• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keywords : Tax Review, income tax (PPh) Agency

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Keywords : Tax Review, income tax (PPh) Agency"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN TAX REVIEW ATASPAJAK PENGHASILAN

(PPh) BADAN CV. TRI KARYA BERSAMA

Ebid Indra Rukmanah, Syafi’i, Juliani Pudjowati

Prodi Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Bhayangkara Surabaya ebidrukman@gmail.com

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan tax review atas pajak penghasilan (PPh) Badan pada CV. Tri Karya Bersama tahun pajak 2016 serta untuk mengetahui apakah perusahaan telah melaksanakan kewajiban perpajakannya sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Teknik yang dipergunakan dalam pengumpulan data ini adalah observasi, wawancara, dan dokumentasi. Setelah diterapkan tax review atas pajak penghasilan (PPh) Badandiketahui bahwa tingkat kepatuhan pajak CV. Tri Karya Bersama sudah full

comply, meski demikian CV. Tri Karya Bersamaharus tetapmelakukan tax review

secara teratur setiap bulan agar kewajiban perpajakan lebih terpantau dan menghindari kesalahan kewajiban perpajakan meskipun perusahaan sudah melakukan pemotongan, pelaporan dan penyetoran perpajakan sesuai dengan peraturan perpajakan

Kata Kunci : Tax Review, Pajak Penghasilan (PPh) Badan

ABSTRACT

The purpose of this study is to determine the application of tax review of income tax (PPh) Agency at CV. Tri Karya Bersama fiscal year 2016 and to find out whether the company has implemented its tax obligations in accordance with applicable tax regulations.This research is a qualitative research using case study method. The techniques used in this data collection are observation, interview, and documentation. After applied tax review on income tax (PPh) Agency note that the tax compliance level CV. Tri Karya Bersama is full comply, however CV. Tri Karya Bersama must continue to conduct regular tax review every month so that the obligation of taxation is more observed and avoids the mistake of taxation obligation even though the company has done the tax deduction, reporting and depositing in accordance with the tax regulation

Keywords : Tax Review, income tax (PPh) Agency

PENDAHULUAN

Pajak merupakan salah satu sumber penerimaan negara yang penting.

(2)

pengeluaran rutin maupun pengeluaran pembangunan. Sedangkan menurut

Undang–Undang Republik Indonesia Nomer 6 Tahun 1983 tentang Ketentuan

Umum dan Tata Cara Perpajakan sebagaimana telah diubah dengan Undang–

Undang Republik Indonesia Nomer 16 Tahun 2009 Pasa 1 ayat 1 menjelaskan

bahwa Pajak adalah kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang

pribadi atau badan yang bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan

tidak mendapatkan imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan

Negara bagi sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Pemungutan pajak di Indonesia saat ini menggunakan dua sistem, yaitu

Self Assessment System dan Withholding System. sistem Self Assessment pada

Undang-undang Perpajakan No 8 Tahun 1983, kemudian dilanjutkan pada UU No

11 Tahun 1994, kemudian dilanjutkan pada UU No 18 Tahun 2000, dan terakhir

pada UU No 42 Tahun 2009. Sistem ini memberikan keleluasaan pada Wajib

Pajak untuk menghitung dan memperhitungkan pajaknya sendiri dan melaporkan

serta menyetorkan pajaknya ke kas negara sesuai ketentuan perpajakan yang

berlaku. Peraturan perpajakan yang seringkali mengalami perubahan secara terus

menerus membuat Wajib Pajak kebingungan dan menganggap bahwa pajak

merupakan hal yang rumit dan sulit untuk dipelajari ataupun dipahami. Kelalaian

dalam memenuhi kewajiban perpajakan ini tentunya akan menimbulkan kerugian

baik secara moral maupun materil bagi perusahaan dan akan mengganggu

operasional perusahaan.

Salah satu fungsi manajemen pajak berupa internal Tax Review, yaitu

upaya oleh Wajib Pajak untuk secara proaktif dan mandiri melakukan proses

Assessment terhadap berbagai hal yang menjadi kewajiban perpajakan harus

dilakukan untuk meminimalkan resiko dalam pemeriksaan pajak karena

ketidakmampuan Wajib Pajak dalam melaksanakan secara benar peraturan pajak.

