• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN, MOTIVASI, DAN MANAJERIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN KESEHATAN BANK : Studi Tentang Kinerja Karyawan dan Kesehatan Bank Pada Bank Jabar Banten.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH FAKTOR-FAKTOR PENDIDIKAN, MOTIVASI, DAN MANAJERIAL TERHADAP KINERJA KARYAWAN DAN KESEHATAN BANK : Studi Tentang Kinerja Karyawan dan Kesehatan Bank Pada Bank Jabar Banten."

Copied!
86
0
0

Teks penuh

(1)

DAFTAR ISI

ABSTRAK ……… i

KATA PENGANTAR ………. iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... xi

DAFTAR LAMPIRAN ……… xiii

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi Masalah ... 15

C. Rumusan Masalah ... 17

D. Tujuan Penelitian ... 19

1. Tujuan Umum ... 19

2. Tujuan Khusus ... 19

E. Asumsi Penelitian ... 20

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Pendidikan ... 22

1. Pengertian Pendidikan ... 22

2. Tujuan Pendidikan ... 24

3. Langkah-Langkah Pelaksanaan Penelitian ... 25

4. Manajemen Sumber Daya Manusia Berbasis Pendidikan ... 28

B. Motivasi Kerja ... 29

1. Pengertian Motivasi Kerja ... 29

2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Motivasi Kerja ... 32

3. Teknik Memotivasi Kerja Karyawan ... 33

C. Manajerial ... 46

1. Pengertian Manajemen ... 46

2. Tujuan dan Sasaran Manajemen ... 55

3. Strategik Manajemen ... 58

D. Kinerja Karyawan ... 75

1. Pengertian Kinerja Karyawan ... 75

(2)

3. Karakteristik Kinerja Karyawan ... 78

4. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan ... 80

5. Penilaian Kinerja Karyawan ... 82

6. Metode Penilaian Kinerja Karyawan ... 84

E. Kesehatan Bank ... 86

1. Pengertian Kesehatan Bank ... 86

2. Penilaian Kesehatan Bank ... 89

F. Kerangka Berpikir ... 100

G. Hasil Penelitian Terdahulu ... 111

BAB III METODE PENELITIAN A. Metode Penelitian ... 117

B. Hipotesis Penelitian ... 117

C. Uraian Variabel ... 119

1. Pendidikan ... 122

2. Motivasi ... 122

3. Manajerial ... 123

4. Kinerja Karyawan ... 123

5. Kesehatan Bank ... 124

D. Jenis Data ... 124

E. Populasi dan Sampel Penelitian ... 125

1. Populasi ... 125

2. Sampel ... 126

F. Instrumen Penelitian ... 128

E. Teknik Pengumpulan Data ... 129

H. Teknik Pengolahan Data ... 130

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas... 130

(3)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian ... 153

1. Hasil Penelitian Deskriptif ... 153

B. Hasil Pengujian Hipotesis ... 171

1. Pengujian Hipotesis 1 ... 171

2. Pengujian Hipotesis 2 ... 177

3. Pengujian Hipotesis 3 ... 184

4. Pengujian Hipotesis 4 ... 190

5. Pengujian Hipotesis 5 ... 197

6. Pengujian Hipotesis 6 ... 203

7. Pengujian Hipotesis 7 ... 210

8. Pengujian Hipotesis 8 ... 216

9. Pengujian Hipotesis 9 ... 223

C. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis ... 246

1. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 1 ... 246

2. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 2 ... 249

3. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 3 ... 251

4. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 4 ... 254

5. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 5 ... 255

6. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 6 ... 258

7. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 7 ... 264

8. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 8 ... 269

9. Pembahasan Hasil Pengujian Hipotesis 9 ... 273

D. Rekapitulasi Hasil Pengujian Hipotesis ... 280

BAB V KESIMPULAN, REKOMENDASI DAN IMPLIKASI A. Kesimpulan ... 292

B. Rekomendasi ... 302

C. Implikasi ... 304

DAFTAR PUSTAKA ... 307

(4)

DAFTAR TABEL No.

Tabel Judul Halaman

1.1 Indikator Utama Kinerja Bank Umum Periode Tahun

2002 -2006 ... 5

1.2 Kinerja Bank Jabar Banten Periode Tahun 2001-2009 ... 8

1.3 Komposisi Jenjang Pendidikan dan Jumlah Karyawan Bank Jabar Banten ... 10

2.1 Resume Penelitian Pendahuluan... 111

3.1 Uraian Variabel Penelitian ... 121

3.2 Jumlah Sampel yang Diambil Berdasarkan Jabatan pada Bank Jabar Banten ... 127

3.3 Kriteria Pemberian Skor Angket ... 128

3.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Pangaruh (Guilford) ... 150

4.1 Tingkat Pendidikan Pemimpin dan Karyawan Bank Jabar Banten ... 153

4.2 Tingkat Motivasi Pemimpin dan Karyawan Bank Jabar Banten ... 155

4.3 Faktor-faktor Manajerial Bank Jabar Banten ... 157

4.4 Kinerja Pemimpin dan Karyawan Bank Jabar Banten... 159

4.5 Kinerja Bank Jabar Banten Periode Tahun 2001-2009 ... 161

4.6 Perkembangan Capital Adequacy Ratio pada Bank Jabar Banten Periode Tahun 2001-2009 ... 164

4.7 Perkembangan Aktiva yang diklasifikasikan Tidak Produktif (AKYDTP) pada Bank Jabar Banten Periode Tahun 2001-2009 165 4.8 Perkembangan Rentabilitas Bank Jabar Banten Periode tahun 2001-2009 ... 167

4.9 Perkembangan Loan to Deposit Ratio (LDR) pada Bank Jabar Banten Peride Tahun 2001-2009 ... 168

4.10 Kesehatan Bank Jabar Banten Periode Tahun 2001-2009 ... 170

4.11 Koefisien Korelasi Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi dan Manajerial dengan Kinerja Karyawan Bank Jabar Banten ... 173

4.12 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Hipotesis 1 ... 175

4.13 Keputusan Penolakan Hipotesis 1 Keseluruhan ... 176

4.14 Hasil Pengujian Hipotesis 1 ... 177

4.15 Koefisien Korelasi Faktor Pendidikan yang Terdiri dari Pengetahuan, Wawasan, Kematangan dengan Kinerja Karyawan Bank Jabar Banten .. 179

4.16 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Hipotesis 2 ... 181

4.17 Keputusan Penolakan Hipotesis 2 Keseluruhan ... 183

4.18 Hasil Pengujian Hipotesis 2 ... 183

4.19 Koefisien Korelasi Faktor Motivasi yang Terdiri dari Pendapatan, Iklim K Kerja dan Prospek Karier dengan Kinerja Karyawan Bank Jabar Banten . 186 4.20 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Hipotesis 3 ... 187

4.21 Keputusan Penolakan Hipotesis 3 Keseluruhan ... 189

(5)

4.23 Koefisien Korelasi Faktor Manajerial yang terdiri dari Kejelasan Tujuan dan Target, Kejelasan tugas-tugas dan Tanggung Jawab,

Strategi Manajemen dengan Kinerja Karyawan Bank Jabar Banten ... 192

4.24 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Hipotesis 4 ... 194

4.25 Keputusan Penolakan Hipotesis 4 Keseluruhan ... 196

4.26 Hasil Pengujian Hipotesis 4 ... 196

4.27 Koefisien Korelasi Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi dan Manajerial dengan Kesehatan Bank Jabar Banten ... 199

4.28 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Hipotesis 5 ... 201

4.29 Keputusan Penolakan Hipotesis 5 Keseluruhan ... 202

4.30 Hasil Pengujian Hipotesis 5 ... 203

4.31 Koefisien Korelasi Faktor-Faktor Pendidikan yang Terdiri dari Pengetahuan, Wawasan, Kematangan dengan Kesehatan Bank Jabar Banten ... ... 205

4.32 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Hipotesis 6 ... 207

4.33 Keputusan Penolakan Hipotesis 6 Keseluruhan ... 209

4.34 Hasil Pengujian Hipotesis 6 ... 209

4.35 Koefisien Korelasi Faktor Motivasi yang Terdiri dari Pendapatan, Iklim Kerja dan Prosfek Karier dengan Kesehatan Bank Jabar Banten ... 212

4.36 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Hipotesis 7 ... 213

4.37 Keputusan Penolakan Hipotesis 7 Keseluruhan ... 215

4.38 Hasil Pengujian Hipotesis 7 ... 215

4.39 Koefisien Korelasi Faktor Manajerial yang terdiri dari Kejelasan Tujuan dan Target, Kejelasan tugas-tugas dan Tanggung Jawab, Strategi Manajemen dengan Kesehatan Bank Jabar Banten ... 218

