MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI
SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT
TAHUN PELAJARAN 2012/2013
NASKAH PUBLIKASI ILMIAH
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Tugas dan Syarat-Syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Islam (S.Pd.I)
Program Studi Pendidikan Agama Islam (Tarbiyah)
Oleh:
DANANG MUCHTAR SYAFI’I G 000 090 182
FAKULTAS AGAMA ISLAM
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
▸ Baca selengkapnya: harapan orang tua menyekolahkan anak di sma
(2)(3)MOTIVASI ORANG TUA MENYEKOLAHKAN ANAKNYA DI SD MUHAMMADIYAH PROGRAM KHUSUS KOTTA BARAT TAHUN
PELAJARAN 2012/2013
Oleh: Danang Muchtar Syafi’i (NIM: G 000 090 182)
Fakultas Agama Islam Universitas Muhammadiyah Surakarta
ABSTRAK
Setiap orang tua menghendaki anaknya agar mampu dibanggakan dan menjadi salah satu amal jariyah (aset) kelak di hari kemudian. Anak adalah generasi yang diciptakan untuk kehidupan masa depan. Karena itu, anak membutuhkan arahan/petunjuk yang baik dari orang tua. Sekolah unggulan SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat seringkali mengoleksi sejumlah prestasi cemerlang. Hingga saat ini banyak sekali orang tua yang berebut menyekolahkan anak-anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
Berdasarkan hal tersebut, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat. Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam jenis penelitian lapangan (field
research). Metode pengumpulan data yang digunakan ialah angket, dokumentasi,
wawancara dan observasi. Teknis analisis data yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan metode berfikir induktif dan deduktif.
Berdasarkan hasil penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa alasan orang tua wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat berdasarkan pada dua hal pokok, yaitu motivasi intrinsik dan motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik adalah motivasi yang berasal dari dalam diri individu itu sendiri, sedangkan motivasi ekstrinsik adalah motivasi yang berasal dari luar individu tersebut.
Motivasi intrinsik orang tua wali santri dalam menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat adalah karena adanya kebutuhan atau harapan akan mendapatkan pendidikan agama (Islam) yang baik, adanya pembiasaan anak dalam rutinitas humanis religius serta memiliki iman dan ketakwaan (IMTAQ) dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta menjadi anak yang berkualitas Ulul Albab dengan diiringi kesadaran tata nilai: ikhlas, disiplin, terampil, kreatif, mandiri dan produktif.
Motivasi ekstrinsik orang tua wali santri menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat yang paling dominan adalah (1) kualitas sekolah, (2) kualitas pendidik, (3) kurikulum, (4) minat anak, sedangkan motivasi yang kurang dominan dari motivasi ekstrinsik adalah dorongan dari luar, seperti: teman, tetangga dan media massa.
PENDAHULUAN Latar Belakang
Arus globalisasi, modernisasi dan postmodernisasi yang pada saat ini telah melanda bangsa-bangsa di berbagai belahan dunia dengan berbagai dampaknya, telah pula melanda bangsa dan masyarakat Indonesia. Perkembangan yang dialami oleh dunia tampaknya memperlihatkan perubahan-perubahan struktur dan infrastruktur yang dapat dikatakan sangat cepat. Demikianlah, tuntutan dilematis yang dihadapi oleh dunia yang sedang memasuki era globalisasi dan sains.
Hal di atas menjadi persoalan dan perenungan penting bagi setiap manusia. Utamanya, bagi para orang tua yang mengharapkan anak mereka tidak kehilangan arah, makna dan tujuan hidup. Dalam pandangan Islam, orang tua memiliki tanggung jawab yang tinggi terhadap masa depan anak-anaknya. Masa depan anak tergantung kepada bekal yang diberikan oleh kedua orang tuanya.
Oleh karena itu, orang tua selalu ingin memberikan yang terbaik bagi buah hatinya. Di antaranya adalah dengan memberikan dukungan, motivasi dan dorongan serta memberikan nasehat dan menunjukkan pilihan/jalan yang harus diambil oleh anak. Termasuk masalah pendidikan anaknya sejak dini. Orang tua harus mampu memilihkan sekolah yang terbaik bagi anak-anaknya. Pendidikan merupakan tanggung jawab bersama dalam upaya meningkatkan kualitas manusia dengan akhlak yang mulia.