Menurut Simbolon (2013) Penelaahan pajak atau Tax Review merupakan suatu

tindakan penelaahan terhadap seluruh transaksi perusahaan guna menghitung

jumlah pajak yang terutang dan memprediksi potensi pajak yang mungkin timbul

berdasarkan peraturan dan perundang-undangan pajak yang berlaku. Elemen

(3)

tercatat dalam laporan keuangan tersebut juga bisa digunakan untuk menentukan

dan menghitung potensi Withholding Tax yang terutang. Hal tersebut akan

memengaruhi SPT Masa PPh Pasal 21, PPh Pasal 22, PPh Pasal 23, PPh Pasal 24,

PPh Pasal 25, PPh Pasal 26 dan PPh Pasal 4 ayat(2) perusahaan.

Sebelum Wajib Pajak menyusun SPT Tahunan PPh, sebaiknya Wajib

Pajak terlebih dahulu melakukan Review atas pemenuhan kewajiban

perpajakannya dalam satu tahun pajak. Mills (2003) menyatakan, sebelum

dilakukan pemeriksaan oleh fiskus, secara internal Wajib Pajak sebaiknya

mengadakan Review terhadap perhitungan dan laporan pajak beserta dengan

pembukuannya untuk meminimalisir kesalahan. Perusahaan yang melakukan

kegiatan usaha harus memenuhi kewajiban perpajakan sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku pada negara di mana perusahaan itu

menjalankan kegiatan usaha (Zheng, 2002). Tax Review dapat dilakukan secara

mandiri oleh perusahaan atau dilakukan oleh pihak ketiga, yaitu konsultan pajak

yang dapat memberikan nasihat dan masukan tentang perpajakan kepada

perusahaan (Thomas, 2013:5). Pemilik perusahaan dan konsultan pajak harus

sama-sama memahami keadaan perusahaan dan membuat rencana yang berkaitan

dengan perpajakan perusahaan agar memberi kontribusi maksimum bagi

perusahaan (Reilly, 2011). Tax Review juga dapat menunjukkan transaksi mana

yang memiliki potensi pajak dalam suatu perusahaan (Nendick, 1998).

CV. Tri Karya Bersama merupakan perusahaan yang bergerak dalam

bidang perencanaan, pelaksanaan konstruksi dan pengembangan property atau

sering disebut dengan (general kontraktor) di Surabaya dan bertahan dengan

banyaknya para kompetitor yang mendirikan perusahaan di bidang yang sama.

CV. Tri Karya Bersama dalam kegiatan usahanya ini selalu berhubungan dengan

pihak penyedia barang dan jasa bisa melalui pedagang eceran dan atau langsung

kepada distributornya.Tax Review memperlihatkan bagaimana suatu perusahaan

yang termasuk dalam kategori Wajib Pajak yang memiliki kepatuhan dalam

memenuhi kewajiban perpajakannya. Internal Tax Review yang dilakuakan pada

(4)

perusahaan. Aspek perpajakan yang ada dalam perusahaan meliputi Pajak

Penghasilan (PPh) Badan, PPh Pasal 21, PPh Pasal 23, dan PPh Pasal 4 ayat(2).

TINJAUAN PUSTAKA Pajak

Definisi pajak menurut Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1983

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 16 Tahun

2009 tentang Ketentuan Umum Dan Tata Cara Perpajakan, pajak adalah

kontribusi wajib kepada negara yang terutang oleh orang pribadi atau badan yang

bersifat memaksa berdasarkan Undang-Undang, dengan tidak mendapatkan

imbalan secara langsung dan digunakan untuk keperluan negara bagi

sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Sistem pemungutan pajak

Menurut Mardiasmo (2008:90) terdapattigasistempemungutan pajakyaitu.

1. Official Assessment System

Official Assessment System adalah suatu system pemungutan yang

memberi wewenang kepada pemerintah(fiskus) untuk menentukan besarnya pajak

yang terutang oleh Wajib pajak. Ciri-cirinya yaitu.

a. Wewenang untuk menentukan besarnya pajak terutang ada pada fiskus.

b. Wajib Pajak bersifat pasif.

c. Utang pajak timbul setelah dikeluarkan surat ketetapan pajak oleh fiskus.

2. Self Assessment System

Self Assessment System adalah suatu system pemungutan pajak yang

memberi wewenang kepada Wajib Pajak untuk menentukan sendiri besarny

apajak yang terutang. Ciri-cirinya yaitu.

a. Wewenang untuk menetukan besarnya pajak terutang ada padaWajib Pajak

sendiri.

b. Wajib Pajak aktif, mulai dari menghitung,menyetordan melaporkan sendiri

pajak yang terutang.

c. Fiskus tidak ikutcampur dan hanya mengawasi.

