MATRIKS DAN
OPERASI MATRIKS
Departemen Matematika
Fakultas Matematika
dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Indonesia
Sub-Capaian Pembelajaran Mata Kuliah
Mampu menjelaskan konsep dasar matriks
(C2)
MATERI
Notasi dan TerminologiMatriks
Operasi pada Matriks
Kesamaan Matriks Penjumlahan dan Pengurangan Matriks Perkalian Matriks dengan Skalar Perkalian Matriks Matriks Dipartisi
Notasi Matriks
Bentuk larik persegi panjang dari bilangan-bilangan sering muncul dalam masalah nyata. Contohnya, larik persegi panjang berikut yang terdiri dari tiga baris dan tujuh kolom yang menyatakan banyaknya jam seorang pelajar menghabiskan waktu untuk tiga pelajaran dalam jangka waktu seminggu.
Senin Selasa Rabu Kamis Jumat Sabtu Minggu
Matematika 2 3 2 4 1 4 2
Sejarah 0 3 1 4 3 2 2
Notasi Matriks
Bila data tersebut ditulis dalam bentuk larik persegi panjang, dengan
membuang judul kolom dan baris, diperoleh bentuk yang disebut matriks, sebagai berikut
2 3 2 4 1 4 2 0 3 1 4 3 2 2 4 1 3 1 0 0 2
Definisi 1.
Matriks
adalah larik persegi panjang dari bilangan-bilangan. Bilangan dalam larik disebutentri
dari matriks.CONTOH 1.
MATRIKS
o
Beberapa contoh matriks
o
Ukuran matriks
dinyatakan dalam banyak baris dan banyak kolom sebagai berikut,3 x 2, 1 x 4, 3 x 3, 2 x 1, 1 x 1
,
4 3 1 , 0 0 0 1 0 2 , 3 -0 1 2 , 4 1 0 3 2 1 2 1 − − # baris #kolomMatriks baris atau vektor baris Matriks kolom atau
vektor kolom
Notasi dan
Terminologi
Matriks
• Matriks 𝐴 ukuran 𝑚 × 𝑛 memiliki bentuk umum seperti berikut,
𝐴 =
𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛
⋮ ⋮ ⋮
𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ⋯ 𝑎𝑚𝑛
dengan entri bilangan real.
• Entri di baris ke 𝑖 dan kolom ke j ditandai dengan 𝑎𝑖𝑗 atau 𝐴 𝑖𝑗
•
Vektor baris
𝐚 = 𝑎1 𝑎2 … 𝑎𝑛 adalah matriksberukuran 1 × 𝑛
•
Vektor kolom
𝐛 = 𝑏1 𝑏2 ⋮ 𝑏𝑚Notasi dan
Terminologi
Matriks
• Matriks dapat ditulis dengan notasi sederhana
𝑎𝑖𝑗 𝑚×𝑛 atau 𝑎𝑖𝑗
• Matrik A dengan n baris dan n kolom disebut
matriks
persegi beroder n
• Entri yang berbayang, 𝑎11, 𝑎22, ⋯ , 𝑎𝑛𝑛 disebut
diagonal
utama
dari A 𝐴 = 𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛 ⋮ ⋮ ⋮ 𝑎𝑛1 𝑎𝑛2 ⋯ 𝑎𝑛𝑛Kesamaan Matriks
=
=
=
0
4
3
0
1
2
,
5
3
1
2
,
3
1
2
C
B
x
A
o Jika 𝑥 = 5, maka 𝐴 = 𝐵o Semua nilai selain 𝑥 = 5 mengakibatkan 𝐴 ≠ 𝐵
o Tidak ada nilai x agar A=C . Mengapa? Karena kedua matriks memiliki ukuran yang berbeda.
Definisi 2.
Dua buah matriks dikatakan sama jika memiliki ukuran yang sama dan entri bersesuaian yang sama.
