• Tidak ada hasil yang ditemukan

MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

commit to user

i

MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG

PONOROGO

(Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

SKRIPSI

Oleh:

DESI WIDYASTUTI

K8409015

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

commit to user

ii

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : Desi Widyastuti

NIM : K8409015

Jurusan / Program Studi : PIPS / Pendidikan Sosiologi Antropologi

Menyatakan bahwa skripsi saya berjudul “MAKNA RITUAL DALAM

PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa

Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)”, ini benar – benar merupakan hasil karya saya sendiri. Selain itu, sumber informasi yang dikutip dari

penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam daftar pustaka.

Apabila pada kemudian hari terbukti atau dapat dibuktikan skripsi ini hasil

jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan saya.

Surakarta, 2 Oktober 2013

Yang membuat pernyataan

(3)

commit to user

iii

MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG

PONOROGO

(Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)

Oleh:

DESI WIDYASTUTI

K8409015

Skripsi

Diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan mendapatkan gelar

Sarjana Pendidikan Program Pendidikan Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(4)

commit to user

(5)

commit to user

(6)

commit to user

vi

ABSTRAK

Desi Widyastuti. K8409015. MAKNA RITUAL DALAM PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo). Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta, 2013.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) Makna ritual dalam pementasan seni tradisi Reog Ponorogo (2) Alasan mengapa ritual sebelum pementasan Reog masih dilestarikan di era modernisasi sekarang ini (3) Perubahan yang terjadi di seni tradisi Reog Ponorogo di era modernisasi sekarang ini.

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif dengan jenis penelitian studi kasus. Data primer diperoleh melalui observasi dan wawancara mendalam sedangkan data sekunder diperoleh melalui dokumentasi. Teknik pengambilan cuplikan melalui purposive sampling dan snowball sampling. Uji validitas data menggunakan teknik triangulasi dan review informan. Proses analisis data menggunakan model analisis interaktif yakni tahap pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan.

Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan (1) Makna ritual dalam pementasan seni tradisi Reog Ponorogo yaitu sebagai suatu usaha masyarakat untuk menghindari halangan-halangan yang bisa terjadi saat pementasan dengan

memberikan sesaji sebagai rasa pengakuan (ngajeni ) terhadap keberadaan roh

yang dipercaya masyarakat sebagai penunggu barongan (2) Alasan mengapa ritual sebelum pementasan Reog masih dilestarikan di era modernisasi sekarang ini yaitu (a) Masyarakat masih percaya kepada cerita atau mitos yang beredar tentang kemistisan dan keangkeran Reog Desa Wagir Lor, (b) Masyarakat berharap mendapatkan sebuah keselamatan dan terhindar dari halangan-halangan yang tidak diinginkan saat pementasan seni Reog berlangsung, (c) Masyarakat masih ingin mempertahankan adat istiadat yang sudah sejak dulu dilakukan oleh para leluhur mereka sebagai bentuk khasanah kekayaan budaya bangsa. (3) Perubahan yang terjadi di seni tradisi Reog Ponorogo di era modernisasi sekarang ini yaitu (a) Perubahan nama seni Reyog menjadi seni Reog (b) Perubahan peran tokoh warok dahulu dan sekarang (c) Perubahan peran tokoh gemblak menjadi penari jathil.

(7)

commit to user

vii

ABSTRACT

Desi Widyastuti. K8409015. THE MEANING OF RITUAL IN REOG

PONOROGO TRADITIONAL ART PERFORMANCE (A Case Study in

Wagir Lor Village, Ngebel Subdistrict, Ponorogo Regency). Thesis, Teacher

Training and Education Faculty of Surakarta Sebelas Maret University, 2013.

This research aimed to find out: (1) the ritual meaning of Reog Ponorogo

traditional art performance, (2) the reason why the rite before Reog performance is still preserved in current modernization age, (3) the change occurring in Reog Ponorogo traditional art in current modernization age.

This research employed a descriptive qualitative approach with case study research type. The primary data was obtained through observation and in-depth interview, while secondary data was obtained through documentation. The sampling techniques used were purposive sampling and snowball sampling. Data validation employed was triangulation and review informant techniques. The process of analyzing data used was an interactive model of analysis, encompassing data collection, data reduction, data display, and conclusion drawing.

