• Tidak ada hasil yang ditemukan

HUBUNGAN KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "HUBUNGAN KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN ORGANIZATIONAL CITIZENSHIP BEHAVIOR"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

1

HUBUNGAN KEPRIBADIAN BIG FIVE DENGAN ORGANIZATIONAL

CITIZENSHIP BEHAVIOR (OCB) PADA PETUGAS PELAYANAN DI PERPUSTAKAAN UNIVERSITAS DIPONEGORO SEMARANG

Yuniwati1, Tri Sulistiani2, Sri Endah Pertiwi3, Joko Santoso4

Abstrak

Penelitian berjudul Hubungan Kepribadian Big Five Dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Petugas Pelayanan di Perpustakaan Universitas Diponegoro Semarang. Penelitian dilakukan terhadap petugas perpustakaan di lingkungan Undip yang berada di fakultas dan pasca sarjana sejumlah 90 orang.

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk Mengetahui kepribadian Big Five petugas pelayanan di perpustakaan Universitas Diponegoro, mengetahui Organizational Citizenship Behavior (OCB) petugas pelayanan perpustakaan Universitas Diponegoro, mengetahui dan menganalisa hubungan antara kepribadian Big Five dengan OCB petugas pelayanan di perpustakaan Universitas Diponegoro.

Penelitian ini merupakan tipe penelitian kuantitatif. Hasil pengukuran terhadap variable Kepribadian Big Five (X) dengan Organizational Citizenship Behavior (variabel Y )yang dioperasionalkan dengan memakai instrument kuesioner. Uji normalitas memakai uji Kolmogorof Smirnov Goodness of fit test. Hasil menunjukkan ada hubungan signifikan antara Big Five dengan OCB dengan skor korelasi rxy = 0,744 dengan p<= 0,005. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian pustakawan Undip agrreableness yaitu personal yang menghargai pendapat orang lain, mudah berinteraksi dan bekerjasama dalam sebuah tim. Kepribadian lain, conscienntiousness yakni kepribadian yang diandalkan dan bertanggung jawab sesuai dengan aspek Civic virtue dalam OCB.

Kata kunci :big five personality ; organizational Citizenship Behavior, Sumber daya manusia

Pendahuluan

1. Latar Belakang

Pekerjaan yang terkait dengan bidang jasa selalu dihubungkan dengan masalah pelayanan (services). Demikian pula dengan perpustakaan yang memberikan produk jasa kepada masyarakat, petugas harus siap dan memiliki kemampuan agar bisa memberikan layanan terbaik kepada pemustaka. Kemampuan berinteraksi merupakan salah satu kunci kesuksesan di dalam menghadapi pekerjaan apapun, terutama pada situasi yang melibatkan banyak komunikasi dengan orang lain sebagai kegiatan pelayanan.

Kemampuan berinteraksi seseorang termasuk petugas perpustakaan agar dapat melayani dengan baik dan memuaskan, diperlukan kesiapan secara fisik (artinya jasmani sehat, segar, berpakaian sopan, memperhatikan penampilan dan bahasa tubuh) dan mental (artinya secara psikologis pada kondisi nyaman, membangun sikap, memancarkan ketulusan). Karena interaksi seorang petugas pelayanan di perpustakaan dengan pemustakanya merupakan pelayanan antar pribadi, sebagai salah satu tugas rutin pelayanan perpustakaan.

Penelitian ini perlu dilakukan untuk mengetahui karakteristik petugas perpustakaan Undip agar dapat dilakukan pembenahan atau pembinaan sebagai peningkatan diri dan dapat memberikan layanan prima secara optimal sesuai dengan kebutuhan pemustaka sehingga image positif terlihat melalui big five personality dan

organizational Citizenship Behavior (OCB).

1Pustakawan pada Perpustakaan UNDIP Semarang

2 Pustakawan pada Perpustakaan UNDIP Semarang 3

Pustakawan pada Perpustakaan UNDIP Semarang 4

(2)

2

2. Tujuan

Tujuan penelitian ini untuk :

1) Mengetahui kepribadian Big Five petugas pelayanan di perpustakaan Universitas Diponegoro.

2) Mengetahui Organizational Citizenship Behavior (OCB) petugas pelayanan perpustakaan Universitas Diponegoro.

3) Mengetahui dan menganalisa hubungan antara kepribadian Big Five dengan OCB

petugas pelayanan di perpustakaan Universitas Diponegoro.

3. Manfaat

Secara teoritis penelitian ini bermanfaat dalam memberikan sumbangan untuk memperluas wawasan dan ilmu pengetahuan tentang Sumber Daya Manusia dengan analisis psikologi dan komunikasi dalam menciptakan suasana kerja yang kondusif selain itu juga bermanfaat untuk menambah kajian ilmiah bidang perpustakaan dalam meningkatkan kepribadian dan sikap pustakawan dalam memberikan layanan kepada pemustaka.