Tujuan Penelitian
Setiap kegiatan atau aktivitas yang disadari pasti ada yang ingin dicapai. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendiskripsikan motivasi orang tua dalam menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
LANDASAN TEORI
membantu mengarahkan tujuan yang hendak dicapai.
Di dalam Islam, kekuatan itu dikenal dengan anniyat, sedangkan di dalam psikolo gi dikenal dengan istilah motivasi. Motivasi adalah proses psikologi yang dapat menjelaskan perilaku seseorang. Perilaku hakikatnya merupakan orientasi pada tujuan. Dengan kata lain, perilaku seseorang dirancang untuk mencapai tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan proses interaksi dari berbagai unsur.
Winardi (2001: 25) mengemukakan bahwa motivasi merupakan kekuatan yang mendorong seseorang melakukan sesuatu untuk mencapai tujuan. Kekuatan-kekuatan ini pada dasarnya dirangsang oleh adanya berbagai macam kebutuhan, seperti (1) keinginan yang hendak dipenuhi; (2) tingkah laku; (3) tujuan; (4) umpan balik.
Menurut Rusyan (1994: 123), motivasi merupakan kondisi kejiwaan dan sikap mental manusia yang berfungsi memberikan energi, mendorong kegiatan, mengarahkan,
menyeleksi serta menyalurkan perilaku ke arah pencapaian kebutuhan yang memengaruhi keputusan atau mengurangi ketidakseimbangan.
Motivasi orang tua di dalam mendidik anaknya melalui suatu pendidikan umum dan keagamaan sebagai bekal untuk anaknya di masa depan dan sebagai amal jariyah bagi kedua orang tuanya. Namun, hal ini tidak terlepas dari aspek pendorong yang dapat dibedakan menjadi dua, yaitu aspek intrinsik dan ekstrinsik.
Dilihat dari ilmu jiwa bahwa orang tua menyekolahkan anaknya pada lembaga tertentu didasarkan adanya motivasi yang memengaruhinya, baik pengaruh dari luar atau dalam dirinya. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Woodwort (dalam Suryabrata, 1984). Ia membagi motivasi menjadi dua, yaitu intrinsik adan ekstrinsik.
berbakti, mempunyai akidah yang kuat, dan supaya anaknya bermanfaat bagi masyarakat. Sedangkan motivasi ekstrinsik, adalah motivasi yang fungsinya karena adanya perangsang dari luar. Sebagai contoh, orang tua menyekolahkan anaknya ke lembaga pendidikan (sekolah) tertentu karena kualitas sekolahnya atau keadaan sekolahnya. Dengan demikian, orang tua dalam menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan tertentu karena adanya motivasi intrinsik dan ekstrinsik.
Kajian Pustaka
1. Skripsi Asna Fitriani (IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2008)
“Motivasi Orang Tua Dalam
Menyekolahkan Anaknya Di SDIT
Samawi Tajeman Balbapang
Bantul”. Dalam skripsinya
berkesimpulan, bahwa; (a) Berdasarkan aspek sosiologi, kesejahteraan orang tua memengaruhi tingkat motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di SDIT Samawi, (b) Berdasarkan aspek psikologi, kesejahteraan
orang tua tidak memengaruhi tingkat motivasi orang tua dalam menyekolahkan anaknya ke SDIT Samawi.
2. Skripsi Agustiana Jaya Ningrum (Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, 2011) dalam skripsinya yang berjudul
Faktor-Faktor Yang Memengaruhi
Motivasi Ibu Menyekolahkan
Anak Di Homeschooling Kak Seto
Semarang. Dalam skripsinya
berkesimpulan, bahwa faktor intrinsik yang terdiri dari minat, kebutuhan, sikap, harapan dan nilai lebih besar memengaruhi motivasi ibu menyekolahkan anak
di Homeschooling Kak Seto
Semarang dari pada jika dibandingkan dengan faktor ekstrinsik.