Considering the result of research, the following conclusions could be drawn. (1) The ritual meaning of Reog Ponorogo traditional art as the public’s attempt to avoid the barriers that might occur during performance by providing

sesaji (offerings) as the sense of recognizing (ngajeni) the existence of spirit that

the public believed as the guard of barongan (bamboo trees). (2) The reasons why

the rite before Reog performance was still preserved in this current modernization age were (a) the public still believed in the myths circulating about the mysticism

and the terribleness of Wagir Lor Village Reog, (b) the public expected security

and wanted to avoid the unexpected barriers during Reog art performance, (c) the public still wanted to maintain the customs that their ancestors had undertaken since a long time ago as the form of national cultural wealth. (3) The changes occurring in Reog Ponorogo traditional art in this current modernization age

included (a) the change of its name from Reyog to Reog, (b) the change of warok

character currently from that previously, and (c) the change of gemblak character

into jathil dancer.

(8)

commit to user

viii

MOTTO

“ Allah mengangkat derajat orang yang percaya dan orang yang berilmu

pengetahuan beberapa derajat “

(QS. Al-Mujadalah : 11)

Cobaan hidup merupakan guru yang terbaik bagi kita

Karena dengan cobaan hidup, manusia akan selalu berusaha dan belajar untuk

menjadi yang terbaik.

(9)

commit to user

ix

PERSEMBAHAN

Teriring syukurku pada Allah SWT, kupersembahkan karya ini untuk :

Ayah, Ibu, dan Eyang tercinta

Terima kasih atas semuanya yang telah diberikan untukku. Do’a, dukungan, dan kasih sayang yang tidak terbatas,

(10)

commit to user

x

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji dan syukur bagi Allah SWT yang telah

melimpahkan segala nikmat, rahmat, dan hidayah-Nya. Atas kehendak-Nya

peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “MAKNA RITUAL DALAM

PEMENTASAN SENI TRADISI REOG PONOROGO (Studi Kasus di Desa

Wagir Lor, Kecamatan Ngebel, Kabupaten Ponorogo)”.

Skripsi ini disusun untuk memenuhi sebagian dari persyaratan untuk

mendapatkan gelar Sarjana pada Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini tidaklah berjalan

dengan mudah, karena banyak hambatan yang menyertainya. Terselesaikannya

skripsi ini tidak terlepas dari bantuan, bimbingan, dan pengarahan dari berbagai

pihak. Untuk itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada:

1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Sosial Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Ketua Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi Jurusan

Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Pendidikan Sosiologi Antropologi

Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sebelas Maret

Surakarta.

5. Drs. Haryono, M.Si, selaku pembimbing I yang dengan sabar dan baik

telah memberikan perhatian dan pengarahan selama membimbing.

6. Dra. Hj. Siti Rochani, M.Pd, selaku dosen pembimbing II dan

Pembimbing Akademik, terima kasih atas kesabaran dan petunjuk yang

diberikan selama peneliti menempuh studi di Fakultas Keguruan dan Ilmu

(11)

commit to user

xi

penuh perhatian memberikan pengarahan, masukan serta saran yang

membangun demi penyempurnaan skripsi ini.

7. Kepada Bapak Sukamto, S.Sos selaku PJ.Kepala Desa Wagir Lor terima

kasih atas ijin yang diberikan guna melakukan penelitian.

8. M. Fauzin Aniskurlillah, terima kasih atas dukungan dan semangat yang

selalu kau berikan untukku. Terima kasih juga kau selalu ada di

sampingku disaat aku tertawa maupun menangis.

9. Kepada teman-temanku yang tercinta Maya Nurmalita, Ajeng Vika, Dyah

Ratnasari, Bety Kurniawati, Devita, Novita dan Dwi Setiawan. Terima kasih atas dukungan dan do’a kalian semua.

10.Rekan-rekan Pendidikan Sosiologi Antropologi FKIP Universitas Sebelas

Maret Surakarta.

11.Sesepuh Reog, para pemain, dan masyarakat Desa Wagir Lor, Kecamatan

Ngebel, Kabupaten Ponorogo yang telah meluangkan waktunya untuk

membantu peneliti dalam mendapatkan data.

12.Semua pihak-pihak yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini

yang tidak dapat peneliti sampaikan satu persatu.

Semoga amal kebaikan tersebut mendapatkan balasan yang setimpal dari

Allah SWT.

Peneliti menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan karena

keterbatasan peneliti. Meskipun demikian, peneliti berharap semoga skripsi ini

bermanfaat bagi peneliti khususnya dan pembaca pada umumnya.

