HASIL
HASILHASILHASIL PENELITIANPENELITIANPENELITIANPENELITIAN SKRIPSISKRIPSISKRIPSISKRIPSI
UNIVERSITAS
UNIVERSITASUNIVERSITASUNIVERSITAS ANDALASANDALASANDALASANDALAS
FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR YANG
YANG
YANG
YANG BERHUBUNGAN
BERHUBUNGAN
BERHUBUNGAN
BERHUBUNGAN DENGAN
DENGAN
DENGAN
DENGAN PERILAKU
PERILAKU
PERILAKU
PERILAKU
MEROKOK
MEROKOK
MEROKOK
MEROKOK PADA
PADA
PADA
PADA SISWA
SISWA
SISWA
SISWA LAKI-LAKI
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI
LAKI-LAKI DI
DI SMAN
DI
DI
SMAN
SMAN
SMAN 1111 KOTA
KOTA
KOTA
KOTA SOLOK
SOLOK
SOLOK
SOLOK
TAHUN
TAHUN
TAHUN
TAHUN 2013
2013
2013
2013
Oleh
Oleh
Oleh
Oleh ::::
ROEF
ROEF
ROEF
ROEF EFINDRO
EFINDRO
EFINDRO
EFINDRO
BP.
BP.
BP.
BP. 0910333186
0910333186
0910333186
0910333186
Diajukan
Diajukan
Diajukan
Diajukan Sebagai
Sebagai
Sebagai
Sebagai Pemenuhan
Pemenuhan
Pemenuhan
Pemenuhan Syarat
Syarat
Syarat
Syarat Untuk
Untuk
Untuk
Untuk Mendapatkan
Mendapatkan
Mendapatkan
Mendapatkan
Gelar
Gelar
Gelar
Gelar Sarjana
Sarjana
Sarjana
Sarjana Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan
Kesehatan Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
Masyarakat
FAKULTAS
FAKULTAS
FAKULTAS
FAKULTAS KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN
KESEHATAN MASYARAKAT
MASYARAKAT
MASYARAKAT
MASYARAKAT
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
UNIVERSITAS ANDALAS
ANDALAS
ANDALAS
ANDALAS
PADANG,
FAKULTAS FAKULTAS
FAKULTASFAKULTAS KESEHATANKESEHATANKESEHATANKESEHATAN MASYARAKATMASYARAKATMASYARAKATMASYARAKAT UNIVERSITAS
UNIVERSITAS
UNIVERSITASUNIVERSITAS ANDALASANDALASANDALASANDALAS Skripsi,
Skripsi,
Skripsi,Skripsi, JanuariJanuariJanuariJanuari 2014201420142014 ROEF
ROEF
ROEFROEF EFINDROEFINDROEFINDROEFINDRO,,,, NO.NO.NO.NO. BP.BP. 09103331BP.BP.09103331091033310910333186868686 FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTOR
FAKTOR-FAKTORFAKTOR-FAKTOR YANGYANGYANGYANG BERHUBUNGANBERHUBUNGANBERHUBUNGANBERHUBUNGAN DENGANDENGANDENGANDENGAN PERILAKUPERILAKUPERILAKUPERILAKU MEROKOKMEROKOKMEROKOKMEROKOK PADA
PADA
PADAPADA SISWASISWASISWASISWA LAKI-LAKILAKI-LAKILAKI-LAKILAKI-LAKI DIDIDIDI SMASMASMASMA NEGERINEGERI 1111 KOTANEGERINEGERI KOTAKOTAKOTA SOLOKSOLOKSOLOKSOLOK TAHUNTAHUNTAHUNTAHUN 2013201320132013 xi
xi
xixi ++++ 56565656 halaman,halaman,halaman,halaman, 1818 tabel,1818tabel,tabel,tabel, 2222 gambar,gambar,gambar,gambar, 8lampiran8lampiran8lampiran8lampiran
ABSTRAK ABSTRAK ABSTRAK ABSTRAK Tujuan Tujuan TujuanTujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Kota Solok tahun 2013.
Metode Metode MetodeMetode
Jenis penelitian kuantitatif dengan desain Cross Sectional, jumlah sampel 80 siswa laki-laki dan teknik pengambilan sampel menggunakan teknikMulti Stage Random Sampling.
Data diolah dan dianalisis dengan rumuschi-squaredengan tingkat kepercayaan 95%.