4. Perumusan Masalah

Rumusan permasalahan yang akan diteliti adalah sebagai berikut:

1) Bagaimanakah kepribadian Big Five petugas pelayanan di perpustakaan Universitas Diponegoro ?

2) Bagaimana Organizational Citizenship Behavior (OCB) petugas pelayanan perpustakaan Universitas Diponegoro ?

3) Apakah ada hubungan antara kepribadian Big Five dengan OCB petugas pelayanan di perpustakaan Universitas Diponegoro ?

Landasan Teori

Costa & McCrae dalam Ivancevich (2006: 95) untuk memahami perilaku organisasi seseorang bisa dilihat dari dimensi kepribadian Big Five, terdiri dari: extraversion,emotional stability, openness to experience, agreableness dan conscientiousness, yang selanjutnya akan dipakai sebagai pedoman teori dalam menganalisis penelitian ini, yang diuraikan sebagai berikut:

1) Extroversion (extrovert), merupakan kecenderungan perilaku seseorang untuk

bersosialisasi, asertif, suka berteman dan berbicara dan aktif. Seseorang yang memiliki extroversion yang tinggi cenderung mencari pekerjaan yang memiliki interaksi sosial yang tinggi.

2) Emotional stability (emosi yang positif), merupakan keadaan emosi seseorang seperti; memiliki rasa aman secara psikologis, tenang dan santai. Seseorang yang memiliki stabilitas emosi yang rendah berhubungan dengan tingkat motivasi kerja yang rendah.

3) Agreeableness (bersikap hormat). merupakan sikap seseorang untuk memberikan, toleransi, memberi maaf untuk orang lain. Seseorang yang memiliki agreeableness

tinggi adalah seseorang yang mudah setuju dengan orang lain, dimana orang tersebut akan menjadi anggota tim yang efektif dan dapat memperoleh prestasi pada pekerjaan.

4) Consscientiousness (dapat diandalkan), menggambarkan seseorang yang dapat

diandalkan d bertanggung jwab. Seseorang yang memiliki consscientiousness yang tinggi cenderung tekun, bekerja keras dan mampu menyelesaikan tugas.

(3)

3 cenderung berhasil dalam melaksanakan tugas dan selalu mengharapkan terjadi perubahan terus menerus.

Schultz (2006: 249) mengartikan OCB menggambarkan sebagai usaha ekstra melebihi persayaratan minimum dari tugasnya. Perilaku yang dimaksud adalah petugas perpustakaan melakukan kagiatan di luar tugas rutin secara sukarela untuk membantu orang lain tanpa mendapatkan tambahan finansial.

Berdasarkan definisi di atas disimpulkan bahwa OCB merupakan perilaku kerja positif, di luar tugas yang dibebankan oleh organisasi, yang dilakukan oleh petugas perpustakaan untuk kepentingan organisasi.

Terdapat lima aspek pada dimensi Organisasi Citizenship Behavior (OCB) sebagai pisau analisis yang digunakan dalam penelitian ini yaitu; altruism, aourtesy, sportmanship, civic virtue, dan peacemaking (Organ, 2006: 298), dengan gambaran perilaku sebagai berikut:

1) Altruism (perilaku menolong), merupakan perilaku menolong, seperti: membantu menyelesaikan tugas orang lain yang tidak masuk kerja, membantu pegawai lain yang bermasalah dengan pekerjaan, membantu pegawai yang baru masuk.

2) Courtesy (rasa hormat), merupakan perilaku yang menunjukan sikap menghargai perbedaan pendapat orang lain bertujuan untuk mencegah timbulnya masalah.

3) Sportmanship (sikap sportif), adalah perilaku yang mengarah kepada keberanian untuk mengakui kesalahan diri sendiri dan mengakui kelebihan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan untuk menghindari keadaan kurang nyaman dalam situasi kerja.

4) Civic Virtue (tanggung jawab keanggotaan) merupakan perilaku yang menunjukkan partisipasi dan memberikan perhatian terhadap organisasi.

5) Peacemaking (mendamaikan ) yaitu perilaku menolong atau mendamaikan pada saat ada konflik interpersonal.

Metodologi

1. Tipe Penelitian

Penelitian ini merupakan tipe penelitian kuantitatif, Hasil pengukuran variable dioperasionalkan dengan memakai instrument. Teknik pengumpulan data dengan kuesioner dan instrument penelitian berupa angket (Sugiyono, 2008 : 8). Kuesioner berupa pertanyaan yang disusun berdasarkan definisi variabel bebas dan variabel terikat atau tergantung dalam hal ini adalah variabel kepribadian big five dan perilaku OCB yang terjabarkan dalam pertanyaan dengan item favorabel dan unfavorabel.

