• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANTITAS SISWA YANG MISKONSEPSI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANTITAS SISWA YANG MISKONSEPSI."

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA MODEL PEMBELAJARAN

BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN

KUANTITAS SISWA YANG MISKONSEPSI

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Jurusan Pendidikan Fisika

Oleh:

SITI MULYATUN 0905891

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUN ALAM

(2)

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA MODEL PEMBELAJARAN

BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN

KUANTITAS SISWA YANG MISKONSEPSI

Oleh Siti Mulyatun

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Siti Mulyatun 2014 Universitas Pendidikan indonesia

Juli 2014

Hak Cipta dilindungi undang-undang

(3)

LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA MODEL PEMBELAJARAN

BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN

KUANTITAS SISWA YANG MISKONSEPSI

Oleh:

Siti Mulyatun

NIM. 0905891

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH:

Pembimbing I,

Dr. Andi Suhandi, M.Si.

NIP. 196908171994031003

Pembimbing II,

Drs. Hikmat, M.Si.

NIP. 196204061989031001

Mengetahui,

Ketua Jurusan Pendidikan Fisika

Dr. Ida Kaniawati, M.Si.

NIP. 196807031992032001

(4)

PENERAPAN STRATEGI KONFLIK KOGNITIF BERBANTUAN MEDIA SIMULASI VIRTUAL PADA MODEL PEMBELAJARAN

BERORIENTASI PERUBAHAN KONSEPTUAL UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN

KUANTITAS SISWA YANG MISKONSEPSI

Siti Mulyatun, NIM. 0905891. Pembimbing Pertama: Dr. Andi Suhandi, M.Si., Pembimbing Kedua: Drs. Hikmat, M.Si., Jurusan Pendidikan Fisika

Universitas Pendidikan Indonesia Bandung 2014

ABSTRAK

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi setelah diterapkan strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual pada model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual. Metode penelitian yang digunakan adalah pre-experimental design dengan desain penelitian One Group Pretest-Posttest. Sampel penelitian ini adalah siswa-siswi kelas XI IPA di salah satu SMA Negeri di kota Bandung semester ganjil tahun pelajaran 2013/2014 sebanyak 36 siswa pada materi listrik arus searah. Peningkatan pemahaman konsep dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi diukur dengan menggunakan tes pemahaman konsep yang dikombinasikan dengan teknik CRI.

Teknik CRI (Certainty of Response Index) merupakan ukuran tingkat

keyakinan/kepastian siswa dalam menjawab setiap pertanyaan (soal) yang diberikan. CRI didasarkan pada enam skala (0 - 5) dan diberikan bersamaan dengan setiap jawaban suatu soal. Angka 0 menandakan tidak tahu konsep sama sekali atau siswa menebak dalam menjawab soal, sementara angka 5 menandakan kepercayaan diri yang penuh atas jawaban yang siswa buat. Hasil penelitian menunjukkan bahwa skor rata-rata gain yang dinormalisasi <g> pemahaman konsep sebesar 0,79, berarti peningkatan pemahaman konsep listrik arus searah berada pada kategori tinggi. Dari hasil identifikasi CRI menunjukkan bahwa penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi pada setiap konsepsi listrik arus searah < > di atas 0,7 dengan kategori tinggi. Dapat disimpulkan bahwa penerapan strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual dalam pembelajaran berorientasi perubahan konseptual dapat meningkatkan pemahaman konsep dan menurunkan kuantitas siswa yang miskonsepsi dengan kategori tinggi.

Kata kunci: Konflik Kognitif, Perubahan Konseptual, Pemahaman Konsep, Miskonsepsi, Simulasi Virtual

i

(5)

IMPLEMENTATION OF COGNITIVE CONFLICT STRATEGY IN CONCEPTUAL CHANGES MODEL WITH ASSISTED VIRTUAL SIMULATION TO IMPROVE CONCEP’S UNDERSTANDING AND REDUCING QUANTITY OF STUDENTS WHO HAS MISCONCEPTION

Siti Mulyatun, NIM. 0905891. First Supervisor: Dr. Andi Suhandi, M.Si., Second Supervisor: Drs. Hikmat, M.Si., Physics Education Department,

Indonesia University of Education Bandung 2014

ABSTRACT

The aim of this study was to obtain an overview of the improvements concept’s understanding and the decreases quantity of students who has misconception as an impact from implementation of cognitive conflict strategy in conceptual changes model with assisted virtual simulation. The method used in this research was a pre-experimental design with one group pretest-posttest design. This study sample was 36 tenth grade students from one of Senior High School in Bandung in first semester of the 2013/2014 academic year. The topic of lesson in this study was DC (Direct Current) Electric Circuit. The improvements concept’s understanding and the decreases quantity of students who has misconception measured by understanding concept test which integrated by Certainty of Response Index (CRI) technique. The results showed that student’s understanding were increased and can be classified into the high category (<g> = 0,79). The result of analysis of Certainty of Response Index showed that quantity of students who has misconception were decreased in all DC (Direct Current) Electric Circuit concepts and can be classified into the high category ( > 0,7). It can be concluded that the implementation of cognitive conflict strategy in conceptual changes model with assisted virtual simulation can improve concept’s understanding and reducing quantity of students who has misconception in the high category.

