• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tihingan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kihingan.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Tihingan - Kecamatan Banjarangkan - Kabupaten Kihingan."

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN

: TIHINGAN

KECAMATAN

: BANJARANGKAN

KABUPATEN

: KLUNGKUNG

Disusun oleh :

Ni Luh Cahyaning Sari

1308405054

PUSAT PELAYANAN PENGELOLAAN KKN

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA

MASYARAKAT

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)
(3)

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KKN PPM di Desa

Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung tepat pada waktunya.

Dalam penyelesaian program KK dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan

dari berbagai pihak yaitu:

1. Bapak Pande Gde Sasmita Julyantoro, S.Si., M.Si. selaku dosen pembimbing lapangan

yang telah memberi dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga

dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Bapak I Nyoman Suartika, SS selaku Kepala Desa Tihingan yang membantu penulis

dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi penulis dalam pelaksanaan program di KK

Dampingan.

3. Bapak I Wayan Sulaga sebagai Kepala Keluarga Dampingan yang telah memberi

informasi mengenai keluarganya.

4. Bapak I Wayan Ardana Ariasa selaku Kepala Dusun Dinas Banjar Pau yang telah

memberi informasi mengenai KK Dampingan.

5. Teman-teman satu kelompok yang sudah bekerjasama selama KKN PPM ini serta

pihak-pihak lain yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa tulisan ini jauh dari yang diharapkan oleh pembaca karena

keterbatasan kemampuan serta referensi yang penulis miliki. Penulis mengharapkan kritik dan

saran pada pembaca yang membangun. Penulis mengharapkan dapat memahami dan

menyelesaikan program non tema KKN dampingan. Atas perhatiannya, penulis mengucapkan

terima kasih.

Tihingan, 28Agustus 2016

(4)

DAFTAR ISI

Judul

Halaman Pengesahan ... ii

Kata Pengantar ... iii

Daftar isi ... iv

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 2

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 3

1.2.1Pendapatan Keluarga Dampingan ... 4

1.2.2Pengeluaran Kebutuhan ... 4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH 2.1 Permasalahan Keluarga ... 7

2.2 Masalah Prioritas ... 8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH 3.1 Program ... 10

3.1.1 Program Pemberian Anakan Bebek ... 10

3.1.2 Program Bantuan Sembako dan Alat-alat Tulis ... 11

3.2 Jadwal Kegiatan ... 12

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN KELUARGA 4.1 Pelaksanaan Program Kegiatan Pendampingan Keluarga ... 15

4.2 Hasil Program Pendampingan Keluarga... 15

4.3 Kendala Program Pendampingan Keluarga ... 16

BAB V PENUTUP 5.1 Simpulan ... 17

5.2 Rekomendasi ... 17

(5)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Bab I akan memaparkan mengenai gambaran umum terkait keluarga dampingan yang

diteliti oleh mahasiswa KKN PPM Universitas Udayana. KKN PPM Universitas Udayana

merupakan suatu program yang wajib ditempuh oleh seluruh mahasiswa Universitas Udayana,

yang kegiatan atau program ini berwujud sebuah pengabdian kepada masyarakat di suatu desa

yang menjadi lokasi KKN PPM. Salah satu pogram kerja di dalam KKN PPM yang wajib

dilakukan oleh para mahasiswa peserta KKN-PPM adalah program keluarga dampingan.

Kegiatan ini bertujuan untuk memberi bantuan kesejahteraan hidup keluarga yang tergolong

keluarga prasejahtera yang memerlukan semangat dan dukungan dengan cara menyarankan

solusi terhadap permasalahan yang dihadapi dan berusaha menggali potensi-potensi dalam

lingkungan keluarga dampingan. Patut disyukuri bahwa program keluarga dampingan mendapat

respon yang baik oleh masyarakat di desa. Penggambaran mengenai keluarga dampingan

bertujuan untuk menjelaskan program keluarga dampingan yang telah dilakukan oleh

mahasiswa. Adapun keluarga dampingan dalam penelitian ini adalah keluarga dari I Wayan

Sulaga. Gambaran umum terkait keluarga Bapak I Wayan Sulaga akan dijelaskan secara

(6)

1.1Profil Keluarga Dampingan

No Nama Status

Umur (Th)

