Fakultas Ilmu Komputer
1167
Pengembangan Elektronik-Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi
Pemerintah untuk Dinas Perindustrian Kota Malang
Handoyo Saputra1, Fajar Pradana2, Bayu Priyambadha3
Program Studi Sistem Informasi, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Brawijaya Email: 1handoyosaputra4@gmail.com, 2fajar.p@ub.ac.id, 3bayu_priyambadha@ub.ac.id
Abstrak
Dinas Perindustrian Kota Malang memiliki tugas untuk menyusun rencana strategis yang nantinya akan dijadikan sebagai tolak ukur kinerjanya. Untuk mengukur kinerja suatu instansi pemerintah, pemerintah telah mengembangkan sebuah sistem yang bernama Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan SAKIP ini adalah pada saat pengumpulan data capaian kinerja memakan waktu yang lama. Permasalahan yang lain adalah kepala dinas tidak dapat mengetahui seluruh capaian kinerja pada saat ini. Saat ini belum ada sistem informasi untuk mengelola pelaksanaan SAKIP di Dinas Perindustrian Kota Malang. Sistem informasi pengelolaan memunginkan organisasi untuk memperoleh informasi yang tepat untuk orang yang tepat pada waktu yang tepat dengan mempertinggi interaksi antara pegawai organisasi. Oleh karena itu, dalam proyek skripsi ini, dikembangkan sebuah sistem informasi berbasis web untuk mengelola pelaksaan SAKIP yang memiliki fitur utama untuk mencatat, mengukur dan melaporkan hasil capaian kinerja. Pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall. Model waterfall memiliki 5 fase yang terdiri dari analisa, perancangan, implementasi, pengujian dan pemeliharaan. Pengujian fungsionalitas perangkat lunak ini menggunakan pendekatan kotak putih dan kotak hitam. Hasil pengujian fungsionalitas menunjukkan bahwa fungsi perangkat lunak ini sudah sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan. Pengujian kompatibilitas menunjukkan bahwa perangkat lunak ini dapat dijalankan dengan baik pada berbagai peramban yang berbeda.
Kata Kunci: SAKIP, sistem informasi pengelolaan, waterfall, pengembangan
Abstract
Malang Industrial Department has duty to arrange strategic plan for measure it’s work achievement. To measure goverment department’s achievement, goverment has develop a system called “Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah” (SAKIP). The problem that occured in SAKIP realization is when collecting data of work achievement is to long. The other problem is the chief department can not knowing all work achievement in realtime. For now, there is no information system for manage SAKIP realization yet. Management information system make it possible for organizations to get the right
information to the right person at the right time by enhancing the interaction between the organization’s
workers. Because of that, in this thesis project will be depeloping a web based information system for
manage SAKIP realization that has a prime function to record, measure and report work achievement’s
result. For developing this software, will be using waterfall methodology. In waterfall model, there are 5 phases. First phase is analysis, then planning, implementation, testing and the last is maintenance. Functionality testing for this software is using white-box and black-box testing approach. The result of functionality testing indicate that this software function is appropriate with it’s specification. Compatibility testing indicate that this software can running well on all different browser.
Keywords: SAKIP, management information system, waterfall, development
1. PENDAHULUAN
Salah satu tugas Dinas Perindustrian Kota Malang khususnya pada bagian sekretariat
pencapaian misi dan tujuan organisasi dengan melaksanakan akuntabilitas kinerja instansi pemerintah. Untuk mengukur kinerja suatu instansi pemerintah dikembangkan sebuah sistem yang bernama Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP). Dengan adanya SAKIP maka semua instansi pemerintah harus melaporkan pencapaian kinerjanya secara berkala. Hasil laporan tersebut dinamakan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) yang nantinya akan dijadikan sebagai bahan evaluasi terhadap pencapaian misinya.