Keywords : Cognitive Conflict, Conceptual Change, Concept’s Understanding, Misconception, Virtual Simulation

ii

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(6)

DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

KATA PENGANTAR ... iii

SURAT PERNYATAAN ... iv

UCAPAN TERIMA KASIH ... v

DAFTAR ISI ... vi

DAFTAR TABEL ... viii

DAFTAR GAMBAR ... ix

DAFTAR LAMPIRAN ... x

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian ... 1

1.2 Rumusan Masalah ... 7

1.3 Variabel Penelitian ... 7

1.4 Definisi Operasional... 7

1.5 Tujuan Penelitian ... 9

1.6 Manfaat Penelitian ... 9

BAB II KAJIAN PUSTAKA DAN KERANGKA PIKIR PENELITIAN 2.1 Miskonsepsi dan Pemahaman Konsep ... 10

2.1.1 Konsep, Konsepsi, Prakonsepsi dan Miskonsepsi ... 10

2.1.2 Identifikasi miskonsepsi dengan Certainty of Response Index (CRI) . 12 2.1.3 Pemahaman Konsep ... 13

2.2 Perubahan Konseptual dan Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual ... 16

2.2.1 Perubahan Konseptual ... 16

2.2.2 Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual (Conceptual Change Model) ... 18

2.3 Strategi Pembelajaran Konflik Kognitif ... 21

vi

(7)

2.3.1 Pengertian Strategi Pembelajaran ... 21

2.3.2 Strategi Konflik Kognitif ... 22

2.4 Media Simulasi Virtual Untuk Strategi Konflik Kognitif ... 24

2.5 Kerangka Pikir Penelitian ... 26

2.6 Hubungan Strategi Konflik Kognitif Berbantuan Media Simulasi Virtual Pada Model Pembelajaran Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep dan Miskonsepsi Siswa ... 28

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Metode Penelitian... 31

3.2 Sampel dan Populasi Penelitian ... 31

3.3 Desain Penelitian ... 32

3.4 Instrumen Penelitian... 33

3.5 Proses Pengembangan Instrumen ... 34

3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 39

3.7 Analisis Data ... 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 4.1 Pelaksanaan penelitian ... 42

4.2 Pemaparan Data ... 44

4.2.1 Data Hasil Analisis CRI ... 46

4.2.2 Peningkatan Pemahaman Konsep ... 47

4.2.3 Penurunan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi ... 48

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian ... 50

4.4 Hubungan Peningkatan Pemahaman Konsep dan Penurunan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi terhadap Keterlaksanaan Model Pembelajaran Perubahan Perubahan Konseptual Berbantuan Media Simulasi Virtual ... 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1 Kesimpulan ... 58

5.2 Saran dan rekomendasi ... 59

vii

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(8)

DAFTAR PUSTAKA ... 60

DAFTAR TABEL Halaman Tabel 2.1 Penyebab Miskonsepsi dan Cara Mengatasinya ... 10

Tabel 2.2 CRI dan Kriterianya ... 13

Tabel 2.3 Ketentuan untuk Membedakan Antara Tahu Konsep, Miskonsepsi dan Tidak Tahu Konsep untuk Responden Secara Individu ... 13

Tabel 2.4 Hubungan Strategi Konflik Kognitif Berbantuan Simulasi Virtual Pada Model Pembelajaran Perubahan Konseptual Terhadap Pemahaman Konsep dan Miskonsepsi Siswa ... 29

Tabel 3.1 One Group Pretest-Posttest Design ... 32

Tabel 3.2 Klasifikasi Koefisien Korelasi antara Variabel X dan Y ... 35

Tabel 3.3 Klasifikasi Daya Pembeda ... 36

Tabel 3.4 Klasifikasi Tingkat Kemudahan Butir Soal ... 37

Tabel 3.5 Hasil Uji Coba Instrumen ... 38

Tabel 3.6 Teknik Pengumpulan Data ... 39

Tabel 3.7 Interpretasi Nilai Gain Yang Dinormalisasi ... 40

Tabel 3.8 Interpretasi Nilai Penurunan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi ... 41

