TINGKAT PENGETAHUAN GURU TK MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK
(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Guru Anak Usia Dini
Oleh
NIDA RAHMAWATI 0801940
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI
JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
NIDA RAHMAWATI
TINGKAT PENGETAHUAN GURU TK MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK
(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)
DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING
Pembimbing I
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 196007071986012002
Pembimbing II
Rita Mariyana, M.Pd NIP. 197803082001122001
Diketahui oleh
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
TINGKAT PENGETAHUAN GURU TK MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK
(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)
Disetujui dan Disahkan Oleh :
Penguji I
Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd NIP. 19701022 199802 2001
Penguji II
Dr. Aan Listiana, M.Pd NIP. 19720803 200112 2002
Penguji III
Yeni Rachmawati, M.Pd NIP. 19730308 200003 2001
Penguji IV
Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 19600707 198601 2002
Mengetahui,
Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Pendidikan Indonesia
PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa sekripsi yang berjudul “Tingkat
Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik (Penelitian Deskriptif
Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari) ini sepenuhnya karya sendiri.
Saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan cara-cara yang tidak
sesuai dengan etika yang berlaku dengan masyarakat keilmuan. Atas pernyataan
ini, saya siap menanggung resiko yang ditujukan kepada saya apabila kemuadian
ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada
klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.
Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,
TINGKAT PENGETAHUAN GURU TK MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK
(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)
Oleh Nida Rahmawati
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini
Fakultas Ilmu Pendidikan
© Nida Rahmawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Juni 2013
Hak cipta dilindungi undang-undang.
Keberhasilan itu tidak disajikan dalam cawan emas berukirkan berlian melainkan dalam lautan air mata darah dan keringat perjuangan, karena hanya pemenanglah yang selalu berfikir bahwa selalu ada peluang dalam setiap masalah dan pemenang selalu beranggapan bahwa takkan berhasil jika tidak ada ujian.
Rintangan dan cobaan yang kau hadapi adalah untuk membuatmu lebih baik, ujian yang Allah SWT berikan kepadamu adalah untuk membuat imanmu lebih tebal, jadi janganlah kau putus asa menghadapi segala permasalahan yang ada.
“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan
yang lain), dan hanya kepada Tuhan-mu lah engkau berharap”. (Q.S Asy-Syarh, 94:6-8).
Dengan ridha-Mu ya Rabb, kupersembahkan skripsi ini untuk Mamah, keluargaku serta orang-orang yang menyayangi dan telah mewarnai kehidupanku..
ABSTRAK
Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik
(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)
Nida Rahmawati 0801940
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya peran seorang guru dalam sistem pendidikan, khusunya di sekolah. Seorang guru TK dituntut untuk memiliki kompetensi yang berkualitas dikarenakan tugas seorang guru TK adalah membina dan memberikan rangsangan pendidikan untuk anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dan hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru TK adalah kompetensi pedagogik. Pengetahuan dan pemahaman mengenai kompetensi pedagogik bermanfaat bagi seorang guru guna menghindari berbagai kesalahan dalam praktek pendidikan bagi anak yang mungkin dapat terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengungkap tentang tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik yang dilakukan dengan cara melakukan tes tertulis dalam bentuk tes pilihan ganda dengan empat pilihan alternatif jawaban. Tes dilakukan kepada guru TK di lingkungan Kecamatan Sukasari yang berjumlah 59 orang yang tersebar di 12 TK. Temuan penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai kompetensi pedagogik secara keseluruhan berada pada kategori tinggi. Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan kepada guru-guru TK maupun para penyelenggara pendidikan agar dapat terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi. Hal ini sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Adapun untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam dan mendetail lagi mengenai kompetensi pedagogik, menggunakan metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang lebih variatif serta melibatkan sampel yang lebih besar sehingga penelitian lebih refresentatif.
ABSTRAK
Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik
(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)
Nida Rahmawati 0801940
Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya peran seorang guru dalam sistem pendidikan, khusunya di sekolah. Seorang guru TK dituntut untuk memiliki kompetensi yang berkualitas dikarenakan tugas seorang guru TK adalah membina dan memberikan rangsangan pendidikan untuk anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dan hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru TK adalah kompetensi pedagogik. Pengetahuan dan pemahaman mengenai kompetensi pedagogik bermanfaat bagi seorang guru guna menghindari berbagai kesalahan dalam praktek pendidikan bagi anak yang mungkin dapat terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengungkap tentang tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik yang dilakukan dengan cara melakukan tes tertulis dalam bentuk tes pilihan ganda dengan empat pilihan alternatif jawaban. Tes dilakukan kepada guru TK di lingkungan Kecamatan Sukasari yang berjumlah 59 orang yang tersebar di 12 TK. Temuan penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai kompetensi pedagogik secara keseluruhan berada pada kategori tinggi. Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan kepada guru-guru TK maupun para penyelenggara pendidikan agar dapat terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi. Hal ini sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Adapun untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam dan mendetail lagi mengenai kompetensi pedagogik, menggunakan metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang lebih variatif serta melibatkan sampel yang lebih besar sehingga penelitian lebih refresentatif.