3. Skripsi Qiyadah Rabbaniyah (UMS, 2012) “Motivasi Orang Tua Dalam Menyekolahkan
Anaknya Di Islamic Center Bin
Baz Yogyakarta Tahun Pelajaran
2011/2012”. Dalam skripsinya
menyekolahkan anaknya di Pesantren Islamic Center Bin Baz adalah karena adanya kebutuhan atau harapan akan pendidikan agama Islam yang sesuai dengan
manhaj Salafus-Sholeh (hafal
Al-Quran, hadis nabi, bisa berbahasa arab), dan mendapatkan lingkungan yang baik untuk anak-anak mereka sehingga tercapai tujuan yang mereka inginkan, yaitu menjadi anak yang saleh, mandiri dan bermanfaat bagi masyarakat.
Penulis menimbang adanya perbedaan tempat penelitian yang akan dikaji dari berbagai penelitian yang telah dilakukan, yaitu: motivasi orang tua menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat tahun pelajaran 2012/2013, sehingga penelitian ini memenuhi unsur kebaruan.
Metode Penelitian
1. Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini digolongkan ke dalam jenis
penelitian lapangan (field
research), informasinya
didapatkan melalui observasi, angket, dokumentasi, dan wawancara (Achmadi, 1997: 46). 2. Sumber Data
a. Data Primer
Data primer, yaitu data yang diperoleh langsung dari subjek penelitian dengan menggunakan alat pengambilan data langsung sebagai informasi yang dicari (Azwar, 2010: 91). Data primer dalam penelitian ini adalah orang tua dari siswa kelas I yang meliputi kelas I A dan kelas I B di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
b. Data Sekunder
diambil melalui dokumen sekolah dan dokumen guru. 3. Metode Pengumpulan Data
a. Metode Angket
Angket adalah suatu daftar yang berisikan rangkaian pertanyaan mengenai sesuatu masalah yang akan diteliti. Untuk memperoleh data, angket disebarkan kepada responden (Achmadi, 1997: 76). Metode ini digunakan untuk memperoleh data tentang motivasi orang tua wali siswa dalam menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat. b. Metode Dokumentasi
Kata dokumentasi berasal dari kata asli (dasar) dokumen, ya ng artinya barang-barang tertulis. Di dalam melaksanakan metode dokumentasi penulis menyelidiki barang-barang tertulis seperti: buku-buku, majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat,
catatan harian dan sebagainya (Arikunto, 1987: 231).
Dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data tentang seluruh komponen yang ada di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat yang terkait dengan gambaran umum SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat, yaitu: sejarah berdirinya, letak geografis, visi dan misi serta tujuan, kurikulum, tenaga edukatif karyawan, kondisi siswa, sarana dan fasilitas serta kegiatan dan aktifitas di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
c. Metode Interview
berhadapan muka dengan orang itu (Ratna, 2010: 222). S. Margono (2003: 164) dalam hal ini memberikan batasan bahwa interview merupakan alat pengumpul informasi dengan cara mengajukan sejumlah pertanyaan secara lisan untuk dijawab secara lisan pula.
Metode ini penulis gunakan untuk memperoleh data tentang beberapa gambaran umum sekolah dan mendalami/memahami respon dari orang tua wali siswa mengenai motivasi mereka dalam menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat. d. Metode Observasi
Metode Observasi biasa diartikan sebagai pengamatan dan pencatatan dengan sistematik fenomena- fenomena yang diselidiki. Dalam arti luas, observasi sebenarnya tidak hanya terbatas kepada pengamatan yang dilakukan baik secara langsung maupun
tidak langsung (Margono, 2003: 136). Kartini Kartono (1990: 157) mendefinisikan observasi sebagai studi yang disengaja dan sistematis tentang fenomena sosial dan gejala- gejala alam dengan jalan pengamatan dan pencatatan.
Teknik observasi yang penulis gunakan adalah metode observasi langsung, artinya penulis terjun langsung dengan mengadakan pengamatan dan pencatatan di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat untuk mendapatkan data. Adapun, data yang dikumpulkan dengan metode ini adalah seperti: letak dan keadaan geografis serta sarana dan prasarana SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
4. Metode Analisis Data
penulis juga menggunakan cara penahapan secara berurutan dan interaksionis, terdiri tiga alur kegiatan bersamaan, ya itu: pengumpulan data sekaligus reduksi data, penyajian data dan penarikan kesimpulan atau verifikasi (Miller dan Huberman, 1992: 16).