4.40 Pengaruh Langsung, Pengaruh Tidak Langsung dan Pengaruh Total Hipotesis 8 ... 220

4.41 Keputusan Penolakan Hipotesis 8 Keseluruhan ... 222

4.42 Hasil Pengujian Hipotesis 8 ... 222

4.43 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Pengaruh (Guilford) ... 223

4.44 Tabel Coefficient Hipotesis 9 ... 225

4.45 Model Summary Hipotesis 9 ... 225

4.46 Tabel Coefficient Sub Hipotesis 9-1... 228

4.47 Model Summary Sub Hipotesis 9-1 ... 229

4.48 Tabel Coefficient Sub Hipotesis 9-2... 231

4.49 Model Summary Sub Hipotesis 9-2 ... 232

4.50 Tabel Coefficient Sub Hipotesis 9-3... 235

4.51 Model Summary Sub Hipotesis 9-3 ... 235

4.52 Tabel Coefficient Sub Hipotesis 9-4... 238

4.53 Model Summary Sub Hipotesis 9-4 ... 239

4.54 Tabel Coefficient Sub Hipotesis 9-5... 241

(6)

4.56 Tabel Coefficient Sub Hipotesis 9-6... 245 4.57 Model Summary Sub Hipotesis 9-6 ... 245 4.58 Rekapitulasi Total Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi dan Manajerial

terhadap Kinerja Karyawan ... 280 4.59 Rekapitulasi Total Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi dan Manajerial

terhadap Kesehatan Bank ... 281 4.60 Rekapitulasi Total Pengaruh Faktor Kinerja karyawan terhadap

(7)

DAFTAR GAMBAR No.

Gambar Judul

Halama n 1.1 Komposisi Pangsa Pasar Pelaku Industri Perbankan

Nasional ... 6

2.1 Langkah-Langkah Pelaksanaan Pendidikan dan Pelatihan ... 25

2.2 Proses Motivasi ... 30

2.3 Kerangka Berpikir ... 110

3.1 Pola Dasar Penelitian ... 120

3.2 Struktur Kausal Antara X1, X2, X3, Y1 dan Y2 ... 134

3.3 Diagram Jalur Hipotesis 1 ... 135

3.4 Diagram Jalur Hipotesis 2 ... 137

3.5 Diagram Jalur Hipotesis 3 ... 139

3.6 Diagram Jalur Hipotesis 4 ... 141

3.7 Diagram Jalur Hipotesis 5 ... 142

3.8 Diagram Jalur Hipotesis 6 ... 144

3.9 Diagram Jalur Hipotesis 7 ... 146

3.10 Diagram Jalur Hipotesis 8 ... 147

3.11 Bagan Alur Penelitian ... 152

4.1 Tingkat Pendidikan Pemimpin dan Karyawan Bank Jabar Banten ... 155

4.2 Tingkat Motivasi Pemimpin dan Karyawan Bank Jabar Banten ... 157

4.3 Faktor-faktor Manajerial Bank Jabar Banten ... 159

4.4 Diagram Jalur Hipotesis 1 ... 173

4.5 Diagram Jalur Hipotesis Pengaruh Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi dan Manajerial terhadap Kinerja Karyawan Bank Jabar Banten ... 174

4.6 Diagram Jalur Hipotesis 2 ... 179

4.7 Diagram Jalur Hipotesis Pengaruh Faktor Pendidikan yang Terdiri dari Pengetahuan, Wawasan, dan Kematangan terhadap Kinerja Karyawan Bank Jabar Banten ... 180

4.8 Diagram Jalur Hipotesis 3 ... 185

4.9 Diagram Jalur Hipotesis Pengaruh Faktor Motivasi yang Terdiri dari Pendapatan, Iklim Kerja, dan Prospek Karier terhadap Kinerja Karyawan Bank Jabar Banten ... 187

4.10 Diagram Jalur Hipotesis 4 ... 192

4.11 Diagram Jalur Hipotesis Pengaruh Faktor Manajerial yang Terdiri dari Kejelasan Tujuan dan Target, Kejelasan tugas-tugas dan Tanggung jawab, Strategi Manajemen terhadap Kinerja Karyawan Bank Jabar Banten ... 193

4.12 Diagram Jalur Hipotesis 5 ... 199

4.13 Diagram Jalur Hipotesis Pengaruh Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi dan Manajerial terhadap Kesehatan Karyawan Bank Jabar Banten ... 200

(8)

4.15 Diagram Jalur Hipotesis Pengaruh Faktor Pendidikan yang Terdiri dari Pengetahuan, Wawasan, dan Kematangan

terhadap Kesehatan Bank Jabar Banten ... 206 4.16 Diagram Jalur Hipotesis 7 ... 211 4.17 Diagram Jalur Hipotesis Pengaruh Faktor Motivasi yang

Terdiri dari Pendapatan, Iklim Kerja, dan Prospek Karier

terhadap Kesehatan Bank Jabar Banten ... 213 4.18 Diagram Jalur Hipotesis 8 ... 218 4.19 Diagram Jalur Hipotesis Pengaruh Faktor Manajerial yang

Terdiri dari Kejelasan Tujuan dan Target, Kejelsasan tugas-tugas dan Tanggung jawab, Strategi Manajemen terhadap

(9)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kuesioner Penelitian ... 312

Lampiran 2 Koding Data ... 352

Lampiran 3 Hasil Pengujian Hipotesis ... 383

Lampiran 4 Resume Jurnal ... 413

Lampiran 5 Distribusi F Sendecor ... 427

Lampiran 6 Nilai-Nilai Dalam Distribusi t ... 428

Lampiran 7 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas ... 429

(10)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kondisi perbankan di Indonesia banyak mengalami perubahan, seperti pada tahun 1982 ketika sistem finansial Indonesia didominasi oleh bank milik pemerintah. Perubahan selanjutnya terjadi pada tahun 1983 ketika diturunkannya deregulasi finansial. Deregulasi itu dilanjutkan secara lebih progresif pada tahun 1988 (Pakto 1988) yang memfokuskan pada upaya penurunan hambatan dan memberikan ruang lebih besar bagi bank domestik dan asing untuk memasuki pasar dengan berbagai fasilitas yang sama dengan yang dinikmati bank pemerintah. Kebijakan tersebut berdampak pada melonjaknya secara drastis jumlah bank swasta nasional yang beroperasi. Setelah periode ini, terjadilah krisis moneter pada semester kedua tahun 1997.

(11)

diambil oleh masyarakat itu kemudian ada yang disimpan pada bank pemerintah dan bank asing, serta kebanyakan dari simpanan itu disimpan dalam bentuk mata uang asing sehingga permintaan akan dollar meningkat tajam membuat nilai rupiah semakin jatuh. Usaha pemerintah dalam rangka memulihkan kepercayaan masyarakat terhadap sistem perbankan nasional diwujudkan pada tanggal 26 Januari 1998, yaitu pemerintah mengumumkan untuk memberikan jaminan penuh kepada semua deposan dan kreditur dari semua bank umum yang berbadan hukum.

Dengan adanya jaminan pemerintah tersebut kepentingan dan keamanan dana semua deposan dan kreditur pada bank-bank nasional akan tetap terjaga dengan baik karena sebelum adanya program jaminan pemerintah, deposan cenderung menyimpan dananya pada bank-bank asing yang dianggap lebih aman, meskipun dengan suku bunga yang lebih rendah.

(12)

Upaya pemerintah dalam menata perbankan Indonesia terus berlanjut, yaitu dengan menyempurnakan Undang-Undang Perbankan melalui revisi mulai dari UU No.23 Tahun 1999 sampai dengan UU No.3 Tahun 2004. Perubahan ini diharapkan dapat memberikan jaminan kepastian hukum untuk aktivitas industri perbankan, baik bagi pelaku perbankan maupun masyarakat.

Proses konsolidasi melalui upaya memperkuat permodalan dan merjer diupayakan terus terjadi di masa depan seiring dengan program Arsitektur Perbankan Indonesia (API). API dilaksanakan dalam rangka membangun industri perbankan yang mempunyai struktur yang kokoh sehingga mampu menjaga stabilitas sektor keuangan. API merupakan suatu kerangka dasar sistem perbankan Indonesia yang bersifat menyeluruh dan memberikan arah, bentuk, dan tatanan industri perbankan untuk rentang waktu lima sampai sepuluh tahun ke depan. Arah kebijakan pengembangan industri perbankan di masa datang oleh API dilandasi visi mencapai suatu sistem perbankan yang sehat, kuat, dan efisien guna menciptakan kestabilan sistem keuangan dalam rangka membantu mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. API menjadi kebutuhan yang mendesak bagi perbankan Indonesia dalam rangka memperkuat fundamental industri perbankan.

(13)

bagi industri perbankan secara umum, tetapi juga bagi Bank Indonesia sebagai otoritas pengawasannya.

