsung berupa beras,
minyak, telur, kopi dan gula. Bantuan sembako bermanfaat untuk dapat memenuhi kebutuhan
pokok sehari-hari. Keluarga Bapak I Wayan Sulaga, jarang mengonsumsi makanan dengan
protein dan karbohidrat yang cukup, sehingga melalui pemberian bantuan sembako kepada
keluarga Bapak I Wayan Sulaga dapat memberikan tambahan dalam memenuhi kebutuhan
pangan.
Program bantuan alat-alat tulis bertujuan untuk memberikan bantuan langsung berupa
alat-alat tulis. Bantuan alat-alat tulis bermanfaat untuk membantu kelangsungan proses belajar
anak-anak Bapak Wayan Sulaga dan sebagai alat untuk memotivasi agar putra Bapak Wayan
semangat dalam belajar.
No Tanggal Waktu
(WITA) Jenis Kegiatan Durasi
1 27/7/2016 10.00 Bertemu kepala dusun Pau dan berkunjung
ke rumah KK dampingan
4
2 29/7/2016 11.00 Berkunjung ke rumah KK dampingan 3
3 31/7/2016 18.00 Survey dan berkunjung ke rumah KK
dampingan
2
4 02/7/2017 10.00 Survey keadaan rumah KK dampingan 2
5 4/8/2016 18.00 Berkunjung ke rumah KK dampingan 4
6 7/8/2016 14.00 Mengunjungi sekaligus survey keadaan
rumah KK dampingan
Perkenalan dengan keluarga bapak I Wayan
Sulaga dan mencari informasi terkait KK
dampingan
5
8 10/8/2016 07.00 Mencari informasi terkait KK dampingan
dan membantu KK dampingan mengurus
dapur
Membantu KK dampingan memetik sayur
dan membersihkan ladang dan Mengunjungi
KK dampingan
dampingan dan membantu KK dampingan
memasak
12 15/8/2016
07.00-10.00 &
17.00-19.00
Identifikasi Masalah 5
13 16/8/2016 16.00 Membantu KK dampingan mengurus rumah
sekaligus mencari informasi terkait KK
dampingan
Membantu KK dampingan memasak dan
mencari informasi terkait KK dampingan
5
18 23/8/2015
09.00-12.00 &
15.00-19.00
Berdiskusi mengenai program dan survey
lokasi untuk peletakkan anakan bebek
7
19 25/8/2015
08.00-12.00 &
15.00-19.00
Pemberian anakan bebek dan membantu KK
dampingan
8
20 27/8/2015 10.00 Mengkontrol apakah Bapak Wayan bisa
memanfaatkan dan memelihara anakan
bebek dengan baik dan memberikan bantuan
sembako dan alat-alat tulis
BAB IV
PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA
PENDAMPINGAN KELUARGA
4.1. Pelaksanaan Program Kegiatan Pendampingan Keluarga 4.1.1. Waktu
Pelaksanaan program pemberian anakan bebek dilaksanakan dalam waktu 1 hari yakni
Tanggal 25 Agustus 2016 pada pukul 08.00 WITA. Untuk program bantuan sembako diberikan
pada tanggal 27 Agustus 2015 pada pukul 10.00 WITA.
4.1.2. Lokasi
Lokasi pelaksanaan semua program tersebut, bertempat di rumah Bapak I Wayan Sulaga
yang beralamat di Dusun Pau, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
4.1.3. Pelaksanaan
Pelaksanaan program utama pemberian anakan bebek dan program bantu pemberian
sembako dan alat-alat tulis diberikan langsung kepada keluarga Bapak I Wayan Sulaga.
4.2 Hasil Program Pendampingan Keluarga
Melalui program utama yang peniliti laksanakan, sejauh ini dapat memberikan hasil yang
positif. Bapak I Wayan Sulaga dapat memelihara sejumlah hewan ternak yang dipelihara untuk
dikonsumsi atau menambah pendapatan keluarga. Untuk program bantuan sembako dan alat-alat
tulis juga memberikan hasil yang positif, karena Bapak Wayan Sulaga dapat memasak makanan
yang cukup seimbang antara protein, karbohidrat, serta bervitamin serta dari bantuan alat-alat
tulis dapat membantu proses belajar putra Bapak Wayan.
Kendala yang dirasa menyulitkan pendamping dalam melaksakan program ini adalah
sulitnya Bapak Wayan dan keluarga untuk ditemui. Bapak I Wayan Sulaga setiap hari sibuk
bekerja, mulai dari pukul 11.00 – 18.00 WITA hal ini menyebabkan Bapak Wayan sulit untuk
dikunjungi. Kendala yang dihadapi selanjutnya adalah peneliti kurang dapat medampingi atau
membantu pekerjaan Bapak Wayan. Hal ini dikarenakan tempat kerja yang tidak menentu dari
Bapak Wayan sehingga sulit untuk ikut mendampingi setiap saat. Sehigga peneliti hanya bisa
1
BAB V
PENUTUP
5.1 Simpulan
Secara umum, kesimpulan yang didapat melalui program KK dampingan ini
adalah dapat membantu dan mempelajari permasalahan yang dihadapi dalam sebuah
keluarga. Keluarga Bapak I Wayan Sulaga merupakan salah satu keluarga yang kurang
mampu. Faktor umur dan pendidikan menjadikan Bapak Wayan sudah tidak bisa secara
optimal lagi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masalah utama yang menjadi
perhatian dalam keluarga Bapak Wayan Sulaga adalah masalah ekonomi dan
pendidikan, permasalahan ini tentunya berawal dari perekonomian keluarga beliau yang
tergolong lemah. Untuk mensiasatinya, sebagai pendamping KK Dampingan, penulis
memberikan motivasi agar keluarga Beliau memliki tekad untuk meningkatkan
perekonomian, dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarga Bapak Wayan
peneliti mengusulkan untuk memelihara dan mengembangbiakan bebek, untuk
memperbanyak jenis ternak yang dipelihara. Pemberian bantuan sembako sendiri,
bermanfaat untuk sedikit membantu secara langsung pemenuhan gisi makanan bagi
keluarga Bapak Wayan. Sedangkan pemberian bantuan alat-alat tulis diharapkan
mampu membantu proses belajar kedua putra beliau yang masih bersekolah.
5.2 Rekomendasi
Sehubungan dengan identifikasi masalah dari keluarga dampingan, maka dibuat
beberapa saran diantaranya terkait masalah Kartu Siswa Pintar dan lebih banyak
mengembangbiakkan ternak yang dimilikinya agar bisa dimanfaatkan untuk usaha
kecil-kecilan. Selain itu sebaiknya pemerintah di Desa Tihingan diharapkan lebih
2
memberi bantuan kepada anak-anak Bapak Wayan untuk mempermudah akses Kartu
Siswa Pintar. Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan
partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang
diberikan dalam menjawab permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi
3 Lampiran : 1
1.3 Foto saat membantu membersihkan ladang
1.2 Foto saat berbincang dan membantu urusan dapur dengan Bapak Wayan Sulaga
1.1 Foto saat mencari informasi terkait keluarga Bapak Wayan Sulaga
2
1.6 Foto pada saat memberikan bantuan sembako dan alat-alat tulis
1.5 Foto pada saat memberikan anakan bebek