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim…
Maha Suci Allah yang telah mengurus semua makhluknya dengan
sempurna dan memberikan kasih sayang kepada setiap makhluk tanpa
membedakan yang satu dengan yang lainnya.
Pada kesempatan ini dengan izin-Nya penyusun telah selesai menyusun
penulisan karya ilmiah yaitu skripsi yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Guru
TK Mengenai Kompetensi Pedagogik”, yang disusun untuk memenuhi sebagaian
dari syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru
Pendidikan Anak Usia Dini.
Dalam pembuatan skripsi ini banyak sekali pihak yang terlibat dan yang
telah rela berkorban baik materi, pikiran, waktu dan tenaga. Oleh karena itu,
penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua
pihak dan rekan-rekan yang telah memberikan dukungan atas keberhasilan skripsi
ini.
Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali kekurangan baik dari segi isi,
penyampaian dan pembuatan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang
sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan penyajian penulisan
berikutnya. Mudah-mudahan skripsi ini berguna khususnya bagi penulis dan
umumnya bagi seluruh perkembangan ilmu pengetahuan.
Bandung, Juni 2013
UCAPAN TERIMA KASIH
Alhamdulillah, penulis ucapkan kepada Allah SWT karena Berkah, rahmat
dan karunia serta izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah
ini. Semoga hal ini dapat menjadi awal dalam memulai keberhasilan dan
kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya.
Penyusunan karya ilmiah ini tidak memiliki kebermaknaan tanpa
mendapatkan bantuan dan sumbangan ide, gagasan, pemikiran, maupun materi
dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati yang tulus
serta ikhlas, penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Ibu Dr. Ocih Setiasih M.Pd selaku Ketua Prodi PGPAUD sekaligus sebagai
Pembimbing I yang selalu membimbing, memberikan masukan, arahan serta
meluangkan waktunya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan
2. Ibu Rita Mariyana M. Pd sebagai Pembimbing II, terimakasih atas
bimbingan, arahan serta meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.
3. Ibu Hanny Yulindrasari, S.Psi, M.Gendest sebagai pembimbing akademik
yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.
4. Ibu Masitoh, M.Pd sebagai kepala sekolah TK Laboratorium-Percontohan
UPI sekaligus Ibunda yang senantiasa memberikan do’a, nasehat dan
motivasi bagi penulis
5. Seluruh dosen PG-PAUD FIP UPI yang telah memberikan banyak ilmu serta
bimbingan selama masa studi.
6. Terutama kepada kedua orang tuaku, kuucapkan terimakasih yang
sebesar-besarnya untuk Ibunda Enok Asiah, S.Ag yang penuh dengan kesabaran
senantiasa mendo’akan, memberikan dukungan dan nasehat yang tak pernah
berhenti dan untuk Papa yang akan selalu ada di hati nanda
7. Untuk keluarga besar K.H Rabani di Pandeglang yang selalu menjadi tempat
kembali dari penatnya aktivitas harian, yang selalu menghibur dan
memotivasi bagi kehidupan penulis
8. Keluarga besar TK Laboratorium-Percontohan UPI, Rekan kerja sekaligus
Dede, Pak Babay, Kakek Ahmad, Mang Duleh, para orang tua dan
anak-anakku yang hebat dan pintar, sebuah kenangan indah telah bersama kalian
9. Teruntuk sahabat-sahabatku Oput, Iyoz, Nti, Wina, Imas, Nuning, T’Elis,
Bunda Aliyah serta semua teman-teman seperjuangan ku di kelas C, terima
kasih ku ucapkan sebesar-besarnya atas do`a, nasehat serta dukungan dan
perhatiannya semoga semua yang telah kita lalui bersama menjadi kenangan
yang tak terlupakan.
10.Ibu Susi dan Bapak Suhendar sebagai Staf TU PGPAUD, yang membantu
adminstrasi selama perkuliahan.
11.Seluruh Kepala Sekolah dan Guru TK di Kecamatan Sukasari yang telah
membantu proses penelitian
12.Kepada Panji Gunawan, yang telah memberikan warna dalam kehidupan
penulis, terima kasih untuk kebersamaan, kesabaran dan perhatian yang
selama ini diberikan
13.Terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu
yang telah membantu dan memberikan motivasi bagi penulis dalam
menyelesaikan skripsi ini.
Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini
dibalas oleh Allah SWT, dan dapat menjadi tabungan diakherat kelak.