Bertitik tolak dari kebutuhan untuk memiliki fundamental perbankan yang lebih kuat dan sebagai upaya lanjutan dalam program penyehatan perbankan yang saat ini sedang berjalan, maka sejak dua tahun terakhir dengan masukan-masukan dari berbagai stakeholders, Bank Indonesia telah menyelesaikan penyusunan API. API merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari program restrukturisasi perbankan maupun white paper penyehatan perbankan nasional pasca IMF, maka Bank Indonesia mulai mengimplementasikan API pada tahun 2004. Lingkup kebijakan dan pembahasan yang akan ditempuh dan perlunya persiapan yang harus dilakukan oleh bank-bank dan Bank Indonesia dalam mengantisipasi perubahan dimaksud, maka Implementasi perubahan-perubahan tersebut akan dilakukan secara bertahap.

Selain konsolidasi, kebijakan yang dilakukan adalah memperkuat infrastruktur perbankan melalui pembentukan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), sertifikasi manajer risiko, dan mekanisme pengaduan nasabah. Kebijakan lain adalah meningkatkan tingkat kehati-hatian perbankan yang mengacu pada standar internasional, yakni 25 Based Core Principles of Effective Banking

Supervision (LPI, 2006). Secara umum, kondisi perbankan selama periode

(14)

intermediasinya, khususnya dalam hal penyaluran kredit. Kredit perbankan tumbuh sebesar 14,1%, lebih rendah dari pertumbuhan kredit pada 2004 dan 2005 (Tabel 1.1).

Rendahnya realisasi kredit tersebut diikuti oleh membaiknya kualitas kredit seperti tercermin pada menurunnya rasio Non Performing Loans (NPL) baik secara gross maupun net. Menyikapi rendahnya penyaluran kredit, perbankan menempatkan dana yang dihimpun dari masyarakat ke dalam Sertifikat Bank Indonesia (SBI) dengan tingkat risiko yang rendah. Strategi tersebut terbukti mampu meningkatkan profitabilitas perbankan, khususnya yang dicerminkan oleh peningkatan net interest income (NII).

Berbagai perkembangan tersebut menyebabkan kenaikan rasio kecukupan modal atau Capital Adequacy Ratio (CAR) tetap berada di atas batas minimum yang ditetapkan oleh Bank Indonesia. Dengan demikian, secara umum ketahanan perbankan pada 2006 sedikit lebih baik dari 2005 sehingga mengurangi potensi ketidakstabilan pada sistem keuangan (LPI, 2006).

Tabel 1.1

Indikator Utama Kinerja Bank Umum Periode Tahun 2002 – 2006

Indikator Utama 2002 2003 2004 2005 2006

Total Aset (T Rp) 1.112,2 1.196,2 1.272,3 1.469,8 1.693,5

DPK (T Rp) 835,8 888,6 963,1 1.127,9 1.287,0

Kredit (T Rp)1 410,3 477,2 595,1 730,2 832,9

LDR (Kredit/DPK) 49,1 53,7 61,8 64,7 64,7

NII (T Rp) 4,0 3,2 6,3 6,2 7,7

ROA (%) 1,9 2,5 3,5 2,6 2,6

NPLs Gross (%) 8,1 8,2 5,8 8,3 7,0

NPLs Net (%) 2,1 3,0 1,7 4,8 3,6

CAR (%) 22,5 19,4 19,4 19,5 20,5

(15)

Seiring dengan mulai memulihnya kondisi perbankan Indonesia, minat dan kepercayaan para nasabah untuk kembali menyimpan uangnya di bank semakin meningkat. Dengan melihat kondisi perbankan Indonesia yang sudah mulai kembali normal, para pelaku industri ini berlomba-lomba untuk menghimpun kembali dana dari masyarakat. Saat ini terdapat beberapa pelaku perbankan di Indonesia, antara lain bank pemerintah, bank swasta nasional, bank asing/campuran, dan BPD. Komposisi pangsa pasar pelaku industri perbankan disajikan pada Gambar 1.1 berikut.

Sumber: Kompas (2006)

Gambar 1.1

Komposisi Pangsa Pasar Pelaku Industri Perbankan Nasional

(16)

membutuhkan dana yang jauh lebih sedikit dibandingkan dengan mendirikan bank baru.

Dengan masuknya bank asing ke perbankan nasional, tingkat persaingan dalam industri perbankan pun semakin ketat. Karena itulah jika bank-bank pemerintah tidak melakukan perubahan yang mendasar akan sulit untuk bersaing dengan bank-bank swasta dan asing. Sedikit demi sedikit, dampak dari persaingan tersebut mulai terasa. Pangsa pasar bank-bank pemerintah dalam lima tahun terakhir mulai tergerus. Hal itu jika dibiarkan terus menerus, dapat mengecilkan peran bank-bank pemerintah di kemudian hari.

Bank Jabar Banten merupakan bank milik pemerintah Propinsi Jawa Barat dan pemerintah Propinsi Banten bersama-sama dengan Pemerintah Kota/ Kabupaten se-Jawa Barat dan Banten. Sebagai salah satu bank pemerintah, Bank Jabar Banten menunjukkan kinerja yang cukup baik karena secara umum mengalami peningkatan.

(17)

Kinerja Bank Jabar Banten Periode Tahun 2001-2009

Uraian Desember

2001 Des-02 Des-03 Des-04 Des-05 Des-06 Des-07 Des-08 Des-09

Pertumbuhan (%)

Des-01 Des-02 Des-03 Des-04 Des-05 Des-06 Des-07 Des-08 Des-09

Jumlah Assets 3.295.150 5.592.667 8.428.747 11.331.915 13.265.066 15.584.852 21.290.573 23.122.845 26.081.529 0 69,72 50,71 34,44 17,06 17,49 36,61 8,61 12,80

Kredit yang diberikan 1.968.436 3.718.579 4.864.380 6.680.671 8.747.755 10.074.504 11.763.535 13.047.513 16.429.067 0 88,91 30,81 37,34 30,94 15,17 16,77 10,91 25,92

Dana pihak ketiga 2.667.395 4.602.536 7.143.218 9.656.882 10.302.313 11.526.331 15.540.826 16.485.382 18.346.647 0 72,55 55,20 35,19 6,68 11,88 34,83 6,08 11,29

1. Giro 1.459.934 2.363.188 2.997.492 2.932.586 3.870.922 5.463.497 6.621.528 6.563.062 7.404.805 0 61,87 26,84 -2,17 32,00 41,14 21,20 -0,88 12,83

2. Tabungan 523.155 768.848 980.167 1.330.609 1.612.520 1.803.527 2.172.886 2.709.291 3.139.320 0 46,96 27,49 35,75 21,19 11,85 20,48 24,69 15,87

3. Simpanan Berjangka 684.306 1.470.500 3.165.559 5.393.687 4.818.871 4.259.307 6.746.412 7.213.029 7.802.522 0 114,89 115,27 70,39 -10,66 -11,61 58,39 6,92 8,17

Ekuitas 240.057 423.492 679.620 912.891 1.230.273 1.554.008 1.854.043 2.235.604 2.605.115 0 76,41 60,48 34,32 34,77 26,31 19,31 20,58 16,53

Modal disetor 164.680 306.684 509.368 684.141 861.343 1.073.035 1.264.476 1.495.597 1.541.100 0 86,23 66,09 34,31 25,90 24,58 17,84 18,28 3,04

Laba sebelum pajak 67.546 121.627 182.102 239.871 338.567 446.889 502.337 560.674 865.960 0 80,07 49,72 31,72 41,15 31,99 12,41 11,61 54,45

CAR 12.67 12.09 13.9 13.61 14.76 15.46 15.52 17.77 15.42 0 -0.58 1.81 -0.29 1.15 0.7 0.06 2.25 -2.35

NPL-GROSS 0.61 0.1 0.36 0.47 0.32 0.45 0.41 0.7 0.75 0 -0.51 0.26 0.11 -0.15 0.13 -0.04 0.29 0.05

NPL-NETTO 0.32 0.07 0.26 0.23 0.2 0.13 0.13 0.16 0.11 0 -0.25 0.19 -0.03 -0.03 -0.07 0 0.03 -0.05

ROA 2.56 2.6 2.41 1.98 2.84 3.04 2.61 2.44 3.5 0 0.04 -0.19 -0.43 0.86 0.2 -0.43 -0.17 1.06

ROE 23.7 23.64 18.89 14.25 17.74 18.87 17.86 19.58 27.82 0 -0.06 -4.75 -4.64 3.49 1.13 -1.01 1.72 8.24

NIM 10.85 11.42 9.85 8.8 10.8 10.04 6.6 6.01 8.71 0 0.57 -1.57 -1.05 2 -0.76 -3.44 -0.56 2.7

BOPO 86.22 84.51 86.72 86.47 79.57 78.04 80.46 79.12 73.92 0 -1.71 2.21 -0.25 -6.9 -1.53 2.42 -1.34 -5.2

LDR 73.67 80.86 68.04 69.18 84.89 87.34 75.67 79.02 89.39 0 7.19 -12.82 1.14 15.71 2.45 -11.67 3.35 10.37

(18)

Dalam rangka meningkatkan kinerja dan mendukung misi Bank Jabar Banten menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, strategi yang ditempuh Bank Jabar Banten adalah dengan berupaya memberikan kepercayaan terhadap masyarakat selain itu keberadaan sumber daya menjadi faktor kunci yang berperan signifikan. Di antara sumber daya yang menopang aktivitas perusahaan, sumber daya manusia (karyawan) merupakan asset paling penting dan sangat menentukan keberhasilan peran perusahaan.

