• Tidak ada hasil yang ditemukan

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao. L) DAN POTENSI PENGEMBANGAN DI KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao. L) DAN POTENSI PENGEMBANGAN DI KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK

TANAMAN KAKAO (

Theobroma cacao.

L) DAN POTENSI

PENGEMBANGAN DI KECAMATAN MALALAK

KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT

Oleh :

DANNI HENDRI 06 113 024

JURUSAN TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK

TANAMAN KAKAO (

Theobroma cacao.

L) DAN POTENSI

PENGEMBANGAN DI KECAMATAN MALALAK

KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT

Oleh :

DANNI HENDRI 06 113 024

SKRIPSI

SEBAGAI SALAH SATU SYARAT UNTUK MEMPEROLEH GELAR SARJANA PERTANIAN

JURUSAN TANAH

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

(3)

DAFTAR ISI 2.1 Tinjauan Umum Lokasi Penelitian... ... 4

2.2 Tanaman Kakao (Theobroma cacao.L)... 4

(4)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Keadaan Umum Daerah penelitian... 22

4.1.1 Geografis... 22

4.1.2 Pengunaan Lahan... 22

4.1.3 Jenis Tanah... 22

4.1.4 Kemiringan Lahan... 23

4.1.5 Curah Hujan... 24

4.2 Sifat Fisika Dan Sifat Kimia Tanah... 25

4.2.1 Reaksi Tanah (pH)... 25

4.3 Evaluasi Kesesuaian Lahan... 32

4.3.1 Kesesuaian Lahan... 32

4.3.2 Kesesuaian Lahan Aktual... 34

4.3.3 Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kakao Pada Setiap Satuan Lahan... 37

4.3.4 Kesesuaian Lahan Potensial... 51

4.4 Daerah Pengembangan Tanaman Kakao... 55

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

2.1 Klasifikasi Kesesuaian Lahan (FAO, 1976)... 10

3.1 Distribusi wilayah Nagari dan Luas di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam... 11

3.2 Distribusi satuan bentuk lahan Luas di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam... 11

3.3 Penggunaan Lahan di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam... 12

3.4 Alat-alat yang digunakan dilapangan... 13

3.5 Bahan atau jenis Peta yang digunakan dilapangan... 13

3.6 Parameter Sifat Fisika dan Kimia Tanah Yang Dianalisis, Metoda Analisis dan Sampel Tanah Yang Digunakan... 14

3.7 Kreteria Penilaian keadaan Lereng Permukaan Tanah... 16

3.8 Jumlah titik pengambilan sampel berdasarkan peta satuan lahan... 18

3.9 Jumlah serta jenis kualitas dan karakteristik lahan yang dipertimbangkan dalam evaluasi lahan... 20

3.10 Jenis usaha perbaikan kualitas/karakteristik lahan aktual untuk menjadi potensial menurut tingkat pengelolaan... 21

4.1 Distribusi satuan bentuk lahan Luas di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam... 23

4.2 Data curah hujan di wilayah Kecamatan Malalak Kabupaten Agam... 24

4.3 Nilai reaksi tanah pada masing-masing satuan lahan... 26

4.4 Nilai KTK pada masing-masing satuan lahan... 27

4.5 Nilai N-total pada masing-masing satuan lahan... 28

4.6 Nilai P2O5 tanah pada masing-masing satuan lahan... 29

4.7 Nilai K2O tanah pada masing-masing satuan lahan... 30

4.8 Nilai Tekstur tanah pada masing-masing satuan lahan... 31

4.9 Kualitas dan karakteristik lahan di Kecamatan Malalak... 33

4.10 Hasi kesesuaian lahan aktual untuk tanaman kakako... 36

(6)

4.12 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 1... 42

4.13 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 2... 43

4.14 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 3... 44

4.15 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 4... 45

4.16 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 5... 46

4.17 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 6... 47

4.18 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 7... 48

4.19 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 8... 49

4.20 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 9... 50

4.21 Kesesuaian lahan tanaman kakao pada satuan lahan 10... 51

4.22 Kesesuaian lahan Potensial untuk tanaman kakako... 53

4.23 Klasifikasi kesesuaian lahan Potensial untuk tanaman kakao di Kecamatan Malalak... 55

4.24 Total Luas Daerah pengembangan tanaman kakao (Theobroma cacao L.) di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam... 56

