• Tidak ada hasil yang ditemukan

RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

SKRIPSI

RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI

NPK

Oleh

Yuni Restuningsih H0709130

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI

NPK

SKRIPSI

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Sarjana Pertanian

di Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret

Oleh

Yuni Restuningsih H0709130

PROGRAM STUDI AGROTEKNOLOGI FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(3)

commit to user

iii

SKRIPSI

RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI

NPK

Yuni Restuningsih H0709130

Pembimbing Utama Pembimbing Pendamping

Prof. Dr. Ir. Supriyono, MS Hery Widijanto, S.P., M.P

NIP. 19590711 198403 1 002 NIP. 19710117 199601 1 002

Surakarta, April 2013

Mengetahui

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Fakultas Pertanian

Dekan,

(4)

commit to user

iv

SKRIPSI

RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI

NPK

Yang Dipersiapkan dan Disusun Oleh Yuni Restuningsih

H0709130

Telah Dipertahankan Di Depan Tim Penguji Pada Tanggal 15 April 2013

Dan Dinyatakan Telah Memenuhi Syarat

Untuk Memperoleh Gelar (Derajat) Sarjana Pertanian Program Studi Agroteknologi

Susunan Tim Penguji:

Ketua

Prof. Dr. Ir. Supriyono, M.S NIP.19590711 19840 3 002

Anggota I

Hery Widijanto, S.P., M.P. NIP. 19710117 199601 1 002

Anggota II

(5)

commit to user

v

KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan karunia,

nikmat dan kasih sayang-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi

dengan judul “Respon Kacang Tanah Dan Jagung Tumpangsari Secara Deret

Penggantian Terhadap Pupuk Organik Pengganti NPK”. Skripsi ini disusun dan

diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Pertanian di

Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan skripsi ini tidak terlepas dari

bantuan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis sampaikan

ucapan terima kasih kepada :

1. Prof. Dr. Ir. Bambang Pujiasmanto, MS selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

2. Dr. Ir. Hadiwiyono, M.Si selaku Ketua Program Studi Agroteknologi Fakultas

Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ir. Sri Nyoto, M.S selaku Pembimbing Akademik yang telah memberikan

masukan, dan motivasi dalam penyusunan skripsi ini.

4. Prof. Dr. Ir. Supriyono, M.S selaku Dosen Pembimbing Utama atas semangat,

dorongan, bimbingan, dan arahan dalam penelitian maupun penyusunan skripsi

ini.

5. Hery Widijanto, S.P., M.P selaku Dosen Pembimbing Pendamping atas

bimbingan, dan arahan dalam penelitian maupun penyusunan skripsi ini.

6. Ir. Sri Hartati, M.P selaku Dosen Pembahas yang telah memberikan bantuan,

masukan, dan saran dalam penyusunan skripsi ini.

7. Keluarga tercinta, Bapak Mulyadi, Ibu Semi, Adik Restu, Lima sekawan, dan

Teman-teman Agroteknologi 2009 atas bantuan, doa, serta motivasinya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan

kesalahan. Karena itu, penulis mengharapkan saran dan kritik demi kesempurnaan

karya ini. Penulis berharap, semoga skripsi ini bermanfaat bagi banyak pihak.

Surakarta, April 2013

(6)

commit to user

vi

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... iii

HALAMAN PERSETUJUAN ... iv

KATA PENGANTAR ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ...viii

RINGKASAN ... xi

SUMMARY ... xii

I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

II. TINJAUAN PUSTAKA ... 5

A. Tumpangsari ... 5

B. Kacang Tanah ... 7

C. Jagung ... 11

D. Pemupukan ... 11

III. METODE PENELITIAN ... 14

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 14

B. Bahan dan Alat Penelitian ... 14

C. Rancangan Penelitian dan Analisis Data ... 14

D. Pelaksanaan Penelitian... 15

E. Pengamatan Peubah ... 17

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ... 19

A. Kondisi Umum Lokasi Penelitian ... 19

B. Pertumbuhan dan Hasil Kacang Tanah... 20

(7)