TERIMA KASIH
Bandung, Juni 2013
DAFTAR ISI A. Kompetensi Pedagogik Guru TK ... 8
B. Jenis Domain Kemampuan Menurut Bloom ... 21
BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 25
B. Metode Penelitian ... 26
C. Definisi Operasional ... 27
D. Instrumen Penelitian ... 27
E. Proses Pengembangan Instrumen ... 29
F. Teknik Pengumpulan Data ... 33
G. Teknik Analisis Data ... 34
BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36
B. Pembahasan ... 52
BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 58
B. Rekomendasi ... 58
DAFTAR PUSTAKA ... 60
DAFTAR TABEL
TABEL
3.1 Sebaran Populasi Penelitian di Kecamatan Sukasari ... 25
3.2 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik ... 28
3.3 Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item ... 31
3.4 Koefisiensi Reliabilitas ... 33
3.5 Kriteria Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik ... 35
4.1 Profil Guru TK di Kecamatan Sukasari Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 37
4.2 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan SMA ... 38
4.3 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan D1 ... 39
4.4 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan D2 ... 40
4.5 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan D3 ... 41
4.6 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan S1 ... 42
4.7 Profil Guru TK di Kecamatan Sukasari Berdasarkan Pengalaman Mengajar ... 43
4.8 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar < 1 tahun ... 45
4.9 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar 2 s/d 5 tahun ... 46
4.10 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar 6 s/d 9 tahun ... 47
4.11 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar > 10 tahun ... 48
4.12 Sebaran Guru TK di Kecamatan Sukasari Berdasarkan Jenis TK ... 49
4.13 Profil Tingkat Pengetahuan Guru di TK Inti Mengenai Kompetensi Pedagogik ... 50
DAFTAR GRAFIK
GRAFIK
4.1 Profil Guru TK di Kecamatan Sukasari Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 37 4.2 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik
dengan Latar Belakang Pendidikan SMA ... 38 4.3 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik
dengan Latar Belakang Pendidikan D1 ... 39 4.4 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik
dengan Latar Belakang Pendidikan D2 ... 40 4.5 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik
dengan Latar Belakang Pendidikan D3 ... 41 4.6 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik
dengan Latar Belakang Pendidikan S1 ... 42 4.7 Profil Guru TK di Kecamatan Sukasari
Berdasarkan Pengalaman Mengajar ... 43 4.8 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan
Pengalaman Mengajar < 1 tahun ... 45 4.9 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan
Pengalaman Mengajar 2 s/d 5 tahun ... 46 4.10 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan
Pengalaman Mengajar 6 s/d 9 tahun ... 47 4.11 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari
Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan
Pengalaman Mengajar > 10 tahun ... 48 4.12 Sebaran Guru TK di Kecamatan Sukasari
Berdasarkan Jenis TK ... 49 4.13 Profil Tingkat Pengetahuan Guru di TK Inti
Mengenai Kompetensi Pedagogik ... 50 4.14 Profil Tingkat Pengetahuan Guru di TK Imbas
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN I
Surat Keputusan Pembimbing ... Data Bimbingan Skripsi ... Surat Izin Penelitian ...
LAMPIRAN II
Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian ... Lembar Validasi Instrumen ...
LAMPIRAN III
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam
kehidupan manusia. Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam
usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Muhibin,
2006:10). Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Sementara dalam ruang lingkup pendidikan anak usia dini, pengertian pendidikan
anak usia dini yang diamanatkan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab I
Pasal 1 (14) adalah:
Suatu upaya pembinaan yang dilakukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Dari berbagai pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa
pendidikan adalah suatu upaya untuk memfasilitasi proses perkembangan anak
sehingga anak dapat berkembang secara optimal dan memiliki kemampuan untuk
melanjutkan kehidupannya.
Upaya untuk memfasilitasi dan mengoptimalkan perkembangan anak
memerlukan kesiapan dari sumber daya manusia yang terlibat dalam proses
pendidikan tersebut. Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan,
khususnya di sekolah. Semua komponen lain, yang meliputi kurikulum,
2
pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua
komponen lain, terutama kurikulum akan “hidup” apabila dilaksanakan oleh guru.
Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan,
sehingga banyak pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan ada perubahan
atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan kualitas guru.
Hal ini senada dengan pendapat Mohammad Surya (2004:89) bahwa dalam
keseluruhan proses pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, guru memegang
peranan yang paling utama, sedangkan Mariyana (2010:6) menyatakan bahwa
guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan.
Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 14 tahun 2005
tentang Guru dan Dosen BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 menyatakan bahwa
yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama
mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta
didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,
dan pendidikan menengah. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh
Usman (Setiawan, 2010:3) yang mendefinisikan guru atau pendidik sebagai
tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses
pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan
pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh
karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi-kompetensi yang mendukung
pekerjaannya dan hal ini juga berlaku untuk guru pendidikan anak usia dini. Hal
ini dikarenakan tugas seorang guru pada jenjang pendidikan anak usia dini atau
guru Taman Kanak-kanak (TK) adalah membina dan memberikan rangsangan
pendidikan untuk anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.
Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini
yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun tersebut dan biasanya
sedang menempuh jenjang pendidikan formal baik yang diselenggarakan oleh
pemerintah (negeri) maupun pihak swasta. Jenjang usai 4-6 tahun merupakan
masa peka bagi anak. Menurut Hurlock (1978), masa peka adalah masa terjadinya
pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang
3
pertama dalam mengembangkan semua aspek perkembangan anak. Adapun
Santrock dan Yussen (1992) dalam Solehuddin (1997:2) menganggap usia ini
sebagai masa yang penuh dengan kejadian-kejadian penting dan unik yang
meletakkan dasar bagi kehidupan seseorang di masa dewasa. Oleh karena itu
pendidikan anak usia dini dapat dikatakan cukup istimewa karena memerlukan
perlakuan khusus dalam proses pembelajarannya.
Berbagai literatur mengungkapkan bahwa proses pembelajaran di
pendidikan anak usia dini menekankan pada segi perkembangan berbagai potensi
anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selain itu proses
pembelajarannya juga untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan
dasar yang akan digunakan anak untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya.
Mengingat hal-hal di atas dan tugas seorang guru TK kiranya memang sangat
penting bagi guru TK untuk memiliki kompetensi yang berkualitas guna
menunjang tugasnya. Hal ini seperti tercantum dalam Standar Pendidik dalam
Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang menyebutkan bahwa guru
harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,
sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan
pendidikan. Kompetensi menurut McAshan (1981) dalam Mulyasa (2002), adalah
pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang
telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia melakukan perilaku-perilaku
kognitif, afektif dan psikomotor dengan sebaik-baiknya. Broke dan Stone (1975)
dalam Mariyana (2007:17) mengemukakan kompetensi adalah gambaran hakikat
kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. Adapun kompetensi
menurut UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB I Ketentuan
Umum Pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi adalah
seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati
dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah
sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang wajib dimiliki, dipahami dan
dikuasai oleh guru TK yang tercermin pada perilakunya dalam melaksanakan
4
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru TK berdasarkan
Peraturan Pemerintah adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik
menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan Pasal 28 ayat 3, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta
didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan
pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang
dimilikinya. Pedagodik sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu paedos
(anak) dan agogos (membimbing). Dari kedua kata tersebut terbentuk istilah
paedagogos yang berarti pelayan pembimbing anak-anak (Syaripudin dan
Kurniasih, 2009:1). Istilah lain yang muncul yaitu paedagogia, artinya pergaulan
dengan anak-anak. Kemudian berkembang menjadi paedagogie yaitu praktek
pendidikan anak dan terbentuk istilah paedagogik yang berarti ilmu pendidikan
anak atau ilmu mendidik anak. Istilah inilah yang lebih tepat untuk dikaitkan
dengan kompetensi guru TK. Selain itu karena yang dihadapi oleh guru TK adalah
anak-anak maka memang tepat ilmu yang digunakan untuk mendidik mereka
adalah pedagogik.
Syaripudin dan Kurniasih (2009:9-10), menyebutkan bahwa ada dua
alasan yang mendasari mengapa pedagogik menjadi sistem teori pendidikan anak
merupakan keharusan dalam rangka praktek pendidikan anak. Kedua alasan
tersebut yaitu karena pedagogik diperlukan sebagai suatu sistem pengetahuan
tentang pendidikan anak yang akan menjadi dasar atau landasan bagi praktek
pendidikan anak. Selain itu bahwa pedagogik akan menjadi standar keberhasilan
praktek pendidikan anak. Alasan selanjutnya adalah karena manusia memiliki
motif untuk mempertanggungjawabkan pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu
agar dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah, praktek pendidikan anak
memerlukan pedagogik sebagai landasannya.
Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eko Setiawan (2010) terhadap
guru-guru TK Aisyiyah se Kota Bandung menunjukan bahwa kompetensi pedagogik
berkorelasi signifikan dengan kinerja mengajar, hal ini ditunjukan oleh angka
koefisien korelasi sebesar 0,437. Dengan angka tersebut dapat dinyatakan bahwa
5
semakin baik atau semakin baik pula kinerja mengajar guru TK. Namun tidak
dapat dipungkiri bahwa kondisi di lapangan mencerminkan keadaan yang tidak
sesuai dengan harapan. Berbagai kesalahan dalam mendidik anak mungkin terjadi,
Sikun pribadi (1984) dalam Syaripudin dan Kurniasih (2009:11-12)
mengemukakan secara garis besar terdapat tiga kesalahan dalam rangka
pelaksanaan pendidikan, yaitu (1) kesalahan konseptual, (2) kesalahan teknis, dan
(3) kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian pendidik. Kesalahan
konseptual adalah kesalahan yang terjadi akibat pendidik kurang memahami teori
pendidikan, sehingga tindakannya tidak dapat dibenarkan. Contoh dari kesalahan
ini adalah pendidik memandang anak sebagai objek, sehingga pendidik berkuasa
untuk membentuk anak didik sebagaimana kehendaknya. Kesalahan teknis adalah
kesalahan yang disebabkan oleh kurang terampilnya pendidik dalam praktek atau
kesalahan pendidik dalam menerapkan teori dalam praktek. Contohnya, seorang
pendidik (ibu) selalu mengabulkan semua permintaan anaknya dengan alasan
kasih sayang, hal ini tidak dapat dibenarkan karena dapat membahayakan
perkembangan pribadi anak. Adapun contoh dari kesalahan yang bersumber pada
struktur kepribadian pendidik adalah sikap agresif dan egosentris pendidik yang
mengakibatkan ia bertindak kasar dan tidak menghargai anak didik. Berbagai
kesalahan tersebut jelas harus dihindari karena kesalahan-kesalahan tersebut akan
berakibat tidak baik bagi anak didik. Namun demikian, sulit bagi seorang guru
untuk mengetahui dan menghindari kesalahan-kesalahan secara ilmiah dalam
praktek mendidik anak apabila ia tidak mengetahui dan menguasai pedagogik.
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dipandang
perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai kompetensi pegadogik
guru TK agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sejauhmana
tingkat pengetahuan guru di lingkungan Kecamatan Sukasari mengenai
kompetensi pedagogik. Atas dasar itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian
6
B. Rumusan Masalah
Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah sejauhmana tingkat
pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai kompetensi pedagogik.
Adapun permasalahan tersebut diuraikan ke dalam bentuk rincian pertanyaan
penelitian sebagai berikut:
1. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari
mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan tingkat pendidikan?
2. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari
mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan pengalaman mengajar?
3. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari
mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan jenis TK?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran empirik
mengenai tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik. Adapun
tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan
Sukasari mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan tingkat pendidikan.
2. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari
mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan pengalaman mengajar.
3. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari
7
D. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :
1. Manfaat teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan khususnya
mengenai kompetensi pedagogik guru TK.
2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi para guru
Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi
pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini sebagai salah satu rujukan
konseptual, juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai
kompetensi yang harus dimiliki oleh guru TK khususnya adalah
kompetensi pedagogik
b. Manfaat bagi pihak sekolah
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga
pendidikan anak usia dini agar dapat meningkatkan kompetensi pedagogik
guru TK sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan
di lembaga PAUD.
c. Manfat bagi peneliti selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Lokasi penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak di Kecamatan
Sukasari, Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Taman
Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari, yang berjumlah 93 orang guru yang tersebar pada
20 TK di Kecamatan Sukasari (data Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak tahun
2013).
Sugiyono (2010:117) mengemukakan populasi adalah “Wilayah
generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan
karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian
ditarik kesimpulannya”. Data populasi tertuang pada tabel berikut:
Tabel 3.1
Sebaran Populasi Penelitian di Kecamatan Sukasari
No Nama TK Jumlah Guru
1 TK Aisyiyah 11 6
2 TK Islam Al-Azhar 30 5
3 TK Al-Inayah 3
4 TK Armia 5
5 TK Nasywa 4
6 TK Sarijadi 4
7 TK Aisyiyah 7 3
8 TK Ar-Raudlah 3
9 TK Permatasari 2
10 TK Puspa Mekar 4
11 TK St.Aloysius 6
12 TK Pelita Nusantara 4
13 TK Al-Aqsho 6
26
Sumber: IGTKI Kecamatan Sukasari
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Teknik sampling adalah teknik
pengambilan sampel. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang ada,
peneliti mengacu pendapat Arikunto (Setiawan, 2010 : 53) yaitu untuk sekedar
ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua
sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah
subjek besar, maka dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25%. Oleh karena itu,
teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh hal
tersebut dikarenakan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena
jumlah populasi terbatas.
B.Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode
deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode untuk
mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik
fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia (Sukmadinata,
2008:72), adapun Suryabrata (2008:76) mengungkapkan bahwa penelitian
deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan
(deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Tujuan dari penelitian
deskriptif adalah untuk membuat pencandraan (deskripsi) secara sistematis,
faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah
tertentu.
15 TK Alam Al-Ikhlas 3
16 TK At-Taqwa 11
17 TK Bianglala 5
18 TK Khas Daarut Tauhid 6
19 TK Lab-Percontohan UPI 5
20 TK Nurul Falah 3
27
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran yang aktual
mengenai tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik, karena
itu penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai upaya dalam
melakukan pencatatan data hasil penelitian yang nyata dalam bentuk angka
sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya.