Permasalahan yang muncul dalam pelaksanaan SAKIP pada Dinas Perindustrian Kota Malang adalah pada saat pengumpulan data capaian Rencana Kinerja Tahunan (RKT) memakan waktu yang lama. Pengumpulan data tersebut bisa memekan waktu 1 minggu atau lebih. Permasalahan yang lain adalah kepala dinas tidak dapat mengetahui seluruh pencapaian RKT pada saat ini. Hal tersebut disebabkan karena penghitungan capaian RKT dilakukan setiap 6 bulan sekali pada saat paparan SAKIP. Apabila ada program kegiatan pada RKT yang belum terlaksana atau belum mencapai target, kepala dinas seharusnya bisa memperingatkan pegawainya agar segera melaksanakan program kegiatan tersebut.
Untuk menghasilkan informasi yang diperlukan pimpinan dalam perencanaan, implementasi aktivitas dan pengambilan keputusan dapat menggunakan sistem informasi pengelolaan (Hassan dan Wang, 2015). Sistem informasi pengelolaan memungkinkan informasi mengalir diantara departemen secara langsung, sehingga mengurangi kebutuhan pegawai untuk bertatap muka langsung, yang menghasilkan peningkatan responsivitas organisasi. Penelitian sebelumnya tentang SAKIP juga pernah dilakukan oleh Fasti Herianty Akhzan yang berjudul “Analisis Sistem Nilai Yang Dianut Dalam Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah”. Dalam penelitian tersebut dijelaskan bahwa dalam pelaksanaan SAKIP harus tranparan, saling mengingatkan, benar, akurat, professional, saling mendukung dan tepat waktu (Akhzan, 2012).
Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dibuat sistem informasi pengelolaan untuk mengelola pelaksanaan SAKIP. Sistem informasi tersebut bernama Elektronik-Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (E-SAKIP). Dengan adanya E-SAKIP diharapkan dapat memudahkan pegawai Dinas Perindustrian
Kota Malang dalam mengumpulkan data pencapaian RKT dan dapat memberi informasi tentang pencapaian RKT pada saat ini. Dengan membuka perangkat lunak E-SAKIP maka pegawai Dinas Perindustrian Kota Malang dapat langsung mengetahui pencapaian RKT pada saat itu juga. Pelaksanaan SAKIP juga harus bersifat transparan, oleh karena itu setiap akhir tahun pencapaian RKT akan dipublikasikan agar dapat diakses oleh masyarakat melalui internet.
2. METODE
Gambar 1.Diagram alur metodologi penelitian
Pengembangan perangkat lunak ini menggunakan metode waterfall. Model waterfall memiliki 5 fase yang terdiri dari analisa, perancangan, implementasi, pengujian dan pemeliharaan (Basil, 2012). Alur metodologi penelitian ini digambarkan pada diagram alur pada Gambar 1 yang terdiri dari pemilihan studi literatur, analisis kebutuhan, perancangan perangkat lunak, implementasi perangkat lunak, pengujian perangkat lunak dan pengambilan kesimpulan. Kebutuhan fungsional dan non-fungsional untuk perangkat lunak ini didapat dari hasil observasi pada Dinas Perindustrian Kota Malang dan wawancara dengan Ibu Anita Farida Sriwati, SE., MM. selaku Kasubag Perencanaan dan Keuangan Dinas Perindustrian Kota Malang dan Niskha Sandriana STP., MAP. selaku Penyuluh Industri pada tanggal 18-26 Oktober 2016.
Pengujian perangkat lunak ini
Mulai
Kesimpulan Studi Literatur
Analisis Kebutuhan
Implementasi Perangkat Lunak
Pengujian Perangkat Lunak
Selesai
menggunakan pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian validasi dan pengujian kompatibilitas. Tujuan dari pengujian unit adalah untuk mengetahui kesalahan sebelum modul program diintegrasikan dengan modul lainnya (Naik dan Tripathy, 2008). Pengujian integrasi sistem bertujuan untuk membuat sistem yang dapat bekerja dengan baik dengan cara menyusun modul-modul bersama secara bertahap dan memastikan bahwa setiap modul dapat bekerja sesuai yang diharapkan tanpa
mengganggu modul lain yang sudah
diintegrasikan. (Naik dan Tripathy, 2008). Pengujian validasi merupakan pengujian yang ditekankan untuk menemukan konformitas antara kinerja sistem dengan daftar kebutuhan (Indriati, 2010). Dalam pengembangan perangkat lunak berbasis web, pengujian kompatibilitas peramban diperlukan untuk
memastikan bahwa peramban dapat
menampilkan JavaScript, CSS, HTML dan lain-lain pada semua jenis pengaturan sistem (Lei, et al., 2003). Untuk melakukan pengujian kompatibilitas digunakan perangkat lunak SortSite. SortSite adalah situs yang dapat digunakan sebagai alat pengujian yang menjalankan ratusan pemeriksaan kualitas pada setiap halaman dalam sebuah situs. Setiap halaman dilakukan pengujian kualitas menggunakan lebih dari 450 tempat pemeriksaan (PowerMapper, 2017).
3. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada bagian ini akan dibahas proses pengembangan perangkat lunak E-SAKIP menggunakan metode waterfall yang terdiri dari analisis kebutuhan, perancangan perangkat lunak, implementasi perangkat lunak dan pengujian perangkat lunak.
3.1. Analisis Kebutuhan
Berdasarkan dokumen Standart Operational Procedure (SOP), dapat diketahui tahapan-tahapan dalam pengumpulan data capaian kinerja. Prosedur beserta kegiatan pada proses pengumpulan data secara umum adalah sebagai berikut:
1. Sekretaris menyusun kriteria dan draft formulir data kinerja
2. Sekretaris memerintahkan kasubbag sungram untuk menyiapkan formulir pengumpulan data kinerja
3. Kasubbag sungram menyiapkan formulir pengumpulan data capaian kinerja
4. Kasubbag sungram memerintahkan staf untuk membagikan formulir pengumpulan data capaian kinerja
5. Staff membagikan formulir pengumpulan data capaian kinerja kepada bidang
6. Kabid memerintahkan Kasi untuk mengisi formulir pengumpulan data capaian kinerja 7. Kasi mengisi formulir pengumpulan data
capaian kinerja
8. Kasi menyerahkan formulir pengumpulan data capaian kinerja kepada Kabid untuk direkapitulasi
9. Kabid menyerahkan formulir pengumpulan data capaian kinerja kepada kasubbag sungram
10. Kasubbag sungram memerintahkan staf untuk merekap data capaian kinerja
11. Staf merekap data capaian kinerja
12. Staf menyerahkan hasil rekapitulasi data capaian kinerja kepada kasubbag sungram 13. Kasubbag sungram melaporkan hasil
rekapitulasi data kinerja kepada Sekretaris 14. Sekretaris menganalisa hasil rekapitulasi
data kinerja, apabila setuju diserahkan
kepada kasubbag sungram untuk
penyusunan Laporan Kinerja. Jika tidak maka dikembalikan untuk dilengkapi sesuai arahan
15. Kasubbag sungram menyimpan data kinerja 16. Sekretaris melaporkan data kinerja kepada
Ka SKPD
Model proses bisnis pengumpulan data capaian kinerja akan mengalami perubahan setelah adanya sistem informasi untuk mengelola pelaksanaan SAKIP ini. Prosedur beserta kegiatan pada proses bisnis pengumpulan data capaian kinerja usulan secara umum dijelaskan sebagai berikut:
1. Kasubbag sungram memerintahkan staf untuk merekap data capaian kinerja
2. Staf menggunakan E-SAKIP untuk
mengetahui data capaian kinerja. E-SAKIP Memberi informasi data capaian kinerja. Staf merekap data capaian kinerja tersebut 3. Staf menyerahkan hasil rekapitulasi data
capaian kinerja kepada Kabid untuk diverifikasi
4. Kabid memverivikasi hasil rekapitulasi data capaian kinerja
5. Kabid menyerahkan hasil rekapitulasi data capaian kinerja kepada kasubbag sungram 6. Kasubbag sungram melaporkan hasil
7. Sekretaris menganalisa hasil rekapitulasi data kinerja, apabila setuju diserahkan
kepada kasubbag sungram untuk
penyusunan Laporan Kinerja. Jika tidak maka dikembalikan untuk dilengkapi sesuai arahan
8. Kasubbag sungram menyimpan data kinerja 9. Sekretaris melaporkan data kinerja kepada
Ka SKPD
Dari observasi dan wawancara dapat diketahui bahwa dalam perangkat lunak ini terdapat 3 aktor, yaitu guest, member dan admin. Guest adalah masyarakat umum. Member adalah pegawai Dinas Perindustrian. Admin adalah pengelola SAKIP. Untuk mengetahui deskripsi aktor lebih jelas dapat dilihat pada Tabel 1.
