• Tidak ada hasil yang ditemukan

Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik: Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik: Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

TINGKAT PENGETAHUAN GURU TK MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK

(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Guru Anak Usia Dini

Oleh

NIDA RAHMAWATI 0801940

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

NIDA RAHMAWATI

TINGKAT PENGETAHUAN GURU TK MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK

(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING

Pembimbing I

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 196007071986012002

Pembimbing II

Rita Mariyana, M.Pd NIP. 197803082001122001

Diketahui oleh

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

(3)

TINGKAT PENGETAHUAN GURU TK MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK

(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)

Disetujui dan Disahkan Oleh :

Penguji I

Hj. Cucu Eliyawati, M.Pd NIP. 19701022 199802 2001

Penguji II

Dr. Aan Listiana, M.Pd NIP. 19720803 200112 2002

Penguji III

Yeni Rachmawati, M.Pd NIP. 19730308 200003 2001

Penguji IV

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd NIP. 19600707 198601 2002

Mengetahui,

Ketua Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini Fakultas Ilmu Pendidikan

Universitas Pendidikan Indonesia

(4)

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa sekripsi yang berjudul “Tingkat

Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik (Penelitian Deskriptif

Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari) ini sepenuhnya karya sendiri.

Saya tidak melakukan penjiplakan atau mengutip dengan cara-cara yang tidak

sesuai dengan etika yang berlaku dengan masyarakat keilmuan. Atas pernyataan

ini, saya siap menanggung resiko yang ditujukan kepada saya apabila kemuadian

ditemukan adanya pelanggaran terhadap etika keilmuan dalam karya ini, atau ada

klaim dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Bandung, Juni 2013 Yang membuat pernyataan,

(5)

TINGKAT PENGETAHUAN GURU TK MENGENAI KOMPETENSI PEDAGOGIK

(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)

Oleh Nida Rahmawati

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru Pendidikan Anak Usia Dini

Fakultas Ilmu Pendidikan

© Nida Rahmawati 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Juni 2013

Hak cipta dilindungi undang-undang.

(6)

Keberhasilan itu tidak disajikan dalam cawan emas berukirkan berlian melainkan dalam lautan air mata darah dan keringat perjuangan, karena hanya pemenanglah yang selalu berfikir bahwa selalu ada peluang dalam setiap masalah dan pemenang selalu beranggapan bahwa takkan berhasil jika tidak ada ujian.

Rintangan dan cobaan yang kau hadapi adalah untuk membuatmu lebih baik, ujian yang Allah SWT berikan kepadamu adalah untuk membuat imanmu lebih tebal, jadi janganlah kau putus asa menghadapi segala permasalahan yang ada.

“Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan, maka apabila engkau telah selesai (dari sesuatu urusan) tetaplah bekerja keras (untuk urusan

yang lain), dan hanya kepada Tuhan-mu lah engkau berharap”. (Q.S Asy-Syarh, 94:6-8).

Dengan ridha-Mu ya Rabb, kupersembahkan skripsi ini untuk Mamah, keluargaku serta orang-orang yang menyayangi dan telah mewarnai kehidupanku..

(7)

ABSTRAK

Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik

(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)

Nida Rahmawati 0801940

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya peran seorang guru dalam sistem pendidikan, khusunya di sekolah. Seorang guru TK dituntut untuk memiliki kompetensi yang berkualitas dikarenakan tugas seorang guru TK adalah membina dan memberikan rangsangan pendidikan untuk anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dan hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru TK adalah kompetensi pedagogik. Pengetahuan dan pemahaman mengenai kompetensi pedagogik bermanfaat bagi seorang guru guna menghindari berbagai kesalahan dalam praktek pendidikan bagi anak yang mungkin dapat terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengungkap tentang tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik yang dilakukan dengan cara melakukan tes tertulis dalam bentuk tes pilihan ganda dengan empat pilihan alternatif jawaban. Tes dilakukan kepada guru TK di lingkungan Kecamatan Sukasari yang berjumlah 59 orang yang tersebar di 12 TK. Temuan penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai kompetensi pedagogik secara keseluruhan berada pada kategori tinggi. Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan kepada guru-guru TK maupun para penyelenggara pendidikan agar dapat terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi. Hal ini sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Adapun untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam dan mendetail lagi mengenai kompetensi pedagogik, menggunakan metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang lebih variatif serta melibatkan sampel yang lebih besar sehingga penelitian lebih refresentatif.

(8)

ABSTRAK

Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik

(Penelitian Deskriptif Kuantitatif pada Guru TK di Kecamatan Sukasari)

Nida Rahmawati 0801940

Penelitian ini dilatar belakangi oleh pentingnya peran seorang guru dalam sistem pendidikan, khusunya di sekolah. Seorang guru TK dituntut untuk memiliki kompetensi yang berkualitas dikarenakan tugas seorang guru TK adalah membina dan memberikan rangsangan pendidikan untuk anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun dan hal ini juga bertujuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru TK adalah kompetensi pedagogik. Pengetahuan dan pemahaman mengenai kompetensi pedagogik bermanfaat bagi seorang guru guna menghindari berbagai kesalahan dalam praktek pendidikan bagi anak yang mungkin dapat terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Penelitian ini mengungkap tentang tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik yang dilakukan dengan cara melakukan tes tertulis dalam bentuk tes pilihan ganda dengan empat pilihan alternatif jawaban. Tes dilakukan kepada guru TK di lingkungan Kecamatan Sukasari yang berjumlah 59 orang yang tersebar di 12 TK. Temuan penelitian menunjukan bahwa tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai kompetensi pedagogik secara keseluruhan berada pada kategori tinggi. Rekomendasi dari penelitian ini ditujukan kepada guru-guru TK maupun para penyelenggara pendidikan agar dapat terus berupaya untuk meningkatkan kompetensi. Hal ini sangat diperlukan untuk tercapainya tujuan pendidikan. Adapun untuk peneliti selanjutnya diharapkan dapat melakukan penelitian yang lebih mendalam dan mendetail lagi mengenai kompetensi pedagogik, menggunakan metode penelitian dan teknik pengumpulan data yang lebih variatif serta melibatkan sampel yang lebih besar sehingga penelitian lebih refresentatif.