C.Definisi Operasional
Untuk menghindari kesalahpahaman atau terjadinya persepsi yang
berbeda antara peneliti dengan pembaca, di bawah ini didefinisikan secara
operasional istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian, yaitu :
1. Tingkat Pengetahuan
Tingkat pengetahuan yaitu skor hasil tes kemampuan guru dalam mengingat
kembali informasi atau pengetahuan mengenai kompetensi pedagogik.
2. Kompetensi Pedagogik
Kompetensi pedagogik dalam penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan guru
dalam hal pengelolaan pembelajaran bagi peserta didik, yang merujuk kepada
Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan
Kompetensi Guru. Adapun yang menjadi fokus dari kompetensi pedagogik
yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
a. Pengetahuan guru TK mengenai karakteristik peserta didik dari aspek
fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual
b. Pengetahuan guru TK mengenai teori belajar dan prinsip-prinsip
pembelajaran yang mendidik.
D.Instrumen Penelitian
Arikunto (2006 : 160) memaparkan bahwa instrumen penelitian
merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan
data agar pekerjaannya pada saat penelitian lebih mudah, dan hasilnya lebih baik,
dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk
28
instrumen adalah variabel-variabel penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.
Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasional dan selanjutnya
ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan
menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang dikemas dalam bentuk “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”.
Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran yang aktual
mengenai tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik yang
meliputi aspek pengetahuan guru TK mengenai karakteristik peserta didik dari
aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual serta pengetahuan
guru TK mengenai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.
Oleh karena itu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis
dalam bentuk tes pilihan ganda dengan empat pilihan alternatif jawaban.
Merujuk kepada Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru maka kisi-kisi instrumen kompetensi
pedagogik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :
Tabel 3.2
Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik
VARIABEL PENELITIAN
Pengetahuan Guru Mengenai Kompetensi Pedagogik No. item
Sub Variabel Indikator Item
Menguasai
peserta didik dari aspek fisik
29
VARIABEL PENELITIAN
Pengetahuan Guru Mengenai Kompetensi Pedagogik No. item
Sub Variabel Indikator Item
kultural
Sebelum penelitian dilaksanakan dengan sesungguhnya, instrumen yang
telah disusun dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dosen ahli untuk
ditimbang untuk mengetahui validitas isi dan validitas susunannya berkenaan
dengan ketepatan antara alat ukur dengan materi yang diuji. Setelah proses
penimbangan, instrumen diperbaiki dan kemudian dilakukan uji coba yang
bertujuan untuk mengetahui kualitas instrumen. Kualitas instrumen sebagai alat
ukur harus memenuhi dua syarat utama, yaitu valid atau shahih dan reliabel atau
ajeg (Nasution, 1987:100).
1. Uji Validitas Item
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Sebuah instrumen
dikatakan valid apabila instrumen itu tepat dan cocok serta mengukur apa yang
30
validitas yang tinggi maka derajat ketepatan mengukurnya benar-benar baik.
Untuk menguji validitas instrumen tersebut dapat dilakukan dengan cara
mengkorelasikan setiap butir instrumen dengan skor totalnya. Rumus yang
biasa digunakan untuk menghitung validitas instrumen adalah rumus korelasi
product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson (Riduwan, 2007:98)
sebagai berikut:
�
hitung= � − .( ) {�. 2−( )2. {�. 2−( )2Keterangan :
r hitung = koefisien korelasi
n = jumlah responden
Y = jumlah skor total (seluruh item) X = jumlah skor item
Setelah diperoleh koefisien korelasi, selanjutnya untuk menentukan apakah
soal tersebut valid atau tidak valid dilakukan kriteria sebagai berikut:
Jika r hitung positif, dan r hitung≥ 0,3, maka butir soal valid
Jika r hitung negatif, dan r hitung < 0,3, maka butir soal tidak valid
Masrun (Sugiyono, 2011: 188-189) menyatakan bahwa item yang mempunyai
kolerasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi yang tinggi,
menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.
Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.
Jadi kalau kolerasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir
dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. (Sugiyono, 2011: 189)
Untuk lebih jelas tentang uji validitas item data, berikut disajikan hasil
rekapitulasi uji validitas tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi
pedagogik yang diolah dengan menggunakan program Ms. Excel 2007 sebagai
31
Tabel 3.3
Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item
No
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
No
Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan
1 0.30 0.30 Valid 17 0.21 0.30 Invalid
2 0.63 0.30 Valid 18 0.42 0.30 Valid
3 0.35 0.30 Valid 19 0.35 0.30 Valid
4 0.50 0.30 Valid 20 0.43 0.30 Valid
5 0.34 0.30 Valid 21 0.34 0.30 Valid
6 0.58 0.30 Valid 22 0.32 0.30 Valid
7 #DIV/0! 0.30 Invalid 23 0.34 0.30 Valid
8 0.42 0.30 Valid 24 #DIV/0! 0.30 Invalid
9 0.74 0.30 Valid 25 -0.39 0.30 Invalid
10 0.70 0.30 Valid 26 0.46 0.30 Valid
11 0.42 0.30 Valid 27 -0.35 0.30 Invalid
12 0.35 0.30 Valid 28 0.40 0.30 Valid
13 0.43 0.30 Valid 29 0.47 0.30 Valid
14 0.66 0.30 Valid 30 0.42 0.30 Valid
15 0.78 0.30 Valid 31 0.40 0.30 Valid
16 0.44 0.30 Valid 32 0.32 0.30 Valid
Berdasarkan tabel 3.3 di atas diperoleh bahwa dari 32 pernyataan tentang
tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik diperoleh
pernyataan yang valid ada 27 pernyataan dan yang tidak valid ada 5 pernyataan
yaitu pernyataan nomor 7, 17, 24, 25, 27. Pernyataan yang tidak valid artinya
bahwa item tersebut tidak bisa mengukur apa yang harus diukur. Arti #DIV/0!