Hasil Hasil HasilHasil
Hasil penelitian didapatkan siswa laki-laki yang merokok 62,5%, tingkat pengetahuan tinggi 77,5%, sikap positif 76,2%, adanya peran serta sekolah 62,5%, adanya faktor teman sebaya 71,2%, dan adanya kebiasaan anggota keluarga yang merokok 62,5%. Dari hasil uji statistik didapatkan faktor yang memiliki hubungan dengan perilaku merokok siswa laki-laki yang memenuhi syarat yaitu sikap (p=0,002) dan faktor teman sebaya (p=0,000) sedangkan tingkat pengetahuan (p=0,072), peran serta sekolah (p=0,447) dan kebiasaan anggota keluarga yang merokok (p=0,404) tidak memiliki hubungan dengan perilaku merokok siswa laki-laki.
Kesimpulan Kesimpulan KesimpulanKesimpulan
Faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Kota Solok tahun 2013 yaitu sikap dan faktor teman sebaya. Sedangkan faktor yang tidak memiliki hubungan yaitu tingkat pengetahuan, peran serta sekolah dan kebiasaan anggota keluarga yang merokok.
Daftar Daftar
DaftarDaftar PustakaPustakaPustakaPustaka : 26 (2000-2012)
Kata Kata
FACULTY FACULTY
FACULTYFACULTY OFOFOFOF PUBLICPUBLICPUBLICPUBLIC HEALTHHEALTHHEALTHHEALTH ANDALAS
ANDALAS
ANDALASANDALAS UNIVERSITYUNIVERSITYUNIVERSITYUNIVERSITY Undergraduate
Undergraduate
UndergraduateUndergraduate Thesis,Thesis,Thesis,Thesis, JanuaryJanuaryJanuaryJanuary 2013201320132013 ROEF
ROEF
ROEFROEF EFINDROEFINDROEFINDROEFINDRO,,,, NO.NO.NO.NO. BP.BP. 09103331BP.BP.09103331091033310910333186868686 FACTORS
FACTORS
FACTORSFACTORS RELATEDRELATEDRELATEDRELATED TOTOTOTO THETHETHETHE BEHAVIORBEHAVIORBEHAVIORBEHAVIOR OFOFOFOF SMOKEDSMOKEDSMOKEDSMOKED BYBYBYBY MALEMALEMALEMALE STUDENTSTUDENTSTUDENTSTUDENT AT
AT
ATAT SMANSMANSMANSMAN 1111 SOLOKSOLOKSOLOKSOLOK CITYCITYCITYCITY YEARYEARYEARYEAR 2013201320132013 xi
xi
xixi ++++ 56565656 pages,pages,pages,pages, 1818 tables,1818tables,tables,tables, 2222 pictures,pictures,pictures,pictures, 8888 appendicesappendicesappendicesappendices
ABSTRACT ABSTRACTABSTRACTABSTRACT Objectives
Objectives ObjectivesObjectives
The purpose of this research is to determine the factors related to the behavior of smoked by male student at SMAN 1 Solok City year 2013.
Method Method MethodMethod
The type of research is quantitative with Cross Sectional Study. The number of samples were 80 male student with multi stage sampling technique. Data were processed and analyzed by usingChi squaretest with 95% confidence of level. (α=0,05).
Results Results ResultsResults
The results showed that the respondent was smoked 62,5%,high level of knowledge 77,5%, positive attitude of respondent 76,2%,the role of the school 62,5%,peer factor 71,2%,and the smoked behavior of family member 62,5%. The result of statistical test showed that there is significant association of between the smoked behavior by male students were attitude (p=0,002) and peer factor (p=0,000),as for level of knowledge (0,072), the role of the school(0,447),and the smoked behavior of family member (0,404) were not have the strength relation with the behavior of smoked by male students..
Conclusion Conclusion ConclusionConclusion
Factors related to the behavior of smoked by male studentsat SMAN 1 Solok City year 2013 were attitude and peer factor.Whilelevel of knowledge, the role of the school, and the smoked behavior by the family member was not related with the action of smoked by head of family.