(5)

With Holding System adalah suatu sistem pemungutan pajak yang memberi

wewenang kepada pihak ketiga (bukan fiskus dan bukan Wajib Pajak yang

bersangkutan) untuk menentukan besarnya pajakyang terutang oleh Wajib Pajak.

Ciri-cirinyayaitu Wewenang menentukan besarnya pajak yang terutang ada pada

pihak ketiga, pihak selain fiskus dan Wajib Pajak.

Pajak Penghasilan (PPh)

Menurut ketentuan Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1983

sebagaimana telah diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 36 Tahun

2008 tentang Pajak Penghasilan yang selanjutnya disebut UU PPh, Pajak

Penghasilan dikenakan terhadap subjek pajak atas penghasilan yang diterima atau

diperolehnya dalam tahun pajak.

Subjek Pajak Penghasilan (PPh)

Pajak Penghasilan (PPh) dikenakan terhadap Orang Pribadi dan Badan,

berkenaan dengan penghasilan yang diterima atau diperoleh selama satu tahun

pajak. Sesuai dengan ketentuan Pasal 2 ayat (1) UU PPh, mengelompokkan

subjek pajak sebagai berikut:

a. Orang pribadi;

b. Warisan yang belum terbagi sebagai satu kesatuan menggantikan yang berhak.

c. Badan

Objek Pajak Penghasilan (PPh)

Sesuai dengan ketentuan Pasal 4 ayat (1) Undang-Undang PPh, yang

menjadi obyek Pajak Penghasilan adalah :

1. Penggantian atau imbalan berkenaan dengan pekerjaan atau jasa yang diterima

atau diperoleh termasuk gaji, upah, honorarium, komisi, bonus, gratifikasi,

uang pensiun, atau imbalan dalam bentuk lainnya, kecuali ditentukan lain

dalam undang-undang ini;

2. Hadiah dari undian atau pekerjaan atau kegiatan, dan penghargaan;

(6)

Jenis Pajak Penghasilan

Jenis-jenis pajak penghasilan adalah Pajak Penghasilan pasal 21, Pajak

Penghasilan pasal 22, Pajak Penghasilan pasal 23, dan Pajak Penghasilan Pasal 4

ayat (2).

Pajak Penghasilan Pasal 21

Menurut UU PPh, Pajak Penghasilan Pasal 21 adalah pemotongan pajak

atas penghasilan sehubungan dengan pekerjaan, jasa, atau kegiatan dengan nama

dan dalam bentuk apapun yang diterima atau diperoleh Wajib Pajak orang pribadi

dalam negeri. Menurut Wirawan (2010:71) kunci dari definisi tersebut adalah

pertama, PPh Pasal 21 memotong penghasilan yang diterima atau diperoleh dari

pekerjaan dan kegiatan (active income). Active income yang dipotong PPh Pasal

21 hanya bersumber dari tiga aktivitas yaitu pekerjaan atau jabatan, jasa, dan

kegiatan. Kedua, Orang Pribadi yang memberikan jasa atau menjalankan

pekerjaan bebas termasuk dalam active income yang dipotong PPh Pasal 21.

Namun demikian, penghasilan Orang Pribadi yang berasal dari usaha dagang tidak

termasuk dalam active income yang dipotong PPh Pasal 21. Ketiga, PPh Pasal 21

adalah pajak yang dikenakan khusus kepada Wajib Pajak Orang Pribadi (WPOP).

Pajak Penghasilan Pasal 23

PPh Pasal 23 menurut UU PPh adalah pajak yang dipotong atas

penghasilan yang diterima atau diperoleh wajib pajak dalam negeri (orang pribadi

maupun badan), dan bentuk usaha tetap yang berasal dari modal, penyerahan jasa,

atau hadiah dan penghargaan selain yang dipotong PPh Pasal 21, PPh Pasal 23 ini

dibayarkan atau terutang oleh badan pemerintah atau Subjek Pajak dalam negeri,

penyelenggara kegiatan, bentuk usaha tetap, atau perwakilan perusahaan luar

negeri lainnya.