yaitu bahwa pada pernyataan tersebut semua sampel bisa menjawabnya atau tidak
32
sehingga pada pernyataan tersebut tidak valid sementara pernyataan nomor 17, 25
dan 27 tidak valid karena nilai r lebih kecil dari 0,3.
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Setelah dilakukan uji validitas terhadap instrumen penelitian, hal yang
selanjutnya dapat dilakukan adalah uji reliabilitas atau keajegan instrumen. Nana
Sudjana dan Ibrahim (2007:120) mendefinisikan reliabilitas adalah ketetapan atau
keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya
kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama.
Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.
Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu,
hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Sebuah
instrumen dikatakan baik jika memiliki reliabilitas yang tinggi. Dalam pengujian
reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan bantuan perhitungan program Ms.
Excel 2007 dengan rumus statistika Cronbach’s Alpha ( ) dan tahapannya
Jumlah varians skor tiap-tiap item
2
t
= Varians total n = banyaknya soal
33
Keterangan :
X = Jumlah Skor
X2 = jumlah kuadrat skorN = banyaknya sampel
Setelah diuji validitas pernyataan dari variabel tingkat pengetahuan guru TK
mengenai kompetensi pedagogik, maka langkah selanjutnya adalah menguji
apakah pernyataan tersebut reliabel, untuk mengetahuinya peneliti menggunakan
bantuan perhitungan program Ms Excel 2007 dan diperoleh sebagai berikut:
Jumlah varian (i ) = 4,92
Varian Total (t ) = 28,44
Reliabilitas = 0,86 (Sangat Tinggi)
Untuk menginterpretasikan harga koefisien reliabilitas digunakan kategori
perbaikan dari Guilford dalam Suherman dan Sukajaya dalam Iriawan (2008 : 32)
dengan kriteria :
Tabel 3.4
Koefisien Reliabilitas
Koefisien Reliabilitas Kategori
0,80 < r11≤ 1,00 Sangat Tinggi
0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi
0,40 < r11≤ 0,60 Sedang
0,20 < r11≤ 0,40 Rendah
r11≤ 1,00 Sangat Rendah
F. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
melalui tes tertulis. Tes dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru
34
(2006:150) mendefinisikan tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah
serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur
keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh
individu atau kelompok. Adapun Margono (2004:170) mengungkapkan bahwa tes
adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan
maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor
angka.
G. Teknik Analisis Data
Setelah melalui serangkaian penelitian, tahapan selanjutnya adalah
mengolah data-data hasil penelitian yang merupakan hasil dari jawaban para
responden. Statistik yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian adalah
statistik deskriptif dengan cara melihat frekuensi pengetahuan guru TK mengenai
kompetensi pedagogik yang ditentukan dengan cara :
1. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi
= 27 x 1
= 27
2. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh sampel:
Skor minimal ideal = jumlah soal x skor terendah
= 27 x 0
= 0
3. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:
Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal
= 27 - 0
= 27
4. Mencari interval skor:
Interval skor = Rentang skor / 3
= 27 / 3
35
Dari langkah langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut.
Tabel 3.5
Kriteria Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK
Mengenai Kompetensi Pedagogik
No Aspek Kriteria Interval
1. Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik
Tinggi 19 - 27
Sedang 10 - 18
BAB V
KESIMPULAN DAN REKOMENDASI
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, diperoleh
kesimpulan bahwa
1. Tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai
kompetensi pedagogik berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar
guru TK yang berlatar belakang pendidikan jenjang SMA mayoritas
memiliki tingkat pengetahuan yang sedang, sedangkan untuk guru dengan
latar belakang jenjang pendidikan tinggi baik itu D1, D2, D3 maupun S1
mayoritas memiliki tingkat pengetahuan mengenai kompetensi pedagogik
dalam kategori tinggi.
2. Tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai
kompetensi pedagogik berdasarkan pengalaman mengajar berada pada
kategori tinggi baik untuk guru dengan pengalaman mengajar kurang dari
satu tahun (<1 tahun) hingga yang lebih dari 10 tahun (>10 tahun).