commit to user

vii

2. Jumlah Polong Per Tanaman... 23

3. Hasil Biji Per Petak... 25

4. Berat 1000 Biji ... 26

5. Berat Segar Brangkasan ... 28

6. Berat Kering Brangkasan ... 30

C. Pertumbuhan dan Hasil jagung ... 31

1. Tinggi Tanaman ... 31

2. Berat Biji Per Tongkol ... 34

3. Hasil Biji Per Petak... 35

4. Berat 1000 Biji ... 36

5. Berat Segar Brangkasan ... 38

6. Berat Kering Brangkasan ... 40

D. Analisis Usaha Tani ... 42

V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 44

A. Kesimpulan ... 44

B. Saran ... 44

DAFTAR PUSTAKA ... 45

(8)

commit to user

viii

DAFTAR TABEL

Nomor Dalam Teks Halaman

1. Analisis Usaha Tani Pada Sistem Tumpangsari Kacang Tanah dan Jagung... 42

Nomor Dalam Lampiran Halaman 2. Analisis varians (Tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, dan hasil biji per petak kacang tanah) ... 51

3. Analisis varians (Berat 1000 biji, berat segar brangkasan, dan berat kering brangkasan kacang tanah) ... 52

4. Analisis varians (Tinggi tanaman jagung, berat biji per tongkol, dan hasil biji per petak jagung) ... 53

5. Analisis varians (Berat 1000 biji jagung, berat segar brangkasan, dan berat kering brangkasan jagung)... 54

6. Karakteristik Tanah Awal dan Kandungan Pupuk Organik ( Fine compost) . 55 7. Dasar Penentuan Dosis Pupuk Yang Digunakan ... 56

8. Kebutuhan pupuk organik (Fine compost), Urea, SP-36, dan KCl... 57

9. Deskripsi Kacang Tanah Varietas Kancil ... 59

(9)

commit to user

ix

DAFTAR GAMBAR

Nomor Dalam Teks Halaman

1. Pola pertumbuhan tanaman kacang tanah... 20

2. Respon tinggi tanaman kacang tanah saat 7 MST pada tumpangsari dengan

jagung terhadap pupuk organik pengganti NPK. ... 22

3. Respon jumlah polong per tanaman kacang tanah tumpangsari dengan

jagung terhadap pupuk organik pengganti NPK. ... 23

4. Respon hasil biji per petak kacang tanah tumpangsari dengan jagung

terhadap pupuk organik pengganti NPK... 25

5. Respon berat 1000 biji kacang tanah tumpangsari dengan jagung terhadap

pupuk organik pengganti NPK. ... 27

6. Respon berat segar brangkasan kacang tanah pada tumpangsari dengan

jagung terhadap pupuk organik pengganti NPK. ... 29

7. Respon berat kering brangkasan kacang tanah pada tumpangsari dengan

jagung terhadap pupuk organik pengganti NPK.. ... 30

8. Pola pertumbuhan tanaman Jagung... 32

9. Respon tinggi tanaman jagung saat 9 MST pada tumpangsari dengan

kacang tanah terhadap pupuk organik pengganti NPK. ... 33

10. Respon berat biji per tongkol jagung pada tumpangsari dengan kacang

tanah terhadap pupuk organik pengganti NPK.... ... 35

11. Respon hasil biji per petak jagung pada tumpangsari dengan kacang tanah

terhadap pupuk organik pengganti NPK... 36

12. Respon berat 1000 biji jagung pada tumpangsari dengan kacang tanah

terhadap pupuk organik pengganti NPK... 37

13. Respon berat segar brangkasan jagung pada tumpangsari dengan kacang

tanah terhadap pupuk organik pengganti NPK... ... 39

14. Respon berat kering brangkasan jagung pada tumpangsari dengan kacang

(10)