Kinerja karyawan memiliki peran yang sangat signifikan dalam menentukan apakah sebuah perusahaan tersebut dapat dikategorikan baik atau tidak. Kinerja merupakan hasil kerja, baik secara kualitas dan kuantitas yang berhasil dicapai oleh karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Hasil kerja yang dicapai oleh setiap karyawan tentu berbeda-beda, ada yang memenuhi standar dan ada yang tidak.

(19)

kualifikasi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan. Sampai tahun 2009, jumlah karyawan Bank Jabar Banten sebanyak 1.400 orang. Jumlah tersebut mengalami kenaikan 33.41% dari tahun 2005 yang berjumlah 1.049 orang.

Lebih dari 83% karyawan Bank Jabar Banten menyelesaikan pendidikan tinggi mulai dari tingkat diploma hingga doktoral. Secara lengkap komposisi jenjang pendidikan dan jumlah karyawan Bank Jabar Banten disajikan dalam Tabel 1.3 sebagai berikut.

Tabel 1.3

Komposisi Jenjang Pendidikan dan Jumlah Karyawan Bank Jabar Banten Jenjang Pendidikan Jumlah Karyawan

S3 3

S2 193

S1 837

D3 228

D1 2

Lain-lain 137

Jumlah Karyawan 1.400

Sumber : Bank Jabar Banten, 2009

(20)

Fenomena di atas memperlihatkan bahwa persaingan bagi calon karyawan semakin ketat karena Bank Jabar Banten sendiri mengharapkan tenaga kerjanya sudah memiliki kemampuan sehingga syarat-syarat yang harus dimiliki calon karyawannya pun sangat banyak. Banyak pakar manajemen yang mengatakan bahwa salah satu kunci sukses suatu organisasi adalah kepemilikan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat memajukan suatu organisasi, dan dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas tersebut akan tercipta kinerja organisasi yang maksimal. Sumber daya manusia memegang peranan penting dan merupakan kunci pokok dalam meningkatkan produktivitas suatu perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan dikembangkan kemampuannya agar hasil kerjanya produktif. Sebab produktif tidaknya pekerjaan seseorang dapat dilihat dari hasil kerjanya, baik secara kualitatif maupun secara kuantitatif.

Sumber daya manusia dapat menunjang terhadap peningkatan produktivitas suatu perusahaan ataupun sebaliknya, yaitu menjatuhkan produktivitas. Bank Jabar Banten tidak mungkin dapat memaksimalkan kinerjanya tanpa memiliki karyawan yang kompeten, yaitu karyawan yang memiliki kemampuan serta berdedikasi terhadap pencapaian tujuan Bank Jabar Banten.

(21)

yang cepat itu mengakibatkan terjadinya dinamika pekerjaan berupa perubahan dan perkembangan yang menuntut keterampilan dan keahlian yang melebihi dari sebelumnya. Dari sisi lain, ternyata keinginan dan kebutuhan karyawan bukanlah suatu yang statis, tetapi terus berkembang secara dinamis pula. Karyawan selalu mendambakan keinginan dan kebutuhannya dapat terpenuhi secara berkualitas dan memuaskan. Kedua, meningkatnya persaingan antara perusahaan mengharuskan setiap perusahaan untuk menjalankan kegiatan operasionalnya dengan cara yang lebih efisien, efektif, dan produktif.

Untuk menghadapi tantangan utama ini, maka perusahaan perlu untuk menuntut kinerja yang tinggi dari karyawannya, dimana kinerja karyawan yang diharapkan tersebut salah satunya dipengaruhi oleh motivasi. Menurut Hasibuan (1990:156) motivasi adalah hal yang menyebabkan, menyalurkan dan mendukung perilaku manusia supaya mau bekerja giat dan antusias mencapai hasil yang maksimal.

(22)

Untuk memahami konsep motivasi lebih lanjut, Lyman Porter dan Raymond Miles mengemukakan suatu pandangan sistem mengenai motivasi. Menurut James A. F. Stoner dan R. Edward Freeman (1994:431) yang mengutip pendapat dari Lyman dan Raymond Miles, pendekatan ini sangat berguna bagi manajer dalam memahami konsep motivasi sehingga dapat memotivasi karyawan secara tepat agar kinerja karyawan meningkat. Pandangan sistem ini membahas seluruh rangkaian kekuatan sistem yang beroperasi pada karyawan, yang harus dipertimbangkan sebelum motivasi dan perilaku karyawan dapat dipahami secara memadai.

Lyman Porter dan Raymond Miles menjelaskan bahwa sistem motivasi mencakup tiga faktor karakteristik yang meliputi timbulnya motivasi karyawan. Ketiga karakteristik tersebut adalah karakteristik individu, karakteristik pekerjaan dan karakteristik situasi kerja (Stoner, 1986:87). Sistem motivasi ini digunakan karena perspektif sistem dari motivasi ini merupakan yang paling berguna bagi perusahaan untuk mengetahui motivasi kerja karyawan.

Karakteristik individu terdiri atas minat, sikap, dan kebutuhan yang dibawa seseorang ke tempat kerjanya. Karakteristik pekerjaan merupakan sikap. Tugas karyawan yang meliputi jumlah tanggung jawab, macam tugas, dan tingkat kepuasan yang diperoleh dari pekerjaan itu sendiri. Sedangkan karakteristik situasi kerja atau organisasi terdiri dari dua hal, yaitu lingkungan kerja terdekat dan tindakan organisasi sebagai satu kesatuan.

(23)

perusahaan untuk menggerakkan tenaga kerja tersebut agar mau bekerja lebih produktif, sesuai dengan rencana yang telah direncanakan oleh perusahaan. Salah satu faktor yang dapat meningkatkan kinerja karyawan adalah dengan cara memberi motivasi kepada karyawan. Kinerja karyawan merupakan kebutuhan bagi karyawan, hal ini sebagai mana pendapat Mc. Clelland dalam Stoner (1986:14) yang menunjukkan bahwa motif yang kuat berkinerja karyawan untuk berhasil atau unggul dalam situasi persaingan berhubungan dengan sejauh mana motivasi yang dimiliki individu untuk menjalankan tugas-tugasnya.

Untuk meningkatkan kinerja karyawan, maka pihak bank melakukan upaya memotivasi karyawannya agar mereka mengerti tujuan tindakan mereka dan meyakini akan mencapai tujuan perusahaan. Secara umum, perusahaan menciptakan motivasi dengan memberikan insentif dan imbalan serta kesempatan untuk pembelajaran dan pertumbuhan. Manajer memiliki peran yang amat besar untuk memotivasi karyawan agar bekerja sebaik-baiknya. Manajer memiliki tugas melaksanakan proses memotivasi dengan menggunakan secara optimal insentif yang disediakan oleh Bank Jabar Banten. Dengan manajemen yang efektif diharapkan dapat menimbulkan dan meningkatkan kinerja karyawan yang baik.

(24)

Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan tersebut, penulis merasa perlu mengadakan penelitian mengenai: Pengaruh Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi, dan Manajerial terhadap Kinerja Karyawan dan Kesehatan Bank (Studi Tentang Kinerja Karyawan dan Kesehatan pada Bank Jabar Banten) yang mengandung makna penting baik secara teoritis maupun praktis.

B. Identifikasi Masalah

Dengan tingkat persaingan dalam industri perbankan yang semakin ketat. Maka bank-bank pemerintah termasuk Bank Jabar Banten perlu melakukan perubahan yang mendasar agar bisa bersaing dengan bank-bank swasta dan asing. Dalam rangka meningkatkan kinerja dan mendukung misi Bank Jabar Banten menjadi 10 bank terbesar dan berkinerja baik di Indonesia, strategi yang ditempuh Bank Jabar Banten adalah berupaya memberikan kepercayaan terhadap masyarakat selain itu keberadaan sumber daya menjadi faktor kunci yang berperan signifikan

(25)

Bank Jabar Banten memiliki SDM yang siap pakai dan tidak perlu melakukan investasi pendidikan SDM yang terlalu lama.