(7)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Jadwal Kegiatan Penelitian dari bulan Maret sampai bulan Juni 2012.. 66

2. Alat dan Bahan yang digunakan dalam Penelitian... 67

3. Prosedur Analisis Tanah di Laboratorium... 70

4. Kriteria Kelas Kesesuaian Lahan Untuk Tingkat Semi Detail Pada Tanaman Kakao ( Tim Pusat Penelitian Tanah dan Agroklimat, 1993)... 75

5. Kriteria Sifat Kimia Tanah... 76

6. Kriteria Penilaian untuk Bahaya Banjir*)... 77

7. Persentase Batuan di Permukaan dan Singkapan Batuan... 79

8. Zona Iklim Berdasarkan Klasifikasi Schemidt dan Ferguson... 80

9. Kerusakan Erosi... 81

10. Kelas draenase tanah... 82

11. Diagram Segitiga Tekstur menurut USDA... 83

(8)

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

1. Peta Administrasi……….. 94

2. Peta Topografi ………. 95

3. Peta Satuam Bentuk Lahan………... 96

4. Peta Pengunaan Lahan.……….... 97

5. Peta Tanah……….. 98

6. Peta Satuan Lahan..………... 99

7. Peta Pengambilan Sampel Tanah.……….... 100

8. Peta Kesesuaian Lahan Aktual………. 101

9. Peta Potensi Untuk Pengembangan Tanaman Kakao………... 102

(9)

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN

KAKAO (

Theobroma cacao.

L) DAN POTENSI

PENGEMBANGAN DI KECAMATAN MALALAK

KABUPATEN AGAM PROVINSI SUMATERA BARAT

ABSTRAK

Penelitian mengenai Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kakao (Theobroma cacao L.) telah dilakukan di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam dan Laboratorium Jurusan Tanah Universitas Andalas Padang, mulai April sampai Juni 2012. Tujuan penelitian ini adalah (1) untuk menentukan tingkat kesesuaian lahan kelas sampai sub kelas untuk tanaman Kakao (Theobroma cacaoL), (2) menentukan potensi suatu daerah dalam pengusahaan tanaman Kakao(Theobroma cacao L.) di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam, (3) dan membuat peta kesesuaian lahan tingkat semi detil untuk tanaman Kakao (Theobroma cacao L.).

Penelitian dilakukan dalam tahap survai pada tingkat semi detail dengan skala peta 1 : 50.000, pengambilan contoh pewakil diambil berdasarkan Peta Satuan Lahan dengan menggunakan metoda Overlay dan pengklasifikasian evaluasi kesesuaian lahan untuk tanaman kakao di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam dilakukan dengan metoda matching yaitu membandingkan nilai kualitas dan karakteristik lahan sebagai parameter dengan kriteria kelas kesesuaian lahan yang telah disusun sesuai persyaratan penggunaan atau persyaratan tumbuh tanaman

yang pada dasarnya mengacu pada “Framework for Land Evaluation” FAO,

(10)

EVALUATION OF LAND SUITABILITY FOR CACAO

(

Theobroma Cacao

. L) AND THE POTENTIAL

DEVELOPMENT IN MALALAK AGAM REGENCY WEST

SUMATERA

ABSTRACT

A research on Evaluation of Land Suitability for Cacao (Theobroma cacao

(11)

Skripsi ini telah dipertahankan didepan sidang penguji dan dinyatakan lulus tanggal 28 Agustus 2012. Abstrak telah disetujui oleh penguji :

Penguji :

Ketua Jurusan Dr. Ir. Darmawan, M.Sc

NIP :196609011992031003 Tanda Tangan

Alumnus telah mendaftar ke Fakultas/Universitas Andalas dan mendaftar Nomor Alumnus :