2. Populasi dan Sampel

Populasi merupakan kumpulan individu-individu yang merupakan sumber informasi dalam suatu penelitian (Sumarsono, 2004: 49-64). Populasi dalam pengkajian ini adalah seluruh petugas pelayanan di Perpustakaan Universitas Diponegoro. (lampiran 1 Daftar Petugas Perpustakaan).

Berdasarkan karakteristik tersebut maka dapat dilakukan penelitian populasi dimana sampel diambil keseluruhan populasi karena jumlah populasi tidak banyak dan bersifat homogen. Hal ini dilakukan karena semua petugas layanan perpustakaan memiliki hak yang sama dalam menjawab pertanyaan, bahwa semua petugas memiliki kesempatan untuk menjadi responden.

3. Definisi Operasional Variabel Penelitian

Definisi operasional menurut Azwar (1998: 74) adalah suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik variabel yang diamati. Definisi operasional dari variabel-variabel penelitian adalah sebagai berikut:

(4)

4 Kepribadian Big Five adalah merupakan keseluruhan pola perilaku yang menetap, ditimbulkan oleh hereditas dan lingkungan serta menentukan penyesuaian diri terhadap lingkungan. Variabel kepribadian Big Five dengan indikator:

(1)extroversion, merupakan kepribadian yang tegas ramah dan suka

berkelompok.

(2)emotional stability, merupakan kepribadian yang mudah marah, sering merasa cemas dan mudah terluka

(3)agreableness, merupakan seseorang yang kepribadian bisa dipercaya, rendah hati dan lebih mementingkan kerja sama

(4)consscientiousness, merupakan kepribadian seseorang yang patuh, disiplin dan gigih

(5)openness to experience, ialah kepribadian responden yang cerdas, emosional dan memiliki rasa ingin tahu yang tinggi, sehingga selalu mendukung kemajuan yang di rencanakan

b. Organizational Citizenship Behavior ( dependent variable / Y )

OCB merupakan perilaku kerja positif, di luar tugas yang dibebankan oleh organisasi dan dilakukan untuk kepentingan organisasi. Variabel OCB dengan indikator:

(1)altruism (perilaku menolong), perilaku membantu karyawan lain tanpa paksaan

(2)courtesy (rasa hormat), perilaku menunjukkan penghargaan terhadap hak-hak orang lain.

(3)sportmanship (sportif), perilaku yang menunjukkan adanya keinginan untuk mentoleransi situasi yang kurang nyaman atau ideal

(4)Civic Virtue (tanggung jawab keanggotaan) yaitu perilaku yang menunjukkan dukungan terhadap fungsi organisasi secara professional dan alamiah.

(5)Peacemaking (pendamai) yaitu perilaku menolong atau mendamaikan pada saat terjadi konflik interpersonal

Berdasarkan konsep tersebut maka disajikan masing-masing 3 pertanyaan untuk item favorabel dan unfavorabel pada skala Kepribadian Big Five dan skala OCB. ( Lampiran 2 : Kisi-kisi pertanyaan)

4. Teknik Analisa Data

Analisis penelitian yang digunakan agar data yang sudah diperoleh dapat dibaca dan ditafsirkan menggunakan teknik statistik. Adapun teknik statistik parametrik yang digunakan untuk menguji hipotesis dalam penelitian ini adalah analisa regresi sederhana. Analisis regresi digunakan untuk menguji taraf signifikansi dan mencari sumbangan efektif bebas, yaitu mengetahui bagaimana variabel bebas dapat memprediksi variabel terikat serta Uji Deskriptif Frequencies sebagai prosedur untuk menentukan prosentasi dari setiap pilihan jawaban.

Menurut Winarsunu (2007. H. 183) metode Analisis Regresi Sederhana digunakan karena ada 3 (tiga) alsan yaitu: (1) mengadakan prediksi besarnya variasi yang terjadi pada variabel terikat berdasarkan variabel bebas; (2) menentukan hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat; (3) menentukan arah dan besarnya koefisien korelasi antara variabel bebas dan variabel terikat.

Asumsi yang harus dipenuhi untuk menganalisis data dengan teknik analisis regresi sederhana adalah :

a. Uji normalitas, dipakai untuk menguji apakah data subjek penelitian mengikuti suatu distribusi normal statistik. Uji normalitas dengan menggunakan teknik statistik uji Kolmogorof Smirnov Goodness of Fit Test.

(5)

5 Seluruh perhitungan dalam analisis data penelitian ini menggunakan program computer Statistical Packages for Social Science (SPSS) Versi 17.00.