Tabel 3.9 Kriteria Persentase Keterlaksanaan Model Pembelajaran ... 41

Tabel 4.1 Rekapitulasi Hasil Observasi Keterlaksanaan Proses Pembelajaran ... 43

Tabel 4.2 Sebaran Konsep Listrik Arus Searah dan Miskonsepsi Pada Soal ... 44

viii

(9)

Tabel 4.3 Rekapitulasi Hasil Analisis CRI ... 46

Tabel 4.4 Rekapitulasi Peningkatan Skor Pemahaman Konsep Siswa ... 47

Tabel 4.5 Penurunan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi Pada Setiap

Konsep Listrik Arus Searah ... 48

Tabel 4.6 Rekapitulasi nilai N Gain, Penurunan Kuantitas Siswa

Miskonsepsi, Miskonsepsi Teremediasi, dan Miskonsepsi

Tetap ... 56

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Tahap-Tahap pada The Conceptual Change Model ... 19

Gambar 2.2 Tampilan pada Phet Virtual Lab ... 25

Gambar 4.1 Diagram Batang Skor Pretest, Posttest, dan N Gain

Pemahaman Konsep Siswa ... 47

Gambar 4.2 Diagram Batang Remediasi Konsepsi Siswa Pada Setiap

Konsep Listrik Arus Searah ... 49

Gambar 4.3 Tampilan pada Phet Virtual Lab (mengukur kuat arus listrik

dan beda potensial listrik pada rangkaian seri)... 51

Gambar 4.4 Tampilan pada Phet Virtual Lab (kuat arus listrik pada

rangkaian seri saat saklar off) ... 52

Gambar 4.5 Tampilan pada Phet Virtual Lab (kuat arus listrik pada

rangkaian seri saat saklar on) ... 53

ix

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(10)

x

(11)

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian

Beberapa tujuan mata pelajaran IPA diantaranya agar peserta didik

memiliki kemampuan: 1) Mengembangkan pemahaman tentang berbagai macam

gejala alam, konsep, dan prinsip IPA yang bermanfaat dan dapat diterapkan dalam

kehidupan sehari-hari; 2) Meningkatkan pengetahuan, konsep, dan keterampilan

IPA sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya

(Depdiknas, 2006). Berdasarkan uraian di atas, terlihat bahwa pemahaman konsep

sangat penting untuk diterapkan dalam memecahkan masalah kehidupan

sehari-hari maupun sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang selanjutnya

(perguruan tinggi).

Studi pendahuluan dilaksanakan berdasarkan surat ijin penelitian pada 10

September 2013 dan 17 September 2013 di salah satu SMA Negeri di kota

Bandung. Studi pendahuluan ini dilaksanakan dengan menyebarkan angket

mengenai respon siswa terhadap pembelajaran fisika yang terdapat pada Lampiran

A.1, observasi pembelajaran di kelas yang terdapat pada Lampiran A.5, dan tes

miskonsepsi yang terdapat pada Lampiran A.3.

Berdasarkan hasil studi pendahuluan penyebaran angket respon siswa yang

telah direkapitulasi pada Lampiran A.2 diperoleh data bahwa 70% siswa sulit

untuk memahami konsep fisika karena mereka beranggapan bahwa dalam

pembelajaran fisika hanya mempelajari rumus saja dan mereka kurang mengerti

dan memahami mengenai materi dan konsep apa yang sedang dipelajarinya,

padahal sebenarnya fisika bukanlah belajar hafalan melainkan belajar

pemahaman. Hal inilah yang menyebabkan pembelajaran fisika menjadi kurang

bermakna dan kurang efektif sehingga berdampak pada tingkat pemahaman

mereka yang rendah, terlihat dari nilai-nilai mereka yang rendah pada pelajaran

fisika. Ketidakpahaman yang berkelanjutan terhadap materi atau konsep yang

1

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(12)

2

sedang dipelajari dapat menyebabkan siswa mengalami kesalahan konsep atau

miskonsepsi.

Setiap siswa memiliki konsepsi awal sebelum memasuki pembelajaran,

jika konsepsi awal yang dimilikinya bertentangan dengan konsepsi ilmiah maka

siswa mengalami miskonsepsi atau salah konsep. Menurut Suparno (2005)

penyebab miskonsepsi dapat berasal dari diri siswa maupun dari cara mengajar

guru di dalam kelas. Miskonsepsi yang berasal dari diri siswa dapat disebabkan

karena prakonsepsi siswa yang berbeda dengan konsepsi ilmiah sedangkan

miskonsepsi yang berasal dari cara guru mengajar disebabkan karena

pembelajaran hanya berisi ceramah, seharusnya dari awal pembelajaran siswa

dapat dirangsang dengan pertanyaan sehingga guru dapat memberikan

kesempatan kepada siswa untuk mengungkapkan gagasannya. Selain itu

pembelajaran yang langsung ke dalam bentuk matematis juga dapat memicu

adanya miskonsepsi pada siswa, pembelajaran fisika memang perlu bentuk

matematis tetapi alangkah baiknya jika pembelajaran fisika dimulai dengan gejala

nyata atau fenomena kemudian baru dirumuskan dalam bentuk matematis.