Petugas Fakultas/Universitas

Nomor Alumni Fakultas Nama Tanda Tangan

Nomor Alumni Universitas Nama Tanda Tangan

No. Alumni Universitas

DANNI HENDRI

No. Alumni Fakultas

a). Tempat/Tanggal Lahir : Pariaman /06 Juni 1985 b). Nama Orang Tua : Bahrul dan Eryulina c). Fakultas : Pertanian d). Jurusan : Tanah e). No. BP : 06113024 f). Tanggal Lulus : 28 Agustus 2012 g). Predikat Lulus : Memuaskan h). IPK : 2,73 i). Lama Studi : 6 tahun j). Alamat Orang Tua : Komplek Mega Perma 1 Blok E1 No.3 Kelurahan Padang Sarai, Kecamatan Koto Tangah.

EVALUASI KESESUAIAN LAHAN UNTUK TANAMAN KAKAO (Theobroma cacao. L) DAN POTENSI PENGEMBANGAN DI KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM

PROVINSI SUMATERA BARAT

Skripsi S1 oleh Danni Hendri. Pembimbing : 1. Ir. Neldi Armon, MS; 2. Prof. Dr. Ir. Amrizal Saidi, MS

ABSTRAK

(12)

This script has been defended in front of the hearing examiner and has passed on August 28, 2012. Abstract has been approved by examiners :

examiners :

Chairman of the Department Dr. Ir. Darmawan, M.Sc

NIP :196609011992031003 Signature

Alumni have signed up to the faculty / University of Andalas and register number Alumnus :

Officer Faculty/University

Number Alumni Fakulty Name Signature

No. Alumni Universitas

DANNI HENDRI

No. Alumni Fakultas

a). Place/Date of birth : Pariaman /Juni 6th 1985 b). Parents name : Bahrul and Eryulina c). Faculty : Agriculture d). Department : Soil e). ID : 06113024 f). Graduated date : 28 Augustus 2012 g). Passed predicate : Satisfying). GPA : 2,73 i). Study Process : 6 years j). Parents address : Komplek Mega Perma 1 Blok E1 No.3 Padang Sarai Koto Tangah sub-district.

EVALUATION OF LAND SUITABILITY FOR CACAO (Theobroma Cacao. L) AND THE POTENTIAL DEVELOPMENT IN MALALAK

AGAM REGENCY WEST SUMATERA

Danni Hendri. Pembimbing : 1. Ir. Neldi Armon, MS; 2. Prof. Dr. Ir. Amrizal Saidi, MS

ABSTRACT

A research on Evaluation of Land Suitability for Cacao (Theobroma cacao L.) was conducted in Malalak, Agam Regency and at Soil Laboratory Andalas University Padang, from April to June 2012. The purpose of this study was (1) to determine the suitability class of the area for cacao crop (Theobroma cacao L.), (2) to determine the potential of the area in cultivation for cacao (Theobroma cacao L.), (3) and to create land suitability map at semi-detailed level for cacao (Theobroma cacao L.) plantation in Malalak, Agam Regency. The research employed survey method on the level of semi-detail using 1: 50.000 soil map. Representative soil samples were taken based on the land unit. Evaluation and classification of land suitability for cacao crop was conducted by the method of matching which refers to the "Framework for Land Evaluation" FAO, 1976. Based on the data resulted it could be concluded that there were 3 classes and 4 sub-classes of the land suitability for cacao plantation in Malalak, Agam Regency. Those were Suitable Enough (S2), Marginally Suitable (S3), and Permanently Not Suitable (N2), while its sub-classes were S2-wfm with limiting factors were excessive water (rainfall), soil nutrient retention capacity (CEC) and mechanization potential (slope), S2-wfrm with limiting factors were excessive water (rainfall), soil nutrient retention capacity (CEC) , rooting zone (effective depth) and the potential for mechanization (slope), S3-m with limiting factor was mechanization potential (slope), and S3-me with limiting factors were erosion and mechanization potential.