Operasi Matriks
Penjumlahan & Pengurangan Perkalian matriks dengan skalar Perkalian matriks Menentukan keterdefinisian perkalian matriks Matriks dipartisi Perkalian atas kolom/baris Perkalian sebagai kombinasi linier Bentuk matriks sistem linier Transpos dari matriksPenjumlahan dan Pengurangan Matriks
DEFINISI 3
•
Jika
𝐴
dan
𝐵
adalah matriks yang berukuran sama, maka
•
Jumlah
𝐴 + 𝐵
adalah matrik yang diperoleh dengan
menjumlahkan entri
𝐵
dengan entri
𝐴
yang bersesuaian.
•
Selisih
𝐴 − 𝐵
adalah matrik yang diperoleh dengan
mengurangkan entri
𝐴
dengan entri
𝐵
yang bersesuaian.
•
Matriks dengan ukuran berbeda tidak dapat dijumlahkan
maupun dikurangkan.
𝑨 + 𝑩
𝒊𝒋= 𝑨
𝒊𝒋+ 𝑩
𝒊𝒋= 𝒂
𝒊𝒋+ 𝒃
𝒊𝒋𝑨 − 𝑩
𝒊𝒋= 𝑨
𝒊𝒋− 𝑩
𝒊𝒋= 𝒂
𝒊𝒋− 𝒃
𝒊𝒋Contoh 2.
Penjumlahan
dan
Pengurangan
Matriks
=
−
−
−
=
−
−
=
2
2
1
1
,
5
4
2
3
1
0
2
2
1
5
3
4
,
0
7
2
4
4
2
0
1
3
0
1
2
C
B
A
−
−
−
−
−
−
=
−
−
=
+
5
11
4
1
5
2
2
3
2
5
2
6
,
5
3
0
7
3
2
2
1
4
5
4
2
B
A
B
A
Misalkan diberikan matriks 𝐴, 𝐵 dan 𝐶,
Penjumlahan dan pengurangan dari A dan B adalah
Matriks A dan C tak dapat dioperasikan jumlah atau kurang karena ukuran matriksnya berbeda.
Perkalian Matriks dan Skalar
DEFINISI 4.
Jika
𝐴
adalah matriks dan
𝑐
adalah skalar, perkalian
𝑐𝐴
adalah matriks
yangdiperoleh dengan mengalikan setiap entri matriks
𝐴
dengan skalar
𝑐
.
Matriks
𝑐𝐴
dikatakan
perkalian skalar
dari
𝐴
.
Perkalian Matriks dan Skalar
o Perhatikan matriks berikut
o Contoh perkalian skalar dari 𝐴, 𝐵 dan 𝐶 adalah
o (−1)𝐵 biasa ditulis sebagai – 𝐵
−
=
−
−
=
=
12
0
3
3
6
9
,
5
3
1
7
2
0
,
1
3
1
4
3
2
C
B
A
( )
−
=
−
−
−
=
=
4
0
1
1
2
3
,
5
3
1
7
2
0
1
,
2
6
2
8
6
4
2
A
B
13C
Perkalian Matriks
Definisi 5.
Jika 𝐴 matriks ukuran 𝑚 × 𝑟 dan 𝐵 matriks ukuran 𝑟 × 𝑛 maka hasil kali 𝐴𝐵 adalah matriks ukuran 𝑚 × 𝑛 dimana netri ditentukan
sebagai berikut:
o Untuk mencari entri baris-𝑖 dan kolom-𝑗 dari 𝐴𝐵, ambil baris ke-𝑖
dari matriks 𝐴 dan kolom-𝑗 dari matriks 𝐵.
o Kalikan entri yang bersesuaian dari baris dan kolom bersamaan dan kemudian jumlahkan untuk mendapatkan 𝐴𝐵 𝑖𝑗
Contoh 3.