Reference Reference
ReferenceReference : 26 (2000-2013)
Keyword Keyword
1
BAB BAB BAB
BAB 1111 :::: PENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUANPENDAHULUAN
1.1 1.1
1.11.1 LatarLatarLatarLatar BelakangBelakangBelakangBelakang
Menurut Bloom perilaku merupakan salah satu pilar dari kesehatan
masyarakat, dan mengubah perilaku adalah tugas yang sangat berat bagi tenaga
kesehatan masyarakat. Salah satu dari perilaku tersebut adalah perilaku merokok
yang mana perilaku merokok ini tidak hanya menimbulkan berbagai penyakit tetapi
juga bisa menyebabkan kematian. Telah banyak artikel ilmiah yang memaparkan
bahwa mengkonsumsi rokok dan paparan terhadap asap rokok sangat tidak baik bagi
kesehatan dan juga bisa menyebabkan kematian. Rokok sangat berbahaya bagi
kesehatan karena rokok memilki dampak fisiologis (kerontokan pada rambut,
gangguan pada mata, infeksi pada telinga, gangguan sistem pernapasan, merusak gigi,
merusak kekuatan tulang, mengganggu fungsi jantung dan pembuluh darah) dan
psikologis (ketagihan, toleransi dan dependensi) bagi manusia.(1)
Rokok adalah salah satu penyebab tingginya angka kematian di dunia.
Laporan World Health Organization (WHO) menyatakan bahwa rokok membunuh
hampir 6 juta orang dalam satu tahun dan 600.000 diantaranya adalah perokok pasif.
Apabila hal ini dibiarkan maka diperkirakan pada tahun 2030 rokok akan
menyebabkan 8 juta orang meninggal. Jika hal ini tidak kita antisipasi dengan cepat
maka akan banyak nyawa yang melayang akibat mengkonsumsi rokok maupun yang
terpapar dengan asap rokok.(2)
Sekitar 1,5 juta orang dari rumah tangga perokok yang berobat penyakit
hipertensi dengan biaya yang dikeluarkan sekitar Rp. 219 milyar sebulan, dan jika di
akumulasikan dalam 1 tahun maka totalnya adalah sekitar Rp. 2,6 triliun. Rumah
2
trilun, penyakit TBC sebesar Rp. 636 miliar, penyakit pernafasan lainnya Rp. 4,3
triliun, dan penyakit jantung Rp. 2,6 triliun dalam 1 tahun. Jika biaya ini tanpa ada
subsidi rawat inap maka total biaya yang dikeluarkan oleh masyarakat karena
penyakit yang diakibatkan oleh rokok adalah sebesar Rp. 15,44 triliun dan hal ini
akan sangat mengkhawatirkan jika tidak diatasi dengan cara dan pola yang tepat.
Kerugian yang diakibatkan rokok tidak hanya dari segi biaya kesehatan saja,tapi juga
terhadap perekonomian nasional. Masyarakat Indonesia mengeluarkan uang untuk
konsumsi produk-produk tembakau (rokok) mencapai Rp. 338,75 triliun dan hal ini
jika kita bandingkan dengan cukai rokok pemerintah yang berjumlah Rp. 53,9 triliun
maka uang yang dihabiskan untuk membeli produk tembakau dengan cukai rokok
adalah 6 : 1. Tidak hanya itu, jika kita bandingkan dengan APBN lainnya maka
dengan uang yang dihabiskan masyarakat Indonesia untuk mengonsumsi produk
tembakau dalam satu tahun sama jumlahnya dengan APBN Kementerian Pendidikan
Nasional Indonesia lebih dari lima tahun dan lima belas tahun jika dibandingkan
dengan APBN Kementerian Kesehatan RI. Perhitungan kerugian ini dihitung dari
jumlah uang yang dibelanjakan untuk rokok, biaya berobat penyakit yang terkait
konsumsi rokok, biaya yang hilang karena tidak bekerja sewaktu sakit dan
penghasilan yang tidak diterima anggota keluarga dari yang meninggal karena terkait
penyakit yang diakibatkan oleh rokok. Penyakit yang dimaksud adalah penyakit
jantung koroner, stroke, kanker paru-paru, dan penyakit paru obstruksi kronik.(3)
Menurut laporanWHOtahun 2008 ada sekitar 1,35 miliar perokok yang mana
negara China ada di peringkat pertama dengan 390 juta perokok (29% dari total
penduduk) dan menghabiskan 2,16 triliun batang rokok dalam satu tahun.