HASIL PENELITIAN
1. Secara Intrinsik
a. Tujuan orang tua wali siswa Tujuan dari orang tua wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat adalah agar mendapatkan pendidikan agama dan umum (52%), mempunyai akidah yang kuat (24%) dan akhlak yang mulia (20%) serta membentuk cendekiawan muslim yang saleh (24%) , cerdas (40%), mandiri (16%), berprestasi (52%) dan humanis (16%).
b. Kebutuhan/Keinginan orang tua wali siswa
Kebutuhan dan keinginan dari orang tua wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat adalah anak mempunyai bekal ilmu baik di dunia maupun di akhirat (44%); adanya pembiasaan dalam rutinitas religius di rumah, sekolah dan masyarakat (28%); serta selain memiliki iman dan ketakwaan (IMTAQ) (44%), anak juga mempunyai keterampilan dalam menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) (32%) di tengah laju dinamisasi kehidupan sehingga nantinya anak sukses dalam meraih cita-citanya (48%). c. Harapan orang tua wali siswa
(48%) sehingga dapat berguna bagi agama, orang tua, masyarakat dan negara (20%) serta memiliki kesadaran dan kedisiplinan tata nilai sekolah (48%), seperti: ikhlas, disiplin, terampil, kreatif, mandir i dan produktif yang mendorong anak untuk terus berprestasi dan mengahadapi tantangan masa depan, baik melalui ilmu agama maupun sains (40%). 2. Secara Ekstrinsik
a. Kualitas pendidikan dan pendidik (guru)
Sebagian besar orang tua wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat karena kualitas pendidik (guru) di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat sangat baik (68%). Namun, ada beberapa yang masih menilai cukup (8%) dan kurang baik (4%).
b. Sarana dan prasarana
Sebagian besar orang tua wali siswa menyekolahkan
anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat bukan karena sarana dan prasarana (76%). Para wali siswa tidak menjadikan sarana dan prasarana sebagai salah satu pertimbangan mereka dalam menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat. Para wali siswa berharap agar sarana dan prasarana di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat terus ditingkatkan. Namun, ada beberapa wali siswa yang sudah cukup puas dengan sarana dan prasarana sekolah (32%).
c. Biaya pendidikan
mereka dalam menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat. Para orang tua wali siswa sangat puas terhadap mutu sekolah sehingga biaya pendidikan yang tinggi tidak menjadi masalah untuk menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat.
d. Kurikulum pendidikan
Sebagian besar orang tua wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat karena kurikulum SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat sudah sesuai dengan yang mereka inginkan (92%). Kurikulum syariah mendorong siswa memiliki rasa empati dan toleransi yang tinggi dan kesadaran belajar dengan sungguh-sungguh. Namun demikian, ada sebagian kecil orang tua wali siswa yang menyatakan bahwa kurikulum
di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta barat belum sesuai dengan mereka (8%).
e. Minat anak
Sebagian besar orang tua wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat karena minat anak mereka sesuai dengan pendidikan yang diterapkan di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat (100%). f. Dorongan dari luar
KESIMPULAN DAN SARAN
Berdasarkan dari data-data yang telah dianalisis, dapat disimpulkan bahwa motivasi orang tua wali santri menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat adalah sebagai berikut : 1. Motivasi intrinsik orang tua wali
siswa dalam menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat adalah karena adanya tujuan, kebutuhan dan harapan akan mendapatkan pendidikan agama yang baik, adanya pembiasaan anak dalam rutinitas humanis religius serta memiliki iman dan ketakwaan (IMTAQ) dan menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta menjadi anak yang berkualitas Ulul Albab
dengan diiringi dengan kesadaran tata nilai khas sekolah, seperti: ikhlas, disiplin, terampil, kreatif, mandiri dan produktif.
2. Motivasi ekstrinsik orang tua wali siswa menyekolahkan anaknya di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat adalah (1)
kualitas sekolah dan pendidik yang menyebabkan para orang tua merasa puas karena anak-anak mereka senantiasa didorong untuk terus berprestasi, (2) kurikulum yang digunakan sekolah dalam membentuk cendekiawan muslim yang berbudaya humanis religius, (3) minat anak yang sesuai dengan proses belajar mengajar yang berlangsung di SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat, (4) dorongan dari luar, seperti: tetangga, teman dan media massa.