Selanjutnya analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis statistik, artinya dalam pengumpulan, penyajian, maupun dalam menganalisis data menggunakan angka-angka (Hadi, 2001: 25). Untuk mengetahui adanya hubungan antara kepribadian Big Five dengan OCB pada petugas layanan di perpustakaan Universitas Diponegoro menggunakan teknik analisis regresi sebagai hasil dari olahan data dengan menggunakan program statistik SPSS.

Analisis data dilakukan terhadap hasil pengolahan data atas variabel :

a. Kepribadian Big Five diungkapkan melalui skala yang disusun berdasarkan lima dimensi kepribadian Big Five terdiri dari: extroversion atau ekstrovert yaitu seseorang yang memiliki sikap tegas, ramah, suka berkelompok emotional stability atau stabilitas emosi yaitu seseorang dengan kepribadian pemarah, cemas, mudah terluka, agreeableness atau sikap hormat yaitu percaya, rendah hati, mementingkan kerja sama, conscientiousness atau dapat diandalkan yaitu patuh, disiplin, gigih., openness to experience atau bersedia mengambil resiko yaitu kepribadian cerdas, emosional, dan rasa ingin tahu. Skala ini digunakan untuk mengetahui dimensi kepribadian yang dimiliki seseorang.

b. Organizational Citizenship Behavior yang diungkap melalui skala yang disusun berdasarkan lima dimensi OCB terdiri dari: altruism atau perilaku menolong,

courtesy atau rasa hormat, sportsmanship atau sportif, Civic Virtue atau tanggung jawab keanggotaan dan Conscientiousness atau mendengarkan kata hati. Semakin tinggi skor yang diperoleh seseorang semakin tinggi OCB yang dimilikinya. c. Hubungan kepribadian Big Five dengan OCB yang diungkap dari hasil

pengolahan melalui skala yang disusun sehingga dapat diketahui adakah hubungan yang signifikan antara kedua variabel. Semakin baik kepribadian seseorang akan menunjukkan hasil positif pada sikap OCB. Sedangkan apabila kepribadian tidak baik akan menunjukan sikap negatif. Untuk itu perlu dilakukan pembinaan terhadap sumber daya manusia dalam hal ini adalah petugas pelayanan di Universitas Diponegoro Semarang.

Analisis dan Pembahasan

1. Uji Validitas dan Reliabilitas

Langkah awal penelitian adalah melakukan uji validitas dan reliabilitas. Validitas dan reliabilitas merupakan sejauh mana ketepatan dan kecermatan suatu alat ukur dalam melakukan fungsi ukurnya (dalam Azwar, 1997: 5). Suatu alat ukur dapat dikatakan mempunyai validitas tinggi apabila alat tersebut menjalankan fungsinya sebagai ukurnya, atau memberikan hasil ukur sesuai dengan maksud dilakukannya pengukuran tersebut.

Penyebaran kuesioner sebanyak 90 responden pada tanggal 22 Oktober 2012 (lampiran 3: Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 1). Dari kuesioner tersebut, yang kembali 60 responden sedangkan untuk diuji statistik hanya 56 responden, empat responden tidak disertakan dalam uji validitas karena tidak semua pertanyaan diberikan jawaban (jawaban tidak lengkap).

Hasil uji validitas dan reliabilitas untuk skala Big Five gugur 22 item dan untuk

(6)

6 Selanjutnya dilakukan perubahan pilihan jawaban dengan tidak mencantumkan pilihan netral. Sehingga jawaban yang tersedia terdiri atas sangat sesuai (SS), sesuai (S), tidak sesuai (TS), sangat tidak sesuai (STS). Skala pengukuran item favorable jawaban SS mendapat nilai 4, S mendapat nilai 3, TS mendapat nilai 2, STS mendapat nilai 1, sedangkan skala pengukuran pada item unfavorable diberi skor dengan urutan sebaliknya, yaitu jawaban SS mendapat nilai 1, S mendapat nilai 2, TS mendapat nilai 3 dan STS mendapat nilai 4 (lampiran 5: Blueprint Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 2).

Uji validitas dan reliabilitas dilakukan dengan penyebaran kuesioner uji validitas dan reliabilitas tahap 2 (Lampiran 6: Kuesioner Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 2). Pada tanggal 2 Nopember 2012 kuesioner diberikan kepada 35 responden yang dikembalikan 30, dengan hasil skala Big Five gugur sebanyak 10 item dan skala OCB

gugur 9 item. (lamiran 7: Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Tahap 2). Dengan demikian maka item pertanyaan yang valid dan reliabel untuk dimensi kepribadian Big Five sebanyak 20 pertanyaan dan dimensi OCB 21 pertanyaan (lampiran 8: Blueprint Kuesioner Penelitian). Pada tanggal 20 Nopember 2012 disebarkan kuesioner penelitian kepada 60 responden. (lampiran 9: Kuesioner Penelitian). Kuesioner yang kembali 50 responden, kemudian dilakukan penghitungan statistik menggunakan SPSS 17. (lampiran 10: Hasil Statistik)

2. Hasil Statistik Penelitian a. Uji normalitas

dipakai untuk menguji apakah data subjek penelitian mengikuti suatu distribusi normal statistik. Uji normalitas dengan menggunakan teknik statistik uji

Kolmogorof Smirnov Goodness of Fit Test didapatkan distribusi data yang normal pada tabel berikut.