(9)

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim…

Maha Suci Allah yang telah mengurus semua makhluknya dengan

sempurna dan memberikan kasih sayang kepada setiap makhluk tanpa

membedakan yang satu dengan yang lainnya.

Pada kesempatan ini dengan izin-Nya penyusun telah selesai menyusun

penulisan karya ilmiah yaitu skripsi yang berjudul “Tingkat Pengetahuan Guru

TK Mengenai Kompetensi Pedagogik”, yang disusun untuk memenuhi sebagaian

dari syarat memperoleh gelar sarjana pada Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini.

Dalam pembuatan skripsi ini banyak sekali pihak yang terlibat dan yang

telah rela berkorban baik materi, pikiran, waktu dan tenaga. Oleh karena itu,

penulis mengucapkan banyak terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua

pihak dan rekan-rekan yang telah memberikan dukungan atas keberhasilan skripsi

ini.

Dalam penyusunan skripsi ini banyak sekali kekurangan baik dari segi isi,

penyampaian dan pembuatan. Oleh karena itu, penulis mohon maaf yang

sebesar-besarnya dan mengharapkan kritik dan saran untuk perbaikan penyajian penulisan

berikutnya. Mudah-mudahan skripsi ini berguna khususnya bagi penulis dan

umumnya bagi seluruh perkembangan ilmu pengetahuan.

Bandung, Juni 2013

(10)

UCAPAN TERIMA KASIH

Alhamdulillah, penulis ucapkan kepada Allah SWT karena Berkah, rahmat

dan karunia serta izin-Nya penulis dapat menyelesaikan penyusunan karya ilmiah

ini. Semoga hal ini dapat menjadi awal dalam memulai keberhasilan dan

kesuksesan dalam kehidupan selanjutnya.

Penyusunan karya ilmiah ini tidak memiliki kebermaknaan tanpa

mendapatkan bantuan dan sumbangan ide, gagasan, pemikiran, maupun materi

dari berbagai pihak. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati yang tulus

serta ikhlas, penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Ibu Dr. Ocih Setiasih M.Pd selaku Ketua Prodi PGPAUD sekaligus sebagai

Pembimbing I yang selalu membimbing, memberikan masukan, arahan serta

meluangkan waktunya sehingga penyusunan skripsi ini dapat terselesaikan

2. Ibu Rita Mariyana M. Pd sebagai Pembimbing II, terimakasih atas

bimbingan, arahan serta meluangkan waktunya untuk membimbing penulis.

3. Ibu Hanny Yulindrasari, S.Psi, M.Gendest sebagai pembimbing akademik

yang selalu memberikan semangat dan motivasinya.

4. Ibu Masitoh, M.Pd sebagai kepala sekolah TK Laboratorium-Percontohan

UPI sekaligus Ibunda yang senantiasa memberikan do’a, nasehat dan

motivasi bagi penulis

5. Seluruh dosen PG-PAUD FIP UPI yang telah memberikan banyak ilmu serta

bimbingan selama masa studi.

6. Terutama kepada kedua orang tuaku, kuucapkan terimakasih yang

sebesar-besarnya untuk Ibunda Enok Asiah, S.Ag yang penuh dengan kesabaran

senantiasa mendo’akan, memberikan dukungan dan nasehat yang tak pernah

berhenti dan untuk Papa yang akan selalu ada di hati nanda

7. Untuk keluarga besar K.H Rabani di Pandeglang yang selalu menjadi tempat

kembali dari penatnya aktivitas harian, yang selalu menghibur dan

memotivasi bagi kehidupan penulis

8. Keluarga besar TK Laboratorium-Percontohan UPI, Rekan kerja sekaligus

(11)

Dede, Pak Babay, Kakek Ahmad, Mang Duleh, para orang tua dan

anak-anakku yang hebat dan pintar, sebuah kenangan indah telah bersama kalian

9. Teruntuk sahabat-sahabatku Oput, Iyoz, Nti, Wina, Imas, Nuning, T’Elis,

Bunda Aliyah serta semua teman-teman seperjuangan ku di kelas C, terima

kasih ku ucapkan sebesar-besarnya atas do`a, nasehat serta dukungan dan

perhatiannya semoga semua yang telah kita lalui bersama menjadi kenangan

yang tak terlupakan.

10.Ibu Susi dan Bapak Suhendar sebagai Staf TU PGPAUD, yang membantu

adminstrasi selama perkuliahan.

11.Seluruh Kepala Sekolah dan Guru TK di Kecamatan Sukasari yang telah

membantu proses penelitian

12.Kepada Panji Gunawan, yang telah memberikan warna dalam kehidupan

penulis, terima kasih untuk kebersamaan, kesabaran dan perhatian yang

selama ini diberikan

13.Terimakasih kepada semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu

yang telah membantu dan memberikan motivasi bagi penulis dalam

menyelesaikan skripsi ini.

Semoga segala amal kebaikan yang telah diberikan kepada penulis selama ini

dibalas oleh Allah SWT, dan dapat menjadi tabungan diakherat kelak.

TERIMA KASIH

Bandung, Juni 2013

(12)

DAFTAR ISI A. Kompetensi Pedagogik Guru TK ... 8

B. Jenis Domain Kemampuan Menurut Bloom ... 21

BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian ... 25

B. Metode Penelitian ... 26

C. Definisi Operasional ... 27

D. Instrumen Penelitian ... 27

E. Proses Pengembangan Instrumen ... 29

F. Teknik Pengumpulan Data ... 33

G. Teknik Analisis Data ... 34

BAB VI HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Hasil Penelitian ... 36

B. Pembahasan ... 52

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI A. Kesimpulan ... 58

B. Rekomendasi ... 58

DAFTAR PUSTAKA ... 60

(13)

DAFTAR TABEL

TABEL

3.1 Sebaran Populasi Penelitian di Kecamatan Sukasari ... 25

3.2 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik ... 28

3.3 Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item ... 31

3.4 Koefisiensi Reliabilitas ... 33

3.5 Kriteria Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik ... 35

4.1 Profil Guru TK di Kecamatan Sukasari Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 37

4.2 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan SMA ... 38

4.3 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan D1 ... 39

4.4 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan D2 ... 40

4.5 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan D3 ... 41

4.6 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Latar Belakang Pendidikan S1 ... 42