Perkalian
Matriks
Misalkan diberikan matriks 𝐴 dan 𝐵
o Karena 𝐴 adalah matriks 2 × 3dan 𝐵 3 × 4 maka 𝐴𝐵 terdefinisi dan ukuran 𝐴𝐵 adalah 2 × 4.
o Untuk menentukan entri baris 2 kolom 3 dari 𝐴𝐵, pisahkan baris 2 dari matriks 𝐴 dan kolom 3 dari matriks 𝐵 seperti ilustrasi di bawah,
Contoh 3 (lanjutan)
•
Perhitungan entri lainnya adalah sebagai berikut,
Catatan.
Perkalian matriks dapat terdefinisi jika banyak kolom dari faktor pertama 𝐴 sama dengan banyak baris dari faktor kedua 𝐵
Perkalian
Matriks
o
Secara umum, jika
𝐴 = 𝑎
𝑖𝑗adalah matriks berukuran
𝑚 × 𝑟
dan
𝐵 = 𝑏
𝑖𝑗adalah matriks berukuran
𝑟 × 𝑛
,
maka perkalian dari bagian yang berbayang seperti ini,
o
adalah entri
𝐴𝐵
𝑖𝑗yaitu baris
𝑖
dan kolom
𝑗
dari
𝐴𝐵
Matriks Dipartisi
Matriks dapat dibagi atau dipartisi menjadi matriks lebih kecil dengan menarik garis horizontal/vertikal antara baris/kolom yang dipilih
1. Ada 4 partisi sub matriks
𝐴11 , 𝐴12, 𝐴21 ,dan 𝐴22 .
2. Partisi 𝐴 menjadi matriks baris𝒓1 , 𝒓2, dan 𝒓3 . 3. Partisi A menjadi matriks kolom 𝒄1, 𝒄2 , 𝒄3 ,dan 𝒄4 .
𝐴 = 𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎14 𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑎24 𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎34 = 𝐴11 𝐴12 𝐴21 𝐴22 𝐴 = 𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎14 𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑎24 𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎34 = 𝐫1 𝐫2 r𝟑 𝐴 = 𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎14 𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑎24 𝑎31 𝑎32 𝑎33 𝑎34 = 𝐜𝟏 𝐜2 𝐜3 𝐜4
Perkalian Matriks Atas Kolom
atau Baris
Partisi matriks sering digunakan untuk memperoleh entri tertentu dari
𝐴𝐵
tanpa
harus menghitung semua perkalian.
Jika ingin mendapat kolom tertentu dari
𝐴𝐵
dapat diperoleh dengan mempartisi
matriks
𝐵
menjadi vektor kolom,
𝐴𝐵 = 𝐴 𝐛
1𝐛
2… 𝐛
𝑛= [𝐴𝐛
1𝐴𝐛
2… 𝐴𝐛
𝑛]
Jika ingin mendapat baris tertentu dari
𝐴𝐵
dapat diperoleh dengan mempartisi
matriks
𝐴
menjadi vektor baris,
𝐴𝐵 =
𝐚
1𝐚
2⋮
𝐚
𝐵 =
𝐚
1𝐵
𝐚
2𝐵
⋮
𝐚
𝐵
𝐴𝐵 dihitung kolom demi kolom
Perkalian Matriks Atas Kolom
atau Baris
•
Misalkan
𝐴 =
1 2 4
2 6 0
,
𝐵 =
4
1
4 3
0 −1 3 1
2
7
5 2
•
Kolom kedua
dari AB dapat dihitung dengan cara:
•
Baris pertama
dari AB dapat dihitung dengan cara:
Kolom kedua matriks 𝐵 Kolom kedua matriks A𝐵 Baris pertama matriks 𝐴 Baris pertama matriks 𝐴𝐵1 2
4
2 6
0
1
−1
7
=
27
−4
1 2 4 4 1 4 3 0 −1 3 1 = [12 27 30 13]Perkalian Matriks Sebagai
Kombinasi Linier
Definisi
Jika
𝐴
1
, 𝐴
2
, … , 𝐴
𝑟
adalah matriks berukuran sama, jika
𝑐
1
, 𝑐
2
, … , 𝑐
𝑟
adalah skalar, maka bentuk berikut
𝑐
1
𝐴
1
+ 𝑐
2
𝐴
2
+ ⋯ + 𝑐
𝑟
𝐴
𝑟
disebut
kombinasi linier
dari
𝐴
1
, 𝐴
2
, … , 𝐴
𝑟
dengan
koefisien
𝑐
1
, 𝑐
2
, … , 𝑐
𝑟
.