Kondisi tersebut secara tidak langsung menyebabkan tingkat persaingan bagi calon karyawan semakin ketat karena Bank Jabar Banten sendiri mengharapkan tenaga kerjanya sudah memiliki kemampuan sehingga syarat-syarat yang harus dimiliki calon karyawannya pun sangat banyak. Salah satu kunci sukses suatu organisasi adalah kepemilikan sumber daya manusia yang berkualitas. Sumber daya manusia yang berkualitas akan dapat memajukan suatu organisasi, dan dengan adanya sumber daya manusia yang berkualitas tersebut akan tercipta kinerja organisasi yang maksimal. Sumber daya manusia memiliki peranan penting dan merupakan kunci pokok dalam meningkatkan kinerja perusahaan. Oleh karena itu, sumber daya manusia harus digunakan dengan sebaik-baiknya dan dikembangkan kemampuannya agar hasil kerjanya efektif dan efisien.

(26)

Melalui pernyataan masalah di atas, peneliti membuat identifikasi masalah penelitian sebagai berikut: faktor-faktor pendidikan, motivasi dan manajerial di Bank Jabar Banten belum berjalan optimal sehingga berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan kesehatan Bank Jabar Banten

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah tersebut di atas, maka rumusan masalah penelitian ini dapat dinyatakan bahwa: “Faktor-faktor pendidikan, motivasi dan manajerial belum optimal dikembangkan sehingga hal ini dikhawatirkan berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan kesehatan Bank”.

Sehubungan dengan rumusan masalah penelitian di atas, pertanyaan penelitiannya dapat dirumuskan sebagai berikut:

1. Apakah faktor-faktor pendidikan, motivasi dan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten

2. Apakah faktor pendidikan yang meliputi unsur pengetahuan, wawasan, dan kematangan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten

3. Apakah faktor motivasi yang meliputi unsur pendapatan, iklim kerja, dan prospek karir berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten

(27)

manajemen berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten

5. Apakah faktor-faktor pendidikan, motivasi, dan manajerial berpengaruh signifikan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten

6. Apakah faktor pendidikan yang meliputi unsur pengetahuan, wawasan, dan kematangan berpengaruh signifikan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten

7. Apakah faktor motivasi yang meliputi unsur pendapatan, iklim kerja, dan prospek karir berpengaruh signifikan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten

8. Apakah faktor manajerial yang meliputi unsur kejelasan tujuan dan target, kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab, dan strategi manajemen berpengaruh signifikan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten

9. Apakah kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten

a. Apakah kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap capital b. Apakah kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap asset c. Apakah kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap

management

(28)

f. Apakah kinerja karyawan berpengaruh signifikan terhadap

sensitivity of market risk

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka dirumuskan hipotesis penelitian secara umum adalah sebagai berikut:“Terdapat Pengaruh Yang

Signifikan Antara Faktor-Faktor Pendidikan, Motivasi, Dan Manajerial Terhadap

Kinerja Karyawan Dan Kesehatan Bank Baik Secara Parsial Maupun Simultan”

D. Tujuan Penelitian 1. Tujuan umum

Tujuan umum penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang signifikan antara faktor-faktor pendidikan, motivasi dan manajerial terhadap kinerja karyawan dan kesehatan bank .

2. Tujuan khusus

Tujuan khusus penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor pendidikan, motivasi dan manajerial terhadap kinerja Bank Jabar Banten;

b. Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan yang meliputi unsur pengetahuan, wawasan, dan kematangan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten;

(29)

d. Untuk mengetahui pengaruh faktor manajerial yang meliputi unsur kejelasan tujuan dan target, kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab, dan strategi manajemen terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten;

e. Untuk mengetahui pengaruh faktor-faktor pendidikan, motivasi, dan manajerial terhadap kesehatan Bank Jabar Banten;

f. Untuk mengetahui pengaruh faktor pendidikan yang meliputi unsur pengetahuan, wawasan, dan kematangan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten;

g. Untuk mengetahui pengaruh faktor motivasi yang meliputi unsur pendapatan, iklim kerja, dan prospek karier terhadap kesehatan Bank Jabar Banten;

h. Untuk mengetahui pengaruh faktor manajerial yang meliputi unsur kejelasan tujuan dan target, kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab, dan strategi manajemen terhadap kesehatan Bank Jabar Banten;

i. Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten;

1) Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap capital 2) Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap asset

3) Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap management 4) Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap earning 5) Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap liquidity 6) Untuk mengetahui pengaruh kinerja karyawan terhadap sensitivity of

(30)

E. Asumsi Penelitian

Premis-premis penelitian merupakan kristalisasi esensi hasil penelitian pakar terdahulu yang telah teruji kebenarannya secara ilmiah dan belum dibantah pihak lain (Didi Atmadilaga, 1989:14) dan menjadi acuan di dalam penelitian ini, berikut ini adalah premis-premis tersebut.

1. Pendidikan merupakan pengaruh lingkungan terhadap individu untuk menghasilkan perubahan-perubahan yang tetap dalam kebisaaan perilaku, pikiran, dan sikapnya (Thompson, 1993).

2. Motivasi merupakan suatu proses yang mendorong, mengarahkan, dan memelihara perilaku manusia kearah pencapaian tujuan (Greenberg dan Baron dalam Yayat H. Djatmiko, 2004:67).

3. Manajemen adalah proses yang khas, yang terdiri atas tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan di mana pada masing-masing bidang digunakan, baik ilmu pengetahuan maupun kearifan yang diikuti secara berurutan dalam rangka usaha mencapai sasaran yang telah ditetapkan semula (G.R. Terry dalam M.H. Saragih , 1982:39).

4. Kinerja atau performance adalah prestasi kerja yang dikehendaki dalam suatu jabatan tertentu dengan prestasi kerja yang sesungguhnya dicapai oleh seorang tenaga kerja (Bambang Wahyudi, 1996 : 100).

5. Kinerja seorang karyawan akan baik, jika karyawan mempunyai keahlian yang tinggi, kesediaan untuk bekerja, adanya imbalan/upah yang layak dan mempunyai harapan masa depan (Prawirosentono , 1999).

(31)

METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Berdasarkan pendekatan penelitian yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

explanatory survey. Menurut Kerlinger dalam Sugiyono (2006:7) yang dimaksud

dengan metode survei adalah metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi, dan hubungan-hubungan antarvariabel sosiologis maupun psikologis.

Studi yang dikembangkan dalam penelitian ini dilakukan dengan studi kepustakaan dan studi lapangan. Teknik pengumpulan data dengan menggunakan angket.

Lokasi penelitian dilakukan pada karyawan di Bank Jabar Banten. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis jalur untuk menguji besarnya pengaruh yang ditunjukkan oleh koefisien jalur pada setiap diagram jalur hubungan kausal antara variabel X1, X2, X3, Y1, dan Y2 dan analis regresi sederhana untuk menguji pengaruh Y1 terhadap Y2.

B. Hipotesis Penelitian

(32)

dan manajerial, serta kinerja karyawan dan kesehatan bank sebagai variabel terikat

(dependent variable).

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian yang merupakan kesimpulan sementara terhadap masalah yang diteliti. Adapun hipotesis tersebut adalah sebagai berikut.

1. Faktor-faktor pendidikan, motivasi dan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja Bank Jabar Banten;

2. Faktor pendidikan yang meliputi unsur pengetahuan, wawasan, dan kematangan berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten;

3. Faktor motivasi yang meliputi unsur pendapatan, iklim kerja, dan prospek karir berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten;

4. Faktor manajerial yang meliputi unsur kejelasan tujuan dan target, kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab, dan strategi manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten;

5. Faktor-faktor pendidikan, motivasi, dan manajerial berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten;

(33)

prospek karier berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten;

8. Faktor manajerial yang meliputi unsur kejelasan tujuan dan target, kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab, dan strategi manajemen berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan Bank Jabar Banten; 9. Kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan

Bank Jabar Banten;

a. Kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap capital b. Kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap asset c. Kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap

management

d. Kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap earning e. Kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap liquidity f. Kinerja karyawan berpengaruh secara signifikan terhadap

sensitivity of market risk

C. Uraian Variabel

(34)

Gambar 3.1 Pola Dasar Penelitian

Uraian variabel penelitian ini dilakukan melalui eksplansi terhadap pengertiannya secara mantap sampai dengan menetapkan aspek-aspeknya dan indikator-indikatornya. Uraian variabel yang diteliti diuraikan dalam Tabel 3.1 berikut.