4.7 Profil Guru TK di Kecamatan Sukasari Berdasarkan Pengalaman Mengajar ... 43

4.8 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar < 1 tahun ... 45

4.9 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar 2 s/d 5 tahun ... 46

4.10 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar 6 s/d 9 tahun ... 47

4.11 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan Pengalaman Mengajar > 10 tahun ... 48

4.12 Sebaran Guru TK di Kecamatan Sukasari Berdasarkan Jenis TK ... 49

4.13 Profil Tingkat Pengetahuan Guru di TK Inti Mengenai Kompetensi Pedagogik ... 50

(14)

DAFTAR GRAFIK

GRAFIK

4.1 Profil Guru TK di Kecamatan Sukasari Berdasarkan Tingkat Pendidikan... 37 4.2 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik

dengan Latar Belakang Pendidikan SMA ... 38 4.3 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik

dengan Latar Belakang Pendidikan D1 ... 39 4.4 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik

dengan Latar Belakang Pendidikan D2 ... 40 4.5 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik

dengan Latar Belakang Pendidikan D3 ... 41 4.6 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik

dengan Latar Belakang Pendidikan S1 ... 42 4.7 Profil Guru TK di Kecamatan Sukasari

Berdasarkan Pengalaman Mengajar ... 43 4.8 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan

Pengalaman Mengajar < 1 tahun ... 45 4.9 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan

Pengalaman Mengajar 2 s/d 5 tahun ... 46 4.10 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan

Pengalaman Mengajar 6 s/d 9 tahun ... 47 4.11 Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK di Kecamatan Sukasari

Mengenai Kompetensi Pedagogik dengan

Pengalaman Mengajar > 10 tahun ... 48 4.12 Sebaran Guru TK di Kecamatan Sukasari

Berdasarkan Jenis TK ... 49 4.13 Profil Tingkat Pengetahuan Guru di TK Inti

Mengenai Kompetensi Pedagogik ... 50 4.14 Profil Tingkat Pengetahuan Guru di TK Imbas

(15)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN I

Surat Keputusan Pembimbing ... Data Bimbingan Skripsi ... Surat Izin Penelitian ...

LAMPIRAN II

Kisi-kisi dan Instrumen Penelitian ... Lembar Validasi Instrumen ...

LAMPIRAN III

(16)

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu hal yang sangat penting dalam

kehidupan manusia. Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah

proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam

usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan pelatihan (Muhibin,

2006:10). Dalam Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional pasal 1 ayat (1) disebutkan bahwa:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Sementara dalam ruang lingkup pendidikan anak usia dini, pengertian pendidikan

anak usia dini yang diamanatkan Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 Bab I

Pasal 1 (14) adalah:

Suatu upaya pembinaan yang dilakukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.

Dari berbagai pengertian tersebut di atas dapat diambil kesimpulan bahwa

pendidikan adalah suatu upaya untuk memfasilitasi proses perkembangan anak

sehingga anak dapat berkembang secara optimal dan memiliki kemampuan untuk

melanjutkan kehidupannya.

Upaya untuk memfasilitasi dan mengoptimalkan perkembangan anak

memerlukan kesiapan dari sumber daya manusia yang terlibat dalam proses

pendidikan tersebut. Guru merupakan elemen kunci dalam sistem pendidikan,

khususnya di sekolah. Semua komponen lain, yang meliputi kurikulum,

(17)

2

pembelajaran yaitu interaksi guru dengan peserta didik tidak berkualitas. Semua

komponen lain, terutama kurikulum akan “hidup” apabila dilaksanakan oleh guru.

Begitu pentingnya peran guru dalam mentransformasikan input-input pendidikan,

sehingga banyak pakar menyatakan bahwa di sekolah tidak akan ada perubahan

atau peningkatan kualitas tanpa adanya perubahan dan peningkatan kualitas guru.

Hal ini senada dengan pendapat Mohammad Surya (2004:89) bahwa dalam

keseluruhan proses pendidikan, khususnya pendidikan di sekolah, guru memegang

peranan yang paling utama, sedangkan Mariyana (2010:6) menyatakan bahwa

guru merupakan kunci keberhasilan pendidikan.

Undang-Undang Republik Indonesia (UU RI) Nomor 14 tahun 2005

tentang Guru dan Dosen BAB I Ketentuan Umum Pasal 1 menyatakan bahwa

yang dimaksud dengan guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama

mendidik, mengajar, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta

didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, pendidikan dasar,

dan pendidikan menengah. Hal ini senada dengan apa yang diungkapkan oleh

Usman (Setiawan, 2010:3) yang mendefinisikan guru atau pendidik sebagai

tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses

pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan

pelatihan serta melakukan penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Oleh

karena itu guru dituntut untuk memiliki kompetensi-kompetensi yang mendukung

pekerjaannya dan hal ini juga berlaku untuk guru pendidikan anak usia dini. Hal

ini dikarenakan tugas seorang guru pada jenjang pendidikan anak usia dini atau

guru Taman Kanak-kanak (TK) adalah membina dan memberikan rangsangan

pendidikan untuk anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun.

Anak pada rentang usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini

yang berada pada rentangan usia lahir sampai 6 tahun tersebut dan biasanya

sedang menempuh jenjang pendidikan formal baik yang diselenggarakan oleh

pemerintah (negeri) maupun pihak swasta. Jenjang usai 4-6 tahun merupakan

masa peka bagi anak. Menurut Hurlock (1978), masa peka adalah masa terjadinya

pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulasi yang

(18)

3

pertama dalam mengembangkan semua aspek perkembangan anak. Adapun

Santrock dan Yussen (1992) dalam Solehuddin (1997:2) menganggap usia ini

sebagai masa yang penuh dengan kejadian-kejadian penting dan unik yang

meletakkan dasar bagi kehidupan seseorang di masa dewasa. Oleh karena itu

pendidikan anak usia dini dapat dikatakan cukup istimewa karena memerlukan

perlakuan khusus dalam proses pembelajarannya.

Berbagai literatur mengungkapkan bahwa proses pembelajaran di

pendidikan anak usia dini menekankan pada segi perkembangan berbagai potensi

anak untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan. Selain itu proses

pembelajarannya juga untuk mengembangkan pengetahuan dan keterampilan

dasar yang akan digunakan anak untuk melakukan tugas-tugas perkembangannya.