Perkalian Matriks Sebagai
Kombinasi Linier
Misalkan 𝐴 adalah matriks berukuran 𝑚 × 𝑛 dan x vektor kolom berukuran 𝑛 × 1,
𝐴 = 𝑎11 𝑎12 ⋯ 𝑎1𝑛 𝑎21 𝑎22 ⋯ 𝑎2𝑛 ⋮ ⋮ ⋮ 𝑎𝑚1 𝑎𝑚2 ⋯ 𝑎𝑚𝑛 dan 𝐱 = 𝑥1 𝑥2 ⋮ 𝑥𝑛 Maka, 𝐴𝐱 = 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + … + 𝑎1𝑛𝑥𝑛 𝑎21𝑥1 + 𝑎22𝑥2 + … + 𝑎2𝑛𝑥𝑛 ⋮ 𝑎11𝑥1 + 𝑎12𝑥2 + … + 𝑎1𝑛𝑥𝑛 = 𝑥1 𝑎11 𝑎21 𝑎𝑚1 + 𝑥2 𝑎12 𝑎22 𝑎𝑚2 + ⋯ + 𝑥𝑛 𝑎1𝑛 𝑎2𝑛 𝑎𝑚𝑛
Contoh
Perkalian Matriks Sebagai Kombinasi Linier
Perkalian matriks
1 3
2
1 2
−3
2 1
−2
2
−1
3
=
1
−9
−3
dapat dinyatakan sebagai kombinasi linier vektor kolom
2
−1
1
2
− 1
3
2
1
+ 3
2
−3
−2
=
1
−9
−3
Contoh
Kolom
𝐴𝐵
Dinyatakan Sebagai Kombinasi Linier
𝐴𝐵 = 1 2 4 2 6 0 4 1 4 3 0 −1 3 1 2 7 5 2 = 12 27 30 13 8 −4 26 12
Masing-masing kolom 𝐴𝐵 dapat ditulis sebagai kombinasi linier dari vektor kolom𝐴
dengan koefisiennya adalah entri kolom 𝐵.
12 8 = 4 1 2 + 0 2 6 + 2 4 0 27 −4 = 1 2 − 2 6 + 7 4 0 30 26 = 4 1 2 + 3 2 6 + 5 4 0 13 1 2 4
Ekspansi Kolom-Baris
Misalkan:
matriks
𝐴
ukuran
𝑚 × 𝑟
dipartisi menjadi:
𝑟
vektor kolom
𝐜
1, 𝐜
2, … , 𝐜
r(ukuran
𝑚 × 1
) dan
matriks
𝐵
ukuran
𝑟 × 𝑛
dipartisi menjadi:
𝑟
vektor baris
𝐫
1, 𝐫
2, … , 𝐫
r(ukuran
1 × 𝑛
)
Setiap suku dari penjumlahan ini
𝐜
1𝐫
1+ 𝐜
2𝐫
2+ ⋯ + 𝐜
r𝐫
radalah matriks ukuran
𝑚 × 𝑛
.