(13)
(14)

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penggunaan lahan yang tidak didasari dengan pertimbangan keadaan fisik

tanah dan lingkungan akan mengakibatkan pemborosan terhadap penggunaan lahan

dan pengrusakan lingkungan seperti berkurangnya lahan-lahan subur, bertambahnya

lahan-lahan kritis, pencemaran lingkungan, banjir, kekeringan, dan lain-lain. Oleh

sebab itu dalam usaha pengelolaan sumber daya lahan harus selalu diperhatikan

penggunaannya secara tepat. Hasil dari upaya pengelolaan ini dapat meningkatkan

produksi tanaman dan hasil yang tidak diinginkan seperti degradasi lahan dapat

dihindari. Untuk dapat mengoptimalkan sumber daya lahan secara terarah dan efisien

diperlukan adanya data dan informasi yang lengkap mengenai keadaan tanah, iklim,

dan sifat lingkungan fisik lainnya serta persyaratan tumbuh tanaman yang akan

diusahakan terutama tanaman tahunan seperti kakao (coklat).

Dalam melakukan perencanaan pengunaan lahan dibutuhkan perhatian yang

serius dan pemikiran yang seksama dalam mengambil keputusan pemanfaatan yang

paling menguntungkan dari sumber daya alam yang terbatas, dan sementara itu juga

memperhatikan kelestarian lahan. Maka dari itu perlu dilakukan Evaluasi kesesuaian

lahan, sehingga lahan dapat dimanfaatkan dengan optimal dan lahan bisa terjaga

kelestariannya.

Malalak merupakan daerah administrasi kecamatan yang terdapat di Kabupaten

Agam. Secara geografis, Malalak berada antara 100° 12' 47 " BT sampai 100° 19' 58"

BT dan 0° 21' 6" LS sampai 0° 28' 34" LS. Luas Kecamatan Malalak 10.441 ha,

dengan ketinggian tempat (elevasi) antara 368-2750 meter dari permukaan laut (m

dpl). Kecamatan Malalak memiliki relief topografi dari daerah landai sampai sangat

curam. Secara fisiografi daerah ini dataran volkan, kipas volkan sampai pegunungan,

dan daerah Malalak juga dikelilingi oleh perbukitan dan pegunungan yang sangat

curam (BPS Agam, 2008).

Dahulunya Malalak masih tergabung dengan Kecamatan IV Koto Kabupaten

(15)

2

administrasi Kecamatan. Sebagai daerah yang baru berkembang, Kecamatan Malalak

memerlukan tersedianya informasi mengenai pengunaan lahan yang bermanfaat

dalam perencanaan pertanian di masa sekarang ataupun masa yang akan datang.

Mayoritas mata pencaharian masyarakat di Kecamatan Malalak bergerak disektor

pertanian. Usaha pertanian yang dilaksanakan seperti menanam tanaman hortikultura,

padi sawah, kebun campuran dan kebun rakyat serta sabagian daerah ini juga

dijadikan daerah hutan konservasi yang sudah ditetapkan oleh pemerintah pada

daerah yang memiliki tingkat kelerengan tanah yang sangat curam seperti pada

daerah pegunungan Singgalang, Tandikat dan Maninjau.

Secara umum Kecamatan Malalak memiliki curah hujan rata-rata lebih besar

3000 mm/tahun yang cukup sesuai untuk pertumbuhan tanaman Kakao. Keadaan

wilayah yang dominan berbukit dan penggunaan lahan sebagian besar berupa hutan

dan beberapa tanaman tahunan sehingga masih berpeluang untuk pengembangan

suatu komoditi yang seragam.

Dengan dicanangkannya provinsi Sumatera Barat sebagai sentra produksi

kakao untuk Indonesia Bagian Barat dan terbukanya peluang ekspor untuk komoditas

kakao, maka Kabupaten Agam sebagai salah satu kabupaten di Provinsi Sumatera

Barat mempunyai peluang untuk pengembangan komoditas tersebut. Pengembangan

komoditas kakao diharapkan dapat mendorong pertumbuhan perekonomian rakyat.