EDUCATION FACTOR (X1)

KINERJA

KARYAWAN (Y1) KESEHATAN

BANK JABAR BANTEN (Y2) MOTIVATION FACTOR (X2)

MANAGEMENT FACTOR (X3)

1. Pengetahuan

2. Wawasan

3. Kematangan

1. Pendapatan 2. Iklim Kerja 3. Prospek Karir

1. Kejelasan tujuan dan target 2. Kejelasan tugas –tugas dan

tanggung jawab 3. Strategi Manajemen

1. Pelaksanaan Tugas dan Tanggung Jawab 2. Prestasi Kerja 3. Kepribadian 4. Prakarsa

5. Kemampuan Bersaing

1. Modal

2. Kualitas Aset

3. Manajemen

4. Pendapatan

5. Likuiditas

6. Sensitivitas terhadap

[image:34.612.118.538.122.542.2]
(35)

Variabel/ Sub Variabel

Konsep Variabel Indikator Skala

Pendidikan (X1) Kriteria yang ditentukan oleh perusahaan untuk mencari karyawan-karyawan yang dapat melaksanakan tugas sesuai dengan pekerjaannya masing-masing • Pengetahuan • Wawasan • Kematangan Ordinal Motivasi (X2) Motivasi merupakan faktor-faktor yang mengarahkan dan mendorong perilaku atau keinginan seseorang untuk melakukan suatu kegiatan yang dinyatakan dalam bentuk usaha yang keras atau lemah.

• Pendapatan

• Iklim kerja

• Prospek karier

Ordinal

Manajerial (X3)

Pola perilaku yang diperlihatkan pemimpin pada saat mempengaruhi aktivitas orang lain

• Kejelasan tujuan dan target

• Kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab

• Strategi Manajemen

Ordinal

Kinerja Karyawan

(Y1)

Hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya

• Pelaksanaan tugas dan

tanggung jawab • Prestasi Kerja,

• Kepribadian,

• Prakarsa

• Kemampuan bersaing

Ordinal Kesehatan Bank Jabar Banten (Y2) Kemampuan suatu bank untuk melakukan kegiatan operasional perbankan secara normal & mampu

Capital Asset Quality

Management

Earning

Liquidity

Sensitivity to market risk

[image:35.612.132.508.122.719.2]
(36)

kewajibannya dengan baik dan sesuai dengan peraturan perbankan yang berlaku.

Berdasarkan Tabel 3.1 dapat dijabarkan uraian variabel yang diteliti adalah sebagai berikut.

1. Pendidikan

Soekidjo Notoatmodjo (1998:25) mengemukakan bahwa pendidikan adalah upaya-upaya pengembangan sumber daya manusia, terutama untuk pengembangan aspek kemampuan, intelektual, dan kepribadian. Sedangkan AS Moenir (1988:33) berpendapat bahwa pendidikan dalam suatu organisasi merupakan suatu keharusan untuk membentuk pegawai yang berkepribadian, memiliki pula keterampilan dalam melaksanakan pekerjaan.

2. Motivasi

(37)

dorongan (desire), atau impuls. 3. Manajerial

Manajemen merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari setiap kegiatan perusahaan. Penggunaan manajemen secara efektif dapat membawa perusahaan mencapai kesuksesan. Dengan manajemen, tujuan dan pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya dapat tercapai dengan efektif dan efisien.

Berdasarkan asal katanya, manajemen berasal dari kata management yang merupakan bentuk nouns dari kata to manage yang bermakna mengurus, mengatur, melaksanakan, dan mengelola. Andrew F. Sikula dalam Hasibuan (1994:3) mengutarakan bahwa:

Management is general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities performed by any organization ini order to coordinate the varied resources of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product or service.

4. Kinerja Karyawan

(38)

Tingkat kesehatan bank merupakan hasil penilaian kualitatif atas berbagai aspek yang berpengaruh terhadap kondisi atau kinerja bank dengan melakukan penilaian terhadap faktor finansial dan faktor manajemen. Sesuai dengan Peraturan Bank Indonesia Nomor 6/10/PBI/2004 tanggal 12 April 2004 tentang Sistem Penilaian Tingkat Kesehatan Bank Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 38, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4382), Gubernur Bank Indonesia mengutarakan bahwa kesehatan suatu bank merupakan kepentingan semua pihak yang terkait, baik pemilik, pengelola bank, masyarakat pengguna jasa bank dan Bank Indonesia selaku otoritas pengawasan bank.Setiap bank wajib melakukan penilaian tingkat kesehatan bank secara triwulanan.

D. Jenis Data

(39)

penelitian.

Data primer diperoleh melalui kuesioner yang disebarkan kepada responden yang mengukur variabel yang diteliti. Data primer ini terdiri atas data pengetahuan, wawasan, kematangan, pendapatan, iklim kerja, prospek karier, kejelasan tujuan dan target, kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab, strategi manajemen, tugas dan tanggung jawab, prestasi kerja, kepribadian, prakarsa, dan kemampuan bersaing. Data sekunder diperoleh dari Bank Jabar Banten, yaitu berupa data mengenai kesehatan Bank Jabar yang diukur dari capital, asset,

management, earning, liquidity, dan sensitivity of market risk.

E. Populasi dan Sampel Penelitian 1. Populasi

Populasi berkaitan dengan seluruh kelompok orang, peristiwa, atau benda yang menjadi pusat perhatian peneliti untuk diteliti (Asep Hermawan, 2006:143). Dermawan Wibisono (2005:40) mengungkapkan bahwa populasi adalah sekumpulan entitas yang lengkap yang terdiri dari orang, kejadian, atau benda, yang memiliki sejumlah karakteristik yang umum. Batasan lebih jelas disampaikan oleh Ulber Silalahi (2006:147), sebagai berikut:

(40)

populasi yang menjadi sasaran penelitiannya (populasi sasaran), yaitu populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian. Jadi, apabila dalam sebuah hasil penelitian dikeluarkan kesimpulan, maka menurut etika penelitian kesimpulan tersebut hanya berlaku untuk populasi sasaran yang telah ditentukan.

Populasi dari penelitian ini adalah seluruh karyawan Bank Jabar Banten yang berada di seluruh wilayah Jawa Barat dengan jumlah 1400 karyawan, dengan kriteria jabatan dari mulai karyawan sampai dengan pemimpin.

2. Sampel

Sampel adalah satu subset atau tiap bagian dari populasi berdasarkan keterwakilannya (representatif). Sampel merupakan bagian tertentu yang dipilih dari populasi (Ulber Silalahi, 2006:234). Menurut David A. Aaker et. al. (2004:760) menyatakan bahwa sampel merupakan a subset of elements from a

population. Penelitian ini tidak mungkin dilaksanakan terhadap keseluruhan

jumlah populasi, meskipun kesimpulan dan saran dari penelitian ini ditujukan untuk populasi. Hal ini disebabkan oleh beberapa faktor di antaranya adalah keterbatasan biaya, tenaga, dan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti mengambil sebagian saja dari objek populasi, yaitu sampel.

Rumus yang digunakan untuk menentukan besarnya ukuran sampel yang akan diteliti adalah Slovin, yaitu ukuran sampel yang merupakan perbandingan dari ukuran populasi dengan presentase kelonggaran ketidaktelitian, karena dalam pengambilan sampel yang masih dapat ditolelir atau diinginkan. Adapun rumus

yang digunakan adalah sebagai berikut:

2

Ne 1

N n

(41)

e : taraf kesalahan 5% (Sumber: Husein Umar, 2002: 141)

Berdasarkan rumus di atas, maka dapat dihitung besarnya sampel sebagai berikut:

n = 1400 / 1+(1400 x 0,05²) n = 1400/4.5

n = 311.11 n=312

[image:41.612.134.505.355.594.2]

Berdasarkan hasil perhitungan, jumlah sampel yang akan diambil dalam penelitian ini adalah 312 orang. Jumlah sampel tersebut disusun secara proposional sesuai dengan jabatan. Dengan demikian akan didapatkan sampel yang representatif dari masing-masing jabatan.

Tabel 3.2

Jumlah Sampel yang Diambil Berdasarkan Jabatan pada Bank Jabar

Jabatan Jumlah (orang) Jumlah Sampel yang diambil

Karyawan 525/1400X312 117

Pemimpin Kantor Kas 238/1400X312 53

Pemimpin Kepala Seksi

215/1400X312 48

Pemimpim Bagian 211/1400X312 47

Pemimpin Cabang 162/1400X312 36

Pemimpin Divisi 49/1400X312 11

1400 312

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini, salah satunya, simple

random sampling (SRS). Menurut Ulber Silalahi (2006:241) yang dimaksud

(42)

mempunyai kesempatan yang sama, bebas, dan seimbang dipilih menjadi sampel.

F. Instrumen Penelitian

[image:42.612.136.506.347.516.2]

Instrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket dengan sistem tertutup. Konstruksi item angket tertutup untuk setiap variabel yang berupa pertanyaan atau pernyataan tentang sifat dan ciri dari setiap variabel, disertai lima alternatif jawaban, yaitu sangat rendah/sangat lemah, rendah/lemah, sedang, tinggi/kuat, dan sangat tinggi/sangat kuat. Jumlah item untuk setiap variabel dan subvariabel berbeda sesuai dengan sifat dan ciri yang diukur. Setiap jawaban untuk setiap item diberi skor dengan kriteria berikut.