Berdasarkan hasil penelitian Van den Berg (1991) tentang kekeliruan

siswa dalam memahami suatu konsep fisika, ditemukan bahwa kebanyakan siswa

secara konsisten mengembangkan konsep yang salah (miskonsepsi) yang secara

tidak sengaja akan terus menerus mengganggu pelajarannya. Apabila dalam

proses pembelajaran tidak mengungkapkan miskonsepsi yang sudah ada dalam

kognisi siswa sebelum materi pembelajaran diberikan, maka guru tidak akan

berhasil menanamkan konsep yang benar. Hal ini dapat mengakibatkan rendahnya

pemahaman konsep siswa dan adanya kekurangmampuan mereka dalam

memecahkan soal atau suatu permasalahan.

Berdasarkan hasil observasi kelas di salah satu SMA Negeri di Bandung

diperoleh bahwa pembelajaran masih didominasi dengan metode ceramah dimana

guru menjadi pusat pembelajaran, sehingga pembelajaran pun terjadi hanya

dengan komunikasi satu arah yaitu hanya transfer pengetahuan dari guru ke siswa.

Sit i Mulyat un, 2014

(13)

3

Dalam pembelajaran juga guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk

mengungkapkan gagasannya sehingga guru tidak akan mengetahui konsepsi awal

yang ada di benak siswa. Penggalian konsepsi awal siswa dapat dilakukan dengan

memberikan pertanyaan atau permasalahan yang berhubungan dengan materi

yang akan dibahas. Dengan hal ini guru dapat menggali konsepsi awal siswa,

mengetahui siswa yang mengalami miskonsepsi dan mengetahui miskonsepsi apa

yang ada pada siswa.

Berdasarkan hasil tes miskonsepsi materi listrik arus searah di salah satu

SMA Negeri di Bandung yang telah direkapitulasi pada Lampiran A.4 ditemukan

bahwa siswa mengalami miskonsepsi. Berikut miskonsepsi yang dialami oleh

siswa: a) Setiap rangkaian yang tersusun oleh kabel, lampu dan baterai pasti dapat

menyalakan lampu; b) Arus listrik adalah muatan positif yang mengalir dalam

konduktor dari kutub positif baterai menuju kutub negatif baterai; c) Elektron dari

baterai mengalir pada rangkaian dengan kecepatan mendekati kecepatan cahaya;

d) Penambahan baterai yang disusun seri menambah jumlah elektron pada

rangkaian; e) Kuat arus listrik pada titik dalam suatu rangkaian seri nilainya

bergantung pada jaraknya terhadap kutub-kutub baterai; f) Hambatan dapat

menyerap arus listrik; g) Kuat arus listrik pada setiap cabang rangkaian paralel

yang besar hambatannya sama nilainya bergantung pada jumlah cabang; h) Beda

potensial pada ujung-ujung rangkaian terbuka yang mengandung baterai sama

dengan nol.

Menurut Suparno (2005) miskonsepsi sulit dibenahi atau diperbaiki,

terlebih bila miskonsepsi itu dirasa dapat membantu memecahkan persoalan

tertentu. Clements (Suparno, 2005) mengungkapkan bahwa miskonsepsi juga

tidak hilang dengan metode mengajar yang klasik, yaitu metode ceramah.

Clements (Suparno, 2005) menganjurkan untuk menggunakan cara mengajar baru

yang lebih menantang konsepsi siswa. Cara baru itu harus dapat menimbulkan

pertanyaan pada siswa, menimbulkan keraguan dalam pikirannya, dan

kebingungan terhadap konsepsi awal yang dipegangnya. Beberapa ahli

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(14)

4

menyarankan menggunakan peristiwa anomali, yaitu peristiwa yang bertentangan

dengan konsepsi yang dibawa siswa.

Secara umum, metode yang menyediakan peristiwa anomali dapat lebih

membantu siswa mengubah konsepsi yang dirasakan tidak tepat. Peristiwa

anomali membuat siswa mengalami konflik dalam pikiran mereka sehingga terjadi

ketidakseimbangan, atau disekuilibrium. Ketidakseimbangan itulah yang menurut

Piaget akan menyebabkan siswa meragukan konsepsi awalnya sehingga ingin

mengubah dengan konsepsi yang baru. Dalam perubahan yang besar itulah

akhirnya terjadi proses akomodasi konsep.