Tabel 1. Identifikasi aktor
Aktor Deskripsi
Guest
Masyarakat umum yang dapat mengakses sistem tanpa perlu melakukan otentikasi.
Member
Pegawai Dinas Perindustrian yang dapat melakukan otentikasi dan dapat merubah beberapa data.
Admin
Pegawai Dinas Perindustrian dengan jabatan kepala dinas atau kepala bidang. Dapat melakukan otentikasi dan memiliki hak akses untuk mengelola perencanaan dan melakukan publikasi terhadap hasil pengukuran RKT.
Dari proses observasi dan wawancara juga dapat diketahui kebutuhan fungsional dan non-fungsional pada perangkat lunak ini. Kebutuhan non-fungsional perangkat lunak ini adalah harus dapat diakses dari berbagai peramban moderen yang berbeda. Sedangkan kebutuhan fungsional terdapat 33 fitur yang diinginkan. Untuk mengetahui kebutuhan fungsional perangkat lunak ini dibuatkan use case diagram yang dapat dilihat pada Gambar 2.
Gambar 2.Use case diagram
3.2. Perancangan
Perancangan perangkat lunak bertujuan untuk memberikan panduan dalam pembuatan perangkat lunak E-SAKIP. Perancangan dilakukan berdasarkan analisis kebutuhan yang telah dibuat sebelumnya. Proses perancangan perangkat lunak dalam penelitian ini terdiri dari pembuatan sequence diagram, pembuatan diagram klas, perancangan algoritma, perancangan basis data dan perancangan antarmuka.
3.2.1. Sequence Diagram
Gambar 3. Sequence diagram menghapus program RKT
Gambar 4 menjelaskan operasi yang terjadi antara objek-objek pada use case merubah realisasi program RKT. Operasi ini dapat dilakukan oleh member atau admin. Dalam operasi ini klas controller C_back berhubungan dengan klas model M_pengukuran.
Gambar 4.Sequence diagram merubah realisasi program RKT
3.3.2. Diagram Kelas
Dalam pengembangan perangkat lunak ini diperlukan 3 kelas controller dan 6 kelas model.
Controller pada perangkat lunak ini adalah C_auth, C_front dan C_back. Sedangkan kelas model pada perangkat lunak ini adalah M_auth, M_pelaporan, M_pengukuran, M_publikasi, M_renstra, M_rkt.
3.3.3. Perancangan Algoritma
Perancangan algoritma digunakan sebagai panduan dalam pengimplementasian kode program. Gambar 5 menunjukkan algoritma merubah realisasi RKT. Algoritma ini digunakan pada method ubah_realisasi() yang terdapat pada klas M_pengukuran.
Jika parameter tabel = target Deklarasi variabel id
Cari dan simpan data target RKT dari basis data sesuai id
Jika parameter nip = penanggungjawab
Deklarasi variabel triwulan Deklarasi variabel realisasi Ubah data target RKT di basis data sesuai masukan
Lainnya
Hentikan operasi
Jika parameter tabel = program Deklarasi variabel id Deklarasi variabel nama_file Jika variabel bukti tidak berekstensi jpg atau png
Ubah nama berkas bukti
Gambar 5. Algoritma merubah realisasi RKT
3.3.4. Perancangan Basis Data
terdapat nama tabel, nama kolom dan hubungan yang dimiliki antar tabel tersebut. Terdapat 8 tabel pada perangkat lunak ini yaitu t_tujuan_ renstra, t_sasaran_renstra, t_target_renstra, t_publikasi, t_sasaran_rkt, t_target_rkt, t_program_rkt dan t_bukti_realisasi. PDM pada pengembangan perangkat lunak ini dapat dilihat pada Gambar 6.