Pendidikan Pekerjaan Ket

1 I Wayan Sulaga Kawin 60 -

Tabel 1.1 Profil Keluarga Bapak I Kadek Sudarsana

Keluarga Bapak I Wayan Sulaga merupakan keluarga dampingan di Desa Tihingan,

Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung. Bapak I Wayan Sulaga bertempat tinggal di

Dusun Pau, Desa Tihingan. Keluarga Bapak I Wayan Sulaga berada dalam kategori keluarga

yang kurang mampu. Beliau tinggal bersama ketiga orang anaknya dirumah berukuran 6x6 meter

yang terdiri dari 3 kamar tidur, dengan luas rumah keseluruhan (pekarangan rumah) yaitu 10 are

yang dihuni oleh 2 KK, yaitu keluarga Bapak I Ketut Yarta dan keluarga Bapak I Wayan Sulaga.

Sebagai kepala keluarga Bapak I Wayan Sulaga bekerja sebagai pekerja lepas

(7)

pendidikan lebih tinggi yang menyebabkan Bapak I Wayan Sulaga tidak memiliki keterampilan

dan bekal ilmu pengetahuan yang layak, sedangkan istrinya Ni Nengah Budi Artini (alm)

meninggal pada tahun 2011 karena mengidap penyakit kanker payudara. Putra pertamanya I

Wayan Tunas Budayasa bekerja sebagai cook di hotel kawasan Sanur Denpasar. I Wayan Tunas

Budayasa menetap di Dusun Pau, Desa Tihingan bersama dengan Bapak I Wayan Sulaga dan

kedua orang adiknya, sehingga dalam bekerja I Wayan Buda pulang pergi dari Klungkung ke

Sanur. Untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, seperti makan, Bapak Wayan terkadang hanya

memasak nasi, lalu untuk lauk pauk membeli yang sudah jadi. Bapak Wayan dalam proses

memasak masih menggunakan peralatan yang sederhana, seperti jalikan yang masih

memanfaatkan kayu bakar. Biaya listrik dan air menjadi tanggungan Bapak Wayan sendiri dari

hasil bekerja sebagai buruh semprot (pemberian pestisida) tanaman dan memetik sayuran di

ladang.

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi merupakan salah satu alat untuk mengukur tingkat kesejahteraan dari seseorang.

Dalam hal ini pengukuran ekonomi dari keluarga dampingan bertujuan untuk mengidentifikasi

sumber pendapatan keluarga dampingan untuk memenuhi pengeluaran keluarga dampingan,

seperti kebutuhan sehari – hari. Untuk itu dalam mengukur tingkat kesejahteraan keluarga

dampingan diperlukan dua hal, yaitu pendapatan keluarga dampingan dan pengeluaran keluarga

dampingan. Lebih jelasnya akan tercantum pada sub – sub berikut :

(8)

Keluagra Bapak I Wayan Sulaga termasuk dalam keluarga yang kurang mampu di Dusun

Pau, Desa Tihingan yang mana perekonomiannya masih jauh dalam tingkat sejahtera.

Pendapatan yang didapat setiap harinya diperoleh dari bekerja sebagai pekerja lepas seperti

menyemprot (pemberian pestisida) tanaman dan memetik sayuran di ladang. Dari bekerja

sebagai pekerja lepas dalam sehari Bapak Wayan mendapat upah sebesar Rp 50.000. Bapak

Wayan Sulaga setiap hari bekerja mulai dari pukul 11.00 WITA sampai 18.00 WITA. Pekerjaan

bapak I Wayan Sulaga dapat berjalan jika cuaca cerah, jika sedang hujan bapak Wayan tidak bisa

pergi ke ladang, sehingga bapak Wayan hanya bisa diam dirumah dan mengurus hewan ternak

yang dimilikinya. Dalam pekarangan rumahnya, Bapak Wayan memelihara Ayam yang

berjumlah 4 ekor dan beberapa burung dara. Sewaktu-waktu jika ada keperluan mendesak Bapak

Wayan bisa menjual ayam-ayam tersebut untuk menambah pemasukan keluarga.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pengeluaran dari Bapak I Wayan Sulaga hanya terbatas pada pengeluaran sehari-hari

untuk kebutuhan pokok dan pendidikan.

a) Kebutuhan Sehari-hari

Untuk kebutuhan sehari-hari seperti pengeluaran konsumsi dapur sehari – hari

keluarga Bapak Wayan hanya mengeluarkan biaya untuk membeli lauk pauk, untuk beras

keluarga beliau sudah mendapat jatah beras raskin setiap bulannya yang diberikan oleh

desa.