Model pembelajaran perubahan konseptual (Conceptual Change Model)

merupakan salah satu model yang dapat digunakan untuk mengubah konsepsi

alternatif yang bertentangan dengan konsepsi ilmiah menjadi konsepsi ilmiah.

Model pembelajaran perubahan konseptual (Conceptual Change Model/CCM)

dikembangkan di Cornell University sejak tahun 1978. Menurut Stepans (Saiwood,

2011) model pembelajaran perubahan konseptual dapat membantu siswa untuk

mengidentifikasi dan melawan prakonsepsinya, sebagaimana dikemukakannya

bahwa:

The CCM instructional format helps students to learn by actively identifying and challenging their existing conceptions and skills. CCM lessons place the students in an environment that encourages them to confront their preconceptions and then work toward resolution and conceptual change. As they learn, their metacognition also develops.

Hasil penelitian Santyasa (2008) yang menerapkan model pembelajaran

perubahan konseptual menunjukkan bahwa model ini baik dalam pengembangan

pemahaman konsep fisika. Hasil penelitian Baser (2006) yang menerapkan strategi

konflik kognitif menunjukkan bahwa strategi konflik kognitif dapat meningkatkan

pemahaman konsep kalor dan suhu dalam pembelajaran fisika.

Menurut Duit (Suparno, 2005) strategi yang perlu dikembangkan dalam

model pembelajaran perubahan konseptual agar lebih efektif menyangkut dua hal

pokok: a.) guru membuat sedemikian rupa sehingga konsepsi awal siswa menjadi

Sit i Mulyat un, 2014

(15)

5

eksplisit dan tampak jelas; b.) guru menantang agar muncul konflik kognitif pada

siswa dan terjadi disekuilibrium dalam konsepsi siswa. Salah satu strategi yang

dapat digunakan dalam model pembelajaran perubahan konseptual yang sesuai

dengan kriteria di atas adalah konflik kognitif.

Strategi konflik kognitif dapat menciptakan suasana atau keadaan

ketidakpuasan siswa terhadap konsepsi yang dimilikinya sehingga memungkinkan

terjadinya perubahan konsepsi yang kuat pada siswa yang sesuai dengan konsepsi

ilmiah. Pada keadaan konflik kognitif siswa dihadapkan pada tiga pilihan yaitu

mempertahankan konsepsinya, mengubah sebagian konsepsinya melalui proses

asimilasi, atau mengubah konsepsinya menjadi konsepsi baru melalui proses

akomodasi.

Menurut Stepans (Saiwood, 2011), tahapan-tahapan pada CCM dengan

strategi konflik kognitif meliputi: 1) sajian masalah konseptual untuk

mengidentifikasi konsepsi awal siswa; 2) ekspos keyakinan siswa atas jawaban

yang diberikan serta argumentasinya; 3) konfrontasi konsepsi siswa dengan

strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual; 4) akomodasi konsep

baru oleh siswa; 5) penguatan konsepsi siswa; 6) perluasan pemahaman dan

penerapan pengetahuan secara bermakna. Selain digunakan untuk mengatasi siswa

yang miskonsepsi, CCM juga dapat digunakan untuk mengatasi siswa yang tidak

paham konsep. Pada tahapan 4 sampai dengan tahapan 6 yaitu tahapan eksplanasi

ilmiah berisi kegiatan konstruksi konsepsi pada benak siswa sehingga dapat

memahamkan siswa yang tidak paham konsep.

Pada proses konflik kognitif, terjadi kondisi yang tidak setara antara

konsepsi yang dimiliki siswa dengan keadaan atau kenyataan yang sebenarnya

sehingga akan terjadi kondisi ketidakseimbangan yang memungkinkan untuk

mengubah konsepsi lama menjadi konsepsi baru. Keadaan lingkungan atau

kenyataan yang disekitarnya dapat diperoleh ketika kepada siswa disajikan

fenomena-fenomena yang dapat mengkonfrontasi prakonsepsinya. Penyajian

fenomena dapat dilakukan dengan melakukan demonstrasi. Namun jika fenomena

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(16)

6

yang disajikan berupa fenomena mikroskopis yang tidak dapat dilihat secara

langsung maka diperlukan media lain agar penyajian fenomena dapat dilakukan.