commit to user

x

Nomor Dalam Lampiran Halaman

15. Denah Penelitian. ... 61

16. Pola Tanaman Tumpangsari ... 62

17. Data Curah Hujan Kecamatan Jumantono... 63

18. Foto Penaman Kacang Tanah Dan Jagung Secara Deret Penggantian. ... 64

19. Foto Lahan Penelitian. ... 64

20. Foto Pengukuran Tinggi Tanaman Saat 3 MST. ... 64

21. Foto Pertanaman Kacang Tanah Dan Jagung Saat 3 MST... 64

22. Foto Pertanaman Kacang Tanah Dan Jagung Saat 6 MST... 64

23. Foto Panen Kacang Tanah Saat Berumur 95 Hari Setelah Tanam. ... 64

24. Foto Kacang Tanah dan Brangkasan Segar. ... 65

25. Foto Jagung dan Brangkasan Segar. ... 65

26. Foto Pengovenan Brangkasan Kacang Tanah. ... 65

27. Foto Pengovenan Brangkasan Jagung. ... 65

28. Foto Brangkasan Kering Kacang Tanah. ... 65

29. Foto Brangkasan Kering Jagung. ... 65

30. Foto Tongkol Jagung Perlakuan P2 (pupuk organik 1600 kg/ha, Urea 100 kg/ha, SP36 66,67 kg/ha, KCl 66,67 kg/ha). ... 66

(11)

commit to user

xi

RINGKASAN

RESPON KACANG TANAH DAN JAGUNG TUMPANGSARI SECARA DERET PENGGANTIAN TERHADAP PUPUK ORGANIK PENGGANTI NPK.

Skripsi: Yuni Restuningsih (H0709130). Pembimbing: Supriyono, Hery Widijanto, Sri Hartati. Program Studi: Agroteknologi, Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Kacang tanah merupakan salah satu tanaman yang mempunyai nilai ekonomi tinggi dan menguntungkan untuk diusahakan. Tingkat hasil kacang tanah di Indonesia sampai saat ini masih rendah, antara 0,5-1,5 ton/ha. Salah satu cara untuk meningkatkan produksi kacang tanah yaitu dengan menerapkan sistem tumpangsari. Penanaman kacang tanah yang ditumpangsarikan dengan jagung dapat meningkatkan efisiensi pemakaian pupuk dan lahan. Pola tanam dan pemupukan yang tepat dilakukan untuk meningkatkan produktivitas tanaman serta menjaga ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan dosis pemupukan pada tumpangsari kacang tanah dan jagung yang tepat dan untuk mengetahui pengaruh penggunaan pupuk organik pengganti sebagian pupuk NPK.

Penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober 2012 sampai Januari 2013 di Lahan Kering Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta, Desa Sukosari, Kecamatan Jumantono, Kabupaten Karanganyar. Penelitian ini disusun berdasarkan Rancangan Acak Kelompok Lengkap (RAKL), dengan perlakuan dosis imbangan pupuk: P0: pupuk organik 0 kg/ha, Urea 150 kg/ha, SP36 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha,P1: pupuk organik 800 kg/ha, Urea 125 kg/ha, SP36 83,33 kg/ha, KCl 83,33 kg/ha, P2: pupuk organik 1600 kg/ha, Urea 100 kg/ha, SP36 66,66 kg/ha, KCl 66,66 kg/ha, P3: pupuk organik 2400 kg/ha, Urea 75 kg/ha, SP36 49,99 kg/ha, KCl 49,99 kg/ha, P4: pupuk organik 3200 kg/ha, Urea 50 kg/ha, SP36 33,33 kg/ha, KCl 33,33 kg/ha, P5: pupuk organik 4000 kg/ha, Urea 25 kg/ha, SP36 16,66 kg/ha, KCl 16,66 kg/ha, P6: pupuk organik 4800 kg/ha, Urea 0 kg/ha, SP36 0 kg/ha, KCl 0 kg/ha. Penanaman menggunakan pola tumpangsari replacement series (deret penggantian) dan masing-masing perlakuan diulang empat kali. Analisis data dilakukan dengan uji F pada taraf 5% dan apabila beda nyata dilanjutkan dengan uji Duncan Multiple Range Test (DMRT) dengan taraf nyata 5%. Variabel pengamatan kacang tanah, meliputi: tinggi tanaman, jumlah polong per tanaman, berat 1000 biji, hasil biji per petak, berat segar, dan berat kering brangkasan; jagung: tinggi tanaman, hasil biji per tongkol, berat 1000 biji, hasil biji per petak, berat segar, serta berat kering brangkasan.

(12)

commit to user

xii

SUMMARY

PEANUT AND CORN RESPONS INTERCROPPING IN REPLACEMENT SERIES TO ORGANIC FERTILIZER AS SUBSTITUTE FOR NPK.