Mengingat hal-hal di atas dan tugas seorang guru TK kiranya memang sangat

penting bagi guru TK untuk memiliki kompetensi yang berkualitas guna

menunjang tugasnya. Hal ini seperti tercantum dalam Standar Pendidik dalam

Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 yang menyebutkan bahwa guru

harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran,

sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan

pendidikan. Kompetensi menurut McAshan (1981) dalam Mulyasa (2002), adalah

pengetahuan, keterampilan dan kemampuan yang dikuasai oleh seseorang yang

telah menjadi bagian dari dirinya, sehingga ia melakukan perilaku-perilaku

kognitif, afektif dan psikomotor dengan sebaik-baiknya. Broke dan Stone (1975)

dalam Mariyana (2007:17) mengemukakan kompetensi adalah gambaran hakikat

kualitatif dari perilaku guru yang tampak sangat berarti. Adapun kompetensi

menurut UU RI Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen BAB I Ketentuan

Umum Pasal 1 disebutkan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi adalah

seperangkat pengetahuan, keterampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati

dan dikuasai oleh guru atau dosen dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.

Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa kompetensi adalah

sejumlah pengetahuan dan keterampilan yang wajib dimiliki, dipahami dan

dikuasai oleh guru TK yang tercermin pada perilakunya dalam melaksanakan

(19)

4

Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh guru TK berdasarkan

Peraturan Pemerintah adalah kompetensi pedagogik. Kompetensi pedagogik

menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional

Pendidikan Pasal 28 ayat 3, adalah kemampuan mengelola pembelajaran peserta

didik, perancangan dan pelaksanaan pembelajaran, evaluasi hasil belajar, dan

pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang

dimilikinya. Pedagodik sendiri berasal dari bahasa Yunani Kuno, yaitu paedos

(anak) dan agogos (membimbing). Dari kedua kata tersebut terbentuk istilah

paedagogos yang berarti pelayan pembimbing anak-anak (Syaripudin dan

Kurniasih, 2009:1). Istilah lain yang muncul yaitu paedagogia, artinya pergaulan

dengan anak-anak. Kemudian berkembang menjadi paedagogie yaitu praktek

pendidikan anak dan terbentuk istilah paedagogik yang berarti ilmu pendidikan

anak atau ilmu mendidik anak. Istilah inilah yang lebih tepat untuk dikaitkan

dengan kompetensi guru TK. Selain itu karena yang dihadapi oleh guru TK adalah

anak-anak maka memang tepat ilmu yang digunakan untuk mendidik mereka

adalah pedagogik.

Syaripudin dan Kurniasih (2009:9-10), menyebutkan bahwa ada dua

alasan yang mendasari mengapa pedagogik menjadi sistem teori pendidikan anak

merupakan keharusan dalam rangka praktek pendidikan anak. Kedua alasan

tersebut yaitu karena pedagogik diperlukan sebagai suatu sistem pengetahuan

tentang pendidikan anak yang akan menjadi dasar atau landasan bagi praktek

pendidikan anak. Selain itu bahwa pedagogik akan menjadi standar keberhasilan

praktek pendidikan anak. Alasan selanjutnya adalah karena manusia memiliki

motif untuk mempertanggungjawabkan pendidikan bagi anak-anaknya, karena itu

agar dapat mempertanggungjawabkan secara ilmiah, praktek pendidikan anak

memerlukan pedagogik sebagai landasannya.

Hasil penelitian yang dilakukan oleh Eko Setiawan (2010) terhadap

guru-guru TK Aisyiyah se Kota Bandung menunjukan bahwa kompetensi pedagogik

berkorelasi signifikan dengan kinerja mengajar, hal ini ditunjukan oleh angka

koefisien korelasi sebesar 0,437. Dengan angka tersebut dapat dinyatakan bahwa

(20)

5

semakin baik atau semakin baik pula kinerja mengajar guru TK. Namun tidak

dapat dipungkiri bahwa kondisi di lapangan mencerminkan keadaan yang tidak

sesuai dengan harapan. Berbagai kesalahan dalam mendidik anak mungkin terjadi,

Sikun pribadi (1984) dalam Syaripudin dan Kurniasih (2009:11-12)

mengemukakan secara garis besar terdapat tiga kesalahan dalam rangka

pelaksanaan pendidikan, yaitu (1) kesalahan konseptual, (2) kesalahan teknis, dan

(3) kesalahan yang bersumber pada struktur kepribadian pendidik. Kesalahan

konseptual adalah kesalahan yang terjadi akibat pendidik kurang memahami teori

pendidikan, sehingga tindakannya tidak dapat dibenarkan. Contoh dari kesalahan

ini adalah pendidik memandang anak sebagai objek, sehingga pendidik berkuasa

untuk membentuk anak didik sebagaimana kehendaknya. Kesalahan teknis adalah

kesalahan yang disebabkan oleh kurang terampilnya pendidik dalam praktek atau

kesalahan pendidik dalam menerapkan teori dalam praktek. Contohnya, seorang

pendidik (ibu) selalu mengabulkan semua permintaan anaknya dengan alasan

kasih sayang, hal ini tidak dapat dibenarkan karena dapat membahayakan

perkembangan pribadi anak. Adapun contoh dari kesalahan yang bersumber pada

struktur kepribadian pendidik adalah sikap agresif dan egosentris pendidik yang

mengakibatkan ia bertindak kasar dan tidak menghargai anak didik. Berbagai

kesalahan tersebut jelas harus dihindari karena kesalahan-kesalahan tersebut akan

berakibat tidak baik bagi anak didik. Namun demikian, sulit bagi seorang guru

untuk mengetahui dan menghindari kesalahan-kesalahan secara ilmiah dalam

praktek mendidik anak apabila ia tidak mengetahui dan menguasai pedagogik.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, maka dipandang

perlu untuk mengkaji secara lebih mendalam mengenai kompetensi pegadogik

guru TK agar dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai sejauhmana

tingkat pengetahuan guru di lingkungan Kecamatan Sukasari mengenai

kompetensi pedagogik. Atas dasar itu peneliti tertarik untuk melakukan penelitian

(21)

6

B. Rumusan Masalah

Permasalahan utama dalam penelitian ini adalah sejauhmana tingkat

pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai kompetensi pedagogik.