Media simulasi virtual merupakan salah satu solusi untuk penyajian fenomena

yang mikroskopis dan abstrak. Simulasi virtual dapat menggambarkan

gejala/fenomena yang abstrak dan kompleks sehingga menjadi sesuatu yang

nyata, sederhana, sistematis dan sejelas mungkin (Wena, 2010). Misalnya pada

materi listrik arus searah, untuk mengkonfrontasi miskonsepsi bahwa arus listrik

adalah muatan positif yang bergerak dari kutub positif menuju kutub negatif

baterai, dapat digunakan simulasi virtual yang memperlihatkan gerakan elektron

pada rangkaian listrik saat rangkaian diberi beda potensial. Kepada siswa dapat

diperlihatkan bahwa yang bergerak atau mengalir pada rangkaian listrik adalah

pembawa muatan negatif atau elektron, elektron bergerak dari kutub negatif

menuju kutub positif baterai. Gerakan elektron merupakan salah satu fenomena

abstrak yang tidak bisa dilihat secara langsung, dengan bantuan simulasi virtual

maka fenomena yang abstrak tersebut dapat dilihat secara nyata. Dengan melihat

gambaran riil dari pergerakan elektron maka pada benak siswa akan terjadi

konflik dan memungkinkan konsepsinya berubah. Ronen (2000) menyatakan

dalam jurnalnya bahwa “simulations can provide unique advantages for

enhancing students’ understanding of the theoretical principles and for bringing

the gap between the theoretical idealized models, their formal representation and

reality”. Dengan adanya simulasi virtual dalam pembelajaran fisika dapat

membantu siswa untuk memahami suatu konsep fisika. Hal ini dapat terjadi

karena simulasi virtual dapat membandingkan model suatu konsep fisika secara

teori dengan model dalam kenyataan. Hasil penelitian Tambade (2011) yang

menggunakan simulasi virtual pada proses pembelajaran menunjukkan bahwa:

students in the experimental group substantially reduced their misconceptions in electrostatics and developed a functional understanding of physics. Through animations and simulations, it is possible for teachers to demonstrate the laws, concepts in visual form.

Sit i Mulyat un, 2014

(17)

7

Simulasi virtual selain dapat digunakan pada tahap konflik kognitif, juga

dapat digunakan pada tahap akomodasi konsep. Salah satu media simulasi virtual

yang dapat digunakan untuk penelitian ini adalah Physics Education of

Technology/PhET yang diproduksi oleh Colorado University dalam bentuk

simulasi interaktif dan virtual laboratory. Selain dengan adanya simulasi virtual,

pembelajaran juga dibantu dengan animasi maupun eksperimen untuk

menampilkan yang tidak dapat ditunjukkan oleh simulasi virtual.

Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai “Penerapan Strategi Konflik Kognitif Berbantuan Media Simulasi Virtual

Pada Model Pembelajaran Berorientasi Perubahan Konseptual Untuk Meningkatkan

Pemahaman Konsep dan Menurunkan Kuantitas Siswa yang Miskonsepsi”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana peningkatan pemahaman konsep

listrik arus searah dan penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi setelah

diterapkan strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual pada model

pembelajaran berorientasi perubahan konseptual?”

Untuk memperjelas permasalahan dalam penelitian ini, maka rumusan

masalah di atas diuraikan menjadi dua pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana peningkatan pemahaman konsep listrik arus searah setelah

diterapkan strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual pada

model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual?

2. Bagaimana penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi setelah diterapkan

strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual pada model

pembelajaran berorientasi perubahan konseptual?

1.3 Variabel Penelitian

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(18)

8

Variabel dalam penelitian ini terdiri dari dua jenis, yaitu variabel bebas

dan variabel terikat. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model

pembelajaran berorientasi perubahan konseptual (Conceptual Change Model),

sedangkan variabel terikatnya adalah pemahaman konsep listrik arus searah dan

kuantitas siswa yang miskonsepsi.

1.4 Definisi Operasional

Definisi operasional dalam penelitian ini adalah:

1. Strategi konflik kognitif berbantuan media simulasi virtual pada model

pembelajaran berorientasi perubahan konseptual (Conceptual Change Model)

didefinisikan sebagai pembelajaran yang menghadapkan siswa pada keadaan

konflik kognitif yaitu keadaan ketidakpuasan siswa terhadap konsepsi yang

dimilikinya sehingga memungkinkan terjadinya perubahan konsepsi yang ajeg

pada siswa yang sesuai dengan konsepsi ilmiah yang dibantu dengan media

simulasi virtual. Pada keadaan konflik kognitif konsepsi siswa bertentangan

dengan fenomena sebenarnya sehingga akan terjadi keadaan yang tidak

seimbang. Untuk menggambarkan fenomena-fenomena yang mikroskopis dan

abstrak digunakan bantuan media simulasi virtual. Tahapan pembelajaran pada

model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual yaitu: 1) sajian

masalah konseptual untuk mengidentifikasi konsepsi awal siswa; 2) ekspos

keyakinan siswa atas jawaban yang diberikan serta argumentasinya; 3)

konfrontasi konsepsi siswa dengan strategi konflik kognitif berbantuan media

simulasi virtual; 4) akomodasi konsep baru oleh siswa; 5) penguatan konsepsi

siswa; 6) perluasan pemahaman dan penerapan pengetahuan secara bermakna.