Saran-saran berikut ditujukan kepada:
1. Pengelola SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat a. Terus mempertahankan
keunggulan dan prestasi sekolah SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat dengan mempertimbangkan masukan/saran dari orang tua wali siswa;
dan keunggulan SD Muhammadiyah Program Khusus Kotta Barat;
c. Memberikan penghargaan yang tinggi kepada peserta didik yang meraih prestasi di sekolah maupun dalam mengikuti kompetisi antar sekolah;
d. Menjaga konsistensi kurikulum syariah sehingga orang tua wali siswa benar-benar merasa puas dengan kurikulum sekolah. 2. Orang Tua Wali Siswa
a. Orang tua wali siswa ikut berperan aktif dalam mendidik anak-anaknya, terutama dalam pembiasaan religius sehingga akan terus mendorong anak dalam kemandirian dan kedisiplinannya;
b. Dalam memilih sekolah, orang tua wali siswa dapat ikut melibatkan anaknya sehingga dapat tercapai keinginan, tujuan, harapan bersama antara orang tua dan anak.
DAFTAR PUSTAKA
Achamadi, abu, dkk. 1997. Metodologi
Penelitian. Jakarta: Bumi Aksara.
Al-Barry M, Dahlan. 1994. Kamus
Ilmiah Populer. Surabaya: Arkola.
Ali, Mohamad. 2007. Menuju Pembaharuan Pendidikan: Catatan Kecil Pergumulan
Merintis Tiga Sekolah. (Makalah
pada Musyawarah Tarjih dan Tajdid PWM Jawa Tengah putaran ke-3 di Pemalang 8-9 September 2007 bertempat di SMU Muhammadiyah Pemalang).
Alwisol. 2008. Psikologi Kepribadian
Edisi Revisi.Malang: UMM.
Anoraga, P. 1998. Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Arikunto, Suharsimi. 1990. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan.
Jakarta: Bumi Aksara.
________________. 2006. Manajemen
Penelitian. Yogyakarta: Rineka Cipta.
Azwar, Saifudin. 2010. Metode
Penelitian. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Black, James A. dan Jean J. Champion. 2001. Metode Dan
Masalah Penelitian Sosial. Terj.:
Chaplin, J. P. 1999. Kamus Lengkap
Psikologi. Alih Bahasa: Kartini
Kartono. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Danim, Sudarwan. 2004. Motivasi Kepemimpinan & Efektifitas
Kelompok. Jakarta: Rineka
Cipta.
Davidoff, L. L. 1991. Psikologi Suatu
Pengantar: Jilid 2. Jakarta:
Erlangga.
Departemen Agama RI. 2005.
Al-Qur'an dan Terjemahnya. Bandung:
CV. J-Art.
Duncan, W. Jack. 1981.
Organizational Behavior.
Boston: Houghton Mufflin Coy. El-Qudsy, Hasan. 2012. Kumpulan
Kultum Terlengkap Sepanjang
Tahun. Surakarta: Ziyad Visi
Media.
Fadjar, A. Malik. 2005. Holistika
Pemikiran Pendidikan. Jakarta:
Rajagrafindo.
Gibson, James L., John M. Ivancevich dan James H. Donnelly, Jr. (1996). Organisasi, Perilaku,
Struktur, Proses, (Alih Bahasa
Nunuk Adiarni), Jakarta: Binarupa Aksara.
Gunarsa, Singgih D. 1986. Psikologi
Perkembangan Remaja. Jakarta:
Gunung Mulia.
Hadi, S. 2005. Metodologi Research:
Jilid 1. Yogyakarta: Penerbit Andi.
Handoko, Martin. 1992. Motivasi, Daya Pengerak Tingkah Laku.
Jogjakarta: Kanisius.
Hasan, Adnan. 2005. Tanggung Jawab
Ayah Terhadap Anak Laki-Laki.
Jakarta: Gema Insani.
Hasibuan, Malayu SP. 2003.
Organisasi dan Motivasi Dasar
Peningkatan Produktivitas.
Jakarta: Bumi Aksara.
Hook, John. R. 2006. Memotivasi
Karyawan. Terj. N. Widarmoko
dan Andi. Yogyakarta: Tugu. Ilyas, As Nelly. 1995. Mendambakan
Anak Shaleh. Bandung: Al- Bayan.