Thesis-S1: Yuni Restuningsih (H0709130). Advisers: Supriyono, Hery Widijanto, Sri Hartati. Study Program: Agrotechnology, Faculty of Agriculture, University of Sebelas Maret (UNS) Surakarta.

Peanuts are one of the plants that has high economic value and benefit the effort. Peanut yield in Indonesia is still low, between 0.5 to 1.5 tons/ha. Applying peanut intercropping system is one of ways to increase production. Planting peanut intercropped with maize is increasing more benefit for fertilizer efficiency and land. Cropping pattern and fertilization is appropriate to increase crop productivity and to maintain the availability of nutrients for plants. This study aims to get a dose of fertilizer on peanuts and corn intercropping appropriate and determine the effect of the use of organic fertilizer as a substitute for NPK.

The research conducted in October 2012 until January 2013 on Agriculture Faculty’s Dryland in Sebelas Maret University Surakarta, Sukosari, Jumantono, Karanganyar. This study based on Randomized Complete Block Design (RCBD), with balancing fertilizer dose treatment: P0: organic fertilizer 0 kg/ha Urea 150 kg/ha, SP36 100 kg/ha, KCl 100 kg/ha, P1: organic fertilizer 800 kg/ha, 125 kg urea/ha, SP36 83.33 kg/ha, KCl 83.33 kg/ha, P2: organic fertilizer 1600 kg/ha, urea 100 kg/ha, SP36 66.66 kg/ha, KCl 66.66 kg/ha, P3: organic fertilizer 2400 kg/ha, urea 75 kg/ha, SP36 49.99 kg/ha, KCl 49.99 kg/ha, P4: organic fertilizer 3200 kg/ha, urea 50 kg/ha, SP36 33.33 kg/ha, KCl 33.33 kg/ha, P5: organic fertilizer 4000 kg/ha, urea 25 kg/ha, SP36 16.66 kg/ha, KCl 16.66 kg/ha, P6: organic fertilizer 4800 kg/ha, urea 0 kg/ha, SP36 0 kg/ha, KCl 0 kg/ha. Planting by intercropping in replacement series and each treatment repeated four times. Analysis was performed by F test at level 5% and if the significant difference test was followed by Duncan Multiple Range Test (DMRT) with the real level of 5%. Variable peanut observations include: plant height, number of pods per plant, 1000 seed weight, seed yield per plot, fresh weight and dry weight of straw; corn: plant height, grain yield per cob, 1000 seed weight, seed yield per plot, fresh weight and dry weight of straw.

Referensi

Dokumen terkait

Harga V dari suatu Rhodococcus TPIK, LP3, GLB5 kecil berarti reaksi enzimatis akan meningkat dengan kompleks E-S mantap, afinitas enzim tinggi bertambahnya konsentrasi

Maka dari itu di dalam tulisan ini akan disajikan mengapa teknologi LTE tersebut belum bisa dinikmati oleh masyarakat Indonesia, apakah penyebab belum bisa

“Muhammad Ibn Ziyad mengatakan kepada kami, ia berkata: saya mendengar Abu Hurairah r.a mengatakan : Nabi saw bersabda: berpuasalah kamu karena melihat hilal dan

Walaupun hanya berawal dari beberapa santri saja saat memulai memimpin pondok pesantren, dan beliau tergolong ulama yang sangat muda dari kacamata masyarakat karena baru berumur

Pemberian bahan tambahan pakan berupa konsentrat terhadap hijauan pada rusa timor berpengaruh lebih positif terhadap panjang tubuh, tinggi tubuh, panjang radius,

Media and Democratic Participation in Malaysia Cairo University and Departmentof Malaysian Studies 27-28 September. Pengendali Bengkel, Publishing Management Workshop UiTM

Untuk dapat terpenuhi beban kerja minimal 24 jam tatap muka per minggu hendaknya ada peraturan yang memayungi berkaitan dengan: (i) beban kerja tatap muka bisa 12 jam per

Nilai Contingency Coefficient yang didapat adalah 0,7 yang berarti memiliki hubungan erat sehingga Ho ditolak dan Ha diterima, artinya terdapat hubungan erat perilaku