Selanjutnya negara India dengan 144 juta perokok (12,5 % dari total penduduk). Di
3
(28% dari tota penduduk) dan menghabiskan 239 miliar batang rokok dalam satu
tahun.(3)
Peningkatan jumlah konsumsi rokok di Indonesia cukup signifikan yaitu pada
tahun 2005 konsumsi rokok di Indonesia berjumlah 214 miliar batang, pada tahun
2006 meningkat menjadi 220 miliar batang, dan pada tahun 2008 meningkat menjadi
240 miliar batang per tahun. Hal ini adalah prestasi yang tidak patut untuk
dibanggakan. Apabila hal ini dibiarkan maka akan sangat berpengaruh terhadap
derajat kesehatan masyarakat dan penanganan dengan pola serta cara yang efektif
dan efisien sangat dibutuhkan untuk menanggulangi hal ini.(3)
Menurut data Survei Demografi Kesehatan Indonesia 2012 tentang Kesehatan
Reproduksi Remaja jumlah perokok laki-laki umur 15-19 tahun yang belum menikah
adalah 74,4%. Jadi hampir ¾ dari laki-laki yang berumur 15-19 di Indonesia adalah
perokok, dan hal ini membuktikan bahwa penerus bangsa kita dalam masalah yang
sangat berbahaya yaitu dengan ketergantungan terhadap rokok. Sedangkan dalam
Riskesdas Nasional Tahun 2010 menyebutkan bahwa prevalensi penduduk berumur
15 tahun keatas yang merokok setiap hari secara nasional adalah 28,2%, dan provinsi
sumatera barat berada pada posisi ketiga tertinggi dengan jumlah 33,1 %. Dari
jumlah perokok yang ada lebih dari separuh (54,1%) penduduk laki-laki berumur 15
tahun keatas yang menjadi perokok tiap hari.(4, 5)
Riskesdas Sumatera Barat tahun 2007 menyatakan bahwa presentase
penduduk umur 10 tahun ke atas yang merokok menurut usia pertama kali merokok
di tingkat provinsi adalah sebesar 40,1%, dan di tingkat kabupaten/kota yang paling
tertingggi adalah di kota solok yaitu sebesar 54,2%. Secara umum, jumlah perokok di
pedesaan memang lebih tinggi dari pada daerah perkotaan tapi beda halnya jika
4
memiliki persentase sebesar 45,3%, sedangkan didaerah pedesaan hanya sebesar
38,2%.(6)
Kegiatan merokok sering kali dimulai dari usia dini yakni pada masa SMPdan
bahkan ada juga yang telah memulainya sebelum itu. Hal ini sering dilakukan
ditempat mereka berkumpul baik untuk bermain maupun untuk sekedar bercerita.
Saat anak duduk di bangku SMA, kegiatan merokok merupakan kegiatan yang
melambangkan sosial bagi mereka yaitu simbol pergaulan. Siswa SMA yang berada
dalam masa remaja, mereka mengganggap merokok merupakan hal yang harus
mereka lakukan dalam pergaulan karena dengan merokok mereka merasa mencapai
tingkat kematangan dan bisa bergaul dengan sesama.(7)
Teori Lawrence Green dalam Notoadmojo menyatakan bahwa perilaku
ditentukan oleh 3 faktor yaitu fakor predisposisi (pengetahuan, sikap, kepercayaan,
keyakinan, nilai-nilai dan sebagainya), faktor pendukung (tersedianya sarana
kesehatan, pelayanan kesehatan, tersedianya sumber daya, aturan dan hukum), dan
faktor pendorong (sikap dan perilaku petugas kesehatan sebagai kelompok yang
menjadi contoh dari perilaku masyarakat serta orang-orang yang menjadi panutan
seperti tokoh masyarakat, orang tua, saudara kandung dan teman sebaya).(8, 9)
Kota Solok memiliki 4 buah SMAN yang mana diantara 4 SMAN yang ada
SMAN 1 Kota Solok merupakan SMAN yang memiliki jumlah siswa laki-laki paling
banyak. Menurut hasil survei pendahuluan di SMAN 1 Kota Solok pada tanggal 19
juli 2013 tahun 2013 dengan sampel sebanyak 10 orang siswa laki-laki (kelas X dan
XI) yang diambil secara acak menunjukkan bahwa 70% dari siswa laki-laki di
SMAN 1 Kota Solok pernah merokok. Dari 70% (7 orang) siswa laki-laki yang
pernah merokok, 42,8% merokok pada hari ini, 28,6% merokok dalam rentang 1
5
Menurut penelitian yang dilakukan oleh Sumarna (2007) menyatakan bahwa,
beberapa faktor yang menyebabkan banyaknya perokok adalah kurangnya
pengetahuan mengenai dampak rokok dan sikap yang tidak baik disebabkan oleh
kebiasaan merokok. Penelitian Dewi Oktavia (2010) menyatakan bahwa adanya
hubungan pengaruh teman sebaya dan kebiasaan anggota keluarga yang merokok.