(9)

Untuk kebutuhan pendidikan Bapak Wayan membiayai putra keduanya yaitu I

Made Puja Purnawan yang duduk di bangku kelas 3, Made bersekolah di SMK

Yapparindo Kelungkung dan putra ketiganya yaitu I Komang Satiana yang masih duduk

dibangku kelas 6, komang bersekolah di SDN 2 Tihingan. Biaya sekolah untuk putra

keduanya sebesar Rp 250.000 perbulan belum termasuk buku-buku pelajaran dan uang

saku. Sedangkan putra ketiganya yaitu Komang Satiana hanya dibebani uang buku dan

uang saku. Putra-putra Bapak Wayan memperoleh Kartu Siswa Pintar, namun kartu

tersebut tidak berjalan seperti bagaimana seharusnya dalam meringankan biaya sekolah

kedua anaknya.

c) Kesehatan

Dalam hal pengeluaran untuk kesehatan, Bapak Wayan telah memiliki Kartu

Jaminan Kesehatan Bali Mandara (JKBM) sehingga untuk berobat ke rumah sakit tidak

mengeluarkan biaya dan dapat meringankan beban pengeluaran dari bapak Wayan.

d) Sosial, dll

Dari segi kehidupan sosial Bapak I Wayan Sulaga mengakui bahwa dana harus

diluangkan untuk kehidupan sosialnya. Selayaknya orang Bali pada umumnya, memang

diperlukan alokasi dana untuk upacara adat maupun acara adat lainnya. Beliau memang

tidak mengalokasikan dana khusus untuk bersosialisasi (menyama braya) namun tetap

saja hampir tiap bulannya dibutuhkan untuk bidang ini. Beliau bahkan mengakui bahwa

dalam kesempatan tertentu seperti rahinan dan piodalan maka pengeluaran untuk banten

akan bertambah. Untuk biaya listrik dan air perbulannya Bapak Wayan menghabiskan

(10)

kebutuhan hidup dikeluarganya, Bapak Wayan Sulaga dibantu oleh putra pertamanya

(11)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Pada bab ini, akan dipaparkan mengenai masalah –masalah yang dihadapi oleh Keluarga

Bapak I Wayan Sulaga dimana masalah – masalah tersebut akan dikelompokkan. Sehingga akan

didapatkan permasalahan utama yang nantinya menjadi masalah prioritas dan dicarikan solusi

permasalahannya.

2.1 Permasalahan Keluarga

Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan

beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan

dengan keluarga dampingan Adapun permasalahan yang dialami oleh keluarga Bapak I Wayan

Sulaga akan dipaparkan dalam tabel dibawah ini :

No Permasalahan Keterangan

1 Masalah Ekonomi Pendapatan yang tidak cukup dan tak menentu sehingga Bapak Wayan perbulannya pun dirasa

kurang untuk memenuhi kebutuhan beliau pribadi.

Sebagai lulusan SD dan telah berusia lanjut membuat

beliau kesulitan untuk mendapatkan pekerjaan tetap.

Dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, keluarga

Bapak I Wayan Sulaga hanya bisa memenuhi

kebutuhan sehari-hari seperti kebutuhan makan

(12)

saja bapak Wayan kesulitan dalam memenuhinya, hal

ini dikarenakan penghasilan Bapak Wayan yang tidak

sesuai dengan kebutuhan sehari-hari.

2 Masalah Biaya Sekolah

Bapak Wayan masih menanggung biaya sekolah

untuk putra kedua dan ketiganya, untuk biaya sekolah

putra ketiganya yaitu I Komang Satiana hanya

dibebani uang buku dan uang saku, sedangkan untuk

putra keduanya yaitu I Made Puja Purnawan dibebani

uang sekolah sebesar Rp 250.000 belum termasuk

uang buku dan uang saku, sedangkan penghasilan

yang tidak seberapa mengakibatkan Bapak Wayan

kesulitan untuk memenuhi biaya sekolah

anak-anaknya.