Selain itu, pengembangan komoditas ini diharapkan mampu memberikan kontribusi

terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui penciptaan peluang ekspor

komoditas tersebut.

Salah satu daerah yang dijadikan kawasan untuk pengembangan tanaman

Kakao di Kabupaten Agam adalah Kecamatan Malalak disamping terdapat

daerah-daerah lainnya. Untuk menunjang keberhasilan tersebut perlu dilakukan pengkajian

dan analisis potensi sumber daya lahannya.

Kakao (Theobroma cacao, L) merupakan salah komoditas perkebunan yang

sesuai untuk perkebunan rakyat, kakao dapat tumbuh pada ketinggian tempat 0-600

meter diatas permukaan laut (m dpl) dengan kemiringan lahan kurang dari 45%,

(16)

3

60 mm/tahun). Karena tanaman ini dapat berbunga dan berbuah sepanjang tahun,

sehingga dapat menjadi sumber pendapatan harian atau mingguan bagi pekebun.

Tanaman kakao berasal dari daerah hutan hujan tropis di Amerika Selatan. Di daerah

asalnya, kakao merupakan tanaman kecil di bagian bawah hutan hujan tropis dan

tumbuh terlindung pohon-pohon yang besar. Oleh karena itu dalam budidayanya,

tanaman kakao memerlukan naungan.

Perkebunan kakao di Sumatera Barat mengalami perkembangan pesat dari

tahun 2006 sampai pada tahun 2010, areal perkebunan kakao di Sumatera Barat

tercatat seluas 81.843 ha. Perkebunan kakao tersebut sebagian besar dikelola oleh

rakyat seluas 79.989 ha dan perkebunan swata seluas 1.854 ha. Setiap tahunnya ada

peningkatan hasil produksi sebesar 10%. Kabupaten Agam merupakan salah satu

sentra produksi komoditi kakao di Sumatera Barat dengan luas lahan kebun yang

telah digunakan saat sekarang ini seluas 4.829 hektare berstatus perkebunan rakyat

dengan hasil produksi 3.780 ton/tahun.

Berdasarkan uraian diatas maka penulis telah melakukan penelitian dengan

judul “Evaluasi Kesesuaian Lahan Untuk Tanaman Kakao (Theobroma cacao.

L) dan Potensi Pengembangan di Kecamatan Malalak Kabupaten Agam

Provinsi Sumatera Barat”.

1.2 Tujuan

Adapun tujuan dari penelitian ini untuk menilai tingkat kesesuaian lahan

kelas sampai sub kelas untuk tanaman kakao, Menentukan potensi suatu daerah

dalam pengusahaan tanaman kakao di Kecamatan Malalak, Kabupaten Agam. dan

Membuat Peta Kesesuaian Lahan tingkat semi detail tanaman kakao, serta

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Analisa kredit memiliki jumlah kontribusi terbesar yaitu 57 persen dari keseluruhan faktor yang menjadi penyebab kemacetan pinjaman bergulir yang ada di kelurahan Wongkaditi

Operasi dapat dilakukan oleh client-side karena operasi tersebut membutuhkan akses ke informasi atau fungsi yang tersedia pada client tetapi tidak pada server,

Thomas 2 Medan – Sumatera Utara 2008 – 2011. Universitas Universitas Sumatera Utara 2011 –

Untuk masing-masing jenis tanaman sela, pada 28 hst, kemangi mempunyai ILD yang sama dengan ILD tomat monokultur dan tumpangsari dengan sereh serta lebih

Tujuan utama dalam mengajarkan aktifitas permainan bolatangan pada anak tunagrahita kelas dasar mampu didik adalah untuk kesenangan, keterlibatan aktif, dan

memutus perkara tindak pidana korupsi, Pengadilan Tindak Pidana Korupsi,, Pengadilan Tinggi, dan Mahkamah Agung terdiri atas hakim karier dan hakim ad hoc;.. bahwa

Hampir semua formula Btt dengan berbagai bahan pembawa yang disimpan sampai 6 minggu menunjukkan kemampuan yang relatif stabil dalam menekan perkembangan penyakit