Adapun permasalahan tersebut diuraikan ke dalam bentuk rincian pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari

mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan tingkat pendidikan?

2. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari

mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan pengalaman mengajar?

3. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari

mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan jenis TK?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendapatkan gambaran empirik

mengenai tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik. Adapun

tujuan khusus penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Mengetahui sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan

Sukasari mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan tingkat pendidikan.

2. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari

mengenai kompetensi pedagogik berdasarkan pengalaman mengajar.

3. Sejauhmana tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari

(22)

7

D. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat yang ingin dicapai dari penelitian ini adalah :

1. Manfaat teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan keilmuan khususnya

mengenai kompetensi pedagogik guru TK.

2. Manfaat Praktis

a. Manfaat bagi para guru

Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para praktisi

pendidikan khususnya pendidikan anak usia dini sebagai salah satu rujukan

konseptual, juga diharapkan dapat memberikan informasi mengenai

kompetensi yang harus dimiliki oleh guru TK khususnya adalah

kompetensi pedagogik

b. Manfaat bagi pihak sekolah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi lembaga

pendidikan anak usia dini agar dapat meningkatkan kompetensi pedagogik

guru TK sehingga pada akhirnya dapat meningkatkan kualitas pendidikan

di lembaga PAUD.

c. Manfat bagi peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya, hasil penelitian ini dapat dijadikan rujukan untuk

(23)

25

BAB III

METODE PENELITIAN

A.Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian

Lokasi penelitian ini bertempat di Taman Kanak-kanak di Kecamatan

Sukasari, Bandung. Populasi dalam penelitian ini adalah guru Taman

Kanak-kanak di Kecamatan Sukasari, yang berjumlah 93 orang guru yang tersebar pada

20 TK di Kecamatan Sukasari (data Ikatan Guru Taman Kanak-Kanak tahun

2013).

Sugiyono (2010:117) mengemukakan populasi adalah “Wilayah

generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian

ditarik kesimpulannya”. Data populasi tertuang pada tabel berikut:

Tabel 3.1

Sebaran Populasi Penelitian di Kecamatan Sukasari

No Nama TK Jumlah Guru

1 TK Aisyiyah 11 6

2 TK Islam Al-Azhar 30 5

3 TK Al-Inayah 3

4 TK Armia 5

5 TK Nasywa 4

6 TK Sarijadi 4

7 TK Aisyiyah 7 3

8 TK Ar-Raudlah 3

9 TK Permatasari 2

10 TK Puspa Mekar 4

11 TK St.Aloysius 6

12 TK Pelita Nusantara 4

13 TK Al-Aqsho 6

(24)

26

Sumber: IGTKI Kecamatan Sukasari

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2011: 118). Teknik sampling adalah teknik

pengambilan sampel. Untuk menentukan jumlah sampel dari populasi yang ada,

peneliti mengacu pendapat Arikunto (Setiawan, 2010 : 53) yaitu untuk sekedar

ancer-ancer maka apabila subjek kurang dari 100, lebih baik diambil semua

sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Selanjutnya, jika jumlah

subjek besar, maka dapat diambil 10 – 15% atau 20 – 25%. Oleh karena itu,

teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh hal

tersebut dikarenakan semua anggota populasi digunakan sebagai sampel karena

jumlah populasi terbatas.

B.Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode

deskriptif dengan pendekatan kuantitatif. Metode deskriptif yaitu metode untuk

mendeskripsikan atau menggambarkan fenomena-fenomena yang ada, baik

fenomena yang bersifat alamiah maupun rekayasa manusia (Sukmadinata,

2008:72), adapun Suryabrata (2008:76) mengungkapkan bahwa penelitian

deskriptif adalah penelitian yang bermaksud untuk membuat pencandraan

(deskripsi) mengenai situasi-situasi atau kejadian-kejadian. Tujuan dari penelitian

deskriptif adalah untuk membuat pencandraan (deskripsi) secara sistematis,

faktual, dan akurat mengenai fakta-fakta dan sifat-sifat populasi atau daerah

tertentu.

15 TK Alam Al-Ikhlas 3

16 TK At-Taqwa 11

17 TK Bianglala 5

18 TK Khas Daarut Tauhid 6

19 TK Lab-Percontohan UPI 5

20 TK Nurul Falah 3

(25)

27

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran yang aktual

mengenai tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik, karena

itu penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif sebagai upaya dalam

melakukan pencatatan data hasil penelitian yang nyata dalam bentuk angka

sehingga memudahkan proses analisis dan penafsirannya.

C.Definisi Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman atau terjadinya persepsi yang

berbeda antara peneliti dengan pembaca, di bawah ini didefinisikan secara

operasional istilah-istilah yang terdapat dalam judul penelitian, yaitu :

1. Tingkat Pengetahuan

Tingkat pengetahuan yaitu skor hasil tes kemampuan guru dalam mengingat

kembali informasi atau pengetahuan mengenai kompetensi pedagogik.

2. Kompetensi Pedagogik

Kompetensi pedagogik dalam penelitian ini yaitu tingkat pengetahuan guru

dalam hal pengelolaan pembelajaran bagi peserta didik, yang merujuk kepada

Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan

Kompetensi Guru. Adapun yang menjadi fokus dari kompetensi pedagogik

yang dibahas dalam penelitian ini adalah:

a. Pengetahuan guru TK mengenai karakteristik peserta didik dari aspek

fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual

b. Pengetahuan guru TK mengenai teori belajar dan prinsip-prinsip

pembelajaran yang mendidik.

D.Instrumen Penelitian

Arikunto (2006 : 160) memaparkan bahwa instrumen penelitian

merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan

data agar pekerjaannya pada saat penelitian lebih mudah, dan hasilnya lebih baik,

dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk

(26)

28

instrumen adalah variabel-variabel penelitian yang telah ditetapkan sebelumnya.

Dari variabel-variabel tersebut diberikan definisi operasional dan selanjutnya

ditentukan indikator yang akan diukur. Dari indikator ini kemudian dijabarkan

menjadi butir-butir pertanyaan atau pernyataan yang dikemas dalam bentuk “matrik pengembangan instrumen” atau “kisi-kisi instrumen”.

Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mendapatkan gambaran yang aktual

mengenai tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik yang

meliputi aspek pengetahuan guru TK mengenai karakteristik peserta didik dari

aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual serta pengetahuan

guru TK mengenai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik.

Oleh karena itu instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes tertulis

dalam bentuk tes pilihan ganda dengan empat pilihan alternatif jawaban.

Merujuk kepada Permendiknas No. 16 Tahun 2007 tentang Standar

Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru maka kisi-kisi instrumen kompetensi

pedagogik dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Tabel 3.2

Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik

VARIABEL PENELITIAN

Pengetahuan Guru Mengenai Kompetensi Pedagogik No. item

Sub Variabel Indikator Item

Menguasai

peserta didik dari aspek fisik

(27)

29

VARIABEL PENELITIAN

Pengetahuan Guru Mengenai Kompetensi Pedagogik No. item

Sub Variabel Indikator Item

kultural

Sebelum penelitian dilaksanakan dengan sesungguhnya, instrumen yang

telah disusun dikonsultasikan kepada dosen pembimbing dan dosen ahli untuk

ditimbang untuk mengetahui validitas isi dan validitas susunannya berkenaan

dengan ketepatan antara alat ukur dengan materi yang diuji. Setelah proses

penimbangan, instrumen diperbaiki dan kemudian dilakukan uji coba yang

bertujuan untuk mengetahui kualitas instrumen. Kualitas instrumen sebagai alat

ukur harus memenuhi dua syarat utama, yaitu valid atau shahih dan reliabel atau

ajeg (Nasution, 1987:100).

1. Uji Validitas Item

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen (Arikunto, 2006:168). Sebuah instrumen

dikatakan valid apabila instrumen itu tepat dan cocok serta mengukur apa yang

(28)

30

validitas yang tinggi maka derajat ketepatan mengukurnya benar-benar baik.

Untuk menguji validitas instrumen tersebut dapat dilakukan dengan cara

mengkorelasikan setiap butir instrumen dengan skor totalnya. Rumus yang

biasa digunakan untuk menghitung validitas instrumen adalah rumus korelasi

product moment yang dikemukakan oleh Karl Pearson (Riduwan, 2007:98)

sebagai berikut:

hitung= �  −  .( ) {�. 2−( )2. {�. 2−( )2

Keterangan :

r hitung = koefisien korelasi

n = jumlah responden

Y = jumlah skor total (seluruh item) X = jumlah skor item

Setelah diperoleh koefisien korelasi, selanjutnya untuk menentukan apakah

soal tersebut valid atau tidak valid dilakukan kriteria sebagai berikut:

Jika r hitung positif, dan r hitung≥ 0,3, maka butir soal valid

Jika r hitung negatif, dan r hitung < 0,3, maka butir soal tidak valid

Masrun (Sugiyono, 2011: 188-189) menyatakan bahwa item yang mempunyai

kolerasi positif dengan kriterium (skor total) serta kolerasi yang tinggi,

menunjukkan bahwa item tersebut mempunyai validitas yang tinggi pula.

Biasanya syarat minimum untuk dianggap memenuhi syarat adalah kalau r = 0,3.

Jadi kalau kolerasi antara butir dengan skor total kurang dari 0,3 maka butir

dalam instrumen tersebut dinyatakan tidak valid. (Sugiyono, 2011: 189)

Untuk lebih jelas tentang uji validitas item data, berikut disajikan hasil

rekapitulasi uji validitas tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi

pedagogik yang diolah dengan menggunakan program Ms. Excel 2007 sebagai

(29)

31

Tabel 3.3

Hasil Perhitungan Pengujian Validasi Item

No

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

No

Pernyataan r Hitung r Tabel Keterangan

1 0.30 0.30 Valid 17 0.21 0.30 Invalid

2 0.63 0.30 Valid 18 0.42 0.30 Valid

3 0.35 0.30 Valid 19 0.35 0.30 Valid

4 0.50 0.30 Valid 20 0.43 0.30 Valid

5 0.34 0.30 Valid 21 0.34 0.30 Valid

6 0.58 0.30 Valid 22 0.32 0.30 Valid

7 #DIV/0! 0.30 Invalid 23 0.34 0.30 Valid

8 0.42 0.30 Valid 24 #DIV/0! 0.30 Invalid

9 0.74 0.30 Valid 25 -0.39 0.30 Invalid

10 0.70 0.30 Valid 26 0.46 0.30 Valid

11 0.42 0.30 Valid 27 -0.35 0.30 Invalid

12 0.35 0.30 Valid 28 0.40 0.30 Valid

13 0.43 0.30 Valid 29 0.47 0.30 Valid

14 0.66 0.30 Valid 30 0.42 0.30 Valid

15 0.78 0.30 Valid 31 0.40 0.30 Valid

16 0.44 0.30 Valid 32 0.32 0.30 Valid

Berdasarkan tabel 3.3 di atas diperoleh bahwa dari 32 pernyataan tentang

tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik diperoleh

pernyataan yang valid ada 27 pernyataan dan yang tidak valid ada 5 pernyataan

yaitu pernyataan nomor 7, 17, 24, 25, 27. Pernyataan yang tidak valid artinya

bahwa item tersebut tidak bisa mengukur apa yang harus diukur. Arti #DIV/0!

yaitu bahwa pada pernyataan tersebut semua sampel bisa menjawabnya atau tidak

(30)

32

sehingga pada pernyataan tersebut tidak valid sementara pernyataan nomor 17, 25

dan 27 tidak valid karena nilai r lebih kecil dari 0,3.

2. Uji Reliabilitas Instrumen

Setelah dilakukan uji validitas terhadap instrumen penelitian, hal yang

selanjutnya dapat dilakukan adalah uji reliabilitas atau keajegan instrumen. Nana

Sudjana dan Ibrahim (2007:120) mendefinisikan reliabilitas adalah ketetapan atau

keajegan alat ukur tersebut dalam mengukur apa yang diukurnya. Artinya

kapanpun alat ukur tersebut digunakan akan memberikan hasil ukur yang sama.

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara eksternal maupun internal.

Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan teknik tertentu,

hasil analisis dapat digunakan untuk memprediksi reliabilitas instrumen. Sebuah

instrumen dikatakan baik jika memiliki reliabilitas yang tinggi. Dalam pengujian

reliabilitas instrumen, peneliti menggunakan bantuan perhitungan program Ms.

Excel 2007 dengan rumus statistika Cronbach’s Alpha ( ) dan tahapannya

 Jumlah varians skor tiap-tiap item

2

t

 = Varians total n = banyaknya soal

(31)

33

Keterangan :

X = Jumlah Skor

X2 = jumlah kuadrat skor

N = banyaknya sampel

Setelah diuji validitas pernyataan dari variabel tingkat pengetahuan guru TK

mengenai kompetensi pedagogik, maka langkah selanjutnya adalah menguji

apakah pernyataan tersebut reliabel, untuk mengetahuinya peneliti menggunakan

bantuan perhitungan program Ms Excel 2007 dan diperoleh sebagai berikut:

Jumlah varian (i ) = 4,92

Varian Total (t ) = 28,44

Reliabilitas = 0,86 (Sangat Tinggi)

Untuk menginterpretasikan harga koefisien reliabilitas digunakan kategori

perbaikan dari Guilford dalam Suherman dan Sukajaya dalam Iriawan (2008 : 32)

dengan kriteria :

Tabel 3.4

Koefisien Reliabilitas

Koefisien Reliabilitas Kategori

0,80 < r11≤ 1,00 Sangat Tinggi

0,60 < r11≤ 0,80 Tinggi

0,40 < r11≤ 0,60 Sedang

0,20 < r11≤ 0,40 Rendah

r11≤ 1,00 Sangat Rendah

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

melalui tes tertulis. Tes dilakukan untuk mengetahui tingkat pengetahuan guru

(32)

34

(2006:150) mendefinisikan tes sebagai instrumen pengumpulan data adalah

serangkaian pertanyaan atau latihan yang digunakan untuk mengukur

keterampilan, pengetahuan, intelegensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh

individu atau kelompok. Adapun Margono (2004:170) mengungkapkan bahwa tes

adalah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan

maksud untuk mendapat jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor

angka.

G. Teknik Analisis Data

Setelah melalui serangkaian penelitian, tahapan selanjutnya adalah

mengolah data-data hasil penelitian yang merupakan hasil dari jawaban para

responden. Statistik yang digunakan dalam mengolah data hasil penelitian adalah

statistik deskriptif dengan cara melihat frekuensi pengetahuan guru TK mengenai

kompetensi pedagogik yang ditentukan dengan cara :

1. Menentukan Skor maksimal ideal yang diperoleh sampel:

Skor maksimal ideal = jumlah soal x skor tertinggi

= 27 x 1

= 27

2. Menentukan Skor minimal ideal yang diperoleh sampel:

Skor minimal ideal = jumlah soal x skor terendah

= 27 x 0

= 0

3. Mencari rentang skor ideal yang diperoleh sampel:

Rentang skor = Skor maksimal ideal – skor minimal ideal

= 27 - 0

= 27

4. Mencari interval skor:

Interval skor = Rentang skor / 3

= 27 / 3

(33)

35

Dari langkah langkah di atas, kemudian didapat kriteria sebagai berikut.

Tabel 3.5

Kriteria Profil Tingkat Pengetahuan Guru TK

Mengenai Kompetensi Pedagogik

No Aspek Kriteria Interval

1. Tingkat Pengetahuan Guru TK Mengenai Kompetensi Pedagogik

Tinggi 19 - 27

Sedang 10 - 18

(34)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan pada bab IV, diperoleh

kesimpulan bahwa

1. Tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai

kompetensi pedagogik berdasarkan tingkat pendidikan, sebagian besar

guru TK yang berlatar belakang pendidikan jenjang SMA mayoritas

memiliki tingkat pengetahuan yang sedang, sedangkan untuk guru dengan

latar belakang jenjang pendidikan tinggi baik itu D1, D2, D3 maupun S1

mayoritas memiliki tingkat pengetahuan mengenai kompetensi pedagogik

dalam kategori tinggi.

2. Tingkat pengetahuan guru TK di Kecamatan Sukasari mengenai

kompetensi pedagogik berdasarkan pengalaman mengajar berada pada

kategori tinggi baik untuk guru dengan pengalaman mengajar kurang dari

satu tahun (<1 tahun) hingga yang lebih dari 10 tahun (>10 tahun).

3. Tingkat pengetahuan guru berdasarkan jenis TK, guru yang berada di TK

Inti berada pada tingkat kompetensi dengan kategori sedang, sedangkan

untuk guru yang berada di TK Imbas berada pada kategori tinggi. Jenis TK

dimana tempat seorang guru bekerja tidak memberikan pengaruh terhadap

tingkat pengetahuan yang dimiliki seorang guru mengenai kompetensi

pedagogik secara individual/personal.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil pengolahan data dan hasil penelitian mengenai

tingkat pengetahuan guru TK mengenai kompetensi pedagogik, berikut ini

beberapa rekomendasi yang dapat menjadi masukan bagi guru TK,

(35)

59

1. Bagi Guru

Kompetensi pedagogik guru TK akan berpengaruh terhadap

keberhasilan pendidikan anak. Oleh karena itu para guru hendaknya terus

berupaya untuk meningkatkan kompetensi dirinya. Aktualisasi guna

peningkatan kompetensi pedagogik tersebut dapat dilakukan dengan

berbagai cara diantaranya mengikuti studi lanjutan yang sesuai dengan

bidang garapan, mengikuti berbagai macam pelatihan juga seminar untuk

meningkatkan kompetensi guru, hal itu penting diikuti karena guru

memiliki tanggung jawab dalam pelayanan khususnya terhadap peserta

didik dan umumnya bagi masyarakat.

2. Bagi Kepala Sekolah Dan Yayasan

Peningkatan kompetensi guru sangat diperlukan untuk tercapainya

tujuan pendidikan. Guna meningkatkan kompetensi tersebut, kepada

Kepada kepala sekolah dan yayasan diharapkan dapat memberikan

dukungan dan kesempatan kepada para guru untuk melanjutkan

pendidikan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi, mengikutsertakan

para guru dalam berbagai macam pelatihan tentang ke-TK-an, dan juga

memberikan motivasi yang lebih baik lagi kepada para guru.