3 Masalah Dapur dan WC

Dapur Bapak Wayan masih tergolong dapur yang

tradisional, karena masih menggunakan jalikan

(bungut paon). Keadaan WC di rumah Bapak Wayan

masih belum tertata, seperti belum tersedianya tempat

untuk pasta gigi, sabun, sikat gigi, dan shampoo.

Tabel 1.2 Permasalahan Keluarga Bapak I Kadek Sudarsana

2.2 Masalah Prioritas

Berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan Bapak Wayan ditemukan masalah yang menjadi

(13)

Desa Tihingan. KK ini termasuk kurang mampu karena jika dilihat dari tingkat kesejahteraan

ekonomi KK ini masih berada di bawah garis kesejahteraan. Dapat dilihat pada pengeluaran

kebutuhan sehari – hari Bapak Wayan selisih pengeluaran dengan penghasilan yang tidak

seimbang, apalagi jika kebutuhan yang tidak terduga muncul dan membutuhkan biaya yang

cukup banyak. Pengeluaran keluarga Bapak Wayan dari tahun ke tahun mengalami peningkatan

seiring peningkatan harga bahan pokok, sedangkan penghasilan yang diperoleh tiap bulannya

selain tidak menentu juga masih belum cukup untuk biaya – biaya pokok, ditambah biaya tidak

terduga yang tentunya tidak memiliki uang untuk ditabung sebagai investasi jangka panjang. Hal

ini menjadi prioritas mengingat kebutuhan keluarga pasti akan terus meningkat dan kebutuhan

akan dana juga pasti meningkat. Dikhawatirkan jika nantinya untuk memenuhi kebutuhan pokok,

(14)

BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Pada bab ini akan dipaparkan mengenai program yang akan dilaksanakan dan motivasi

bagi keluarga dampingan dari Bapak Wayan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat

dalam keluarga dampingan beliau.

3.1 Program

Dengan melakukan proses identifikasi dan memprioritaskan masalah, maka akan

didapatkan usaha untuk memecahkan masalah tersebut. Usaha-usaha tersebut merupakan

program - program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan dari Bapak Wayan,

diantaranya tukar pikiran mengenai permasalah ekonomi. Dengan memprioritaskan

masalah-masalah yang telah diidentifikasi selanjutnya masalah-masalah tersebut akan dicarikan pemecahaannya

agar tujuan dari KK dampingan ini dapat tercapai yaitu menyejahterakan KK dampingan serta

meningkatkan tingkat perekonomian. Pemecahannya harus disesuaikan dengan kemampuan dari

KK yang didampingi dapat terlakasana dengan baik. Melihat permasalahan ekonomi yang

dihadapi oleh keluarga Bapak I Wayan Sulaga, peneliti mengetahui bahwa permasalahan

ekonomi yang dihadapi adalah persoalan dalam memenuhi kebutuhan makan sehari-hari dan

biaya sekolah putra-putra beliau. Untuk itu, peneliti berupaya untuk memberikan motivasi dan

solusi terkait permasalahan ini. Adapun program yang diupayakan adalah sebagai berikut :

3.1.1 Program Pemberian Anakan Bebek

Program pemberian anakan bebek bertujuan untuk memberikan alternatif lain kepada

keluarga Bapak I Wayan Sulaga dalam membantu mengatasi masalah ekonomi. Bapak I Wayan

(15)

pemberian anakan bebek dapat membantu Bapak Wayan untuk memperbanyak jenis ternak yang

dipelihara, sehingga nantinya dapat dijual dan meningkatkan perekonomian keluarganya.

3.1.2 Program Bantuan Sembako dan Alat-alat Tulis

Program bantuan sembako bertujuan untuk memberikan bantuan langsung berupa beras,

minyak, telur, kopi dan gula. Bantuan sembako bermanfaat untuk dapat memenuhi kebutuhan

pokok sehari-hari. Keluarga Bapak I Wayan Sulaga, jarang mengonsumsi makanan dengan

protein dan karbohidrat yang cukup, sehingga melalui pemberian bantuan sembako kepada

keluarga Bapak I Wayan Sulaga dapat memberikan tambahan dalam memenuhi kebutuhan

pangan.