Gambar 6.Physical Data Model E-SAKIP
3.3.5 Perancangan Antarmuka
Perancangan antarmuka digunakan sebagai
panduan dalam mengimplementasikan
antarmuka perangkat lunak. Dalam bagian ini akan dijelaskan gambaran umum mengenai
desain antarmuka E-SAKIP beserta
keterangannya.
Gambar 7.Perancangan antarmuka dashboard
Perancangan antarmuka halaman
dashboard ditunjukkan pada Gambar 7. Halaman ini berisi informasi tentang tabulasi kinerja dan tugas yang harus dikerjakan. Keterangan tentang halaman ini dijelaskan pada Tabel 2.
Tabel 2. Keterangan perancangan antarmuka
No Keterangan
1 Header, berfungsi untuk meletakkan logo dan menu-menu
2 Logo perangkat lunak
3 Menu, terdiri dari tombol halaman depan dan tombol logout
4 Panel akun, berisi informasi foto profil, nama dan hak akses pengguna
5
Menu samping, terdiri dari tombol dashboard, perencanaan, pengukuran, konfirmasi, pelaporan, publikasi, halaman depan dan logout.
6 Judul halaman
7 Menu untuk memilih tahun rencana kinerja tahunan yang diinginkan
8 Menu untuk memilih tabulasi atau grafik yang ingin ditampilkan
9 Tabulasi kinerja seluruh pegawai 10 Tabel tugas yang harus dikerjakan 11 Keterangan mengenai nilai pencapaian
3.3. Implementasi
Pengembangan perangkat lunak E-SAKIP menggunakan bahasa pemrograman PHP. Pengkodean PHP dilakukan di atas kerangka kerja CodeIgniter. Basis data yang digunakan adalah MySQL.
3.3.1. Implementasi Basis Data
Pengimplementasian basis data dilakukan menggunakan MySQL. Gambar 8 menunjukkan implementasi tabel t_bukti_realisasi pada basis data.
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13
CREATE TABLE IF NOT EXISTS `t_sasaran_rkt` (
`id_sasaran_rkt` int(11) NOT NULL, `tahun` int(11) DEFAULT NULL, `sasaran` varchar(300) DEFAULT NULL );
ALTER TABLE ` t_sasaran_rkt`
ADD PRIMARY KEY (`id_sasaran_rkt`); ALTER TABLE ` t_sasaran_rkt`
MODIFY ` id_sasaran_rkt` int(11) NOT NULL AUTO_INCREMENT;
Gambar 8.Implementasi tabel t_bukti_realisasi
3.3.2. Implementasi Algoritma
Implementasi algoritma dilakukan dengan menggunakan bahasa pemrogram PHP diatas kerangka kerja CodeIgniter. Gambar 9 menunjukkan potongan kode program merubah realisasi RKT yang ada pada klas M_pengukuran.
1 2
3
$this->bukti = $_FILES['bukti'] ['name'];
$this->nama_file = $this->input-> post('nama_file');
if ($this->bukti !== '') { $this->triwulan = $this->input-> post('tw');
$this->realisasi = $this->input-> post('realisasi');
$this->tahun = $this->input-> post('tahun');
$dot = explode(".", $this->bukti); $ct = count($dot) - 1;
$upload = move_uploaded_file ($_FILES["bukti"]["tmp_name"], "assets/doc/" . $file); $data = array(
'id_program_rkt' => $this->id, 'tahun' => $this->tahun, 'triwulan' => $this->triwulan, 'realisasi' => $this->realisasi, 'file' => $file,
'nama_file' => $this->nama_file, 'status' => 0);
$query = $this->db->insert ('t_bukti_realisasi', $data);
Gambar 9.Implementasi algoritma merubah realisasi RKT
3.3.3 Implementasi Antarmuka
Antarmuka ini diimplementasikan menggunakan HTML dan CSS berdasarkan perancangan sebelumnya. Implementasi antarmuka halaman dashboard ditunjukkan pada Gambar 10. Halaman ini berisi informasi tentang tabulasi kinerja, pemberitahuan dan tugas yang harus dikerjakan oleh member.