Surakarta, 2 Oktober 2013

(12)

commit to user

xii

DAFTAR ISI

Halaman

JUDUL ... ... i

PERNYATAAN ... ... ii

PENGAJUAN ... ... iii

PERSETUJUAN ... ... iv

PENGESAHAN ... ... v

ABSTRAK ... ... vi

MOTTO ... ... viii

PERSEMBAHAN ... ... ix

KATA PENGANTAR ... x

DAFTAR ISI ... xii

DAFTAR TABEL ... xiv

DAFTAR GAMBAR ... xv

DAFTAR LAMPIRAN ... xvi

BAB I PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang ... 1

B. Rumusan Masalah ... 4

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Manfaat Penelitian ... 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ... 6

A. Kajian Teori ... 6

1. Tinjauan Masyarakat Desa ... 6

2. Tinjauan Tentang Kebudayaan ... 10

3. Tinjauan Tentang Kesenian Reog Ponorogo ... 25

4. Tinjauan Ritual Reog ... 30

5. Tinjauan Religi ... 32

6. Definisi Mitos... ... 41

(13)

commit to user

xiii

Halaman

9. Kerangka Berpikir ... 44

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ... 46

A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 46

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ... 47

C. Sumber Data ... 50

D. Teknik Sampling ... 52

E. Teknik Pengumpulan Data ... 54

F. Validitas Data ... 56

G. Analisis Data ... 59

H. Prosedur Penelitian ... 61

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... . 63

A.Deskripsi Lokasi Penelitian ... 63

1. Tinjauan Geografis... 63

2. Tinjauan Demografis... ... 64

B.Deskripsi Temuan Penelitian ... 69

1. Sejarah Asal-Usul Seni Reog Ponorogo Desa Wagir Lor ... 69

2. Prosesi dan Sesaji dalam Ritual Sebelum Pementasan Seni Reog 73 3. Makna dan Tujuan Ritual Sebelum Pementasan Reog Ponorogo.. 76

4. Persepsi Masyarakat Tentang Ritual Sebelum Pementasan Reog Ponorogo... 78

5. Perubahan Yang Terjadi dalam Kesenian Reog Ponorogo... 84

6. Pembahasan... 88

BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN ... . 105

A. Simpulan ... 105

B.Implikasi ... 106

C.Saran ... 106

DAFTAR PUSTAKA ... 109

(14)

commit to user

xiv

[image:14.595.171.431.246.494.2]

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1. Jadwal Penelitian ... 47

4.2. Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur pada Tahun 2012 ... 65

(15)

commit to user

xv

[image:15.595.172.428.243.493.2]

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1. Diagram Kerangka Berpikir ... ... 45

(16)

commit to user

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Daftar Informan... 112

2. Panduan Wawancara... 115

3. Dokumentasi Penelitian... 133

Gambar

Tabel
Gambar                                                                                                       Halaman

Referensi

Dokumen terkait

RANCANG BANGUN MULTIMEDIA PEMBELAJARAN GAME DENGAN MODEL BRAIN BASED LEARNING UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA SMK.. Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu

Pengujian Blackbox bertujuan untuk pengujian fungsionalitas aplikasi PATEN, sedangkan pengujian dengan metode kuantitatif sebagai evaluasi langsung dari 100 end user,

Pada acara tersebut juga disampaikan dana bantuan PLN Batubara untuk Komunitas Taufan yang diberikan oleh peserta MME 68 yang juga perwakilan pegawai PLN Batubara, yaitu Surya

Secara umum, penelitian ingin mendapatkan kejelasan tentang potensi antibakteri ekstrak bunga Hr, beda potensi tersebut dengan tetrasiklin terhadap bakteri

Where the educational establishment provides a meals service, comparisons can be made using the cost of each meal served or on a cost per pupil/student basis.. Such comparisons

Dengan menggunakan metode presentasi ini sangat dirasakan akan lebih memicu dan memberikan rangsang terhadap siswa untuk aktif karena akan adanya keterpaksaan

Para remaja dengan kondisi orang tua yang bercerai cenderung mempengaruhi kondisi psikologis para remaja dan akhirnya berpengaruh pada proses penerimaan diri para remaja yang

Salah satu solusi untuk memecahkan masalah di atas adalah dengan mengubah pendekatan pembelajaran yang masih konvensional dengan pendekatan pembelajaran yang