Program bantuan alat-alat tulis bertujuan untuk memberikan bantuan langsung berupa

alat-alat tulis. Bantuan alat-alat tulis bermanfaat untuk membantu kelangsungan proses belajar

anak-anak Bapak Wayan Sulaga dan sebagai alat untuk memotivasi agar putra Bapak Wayan

semangat dalam belajar.

(16)

No Tanggal Waktu

(WITA) Jenis Kegiatan Durasi

1 27/7/2016 10.00 Bertemu kepala dusun Pau dan berkunjung

ke rumah KK dampingan

4

2 29/7/2016 11.00 Berkunjung ke rumah KK dampingan 3

3 31/7/2016 18.00 Survey dan berkunjung ke rumah KK

dampingan

2

4 02/7/2017 10.00 Survey keadaan rumah KK dampingan 2

5 4/8/2016 18.00 Berkunjung ke rumah KK dampingan 4

6 7/8/2016 14.00 Mengunjungi sekaligus survey keadaan

rumah KK dampingan

Perkenalan dengan keluarga bapak I Wayan

Sulaga dan mencari informasi terkait KK

dampingan

5

8 10/8/2016 07.00 Mencari informasi terkait KK dampingan

dan membantu KK dampingan mengurus

dapur

Membantu KK dampingan memetik sayur

dan membersihkan ladang dan Mengunjungi

KK dampingan

dampingan dan membantu KK dampingan

memasak

(17)

12 15/8/2016

07.00-10.00 &

17.00-19.00

Identifikasi Masalah 5

13 16/8/2016 16.00 Membantu KK dampingan mengurus rumah

sekaligus mencari informasi terkait KK

dampingan

Membantu KK dampingan memasak dan

mencari informasi terkait KK dampingan

5

18 23/8/2015

09.00-12.00 &

15.00-19.00

Berdiskusi mengenai program dan survey

lokasi untuk peletakkan anakan bebek

7

19 25/8/2015

08.00-12.00 &

15.00-19.00

Pemberian anakan bebek dan membantu KK

dampingan

8

20 27/8/2015 10.00 Mengkontrol apakah Bapak Wayan bisa

memanfaatkan dan memelihara anakan

bebek dengan baik dan memberikan bantuan

(18)

sembako dan alat-alat tulis

(19)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA

PENDAMPINGAN KELUARGA

4.1. Pelaksanaan Program Kegiatan Pendampingan Keluarga 4.1.1. Waktu

Pelaksanaan program pemberian anakan bebek dilaksanakan dalam waktu 1 hari yakni

Tanggal 25 Agustus 2016 pada pukul 08.00 WITA. Untuk program bantuan sembako diberikan

pada tanggal 27 Agustus 2015 pada pukul 10.00 WITA.

4.1.2. Lokasi

Lokasi pelaksanaan semua program tersebut, bertempat di rumah Bapak I Wayan Sulaga

yang beralamat di Dusun Pau, Desa Tihingan, Kecamatan Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.

4.1.3. Pelaksanaan

Pelaksanaan program utama pemberian anakan bebek dan program bantu pemberian

sembako dan alat-alat tulis diberikan langsung kepada keluarga Bapak I Wayan Sulaga.

4.2 Hasil Program Pendampingan Keluarga

Melalui program utama yang peniliti laksanakan, sejauh ini dapat memberikan hasil yang

positif. Bapak I Wayan Sulaga dapat memelihara sejumlah hewan ternak yang dipelihara untuk

dikonsumsi atau menambah pendapatan keluarga. Untuk program bantuan sembako dan alat-alat

tulis juga memberikan hasil yang positif, karena Bapak Wayan Sulaga dapat memasak makanan

yang cukup seimbang antara protein, karbohidrat, serta bervitamin serta dari bantuan alat-alat

tulis dapat membantu proses belajar putra Bapak Wayan.