3. Tingkat pengetahuan guru berdasarkan jenis TK, guru yang berada di TK
Inti berada pada tingkat kompetensi dengan kategori sedang, sedangkan
untuk guru yang berada di TK Imbas berada pada kategori tinggi. Jenis TK
dimana tempat seorang guru bekerja tidak memberikan pengaruh terhadap
tingkat pengetahuan yang dimiliki seorang guru mengenai kompetensi
pedagogik secara individual/personal.
B. Rekomendasi
Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil penelitian mengenai
tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik, berikut ini
beberapa rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi guru TK,
59
1. Bagi Guru
Kompetensi pedagogik guru TK akan berpengaruh terhadap
keberhasilan pendidikan anak. Oleh karena itu para guru hendaknya terus
berupaya untuk meningkatkan kompetensi dirinya. Aktualisasi guna
peningkatan kompetensi pedagogik tersebut dapat dilakukan dengan
berbagai cara diantaranya mengikuti studi lanjutan yang sesuai dengan
bidang garapan, mengikuti berbagai macam pelatihan juga seminar untuk
meningkatkan kompetensi guru, hal itu penting diikuti karena guru
memiliki tanggung jawab dalam pelayanan khususnya terhadap peserta
didik dan umumnya bagi masyarakat.
2. Bagi Kepala Sekolah Dan Yayasan
Peningkatan kompetensi guru sangat diperlukan untuk tercapainya
tujuan pendidikan. Guna meningkatkan kompetensi tersebut, kepada
Kepada kepala sekolah dan yayasan diharapkan dapat memberikan
dukungan dan kesempatan kepada para guru untuk melanjutkan
pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mengikutsertakan
para guru dalam berbagai macam pelatihan tentang ke-TK-an, dan juga
memberikan motivasi yang lebih baik lagi kepada para guru.
3. Penelitian Selanjutnya
Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti pada permasalahan
yang sama direkomendasikan untuk :
a. Mengkaji secara lebih lanjut dan mendetail mengenai aspek beserta
indikator-indikator dari setiap jenis kompetensi guru beserta
permasalahannya, tidak hanya dari aspek kognisi saja
b. Menggunakan teknik pengumpulan data yang lebih dapat mengukur
kompetensi guru, tidak hanya menggunakan tes tertulis saja melainkan
dengan angket, wawancara, observasi agar dapat mengamati lebih
mendalami setiap aspek kompetensi.
c. Mengadakan penelitian dengan melibatkan sampel penelitian yang
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto,Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik
(edisi revisi VI). Jakarta : PT. Rineka Cipta
Suharsimi, Arikunto. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara
Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.
Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Pemerintah Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia
(UU RI) No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta :
Departemen Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah (PP) No.19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta : Departemen
Pendidikan Nasional
Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar
Kompetensi Dasar Pendidikan Anak Usia Dini 4-6 Tahun. Jakarta. Pusat
Kurikulum, Balitbang Depdiknas.
61
Ivancevich, John.M. Dkk (2006). Perilaku Dan Manajemen Organisasi, Jakarta: Erlangga.
Margono,S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Mariyana,Rita. (2010). Kompetensi Profesional Guru TK. [online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/A%20%20FIP/JUR.%20PGTK/197803082001 122%20%20RITA%20MARIYANA/KOMPETENSI%20%20PROFESIO NAL%20GURU%20TK.pdf. [Akses : 27 Januari 2011]
Mulyasa. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Patmonodewo, Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta. Rineka Cipta.
Riduwan. (2006) . Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti
Muda. Bandung : Alfabeta
Santrock, John, W. (2010). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta : Kencana
Sambasalim. (2009). Kinerja Mengajar Guru. [online]. Tersedia: http://sambasalim.com/pendidikan/kinerja-mengajar-guru.html [Akses : 27 Januari 2011]
Setiasih, Ocih. (2008). Etika Profesi. Bandung : Direktorat PTK PNF Ditjen PMPTK Depdikbud dan UPI
Setiawan,Eko. (2010). Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja
Terhadap kinerja Mengajar Guru (Studi Analisis Deskriptif pada Guru TK Aisyiyah se-Kota Bandung). Tesis Magister PPS UPI Bandung: Tidak
diterbitkan
Slameto. (2011). Pengembangan Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru. [Online]. Tersedia: http://cerpenik.blogspot.com/2011/11/pengembangan-kompetensi-pedagogik-dan.html. [Akses: 9 November 2012]
62
Surya, Muhammad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy
Suryabrata,Sumadi. (2008). Metodologi Penelitian.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Syah, Muhibin. (2006). Psokologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya
Tim Redaksi Fokusmedia. (2005). Himpunan Peraturan Perundangan Standar
Nasional Pendidikan. Bandung : Fokusmedia
Wikipedia Bahasa Indonesia.(2011). Taksonomi Bloom. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom. [Akses: 14 Maret 2012]