Tabel 1.

Uji Normalitas Sebaran Data Big Five dan OCB

Variabel Kolmogorov-Smirnov Signifikansi Bentuk Big Five 1,005 0,262(p>0,05) Normal

OCB 0,845 0,473(p>0,05) Normal

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa sebaran data kedua variabel terletak pada distribusi normal, dengan p>0,05.

b. Uji Linieritas

Uji linieritas dilakukan setelah uji normalitas, untuk mengetahui linier tidaknya hubungan antara kedua variabel untuk kemudian menentukan teknik analisis regresi yang akan digunakan. Hubungan linier ditandai oleh adanya kesamaan perubahan variasi, baik berupa penurunan maupun kenaikan yang terjadi pada variabel prediktor dan kriterium (Winarsunu, 2007, h.96).

Pada hasil uji linieritas hubungan antara Big Five dengan OCB, diperoleh nilai F lin = 59,654 Sig = 0,0000 dengan p < 0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa model regresi bisa digunakan untuk memprediksi apakah ada hubungan antara Big Five dengan OCB pada pustakawan. Selengkapnya hasil uji linieritas dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2

Rangkuman Analisis Regresi Sederhana untuk Variabel Big Five dengan OCB

(7)

7 Regresi 1 59,654 0,0000 p<0,05

Residu 48

c. Uji Hipotesis

Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis regresi linier sederhana. Teknik analisis ini dapat digunakan karena data telah memenuhi asumsi normalitas dan linieritas. Analisis regresi sederhana dapat digunakan untuk mengetahui arah dan besarnya korelasi, memprediksi variasi yang terjadi pada variabel Big Five berdasarkan variasi yang terjadi pada variabel OCB, serta besarnya sumbangan efektif Big Five dengan OCB pada petugas layanan perpustakaan Universitas Diponegoro

Hubungan antara variabel Big Five dengan OCB ditunjukkan dengan skor korelasi rxy = 0,744 dengan p<0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada

hubungan yang signifikan antara Big Five dengan OCB. Tanda positif pada koefisien korelasi menunjukkan bahwa arah hubungan kedua variabel adalah searah, yaitu semakin tinggi Big Five akan diikuti dengan semakin tingginya OCB

dari pustakawan. Sebaliknya, jika semakin rendah Big Five, akan diikuti dengan semakin rendahnya OCB pustakawan. Tingkat signifikansi sebesar 0,0000 (p<0,01) menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara Big Five

dengan OCB. Hasil uji korelasi selengkapnya dapat dilihat dalam tabel berikut ini.

Tabel 3 Hasil Uji Korelasi Variabel Big Five dengan OCB

Hubungan Big Five

dengan OCB

Korelasi Signifikansi P

rxy 0,744 0,0000 P<0,05

Hasil tersebut menunjukkan bahwa hipotesis yang menyatakan ada hubungan positif antara Big Five dengan OCB pada pustakawan dapat diterima.

Deskripsi statistik dari penelitian ditunjukkan dalam tabel berikut ini: Tabel 4

Deskripsi Statistik Penelitian Variabel Mean Standar Deviasi N

Big Five 59.1000 5.28475 50

OCB 63.9400 7.49261 50

Berdasarkan tabel diatas, dapat diketahui bahwa rata-rata Big Five dari 50 pustakawan adalah 59.1000 dengan standar deviasi 5.28475 dan rata-rata OCB

dari 50 distributor adalah 63.9400 dengan standar deviasi sebesar 7.49261.

Hubungan antara Big Five dengan OCB dapat digambarkan dalam persamaan garis regresi sesuai hasil yang tercantum Tabel berikut 5.6

Tabel 5

Koefisien Persamaan Garis Regresi

Sumber Variasi

Koefisien Tidak Terstandar

Koefisien

Terstandar t Sig.