(20)

Kendala yang dirasa menyulitkan pendamping dalam melaksakan program ini adalah

sulitnya Bapak Wayan dan keluarga untuk ditemui. Bapak I Wayan Sulaga setiap hari sibuk

bekerja, mulai dari pukul 11.00 – 18.00 WITA hal ini menyebabkan Bapak Wayan sulit untuk

dikunjungi. Kendala yang dihadapi selanjutnya adalah peneliti kurang dapat medampingi atau

membantu pekerjaan Bapak Wayan. Hal ini dikarenakan tempat kerja yang tidak menentu dari

Bapak Wayan sehingga sulit untuk ikut mendampingi setiap saat. Sehigga peneliti hanya bisa

(21)

1

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Secara umum, kesimpulan yang didapat melalui program KK dampingan ini

adalah dapat membantu dan mempelajari permasalahan yang dihadapi dalam sebuah

keluarga. Keluarga Bapak I Wayan Sulaga merupakan salah satu keluarga yang kurang

mampu. Faktor umur dan pendidikan menjadikan Bapak Wayan sudah tidak bisa secara

optimal lagi dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Masalah utama yang menjadi

perhatian dalam keluarga Bapak Wayan Sulaga adalah masalah ekonomi dan

pendidikan, permasalahan ini tentunya berawal dari perekonomian keluarga beliau yang

tergolong lemah. Untuk mensiasatinya, sebagai pendamping KK Dampingan, penulis

memberikan motivasi agar keluarga Beliau memliki tekad untuk meningkatkan

perekonomian, dalam upaya meningkatkan perekonomian keluarga Bapak Wayan

peneliti mengusulkan untuk memelihara dan mengembangbiakan bebek, untuk

memperbanyak jenis ternak yang dipelihara. Pemberian bantuan sembako sendiri,

bermanfaat untuk sedikit membantu secara langsung pemenuhan gisi makanan bagi

keluarga Bapak Wayan. Sedangkan pemberian bantuan alat-alat tulis diharapkan

mampu membantu proses belajar kedua putra beliau yang masih bersekolah.

5.2 Rekomendasi

Sehubungan dengan identifikasi masalah dari keluarga dampingan, maka dibuat

beberapa saran diantaranya terkait masalah Kartu Siswa Pintar dan lebih banyak

mengembangbiakkan ternak yang dimilikinya agar bisa dimanfaatkan untuk usaha

kecil-kecilan. Selain itu sebaiknya pemerintah di Desa Tihingan diharapkan lebih

(22)

2

memberi bantuan kepada anak-anak Bapak Wayan untuk mempermudah akses Kartu

Siswa Pintar. Berhasil tidaknya suatu upaya sangat tergantung pada kesadaran dan

partisipasi aktif masing – masing keluarga serta tidak lepas dari bagaimana solusi yang

diberikan dalam menjawab permasalahan – permasalahan yang ditemui serta partisipasi

(23)

3 Lampiran : 1

1.3 Foto saat membantu membersihkan ladang

1.2 Foto saat berbincang dan membantu urusan dapur dengan Bapak Wayan Sulaga

1.1 Foto saat mencari informasi terkait keluarga Bapak Wayan Sulaga

(24)

2

1.6 Foto pada saat memberikan bantuan sembako dan alat-alat tulis

1.5 Foto pada saat memberikan anakan bebek

Gambar

Tabel 1.1 Profil Keluarga Bapak I Kadek Sudarsana
Tabel 1.2 Permasalahan Keluarga Bapak I Kadek Sudarsana

Referensi

Dokumen terkait

Hasil analisis dan pemodelan dari aplikasi yang dirancang adalah aplikasi ini berfungsi sebagai sarana pemasaran dan penjualan dengan fitur-fitur seperti pencarian produk,

[r]

a. Takhri>j al-hadi>th , yaitu meneliti keberadaan hadis dalam kitab-kitab yang mu’tabarah. Kritik sanad hadis , yaitu meneliti para perawi dengan cara

Sedangkan variabel ukuran Dewan Komisaris, independensi Dewan Komisaris, jumlah rapat Dewan Komisaris, ukuran Komite Audit, independensi Komite Audit tidak berpengaruh

[r]

[r]

Dari permasalahan yang ditemukan, yang dapat dijadikan solusi adalah pengelolaan keuangan yang lebih baik.Bapak I Gusti Nyoman Ngurah sendiri merupakan seorang

23 PEMANFAATAN PROGRAM GEOGEBRA DALAM UPAYA MENINGKATKAN PEMAHAMAN PADA POKOK BAHASAN SEGITIGA DITINJAU DARI HASIL BELAJAR SISWA KELAS VII. Adi