Pajak Penghasilan Pasal 25

Pajak Penghasilan Pasal 25 Merupakan angsuran yang harus dibayar

sendiri oleh Wajib Pajak untuk setiap bulan dalam tahun berjalan sebagaimana

dimaksud dalam PPh 25 pasal 17 Undang-Undang No.36 Tahun 2008. Tujuan

pembayaran angsuran setiap bulan itu sendiri dimaksudkan untuk meringankan

(7)

Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2)

Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat (2) ini adalah Pajak yang bersifat final.

Karena bersifat final, maka pemotongan PPh Pasal 4 ayat (2) ini tidak dapat

dikreditkan dalam perhitungan pajak akhir tahun. Pajak Penghasilan Pasal 4 ayat 2

menurut UU PPh adalah pajak atas penghasilan sebagai berikut:

1. Penerima bunga deposito dan tabungan lainnya, bunga obligasi dan surat utang

negara, dan bunga simpanan yang dibayarkan oleh koperasi kepada anggota

koperasi orang pribadi;

2. Penerima hadiah undian;

3. Penjual saham dan sekuritas lainnya; dan

4. Pemilik properti berupa tanah dan/atau bangunan.

Tax Review (Penelaahan Pajak)

Suandy (2014:139), “Tax review atau penelaahan pajak adalah kegiatan penelaahan terhadap seluruh kewajiban perpajakan yang ada dalam suatu

perusahaan dan pelaksanaan pemenuhan kewajiban-kewajiban tersebut, baik dari

cara perhitungan, pemotongan, penyetoran, pelunasan, maupun pelaporannya

untuk menilai kepatuhan pajak (tax compliance) yang telah dilakukan”.

Tax Review Atas Pajak Penghasilan (PPh) Badan

Tax review atas PPh Badan dilakukan dengan menilai kewajiban

perpajakan Wajib Pajak badan yaitu:

1. Kewajiban mendaftarkan diri sebagai Wajib Pajak Badan. Dalam hal ini

mendaftarkan diri untuk memiliki NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak).

Apabila Wajib Pajak badan melakukan kegiatan penyerahan barang kena pajak

dan atau Jasa Kena Pajak atau ekspor barang kena pajak yang terutang PPN

berdasarkan UU No. 42 Tahun 2009 tentang Pajak Pertambahan Nilai Barang

dan Jasa dan Pajak Penjualan atas Barang Mewah, maka Wajib Pajak badan

tersebut memiliki kewajiban untuk dikukuhkan menjadi Pengusaha Kena Pajak

(PKP).

2. Kewajiban untuk menyelenggarakan pembukuan. Pasal 28 ayat (1) UU KUP,

yaitu Wajib Pajakorang pribadi yang melakukan kegiatan usaha atau pekerjaan

(8)

pembukuan. Menurut UU No.28 tahun 2007 tentang Ketentuan Umum dan

Tata Cara Perpajakan, pembukuan adalah proses pencatatan yang dilakukan

secara teratur untuk mendapatkan data dan informasi keuangan yang meliputi

keadaan harta, kewajiban atau utang, modal, penghasilan dan biaya serta

jumlah harga perolehan dan penyerahan barang atau jasa yang terutang maupun

yang tidak terutang PPN, yang dikenakan PPN dengan tarif 0% dan yang

dikenakan PPnBM, yang ditutup dengan 17menyusun laporan keuangan berupa

neraca, penghitungan rugi/laba pada saat tahunpajak berakhir.

3. Kewajiban menyampaikan Surat Pemberitahuan (SPT).

4. Kewajiban membayar dan menyetorkan pajak, membuat faktur pajak, melunasi

bea materai dan mentaati pemeriksaan.

METODE PENELITIAN Pendekatan Penelitian

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini untuk menjawab rumusan

masalah adalah dengan menggunakan pendekatan kualitatif dengan menggunakan

metode studi kasus.

Jenis dan Sumber Data

Jenis dan sumber data dalam penelitian ini dengan menggunakan data

primer dan data sekunder. Data primer merupakan data utama penelitian yang

berasal atau bersumber dari hasil observasi atas data-data akuntansi serta data-data

perpajakan yang merupakan obyek penelitian. Sedangkan data sekunder

bersumber dari buku-buku, teori, dan literatur. Literatur yang merupakan landasan

pendukung yang berkaitan dengan topik penulisan skripsi ini.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik-teknik yang digunakan dalam pengumpulan data adalah sebagai

berikut:

1. Observasi, yaitu dengan melakukan pengamatan tentang bidang usaha

perusahaan, sistem akuntansi dan pembukuan perusahaan serta pemenuhan

(9)

2. Wawancara, melakukan tanya jawab dengan bagian akuntansi dan pajak yang

merupakan pihak yang berhubungan dengan penyusunan laporan keuangan dan

perpajakan perusahaan.