B Standar

Kesalahan Beta

1 Konstan 25.529 4.376 5.834 .000

(8)

8 Tabel tersebut menunjukkan besarnya nilai konstanta dan variabel prediktor, yaitu OCB untuk memprediksi variasi yang terjadi pada variabel kriterium, yaitu Big Five. Berdasar tabel 6 di atas, dapat diketahui nilai konstanta dan koefisien persamaan garis regresi. Adapun sumbangan efektif variabel Big Five terhadap variabel OCB ditunjukkan dalam tabel berikut ini

Tabel 6

Sumbangan Efektif Variabel Big Five terhadap Variabel OCB Model R R Square Adjusted R Square Std Error Of

Estimate

1 0,744a 0,554 0,545 3,56540

Berdasarkan tabel diatas dapat diketahui bahwa sumbangan efektif variabel Big Five terhadap OCB (dapat dilihat pada nilai R Square), yaitu sebesar 0,554 yang berarti bahwa variabel Big Five menyumbang sebesar 55,4 % terhadap variabel OCB. Sisanya sebesar 44,6% dipengaruhi oleh faktor-faktor yang tidak diungkap dalam penelitian ini dan diduga berpengaruh terhadap OCB pada petugas layanan perpustakaan Universitas Diponegoro.

Analisis Data Kepribadian Big Five Petugas Pelayanan Di Perpustakaan Analisis hasil statistik Kepribadian Big Five pada petugas layanan di perpustakaan Universitas Diponegoro dilakukan berdasarkan 5 (lima) aspek serta 20 (dua puluh) item pertanyaan yang disebarkan kepada responden.

Hasil statistik pada Kepribadian Big Five dapat dikelompokkan kedalam 5 (lima) aspek sebagai berikut

Tabel 7

Descriptive Statistics

N Minimum Maximum Sum Mean Statistic Statistic Statistic Statistic Statistic

Aspek1 50 1.67 4.00 135.67 2.7133

Aspek2 50 2.60 4.00 152.00 3.0400

Aspek3 50 2.40 4.00 161.20 3.2240

Aspek4 50 2.25 4.00 146.50 2.9300

Aspek5 50 2.00 3.67 133.00 2.6600

Valid N (listwise)

50

Aspek 1, Extraversion menunjukkan hasil nilai rata-rata sebesar 2,7133 tergolong kategori tinggi. Aspek 2, Emotional stability menghasilkan nilai rata-rata 3,04 tergolong kategori tinggi. Aspek 3, Agreeableness menunjukkan hasil 3,224 termasuk dalam kategori tinggi. Aspek 4, Consscientiousness menghasilkan nilai rata-rata 2,93. Aspek 5, Opennes to experience, hasil rata-rata 2,66 tergolong tinggi. Aspek tertinggi yang dimiliki petugas pelayanan perpustakaan Undip adalah Agreeableness yaitu perilaku yang menggambarkan sikap seseorang untuk memberi toleransi dan memberi maaf pada orang lain.

Untuk mengetahui hasil masing-masing aspek dalam kepribadian Big Five maka dijabarkan dalam analisis dari tabel-tabel dibawah ini.

(9)

9 Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1.67 1 2.0 2.0 2.0

2.00 5 10.0 10.0 12.0

2.33 6 12.0 12.0 24.0

2.67 18 36.0 36.0 60.0

3.00 16 32.0 32.0 92.0

3.33 3 6.0 6.0 98.0

4.00 1 2.0 2.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan tabel frekuensi di atas, 18 responden atau 36% menyatakan persetujuannya bahwa kepribadian ekstrovert sesuai dengan karakteristik petugas pelayanan perpustakaan Undip, artinya bahwa kecenderungan untuk peduli terhadap sesama rekan sekerja. Kesadaran diri seseorang tentang tidak kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lain telah menumbuhkan kepribadian ekstrovert, bahwa pada dasarnya manusia tidak bisa hidup sendiri dan dalam kesendirian. Tentunya ada beberapa kondisi dan situasi yang menyebabkan hal tersebut berbeda.

Berdasarkan tabel frekuensi di atas, terdapat 13 responden atau 26% yang menyatakan kepribadian emotional stability sesuai dengan karakteristik petugas pelayanan perpustakaan Undip.

Tabel 10

Aspek 3 Agreeableness

Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Valid 2.40 1 2.0 2.0 2.0

2.60 2 4.0 4.0 6.0

2.80 6 12.0 12.0 18.0

3.00 15 30.0 30.0 48.0

3.20 8 16.0 16.0 64.0

3.40 4 8.0 8.0 72.0

3.60 6 12.0 12.0 84.0

3.80 5 10.0 10.0 94.0

4.00 3 6.0 6.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Tabel diatas menunjukkan bahwa 15 orang atau 30 % petugas memiliki kepribadian agreeableness yaitu sikap seseorang yang mudah memberikan toleransi, membari maaf kepada orang lain serta mudah diajak bekerjasma dalam sebuah tim.