Gambar 10.Implementasi antarmuka dashboard
Implementasi antarmuka halaman
pengukuran ditunjukkan pada Gambar 11. Halaman ini berguna untuk mengelola
pengukuran pencapaian target dan program rencana kinerja tahunan. Admin dapat melihat semua realisasi target dan program yang dilakukan oleh member. Tetapi member hanya dapat melihat realisasi miliknya sendiri.
Gambar 11.Implementasi antarmuka pengukuran
3.4. Pengujian
Pengujian bertujuan untuk memastikan bahwa perangkat lunak yang dibangun sudah sesuai dengan spesifikasi kebutuhan yang telah ditentukan. Pada proses pengujian perangkat lunak ini terdapat 4 jenis pengujian, yaitu pengujian unit, pengujian integrasi, pengujian validasi dan pengujian kompatibilitas.
3.4.1. Pengujian Unit
Pengujian unit dilakukan dengan menguji kode program dalam kondisi terisolasi. Dalam pengujian ini kode program yang diuji dikeluarkan dari sistem untuk memeriksa setiap kondisi berbeda pada alur program. Untuk memeriksa setiap alur program yang berbeda digunakan pengujian jalur dasar. Hasil pengujian unit ini menunjukkan bahwa fungsi menambah RKT memiliki nilai cyclomatic complexity 7 yang menandakan terdapat 7 jalur independen. Pada pengujian unit menghapus RKT dan merubah realisasi RKT juga memiliki nilai cyclomatic complexity 7. Dari ketiga pengujian unit tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa algoritma mudah dipahami, dilakukan implementasi, dilakukan perbaikan, dilakukan pengujian dan risiko kesalahan program rendah.
3.4.2. Pengujian Integrasi
oleh klas M_rkt sehingga dapat menghasilkan keluaran seperti yang diharapkan.
3.4.3 Pengujian Validasi
Pengujian validasi dilakukan dengan menjalakan perangkat lunak dan memeriksa setiap kebutuhan fungsional. Tabel 3 menunjukkan hasil pengujian validasi merubah realisasi program RKT. Hasil pengujian validasi ini menunjukkan bahwa semua kebutuhan fungsional perangkat lunak sudah terpenuhi dan tidak terjadi kesalahan.
Tabel 3. Pengujian validasi merubah realisasi program RKT
Nama kasus uji
Merubah realisasi program RKT
Objek uji SRS_4_4
Tujuan pengujian
Memastikan sistem dapat menangani proses perubahan program RKT dengan benar
Prosedur uji
1. Memilih program RKT yang ingin dirubah 2. Menekan tombol ubah 3. Mengisi formulir ubah
program RKT
4. Menekan tombol simpan
Hasil yang diharapkan
Merubah data di basis data sesuai masukan dan mengunggah berkas bukti realisasi ke server
Hasil pengujian
Berhasil merubah data di basis data sesuai masukan dan mengunggah berkas bukti realisasi ke server
Status
validasi Valid.
3.4.4. Pengujian Kompatibilitas
Pengujian kompatibilitasdilakukan dengan menggunakan perangkat lunak SortSite. Pengujian ini bertujuan untuk memastikan bahwa situs dapat berjalan di beberapa peramban berbeda dengan baik. Peramban yang digunakan ditunjukkan pada Tabel 4.
Tabel 4. Peramban untuk pengujian kompatibilitas
No Nama Peramban Versi Peramban 1 Internet Explorer 8, 9, 10, 11
Pengujian kompatibiltas menggunakan perangkat lunak SortSite membagi masalah menjadi 3 jenis, yaitu critical issues, major issues dan minor issues. Hasil pengujian kompatibilitas ditunjukkan pada Gambar 12. Dari pengujian yang dilakukan dapat diketahui bahwa tidak terdapat ccritical issues. Hal tersebut menunjukkan bahwa perangkat lunak E-SAKIP ini dapat berjalan dengan baik di semua peramban moderen yang diuji.