3. Dokumentasi, yaitu melakukan dokumentasi terhadap data-data pendukung

yang berkaitan dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis. Dokumentasi

dari penelitian ini meliputi dokumen-dokumen yang digunakan dalam

akuntansi dan perpajakan perusahaan misalnya laporan neraca tahun 2016,

laporan laba rugi tahun 2016, Buku Besar, Rekapan SPT Masa PPh 21, Tanda

terima SPT Masa PPh 21.

Teknik Analisis Data

Setelah data terkumpul, maka dilakukan analisis data yang merupakan

kegiatan untuk mempelajari, menelaah dan melakukan perbandingan antara

perhitungan yang sudah dilakukan perusahaan dengan perhitungan menurut

ketentuan pajak.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Hasil dari penerapan Tax Review Atas Pajak Penghasilan (PPh) Badanpada

CV. Tri Karya Bersama hanya menerapkan perhitungan pajak penghasilan PPh

pasal 21 dan Pajak Penghasilan PPh pasal 4 ayat 2 dikarenakan perusahaan

tergolong dalam kelas kecil dan system pemotogan pajak pada CV. Tri Karya

Bersama telah sesuai dengan peraturan perundang-undangan perpajakan yang

berlaku dan dapat memanfaatkan tax review dalam laporan keungan CV. Tri

Karya Bersama, antara lain :

1. Pemotongan, pelaporan dan penyetoran pajak penghasilan (PPh) pasal 21 atas

gaji CV. Tri Karya Bersama sudah di terapkan sesuai dengan Peraturan

Menteri Republik Indonesia Nomor 242/PMK.03/2014 tentang Tata Cara

Pembayaran dan Penyetoran Pajak dimana pada bab-bab sebelummya sudah di

paparkan baik dari pemotongan, pelaporan dan penyetoran pajak penghasilan

PPh pasal 21 sudah sesuai dari perhitungan menurut perusahaan maupun

(10)

mereview atas pajak penghasilan (PPh) pasal 21 pada CV. Tri Karya Bersama

dan tidak ditemukan selisih perhitungan perpajakannya.

2. CV. Tri Karya Bersama yang di potong pajak penghasilan pasal 4 ayat 2

dengan berpedoman peraturan perpajakan yang terutang selambat-lambatnya

tanggal 10 bulan berikutnya dan pelaporan paling lambat tanggal 20 bulan

berikutnya sudah di terapkan pada system pemotongan di perusahaan hal ini

sudah di paparkan pada bab-bab sebelumnya atas pemotongan pendapatan

setiap bulan pada CV. Tri Karya Bersama dan tidak ditemukan selisih jumlah

dari laporan keuagan maupun dari SPT yang sudah di setorkan pertahu 2016.

SIMPULAN

Simpulan dalam penelitian dapat ditelusuri dari kerangka teori dan

pembahasan. Kedua sub bab tersebut menjadaikan dasar dalam pengambilan

kesimpulan tersebut. adapun kesimpulan penelitian ini ialah:

1. Berdasarkan penelaahan pajak yang dilakukan pada CV. Tri Karya Bersama

diketahui bahwa:

a) Terkait dengan PPh pasal 25 CV. Tri Karya Bersama tidak memotong PPh

pasal 25 dikarenakan perusahaan tergolong dalam ketegori kelas kecil menegah

yang hanya diotong atas pajak penghasilan pasal 4 ayat 2.

b) CV. Tri Karya Bersama memiliki Pehitungan yang jelas terkait dengan PPh

pasal 21. Selain itu pada tahun 2016 CV. Tri Karya Bersama sudah memotong,

meyetorkan dan melaporkan PPh pasal 21nya sesuai dengan ketentuan

perpajakan.

c) Terkait dengan PPh pasal 23, CV. Tri Karya Bersama tidak pernah memotong,

melapor dan menyetor PPh pasal 23 dikarenakan tidak pernah bersinggungan

dengan PPh pasal 23.

d) CV. Tri Karya Bersama terkait dengan PPh pasal 4 ayat 2 dikenakan hanya

pada pendapatan perusahaan. Selain itu pada tahun 2016 CV. Tri Karya

Bersama sudah melaporkan PPh pasal 4 ayat 2 sesuai dengan ketentuan

(11)

e) Sebagai hasil laporan keuangan CV. Tri Karya Bersama diketahui, sesuai

dengan yang dikeluarkan antara laporan keuangan dengan dokumen pajak

terkait penyetoran kewajiban perpajakan.