Tabel 11

(10)

10 Frequency Percent Valid Percent Cumulative Percent

Val id

2.25 4 8.0 8.0 8.0

2.50 4 8.0 8.0 16.0

2.75 18 36.0 36.0 52.0

3.00 12 24.0 24.0 76.0

3.25 5 10.0 10.0 86.0

3.50 4 8.0 8.0 94.0

3.75 1 2.0 2.0 96.0

4.00 2 4.0 4.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan penelitian di atas, terdapat 18 orang atau 36% yang menyatakan persetujuannya dengan kepribadian consscientiousness yaitu seseorang yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab dalam pekerjaan. Artinya bahwa kepribadian yang muncul atau terlihat sebagai cermin atau bentuk luar dari sesungguhnya kepribadian dari dalam.

Tabel 12

Aspek 5 Opennes To Experience

Frequen

cy Percent

Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 3 6.0 6.0 6.0

2.33 9 18.0 18.0 24.0

2.67 28 56.0 56.0 80.0

3.00 7 14.0 14.0 94.0

3.33 2 4.0 4.0 98.0

3.67 1 2.0 2.0 100.0

Total 50 100.0 100.0

Berdasarkan tabel terdapat hasil 28 responden atau 56% yang menyatakan persetujuannya dengan kepribadian Openenness to experience yaitu bersedia mengambil resiko atau orang yang memiliki rasa ingin tahu, pemikirannya terbuka, kreativitas, imajinasi dan intelengensi yang tinggi. Dalam kegiatan sehari-hari petugas layanan perpustakaan berkepribadian terbuka dalam pemikiran sehingga dimungkinkan untuk memberikan ide, kreatifitas dan imajinasinya.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan di Undip, struktur kepribadian Big Five, ada dua aspek yang memiliki hubungan dengan OCB yaitu :

(11)

11 b. Aspek Conscienntiousness merupakan kepribadian yang dapat diandalkan dan

bertanggung jawab. Kepribadian ini cenderung tekun, bekerja keras dan mampu menyelesaikan tugas yang sesuai dengan aspek Civic virtue dalam OCB.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil uji statistik dan uraian analisis diatas maka dapat disimpulkan :

a. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kepribadian pustakawan Undip adalah

agrreableneness yaitu personal-personal yang memiliki watak mudah setuju dengan pendapat orang lain, dan perilakunya menunjukkan sikap menghargai pendapat orang lain, mudah berinteraksi dan bekerja sama dalam sebuah tim. Kepribadian pustakawan Undip lainnya adalah conscienntiousness yakni merupakan kepribadian yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab. Kepribadian ini cenderung tekun, bekerja keras dan mampu menyelesaikan tugas.

b. Perilaku pustakawan Undip yaitu Courtesy (rasa hormat), merupakan perilaku yang menunjukan sikap menghargai perbedaan pendapat orang lain bertujuan untuk mencegah timbulnya masalah.Perilaku lainnya adalah Sportmanship (sikap sportif), adalah perilaku yang mengarah kepada keberanian untuk mengakui kesalahan diri sendiri dan mengakui kelebihan orang lain dalam menyelesaikan pekerjaan untuk menghindari keadaan kurang nyaman dalam situasi kerja. Perilaku berikutnya adalah

Civic Virtue (tanggung jawab keanggotaan) merupakan perilaku yang menunjukkan partisipasi dan memberikan perhatian terhadap organisasi.

c. Hubungan antara variabel OCB dengan Big Five ditunjukkan dengan skor korelasi rxy =

0,744 dengan p<0,05. Hasil tersebut menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara Big Five dengan OCB.

d. Kepribadian pustakawan Undip Agreeableness yaitu kepribadian seseorang dalam memberikan toleransi dan memberi maaf pada orang lain. Personal ini mudah setuju dengan pendapat orang lain, dan perilakunya menunjukkan sikap menghargai pendapat orang lain, mudah berinteraksi dan bekerja sama dalam sebuah tim. Seseorang yang memiliki nilai tinggi pada aspek ini cenderung dapat melayani pemustaka dengan baik, ramah dan dapat bekerja sama dengan teman sekerja. Perilaku ini berhubungan dengan dimensi Courtesy dan Sportmanship dalam OCB.

e. Aspek kepribadian pustakawan Undip lainnya adalah Conscienntiousness merupakan kepribadian yang dapat diandalkan dan bertanggung jawab. Kepribadian ini cenderung tekun, bekerja keras dan mampu menyelesaikan tugas yang sesuai dengan aspek Civic virtue dalam OCB.

Penutup

Penelitian kepribadian pustakawan baru pertama kali dilakukan di lingkungan Undip. Maka perlu dilakukan penelitian lanjutan secara kualitatif dengan cara observasi dan wawancara mendalam dengan pustakawan untuk mengetahui sebab-sebab mengapa mereka memiliki kepribadian agrreableness dan conscienntiousness. Hal ini penting dengan mengetahui kepribadian pustakawan dapat menjadi acuan dalam kebijakan manajemen perpustakaan untuk menempatkan pustakawan pada posisi yang sesuai dengan kepribadian mereka sehingga timbul kinerja yang optimal dan hasil pekerjaan yang sesuai harapan manajemen perpustakaan.