Tabel 3.3

Kriteria Pemberian Skor Angket

Jawaban Skor

Item Positif Item Negatif Sangat Rendah/Sangat Lemah

Rendah/Lemah Sedang/Sedang Tinggi/Kuat

Sangat Tinggi/Sangat Kuat

1 2 3 4 5

5 4 3 2 1 Sumber: Sugiyono (2003)

Menurut Bryman (Brannen, 1997:37) ada dua pendekatan pokok yang dapat digunakan dalam suatu penelitian, yaitu pendekatan kualitatif dan kuantitatif. Khusus untuk penelitian ini, digunakan penelitian kuantitatif dan sebagai fasilitator atau penunjang penelitian adalah pendekatan kualitatif.

(43)

baik berupa kuesioner maupun skala; (3) berfungsi dalam interpretasi dan klarifikasi data kuantitatif.

Ketiga fungsi tersebut digunakan dalam penelitian ini yaitu pada tahap pengembangan instrumen penelitian dan tahap pembahasan hasil penelitian.

G. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data mengacu pada cara apa yang perlu dilakukan dalam penelitian agar dapat memperoleh data. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan cara kombinasi secara langsung atau tidak langsung. Penelitian ini memperoleh data dengan menggunakan teknik sebagai berikut:

a. Studi kepustakaan, yaitu suatu teknik untuk mendapatkan data teoritis dari para ahli melalui sumber bacaan yang berhubungan dan menunjang variabel-variabel yang diteliti dalam penelitian ini, antara lain mengenai faktor-faktor pendidikan, motivasi, manajerial, kinerja karyawan dan kesehatan Bank Jabar Banten.

b. Observasi, yaitu pengamatan dan peninjauan langsung terhadap objek yang sedang diteliti, yaitu Bank Jabar Banten.

(44)

1. Pengujian Validitas dan Reliabilitas a) Pengujian Validitas Instrumen

Validitas ini digunakan untuk mengetahui sejauh mana instrumen yang digunakan dapat dipakai untuk mengukur akurasi penelitian, sedangkan reliabilitas digunakan untuk mengetahui sejauhmana instrumen pengukur dapat dipercaya (Singarimbun, 1997:122).

Rumus untuk menguji validitas yang digunakan adalah rumus Korelasi

Product Moment yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

{

∑ ∑

}{

}

− =

2 2

2 2

) ( )

( ) (

) )( (

Y Y

N X X

N

Y X XY

N r

(Suharsimi Arikunto, 2002:146)

r = Koefisien korelasi antara variabel X dan varaibel Y, dua variabel yang dikorelasikan.

Keputusan pengujian validitas karyawan bank Jabar Banten adalah sebagai berikut:

Item pertanyaan yang diteliti dikatakan valid jika rhitung > rtabel Item pertanyaan yang diteliti dikatakan tidak valid jika rhitung < rtabel

(45)

yang seharusnya diukur.

b) Pengujian Reliabilitas Instrumen

Reliabilitas menunjukan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu (Suharsimi Arikunto, 2002).

Pengujian reliabilitas instrumen dengan rentang skor antara 1-5 menggunakan rumus Cronbach Alpha, yaitu:

        −       −

=

2

2 11 1 1 t b k k r σ σ dimana:

r11 = reliabilitas instrumen k = banyak butir pertanyaan

2 t

σ

= varians total

2

b

σ = jumlah varian butir

Jumlah varians butir dapat dicari dengan cara mencari nilai varians tiap butir, kemudian jumlahkan, seperti yang dipaparkan berikut ini:

(

)

n n X X

= 2 2 σ

Kriteria pengambilan keputusan untuk reliabilitas adalah sebagai berikut: rhitung > rtabel maka instrumen dikatakan reliabel

rhitung < rtabel maka instrumen dikatakan tidak reliabel (Suharsimi Arikunto,2002:160)

(46)

bahwa pertanyaan-pertanyaan yang diajukan pada responden dapat dikatakan reliabel, karena setiap pertanyaan memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel. Sehingga pertanyaan-pertanyaan tersebut kapanpun dan dimanapun ditanyakan terhadap responden akan memberikan hasil ukur yang sama.

2.Teknik Analisis Data

Analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan setelah data dari seluruh responden terkumpul. Langkah-langkah dalam teknik analisis data adalah sebagai berikut:

1. Menyusun data

Kegiatan ini dilakukan untuk memeriksa kelengkapan identitas responden kelengkapan data serta isian data yang sesuai dengan tujuan penelitian. 2. Tabulasi data

Penelitian ini melakukan tabulasi data dengan langkah-langkah sebagai berikut: a) Memberi skor pada tiap item; b) Menjumlahkan skor pada setiap item; c) Menyusun ranking skor pada setiap variabel penelitian.

3. Pengujian

(47)

adalah sebagai berikut:

(1) Method of Successive Interval (MSI)

Penelitian ini menggunakan data ordinal seperti dijelaskan dalam uraian variabel sebelumnya, oleh karena itu semua data ordinal yang terkumpul terlebih dahulu ditransformasi menjadi skala interval dengan menggunakan

Method Successive Interval (Harun Al Rasyid, 1994:131). Langkah-langkah

untuk melakukan transformasi data tersebut adalah sebagai berikut:

(a) Menghitung frekuensi (f) pada setiap pilihan jawaban, berdasarkan hasil jawaban responden pada setiap pertanyaan.

(b)Berdasarkan frekuensi yang diperoleh untuk setiap pertanyaan, dilakukan perhitungan proporsi (p) setiap pilihan jawaban dengan cara membagi frekuensi dengan jumlah responden. Berdasarkan proporsi tersebut, selanjutnya dilakukan perhitungan proporsi kumulatif untuk setiap pilihan jawaban.

(c) Menentukan nilai batas Z untuk setiap pertanyaan dan setiap pilihan jawaban.

(d)Menentukan nilai interval rata-rata untuk setiap pilihan jawaban melalui persamaan sebagai berikut:

(

) (

)

(

Area BelowUpper Limit

) (

Area Below Lower Limit

)

Limit Upper at Dencity Limit

Lower at Dencity Value

Scale

(48)

pasangan data variabel independen dengan variabel dependen serta akan ditentukan persamaan yang berlaku untuk pasangan-pasangan tersebut.

(2) Path Analysis (Analisis Jalur)

Setelah data penelitian berskala interval selanjutnya akan ditentukan pasangan data variabel independen dari semua sampel penelitian. Berdasarkan hipotesis konseptual yang diajukan, terdapat hubungan antara variabel penelitian.

Hipotesis tersebut digambarkan dalam sebuah paradigma seperti terlihat pada Gambar 3.2 berikut.

Gambar 3.2

Struktur Kausal Antara X1, X2, X3, Y1 dan Y2 Keterangan:

X1 : Faktor Pendidikan X2 : Faktor Motivasi X3 : Faktor Manajerial Y1 : Kinerja Karyawan Y2 : Kesehatan Bank Jabar

ε : Epsilon (Variabel lain)

ε

X1

X2

X3

Y1

Y2

[image:48.612.132.506.308.650.2]
(49)

motivasi, dan manajerial berpengaruh terhadap kinerja karyawan dan kesehatan Bank Jabar Banten.

Terdapat pula faktor-faktor lain yang mempengaruhi hubungan antara X1, X2, dan X3 terhadap Y1 dan Y2 yaitu variabel residu dan dilambangkan dengan ε namun pada penelitian ini variabel tersebut tidak diperhatikan.

Struktur hubungan antara X1, X2, X3, Y1 dan Y2 diuji melalui analisis jalur sebagai berikut.

1) Rancangan Pengujian Hipotesis 1

Struktur hubungan antara X1, X2, dan X3 dan Y1 diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis 1 berbunyi faktor-faktor pendidikan (X1), motivasi (X2) dan manajerial (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y1). Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

• Menggambar diagram jalur hipotesis

Gambar 3.3 Diagram Jalur Hipotesis 1

X

X11

X

X22 Y1

ε

ε

X

X33

[image:49.612.140.505.392.687.2]
(50)

• Identifikasi persamaan diagram jalur hipotesis

• Menghitung koefisien jalur

• Hitung R2Y1 (X1, X2, X3) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1, X2, X3 terhadap Y1 dengan menggunakan rumus:

• Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel

• Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut:

) 3 ... 1 ( 1 2

1 1 Y X X

Y R

P ε= −

Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan Hipotesis operasional:

Ho: PY1X1 = P Y1X2= P Y1X3 = 0

Hi: sekurang-kurangnya ada sebuah P Y1Xi ≠ 0, i = 1, 2, dan 3 Statistik uji yang digunakan adalah:

) 1 ( ) 1 ( 1 1 1 1 1 1

= = − − − = k i Xi Y Xi Y k i XI Y XI Y P P k P P k n F

Membandingkan hasil F hitung dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung≥Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:

) 1 ( ) ( ) 1

( 2 1( 1.,..., 3) 1 1 − − + + − − = k n C C C R p p t jj ij ii X X Y Xi Y Xi Y

(51)

Hipotesis 2 berbunyi faktor pendidikan (X1) yang meliputi unsur pengetahuan (X1.1), wawasan (X1.2), dan kematangan (X1.3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan Bank Jabar Banten (Y1). Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

• Menggambar diagram jalur hipotesis

[image:51.612.132.506.236.606.2]

Gambar 3.4

Diagram Jalur Hipotesis 2

• Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas

• Identifikasi persamaan diagram jalur hipotesis

• Menghitung koefisien jalur

• Hitung R2Y1 (X1.1, X1.2, X1.3) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi

total X1.1, X1.2, X1.3 terhadap Y1.

• Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel

• Menghitung pengaruh variabel lain (ε ) dengan rumus sebagai berikut:

X

X11..11

X

X11..22 Y1

ε

ε

X

X11..33

(52)

• Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan Hipotesis operasional:

Ho: PY1X1.1 = PY1X1.2= PY1X1.3 = 0

Hi: sekurang-kurangnya ada sebuah PY1X1i ≠ 0, i = 1, 2, dan 3 Statistik uji yang digunakan adalah:

) 1 ( ) 1 ( 1 1 1 1 1 1

= = − − − = k i Xi Y Xi Y k i XI Y XI Y P P k P P k n F

Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung≥Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:

) 1 ( ) ( ) 1

( 2 1( 1.1., ..., 1.3) 1 1 − − + + − − = k n C C C R p p t jj ij ii X X Y Xi Y Xi Y

t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1. 3)Rancangan Pengujian Hipotesis 3

Struktur hubungan antara X2 dan Y1 diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis 3 berbunyi faktor motivasi (X2) yang terdiri atas pendapatan (X2.1), iklim kerja (X2.2) dan prospek karir (X2.3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y1). Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

(53)

Gambar 3.5

Diagram Jalur Hipotesis 3

• Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas

• Identifikasi persamaan diagram jalur hipotesis

• Menghitung koefisien jalur

• Hitung R2Y1 (X2.1, X2.2, X2.3) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X2.1, X2.2, X2.3 terhadap Y1

• Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel

• Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut:

) 3 . 2 ... 1 . 2 ( 1 2

1 1 Y X X

Y R

P ε= −

Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan Hipotesis operasional:

Ho: PY1X2.1 = PY1X2.2= PY1X2.3 = 0

Hi: sekurang-kurangnya ada sebuah PY1X2i ≠ 0, i = 1, 2, dan 3 Statistik uji yang digunakan adalah:

X

X22..22 Y1

ε

ε

X

X22..33

(54)

) 1 ( 1 1 1 1

= = − = k i Xi Y Xi Y i P P k F

Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung≥Ftabel, maka Ho ditolak dengan demkian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:

) 1 ( ) ( ) 1

( 2 1( 2.1.,..., 2.3) 1 1 − − + + − − = k n C C C R p p t jj ij ii X X Y Xi Y Xi Y

t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1.

4) Rancangan Pengujian Hipotesis 4

Struktur hubungan antara X3 dan Y1 diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis 4 berbunyi faktor manajerial (X3) yang terdiri atas kejelasan tujuan dan target (X3.1), kejelasan tugas-tugas dan tanggung jawab (X3.2) dan strategi manajemen (X3.3) berpengaruh secara signifikan terhadap kinerja karyawan (Y1). Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut

(55)

Gambar 3.6 Diagram Jalur Hipotesis 4

• Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas

• Identifikasi persamaan diagram jalur hipotesis

• Menghitung koefisien jalur

• Hitung R2Y1 (X3.1, X3.2, X3.3) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X3.1, X3.2, X3.3 terhadap Y1 dengan menggunakan rumus:

• Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel

• Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut:

) 3 . 3 ... 1 . 3 ( 1 2

1 Y X X

Y R

Pε = −

Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan Hipotesis operasional:

Ho: PY1X3.1 = PY1X3.2= PY1X3.3 = 0

Hi: sekurang-kurangnya ada sebuah PY1X3i ≠ 0, i = 1, 2, dan 3 Statistik uji yang digunakan adalah:

X

X33..22 Y1

ε

ε

X

X33..33

[image:55.612.139.505.93.589.2]
(56)

) 1 ( 1 1 1 1

= = − = k i Xi Y Xi Y i P P k F

Hasil F hitung dibandingkan dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung≥Ftabel, maka Ho ditolak dengan demkian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:

) 1 ( ) ( ) 1

( 2 1( 3.1.,..., 3.3) 1 1 − − + + − − = k n C C C R p p t jj ij ii X X Y Xi Y Xi Y

t mengikuti distribusi t-Student dengan derajat kebebasan n-k-1. 5) Rancangan Pengujian Hipotesis 5

Struktur hubungan antara X1, X2, dan X3 dan Y2 diuji melalui analisis jalur dengan hipotesis 5 berbunyi faktor-faktor pendidikan (X1), motivasi (X2) dan manajerial (X3) berpengaruh secara signifikan terhadap kesehatan bank (Y2). Pengujian hipotesis dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut.

[image:56.612.142.503.318.695.2]

• Menggambar diagram jalur hipotesis

Gambar 3.7 Diagram Jalur Hipotesis 5

X

X11

X

X22 Y1

X

X33

Y2

ε

(57)

• Menghitung koefisien korelasi antar variabel bebas

• Identifikasi persamaan diagram jalur hipotesis

• Menghitung koefisien jalur

• Hitung R2Y2 (X1, X2, X3) yaitu koefisien yang menyatakan determinasi total X1, X2, X3 terhadap Y2 dengan menggunakan rumus:

• Menguji pengaruh langsung maupun tidak langsung dari setiap variabel

• Menghitung pengaruh variabel lain (ε) dengan rumus sebagai berikut:

) 3 ... 1 ( 2 2

2 1 Y X X

Y R

P ε= −

Keputusan penerimaan atau penolakan Ho Rumusan Hipotesis operasional:

Ho: P Y2X1 = P Y2X2= P Y2X3 = 0

Hi: sekurang-kurangnya ada sebuah P Y2Xi ≠ 0, i = 1, 2, dan 3 Statistik uji yang digunakan adalah:

) 1 ( ) 1 ( 1 2 2 1 2 2

= = − − − = k i Xi Y Xi Y k i XI Y XI Y P P k P P k n F

Membandingkan hasil F hitung dengan tabel distribusi F-Snedecor, apabila Fhitung≥Ftabel, maka Ho ditolak dengan demikian dapat diteruskan pada pengujian secara individual, statistik yang digunakan adalah:

) 1 ( ) ( ) 1

( 2 2( 1.,..., 3) 2 2 − − + + − − = k n C C C R p p t jj ij ii X X Y Xi Y Xi Y

Gambar

Tabel Coefficient Sub Hipotesis 9-6......................................................
Gambar No. 1.1
Tabel 1.1 Indikator Utama Kinerja Bank Umum
Gambar 1.1 Komposisi Pangsa Pasar Pelaku Industri Perbankan Nasional
+7

Referensi

Dokumen terkait

Maka dengan ini kami mengundang Bapak/Ibu sebagai pemenang lelang kegiatan pekerjaan tersebut diatas untuk mengikuti Klarifikasi dan Negosiasi Teknis dan Biaya pada :. POKJA III

Most people forget to spend money on one thing of great and lasting value: good

alasan kenapa peneliti mengambil anak-anak di Desa Junjung Kecamatan Sumbergempol sebagai responden karena, Ada beberapa anak-anak yang bermain game online Mobile

Oleh karena itu persamaan yang sesuai untuk memodelkan Tingkat Pengangguuran Terbuka Jawa Timur pada periode 2005-2015 adalah FEM individu cross section weighted dengan

(2) Untuk mengetahui hasil persepsi karyawan Account Officer Komersial mengenai sebelum dan sesudah dalam mengikuti pelatihan keahlian (Skill training) pada PT.Bank Rakyat

Pada bagian analisis yang pertama ini, penulis sajikan beberapa tabel yang diperlukan untuk mengetahui prosentase dari tujuan pertama yaitu untuk mengetahui tingkat

Perseroan merencanakan untuk mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Semen Indonesia Tahap I Tahun 2017 dengan jumlah pokok sebesar Rp3.000.000.000.000,- (tiga triliun Rupiah) pada

Untuk pembuangan sampah non-medis atau biasa disebut sampah domestik diperlukan suatu konstruksi tempat pengumpulan sampah sementara yang terbuat dari dinding semen atau