2. PelaporanSPTtahunanPPhfinalwajibpajakbadanatasjasakonstruksi

menggunakan formulir 1771, perusahaan sudah mengisi dan sudah melaporkan

SPT tahunannya ke KPP tempat perusahaan terdaftar.

SARAN

Atas tax review yang telah dilakukan pada CV. Tri Karya Bersama, maka

peneliti mengajukan saran yang sekiranya dapat menjadi masukan bagi CV. Tri

Karya Bersama, antara lain yaitu :

1. Penerapan tax review harus tetap dilakukan secara teratur setiap bulan agar

kewajiban perpajakan lebih terpantau dan menghindari kesalahan kewajiban

perpajakan meskipun perusahaan sudah melakukan pemotongan, pelaporan dan

penyetoran perpajakan sesuai dengan peraturan perpajakan. Akan tetapi

perusahaan perlu meninjau ulang atas aspek perpajakan yang berhubungan

dengan PPh pasal 23.

2. Dengan penerapan tax review yang telah dilakukan, selain perusahaan dapat

menilai tingkat kepatuhan, perusahaan juga dapat mengetahui kewajiban

perpajakan yang tidak dilakukan oleh perusahaan ataupun kesalahan yang

dilakukan oleh perusahaan sehingga perusahaan dapat menghindari sanksi

perpajakan di masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Dewi, A.A. Istri Shintia & Putu Ery Setiawan. 2015. Penerapan Tax Review Atas Pajak Penghasilan Badan Sebagai Dasar Evaluasi Kewajiban Perpajakan. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.13.No.2, ISSN 2302-8556. Pp: 513-531.

(12)

Direktur Jenderal Pajak. 2012. Peraturan Direktur Jenderal Pajak Nomor PER – 31/PJ/2012 Tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemotongan, Penyetoran dan Pelaporan Pajak Penghasilan Pasal 21 dan/atau Pajak Penghasilan Pasal 26 Sehubungan dengan Pekerjaan, Jasa dan Kegiatan Orang Pribadi.

Direktur Jenderal Pajak.2012. Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor: 162/PMK.0.11/2012 tentang Penyesuaian Besarnya Penghasilan Tidak Kena Pajak.

Mardiasmo, 2011, Perpajakan, Edisi Revisi, Yogyakarta, Andi.

Republik Indonesia. 2008. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2000 Pajak Penghasilan Telah Diubah Terakhir denagan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2008. Jakarta:Departemen Keuangan.

Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013 Tentang Ketenagakerjaan.

Referensi

Dokumen terkait

Pada pengumpulan data sekunder, merupakan data yang diperoleh secara tidak langsung, data sekunder diperoleh dari sumber kedua, misalnya internet, e-book, jurnal,

Namun pada kriteria luas daun terlihat bahwa pada konsentrasi 2000 ppm notasi tidak berbeda nyata dengan kontrol, yang berarti tanaman Pakcoy masih toleran terhadap

Judul yang diajukan belum ada yang membahas, khusunya dilingkungan Fakultas Syari’ah UIN Raden Intan Lampung yaitu Pelaksanaan Peraturan Daerah Kabupaten Pesisir

intrapersonal siswa melalui layanan bimbingan pribadi sosial, maka rumusan masalah secara umum adalah sebagai berikut: Bagaimanakah rumusan program bimbingan pribadi sosial

Pada Folikulitis yang disebabkan oleh S.aureus gejala dapat terjadi pada semua bagian permukaan tubuh tetapi ditemukan paling umum pada kepala dan leher (terutama

Akivaiz- du, kad ði kalba turëjo atskleisti socialinio gyvenimo ir politinës praktikos panaðumus, kita vertus, áspëti klausytojus, jog Europos ir Amerikos sociologø siekis

Tujuan dari dilakukan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh vanasi temperatur media quenching air terhadap tingkat kekerasan permukaan, distorsi (kebengkokkan) yang

16, Samping Stadion Sorong, Kelurahan Klablim, Ditrik Sorong Timur, Kota Sorong, Provinsi Papua Barat Telp : 081385691040 Email : ksda_papbar@yahoo.co.id Website