Indrakusuma, Amir Daien. 1973.
Pengantar Ilmu Pendidikan.
Surabaya: Usaha Nasional . Kartono, Kartini. 1990. Pengantar
Metodologi Riset Sosial.
Bandung: Mandar Maju.
Kuntowijoyo. 2001. Muslim Tanpa Masjid: Esai-Esai Agama, Budaya dan Politik Dalam Bingkai Strukturalisme
Transendental. Bandung: Mizan.
Langgulung, Hasan. 1992. Asas-asas
Pendidikan Islam. Jakarta:
Mangkunegara, A.P. 2002. Perilaku
Organisasi. Bandung: PT Rineka
Cipta.
Margono, S. 2003. Metodologi
Penelitian Pendidikan. Jakarta:
PT. Renika Cipta.
Mochyi, Achmad. 1999. Teori dan
Prilaku Organisasi. Surabaya: UMM
Press.
Moeliono, Anton dkk. 1988. Kamus Besar Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Nashir, Haedar. 2013. Ibrah Kehidupan: Sosiologi Makna Untuk Pencerahan Diri.
Yogyakarta: Suara Muhammadiyah.
Nasucha, Yakup, dkk. 2010. Bahasa Indonesia untuk Penulisan karya
Tulis Ilmiah. Yogyakarta: Media
Perkasa.
Nasution. 1995. Didaktik Asas-asas
Mengajar. Jakarta:Bumi Aksara.
Nawawi, Hadari. 1991. Metode Penelitian Bidang Sosial.
Jakarta: Galia Indonesia.
Ngalim, Purwanto. 1998. Psikologi
Pendidikan. Bandung: Remaja
Karya.
Nur, Muhammad. 1987. Muhtarul
Hadits. Surabaya: Bina Ilmu.
Purwodarminto, W.J.S. 1982. Kamus Umum Bahasa Indonesia.
Jakarta: Balai Pustaka.
Ratna, Nyoman Kutha. 2010.
Metodologi Penelitian Kajian Budaya Dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnnya.
Yogyakarta: Pustaka Pelajar. Reber, Arthur S, dkk. 2010. Kamus
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka
Pelajar.
Revaldi, Aischa. 2010. Memilih
Sekolah Untuk Anak. Jakarta:
Inti Medina.
Robbins, Stephen P. 1988. Essentials of Organizational Behavior.
Englewood Clifft: Prentice Hall. Sardiman, A.M. 2006. Interaksi dan
Motivasi Belajar Mengajar.
Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Sedarmayanti. 2001. Sumber Daya Manusia dan Produktivitas
Kerja. Bandung: Mandar Maju.
Siagian, Sondang. 2004. Teori Motivasi dan
Aplikasinnya.Jakarata: Rineka
Cipta.
Siswanto. 2005. Pengantar
Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara.
Soeratno, Siti Chamamah, dkk. 2005.
Pengukuhan Guru Besar Tokoh
Muhammadiyah. Jakarta: PSAP
Muhammadiyah.
Suryabrata, Sumadi. 1984. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: CV. Raja Wali.
_______________. 2004. Psikologi
Pendidikan. Jakarta: Rajawali
Pres.
Suryana, Sumantri. 2001. Perilaku
Organisasi. Bandung:
Universitas Padjadjaran.
Timpe, A. Dale. 2002. Seri Manajemen Sumber Daya
Manusia Memotivasi Pegawai.
Jakarta: Media Komputindo. Uno, Hamzah B. Teori Motivasi &
Pengukurannya, Analisis di
Bidang Pendidikan. 2008.
Jakarta: Bumi Aksara.
Usman, Husaini. 2006. Manajemen Teori, Praktik, dan Riset
Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Wahjosumidjo. 1987. Kepemipinan
dan Motivasi. Jakarta: Ghalia
Indonesia.
Winardi. 2000. Kepemimpinan dalam
Manajemen. Jakarta: PT. Rineka
Cipta.
_______. 2001. Motivasi dan Pemotivasian dalam
Manajemen. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
http://solusibijak.com/tips- memilih-sekolah-anak (diakses tanggal 30 Mei 2013, jam 00:11 WIB). http://edukasi.kompasiana.com