Menurut penelitian Iwan Agusri (2013) menyatakan bahwa adanya hubungan antara
sikap dengan tindakan merokok pada seseorang.(10-12)
Berdasarkan hal di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan
penelitian tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada
siswa laki-laki di SMAN 1 Kota Solok tahun 2013.
1.2 1.2
1.21.2 PerumusanPerumusanPerumusanPerumusan MasalahMasalahMasalahMasalah
Rumusan masalahpenelitian yaitu “faktor – faktor apa saja yang berhubungan
dengan perilaku merokok pada siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Kota Solok Tahun
2013?”
1.3 1.3
1.31.3 TujuanTujuanTujuanTujuan PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian 1.3.1
1.3.1
1.3.11.3.1 TujuanTujuanTujuanTujuan UmumUmumUmumUmum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor
yangberhubungan dengan perilaku merokok siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Kota
Solok tahun 2013.
1.3.2 1.3.2
1.3.21.3.2 TujuanTujuanTujuanTujuan KhususKhususKhususKhusus
a. Diketahuinya distribusi frekuensi merokok siswa laki-laki di SMA Negeri 1
Kota Solok tahun 2013
b. Diketahuinya distribusi frekuensi pengetahuan tentang rokok siswa laki-laki
6
c. Diketahuinya distribusi frekuensi sikapsiswa laki-laki di SMA Negeri 1 Kota
Solok tahun 2013
d. Diketahuinya distribusi frekuensi peran serta sekolah di SMA Negeri 1 Kota
Solok tahun 2013
e. Diketahuinya distribusi frekuensi faktorteman sebayadi SMA Negeri 1 Kota
Solok tahun 2013
f. Diketahuinya distribusi frekuensi kebiasaan anggota keluargayang merokok
di SMA Negeri 1 Kota Solok tahun 2013
g. Diketahuinya hubungan pengetahuan dengan perilaku merokok siswa
laki-laki di SMA Negeri 1 Kota Solok tahun 2013
h. Diketahuinya hubungan sikap dengan perilaku merokok siswa laki-laki di
SMA Negeri 1 Kota Solok tahun 2013
i. Diketahuinya hubungan peran serta sekolah dengan perilaku merokok siswa
laki-laki di SMA Negeri 1 Kota Solok tahun 2013
j. Diketahuinya hubungan faktor teman sebaya dengan perilaku merokok siswa
laki-laki di SMANegeri 1 Kota Solok tahun 2013
k. Diketahuinya hubungan kebiasaan anggota keluarga yang merokok dengan
perilaku merokok siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Kota Solok. tahun 2013.
1.4 1.4
1.41.4 ManfaatManfaatManfaatManfaat PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian 1.4.1
1.4.1
1.4.11.4.1 AspekAspekAspekAspek TeoritisTeoritisTeoritisTeoritis
Hasilpenelitian ini diharapkan dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi para
akademisi dan pengembangan ilmu kesehatan masyarakat dalam teori tentang
faktor-faktor yang berhubungan dengan perilaku merokok pada siswa laki-laki atau pelajar.
1.4.2 1.4.2
1.4.21.4.2 AspekAspekAspekAspek PraktisPraktisPraktisPraktis
7
1. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi Pemerintahan Daerah Kota Solok
dalam pembuatan kebijakan yang berkaitan dengan perilaku merokok pada
pelajar.
2. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi Dinas Kesehatan Kota Solok
dalam pencegahan perilaku merokok pada pelajar.
3. Sebagai masukan dan pertimbangan bagi SMAN 1 Kota Solok dalam
pencegahan merokok di lingkungan sekolah dan sekitarnya.
4. Sebagai bahan masukan bagi peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
pengembangan penelitian yang berkaitan dengan perilaku merokok pada
pelajar.
1.5 1.5
1.51.5 RuangRuangRuangRuang LingkupLingkupLingkupLingkup PenelitianPenelitianPenelitianPenelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada siswa laki-laki di SMA Negeri 1 Kota Solok.
Data yang dikumpulkan berupa data perilaku merokok dan faktor-faktor yang
berhubungan dengan perilaku merokok dan dianalisis secara kuantitatif untuk