Proses konflik kognitif terdapat pada salah satu tahapan dalam model

pembelajaran berorientasi perubahan konseptual. Model pembelajaran

berorientasi perubahan konseptual merupakan variabel bebas. Keterlaksanaan

model pembelajaran diobservasi oleh beberapa observer melalui lembar

observasi keterlaksaan pembelajaran. Lembar observasi keterlaksanaan

pembelajaran terdapat pada lampiran C.6.

Sit i Mulyat un, 2014

(19)

9

2. Pemahaman konsep didefinisikan sebagai salah satu aspek ranah kognitif pada

taksonomi Anderson yang merupakan aspek kognitif memahami (C2).

Pemahaman konsep adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa

mampu memahami arti/makna dari konsep serta fakta yang diketahuinya.

Dalam hal ini, siswa tidak mengahafal secara verbalitas, tetapi memahami

konsep dari konsep atau masalah. Proses kognitif pemahaman konsep yang

diukur antara lain menjelaskan, mengklasifikasi, dan membandingkan.

Peningkatan pemahaman konsep yang dimaksud adalah perubahan

pemahaman konsep ke arah yang lebih tinggi dari sebelum pembelajaran ke

setelah pembelajaran. Peningkatan pemahaman konsep dihitung dengan

menggunakan rumus N-Gain (Normalized Gain) yang dikembangkan oleh

Hake (1999).

3. Kuantitas siswa yang miskonsepsi didefinisikan sebagai jumlah siswa yang

memiliki konsepsi awal yang tidak sesuai dengan konsepsi ilmiah. Penurunan

kuantitas siswa yang miskonsepsi didefinisikan sebagai perubahan kuantitas

siswa yang miskonsepsi ke arah yang lebih rendah dari sebelum pembelajaran

ke setelah pembelajaran. Teknik yang digunakan untuk mengidentifikasi

miskonsepsi yaitu teknik CRI. Teknik CRI (Certainty of Response Index)

merupakan ukuran tingkat keyakinan/kepastian siswa dalam menjawab setiap

pertanyaan (soal) yang diberikan. CRI didasarkan pada enam skala (0 - 5) dan

diberikan bersamaan dengan setiap jawaban suatu soal. Penurunan kuantitas

siswa yang miskonsepsi diukur dengan menghitung selisih jumlah siswa yang

miskonsepsi pada saat sebelum perlakuan dengan jumlah siswa yang

miskonsepsi pada saat setelah perlakuan. Penurunan kuantitas siswa yang

miskonsepsi dihitung pada setiap konsep listrik arus searah.

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan permasalahan yang telah dikemukakan, tujuan dari penelitian

ini adalah:

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(20)

10

1. Memperoleh gambaran tentang peningkatan pemahaman konsep listrik arus

setelah diterapkan strategi konflik kognitif berbantuan simulasi virtual pada

model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual.

2. Memperoleh gambaran tentang penurunan kuantitas siswa yang miskonsepsi

setelah diterapkan strategi konflik kognitif berbantuan simulasi virtual pada

model pembelajaran berorientasi perubahan konseptual.

1.6 Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat:

1. Menjadi bukti tentang potensi penerapan strategi konflik kognitif pada model

pembelajaran berorientasi perubahan konseptual (Conceptual Change Model)

berbantuan media simulasi virtual dalam meningkatkan pemahaman konsep

dan menurunkan kuantitas siswa yang miskonsepsi.

2. Memperkaya hasil penelitian mengenai strategi konflik kognitif pada model

pembelajaran berorientasi perubahan konseptual (Conceptual Change Model)

berbantuan media simulasi virtual dalam meningkatkan pemahaman konsep

dan menurunkan kuantitas siswa yang miskonsepsi.

3. Bahan informasi, perbandingan, atau rujukan yang dapat dimanfaatkan oleh

berbagai pihak yang berkepentingan. Baik guru, peneliti pendidikan,

mahasiswa LPTK, dan lain-lain.

Sit i Mulyat un, 2014

(21)

60

DAFTAR PUSTAKA

Anderson, Lorin W. et al (Eds). (2001). A taxonomy for learning, teaching, and assessing: a revision of Blooms’ Taxonomy of educational objectives. New York: Addison Wesley Longman, Inc. Dalam Taksonomi Kognitif Oleh: Ikhlasul Ardi Nugroho.

Arikunto, Suharsimi. (2009). Teori-Teori Evaluasi Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.

Arikunto, Suharsimi. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.

Baser, Mustafa. (2006). Fostering Conceptual Change By Cognitive Conflict Based Instruction On Students’ Understanding Of Heat And Temperature Concepts. Eurasia Journal of Mathematics, Science and Technology Education Vol 2 No. 2.