Gambar 12.Hasil pengujian kompatibilitas
4. KESIMPULAN
Berdasarkan pengembangan perangkat lunak yang telah dilakukan, dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:
1. Pada proses analisis kebutuhan dapat diketahui proses bisnis saat ini dan saran untuk proses bisnis kedepannya agar lebih baik. Ada 3 aktor yang terlibat dalam perangkat lunak E-SAKIP ini, yaitu admin, member dan guest. Selain itu juga dapat diketahui spesifikasi kebutuhan yang terdiri dari kebutuhan fungsional dan kebutuhan non-fungsional. Dalam proses analisis kebutuhan juga menghasilkan use case diagram untuk menggambarkan semua kebutuhan fungsional.
2. Pada proses perancangan perangkat lunak menghasilkan sequence diagram untuk menjelaskan alur jalannya program berdasarkan urutan waktu, diagram klas untuk mengetahui semua klas yang ada pada perangkat lunak E-SAKIP ini, Entity Relationship Diagram untuk mengetahui susunan data dalam basis data dan algoritma untuk kebutuhan fungsional. Dalam perancangan perangkat lunak ini juga terdapat perancangan antarmuka untuk mengetahui gambaran antarmuka sebelum dilakukan pengkodean.
implementasi antarmuka dan implementasi basis data yang terdiri dari 8 tabel menggunakan basis data MySQL.
4. Pada proses pengujian dilakukan pengujian unit terhadap 3 algoritma yang telah dibuat sebelumnya dan menghasilkan nilai cyclomatic complexity 7 yang menandakan bahwa algoritma mudah dipahami, dilakukan implementasi dan risiko kesalahan program rendah. Pengujian integrasi pada 2 klas yang saling berhubungan menunjukkan bahwa kedua klas tersebut dapat bekerja bersama-sama dengan baik tanpa ada masalah. Dari pengujian validasi dapat diketahui bahwa semua kebutuhan fungsional dapat berjalan dengan baik. Pengujian kompatibilitas menunjukkan bahwa perangkat lunak yang dikembangkan dapat berjalan dengan baik di semua peramban yang diuji tanpa ada masalah yang berarti.
DAFTAR PUSTAKA
Akhzan, F.H. 2012. Analisis Sistem Nilai Yang Dianut Dalam Penerapan Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP) (Studi Kasus Pada Kantor BPKP Perwakilan Provinsi Sulawesi Selatan). S1. Universitas Hasanuddin. Tersedia di : <http://repository.unhas.ac.id/bitstrea m/handle/123456789/2140/SKRIPSI% 20FULL-FASTI%20HERIANTY%20 AKHZAN.pdf? sequence=1> [Diakses 27 September 2016].
Basil, Y. 2012. A Simulation Model for the Waterfall Software Development Life Cycle. International Journal of Engineering & Technology (iJET), [online] Tersedia di : <http://iet-journals.org/archive/2012/may_vol_2_ no_5/255895133318216.pdf> [Diakses 6 Mei 2017]
Hassan, M.E. dan Wang, P. 2015. A Review Paper on the Impact and the Importance of Management Information System. Innovative Journal of Business and Management, [online] tersedia di: <http://innovativejournal.in/ijbm/inde x.php/ijbm/article/view/16/14> [diakses 2 Maret 2017.]
Indriati. 2010. Pengujian Validasi. [Online]
Tersedia di:
<http://indryz.lecture.ub.ac.id/files/ 2010/11/Pengujian-Validasi.docx> [Diakses 4 April 2017].
Instruksi Presiden Nomor 7 Tahun 1999 tentang Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Jakarta : Presiden Republik Indonesia.
Lei, X., Baowen, X., Nie C., Chen, H., dan Yang H. 2003. A Browser Compatibility
Testing Method Based on
Combinatorial Testing. [online] tersedia di : <https://link.springer.com/ chapter/10.1007/3-540-45068-8_60> [Diakses 11 Mei 2017]
Naik, K. dan Tripathy, P. 2008. Software Testing and Quality Assurance Theory and Practice. Canada : Wiley.