Akibatnya, ekspansi kolom-baris
𝐴𝐵
adalah:
𝐴𝐵 = 𝐜
1𝐫
1+ 𝐜
2𝐫
2+ ⋯ + 𝐜
r𝐫
rContoh
Kolom
𝐴𝐵
Dinyatakan Sebagai Kombinasi Linier
28 Misalkan 𝐴𝐵 adalah 𝐴𝐵 = 1 3 2 −1 2 0 4 −3 5 1
Partisi 𝐴 menjadi vektor kolom dan 𝐵 vektor baris
𝒄1 = 1
2 , 𝒄2 = 3
−1 ; 𝐫1 = 2 0 4 , 𝐫2 = 2 0 4
Ekspansi kolom-baris 𝐴𝐵 adalah
𝐴𝐵 = 1 2 2 0 4 + 3 −1 2 0 4 = 2 0 4 4 0 8 + −9 15 3 3 −5 −1 Hasil kali 𝐴𝐵: −7 15 7
Bentuk Matriks dari Sistem Linier
◼
Perhatikan sistem dg m
persamaan
linier dan n variabel
◼
Dua buah matriks dikatakan sama jika
entri yg bersesuaian sama
◼
Matriks m x n
di sebelah kiri dari
persamaan ini dapat ditulis sebagai
Bentuk Matriks dari Sistem Linier (1/2)
•
Matriks
𝐴
disebut
matriks koefisien
dari sistem
•
Matriks diperbesar dari sistem diperoleh dengan menggabungkan
b
ke
𝐴
sebagai
kolom terakhir:
𝐴 𝐛] =
𝑎
11𝑎
12…
𝑎
1𝑛𝑏
1𝑎
21𝑎
22…
𝑎
2𝑛𝑏
2⋮
⋮
⋮
⋮
𝑎
𝑚1𝑎
𝑚2…
𝑎
𝑚𝑛𝑏
𝑚DEFINISI
Jika
𝐴
sembarang matriks berukuran
𝑚 × 𝑛
, maka transpose dari
𝐴
,
ditulis
𝐴
𝑇, didefinisikan sebagai matriks berukuran
𝑛 × 𝑚
yang
merupakan hasil menukar baris dan kolom dari
𝐴
; yaitu kolom
pertama dari
𝐴
𝑇adalah baris pertama dari
𝐴
, kolom kedua dari
𝐴
𝑇adalah baris kedua dari
𝐴
, dan seterusnya.
Transpos Matriks (1/2)
Misal diketahui matriks,
𝐴 =
𝑎
11𝑎
12𝑎
13𝑎
14𝑎
21𝑎
22𝑎
23𝑎
24𝑎
31𝑎
32𝑎
33𝑎
34, 𝐵 =
2 3
1 4
5 6
, 𝐶 = 1 3 5 , 𝐷 = [4]
Maka transpos dari matriks ini adalah,
𝐴
𝑇=
𝑎
11𝑎
21𝑎
31𝑎
12𝑎
22𝑎
32𝑎
13𝑎
23𝑎
33𝑎
14𝑎
24𝑎
34, 𝐵
𝑇=
2 1 5
3 4 6
, 𝐶
𝑇=
1
3
5
, 𝐷
𝑇= [4]
Transpos Matriks (2/2)
Perhatikan bahwa entri baris
𝑖
dan kolom
𝑗
dari
𝐴
𝑇adalah entri
dari baris
𝑗
dan kolom
𝑖
dari
𝐴
:
𝐴
𝑇 𝑖𝑗= 𝐴
𝑗𝑖.
Dalam kasus
𝐴
matriks persegi, transpos dari
𝐴
diperoleh dengan
menukar entri yang posisinya simetri terhadap diagonal utama
menukar entri yang posisinya
𝐴 =
1
−2 4
3
7
0
−5
8
6
→
1
−2 4
3
7
0
−5
8
6
→ 𝐴
𝑇=
1
3
−5
−2 7
8
4
0
6
Trace
dari Matriks
Contoh matriks dengan trace-nya
𝐴 = 𝑎11 𝑎12 𝑎13 𝑎21 𝑎22 𝑎23 𝑎31 𝑎32 𝑎33 , 𝐵 = −1 2 7 0 3 5 −8 4 1 2 7 −3 4 −2 1 0