Belalangtue. (2010). Komputer sebagai Media Pembelajaran Fisika. [Online] tersedia: http://belalangtue.wordpress.com/2010/07/01/komputer-sebagai-media-pembelajaran-fisika/ [12 Mei 2012].

Dahar, Ratna Wilis. (1989). Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Depdiknas. (2006). Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Jakarta: Depdiknas.

Gunstone, Richard F et al. (1997), Metacognition and Conceptual Change, Faculty of Science Education, Monash University.

Hake, R. (1999). Analyzing Change/Gain Score. Indiana University 24245 Hatteras Street, Woodland Hills, CA, 91367 USA.

Hamzah, B. 2007. Model Pembelajaran Menciptakan Prose Belajar Mengajar yang Kreatif dan Efektif. Jakarta: Bumi Aksara.

Hasan, S., D. Bagayoko, D., and Kelley, E. L., (1999), Misconseptions and the Certainty of Response Index (CRI), Phys. Educ. 34(5), pp. 294 - 299.

Posner, George J., Strike, Kenneth A., Hewson, Peter W., and Gertzog, William A., (1982), Accomodation of a Scientific Conception: Toward a Theory of

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

(22)

61

Conceptual Change. Science Education Vol. 88. No. 2, 211-227. John Wiley and Sons.

Riduwan. (2012). Skala Pengukuran Variabel-Variabel Penelitian. Bandung: Alfabeta.

Ronen, M, et al. (2000). Simulation – A Bridge Between Theory And Reality: The Case Of Electric Circuits. Dalam Journal of Computer Assisted Learning, Vol 16, 14-26.

Saiwood Publication. (2011). Conceptual Change Model: The CCM Handbook. [Online]. Tersedia: http://saiwood.com/the-conceptual-change-model/. [17 Oktober 2012].

Santyasa, I Wayan. (2005). Model Pembelajaran Inovatif Dalam Implemetasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. [Online]. Tersedia: www.freewebs.com/santyasa/.../MODEL_MODEL_PEMBELAJARAN_ INOVATIF [29 Februari 2012].

Santyasa, I Wayan. (2008). Pengembangan Pemahaman Konsep dan Kemampuan Pemecahan Masalah Fisika Bagi Siswa SMA Dengan Pemberdayaan Model Perubahan Konseptual Berseting Investigasi Kelompok. Universitas Pendidikan Ganesha.

Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

Suparno, Paul. (2005). Miskonsepsi dan Perubahan Konsep Dalam Pendidikan Fisika. Jakarta: PT Grasindo.

Tambade, P, et al. (2011). Assessing the Effectiveness of Computer Assisted Instructions in Physics at Undergraduate Level. Dalam Eurasian J. Phys. Chem. Educ., Juli 2011. Vol 3, No.2, 127-136.

Tayubi, Y. R. (2005). Identifikasi Miskonsepsi Pada Konsep-Konsep Fisika Menggunakan Certainty of Response Index (CRI). No. 3/XXIV/2005. Universitas Pendidikan Indonesia.

Van den Berg, Euwe. (1991). Miskonsepsi Fisika dan Remediasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana Press.

Wadsworh, Barry J. (1984). Piaget’s Cognitive and Affective Development.

(23)

62

Wena, Made. (2010). Strategi Pembelajaran Inovatif Kontemporer. Jakarta: Bumi Aksara.

Sit i Mulyat un, 2014

PENERAPAN ST RAT EGI KONFLIK KOGNIT IF BERBANT UAN MEDIA SIMULASI VIRT UAL PADA MODEL PEMBELAJARAN BERORIENT ASI PERUBAHAN KONSEPT UAL UNT UK MENINGKAT KAN PEMAHAMAN KONSEP DAN MENURUNKAN KUANT IT AS SISWA YANG MISKONSEPSI

Referensi

Dokumen terkait

Florindo Makmur merupakan perusahaan yang pengolahan singkong menjadi tepung tapioka sebagai produk jadi.. Perusahaan ini berlokasi

Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran

bahwa berdasarkan ketentuan Pasal 251 ayat (3) Undang- Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, dalam hal Gubernur sebagai wakil Pemerintah tidak

Program layanan dasar efektif untuk meningkatkan pengelolaan diri dalam. belajar (academic self

Judul Skripsi : Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik, dan Protein Kasar Ransum yang Mengandung Tepung Limbah Ikan Gabus Pasir (Butis amboinensis) sebagai Substituti Tepung

Program Bimbingan dan Konseling untuk Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa SMP.. Tesis pada Sekolah Pascasarjana

[r]

Hasil Pengolahan Data Penerapan Metode Demonstrasi melalui Media Kardus dalam Meningkatkan Keterampilan Pemecahan Masalah pada Anak TK .... Hasil Pengolahan Data