Daftar Pustaka

________________.1998. Metode Penelitian. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

(12)

12 ________________. 2005. Penyusunan Skala Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

______________________________. 2006. Psychology & Work Today. New Jersey: Pearson Education.

_______________________________. 2010. Psychology & Work Today. New Jersey: Pearson

Apriliana, Ninu Tri. 2010. Pengaruh Sikap Petugas Perpustakaan Terhadap Minat

Berkunjung Pemustaka Di Kantor Perpustakaan Dan Arsip. Semarang : Fakultas Ilmu Budaya Undip.

Azwar, Syaifuddin. 1997. Reliabilitas dan Validitas. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Cervone, Daniel; Pervin, Lawrence A.2012. Kepribadian: Teori dan Penelitian Jilid 2. Jakarta: Salemba Humanika.

Hadi, Sutrisno. 2001. Statistik Jilid 3. Yogyakarta: Andi.

Ivancevich, Konopaske, Mattison. 2006. Perilaku Dan Manajemen Organisasi Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

King, Laura A. 2010. Psikologi Umum: Sebuah Pandangan Apresiatif Jilid 2 . Jakarta: Salemba Humanika.

Nur Afifah. 2010. Hubungan Antara Hardiness dengan Organizational Citizenship Behavior (OCB) Pada Perawat Pelaksana Di Bangsal Rumah Sakit Jiwa Prof. DR. Soeroyo Magelang. Skripsi. Tidak Diterbitkan . Semarang :Yogyakarta: Fakultas Psikologi UniversitasDiponegoro.

Organ, Podsakoff, MacKenzie. 2006. Organizational Citizenship Behavior; its Nature, Antecedents, and Consequences. London: Sage.

Priyanto, Sugeng. 2012. Kajian Identifikasi Perilaku Asertif Pustakawan UPT Perpustakaan Undip ( Studi kasus di bagian layanan ). Semarang : Warta perpustakaan edisi Mei 2012.

Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Bagian Penerbitan Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi YKPN.

Schult, Duane P.; Schult, Sydney Ellen. 2002. Psychology & Work Today. New Jersey: Pearson Education.

Sugiarto, Endar. 1999. Psikologi Pelayanan dalam Psikologi Jasa. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2005.Statistika Untuk Peneliti. Bandung: Alfabeta.

Sumarsono, HM. Sonny. 2004. Metode Riset Sumber Daya Manusia. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Suryabrata, Sumadi. 2005. Psikologi Kepribadian. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Yusman, Heny. (2011). Pengaruh Kepribadian Terhadap Organizational Citizhenship Behavior (OCB) Melalui Komitmen Organisasional (Studi pada PT. Pindad (Persero) Turen Malang). http://library.um.ac.id

Gambar

Tabel diatas menunjukkan bahwa 15 orang atau 30 % petugas memiliki kepribadian agreeableness yaitu sikap seseorang yang mudah memberikan toleransi, membari maaf kepada orang lain serta mudah diajak bekerjasma dalam sebuah tim

Referensi

Dokumen terkait

Pernyataan dari LUP sendiri dengan adanya ketentuan tersebut tidak membuat orang lain atau yang tidak mempunyai dasar tersebut lantas tidak bisa masuk ke kesenian

Parameter yang akan diukur dan diamati meliputi tinggi air jatuh (head), tegangan dan arus listrik yang dihasilkan dari generator, jumlah keluarga yang dilayani oleh

Seperti disebutkan dalam UU No. 30 tahun 2007 tentang Energi, pemerintah berkewajiban menjamin ketersediaan dan pengelolaan energi untuk masyarakat. Terjadinya pertumbuhan ekonomi

Apabila dilihat dari berat jenis aniline dengan asetat anhidrida yang tidak begitu jauh yaitu 1,022 gr/mL untuk aniline dan asetat anhidrida 1,081 gr/mL, sehingga tidak

Pilih pelanggan dengan tekan F7 maka akan menampilkan form data pelanggan, kemudian isi barang seperti langkah2 yang telah dijelaskan sebelumnya di menu

Adapun penjelasan mengenai hasil observasi terhadap aktivitas peserta didik selama mengikuti kegiatan pembelajaran yang dinilai menggunakan 7 indikator yaitu 1) Peserta

Dusun Jetak Desa Watukenongo Kecamatan Pungging Kab Mojokerto. Resiko Tinggi Hipertensi pada

Dari hasil analisis kestabilan lereng, pada umumnya nilai kemiringan lereng hasil dari nilai SMR berada pada kondisi labil sampai stabil sehingga perlu dilakukan penurunan muka