3. Penelitian Selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang tertarik meneliti pada permasalahan

yang sama direkomendasikan untuk :

a. Mengkaji secara lebih lanjut dan mendetail mengenai aspek beserta

indikator-indikator dari setiap jenis kompetensi guru beserta

permasalahannya, tidak hanya dari aspek kognisi saja

b. Menggunakan teknik pengumpulan data yang lebih dapat mengukur

kompetensi guru, tidak hanya menggunakan tes tertulis saja melainkan

dengan angket, wawancara, observasi agar dapat mengamati lebih

mendalami setiap aspek kompetensi.

c. Mengadakan penelitian dengan melibatkan sampel penelitian yang

(36)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto,Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik

(edisi revisi VI). Jakarta : PT. Rineka Cipta

Suharsimi, Arikunto. (2003). Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Pendidikan Nasional. (2008). Penilaian Kinerja Guru. Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional.

Departemen Pendidikan Nasional. (2009). Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Pemerintah Republik Indonesia No. 58 Tahun 2009 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD). Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional. (2007). Peraturan Menteri Pendidikan

Nasional Pemerintah Republik Indonesia No. 16 Tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru. Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Undang-Undang Republik Indonesia

(UU RI) No. 14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen. Jakarta :

Departemen Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional. (2005). Peraturan Pemerintah (PP) No.19

Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Jakarta : Departemen

Pendidikan Nasional

Departemen Pendidikan Nasional. (2002). Kurikulum dan Hasil Belajar

Kompetensi Dasar Pendidikan Anak Usia Dini 4-6 Tahun. Jakarta. Pusat

Kurikulum, Balitbang Depdiknas.

(37)

61

Ivancevich, John.M. Dkk (2006). Perilaku Dan Manajemen Organisasi, Jakarta: Erlangga.

Margono,S. (2004). Metodologi Penelitian Pendidikan. Jakarta : PT. Rineka Cipta Mariyana,Rita. (2010). Kompetensi Profesional Guru TK. [online]. Tersedia : http://file.upi.edu/Direktori/A%20%20FIP/JUR.%20PGTK/197803082001 122%20%20RITA%20MARIYANA/KOMPETENSI%20%20PROFESIO NAL%20GURU%20TK.pdf. [Akses : 27 Januari 2011]

Mulyasa. (2009). Standar Kompetensi dan Sertifikasi Guru. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Patmonodewo, Soemiarti. (2003). Pendidikan Anak Prasekolah. Jakarta. Rineka Cipta.

Riduwan. (2006) . Belajar Mudah Penelitian untuk Guru, Karyawan dan Peneliti

Muda. Bandung : Alfabeta

Santrock, John, W. (2010). Psikologi Pendidikan (edisi kedua). Jakarta : Kencana

Sambasalim. (2009). Kinerja Mengajar Guru. [online]. Tersedia: http://sambasalim.com/pendidikan/kinerja-mengajar-guru.html [Akses : 27 Januari 2011]

Setiasih, Ocih. (2008). Etika Profesi. Bandung : Direktorat PTK PNF Ditjen PMPTK Depdikbud dan UPI

Setiawan,Eko. (2010). Kontribusi Kompetensi Pedagogik dan Motivasi Kerja

Terhadap kinerja Mengajar Guru (Studi Analisis Deskriptif pada Guru TK Aisyiyah se-Kota Bandung). Tesis Magister PPS UPI Bandung: Tidak

diterbitkan

Slameto. (2011). Pengembangan Kompetensi Pedagogik dan Profesional Guru. [Online]. Tersedia: http://cerpenik.blogspot.com/2011/11/pengembangan-kompetensi-pedagogik-dan.html. [Akses: 9 November 2012]

(38)

62

Surya, Muhammad. (2004). Psikologi Pembelajaran dan Pengajaran. Bandung: Pustaka Bani Quraisy

Suryabrata,Sumadi. (2008). Metodologi Penelitian.Jakarta: PT Rajagrafindo Persada

Syah, Muhibin. (2006). Psokologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya

Tim Redaksi Fokusmedia. (2005). Himpunan Peraturan Perundangan Standar

Nasional Pendidikan. Bandung : Fokusmedia

Wikipedia Bahasa Indonesia.(2011). Taksonomi Bloom. [online]. Tersedia: http://id.wikipedia.org/wiki/Taksonomi_Bloom. [Akses: 14 Maret 2012]

Gambar

GRAFIK  4.1 4.2
Tabel 3.1 Sebaran Populasi Penelitian di Kecamatan Sukasari
Tabel 3.2 Kisi-kisi Instrumen Kompetensi Pedagogik
Tabel 3.3
+3

Referensi

Dokumen terkait

• Apabila terjadi perdarahan post partrum plasenta belum lahir diusahakan untuk melahirkan plasenta dengan segera, jika plasenta telah lahir perlu dibedakan antara perdarahan

(kondisi yang alamiah), sumber data primer, dan teknik pengumpulan data yang lebih. banyak pada obervasi (participant observation), wawancara mendalam

Wawancara saat pasca terapi dilakukan untuk mengetahui bagaimana progress atau perubahan yang dirasakan oleh subyek setelah perlakuan diberikan, sehingga dapat

Uji statistik menggunakan uji Mann-Whitney dengan hasil analisis diperoleh nilaip= 0,015&lt;0,05 sehingga ada perbedaan kedisiplinan pemakaian APD pada tenaga kerja yang

Program Government Resources Management System merupakan sebuah sistem dari Pemerintah Kota Surabaya yang dapat mengintegrasikan pengelolaan sumber daya pemerintahan

Setelah dilakukan perbaikan oleh guru pada tahap mengajukan pertanyaan- pertanyaan yang berkaitan dengan materi dengan cara meningkatkan keterampilan bertanya dan membina

yang memasarkan barang atau jasa serupa tetapi tidak sama.. masing produsen dapat menawarkan harga yang berbeda untuk produk. serupa. Sebagai contoh produk yang ditawarkan dalam

Kebutuhan-kebutuhan yang bersifat primer bagi kehidupan manusia dalam konteks penanganan kasus KDRT oleh BKBPMPP di Sleman seperti dari perlindungan hukum, bantuan